Entradas populares

Baik harus, bodo* jangan

Mau seberapa lama lagi kamu menjadi orang bodo* yang dibutuhkan hanya disaat tidak ada orang yang bisa membantu permasalahannya? Kalo kemarin denial bahwa dya adalah orang baik yang "wajib" kamu bantu selalu, lantas apakabar dirimu sekarang? dya meninggalkanmu lantaran value-mu sudah tidak relevan lagi?

Renungkan lagi dan ambil sikap ya. Sudah tua begini tidak waktunya menye2 takut kehilangan teman. Jangan pernah kamu menyesali lantaran pernah berbuat baik terhadap orang namun balasannya mengecewakan. Pandai2lah membaca situasi, ikuti kata hati, dan plis pinteran yuk..

Kalo dya butuh aja ribuan cara menghubungimu, tapi kalo kamu butuh apakah dya memperlakukan hal yang sama? Atau malah ngilang? Jika sudah tidak mampu lepaskan saja, karena orang baik akan tau cara memperlakukan orang yang sudah menolongnya. Orang baik tau cara menjaga perasaan orang lain, dan orang baik paham bagaimana rasanya diperlakukan buruk.

Jadilah orang yang mampu menghargai effort orang lain. Temukan orang yang tau diri. Supaya kebaikanmu tidak bisa dimanfaatkan, dan hanya datang disaat dibutuhkan saja. Bangun batasan supaya tidak ada rasa kecewa. Kuatkan hati supaya menjadi orang "tega". And put your self, first.


Utamakan diri sendiri dahulu

Put your self first...


Belum lama ini ada sebuah obrolan seru beberapa orang di sebuah warung makan pinggir rel kereta tentang pengalaman mereka dimanfaatkan oleh sekitarnya. Banyak cara Allah untuk menyadarkan kita, meyelamatkan kita, bahkan memperingati kita bahwa apa yang selama ini dijalankan tidaklah sehat. Menjadi orang tidak enakan, tulus, problem solver, and mix good listener adalah sepaket karakter ideal seorang teman.

Ga ada yang salah sejauh penjabaran di atas, namun yang mulai salah itu apabila ada orang yang memanfaatkan hanya karena dya baik, tidak mudah marah, pasti akan selalu memaafkan, dll. Anggap saja, awalnya ga bermaksud memanfaatkan cuma lama2 saking baiknya temennya lantas gas aja dan berasumsi temannya ga akan pernah merasakan sakit hati. Bayangannya temannya akan selalu baik sepanjang hidupnya. Dari obrolan di pinggir rel kereta itu ada hal yang menarik yang bisa diambil.

Manusia tetaplah manusia

Ya sebaik apapun bentuk manusia, dya tetaplah manusia yang tidak sempurna. Dya yang bisa marah, dya yang terbatas sabarnya, dya yang bisa overthingking, dll. Ga ada satupun orang yang mau dimanfaatkan hanya saja kadang hal tersebut di luar kendali. Ada rasa kecewa, ngerasa dibodohi teman terdekat, bahkan rasa tidak terima diperlakukan seburuk ini. Hal ini berujung dengan menyalahkan diri sendiri kenapa bisa sebodoh ini.

Cara Allah menyelamatkan

Walopun kenyataannya sepait itu, ada hal yang tetap bisa disyukuri. Allah menyelamatkan dari hal2 diluar pengetahuan kita. Allah melindungi kita dari obrolan2 yang menyakitkan. Pandangan kita sangat terbatas, sebaliknya Allah yang mempunyai skenario hidup kita. So, hal menyakitkan ini pasti ada maksud dan tujuannya.

Karakter manusia tidak dapat dirubah

Menerima kenyataan bahwa kita tidak dapat mengubah karakter orang lain adalah pilihan bijak. Tetap berteman baik namun jaga batasan, jangan sampai rasa kecewa datang kesekian kali. Kali ini kita yang punya kendali. Fokuslah pada diri sendiri untuk tetap menjadi orang baik namun tidak bisa lagi dimanfaatkan. Buatlah batasan supaya orang akan berfikir berkali2 ketika memiliki niatan buruk.


Memanfaatkan orang lain untuk kepentingan diri sendiri adalah sebuah ego manusia yang sebaiknya dihindarkan. Setiap manusia memiliki kepentingan, kebutuhan, serta rotasi hidup masing2. Kurang2i memanfaatkan orang lain hanya karena kamu merasa spesial yang harus didengar. Hidup ga berputar pada masalahmu saja kawan. Hargai peran orang lain di hidupmu selagi ia masih ada. Jangan tanyakan mengapa jika dya memilih pergi lantaran sudah jenuh dengan segala kelakuan burukmu itu. 

Solusi dari obrolan tersebut ketika kita sudah terlanjur dimanfaatkan adalah utamakan diri sendiri saja. Membantu orang lain boleh, tapi kalo sudah memastikan diri sendiri selamat. Jangan sampai hanya ingin membantu orang lain dari masalah, kitanya yang hancur. Cukup lilin yang berkorban menerangi dunia namun ia yang harus jadi korbannya.

Yuk ambil waktu untuk fokus kepada dirimu sendiri, hargai waktumu, tenagamu, effortmu yang selama ini salah orang. Tingkatkan skillmu, kuatkan hatimu, dan perindah akhlakmu. Fokus apa yang bisa diusahakan. Jadilah orang yang bijak, yang lebih mengutamakan diri sendiri dibanding orang lain yang datang hanya karna ada kepentingan.

*self reminder


Porsinya biasa aja dalam berteman

Di kehidupan dewasa ini kita dapat belajar "biasa aja" dalam berteman. Posinya biasa aja ya, tidak usah full effort. Pada dasarnya manusia dewasa itu mempunyai kepentingan. Kita harus baik bersikap namun sesuai takarannya. Jika orang tersebut baik dan tulus, kamu bisa melakukan hal yang sama. Namun jika orang tersebut terlihat baik tapi hati kecilmu kurang sreg maka cukup berbuat baik saja, janganlah lebih. Kuncinya jangan denial dan keras kepala. Tujuannya supaya kita tidak kecewa terlalu dalam.

Kita tidak dapat mengenal 100% kepribadian orang. Jika kita ngerasa kok dya berubah ya? kok dya ga sebaik dulu ya? kok dya egois ya? kok dya ini dan itu... maka ketahuilah kawan dya tidak berubah, kitanya aja yang tidak kenal kepribadiannya. Tapi inilah hidup ya, banyak misteri dan teka-tekinya. Jalani dan nikmati saja setiap alur yang ada di depan mata.

Benar, segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Punsama dengan pertemanan, sesuai porsinya saja. Part ternyesek dalam pertemanan itu adalah ketika kamu baru menyadari bahwa kamu hanya akan dicari ketika tidak ada orang yang dapat mengerti atau support ceritanya. Tapi ya inilah hidup kawan, banyak hal terjadi diluar kendali. So, ambil pelajaran dan ambil sikap. All is well..

Bertemanlah dengan yang setara

Tidak hanya dalam menjalin hubungan asmara, dalam hal pertemanan diperlukan juga "setara". Tujuannya supaya pertemanannya enjoy dan menyenangkan, tidak sepihak saja. Capek ngemong konco sing ga reti nek dimongHarapan dengan punya teman baik adalah nantinya jika kita sedang kesusahan ada orang yang bisa memberikan pandangan yang mencerahkan, begitu juga ketika dya sedang diterpa masalah. Layaknya hidup yang saling menguati dan memahami. Nyatanya hal tersebut sulit ditemukan di dunia orang dewasa. Orang dewasa dominan egois, maunya menang sendiri. Mayoritas, namun tidak semua. Ada beberapa kesalahan yang bisa dijadikan evaluasi dan tidak dilakukan di awal tahun ini.

Menganggap semua orang baik

Berprasangka baik merupakan attitude yang perlu untuk dipertahankan, namun bukan berarti semua orang baik ke kita ya. Tolong, jangan denial dan berlagak polos untuk berfikiran bahwa semua orang itu sayang kita. NO, BIG NO.. Ini yang sering bikin hati sakit karena ujung yang didapat adalah kekecewaan. Ya kecewa dengan diri sendiri kenapa pernah menjadi orang yang denial dan bod*h. Come on sewajarnya saja dalam berteman, kecuali kalo dya dapat dipastikan sama-sama memberikan energi positif, saling support dan berusaha untuk selalu ada.

Kurang menghargai diri sendiri

Kamu dengerin curhat temenmu full effort, semua panca inderamu kamu kerahkan. All out.. Sedangkan dya ndengerin curhatmu disambi mainan hape. Belum lagi kalo WA, ujan badai ditrabas untuk tetap membalas chat dya sedangkan dya kalo balas chatmu ya sesukanya aja. REPEAT. Kasihan beneeeer kamu. Hayuuk 2025, be smart plis..! Sudah tau kan kamu harus ngapain?..

Kalau bukan diri kita lantas siapa yang akan menghargai dirimu? Sudah cukup ya. Tetaplah menjadi teman yang baik namun sesuai porsinya. Hargai dirimu, sayangi dirimu, dan sudahi menjadi badut di hidup orang lain.

Welcome 2025,
I Wish be nice year with beautiful moments, healthy, wealthy, and happy. Aamiin.

se-wajar-nya

Ketika dirasa "dunia" sudah tidak bersahabat denganmu, menepi dapat menjadi pilihan terbaik. Kamu dapat bercengkrama dengan pikiranmu sendiri terkait langkah apa yang seharusnya kamu ambil. Kamu dapat berdebat dengan asumsi yang memenuhi pikiranmu tentang ketidakadilan yang sedang kamu rasakan. Kamu dapat murka dengan negatifnya pikiranmu selama ini, bahkan kamu dapat jujur terhadap apa yang sedang kamu rasakan dengan segamblang-gamblangnya tanpa takut di-bully.

Menepi bukan berarti memutus silaturahmi. Menepi bukan berarti mementingkan diri sendiri. Sebaliknya, menepi merupakan bentuk penghargaan pada dirimu sendiri. Jika sudah tidak dihargai kenapa harus bertahan? Apa guna bersama jika pikiran ga karuan? Menepilah supaya kamu dapat bijak dalam mengambil keputusan terbaikmu!

Tidak semua orang mampu memahami sesuai dengan apa yang kau rasakan. Jangan terlalu percaya diri ketika kamu diperhatikan. Pandai-lah membedakan antara perhatian dari orang tulus dan kepo dari orang yang pura-pura tulus. Kita memang tidak dapat hidup sendiri, hanya saja tidak perlu menggangtungkan hidupmu kepada manusia, kenapa? yaps, kamu akan kecewa. Ya, menggantungkan kepada manusia hanya akan merasakan kecewa berlipat.

Jika kamu punya masalah, selesaikan semampumu! Boleh meminta bantuan orang lain, hanya saja jangan terlalu merepotkan! Ingat, mereka juga punya kehidupan yang bisa jadi lebih rumit dan kompleks daripada masalah yang sedang kamu alami. Sewajarnya saja, okeee! Jangan habiskan waktumu di dunia ini hanya untuk mengejar sesuatu yang tidak kamu bawa mati. 

Hiduplah sewajarnya, berkawanlah sesuai porsinya. Kenapa? Supaya kamu tidak mengalami kekecewaan mendalam jika apa yang terjadi di kehidupanmu tidak sesuai harapanmu. Hiduplah sesimpel mungkin! capek-istirahat, lapar-makan, haus-minum, salah-minta maaf, disalahi-punya sikap. Yuk, sewajarnya saja menjalni kehidupan di dunia ini. 

#just for me

Circle pertemanan mengecil

Ternyata ndengerin orang curhat itu bisa nguras tenaga, itulah kenapa kita sebaiknya memiliki rasa syukur kalau masih punya teman yang telinganya siap mendengarkan apapun ceritamu. Sebaiknya kita tidak egois tatkala dya yang sudah mengusahakan effort di sela2 kesibukannya tetapi kamunya malah asik hapean. Menghargainya itu jauh lebih bijak karena kamu sudah menyita waktu dan pikirannya hanya untuk memberikan saran terbaik untukmu. Jangan diulang ya karena menghargai orang lain adalah sebaik-baik attitude.

Di kehidupan orang dewasa ini memang benar adanya jika circle akan mengencil. Kita hanya akan menyesuaikan dengan lingkungan yang menghargai keberadaan kita. Sebaik apapun kita kalau ga dihargai ya lama kelamaan pasti akan memilih mundur. Orang akan condong kepada teman yang memang saling membutuhkan dan saling menghargai. Pengalaman ini tidak terjadi di usia belia tentunya.

Circle pertemanan yang kecil akan lebih membahagiakan. Pertemanan yang memiliki frekuensi yang selaras akan lebih awet. Menariknya lagi kehidupan orang dewasa ini tidak lagi ada ketakutan jika ditinggal teman. Kok bisa ya? Ya bisa-bisa aja saja sih, karena kehidupan orang dewasa ini sudah capek jika harus diwarnai dengan drama per-toxic-an. Pada umumnya orang dewasa sudah capek dengan perjuangan hidup dalam hari-harinya, makanya mereka prefer pertemanan yang sehat.

WARNING: hati-hati dengan orang yang tulus!

Kehidupan orang dewasa itu lebih pelik dibanding masa kanak-kanak. Saking peliknya kita sering terjebak atau malah jadi korban dari teman yang toxic. Pada akhirnya kita akan kebingungan mana teman yang real, temen toxic, dan temen tulus. Jika kalian menemukan orang disekitarmu kok dya memiliki karakater yang tidak iri hati melihat kesuksesanmu, ketika kamu bercerita tentang impianmu dya mendukungmu bukan mencemoohmu, bahkan dya yang mencoba selalu ada untuk merespon pesat singkatmu. Jika kamu sudah menemukan temen macam itu fix kamu beruntung dan sudah selayaknya kamu pertahankan pertemananmu itu. 

Boleh jadi kamu punya teman banyak yang lebih asyik dan menarik ketimbang dya, namun kamu boleh adu ketulusannya. Apakah mereka bisa setulus itu mendukungmu? mencoba selalu ada buatmu? atau minim mereka ga menertawakan mimpi-mimpimu?

Temen yang memiliki karkater tulus terlihat ga menarik, karena dya akan berpenampilan sederhana, kosa kata yang keluar dari mulutnya juga bukan tipe kata-kata "judgement", wajahnya teduh karna ga sedang ruwet mikir pingin jadi nomor satu, pembawaannya tenang karena dya tau apa yang harus dya lakukan. Meskipun demikian, kamu ga bisa lho seenaknya dengan dya. Layaknya manusia biasa, dya juga punya kuota pemakluman, batas toleransi, dan rule-rule yang boleh dan tidak untuk dya lakukan.

Kamu ga bisa juga lho seenaknya bersikap sama dya, eh mentang-mentang orangnya enak trus kamu bisa seenaknya? Oh big NO, sekali dua kali masih OK, masih bisa dya maklumi tapi kalau keterusan dan kamu kok malah ga tau diri maka siap-siap saja dya pelan2 akan mundur dari kehidupanmu. Ujungnya adalah kalian masih tetap berteman tapi dya udah ga peduli apapun denganmu. Ya hanya sebatas menjaga hubungan baik saja. No more...

Nah kalo kejadian kayak di atas, yang rugi siapa? Yaps jelas kamu, bukan teman tulusmu itu. Dya mah banyak temannya, meskipun ga terlihat di matamu. Teman tulus itu radarnya tinggi jadi dya kemana aja bisa dapat temen sefrekuensi. Berikut hal-hal yang membuat temen tulusmu ancang-ancang log out dari berteman denganmu:

Kamu datang hanya saat  butuh saja

Kamu kira dya gedebok pisang yang ga punya hati? Heyy sadar woyy... Dya memiliki toleransi yang besar dalam pertemanan jadi ketika kamu datang hanya disaat kamu butuh saja maka dya akan tetap baik menanggapi bahkan memberi solusi dari permasalahanmu ASAL kuota toleransinya masih Ok. Sebaliknya jika batas toleransinya sudah merah karna kamu tidak tau diri seenaknya merengek untuk dibantu ataupun memaksa untuk mendengarkan keluhmu yang itu-itu saja tanpa kamu memikirkan keadaannya maka ga heran kalo dya melambaikan tangan, seraya mencoret namamu di dalam daftar teman2nya.

Kamu curangi dya

Teman tulus itu mengandalkan rasa ketika berteman, jadi dya akan kerasa kalau ada something wrong if u doing hal aneh. Dya akan mendalami kelakuanmu dan akan cabut juga ketika kamu terus-terusan curangi dya. Dya ga akan negur kamu karna kamu udah dewasa, tp kamu malah seenaknya meskipun kamu sadar kamu nglakuin kesalahan fatal. Dya akan ilfil parah denganmu bahkan kalo ada pilihan boleh tidak melihat wajahmu or tidak bertatapan sama kamu aja dya bakal pilih itu. Separah itu? Yaps hatihati dengan orang yang tulus, dalam berteman dya menggunakan logika dan perasaan, bukan salah satunya.

Ketika  kamu memiliki teman tulus yang supportnya luwar biasa terhadap kehidupanmu maka sudah seharuanya kamu jaga, bukan kamu manfaatkan. Darimana kita bisa tau teman kita tulus atau ga

  1. Lihat tatapannya ketika ngobrol denganmu;
  2. Lihat lengkungan senyumannya ketika kamu bercerita tentang keberhasilanmu;
  3. Liatlah mimik wajahnya ketika kamu direndahkan;
  4. Lihat dengan hati nuranimu, dya amanah atau tidak.

So, udah ada gambaran kan temenmu sekarang apakah dya termasuk temen tulus or temena manipulatif? Okay, sambung kapan-kapan yaa,.

Selamat berpuasa gaes... 

Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger