Entradas populares

cara menakhlukkan keraguan atas pilihan

Anda ragu dengan pilihan anda? Sedangkan “tali” sudah mengikat hubungan anda? Lalu apa yang harus dilakukan?

Berdamai dengan diri sendri
    Ketika sebuah hubungan mulai jenuh dan mulai teralihkan kepada orang lain yang dirasa lebih memahami dan lebih mengerti, maka cepat atau lambat hubungan yang telah terikat akan hancur. Bukankah sebelum mengikat orang terkasih, sudah banyak berbagai pertimbangan di belakangnya? Pastikan dan tegaskan kepada diri anda sendiri, bahwa ini adalah konsekuensi yang telah anda ambil. Bahwa ini adalah hal terbaik di bagian kehidupan anda. Hal yang kelak akan  menumbuhkan tunas2 kebahagiaan yang sudah sekian lamanya didamba.

Fokus ke depan, stop kanan kiri
Jika godaan datang dari pihak ketiga, entah pihak ketiganya yang menggoda ataupun anda sendiri yang tergoda maka selayaknya anda fokus terhadap pilihan anda sebelumnya. Timbang masak2 untuk bertindak konyol yang kelak akan merusak apa yang sudah sekian tahun terbina. Tak ada habisnya melihat kelebihan orang lain, dan tak ada habisnya pula mencari celah kejelekan orang lain. Jika hati dan pikiran kita sudah mulai terpukau dengan pihak ketiga, maka selayaknya anda fokus terhadap apa yang ada di depan mata anda. Stop pihak kanan dan pihak kiri. Jangan hancurkan masa depan yang sudah mulai anda bangun dengan hal2 yang sebenarnya anda sendiri korban dari tersilaukannya fatamorgana pesona orang lain. Sekalipun dituruti tidak akan ada kata puasnya. Hanya anda sendirilah yang mempunyai rem pakem terhadap persoalan tersebuut. Stop kanan kiri dan lurus maju ke depan dengan pilihannya.

Mereka hanya fatamorgana
Lalu apa yang harus dilakukan jika pesona pihak ketiga sungguh memukau? Luruskan niat adalah jawabannya. Luruskan niatan awal hubungan yang telah terikat itu apa? Belum tentu orang yang kita anggap lebih sempurna daripada pilihan akan sebaik dan setegar dya dalam mengahadapi kelakuan kita. Bisa jadi bukan kebahagiaan yang tercipta namun sebaliknya. Singkat kata, hubungan petemanan yang telah terbina baik, tak menjamin tetep baik dan harmonis jika masuk ke ranah perasaan.

Banyak bersyukur
     Jika rasa itu tlah memudar dan tergerus oleh bayang2 pihak ketiga, selayaknya anda banyak2 bersyukur. Ingat hal2 indah maupun konyol yang pernah dilakukan dan ditakhlukkan bersama. Kenanglah masa perjuangan disaat PDKT dahulu. Jangan kambinghitamkan pihak ketiga yang telah merusak hubungan anda. Normalnya, orang akan menjaga jarak komunikasi dengan orang yang sudah memiliki komitmen serius dengan pasangannya. Lain halnya jika yang tidak setia justru datang dari pihak anda. Lantaran selalu merasa kurang dan kurang terhadap apa yang ada dalam pasangan anda. Sekalipun godaan kencang mengahadang dan meluluhlantahkan perasaan anda, namun jika  anda sendiri tidak memberikan celah itu untuk masuk, hubungan yang serius itu tidak akan hancur. Jadi kuncinya hanya ada di diri anda sendiri. Seberapa kuat benteng pertahanan yang anda miliki?
     
    Hal2 diatas adalah beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menakhlukkan keraguan atas pilihan. Pilihan terhadap seseorang yang kelak akan menjadi bagian terpenting dalam kehidupan kita. So, jangan grusa-grusu dalam memilih agar tidak ada penyesalan. Baca juga maknai di setiap jalanmu
#semoga bermanfaat dan hidup bahagia

dari teman jadi saudara

Tuhan memiliki berjuta cara untuk menunjukkan kuasaNya. Salah satu diantaranya bertemunya dua insan manusia bahkan lebih dalam suatu waktu dan kesempatan, sehingga mereka dapat belajar, memahami, mengerti dan berbagi satu dengan yang lainnya.

Diperjalannya hubungan itu tidak selalu mulus maupun lancar. Ada saja celah2 untuk menguji bagaimana cara menghadapi masalah diantara mereka. Dari ratusan bahkan ribuan orang yang sudah pernah kita jumpai bahkan kita mengenalinya, tak sedikit yang hanya melintas dan lewat tanpa tercipta memori yang enak untuk dikenang, sekalipun intensitas diantara mereka cukup sering. Sebut saja teman TK/SD. Ya hanya teman sekolah yang hanya berinteraksi di sekolah tidak lebih. Tidak ada ikatan emosional diantara mereka. Namun tak sedikit berawal dari teman sekolah yang hubungannya mampu dan bisa awet hingga uban mereka mulai tumbuh. Kan selalu begitu seterusnya??. Jadi apa intinya? Semua bergantung kepada masing2 orang, mau dikemanakan hubungan baik yang telah tercipta selama ini? ingin dipupuk dan dijaga ataupun membiarkannya begitu saja menguap. Semua kembali ke diri kita masing2.

Dan diperjalannya orang yang sering berinteraksi dengan kita bisa kita klasifikasikan dan kita kelompokkan menjadi teman biasa, teman baik, sahabat, musuh dalam selimut, teman jika butuh bahkan menjadi saudara yang tulus hatinya tak mampu ditandingi oleh apapun. Tidak instan memang, semua butuh waktu dan proses pencapaian tersebut, dan endingnya kita mampu memutuskan dan berkata, “ya dia teman baikku”, “ya dia tipe teman yang suka menggunting dalam lipatan” bahkan “aku takut kehilangannya lantaran keluarganyapun sayang kepadaku”.

Diantara sederet klasifikasi teman, satu poin yang menyita perhatian, yakni teman yang endingnya bisa menjadi saudara dalam arti seluas2nya dan sebenar2nya. Mungkin prosentase dari 100 teman, hanya 1-5%. Bahkan bisa juga justru 0%. Karena harus diakui itu tak mudah dan tak instan. Butuh maintenance yang ekstra sabar dan banyak usaha untuk mencapai tahap tersebut.

Teman yang mampu menjadi saudara adalah orang yang tulus dari hatinya menerima kita dan mampu memahami kita. Perlu diingat tidak hanya satu arah, melainkan dua arah. Yang berlaku untuk kita dan juga sebaliknya. Jika yang terjadi hanya pengertian satu arah, hubungan baik itu tak akan berlangsung lama. Mana ada orang yang mau mendengarkan curhat yang tak berujung? Mana ada orang yang mau terus2an mengerti orang lain tanpa dia dimengerti balek sekalipun ia adalah teman baik kita. Lihat saja tempat sampah!. Ada kalanya dia sebagai tempat curhat untuk membuang sampah2 yang ada dipikiran orang lain, tapi jika udah penuh, sampah2 itu akan meluber dan jika tidak dibuang segera justru akan menimbulkan banyak penyakit. Satu diantara dampaknya adalah merenggangnya hubungan yang dulu terbina baik. Lalu solusinya bagaimana? Sampah2 yang sudah banyak tertimbun selayaknya gantian dikosongkan unek2nya. Begitu seterusnya.

Dari teman jadi saudara adalah satu anugrah dan kemurahan yang diberikan Tuhan untuk kita. Jika kita mengalaminya, selayaknya kita mempertahankan apa yang telah diberikan untuk kita dariNya. Dengan kata lain kita adalah orang2 terpilih yang mampu menikmati kebahagiaan dari teman yang berujung menjadi saudara. Biasanya, ketika hubungan baik kita dengan teman, maka dengan sendirinya keluarganya akan merasa seolah memiliki kemistri juga dengan kita. Sehingga hubungan baik itu menjadi hubungan besar diantara keluarga. Allahu Akbar. Lalu nikmat Tuhah manna yang masih kamu dustakan?

Sejatinya teman adalah harta yang berharga terlebih teman yang menjelma seperti saudara. Darah adamlah yang menyatukannya. Satu hal yang perlu digarisbawahi, jika kita dalam posisi sudah dalam keadaan dewasa, alangkah lebih baiknya jika kita tidak perlu memilih2 teman. Jika ada teman yang dipandang mata tidaklah baik, selayaknya  jangan memvonis dan anti pati terhadapnya. Kita masih bisa berteman dengannya dengan mengambil sisi2 lain dari kehidupannya. Perlu diingat, tak ada orang yang hitam mutlak, tak ada orang yang tak pernah melakukan kebaikan. Semua imbang,, pernah melakukan kesalahan begitu juga pernah melakukan kabaikan. Kita fokus terhadap rem yang ada dalam diri kita, agar nantinya kita mampu memfilter apapun yang akan mendekati kita. Dan dengan sendirinya apa2 yang dirasa jelek akan menyingkir dengan sendirinya, dan yang baik segera mendekat secara otomatis. Ketika kita bergaul dengan orang jahat katakanlah, kita ga perlu berlaku jahat pula kan?. Baca juga jangan memaksa bila belum jodoh
#semoga bermanfaat dan hidup bahagia

3 alasan teman dekat menolak cintamu

Ribuan teman mungkin silih berganti dalam kehidupan kita. Dari sekedar teman biasa, teman baik, teman dekat, teman yang hanya datang ketika butuh atau teman yang benar2 teman. Dari ribuan itu, mungkin tak banyak yang kita rasa “yes dya teman dekatku”. Berikut beberapa alasan ketika teman dekat lebih memilih menjadikanmu seorang saudara daripada menerima cintamu:

Dya tak ingin kehilangan sosokmu
Ketika kita tidak berniat memilih2 teman, namun kenyataan  seleksi alamlah yang berbicara sebaliknya. Karna hanya teman yang memiliki kesamaan dengan kitalah yang mau dan mampu bertahan hingga tua mungkin. Ntah kesamaan hobi, pola pikir, background pendidikan, background keluarga, dll. Begitu juga ketika kita sudah mentok nyaman dengan teman kita sendiri. Hingga timbul rasa yang tak lazim. Yes, ada rasa ingin memiliki seutuhnya.

Ketika kita sudah mengupayakan agar yang bersangkutan tau perasaan yang kita rasakan, bukan jawaban diterima justru dya menolak kita untuk menjadi belahan jiwanya. Bukan lantaran tidak nyaman dengan kita namun yang bersangkutan takut kehilangan sosokmu. Dya lebih memilih menjadikanmu saudaranya dalam arti sebenarnya.

Knapa bisa begitu? bisa jadi yang bersangkutan benar2 menginginkanmu porsi sebagai saudara. Karna dalam persaudaraan yang tulus, tidak menuntut saudaranya untuk berubah ini dan itu. Menerima apapun background yang melekat di saudaranya terlebih kebiasaan yang sudah sehari2 kamu lakukan tanpa syarat. Kebaikannya tulus ihlas tanpa tendensi apapun. Doa seorang saudara itu tulus lho, hanya menginginkan saudaranya hidup bahagia dan bahagia. Jika ada kesempatan, bisa tetep bertemu namun tidak harus memiliki seutuhnya. Boleh jadi ketika yang bersangkutan menjadi pacar ataupun kekasihmu, hubungan baik itu tak berlangsung lama.

Kamu bukan sosok yang dibutuhkannya
Menjalani hubungan di usia tidak muda yang diinginkan hanyalah pasangan yang serius. Pasangan yang mampu memahami dan mendukungnya. Bisa jadi dya menolakmu lantaran dya merasa kamu bukan sosok yang dya butuhkan. Semisal dya membutuhkan orang yang dewasa dan ngemong, sedangkan kamu masih kekanak2an dan dya yang selalu mengalah. Ketika dya membutuhkan orang yang bisa menuntun ke jalanNya secara spiritual, namun yang ada kamu sebaliknya. Ketika dya membutuhkan orang yang mampu mendengarkan dan memberikan solusi dari ceritanya, namun kamu bukan tipe ini, kamu ga suka medengarkan cerita2 dan menganggap apapun santé dan gampang. 

Ketika dya membutuhkan orang yang mampu mengayomi dan patner untuk bertukar pikiran, yang ada kamu yang selalu merengek untuk diayomi. Dan ketika dya adalah sosok yang survive dan tipe pejuang di kehidupannya, tak mengherankan jika dya juga menginginkan tipe yang sama, bukan tipe yang mudah menyerah dan hobi mengeluh. Jika itu terjadi, janganlah sakit hati. Itu sebuah kenyataan yang dya rasakan. Bantulah dya dengan doa tulusmu, agar dya segera menemukan orang yang benar2 dya butuhkan. Begitu juga dengan kamu.

Ada yang lebih tepat untuk masing2
Ya buat apa menjalani suatu hubungan jika salah satu pihak merasa tidak nyaman dan tidak bahagia. Lepaskan saja! Biarkan dya memilih orang yang mampu membuatnya bahagia, tentunya kita juga harus sama. Menemukan orang yang tepat untuk menyempurnakan kehidupan kita selanjutnya. Tidak bisa memilikinya bukanlah ahir dari segalanya. Justru ini sebuah permulaan dimana kita harus segera move on untuk menemukan dan membuka hati untuk orang yang lebih baik. Mungkin dalam pertemanan kita sangat kompak dan nyaman, hal ini belum tentu terjadi ketika dalam hubungan yang lebih lanjut. Lepaskan dya untuk menemukan pangerannya!. Bukankah kebahagiaan orang yang kita sayang  adalah kebahagiaan yang kita impikan?.
    
    3 alasan diatas, adalah sekedar wakil dari sekian alasan mengapa teman dekat menolak cinta kita yang sejatinya sama2 merasakan kenyamanan ketika bersama. Nyaman dalam hubungan pertemanan bukan jaminan nyaman di hubungan lainnya. Jikalaupun itu terjadi penolakan, bukan berarti dya tidak mencintaimu. Jelas dya mencintaimu namun kadar dan porsinya sebagai saudara. Jika dya menginginkanmu sebagai saudaranya, hal tersebut bukanlah hal yang remeh. Itu sebuah apresiasi besar bagi kamu. Tandanya kamu adalah orang yang ingin dya miliki selamanya tanpa ada kata putus dalam keadaan baik maupun buruk. Apapun keputusannya, seharusnya kita tetap menghormati. Bukan malah sebaliknya memusuhinya. Rugi besar kitanya kalau melakukan hal satu itu. Jiwa besar dan legowo saja! Sekalipun tidak dapat memiliknya, kita tetap dapat melihat senyum manisnya kan? Tetap bisa bertemu dan bercerita panjang lebar dengannya kan? Jadi, ketika cinta kita ditolak oleh teman dekat bukanlah sebuah masalah. Yang jadi masalah jika  menjauhinya dan bersikap tidak dewasa. Baca juga jangan memaksa bila belum jodoh
#semoga bermanfaat dan hidup sehat

disombongin orang?,, nyantai aja sob!

Orang diam bukan berarti yang bersangkutan itu mudah dibodohi, bukan pula yang bersangkutan lemah,  bukan pula yang bersangkutan tak berilmu. Memang ada sebagian orang yang lebih memilih irit omong ketimbang omongan yang dirasa ga’ bermanfaat dan ga’ bermutu. Mungkin karakter orang ini simpel, ga’ ingin ribet dan belibet. Sejauh baik ya dilakukan. Masalah pro dan kontra hanyalah bunga dari kehidupan. Orang yang berbuat baik saja pasti ada saja menuai komentar negatif, terlebih orang yang berkelakuan negatif,, sudah mutlak yang bersangkutan kehujanan hujatan, right??
Omongan sedikit namun bermanfaat nan berkualitas jauh lebih baik dari kebanyakan omong namun menyakitkan ataupun ga’ ada manfaatnya. Memposisikan diri di hadapan khalayak ramai untuk tidak banyak omong dan membual adalah  pilihan yang tepat. Dalam konteks ini memilih diam bukan berarti diam seutuhnya. Ada momentumnya lah,. lebih tepatnya lebih baik diam dari pada membual yang ga’ jelas.
Merasa diri lebih baik daripada orang menjadikan kita kerap tergelincir, masuk dalam ranah sombong yang menjadikan kita merasa diatas angin seolah mempunyai hak untuk menghakimi si A itu telmi dan si B itu cupu. Sedangkan kenyataannya di atas langit  masih ada langit. Ketika sudah merasa pintar, apakah yang bersangkutan yaqin memang benar2 pintar?
     Lalu apa yang harus dilakukan jika bertemu dan berhadapan dengan orang yang sombong? Orang yang hobinya tidak lain pamer kehebatannya? Jawabnya simpel saja yakni sugestikan diri anda bahwa yang bersangkutan “lucu menggelitik” jadi kalau dia mulai nyombong rasanya kita pingin ketawa karna dia lucu bin unik. Apakah itu efektif? Saya sudah membuktikan dan lumayanlah bikin tekanan darah tetap stabil kok. Sayangkan dia yang nyombong, tapi tekanan darah kita jadi naik atau mendadak menimbulkan kerutan beberapa garis dikening. LOL
#semoga bermanfaat dan salam jiwa sehat

menikmati fase kehidupan

Manusia itu unik. Satu dengan yang lainnya tak ada yang sama. Sekalipun yang bersangkutan adalah kembar identik. Ada saja perbedaannya, entah sifat ataupun kerakter pribadinya. Terlebih orang yang kagak ada hubungan saudara. Sudah barang tentu jelas garis perberbedaannya. Salah satu hal yang menarik dalam kehidupanku adalah bertemu dan ngobrol dengan orang baru. Stop bukan berarti saya kepo loh. Begini saya jelaskan daripada salah paham jadinya.. J

Tanpa kita sadari, kita sering berinteraksi dengan orang lain yang kadang bikin hati gondok, risih, menyenangkan, mengisnpirasi ataupun apalah namanya lantaran omongannya. Nah dari interkasi tersebut, pasti ada saja hal yang bisa diambil pelajarannya. Termasuk orang yang mungkin dianggap remeh oleh orang lain. Yah kita tau lah, sehitam2nya seseorang pasti pernah ataupun masih memiliki sisi putihnya [red:yingyang].

     Begitu juga ketika saya sering bertemu ntah berpapasan dengan keluarga kecil ini. Mereka keluarga kecil yang terdiri 3 orang anak yang masih kecil2. Usia anak pertama mungkin sekitaran usia TK. Keluarga ini menarik dan memberikanku pelajaran. Pelajaran akan makna kebahagiaan itu tergantung bagaimana cara kita memandang. Mereka berjualan makanan kecil di depan sebuah kampus di kotaku. Saya sering ketemu bukan lantaran konsumennya, namun kita sering bertemu ketika sama2 membeli lauk di sebuah warung. Mereka selepas berjualan dan saya selepas pulang kerja.

Tak ada kata mewah yang terpancar dari keluaraga ini. Lusuh iya. Namun dibalik lusuh, senyuman mereka memancarkan kebahagiaan dan kedamaian yang saya ikut bisa merasakannya. Pakaian seadanya, bawaan kanan kiri [teng greweng] ditambah dengan rengekan ketiga anak2nya. Sekilas mereka terlihat orang yang berkekurangan. Si ibu ga sama sekali erpakaian bagus ataupun bersih. Begitu juga dengan sang ayah, walaupun sebenarnya sang ayah ganteng. Tapi bukan itu yang jadi fokus pengamatan saya. Senyuman dan candaan mereka itu membuat deg di dada. Keluarga kecil ini seoalah mengajarkanku makna perjuangan hidup dan syukur nikmat yang teramat dalam.

Kalau dipikir2, mereka sungguh repot, punya anak 3 kecil2 dan masih jualan yang notabennya letaknya jauh dari rumahnya. Tiap pagi dan sore bawa barang2 keperluan jualan yang tidak sedikit, namun satu hal yang saya tangkap, mereka bahagia dan sangat enjoy menjalani cerita dalam kehidupannya.

Jika kita mampu ikhlas akan ketetapan Tuhan dan menjalaninya dengan sebaik2nya saya kira bahagia akan datang. Jika yang bersangkutan selalu berpikir positif saya rasa prasangka baiknya akan mengamini dan berbuah kebaikan yang datang menghampirinya. Ketika yang bersangkutan selalu memaknai apapun yang terjadi dalam kehidupannya adalah sebuah proses anak tangga yang harus didaki untuk mencapai tujuan hidup yang lebih tinggi, saya rasa ia  memiliki obat yang mungkin lebih luas dari samudra di alam ini. Dan pelajaran yang saya dapat:

·         Bahagia itu tidak dapat divonis dengan melihat kulit luar dari seseorang
·         Tidak dari bagus jeleknya baju yang dikenakan
·         Tidak dari wangi baunya keringat
·         Tidak dari klimis ataupun acak2an si rambut
·         Tidak dari mulus ataupun kucel sang wajah
Namun
·         Terlihat dari senyuman yang mengembang
·    
Terlihat dari keikhlasan yang bersangkutan menjalani, meyakini serta menikmati fase kehidupan yag mana hakikat kehidupan adalah perjuangan. Karena pada akhirnya setiap orang punya cara memaknai kebahagiaan yang mereka punyai. Sekalipun orang lain memandang hidupnya penuh dengan drama. Jika yang bersangkutan mampu memilih cara untuk berbahagia dengan caranya, orang lain tak berhak mengusik kebahagiaan mereka sekalipun dalam keterbatasan. Dan keterbatasan akan terasa indah jika kita tidak mendramatisirnya namun justru menjadikannya pijakan untuk meraih kado yang telah Ia siapkan.. Baca juga hidup ala diri sendiri

#semoga bermanfaat & hidup bahagia

Klop Tak Selalu Bersatu

Diperjalanan kehidupan seorang manusia ia tak dapat menebak tipe jalan seperti apa yang hendak ia lalui. Lurus, berbelok, curam, naik atau bahakan turun. Ia-pun tak mampu memprediksi kepada siapa ia akan bertemu dan berseteru. Yes, unpredictable. Seiring berjalannya waktu, ia tak mampu menolak gemuruh di dalam jiwanya akan pesona lawan jenisnya di seantero dunia ini, termasuk  di dalamnya dengan sahabatnya sendiri. Sekalipun ia tahu bahwa ada zona terlarang dan ada batas2 yang tak boleh ia lalui.

Terlalu naïf jika menampik rasa nyaman akibat dari sering bersama. Klop itulah kata yang menggambarkan kekompakan diantara mereka. Namun kembali lagi, ada hal yang tak mampu untuk dilebihkan. Salah satu diantaranya telah menemukan pasangan. Bukan berarti pula pasangan-nya lebih baik dan lebih klop dari sahabatnya tersebut. Namun ada alasan yang sangat fundamental, yang dirasa tidak melebihkan rasa di dada lebih baik ketimbang memberi kesempatan kepada gelora asmara yang justru akan berdampak tak baik bagi keduanya.

Sakit memang, ketika telah menemukan orang yang klop, kompak dan nyaman namun tak dapat bersatu. Garisnya hanya sebatas persahabatan. Bukan perkawainan. Terlebih dia adalah sahabat terbaik kita sendiri. Hitam putih-nyapun sudah ada di genggaman. Ya inilah kehidupan yang unpredictable. Tak dapat ditebak. Dengan siapa  kita akan jatuh cinta? Dan siapa  patner solid yang akan menua bersama? Yes, inilah teka teki kehidupan yang menyenangkan, mengasikkan, menegangkan dan membuat penasaran.

Dan inilah bumbu dalam kehidupan yang justru bakalan manis jika kita dengan iklas menerimanya. Ga’ mudah memang, yang perlu dikejar adalah menjadikan takdir sebagai sahabat. Sesuatu itu terjadi lantaran hal tersebut terbaik bagi kita kok. Sekalipun dia menurut kita sudah terbaik. Namun Tuhan menyiapkan ada seorang pangeran yang lebih baik lagi dibanding dia untuk kita. so never give up. Besyukurlah karna pernah diberikan kesempatan Allah untuk melewati kesekian tahun bersamanya, sekalipun tidak untuk menemaninya di sisa umurnya. Tuhan Maha Adil dan Tuhan Maha Tau. Adil,, lantaran ada yang lebih tepat untuk kita. Tau,, lantaran ada orang yang akan jauh membahagiakan kita.

So, kita tak akan pernah mampu mengontrol kita untuk terkesima dan mengagumi lawan jenis, termasuk orang terdekat kita. Dalam kasus ini, mengagumi dari jauh lebih baik. Biarkanlah doa2 ihlas kita yang akan menjadi selimut dalam tidur lelahnya. Biarkan doa2 indah ini menjadi pelipur lara dalam setiap gundahnya dan biarkan doa2 khusyu’ ini yang akan menjadi penerang dalam setiap langkahnya. Terlihat seperti pecundang yang gampang menyerah dan tak percaya diri untuk memperjuangkan cintanya, namun sejatinya bukanlah itu, melainkan kesadaran diri yang menjadi rem utama. Biarkan ia bahagia dengan pilihannya, sekalipun bukan kita yang menjadi sumber kebahagiaanya. Tak lupa, kita juga harus bahagia walau tak dapat memiliknya. Percayalah, sesuatu itu jika belum tertakdir untuk kita, pasti ada saja jalannya untuk mlipir. Begitu juga, ketika suatu hal sudah tertakdir untuk kita, sekalipun kita bentengi untuk menolaknya, pasti ada saja jalannya untuk menghampiri dan menjadi milik kita. And life is so beautiful, so enjoy it!! Baca juga jangan memaksa bila belum jodohenjoy aja bila masih sendiri
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

Rejeki dari Silaturahmi

Entah mengapa dan kenapa aku sangat senang jika bertemu dan ngobrol dengan orang baru. Asyik dan menarik itulah yang kurasakan. Rutinitas terbaruku akhir2 ini, setiap pulang kerja mampir ke sebuah pasar sore di dekat rumah. Awalnya cuma seneng liat sayuran ijo yang segar, bikin cerah pikiran rasanya. Berasa refreshing gitu, lama kelamaan ketagihan lantaran menikmati suasana yang menyenangkan, penjual yang sangat ramah dan efek lagi gandrung masak jadi sekalian prepare bahan buat esok pagi [chef amatiran nih judulnya].

Sore itu membeli parutan kelapa di sebuah pojok  kios di pasar tersebut, singkat kata aku harus menunggu karena antriannya banyak. Setelah lumayan lama, tibalah giliranku untuk dilayani dan ntah dimulai dari mana aku terlibat percakapan dengan si bapak penjual parutan kelapa.  Ngobrol ngalor ngidul dan ada satu kata yang sampek sekarang nancep di pikiranku.  Si bapak bilang: “jangan menargetkan rejekimu mbak, berusaha semaksimal mungkin dan biarlah Allah yang mengatur rejekimu. Ga’ usah banyak teori harus bersedekah bla bla bla, satu hal yang perlu ditanamkan terlebih dahulu adalah keikhlasan. Karena ikhlas adalah kunci utama dari datangnya rejeki mbak”.

Sebelum ngobrol dengan bapak tersebut, aku sempat ngobrol dengan seorang ibu yang sama2 menunggu parutan kelapa. Ibu menceritakan usaha klepon yang ia rintis 17 tahun silam. Dulu laris dan banyak sekali warung yang ia titipi. Ketika anak2nya membutuhkan biaya sekolah dan keperluan lain yang lumayan banyak, rejeki begitu mengalir deras dari berbagai penjuru, namun ketika anak2 sudah menikah dan kebutuhan sehari sudah mulai ringan, maka rejeki yang diberikan Allah juga menyesuaikan dengan kebutuhannya. “Allah itu maha adil dik, kata belio”.

Itulah mengapa aku sangat senang ngobrol dengan orang baru. Kalau mau cerita ya cerita aja, tanpa memperhatikan yang bersangkutan anak siapa? yang bersangkutan kaya atau tidak? Walaupun teman atau saudaraku sering risih dan nyinyir kalo melihat aku mulai beraksi. Aku reflek melakukan hal tersebut, karena rasanya aneh aja kalau sesama manusia yang sama2 punya mulut kok duduk bersebelahan hanya diem2an. Kalo yang bersangkutan asyik dan menyenangkan mungkin bisa dapat wejangan ataupun sharing yang berarti seperti 2 kisah diatas. Dan ketika ada sebuah pepatah, “jangan melihat siapa yang memberikan ilmu, namun lihatlah ilmu apa yang ia berikan” sungguh nancep dalam pikiranku selama ini. Kita sering menyepelekan dengan penampilan orang, mungkin terlihat si bapak tersebut penampilan kucel, gondrong dan ga’ menarik namun siapa sangka dibalik penampilannya tersebut belio menyimpan pengalaman hidup yang luar biasa, begitu juga dengan ibu si penjual klepon. Jangan memandang siapa? namun memandang apa?. Jangan melihat serta merta bungkusnya, namun rasakanlah dulu isinya.

Namun ga’ semua orang enak diajak ngobrol, karena belum lama ini aku ngalami kejadian yang bikin nelen ludah. Dia adalah Jono, teman kerjaku namun beda divisi dan beda gedung so jarang ketemu dan jarang ngobrol. Terlihat dya sangat pendiam. Kebetulan siang itu, dya datang ke ruanganku bersama teman kami yang sudah sangat familiar. Ada di suatu titik dimana aku dan Jono hanya berdua di ruangan. Sempat lama hanya diem2an dan bikin suasana sangat kaku. Aku berinisiatif basa basi nanyain dya duluan, dengan maksud biar suasana lumer,, ga’ lebih. [masak kenal tapi cuma diem2man]. Ku-tanyalah aslinya mana? jawabnya-pun ga’ mengenakkan. Sebenarnya simpel tinggal bilang Wonosari misalnya. Selesai. Namun dya jawabnya muter2. Ku-tanya sekali lagi [dengan nada yang tetep ramah]. Ku-tanya berapa lama biasanya perjalanan ke kotanya? Dengan nada datar tanpa ekspresi, ia menjawab “ga’ pernah ngitung jam mbak”.

Ohhh betapa sialnya aku siang itu, maksud hati ingin basa-basi biar suasana ga’ kaku malah dapat tanggapan yang sesuatu sekali di hati. Dan ku-putuskan ogah nanya dya lagi deh. Satu hal yang justru ada dalam pikiranku, oh orang ini kagak punya teman banyak dan dya tipikal orang yang ga’ mudah adaptasi. Kenapa?? karena dengan temanku sendiri yang notabennya sama2 cowok, dya juga diem aja, ga’ ada inisiatif untuk bertanya ataupun sekedar memulai pembicaraan.

Pelajaran yang bisa diambil yakni, ketika kita menyambung silaturahmi dengan orang lain, kita akan dapat rejeki otomatis didalamnya. Rejeki yang tidak hanya identik dengan uang tentunya. Rejeki itu dapat berupa macam2, missal: doa, kasih sayang, wejangan, sharing pengalaman, perhatian ataupun bentuk lainnya. Jikalau kita menutup diri dari pergaulan, ya sama saja kita menyempitkan rejeki yang sebenarnya berpihak kepada kita. Baca juga Bentuk rejeki
#semoga bermanfaat dan hidup sehat

Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger