Entradas populares

bantuan-Mu

Berbagai kisah yang kita alami menempa diri kita untuk menjadi lebih kuat dan berbenah. Disadari atau tidak, Allah mengirimkan orang-orang pilihan-Nya untuk menemani kita menyelesaikan permasalahan yang sedang kita hadapi.

Bagaimana aku bisa melupakanmu?
Bagaimana aku bisa melupakanmu kalau kamu adalah rejeki yang tak mampu terdeskripsikan. Ketulusanmu, kebaikanmu serta kepedulianmu meluluhlantahkan pikiranku. Ketika  jiwa ini sudah pasrah atas semua usaha dan upaya, disitulah Allah bergantian "bekerja". Salah satunya memgirim kamu menjadi patner dalam proses mendewasakan diri ini. Awalnya berpikir, kok kamu? orang yang baru aku kenal yang nyatanya memberikan kesadaran kepadaku bahwasanya solusi dari Allah bisa darimana saja. Skenario Allah sungguh awesome, menghadirkan orang baru yang mengisyaratkan bahwa masih ada loh yang menghargai usahamu, masih ada loh yang berpikir positif tentangmu, masih ada loh yang mendukungmu segenap jiwanya jauh dari ekspektasimu, masih ada loh orang yang menginginkan kamu sukses dan bahagia.

Bagaimana aku mampu membalas kebaikanmu?
Memang masalah itu mampu membuat kita mendewasa. Kita makhluk sosial yang memang tertakdir tak mampu hidup sendiri. Kita didesain olehNya untuk saling tolong menolong. Setelah terbantu dan masalah sudah teratasi, hadir rasa "dengan apa aku bisa membalas kebaikanmu?" Nyatanya doa tulus adalah balasan terdahsyat. Doa yang muncul dari hati terdalam dan kesungguhan. Kita tak mampu bersama dengannya setiap waktu, kita tak mampu untuk stand by manakala dya membutuhkan bantuan kita. Terbatasnya jarak dan kesibukan dapat diredam dengan doa yang kelak doa akan melindunginya dalam setiap langkahnya, yang kelak melancarkan disetiap usahanya, yang kelak akan memudahkan dalam setiap keputusannya, yang kelak akan menjadi kawan dalam setiap pengembaraannya.

Bagaimana aku mampu menjaga hubungan baik ini?
Semakin banyak umur seseorang maka akan semakin banyak pula hal yang dikerjakan dan dipikirkan. Kadang lupa me-maintance hubungan baik dengan orang-orang yang pernah ada untuk kita. Ya lupa bukan melupakan. Lupa hakikat manusia. Jikalau kita sudah nyaman dan senang berteman dengannya, maka perlakukanlah ia layaknya saudara. Kenapa saudara? asumsinya saudara itu punya ikatan. Sesibuk apapun kalau saudara pasti akan menyempatkan hadir dan menyapa. Jikalau tidakpun, bagaimanapun bentuk saudara tetep menempati ruang di hati dan pikiran kita. Sayang sekali jika hubungan yang sangat baik tidak terawat yang berujung putusnya komunikasi dan berujung menjadi sebuah kenangan [saja].


Mereka yang silih berganti hadir di dalam kehidupan kita baik orang yang meninggalkan dan menorehkan tawa, duka, amarah adalah orang-orang pilihan-Nya. Mereka mempunyai waktu untuk membersamai kita. Mereka tak selamanya mampu berbagi suka duka dengan kita karna hidup terus berjalan. Atas nama mengejar cita-cita, cinta dan sederet alasan lainnya, hubungan yang sudah terajut akan memudar dengan sendirinya seiring dengan pertemuan dengan orang-orang baru di pihak kita maupun pihaknya. 

Mengapa terjadi seperti ini? Allah menginginkan kita untuk selalu belajar dan menghargai apa yang ada di depan mata kita. Sudahi bersikap kufur, karna kita akan tau betapa berharganya seseorang kalau kita sudah tak lagi bersamanya. Jangan sekali-kali melukai orang-orang yang mau dan sudi menolong dan menyempatkan waktunya untuk kita. Mereka adalah rejeki yang tak berwujud materi namun rejeki yang berbentuk ketentraman. 

Kok tentram? yaa, karna kita masih punya patner yang tulus ada untuk kita. Bayangkan saja kita punya 1000 teman namun ketika kita terpuruk mereka berbarengan auto sibuk. Sakit hati kan yak? yuk cek kontak di hp,kita jalin silaturahmi yang sempat memudar karna ini dan itu dengan para "pahlawan" di kehidupan kita. Selagi masih ada kesempatan ucapkan terimakasih pada mereka. Jika ada kesempatan bertemu mari luangkan waktu sejenak. Namun jika jarak membentang cukup doakan mereka agar selalu diberikan kesehatan, kelancaran dan kemudahan dalam menjalani kisahnya.

Dear kalian, orang-orang yang dipilih Allah untuk menemaniku dalam mejalani babak per babak di kehidupanku...
Terimakasih ya atas semua kebaikan, waktu, tenaga, telinga, hati,jemari, mata,kuota, sabar, cinta, sayang, empati, welas asih untukku. Semoga semua kebaikanmu kembali padamu ya,. Berkah tersendiri untuk orang macam aku ini diberi kesempatan untuk mengenal dan mengukir kisah dengan orang-orang hebat seperti kalian. Bolehkah aku mengatakan sesuatu hal? Betapa beruntungnya aku dipertemukan dengan kalian dan kalian adalah bentuk karunia Allah yang tak mampu aku dustakan.

#self reminder  

4 pertanyaan yang sering ada di kepala manusia

Hari ini kerjaan ga terlalu padet layaknya bulan2 terakhir jadi lumayan bisa mengistirahatkan sejenak syaraf dan otot2. Tetiba pikiran slow dan adem roso legowo bila mengingat rentetan kejadian  yang aduhai di tahun terakhir ini. Kejadian yang awesome ketika pas hari H ngalami kejadian yungalah rasanya pingin nyerah dan angkat tangan. Berikut 4 pertanyaan yang sering ada di kepala manusia

Kenapa harus ada kecewa?
Hidup memang tak selalu mulus, tak selalu sesuai dengan eksprektasi. Banyak hal yang jauh bahkan menjauh dari harapan. Kecewa diciptakan agar kita tidak salah menyandarkan harap. Kita sering mengharapkan orang lain balik berbuat balik ke kita atas semua perjuangan yang telah kita berikan padanya. Gentenan istilah bahasa jawanya. Ya, setelah membantu harapannya oneday bakal dibantu dya balik lah ya. Seringnya justru berlawanan. Orang yang sudah kita bantu lupa tuh dan biasa aja, sedangkan kita masih punya harapan dy bakal balas budi, terlebih kita sedang dikondisi yang sangat terpuruk yang notabennya butuh sangat bantuan orang lain. Hal yang sering terjadi, banyak perselisihan yang diawali oleh konsep salah berharap dan berujung kecewa. Luruskan niat saja lah ya, klo niatnya menolong ya sudah tolong sesuai kemampaun, no tendensi lain. Jika ada kesempatan untuk memudahkan urusan orang, maka lakukan saja karna kesempatan tak kan terulang. Singkirkan rasa ingin balik ditolong atau dibantu. Allah g tidur kok ges, apa yang sudah kita usahakan sudah pasti ada catetannya dan balasan versi Allah akan jauh lebih baik dibanding versi manusia tentunya. Kecewa mengajarkan kita untuk selalu menyandarkan harap hanya padaNya, bukan yang lain.


Kenapa harus ada perpisahan?
Perpisahan mengajarkan kita untuk selalu menghargai apa yang kita miliki, apa yang kita hadapi, apa yang kita sayangi. Dunia ini sementara ges, kita hidup dan berdampingan dengan yang kita sayang juga ada waktunya. Kita g mampu untuk mengatur seseorang untuk stay dengan kita, kita tak punya hak mendekte Allah untuk mengabulkan cita2 kita untuk melewati fase2 indah bersama orang2 terkasih.  Lagi2  skenario Allah jauh lebih romantis, so sweet, dan awesome. Tugas kita hanya menjaga apa yang ada di depan mata kita, menghargai orang2 yang telah menyayangi diri kita. Memuliakan orang2 yang telah berjasa dalam perjalan kita, memberi waktu dan hati untuk mereka yang stand by me jika kita dalam kondisi terpuruk. Perpisahan mengajarkan arti menghargai, menyayangi, ketulusan dan cinta kasih. Hargailah semua hal yang sedang kau jalani karna semua berkuota. Jika kuotanya habis, habis pula kisah bersamanya.


Kenapa harus ada permusuhan?
Permusuhan sejatinya adalah sebuah cinta yang tertunda. Cinta yang tak tersampaikan. Cinta yang tak bersambut. Ketika rasa benci melanda di dada, cobalah cek dan muhasabah diri kita, sejatinya kenapa bisa muncul rasa benci? apakah aku yang iri? apakah aku yang baper? apakah2 lainnya. Permusuhan mengajarkan kita makna ketulusan dan keihlasan. Setiap manusia punya kelebihan dan kekurangan masing2, jika kita mampu meredam ego tentunya permusuhan akan terminimalisir dan dunia akan terasa jauh lebih nyaman dan indah.


Kenapa harus ada jarak?
Jarak mengajarkan kita untuk menjadi umat yang bergantung padaNya. Umat yang qonaah dan ihlas menjalani setiap takdir yang Ia tulis. Jarak pula yang mengingatkan kita bahwa kehidupan ini keras. Hidup tak hanya butuh kepura2an namun kesungguhan. Jarak menjadikan kita hamba yang selalu merasa lemah, kecil dan tak berdaya di hadapanNya. Jarak pula yang menghadirikan kerinduan. Namun kerap kali pula jarak membuat kita gundah gulana.


Kehidupan memberi warna warni disetiap kejadian yang membuat kita selalu mengingat Allah. Tuhan yang selalu memberikan jalan keluar terhadap semua persoalan bagi hambaNya. Kejadian per-kejadian yang singgah di kehidupan ini layaknya buku sejarah yang tak mampu kita skip dan hilangkan. Ia terkenang dan terekam dalam memori sebagai rem dalam pengambilan  keputusan dikemudian kelak. Tak lupa sebagai reminder bagi kita untuk tidak lagi salah melangkah.      
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

Menghargai kehidupan orang lain



Hanya karena mudah dimintai tolong, bukan berarti mudah dimanfaatkan
“dikei ati ngrogoh liyane” itulah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan kalimat diatas. Realita yang sering terjadi, orang baik sering dimanfaatkan dan disakiti karena ia selalu menganggap semua orang lain sama baiknya dengan dya. Nyatanya sangat berlawanan. Terlebih orang yang tidak tega-an kerap menjadi sasaran untuk dimanfaatkan dengan dalil ini dan itu untuk mengambil rasa empatinya.

Hanya karena tidak pernah story di medsos, bukan berarti tak punya activity
Mungkin ada orang yang selama hidupnya belum pernah menggunakan aplikasi story di medsos-nya. Bisa jadi memang belum merasa butuh atau memang hal tersebut menjadi pilihan hidupnya karena ia merasa lebih baik tak melakukan. Bisa jadi yang bersangkutan real story-nya detik per detik luar biasa. Aktivitasnya padat dan berkualitas, bisa jadi yang bersangkutan takut membuat orang yang melihat setiap update-an story-nya merasa paling merana karena tak seberuntung dya. 

Hanya karena belum menikah, bukan berarti tidak normal
Semakin tua usia seseorang, maka akan semakin lebih banyak pertimbangan untuk menjatuhkan pilihan pendamping di kehidupannya. Boleh-lah jika sebagian orang nge-judge ia pemilih. Nyatanya memang ia memilih. Ya, memilih kepada siapa hatinya akan dilabuhkan. Ya memilih siapa kelak yang akan menjadi patner ibadah terlamanya. Wajar jika semakin dewasa seseorang, cara berfikirnya lebih realistis, karena kehidupan pernikahan membutuhkan jiwa2 yang siap berdamai dengan keadaan, siap melebur ego, siap berjibaku dengan keadaan yang mungkin belum pernah ia rasakan, siap bertanggungjawab atas pilihan dan siap mempertanggungjawabkan kepemimpinan pada-Nya.

Kebiasaan manusia adalah menilai dari apa yang terlihat diluar dan itu wajar. Hal tersebut tidak akan jadi sebuah masalah yang berarti manakala kita sebagai manusia mampu nepakne keadaan orang lain di kehidupan kita. Bisa jadi orang yang bahagia di kehidupan nyata, ia tak sempat untuk mencari pengakuan didunia maya. Quality time yang ia bangun bersama orang tua dan keluarga tak mampu ia diskripsikan dengan rangkaian kata. Jalinan hubungan baik dengan sahabat karibnya bisa jadi sudah menembus ke relung jiwanya sehingga sahabat rasa saudara yang memang benar2 layaknya mirror. Bisa jadi ia tak punya banyak sahabat, namun beberapa sahabat nyata yang bertipe mirror baginya lebih dari cukup dibanding ribuan sahabat yang layaknya shadow di dunia maya.

Menghargai kehidupan orang lain akan jauh lebih menenangkan dan menentramkan. Saling menghargai dan menghindari dari rasa "uwe lebih oke.." akan jauh melegakan. Rasa ayem-pun akan muncul dengan sendirinya manakala orang terdekat mendapatkan keberuntungan, yang ada justru malah kitanya yang heboh merasakan keberuntungan tersebut. Misalnya sahabat dapat penghargaan dari kantornya akan prestasi yang ia torehkan. Ekspresi reflex yang akan muncul kita akan senang gembira ria bak kita yang dapat penghargaan tersebut. Jika kita bisa me-maintance hati kita terus seperti hal tersebut, maka kita akan terhindar dari rasa iri, dengki, kufur dan merasa lebih dibandingkan dengan orang lain. Namun tetap saja akan dan tetap kembali lagi ke masing2 orang. Jadi mau pilih yang mana? respect or nyinyir
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

berbuat baiklah kapanpun. dimanapun dengan siapapun!

Ditolong orang berhati tulus iklas tanpa pamrih itu raasanya sesuatu banget, terlebih orang tersebut adalah orang yang baru dikenal. Orang baru yang menorehkan warna di kehidupan ini dengan cara awesome. Allah itu maha romantis, skenario yang Ia buat selalu menakjubkan dan menakjubkan, susah ditebak, buat penasaran namun endingnya pasti terbaek bagi kitanya. 

Siang ini, dapat WA dari temen roso sedulur yang mengungkapkan bahagianya yang katanya diriku ini selalu ada untuk menolongnya, selalu mendoakan dan meyemangati dikala yang lain lari menjauh darinya. Sebegitunya, gumamku. Tak selang beberapa detik, pikiran ini melayang ke kejadian beberapa bulan yang lalu yang mana diriku ada diposisi temen roso sedulurku ini [menjadi pihak tertolong dikala keadaan lemah tak berdaya].

Bisa jadi apa yang diberikan adalah hal yang sangat biasa bin sewajarnya, namun penerimaan orang yang kita tolong sebaliknya. Ia merasa terbantu dengan kehadiran kita, parahnya kita dianggapnya bak pahlawan yang "berjasa" dalam membantu permasalahan peliknya. Memang kita tidak dapat hidup sendiri. Kecambah aja kalau mau tumbuh dy butuh air dan matahari kok, apalagi kita yang memang darisononya terprogram tak mampu berdiri sendiri.

Siapapun yang hadir dalam kehidupanmu adalah orang2 pilihan Allah yang akan membungkusmu menjadi manusia yang lebih keren, sekalipun dengan skenario dizolimi, dihinati, dinyinyiri dll. Yang wajib dilakukan the one and only yakni penerimaan. Terima aja dah apapaun itu.

Ambil semua pelajaran sebanyak mungkin dan ucapkan pada diri kita bahwa ini adalah hal2 baik yang kelak mendewasakan kita. Doakan mereka yang menyakiti kita, karna mereka sejatinya orang baik yang kelupaan jalan pulang. Mereka hanya lupa bagaimana cara menjaga hati biar tidak mudah kotor, mereka hanya lupa men-service rem mulut mereka untuk tidak blong alias mudah nyinyir, dan mereka hanyalah lupa bagaimana menjadi orang bahagia sekalipun dalam keadaan yang terbatas.

Pastinya tak lupa pula mendoakan mereka yang telah dengan tulus hatinya ada untuk kita, meluangkan tenaga dan waktunya untuk menghibur kita. Ia adalah anugrah dan rezeki dari Allah yang khusus diberikan untuk kita. Tidak semua orang dapat seberuntung kita bisa merasakan hidup berdampingan dengan orang berhati tulus.

Adakalanya, kita kebingungan harus membalas dengan apa atas kebaikan yang telah ia lakukan? Doakan saja. Minta sama Allah untuk memudahkan setiap langkahnya, diberkahai setiap usahanaya, diberi keberuntungan dalam setiap geraknya dan tak lupa selalu diberikan kesehatan dan kebahagiaan. Sekalipun kita tak mampu berjabat tangan setiap hari, nyatanya doa ini dapat mendekatkan dan mengeratkan. Kembalikan semua kepada Allah karena Allah Maha Baik, Allah Maha Asik, Allah Maha Romantik. Karena kita tidak pernah tau doa2 mana dan doa2 dari siapa yang diijabah oleh Allah.

Pelajaran terbaik dari kisah diatas yakni: tolonglah, bantulah, permudahlah urusan orang lain. Milikilah hati tulus ihlas yang tak bertendensi apapun ketika melakukan hal kebaikan dan niatkan semua karena Allah semata. Tak lupa doakan setulusnya, sedalamnya dan seihlasnya untuk mereka yang ada di hati agar diberikan kesehatan, keberkahan dan keselamatan. Kita tak akan pernah tau keberhasilan yang kita dapatkan kali ini adalah rangkaian doanya siapa? Selalu mengingatkan diri ini untuk selalu waspada dan menjauhkan dari watak "aku kok.." atas keberhasilan yang didapat, karna bisa jadi ini semua karna doa2 yang mengakasa dari mereka di 1/3 malam-Nya yang tak pernah kita ketahui. So, berbuat baiklah kapanpun. dimanapun dengan siapapun!
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

maksud dari setiap kejadian

Skenario jalan kehidupan setiap insan manusia penuh dengan rahasia. Begitu juga cabang dan ranting dalam proses dalam kegiatan sehari-harinya, termasuk di dalamnya bertemu dan mau ga mau harus berteman dengan orang yang hobinya nyacat dan selalu berfikiran negatif  [lagi dan lagi]. Bukakankah manusia ini memang tertakdir tak ada yang sempurna? Kehidupan bukankah tak ada yang abadi?

Kita akan tau nikmatnya berbuka, jika kita berpuasa sebelumnya

Kita akan tau apa arti kesetiaan manakala kita tau sebelumnya rasa dihianati

Kita akan tau betapa berharganya seseorang manakala ia sudah tak berada di sisi kita

Kita akan tau indahnya warna pelangi manakala kita mendapati hujan terlebih dahulu

Kita akan tau dahsyatnya ketulusan manakala kita dihantam ketidakberdayaan

Hidup manusia itu adakalanya diwajibkan melewati hal2 yang dirasa tak mengenakkan terlebih dahulu. What for? Untuk mengambil sebanyak-banyak pelajaran dari setiap kejadian.

Kita dapat melihat kesempurnaan dari proses yang gagal

Kita dapat melihat kekuatan dari rajutan asa yang tersisa

Kita dapat melihat indahnya pengorbanan dari ketulusan yang tak bertepi

Kita dapat melihat keberkahan dari rasa syukur yang terpancar

Kita dapat melihat keajaiban dari tekad yang paripurna


Kita dapat melihat maksud dari setiap kejadian. Jika hari ini mengalami hal2 yang kurang mengenakkan maka tetap syukuri dan jalani saja. Berat itu kalau hanya dalam angan tidak dicoba untuk melebur dan mengurai satu2 persatu masalah.

Jika hari ini mengalami kegagalan maka tetap syukuri. Cermatilah dengan hati nuranimu manakala ada hal2 baik yang sudah lama kamu tinggalkan. Periksa kembali niat awalmu.

Jika hari ini mengalami hal menyesakkan di dada maka tetep nikmati saja. Bisa jadi ini hanya masalah sensitifitasmu doang alias kebaperanmu saja.

Apapun yang terjadi di kehidupan ini jalani saja, nikmati saja, esemi saja, dan kompromi sajalah ya biar hati dan pikiran lebih enteng. Jalanilah sesuai dengan aturan Allah, jangan mlenceng2 lagi lah ya.. makin tuwir aturan makin membaik. Atau malah sebaliknya? Hahaha

dibalik doa

Pernah mendengar cerita tentang kesuksesan seseorang yang sangat melejit meng-angkasa dalam perjalanan kariernya. Pinter sih orangnya namun pintar saja tidak pakai bangets. Banyak sekali yang melebihi kemampuannya sebenarnya, namun karirnya sungguh mulus bak paha baby 5 bulan,, alus tanpa benjolan.  Usut punya usut sang ibu le prihatin tenanan. Ada usaha serius dari orang tua untuk kesuksesan sang anak. Kelancaran, kemudahan serta keberuntungan yang diamanahkan ke orang tersebut dari Allah melalui prihatin orang tuanya. Doa orang tua itu sungguh awesome ya ges,. Doa yang ga akan ketolak. Selagi masih orang tua, mintalah doa restu sebanyak-banyaknya karna doa dari orang yang berhati baik dan tulus inshaAllah cepat diijabah olehNya.

Ada juga, orang yang pas2an hidupnya. Pas kalau ngerjakan ujian sekolah bisa. Pas butuh uang buat nabung kuliah ada tawaran kerjaan srabutan. Dan pas pas pas yang lain. Hidupnya memang penuh drama dan liku namun disaat ia tak berdaya karna udah mentok, pas Allah mengirimkan bantuan melalui orang lain. Pernah ada kejadian yang sampai saat ini masih menjadi hal yang bikin haru biru baginya kalau memori itu melintas yakni pertolongan Allah melalui orang lain yg notabennya orang  baru. Kalau sudah rejekinya kali ya, mau orang baru yang dikenal ada saja celah untuk "mendekat" padanya. Orang baru itu bak pahlawan baginya karna ia sangat ringan membantu menyelesaikan kementokan yang tidak hanya satu dua tiga kali itu. Usut punya usut, ternyata orang tersebut sering tanpa disadari memudahkan urusan orang lain dan sekarang ia menuainya. Doa orang lain bisa jadi sampai ke langit loh karena merasa terbantu sangat sekalipun waktu itu ia merasa biasa saja dalam membantunya. Terlebih yang mendoakan lebih dari satu dua tiga.. makin mustajab aja intinya.

Satu lagi ada kisah yang agak kontras dengan 2 kisah diatas. Ada orang yang merasa dizolimi, yang bagi dya ga akan bisa ia lupakan seumur hidupnya. Lantas ia sesumbar bahwa doa orang yang dizolimi (doa dya) akan dikabulkan, sedangkan isi doanya sumpah serapah. Hello? Dizolimi dalam konteks apa dulu nih? Dizolimi versi anda sendiri atau memang murni dizolimi tanpa ada unsur baper?  Pelajaran banget nih, jangan hanya kita merasa dizolimi seolah kita merasa Tuhan yang berhak menghukum lawan bicara kita melalui doa2 kita. Koreksi dulu deh, kalaupun benar kita dizolimi maka doanya seyogianya meminta untuk ybs dibukakan pintu hatinya untuk kembali ke jalan Allah. Laah kalau doanya malah justru sumpah serapah yang "pasti" akan mencelakakan lawan kita, itu namnaya kebalik yang zolim mah. Apalagi lawan bicara kita sudah legowo meminta maaf atas miskomunikasi yang sangat remeh temeh ini. Kalau fenomena ini tidak hanya zolim namun sombong jatuhnya karena merasa punya kekuatan super untuk membalas sakit hatinya.

Ya, kehidupan ini mengajarkan kepada kita banyak hal. Suka-duka, tawa-air mata, bahagia-nestapa dst. Semua mengajarkan kepada kita untuk selalu berbuat baik. Berbuat baik kepada orang tua, saudara hingga sesama. Apa yang kita lakukan dengan hati yang tulus akan kembali kok ke kita dengan balasan yang aduhai indahnya (lihat surat muzzamil ayat terahir). Ribuan maksud terkandung dibalik doaDoa mendekatkan yang jauh, menenangkan yang sedang gelisah, menjawab dari ribuan tanya, penentram jiwa yang goyah serta peluruh hati yang sedang gemuruh.  Ya Allah Ya Tuhanku,, ijinkan kami menjadi hamba2 yang pandai bersyukur, merasa cukup, mudah berbuat baik serta jauhkan kami dari sifat kikir, sombong nan angkuh. Aamiin.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia


gagal itu biasa

Untuk orang macam aku ini, mendapatkan kesempatan untuk belajar hal2 baru adalah rejeki. .
Untuk orang macam aku ini, diberi kesempatan untuk berkembang adalah kebahagiaan..
Untuk orang macam aku ini, diberi target untuk menyelesaikan amanah adalah bagian dari uji nyali,..

Lantas, apakah aku selalu berhasil? selalu lancar? selalu percaya diri?

Jawabnnya tidak, justru sebaliknya. Gagal dan dihujat sudah menjadi kawan, salah-salah kata sudah biasa, ditolak kanan dan kiri sudah umumnya. Namun aku berusaha tak pernah gentar, sekalipun sesekali down [namanya juga manusia kan yak yang punya hati].

Kalau aku takut gagal? lantas kapan mencobanya?
Kalau aku takut dinyinyirin? lantas kapan aku tau kemampuanku sesungguhnya?
Kalau aku takut dinilai buruk? lantas kelarkah hidupku?

Namanya juga manusia yang masih bernyawa, gagal itu biasa aja. Hadapi kegagalan dengan senyuman. Peluk erat kegagalan dan sugestikan diri bahwa ada hikmah dibalik ini. Kenapa harus sugesti diri? biar kita ga terpuruk dan move on. Selama nyawa masih ada di raga, tetep perbaiki kegagalan dan teruslah belajar dan belajar. 

Belajar sEjatinya tidak harus dalam bentuk formal, mengambil hikmah dari setiap kejadian baik dari lawan bicara maupun fenomena apa yang kita lihat dan dengar adalah wahana belajar sepanjang hayat yang dapat kita jadikan pengalaman dan pelajaran berharga. 

Kita hidup memang bermasyarakat dan melekat dengan kehidupan sosial, wajar jika ada angin2 negatif yang berhembus. Kalau kita bijak dan berkompromi dengan hal buruk yang menimpa kita, maka energi negatif tersebut lama kelamaan akan memudar kok. Kok bisa? yaa, kan energi negatif tenggelam didasar samudra. LOL.... Apapun itu jalani dengan segenap hati, segenap rasa dan segenap kekuatan. Optimis yang berbalut rasa realistis akan memperlancar dan mempermudah setiap tindakan kita kok. Percaya deh,..

Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger