Entradas populares

3 cara menjaga hubungan baik dengan sesama

Kita tercipta dari sononya sebagai makhluk sosial, yang katanya tidak bisa hidup tanpa orang lain. Nyatanyapun  begitu adanya. Dalam kehidupan keseharian di sekolah, di rumah, di kantor dan dimanapun kita PASTI bersinggungan dengan hajat hidup orang lain. Yang sering satu dengan yang lainnya tidak sepaham namun harus bisa ngeblen lantaran atas nama profesionalan.
Di kantor misalnya, ada 10 kepala pastinya akan ada banyak isi dan kepentingan yang satu dengan yang lainnya, jika kurang beruntung akan tumpang tindih dan ujungnya terjadi gesekan. 10 kepala dengan segala isi yang unik bisa saja berjalan harmonis bilamana kita mampu menjaga hubungan baik dengan sesama seperti berikut: 

Menahan ego
Maksud disini adalah menggeser ego yang bersifat pribadi ke samping, agar tujuan bersama dapat bekerja dapat berjalan mulus. setiap orang pasti punya keinginan, dan bisa jadi jika kita tak pandai menahan ego maka runyamlah hubungan baik itu. Satu2nya jalan yakni, mementingkan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi. Titik. 

Menghargai tanpa merendahkan
Ada tipe orang yang jika tanpa diminta pendapat ia akan diam saja, seolah ia bodoh dan tak tau apa2. Namun ada juga yang tanpa diminta ia bagaikan kereta api ngomongnya  ga berhenti2  yang ujungnya justru memuakkan. Hidup ini simpel sejatinya. Salah satunya bersikaplah sewajarnya. Kita tetep  akan terlihat baik dan pintar jika kita pribadi  pintar dan baik tentunya sekalipun kita tanpa show of berlebihan. Mungkin kita sekarang lagi diberikan kemurahan Allah untuk  mencicipi  posisi yang bisa dikatakan  lagi nge-hits dan moncer. Tapi.. janganlah kita merasa paling oke dan paling pinter sedangkan lainnya oon. Orang yang bisa dibilang dan terlihat oon bisa jadi hanya menunggu kesempatan tuk  hinggap di dirinya. Orang yang sukses tidak lain karena Allah mengijinkan ia untuk mencicipi kesempatan terbaiknya. Jadi ga ada alasan  lagi kenapa kita mesti nyombong  dan sok, sedangkan semua hanyalah terletak pada kesempatan.

Majulah tanpa merendahkan
Setiap orang mempunyai goal masing2 di  dalam kehidupannya. Ada yang berkeinginan ini dan itu. Ada pula yang berobsesi menjabat di level tertinggi. Semua sah2 saja namun kembali lagi jangan sampai lantaran berobsesi mencapai puncak tertinggi, kamu mengorbankan orang lain yang kamu anggap rendah. Ingat orang yang terlihat lemah bukan berarti sama dengan lemah. Sangat jahat sekali ketika kita mengorbankan orang lain demi kepentingan pribadi kita. Sering kali lupa kalau sudah dalam posisi tersebut, namun selagi kita masih "sadar" kita tanamkan di diri kita masing2 kalo ingin maju dan berkembang dengan kejujuran.
#semoga bermanfaat dan hidup bahagia

diatas langit masih ada langit

  "Keseringan berkomunikasi denganmu, membuatku cepet tua lantaran kerut diwajah semakin merata. Merasakan keanehan yang selalu kau dengung2kan. Andai aku boleh memilih, ingin ku blok saja kontakmu agar pikiranku tetep baik terhadapmu. Bukanlah sebaliknya yang kian hari kian parah saja keunikan yang kau tampilkan.
  Jika dikatakan ganteng,, biasa aja lantaran ganteng itu relatif. Dikatakan mapan,, belum juga masih kontrak. Dikatakan menawan dan pandai,, ga juga lantaran masih banyak yang lebih. Pertanyaannya kenapa kamu merasa jadi orang yang paling top? Knapa belagumu tingkat dewa? Aku bingung harus bersikap apa jika setiap saat kamu selalu membanggakan kehebatan ala2 dirimu? Sedang hati ini muak".

Memang berhadapan dengan orang yang gemar mengumbar kehebatan agaknya mengharuskan kita berlapang dada, terlebih itu adalah orang yang ada di dekat kita. Baik teman maupun tetangga. Ga nyimak ocehannya ga enak,jika nyimakpun bikin telinga semakin memerah. Kesuksesan memang sebuah berita baik, namun tidak segitunya harus diceritakan ke semua orang yang endingnya hanya ingin mendapat pengakuan dari yang lain. Entah peribahasa ilmu padi masih relevan kah di zaman hedonis ini? Yang kian berisi kian merunduk. Logikanya kalau merunduk,, ga pada tau kalau yang bersangkutan punya ini dan itu. Entah lah..
  
Hebat itu sederhana kok. Ga perlu dirinya mempromosikan kehebatannya. Karna orang hebat sekalipun dya tak mengumbar ke publik akan terlihat dengan sendirinya. Ya karna orang hebat tidak memerlukan dan membutuhkan pengakuan dari orang lain. Orang hebat tulus melakukan kebaikan. Hebat itu luas dan banyak bentuknya. Berbakti dan sayang dengan ortu adalah kesekian deretan hebat. Tak perlu menulis status di medsos lantaran membalas budi ortu adalah kewajiban masing2 anak.
   
Anak bisa cumload itu juga bentuk dari kehebatan. Tapi yang bisa seperti itu tidak sedikit. Cumload bukanlah patokan dan barometer untuk mengukur kepandaian seseorang lantaran standar dan mutu univ satu dengan yang lainnyapun pasti berbeda. Yang jadi pertanyaan justru setelah kuliah selesai,, bagaimana yang bersangkutan survive di dunia kerja dan manapun mengimplementasikan ilmunya agar bermanfaat lebih bagi sesama.
   
Rem jitu agar kita terhindar dari karakter sok dan blagu adalah meyakini dan menanamkan bahwasanya diatas langit masih ada langit. Bukan berarti kita tidak bersyukur dengan pencapaian yang telah diizinkan Allah, namun agar kita jangan sok idih merasa paling keren, paling mapan, paling keceh, paling gaul, paling pinter dst. Satu lagi, mungkin jika ada yang berkarakter merasa diatas angin, maka anda dapat menganjurkan yang bersangkutan untuk tidur agak malam. Agar yang bersangkutan tau dan paham bahwasanya kehidupan tidak hanya sekotak seperti halnya yang selama ini ia pahami.
#semoga bermanfaat dan hidup bahagia

cara menyikapi pertanyaan kapan menikah?

Lebaran identik dengan opor,ketupat,nastar hingga deretan pertanyaan kapan nikah?. Opor, nastar,rendang sangat enak dirasakan namun ada satu menu yang bikin perut mendadak kenyang sekalipun kita belum memakannya. Yaps pertanyaan "kapan nikah?".
Wajar dan lumrah jika mereka saudara bahkan tetangga menginginkan kita untuk segera menikah dan berbahagia bersanding dengan pilihan kita. Permasalahannya jika kita belum punya pasangan alias jomblo.Tidak semua permasalahan yang hinggap di diri kita, semua orang harus tau kan alasannya? Jadi ketika ada pertanyaan kapan nikah, berikut dapat dipraktekkan.

Senyum dan katakan minta doanya
Sekalipun pertanyakan  tersebut bikin kuping panas namun cobalah tetep tersenyum dan berlapang dada alias ikhlas.
#pertanyaan itu lagu lama

Katakan,besuk kalau dah saatnya
Hal ini mungkin bisa dipraktekkan  kalau pertanyaan tersebut menyerbu kuping kita. Sekalipun usia kita sudah matang dan pas menikah. Perlu diingat bahwasanya semua ada masanya sendiri2. Sekalipun  teman sebaya sudah mempunyai anak 1 2 3. Perlu digarisbawahi bahwasanya setiap orang memiliki anugrah masing2 yang mana di setiap orang berbeda2. Kalau memang begitu cerita dan alurnya, mengapa harus memaksakan jika belum timing buat kita?
#pertanyaan itu pertanda perhatian

Cuekin aja
Sungguh2 terjadi dan sering mungkin dijumpai disekitar anda. Ada tipe yang setiap berjumpa dengan kita,dya selalu bertanya kapan kita menikah. Selalu dan selalu. Kuping panas sudah biasa namun jatuhnya akan membuat kita ilfil berat dengan si dya. Seolah jika kita belum nikah,dya gatal2 dan mendadak miskin. Sedangkan dya sendiri juga hidupnya belum bener. Namun namanya juga manusia yang lebih mudah melihat kuman di seberang lautan ketimbang gajah yang jelas2 ada di pelupuk matanya.
#pertanyaan itu pertanda kepo dan kurang kerjaan

Lalu jika ada disekitar lingkungan kita ada orang yang belum menikah, belum tentu yang bersangkutan menderita. Setiap orang punya alasan dan jawaban atas kesendiriannya. Bahagia itu tidak ditentukan  oleh single/doble-nya seseorang. Bahagia itu tidak bisa diutarakan namun dirasakan, dan bahagia itu terlihat dari pancaran sorot mata masing2 orang.

Selayaknya kita mendoakan dengan tulus agar dya segera ditemukan dengan jodohnya. Bukan malah di bully dan ditanya terus menerus kapan nikah?. Perlu disadari orang yang membuly kesendirian seseorang itu pertanda hidupnya kurang asyik. Kurang bisa memahami dinamika kehidupan. Yang dibutuhkan orang yang masih sendiri bukanlah cibiran namun pasangan.
#semoga bermanfaat dan hidup bahagia

teman tulus bagian dari karuniaNya

Sore kemarin bbm-an dengan teman lama, inti topik dari bahasannya adalah mengenai ketulusan. Katanya, ketulusan itu tidak dapat dikatakan, hanya dapat dirasakan. Sebenarnya dari sorot matanyapun dapat terlihat perbedaannya kok antara orang yang tulus dan tidak. Hebatnya, ketika bersama2 orang yang tulus kita akan nyaman, tenang dan asyik. Seolah dunia ini hanyalah milik kita. Yang lainnya ngontrak, kali yee.. Mendadak keinget temen2 yang masuk dalam katagori diatas. Walaupun jarang sekali bertemu bahkan berkomunikasi, namun ketika ada kesempatan bertemu waktu brasa cepat sekali berputar. Tau2 toko2 dah mulai tutup dan jalanan dah mulai sepi.

Bersamanya, sangat membahagiakan. Topik apapun akan menjadi santapan obrolan yang asyik tanpa ada kepura2an. Jatuhnya obrolan itu harus brakhir lantaran jam sudah tak ramah untuk berkeliaran. Penerimaan apa adanya itu yang justru bikin kangen. Hal yang paling terasa ketika bersama dengan orang yang tulus adalah kita merasa dihargai dan disayangi. Penerimaannya  ikhlas ketika berhadapan dengan kekonyolan yang kita lakukan. Malah bisa jadi dya menyempurnakan kekonyolan yang sudah kita lakukan.

Tidak hanya dalam urusan seneng2 aja teman tulus itu ada. Dya akan pasang badan terdepan kalau kita sedang sedih. Bukan untuk mendramatsir keadaan, namun untuk membantu mencarikan solusi yang sedang kita hadapi. Dan itu jatuhnya sering bikin haru biru, lantaran tanpa diminta sekalipun dya lagi sibuk. Tuhan Maha Cinta..., banyak bentuk cinta yang Tuhan berikan kepada hamba-Nya. Salah satu diataranya adalah dikarunia teman yang tulus, yang sangat memahami kita. Sangat menerima kita apa adanya, sangat menghargai kehidupan kita yang bisa jadi sangat bertolak belakang dengan gaya kehidupannya. Namun hal tersebut tidak menjadi sebuah permasalahan, yang ada jatuhnya tetep asyik, menyenangkan, tertawa, nyaman dan bahagia selalu ketika bersama.

Untuk kamu, kamu, kamu, dan kamu yang ada disana,.. yang lagi sibuk dengan pekerjaannya, yang lagi spaneng mengejar cita2, yang lagi sibuk menjadi suami yang baik, dan yang lagi berproses menjadi pria sholeh. Terimakasih atas semua ketulusan yang kalian berikan. Dimanapun kalian saat ini, apapun yang sedang/akan kalian lakukan semoga diberikan kelancaran, kesehatan dan kebahagiaan selalu yak. Semoga masih banyak kesempatan buat kita untuk menggila bersama yes. Terimakasih tlah mewarnai hari2ku sehingga aku dapat sebahagia ini.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia


teman yang berhati tulus bagian dari rejeki

Perbedaan nyata antara sahabat versi dulu dan kini hanyalah mengenai kehadiran fisik. Persepsi yang tercipta dahulu kala, sahabat adalah orang yang ada di kanan kiri kita secara fisik setiap saat. Urusan yang bersangkutan nyaman atau tidak bersama kita adalah urusan belakangan. Yang jelas sosok sahabat adalah mengenai kehadiran secara fisik.

Namun berjalannya waktu, kesibukan dan kegiatan masing2 mengurangi jatah intensitas yang dahulu sering dijalani. Ga seru dan terkesan ga punya kerjaan kalau everytime harus ada disisisnya kan??. Versi sahabat kini adalah mengenai ketulusan. Ya,ketulusan menerima sahabatnya walaupun jarak membentang. Jujur jika sahabatnya keliru sekalipun itu menyakitkannya. Jika ada kesempatan bertemu,tak akan di sia2kan. Ngobrol kesana kemari hingga dini hari pun tak terasa menjemukan. Yang ada justru tawa ria bahagia. Rasa sayang yang terpancar dari matanya. Ketulusan yang ia berikan pun sangat terasa ketika kita berada si sisinya. 

"lalu nikmat Tuhan mana lagi yang masih kamu dustakan?"..
teman yang tulus menyayangi kita merupakan rejeki yang Tuhan berikan yang tak dapat diandingkan dengan apapun. Jika kita mau dan mampu mensyukuri setiap jengkal yang melekat di diri kita, maka tak akan pernah kita merasa hidup ini tak adil. Maupun sudah saatnya menikah, namun jodoh belum kunjung datang bukan berarti kita harus mendramatisir keadaan. Sekalipun bully dan teror pertanyaan kapan nikah selalu berdengung. Nikmatilah apa yang ada dalam hidup kita semaksimal mungkin. Kita tak akan pernah tau, maksud Tuhan men-delay jodoh kita beberapa saat. Yang jelas, Tuhan maha pembuat skenario terdahsyat. Jadi singkirkan pikiran negatif dan minder lantaran jodoh belum kunjung tiba.

Banyak cara yang dapat diakukan, salah satunya menikmati momen dengan teman yang tulus, sahabat dan keluarga semaksimal mungkin. Selagi masih sendiri, maksimalkan bersama orang2 terkasih. Jadi pikiran tidak terforsir mengapa, mengapa, dan mengapa masih sendiri. Semua ada massa-nya kok, jika sudah saatnya semua akan terjadi. Ga mau kan salah di/me nikah-i seseorang? Naudzubillah. Untuk itu, dikembalikan semua kepadaNya sang pembuat skenario terdahsyat. 
#semoga bermanfaat dan hidup bahagia

dahsyatnya asumsi

Namanya juga kehidupan, ada saja pasangannya. Begitu juga dengan orang yang suka, pastinya ada orang yang ga suka. Jika itu terjadi di diri kita misalnya, kita akan mengetahui kok orang yang suka/tidak dengan kita sekalipun itu tidak terucap. 
Sebut saja dia Mona. Mona sering melihat dan merasakan ketika bertemu dengan Brody di forum alumni, Brody terlihat jijik dan mual. Dalam hati, ini orang kenapa ya? apa yang salah denganku? perasaan ga pernah ngobrol, bukan teman sepermainan pula, kok setiap ketemu seperti ini??.., "gumam Mona".

Ternyata penasaran itu terjawab juga, ternyata yang bersangkutan memang membenci Mona lantaran Brody terhipnotis dengan asumsi yang tercipta dari rekan2nya. Namanya juga bibir, pasti ada saja yang melebihkan dan mengurangi sebuah omongan. Brody ga suka dengan Mona lantaran Mona sosk2an dan pelit. LOL.  Dari mana Brody tau kalau Mona itu sosk2an dan pelit?? patne kerja, bukan?? tetangga,, bukan pula? Jikalaupun Mona sosk2an dan pelit, apakah urusannya dengan Brody? apakah dya diugikan kok sampai begitu bencinya??

Singkat kata pelajaran yang bisa diambil dari kisah ini adalah dahsayatnya asumsi. Yaa dasyatnya asumsi seseorang yang menyebabkan orang lain beranggapan yang sama dengan mereka. Dengan kata lain, asumsi yang berujung benci secara berjamaah. Jika dari kita sekalipun mengalami di posisi Brody, selayaknya kita ga usah segitunya. Bukannya itu bukan urusan kita? Mona bukanlah teman dekat kita, bukanlah tetangga kita, bukanlah patner kerja kita. Dia hanyalah temen alumni yang blas ga ada komunikasi. Jika adapun hanyalah di forum tersebut dimana hanya sebatas say hello doang. So,,apa urusan kita ikut2an benci dengan sosok Mona jika kitapun tak dirugikan olehnya. Jikalaupun Mona itu seperti yang dijabarkan diatas, ya itu urusannya Mona. Urusan kita adalah belajar bagaimana agar kita tidak mudah terpengaruh asumsi  yang dibangun oleh seseorang. Karena jika kita tetep mengurusi Mona, sama halnya sosok Mona adalah sosok yang ada di depan kita yang sangat tertantang untuk mengalahkannya yang dalam arti lainnya, kita tertinggal jauh dengan Mona yang berdiri tegak di ujung depan sana.
#semoga bermanfaat dan hidup bahagia

bahayanya asumsi

Ketika kita dihadapkan dengan orang yang hobinya brcerita tentang kemewahan yang melekat di dirinya, asumsi yang ada dipikiran kita adalah yang bersangkutan itu kaya dan berhata melimpah. Ketika kita menyimpulkan seseorang itu alim dilihat dari penampilan dan pakaiannya, asumsi yang ada dalam pikiran kita adalah yang bersangkutan taat beribadah dan sejenisnya.Dan ketika melihat orang yang lusuh dan kumal, langsung terlintas dalam benak kita kalau yang bersangkutan kurang suka memperhatikan penampilan.

Yaa asumsi hanyalah sebatas asumsi saja, lantaran tercipta dari kesan luar yang ada di diri seseorang tersebut. Bahayanya asumsi menjadikan kita kecewa lantaran ekspektasi meleset. Kitanya yang sering melebihkan pandangan tentang seseorang versi kita. Misalnya, orang kaya dalam angan kita adalah orang yang punya ini dan itu. Sangat lumrah kan jika ada orang yang hobinya pamer ini dan itu kita langsung berasumsi yang bersangkutan kaya? begitu juga dengan orang yang secara penampilan alim dilihat dari penampilan yang membungkus raganya, yang bersangkutan pasti tekun beribadah dan sebangsanya. Tak jauh pula ketika berhadapan dengan orang yang lusuh, kumal dan kurang sedap aromanya, yang ada dalam pikiran kita yang bersangkutan orang yang cuek dengan penampilan tentunya.

Sangat tersentak, tatkala beruntun mengalami dan menjumpai hal2 yang terlihat secara luar waaww namun kenyataan yang ada justru berbanding terbalik. Lalu siapakah yang salah? bukan yang bersangkutan tentunya yang salah. Yang salah justru asumsi kita karena ekspektasi kita yang berlebihan. Pelajaran besar bagi diri saya khususnya, bahwasanya jangan tergesa2 menyimpulkan apapun itu hanya berdasarkan kesing luarannya jika kita tidak ingin kecewa. Dan yang tak kalah pentingnya, janganlah membandingkan sesuatu dengan asumsi versi kita.
#semoga bermanfaat dan hidup bahagia

Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger