Entradas populares

4 hal yang dapat dilakukan ketika proses memantaskan diri

Belum lama ini ngobrol dengan seorang temen perihal menikah. Sebuah topik yang tidak ada endingnya untuk dibahas, terlebih bagi para jomblo yg udah kepentok umur. Ketika ada cewek/cowok dg umur yg sudah layak bahkan seharusnya menikah (ukuran masyarakat), maka jika mereka blm juga memperlihatkan tanda2 maka mereka kerap dipojokkan dg kata2 "ra normal". Entah ga suka cewek atau cowok. Mudah saja memojokkan lantaran yang bersangkutan mengukur selera makannya dg kepasitas si lambungnya. Kita sering mendolimi orang lain dan nyinyir ketika ybs anteng dan sante blm nikah. Ada hal yang sangat krusial kita lupakan, bahwa setiap kejadian pasti ada alasannya. Begitu juga dengan orang yang blm menikah. Berikut 4 hal yang dapat dilakukan ketika proses memantaskan diri:

Menunggu yang tertepat
Sangat klise, tapi ada tipe semacamnya yang tidak ingin tergesa2 hanya lantaran ga kuat dengan nyinyiran orang lain. Dya lebih cenderung memantaskan diri, mengembangkan kemampuannya, menikmati setiap step dikehidupannya, mengabdi kepada orang tua dan keluarga, hingga masa itu tiba. Tipe orang ini tidak bisa "sembarangan" dg orang. Namun sekali dya menemukan orang yang klik dihatinya, tak perlu butuh lama untuk mrnikah.


Memperbaiki karir
Sah2 saja apabila ada orang yang ingin berkarir terlebih dahulu. Alasannya mungkin sederhana demi kesejahteraan hari esok. Pertanyaannya, apakah salah? Jawabnya tentu tidak. Semua orang bebas kok memutuskan kapan dya siap untuk menikah, hanya saja yang banyak nyinyir adalah orang lain yang justru tidak tau menahu tentang diri kita. Yang mereka tahu hanya sekilas apa yang  tertampil di diri kita.


Masa lalu
Background masa lalu yang begitu kompleks bisa menjadi latar belakang bagi seseorang untuk tidak tergesa gesa memutuskan untuk menikah. Pengalaman orang tua bahkan lingkungan sekitar bisa menjadikannya sebuah pelajaran berharga untuk memutuskan melangkah ke pelaminan.


Quality time dengan keluarga
Setelah menikah kita disibukkan dengan rutinitas kehidupan di keluarga kecil kita. Sedangkan ada bapak, ibu bahkan adik2 yang mungkin masih butuh perhatian kita. Ada tipe2 yang belum memutuskan untuk menikah sebelum adik2nya mampu mandiri. Apakah pertimbangan ini salah? Tentu saja tidak.


Yaa, semua alasan kembali ke masing2 orang. Menghargai sajalah setiap apa yang akan dilajukan oleh orang lain. Ga perlu kok ngurusi hingga menebarkan isu ga jelas. Kembali lagi, jangan mengukur kaki orang lain dg sepatumu,.
And we know everything gonna be ok
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

berserah diri

Ada di sebuah titik keputusasaan lantaran apa yg diinginkan mleset, apa yg diharap justru menjauh, apa yg diinginkan tak sampai. Nangis sejadi jadinya nyalahin diri sendiri yang ujung pangkalnya kufur nikmat. Kufur terhadap nikmat2 lain yg sudah Allah berikan yg jumlahnya tak dapat kehitung. Lantas apa yang harus dilakukan? segera berserah diri saja...

"kamu boleh berencana, tapi rencana Allah lebih joss"

Yaa kita boleh punya planing A-Z dalam hidup, justru jatuhnya bagus. Ada greget2 dalam hidup yang harus dilakukan dan ditakhlukkan. Hidupnya penuh dengan smangat tidak nglokro ngalir begitu saja. Kita tentu tau dan paham bagaimana cara berusaha, bagaimana cara berdoa dan bagaimana cara merealisasikannya. Lantas jika tak sesuai harapan bagemana? Sekalipun tindakan2 super sudah maksimal dikeluarkan sebagai jurus pamungkas?

"Kamu hanya lupa cara berserah"

Memang kita sudah maximal berupaya dan berdoa, namun ada satu hal yang kita lupakan yakni berserah padaNya. Bisa jadi kita sok pinter kalo planing kita sudah terbaik, bisa jadi kita mendewakan diri sendiri, bisa jadi kita sombong yang endingnya takabur dan bisa jadi kita ngesampingkan Allah. Astagfirullahaladzim.. kegagalan ini sebagai teguran bahkan peringatan kepada kita bahwasanya ada Sutradara yg kita atur. Sandarankan semua usaha padaNya. Jangan sok2 oke deh. Dan itu gamparan paling dahsyat..
Bisa jadi apa yang kita inginkan yang terlihat "gue banget" itu tak baik, bisa jadi pula yang "ga' banget" itu memang terbaiknya.

"Usaha dan doa sudah, tinggal pasrahkan padaNya"

Segenap asa sudah tercurahkan, tinggal pasrahkan hasilnya padaNya. Mulut boleh bilang sudah pasrah. Hati dan pikiran siapa yang tau? Loske wae karo rencanane Allah. Mulut, hati, dan pikiran pasrahkan padaNya. Jika sekarang masih ada sisa2 pangarep2 maka enolkan semua rasa. Biarkan Ia menggenggam dan mengabulkan apa yang memang terbaik bagi kita. Apapun itu..


Disadari atau tidak, hal terberat adalah berserah diri atas segala usaha dan ketentuanNya. Ketika upaya tak sesuai dengan keinginan  yang ada  menyalahkan diri sendiri yang ujungnya tak tau diri. Ya kufur atas nikmat lainnya yang ribuan sudah kita dapatkan. Hanya saja satu hal yg tidak sesuai dengan yang kita inginkan kita melupakan dan menghilangkan semua nikmat yang sudah didapat. Naudzubillah..

Ya Allah Ya Robbi, tuntun kami untuk berpasrah atas usaha yang sudah kami lakukan. Tuntun kami nrimo atas kehendak dan skenario terbaikMu. Serta arahkan dan ingatkan kepada kami untuk selalu bersyukur atas semua rizki dan nikmat2Mu. Aamiin
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

Allah itu asik banget

Allah itu asik banget. Akhir2 ini dapat amanah untuk mengerjakan beberapa hal dalam waktu yg bersamaan. Hal2 yg tidak mudah, tidak simpel dan cenderung rumit bahkan wowww. Sampai endingnya hari ini adalah detlen semua pekerjaan teesebut. Yang satu batas maximal kiriman tulisan untuk simposium suatu acara. Yang satu persiapan ubo rampe 2 kegiatan pelatihan di pagi harinya. Yang satu kewajiban laporan rutin bulanan. Yang satu ngurus lomba dengan overload peserta dan hari ini harus mau g mau selesai. Setelah berhari2 merasakan abstrak tak terkira dan dengan kemurahan Allah semua berjalan sangaaaat lancar. Yang awalnya mikir harus pulang jam berapa lagi untuk menyelesaikan semua? Haruskan lembur terus2an? Dan sekejap rasa itu sirna karna Allah kirim kemudahan dan kelancaran.
Antara percaya dan tidak percaya semua dimudahkan  dan diringankan Allah. Rasane pengen nangis. Betapa luwar biasa-nya  Allah. Sangat gampang bagi Allah untuk merubah apapun.  Pelajaran besar hari ini adalah lakukan apapun yang menjadi amanahmu sebaik mungkin, seiklas mungkin dan sebahagia mungkin. Kelak solusi akan mencarimu.

Akan indah jika kamu merasa indah, akan bahagia jika dihatimu rasa itu ada

Yaaa, skenario Allah itu well, tak ada yg nandingi kehebatannya. Semua sudah terkonsep bagi hamba2Nya yg menyadari. Diturunkan masalah itu sepaket kok dengan solusi. Semua ada masanya. Ada masa belajar dan ada masa evaluasi. Tinggal kita sadar ga dg kode2 yg Allah kasih. Kalau endingnya hanya ngeluh dan ngeluh kapan mau pinter? Dikasih kerjaan yg sepele aja udah ngrasa koyo wong terdolimi. Helllo diluar sana ada orang yg punya amanah lebih kompleks namun stay cool aja tuh. Situ ngeluh aja? Makane dolanoo, biar bisa banyak bersyukur.


Takdir itu mengatasi takdir

Dihadapkan dengan kondisi yg bisa dikatakan acakadut itu wow sekali. Permasalahnnya itu sebuah takdir yg kudu dijalani, kudu dialami dan kudu dilewati. Pertanyaannya, bagaimana cara melaluinya? Peluk takdir erat2 dan katakan "hey you, sahabatan yuk". Berdamailah dengan semua takdir yang ada di depanmu, sekalipun kamu rasa kurang membahagiakan. Tak pernah ada yang tau esensi dibalik takdir yg kita jalani ini. Berjalannya waktu jika kita iklas menjalaninya, takdir lain akan menjadi penawar semua gundah. Pelipur semua lara dan penguat semua asa.

Ya, hadapilah jalanilah laluilah dan senyumilah takdirmu. Lakukan apa yg bisa kita lakukan. Lakukan apa yang menjadi urusan kita, selanjutnya pasrahkan senua kepadaNya. Hanya Allah yang Maha Tau apa yg terbaik bagi setiap hamba2Nya. Dan yg ku tau Allah itu asiiiik banget. Maturnuwun Gusti, bimbing kami untuk semakain bersyukur atas semua ketetapanMu.

hidup bukan hanya tentangmu

Hidup ini bukan saja tentangmu ataupun tentangku saja. Jika orang lain tidak bisa seperti apa yang kita inginkan ya legowo saja. Memang sudah dari sononya kalao karakter satu dengan yang lain beda. Beda bukan berarti tidak bisa beriringan. Beda bukan berarti bermusuhan. Beda bukan berarti ada yang lebih kuat ataupun ada sasaran empuk untuk di-buli.

"Orang baru menggeser kedamaianku"
Hello,. dibelahan bumi manapun selagi rotasi masih terus berputar hidup ini maju dengan segala keunikannya. Di dunia kerja sekalipun. dulu jaman masih mesin ketik kita dituntut untuk bisa ngetik dengan resiko kuku entah rasanya. Sekarang dijaman TI dengan segala kelebihannya sangat maklumkali ah  jika dunia kerja menunutut karyawannya update diri dengan sederet skill pendukung kerjaan. Ketika perekrutan karyawan barupun tidak lagi asal2an bahkan gawan, dituntut skill mumpuni dengan sederet gelar yg wajib ada di calon karyawan tsb. Harapannya ybs mampu bersinergi dan mengembangkan instansinya.


"Bukan karna kamu hebat, namun lantaran tak ada yg lain"
Ada di sebuah titik dimana senior ngerasa tergeser dengan hadirnya orang2 baru. Hidupnya sudah tak sedamai  dulu, katanya. Ladang yang selama ini menjadi lahan pribadi hilang direbut oleh orang baru. Orang baru yg notabennya punya ilmu yg sesuai dengan bidang yang ditekuni instansinya. Jika dulu hanya mengandalkan kebiasaan kali ini sudah menjadi sejarah. Apalah arti sebuah ilmu jika tidak kita aplikasikan  yang berimbas dengan kemajuan instansinya


"Nyermin dulu biar rapih"
Orang baru memporak porandakan kedamaian yang selama ini tercipta. Meruntuhkan ketentraman yang slama ini ada. Dan orang baru jahaaat.  Orang baru dengan segala kemampuannya dianggapnya  momok dan biang keladi dari  ketidaknyaman yang slama ini tercipta. Sudah terlalu nyaman dan tak mau berkembang endingnya hanya menyalahkan orang baru yang membawa misi perubahan.


Yaa, hidup ini bukan hanya tentangku saja, atau tentangmu saja. Yang ketika tidak sesuai yng diharapkan dya adalah biang keladi tanpa mau nyermin. Ketawain aja ah, orang kok rempong amit. Sangat maklum semua hanya bermuara tentang kekawatiran. Ketika semua ada dalam relnya seyogianya sante alias woles. Jikalaupun orang baru jahaaat seperti apa yang ada dalam pikirannya, kalau kita tetep di dalam rel kenapa harus takut. Semua ada masanya kok. Mau jahat  sok atuh?  ditrima saja, karna kita tak mampu untuk mengontrol sikap orang lain kepada kita. Ada yang baik di depan tapi busuk dibelakang. Jadi sangat sulit menakar sikap orang lain ke kita. Daripada waktu kita habis mengurusi sikap orang lain lebih baik fokus terhadap diri sendiri. Bagaimana menjadi orang yang menyenangkan. Menjadi pribadi dengan sikap2 positif.

"Mata adalah cermin sikapmu"
Jika ada orang yang aneh denganmu, lihatlah sorot matanya. Mata adalah cerminan dari jiwa yang bersangkutan. Tatap saja matanya ketika berbicara dengannya. Jika yang bersangkutan kok mlengas  mlengos maka tanda tanya itu terpecahkan. Mundur selangkah dan berikan waktu padanya untuk merampungkan permasalahan yang ia rasa dengan kita. Kita juga wajib koreksi loh ya. Kalik kita berbuat salah dengan yang bersangkuatan.  Tentunya jika kita salah pasti tau lah yaa langkah yg seharusnya dilakukan.
Sudah menjadi sifat dasar manusia yakni lebih mudah menyalahkan kesalahan orang lain. Dan akan lebih sulit koreksi terhadap kesalahan yang kita lakukan. Parahnya merasa tak ada yang salah dengan sikap kita. Masak iya ada asap kalao tak ada api? bukan jaman sulap kali ah..  

Apapun kondisinya tetap mawas diri, instrospeksi dan perdalam rasa respek sedalam2nya dengan orang lain. Namanya juga manusia yang memiliki banyak kekurangan dan khilaf. Kalau sekarang mereka yang khilaf, tidak ada yang jamin kita tak akan pernah melakukan hal yang sama dengan mereka. Bersikaplah sebiasa mungkin, sewajarnya dan seharusnya saja. 
#semoga bermanfaat & hidup bahagia


Allah Maha Asyik


Allah Maha Asyik ya. Ketika seorang hamba merasa bersedih disitu pula Allah menyiapkan “tangan” untuk menenangkan. Ketika seorang hamba merasa putus asa disitu pula Allah membukakan seribu jalan. Disaat manusia merasa hidupnya dititik penghabisan, disitu pla Allah menyediakan kado dari buah kesabarannya. Setiap manusia memiliki jalan hidup yang beragam dan berwarna. Sebut saja umur 29 tahun. Ada yang sudah punya anak 2, ada yang anaknya 1, ada yang rumah tangganya adem ayem, ada yang njalani rumah tangga dengan metode abstrak hingga ada pula yang masih berjuang dan berihtiar untuk mendapatkan kemapanan. 

“kudune umur 29 ki wes nikah, kae loh koncomu wes due anak 2,. Rasah kakean milih2…”

Yaa, di kehiduapan ini tak ada pola “KUDUNE”. Hidup di kampung wajib punya sumpel telinga. Maklumi saja jika mereka memiliki pola pikir seperti itu. Siapa juga yang ga ingin berumah tangga, jadi anak dan ibu sholihah. Pasti harapan semua orang, namun step orang lagi-lagi berbeda. Jikalau suratan takdir menggariskan kita  berjuang dulu,, kita mah apah? Menjalani takdir dengan keikhlasan adalah pilihan bijak. Sangat maklum jika mereka yang tidak ada diposisi yang bersangkutan bisanya cuma nyinyir.

“hanya karna belum, bukan berarti aku tak ingin”

InshaAllah sebentar lagi juga akan sepertimu kok. Ya menikah. Dengan siapa? Dengan yang tertakdir untukku? Lantas jikalau sebentar lagi aku nikah kamu mau apa? Mau jadi sponsor gedung kah? Mau ngendorse cateringnya kah?atau mungkin mau jadi penyumbang sovenir? Ah mulut kalian memang bisanya Cuma nyinyir, koreksi diri napa?  Sudahkah kalian baik? Baik dengan orang tua kalian? Gematikah kalian dengan mertua kalian? Atau malah pertanyaan2 itu ga ada dibenak kalian? Yaa itulah kalian,. Hidupnya sangat mudah untuk melihat dan nyinyirin hidup orang  jika ga sesuai dengan pola pikir kalian. Padahal pola pikir kalian sangatlah kampungan.

“setiap orang punya caranya sendiri kok dalam menjalani hidup, so njenengan mboten sah ngurusi”

Jika orang lain berjalan tidak seperti jalanmu, bukan berarti yang bersangkutan salah jalan. Jika ia tidak sepandai anakmu, maka jangan hakimi ia anak bodoh. Jika sekarang ia belum nikah, bukan berarti kakean milih. Jika sekarang ia masih sendiri, bukan berarti ia pasrah tak usaha. Jika orang lain terlihat misikin dan menderita, bukan berarti ia tak berihtiar berusaha. Yaa setiap orang memiliki cara untuk mensiasati masalah yang ada di kehidupannya. Cara dan solusinyapun tak selalu sama dengan caramu. Jika yang ia lakukan tak sama bukan berarti ia salah dan kamu yang benar. Jangan sok merasa kamu hebat  jem, biasa saja. Apa yang terlihat dimatamu, bukan jawaban mutlak dari pertanyaan2 yang bergelayut dalam benakmu.

fatamorgana

Melihat kehidupan orang itu bak fatamorgana. Terlihat indah..  lebih bahagia.. lebih asyik. Sedangkan apa yang kita jalani seolah sebaliknya. Yakin merasa begitu? Kalau iya cepet2 istighfar yak. Kita ditakdirkan menjalani hidup seliku ini pasti ada tujuannya kok. Tak ada yang kebetulan di muka bumi ini, semua sudah ada dalam skenario panjang-Nya. Allah Maha Asyik, menyelipkan tawa dibalik tangis dan memberi seribu jalan dibalik hamparan masalah.

“hanya karna mereka terlihat kuat, bukan berarti mereka tanpa masalah”

Manusiawi rasanya jika pernah “iri” melihat takdir yang dimiliki orang lain. Hidupnya bahagia tanpa masalah, ingin ini dan itupun semudah membalikkan telapak tangan, di usia muda juga sudah menikah dan berkeluarga,  masih pula memiliki orang tua lengkap. Berjalannya kedewasaan, semua apa yang pernah dirasakan  berbalik. Rasa iri itu berubah menjadi rasa syukur lantaran hikmahnya sudah mulai terasa.
Ditakdirkan ditinggalkan ibu dari kecil mau tidak mau membuat jiwa pejuang muncul. Rasanya dulu air mata adalah teman setia yang tiap hari selalu mengalir. Mengingat perjuangan pasca ibu meninggal adalah solusi jitu jika jiwa ini mulai rapuh dan hancur. Perjuangan yang 15 tahun ini dijalani ternyata tidak mudah dan butuh kekuatan yag luwar biasa untuk melewatinya. Jikalau ditari, rasanya tak sanggup untuk melewati hari-hari kemarin. Si anak kecil yang menyulap dirinya jadi anak dewasa dengan segala ketegarannya.

“bukan karna aku terlihat “pasif”, tak berarti aku pasrah”

Jika dititik umur ini, kenapa kok belum menikah jawabannya hanya satu. Belum ada yang nglamar aja. Bukankah step dari menikah adalah harus ada yang nglamar terlebih dahulu? LOL.. berusaha tidak mendramtisir di setiap step kehidupan adalah pilihan bijak. Meminimalisir mengeluh dengan orang lain terlebih di media sosial juga pilihan bijaksana. Mengingat tidak semua orang peduli dengan kita. Tidak semua orang suka dengan kita dan yang paling jos adalah tidak semua orang yang peduli dengan kita itu tulus. Kita juga harus waspada dengan orang yang sok peduli dengan kita, bukannya su’udzon namun di zaman matre ini, kebanyakan orang hanya kepo bukan peduli. Kepo berbeda dengan peduli.

Berdamai dengan keadaan akan memberikan kemudahan dalam menjalani di setiap step2 kehidupan. Legowo, ora kemrungsung, ihlas, lilo, semeleh adalah rangkaian dampak ketika menjaalani kehidupan dengan berdamai dengan keadaan. Tidak semua kehidupan berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan kan? Inginnya ini dan itu, namun hasilnya ono dan oto. Kalau kita tidak berjiwa besar dan ga mau berdamai dengan kenyataan maka yang ada hidup tanpa ketenangan. Ujungnya iri hati, emosi hingga luput pengendalian diri. Naudzubillah.

Jalanilah kehidupan ini dengan sebaik2 jalan, jikalau takdir tidak seperti apa yang kita harpakan maka janganlah putus asa. Bukankah setiap takdir mengatasi ribuan takdir? Yang aku percaya seperti itu. Skenario Allah tak perlu diragukan. Asal kita berjalan di jalan yang sudah Ia gariskan, maka kesedihan maupun gundah gulanapun akan tetap kita hadapi dan jalani dengan hati yang senang. Allah Maha Asyik dan Allah Maha Baik.

Life Love and Laugh


Setiap orang punya masalah kok, tidak hanya kamu. Setiap orang punya salah kok, begitu juga denganmu. Setiap orang pernah punya kebaikan kok, sama halnya denganmu. Jadi kenapa harus menjadi hakim untuk orang lain? Ah sante mawon, urip niku bak putaran roda loh yaa. Sekarang mungkin kamu diatas, esok bahkan lusa tak ada yang tau?


Ojo dumeh,.
Mentang2 baru diberikan kesempatan diatas lalu songongnyaminta ampuun. Kesempatan itupun akan bisa hilang dan berpindah ke orang lain loh ya. Sekarang dihormati, jangan sesumbar kalau selamanya akan menjadi terhormat. Bisa jadi setelah tidak punya jabatan hal sebaliknya akan didapat. ojo dumeh loh yaa.

Sewajarnya..
Jika membenci apapun sewajarnya saja, begitu juga ketika mencintai sesuatu. Batas antara benci dan cinta konon katanya sangat tipis. Tak ada manusia yang sempurnakan gaes? Sehitam-hitamnya orang pasti ada titik putihnya kan? begitu juga seputih-putihnya orang pasti pernah melakukan kesalahan. Memaklumi jika tidak ada orang yang sempurna adalah pilihan tepat. Termasuk didalamnya kita sendiri yang punya banyak kurangnya.

Legowo saja,.
Jika salah ya minta maaflah. Jika disakiti, maafkan dan ikhlaskan sekalipun dya sangat jijik ketika melihatmu. Terima saja jika itu yang terbaik. Orang membenci kita sampai jijik jika melihat kita pasti punya sederet alasan.  Introspeksi sajalah, berbenah apa yang perlu dibenahi. Dan jika suatu hari misalnya, kamu mengetahui alasan kenapa dya sangat jijik lantaran kobong karna lambee sesorang, maka jangan sakit hati. Yang hendak kita lakukan adalah tarik nafas dan tersenyum. Kenapa tersenyum? pertanda kamu sangat jauuh ada di depan mereka. Legowo sajalah. Apapun itu hadapi dan jalani hingga syukuri. Ya mensyukuri karena banyak orang yang telah susah payah memikirkan kita. Thanks yaa..

Hidup ini indah jika kita mampu berdamai dengan keadaan. Mensyukuri setiap takdir yang memilih untuk berkawan dengan kita, baik senang maupun sedih. Sejatinya semua adalah proses untuk pendewasaan diri menuju hal yang lebih baik dan matang. Life Love and Laugh..

#semoga bermanfaat & hidup bahagia

Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger