Hari ini kerjaan ga terlalu padet layaknya bulan2 terakhir jadi lumayan bisa mengistirahatkan sejenak syaraf dan otot2. Tetiba pikiran slow dan adem roso legowo bila mengingat rentetan kejadian yang aduhai di tahun terakhir ini. Kejadian yang awesome ketika pas hari H ngalami kejadian yungalah rasanya pingin nyerah dan angkat tangan. Berikut 4 pertanyaan yang sering ada di kepala manusia
Kenapa harus ada kecewa?
Hidup memang tak selalu mulus, tak selalu sesuai dengan eksprektasi. Banyak hal yang jauh bahkan menjauh dari harapan. Kecewa diciptakan agar kita tidak salah menyandarkan harap. Kita sering mengharapkan orang lain balik berbuat balik ke kita atas semua perjuangan yang telah kita berikan padanya. Gentenan istilah bahasa jawanya. Ya, setelah membantu harapannya oneday bakal dibantu dya balik lah ya. Seringnya justru berlawanan. Orang yang sudah kita bantu lupa tuh dan biasa aja, sedangkan kita masih punya harapan dy bakal balas budi, terlebih kita sedang dikondisi yang sangat terpuruk yang notabennya butuh sangat bantuan orang lain. Hal yang sering terjadi, banyak perselisihan yang diawali oleh konsep salah berharap dan berujung kecewa. Luruskan niat saja lah ya, klo niatnya menolong ya sudah tolong sesuai kemampaun, no tendensi lain. Jika ada kesempatan untuk memudahkan urusan orang, maka lakukan saja karna kesempatan tak kan terulang. Singkirkan rasa ingin balik ditolong atau dibantu. Allah g tidur kok ges, apa yang sudah kita usahakan sudah pasti ada catetannya dan balasan versi Allah akan jauh lebih baik dibanding versi manusia tentunya. Kecewa mengajarkan kita untuk selalu menyandarkan harap hanya padaNya, bukan yang lain.
Kenapa harus ada perpisahan?
Perpisahan mengajarkan kita untuk selalu menghargai apa yang kita miliki, apa yang kita hadapi, apa yang kita sayangi. Dunia ini sementara ges, kita hidup dan berdampingan dengan yang kita sayang juga ada waktunya. Kita g mampu untuk mengatur seseorang untuk stay dengan kita, kita tak punya hak mendekte Allah untuk mengabulkan cita2 kita untuk melewati fase2 indah bersama orang2 terkasih. Lagi2 skenario Allah jauh lebih romantis, so sweet, dan awesome. Tugas kita hanya menjaga apa yang ada di depan mata kita, menghargai orang2 yang telah menyayangi diri kita. Memuliakan orang2 yang telah berjasa dalam perjalan kita, memberi waktu dan hati untuk mereka yang stand by me jika kita dalam kondisi terpuruk. Perpisahan mengajarkan arti menghargai, menyayangi, ketulusan dan cinta kasih. Hargailah semua hal yang sedang kau jalani karna semua berkuota. Jika kuotanya habis, habis pula kisah bersamanya.
Kenapa harus ada permusuhan?
Permusuhan sejatinya adalah sebuah cinta yang tertunda. Cinta yang tak tersampaikan. Cinta yang tak bersambut. Ketika rasa benci melanda di dada, cobalah cek dan muhasabah diri kita, sejatinya kenapa bisa muncul rasa benci? apakah aku yang iri? apakah aku yang baper? apakah2 lainnya. Permusuhan mengajarkan kita makna ketulusan dan keihlasan. Setiap manusia punya kelebihan dan kekurangan masing2, jika kita mampu meredam ego tentunya permusuhan akan terminimalisir dan dunia akan terasa jauh lebih nyaman dan indah.
Kenapa harus ada jarak?
Jarak mengajarkan kita untuk menjadi umat yang bergantung padaNya. Umat yang qonaah dan ihlas menjalani setiap takdir yang Ia tulis. Jarak pula yang mengingatkan kita bahwa kehidupan ini keras. Hidup tak hanya butuh kepura2an namun kesungguhan. Jarak menjadikan kita hamba yang selalu merasa lemah, kecil dan tak berdaya di hadapanNya. Jarak pula yang menghadirikan kerinduan. Namun kerap kali pula jarak membuat kita gundah gulana.
Kehidupan memberi warna warni disetiap kejadian yang membuat kita selalu mengingat Allah. Tuhan yang selalu memberikan jalan keluar terhadap semua persoalan bagi hambaNya. Kejadian per-kejadian yang singgah di kehidupan ini layaknya buku sejarah yang tak mampu kita skip dan hilangkan. Ia terkenang dan terekam dalam memori sebagai rem dalam pengambilan keputusan dikemudian kelak. Tak lupa sebagai reminder bagi kita untuk tidak lagi salah melangkah.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia
Baca juga: aku bahagia karena aku bersyukur, really love to be me