Entradas populares

akan menikah pada saatnya

Untuk umur macam aku ini, masa2 puasa adalah masa dimana waktu tepat untuk mengumpulkan amunisi terbaik untuk menjawab pertanyaan basa-basi yang ujungnya sudah ketauan mau kemana arahnya pas momen lebaran

yaps,. kapan nikah?
Bagi sebagian orang memang diberikan kelancaran dalam proses kehidupannya. Orang tua sehat, diberikan pekerjaan mapan, mertua kaya sehingga ga perlu repot2 dan susah payah untuk menuju ke step kehidupan berikutnya. Namun ada juga sebagian manusia di bumi ini yang diberikan kesempatan oleh Allah untuk berjuang di masa kecilnya, ditinggal ibunya, kehidupan pas2an sehingga ia dituntut keadaan untuk survive dan menjadi orang yang tangguh menghadapi situasi apapun. Ada juga yang hidup dengan kedua orang tua namun tak ada figur teladan dalam kehidupannya, yang ada kosong yang ia rasakan. Berbagai macam latarbelakang membentuk mindset seseorang untuk menjatuhkan pilihan hatinya dengan siapa? Ada yang diusia 20an sudah menikah dan ada pula yang di usia 30an masih belum ketemu jodohnya.

Hidup ini yang mengendalikan Allah. Semua skenario sudah rapih tersusun dalam skripNya termasuk urusan jodoh. Layaknya manusia biasa pertanyaan kapan nikah bikin  labil, galau dan salah tingkah. Ada yang memang serius nanya, namun banyak juga yang hanya pingin menjadikan kitanya bahan lelucon lantaran kita selalu senyum sewaktu di buly.


Anda tau rasanya jadi bahan lelucon?
Sering pingin marah namun buat apa? Toh emang bener kita belum nikah. Kadang pingin muntah ke wajah mereka karena eneg jadi bahan lelucon yang sebenarnya hal tersebut sangat sensitif. Namun lagi2, emang kita bener belum nikah kan? Ada juga yang mendadak jadi hakim di kehidupan orang lain bilamana tak sesuai dengan apa yang di pikirannya. Ujungnya ia lebih sok tau dari kita yang njalani kehidupan ini.

Jika bertemu dengan teman atau saudara yang  belum menikah sedangkan teman sebayanya anaknya sudah SD, maka ndak perlu heboh kawatir dya ga dapat jodoh. Ga perlu galau kok belum ada tanda2 dya diapeli cowok. Bisa jadi di dalam diamnya, ia sedang berihtiar untuk dipilihkan yang tertepat. Ia hanya ga ingin memberikan harapan kepada yang melihatnya, kepada orang yang tau kisahnya. Doakan saja, jika kalian sayang dya, maka doa tulusmu jauh lebih tepat daripada tanya kapan rabi?

Atau kalau punya kandidat, boleh ditawarin siapa tau jadi pintu pembuka jodoh untuknya, hanya saja ga usah kayak dalang yang ikut campur dalam kisahnya. Kenalkan saja dulu, biar step selanjutnya mereka yang jalanin. Kalau jodoh pasti juga bakal tau kan.

Untuk yang sedang berjuang dan berihtiar mendapatkan jodoh, mendapatkan momongan, mendapatkan pekerjaan, mendapatkan mertua, dll..
Tetap berpikiran positif, Allah sayang banget loh sama kita. Tenang ga akan lama lagi kok doa kita diijabah olehNya. Wajar kalau telingamu panas, hatimu meradang jika mendengar nyinyiran orang yang merasa sempurna itu. Biarkan saja toh hak dya kan... misal kita ga nganggep dya pun itu sah2 saja kok. Ada ga ada cibiran dya hidup kita terus berjalan kan. Terus perbaiki diri, perbaiki hubungan dengan Allah, dengan orang tua, dengan keluarga dan dengan sesama. Waktu Allah tidak pernah salah hitung, so don't worry and be happy karena akan menikah pada saatnya.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

bagian rejekiku ada kamu

Haii kamu,
iya kamu wujud rejekiku...

Ditakdirkan mengenalimu dan bekerjasama denganmu adalah wujud rejeki untukku, bentuk sayang Allah yang nyata di kehidupanku, bentuk pertolongan Allah yang hadir dalam pengembaraan jiwaku. Tak ada kata lain selain bersyukur. Berterimakasih atas semua hikmah yang Allah beri melalui cobaan yang tak mudah kala itu.
Allah maha romantis, skenarionya sungguh bikin sepicles. Drama2 terlewati dengan penuh keyakinan dilandasi karna dibalik musibah pasti ada hikmah yang bisa diambil. Dan memang benar adanya. Kejadian kemarin memang tak mudah dan meluluhlantahkan semuanya, baik harga diri, emosi, logika hingga kewarasan. Kesannya lebay tapi kondisinya memang seperti itu adanya. But Allah memberi cobaan pasti beserta solusinya, yaaa solusinya lewat kamu.
Orang berhati tulus iklas, orang yang entah hatinya terbuat dari apa, orang yang gemati, orang yang dewasa, orang yang selalu  positif thingking, orang yang optimis, orang yang ga mudah nyerah daaaaan orang itu kamu. Lewat kamu, Allah memberikan pelajaran  yakni:

Tak semua orang mampu kita bahagiakan
Sehati2 tindakan kita, bisa juga kita luput dan melakukan kesalahan. Tak semua niat baik dapat ditangkap dan diterima sesuai dengan tujuan. Sering terjadinya miskomunikasi hanya lantaran tidak utuhnya informasi yang didapat. Prasangka buruk yang mendominasi pikiran akan semakin memperparah keadaan dan mengendalikan logika sehat. Jika kita salah ya perbaiki dan minta maaf. Jangan hanya karna takut berbuat salah namun kita tak berani mengambil resiko. Kita dewasa kan yak, akui saja jika itu salah dan legowo untuk minta maaf. Kalau ndak salah namun disalahkan bagemana? Sama saja, terima dan terima. Ga perlu mengelak dan menjelaskan kepada semua orang bahwa ini dan itu karna tak semua orang butuh hal tersebut. Berikan penjelasan hanya kepada mereka yang ada sangkutannya saja. Dewasa usia hakikatnya dewasa pemikiran juga kan yak..

Niatkan semua karna ibadah
Terkesan klise ketika kamu sering membahas hal tersebut, namun berjalannya waktu aku merasakan apa yang kamu maksud. Ketika niat baik selalu berujung salah paham maka terima cacian yang didapat. Ketika usaha maksimal dengan peluh keringat tak dihargai maka diam akan lebih tepat seraya meminta kekuatan Allah. Ketika setiap gerak menjadi fitnah lantaran pikirannya selalu negatif maka berikan pemakluman sebanyak-banyaknya. Serangkaian hal diatas sering ngaduk2 perasaan namun jika semua diniati karna ibadah akan menjadi tenang dan terang. Tak dihargai ndak pa2 karna sudah bagian resiko pekerjaan, inovasi dicibir selalu ya terima saja pertanda ada perhatian yang tersembunyi, selalu dipandang dari kacamata negatif ya ndak usah galau, emang kita ndak sempurna dan selalu berkesempatan berbuat salah kan? Ndak mudah memang ada dalam kondisi tersebut namun menerima hal2 emejing dan mengembalikan ke Allah akan membuat kita slow. Banyak pelajaran yang mampu diambil dari orang2 yang hadir, nyinyir, dan singgah di kehidupan kita.

Jika ada kesempatan menolong kenapa tidak?
Kesempatan berbuat baik tak selalu dapat diulang. Jika ada kesempatan di depan mata maka sambutlah sebagai ladang ibadah untuk kita. Kalau sekarang kita mampu menolong orang, maka bukan berarti kita lebih OK maupun hidup kita akan baik2 saja. Hidup ini bak roda kehidupan yang terus berputar, kita tak pernah tau detik keberapa kita akan membutuhkan bantuan orang lain kan. Hakikat manusia yakni saling membutuhkan. Jika sekarang ada kesempatan menolong kenapa harus menunggu esok?

Mendoakan adalah cara berterimakasih

Seiring berjalannya waktu, seiring mendewasanya sikap kita akan tau siapa saja orang2 yang memang ada untuk kita, untuk masa kelam kita, untuk masa jaya kita, untuk masa tak ternilainya kita. Jarak membentang yang kini sudah menjadi hal lazim mengingat kehidupan masing2 terus berjalan dengan berbagai dinamikanya. Ada rasa kangen, haru, sedih, dongkol hingga kagum yang masih bersemayam dalam sanubari. Terbatasnya kesemapatan untuk berjumpa, doalah yang jadi satu2nya hal yang ajib. Doa yang selalu mendekatkan yang jauh, meredakan yang membara, mempersingkat jarak, memperpendek rindu dan memperkuat harapan untuk hidup yang lebih baik lagi. Darimu aku belajar ketika jiwa ini merasa tak mampu untuk membalas seluruh kebaikanmu, nyatanya doa dapat menenangkan gemuruh di dada. Lewat doa kita meminta Allah untuk selalu menjaganya, mempermudah langkahnya dan selalu mengingatkannya untuk lebih baik kedepannya.

Terimakasih Ya Allah atas pelajaran hidup yang luwar biasa ini. Sangat mudah bagiMu untuk mentakdirkan apapun dan sangat gampang bagiMu untuk mengubah arah kehidupan seseorang. Semakin dekat denganMu sungguh menenangkan, sejatinya apapun skenario ini karna ada hal baik yang Engkau beri untuk kami. Alhamdulillah,.

Untukmu yang aduhai baiknya,
Sehat2 ya disana, dilancarkan pekerjaanmu, dimudahkan untuk gemati dengan bapak ibumu, diberkahi dalam setiap jerih payahmu dan doa ini akan selalu sama untukmu. Kelak suatu hari kamu telah mantap melanjutkan hidup dengan seseorang, semoga ia adalah orang yang merasa beruntung karena memilikimu sebagaimana yang aku rasakan. Beruntung dan bersyukur karena mengenal orang sebaik kamu, jiwa yang memiliki keindahan hati. Harapku, semoga semua kebaikan yang telah kau perbuat akan kembali kepadamu.
#nikmatMu

teruslah berbuat baik sekalipun kebaikanmu tak pernah dinilai

Ramadhan hari pertama sudah terlampaui dan menyisakan rasa syukur dan syukur atas kebaikan Allah, atas skenario Allah. Ramadhan sebelumnyapun ga ada bayangan akan melalui macam perasaan dan kisah seseru ini. Allah mah maha romantis menciptakan skenario yang aduhai bikin takjub, bikin degdegser, bikin maktratap. Apaapun itu harus disyukuri dan disyukuri.

Tahun ini bukan tahun mudah yang aku rasa. Skenario yang naik turun, kelok kanan dan kiri membuatku yang secara umur sudah dewasa menjadi dewasa seutuhnya. Memang mustahil kok kita bisa menyenangkan semua orang. Kadang kita sudah sedemikian rupa berhati2 namun ada saja celah yang membuat kita keblinger dan berbuat salah. Kesalahan sering terjadi karena ketidaksengajaan kan yak. Ya namanya juga manusia yang memang lekat dengan yang namanya salah, hanya saja bukan berarti sebagai ajang pemakluman kan yak. Kita sadar sepenuhnya kalau kita tempat salah makanya kita berusaha hati2 dan berbenah diri biar ga jatuh kelubang yang sama.

Bagi orang yang menyadari bahwa manusia adalah tempat khilaf maka sisi kemanusiaannya adalah kita akan mudah memaafkan kesalahan yang diperbuat oleh orang lain, begitu juga sebaliknya. Apalagi kalau orang lain dengan besar hatinya meminta maaf tulus dari hatinya. Namun kalau dari kita sok banget dan ga bisa melupakan kesalahan orang lain bagemana? Duh apalagi jika yang ia masalahkan adalah hal2 menye2 yang terjadi karena miskomunikasi saja. Bukan kasus kriminal berat layaknya pembunuhan maupun perampokan. 

Diperparah dengan mencari kawan untuk mendukung kebencian terhadap orang tersebut, mencari2 kesalahan, kompor, memfasilitasi ajang untuk semakin banyak orang yang tak menyukainya. Sayang banget jika kehidupan yang sebentar ini dijadikan sebagai ajang menguliti kesalahan temannya sendiri. Kenapa harus pusing2 sih, jikalau temannya salah biar Allah yang akan membalasnya,. Tak perlu kita repot2 nyari pendukung dan simpatisan untuk membencinya. Udah tua ah masak kayak anak2 sih.. kalau ada masalah dengan A ya selesaikanlah dengan A. Kenapa harus bawa2 yang lain?

Kehidupan orang dewasa kadang selucu itu. Yang awalnya dewasa perihal umur berbanding dengan dewasa terhadap sikap nyatanya ga selalu berlaku kan yak. Banyak tuh yang udah beruban tapi justru kelakuan malah kembali ke anak2. Yang harusnya ngemong tapi mintanya dimong. Yang harusnya bijaksana namun nyatanya jadi kompor.
Terimasajalah ya, kalau memang keadaannya memang seperti ini. Sebagai orang yang baru beranjak dewasa, hal ini dapat dijadikan sebagai rem agar nantinya tak melakukan hal yang sama seperti mereka. Masalah itu dihadapi bukan  didramatisiri, kesalahan itu untuk koreksi bukan untuk menyalahkan orang lain. 

Jika kondisinya selalu saja dikambinghitamkan ya terimasajalah ya karna sebaik apapun kita dimata orang yang benci maka akan tetaplah buruk dan tak bernilai. Bukankah kita tak mencari nilai didepannya? So tenang sajalah.. kalau kita memang salah ya minta maaf dan instrospeksilah diri agar nantinya kita ga kayak kebo. Namun kalau kita ga ngapa2in tapi selalu dikait2kan maka mundurlah beberapa langkah dengan orang tersebut. Kenapa? Bisa jadi orang tersebut sedang sakit. 

Melawan orang sakit ga akan ada ujungnya, bisa jadi kita ikutan sakit. Sayangnya kesadaran orang terhadap gejala kejiwaan tidak selalu ada. Bisa jadi ia merasa baik2 saja, hanya orang lain sekitarnya saja yang dapat merasakan kesakitan yang ia alami namun orang lain juga seringnya tak peduli.Teruslah berbuat baik sekalipun kebaikanmu tak pernah dinilai  dimata mereka, yakinlah Allah maha tau segala niatan baikmu..
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

syukuri kehidupan ini dengan cara yang elegan

2 hari ini mendapatkan ilmu yang aduhai banyaknya. Takdir mengatasi takdir. Dipertemukan dengan orang2 baru dalam sebuah event memberikan suangat banyak pelajaran yang berarti. Ndak tau tetiba "bawa gelas kosong" dan mengisi hal2 baik dari pertemuan 2 hari tersebut.

Jika kita mau membuka diri, membuka sudut pandang, membuka wawasan kita hanyalah butiran debu yang sangat jauh dari kata baik. Ketika merasa sudah well dan ok nyatanya di luar sana ada ribuan yang jauuuuuh lebih berprestasi. Ketika merasa kita paling menderita nyatanya dibalik bumi sebelah sana masih ada orang dengan keterbatasan namun masih sanggup bersyukur dan merasa cukup. Ketika kita hobi mengeluh nyatanya masih banyak orang yang tidak ada kesempatan untuk mengeluh. Ketika kita merasa dunia tak adil, nyatanya keadilan hanya ada pada Alllah. Ketika kita merasa tak beruntung, nyatanya ada skenario indah yang tersembunyi .

Hidup ini sangat singkat jika hanya diperuntukkan untuk mengeluh, kufur dan mendramatisiri keadaan. Realistis kuy... tak ada hal yang bisa dibandingkan untuk sebuah keberhasilan seseorang. Benar adanya bahwa matahari tak dapat dibandingkan dengan rembulan, kenapa? Karena kedua ciptaan Allah tersebut berproses diwaktu yang berbeda.

Ga usah minder kuy, cukup syukuri kehidupan ini dengan cara yang elegan. Berbagi dengan sesama mungkin. Dengan membantu dengan sesama yang membutuhkan menjadikan kita manusia yang lebih rendah hati, lebih peka, lebih happy dan lebih bijaksana dalam mengambil sikap sehingga tak mudah menyalahkan karena semua terjadi karena atas ijin Allah. 
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

... jangan lelah untuk ...

Hey kamu,..
Iya kamu yang bikin luluh lantah..

Ketulusan nyatanya dapat meluluhkan kerasnya hati, menjulangnya gengsi dan kokoknya beteng diri. Baru diusia ini merasakan efek domino dari orang yang berhati tulus kolaborasi dengan jiwa penolong tanpa tendensi serta empati mode on.
Yuh banget rasane,.
Allah memberikan kisah di setiap hambaNya bukan tidak ada maksud tujuannya. Allah ga main2 dalam membuat skenario di kehidupan seseorang.  Bisa jadi ia dipilih Allah untuk menyadarkanmu bahwa masih ada kok orang yang baik di muka bumi ini, masih ada kok orang yang pingin kamu happy, masih ada kok orang yang ga ingin kamu sendiri melewati liku ini, masih ada kok orang yang ingin melihatmu selalu optimis dan positive thingking.
Hati yang kecewa, luka yang menganga, asa yang memudar, cemas yang melanda rasanya sirna jika dipertemukan dengan orang sepertinya. Kadang apa yang kita inginkan tak selalu berbanding lurus dengan apa yang menjadi realita. Siapa sih yang ga ingin berdampingan dengan orang semacamnya? Pastinya uwe akan angkat tangan terlebih dahulu kan yak.. Hanya saja keinginan kita belum tentu sejalan dengan takdir Allah.
Bila diperjalanannya kedepan tak dibersamakan dengannya maka tetep optimis saja pertanda akan diberikan ganti yang lebih tepat, ganti yang mungkin sama baiknya dengannya. Yakini saja Allah akan memberikan segala sesuatu sesuai kebutuhan hambaNya kok.
Jangan lupa terus ucapkan syukur dan doakan ia untuk selalu dalam lindungan Allah. Doakan ia akan mendapatkan yang terbaik dalam perjalanan karier, bakti dengan orang tuanya, bermanfaat bagi sesama dan kehidupan rumah tangganya. Jika ia bahagia, maka kebahagiaan itu akan mantul ke kita. Justru kita akan merasakan kebahagiaan yang berlipat2 karna orang tersebut mendapatkan keberuntungan. Kekuatan doa sangat luwar biasa, layaknya anak panah yang meluncur dari busurnya dan tepat ke sasarannya. 
Jangan lelah untuk mendoakan kebaikan untuk orang lain karena doa yang sama akan berbalik untuk diri kita. Jangan pelit untuk membantu orang lain karena kita tak pernah tau di detik keberapa kita butuh bantuan orang lain. Jangan lelah optimis karena didalamnya terkandung doa baik yang menjulang ke langit. Jangan lelah untuk berpasrah atas apa yang sudah dilakukan karena akan melatih kita menjadi hamba yang rendah hati dan dijauhkan dari karakter jumawa.
#just for me

sikapilah sewajarnya

Orang yang memiliki hobi merendahkan orang lain, menganggap hina kehidupan orang lain, sebelah mata melihat cara survive orang lain, mencibir kebaikan orang lain serta mudah sekali mengeluarkan kata2 ajaibnya manakala diberikan nasihat untuk perbaikan dirinya sejatinya ia sedang dalam taraf sakit. Kita doakan setulus hati kita agar ia segera diberikan kesembuhan dan kebahagiaan, karna kalau ia sehat dan bahagia ia tak akan melakukan hal yang demikian.

Setiap orang memiliki kisah yang beragam. Boleh jadi yang ia lihat orang tersebut ga keren, spaneng dalam menjalani hidup, ga gaul, ga asik dst namun siapa sangka dibalik tabir yang nampak ia sedang berjuang untuk menata kehidupan yang porak poranda setelah ditinggal oleh salah satu orang tuanya.

Pertanyaannya adalah, jika orang yang hobi menjadi hakim di kehidupan orang lain tersebut apakah mampu  jika diposisinya? Takdir memang tercipta untuk mengatasi takdir yang lain. Bila takdir berkata "rasakan dulu asiknya perjuangan, manisnya hujatan, lantunan suara2 sumbang" lantas kita bisa apa? Menolak? No,kita tak bisa melawan takdir. Yang bisa kita lakukan adalah kita terima dan jalani hal gemesh tersebut seiklas mungkin karna dibalik hal tersebut terselip makna yang mendalam. Makna untuk selalu menghargai orang lain, berempati terhadap sesama, menerima perbedaan, tidak memaksa dan lantunan ketulusan.

Kita berhak kok mengabaikan kehadiran orang tersebut, sebatas hubungan baik saja mungkin. Perlu hati yang kuat ketika berhadapan dengan karakter semacamnya karena yang ada dipikirannya "aku sing paling". Sifat keakuannya meninggi dan kebenaran hanya ada pada dya. Astagfirullah..

Jika tidak ada urusan dengan makhluk semacamnya mending singkiri saja daripada perasaan terkikis. Tetep optimis dan selalu berfikir positif, bisa jadi ia baru tahap lupa. Iya diberikan rasa lupa bahwa ia juga manusia biasa yang sebenarnya jauuuuh banget dari sempurna. Boleh jadi orang yang selalu ia hina justru punya kehidupan yang lebih baik, kekerabatan yang utuh, sahabat yang tulus, dan kehadirannya selalu dinanti karna kebermanfaatan ia di masyarakat. Hanya saja tak terlihat karena ia memilih merasakan kebagiaan untuk dirinya tidak untuk dipublikasikan. Karena baginya bisa jadi kebahagiakan itu hanya bisa dirasakan.

Tetap berhubungan baik sikapilah sewajarnya. Semoga segera sembuh dan bisa hidup yang seharusnya. Menjadi manusia yang menyadari kekurangan orang lain dan manusia yang lebih welas asih. Sejatinya hidup yang baru dirasa diatas dan sempurna bisa jadi Allah baru menutup aib dan segala kekurangannya di mata orang lain, namun siapa sangka jika besuk pagi gilirannya yang dibuka aibnya oleh Allah. Pelajaran yang benar2 bisa diambil yakni tak akan ada buah kebaikan dari kesombongan yang ada justru kehancuran.

Kenali proses diri dan hargai prosesnya

Menyelami kehidupan sosial di lingkungan kita berada itu membutuhkan seni dan strategi tersendiri agar nantinya kita tidak terjebak dalam lingkaran stres.  Alih-alih stres yang tak disadari berimbas terhadap kesehatan jiwa.  Ga mau kan ngalamin stres terselubung?

Berhadapan dengan orang yang sok
Iya,  karakter orang sok adalah ia selalu ingin terlihat sempurna di depan umum,  ingin terlihat nomor wahid,  berasa ia tak ada duanya alias the one and only.  Nyatanya sekuat apapun tipe ini,  ia juga manusia biasa yang justru "tong kosong nyaring bunyinya".  Coba saja ia dihadapkan  untuk bertukar peran  dengan kita,  maka dengan seribu jurus ia pasti menghindar dan tak mau jika disalahkan.


Menghadapi orang yang mengingkan kesempurnaan
Dari judulnya aja ga mungkin terjadilah ya karna kesempurnaan bilamana saling melengkapi kekurangannya. Lucu saja orang yang tidak sempurna namun mengingkan orang lain bertindak sempurna.  Dia aja masih banyak kurangnya namun selalu menjadi hakim bagi orang lain.  Ah bisa jadi dya keseringan nyermin di kaca kamar mandi yang burem.  Kasihan aku tu,  tipe tersebut adalah tipe orang yang paling gampang stres dan gila.  Iya gila dalam arti sesungguhnya.  Kenapa?  Dikit2 marah,  emosi,  menggerutu kalau hal yang ia hadapi tak sesuai dengan ekspektasi.  Pertanyaannya adalah,  bukankah segala sesuatu itu butuh proses?  Butuh belajar?  Butuh salah?  Butuh evaluasi??  Apa serunya hidup ini jika apapun yang diminta selalu sesuai harapan tanpa kenal makna dibalik getir akan sebuah pengharapan dan perjuangan.

Mensiasati orang yang hobi melihat kekurangan orang lain
Nyatanya banyak kok orang yang memiliki tipe ini.  Ya passionnya adalah melihat orang lain celaka atau menderita.  Liat kesalahan orang lain saja aduhai mulutnya kemana-mana,  terlebih ia sedang diposisi diatas.  Iya diatas kan hari ini, bisa jadi kok kalau Allah berkehendak pasti muter juga kebawah dan bisa pula ngalami hal2 buruk seperti nyinyiran nya selama ini. Kamu mau tau ga kenapa dya hobi melihat kekurangan orang lain dan hobi ngece?  Sejatinya dya hanya menutupi kelemahannya saja.  Coba tantang dya jadi kamu,  apa dya sanggup,  apa dya mampu?

Seru memang hidup berdampingan dengan banyak karakter.  Hal tersebut tak begitu saja tanpa ada mksud yang Allah berikan.  Kita dapat kok berlajar.   Iya belajar untuk selalu rendah hati ketika melihat orang yang hobi pamer,  sesekali baper bolehlah ya namun segeralah bangun karna sejatinya jika kita keren orang lain bakal akan tau kok tanpa harus kita memamerkannya.  Orang tau kok apa bedanya seng dan emas.

Kita juga dapat berlajar untuk jadi orang itu rasah spaneng.  Kenali proses diri dan hargai prosesnya. Bukankah mutiara yang digandrungi tersebut manakala ia mengalami proses yang rumit terlebih dahulu? Proses diri dengan cara belajar,  bersyukur,  merasa cukup adalah rumus yang membuat kita tenang. Tak lupa selalu menggunakan standar dalam memaknai kehidupan ini dengan standar versi kita. Kenapa?  Karna jika terus terusan menggunakan standar orang lain,  bahagianya juga akan mengikuti orang lain.  Sedangkan bahagia itu akan muncul bilamana kita mampu menghargai hal-hal kecil yang sudah ada di diri kita.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger