Entradas populares

Alasan mata memandang rendah

Kadang lucu juga ya bila melihat ataupun diperlakukan kurang menyenangkan lantaran dinilai tidak satu kufu. Seolah makhluk klaster kedua gitu, lantaran ga' sama dengan kehidupannya. Namun di lain sisi ada makhluk yang memang tidak suka memperlihatkan "kehebatannya bahkan pencapaian hidupnya" secara terbuka. Nah kedua sisi ini memang berada di hak masing-masing orang namun akan menjadi hal yang tidak pas manakala ada kelompok yang merasa paling OK dan yang lainnya hanyalah sampah, yang dilirikpun tidak sama sekali. 

Memang, kebahagiaan orang masing-masing. Ada yang memang suka dipandang woww meskipun kehidupan sehari-hari babak belur. Ada juga yang merasa nyaman menjadi apa adanya meskipun tidak jarang menjadi objek ghibah. Ya inilah kehidupan fana di dunia yang tidak dapat lepas dari materi. Jika memiliki materi akan lebih mudah dihargai dan dihormati, sebaliknya kalo terlihat ga punya apa-apa, jangankan dihargai, dilirikpun enggak. That's a real life.

Secara garis benang merah, pada tulisan ini aku pingin mengungkapkan bahwa apa yang kita lihat menawan bukan berarti memiliki makna sesungguhnya, mata sering tertipu silau dunia sehingga kadang sering menjebak untuk merendahkan orang yang memiliki perbedaan dengan yang kita punyai. 

Orang yang terlihat miskin ga selalu memiliki makna miskin sesungguhnya kok, kadang mereka lebih nyaman hidup sederhana. Ketika mereka tidak memposting pencapaian ataupun keberhasilannya bukan berarti mereka tidak memiliki nilai sama sekali di hidup ini. Samapun ketika orang hobi memposting setiap jengkal perjalanan hidupnya bukan berarti mereka memiliki hidup yang sempurna, sudah tentu ia akan memilih cerita yang menarik yang memiliki potensi mengandung decak kagum bagi orang yang melihatnya.

Oh ya, kalau mata kita sudah auto memandang rendah orang yang dirasa ga sekufu dengan kita, maybe kita bisa mulai belajar untuk jadi orang yang lebuh wise karna kita ga akan pernah tau lo kita nanti hidupnya akan dibantu siapa? Meskipun anda sekalian sudah kaya raya tapi kan takdirnya ga bisa sendiri. Apa iya sih harta 7 turunan itu ga akan habis? apa iya bakal sehat terus/ dll. Bukan berarti kita pingin menderita, Big No... 

Kita realistis aja ya gaes, bisa disebut orang kaya karna ada orang miskin (red: yang hidupnya ga seberuntung mereka). Bisa disebut pandai jika ada orang yang susah banget untuk berpikir dan diajak berdiskusi. Bisa disebut sehat karena hidupnya tidak tergantung oleh alat-alat medis, dll. So, selagi mendapat nikmat Allah yuk syukuri,.. biar semakin sayang Allah sama kita. Tidak malah sebaliknya, selalu merasa kurang atas kasih sayang Allah...

#hidup sewajarnya

temen tulusmu darimana asalnya?

Tumben lagi pingin ngomongin tentang dunia kerja yang menarik bila dikulik. Sebagian orang menemukan "definisi family" di tempat kerja, bak rumah kedua bahkan melebihi rumah aslinya. Keluarga yang bisa menopang segala gundah gulana. Mungkin lantaran senasip sepenanggungan, sama2 berjuang, sama2 ada di perantauan. Sebaliknya, sebagian lagi tempat kerja hanyalah sebuah tempat mencari uang dalam arti sesungguhnya. Banyak sikut2an, banyak persaingan tidak sehat, musuh dalam selimut, dll.

Jika ditarik ke hal personal, ada orang yang menemukan "besti" di tempat kerja. Namun sebagian jangankan besti, definisi teman aja mereka masih abstrak. Bagi mereka istilah teman itu masih tanda tanya, bentuk aslinya tidak mereka jumpai. Wujudnya ada, suaranya ada namun hatinya tidak. 

Bersyukur sekali apabila diantara kita menemukan vibe family di tempat kerja. Kerja jadi semangat, bersaing sehat, maju beriringan bahkan saling support. Namun jikalaupun di tempat kerja kok hanya menemukan "permasalahan" maka kita tetep bersyukur. Kenapa? 

Allah itu selalu adil bagi hamba2Nya. Cobalah kontemplasi terhadap perjalanan hidupmu pasti kamu akan menemukan circle yang mampu menerimamu sepenuh hati mereka tanpa ada kata tapi. Jika tidak menemukan teman tulus di tempat kerja, bisa jadi memang bukan disana kamu akan tumbuh. Cek circle terdekatmu, siapa tau disanalah tempatmu bertumbuh dan berkembangmu. Disanalah kamu dianggap dan dihargai. Jadi jangan down apabila tidak punya teman akrab di tempat kerja. Slow aja, bisa jadi memang takdirmu disana hanya untuk mencari nafkah. That's it,no more.

Circle sehat itu manakala ketika kita berada didalamnya kita happy, ketika kita tidak bersamanya kita tenang. Maksudnya tenang? Semua rahasia dan aib2 kita terjaga dan tersimpan dengan aman. Apabila kamu telah menemukan circle semacamnya aku ucapin selamat deh, pertahankan! People come and go itu pasti, tp ketulusan itu akan abadi. Orang tulus yang menyayangi kita dimanapun berada meskipun minim komunikasi, ia akan selalu ingat kita entah di relung hatinya, fikirannya ataupun dalam untaian doanya. So, jagalah mereka setulus hatimu, karena disadari ataupun tidaksupport dan semangatnya akan berdampak bagi kehidupan kita.

kualitasmu, cerminan tingkah lakumu

Template orang di mata sosial adalah SMA - Kuliah - Kerja Mapan -Nikah - Punya Anak - Punya Rumah - Membahagiakan orang tua - Update Keduniaan. Menariknya adalah, tidak semua manusia memiliki kehidupan yang mulus. Akan selalu ada roller coaster kehidupan yang satu dengan yang lain tidaklah sama. Lingkungan pada umumnya akan menjadi hakim dan dengan mudahnya menyimpulka akan kehidupan tetangganya jika tidak sesuai dengan apa yang ada di pikirannya. 

Ketika seusianya sudah kerja dan yang bersangkutan masih berjuang mendapatkan pekerjaan yang terbaik maka akan ada mulut sadis yang mengatakan  "... ah usahanya kurang maksimal"

Ketika sebayanya sudah memiliki anak bahkan lebih dari satu, sedangkan dya memilih melanjutkan kuliah ke jenjang selanjutnya sambil memperbaiki diri maka akan ada mulut-mulut durhaka yang berucap "... gimana to malah kuliah lagi, ga takut jodoh semakin jauh?". 

Ketika pernikahan sudah dibina belasan tahun namun belum dikarunia anak maka akan ada manusia yang merasa sempurna berkata "... ga takut di hari tua akan kesepian?".

dan seterusnya...


Para orang yang merasa hidupnya sempurna akan dengan mudah menjadi hakim di kehidupan orang lain tanpa mau memahami sebenarnya apa yang terjadi. Hanya bermodalkan sudut pandangnya dan sependek memahami dunia dya berhasil menjadi petir di siang bolong. Ga pernah terlintas mengenai dampak yang ditimbulkan dari omongan yang mungkin saja dya anggap biasa.

Manusia ga selalu dalam keadaan stabil. Bisa jadi, ada orang yang mentalnya menjadi down karena dya sedang rapuh, sudah berupaya semaksimal mungkin, sudah menempuh berbagai macam jalan namun takdir masih berkata sebentar lagi...

Kurangi menjadi hakim di kehidupan orang lain, karena perbuatan tersebut justru mencerminkan diri kita yang kualitasnya memang sangat rendah. Kok? Karena kalo kita memiliki hidup yang berkualitas dan happy, maka kita tidak akan pernah tertarik dengan drama kehidupan orang lain bahkan ikut mencampurinya.

Orang yang hidupnya bahagia, dya akan senang ketika ada tetangganya yang sedang berbahagia. Dya juga akan berempati ketika ada tetangganya yang sedang berduka, bukan sebaliknya. Kualitas terbaikmu akan tercermin dari sikapmu menghargai orang lain.

fokus ke perilaku diri sebelum sampai ke finish

Ada yang tau kapan ia akan mencapai garis finish?

Ada yang tau mengenai batas usia hidup di dunia?

Betul, hanya Allah yang tau kapan waktu itu menghampiri setiap makhluk yang bernyawa. Mengingat kematian dan mengupayakan untuk selalu berbenah adalah sebuah hal baik yang bisa dilakukan. Ketika kita hidup di dunia ini selesai, maka akan ada chapter2 selanjutnya dan Allahua'lam. Akan ada waktu dimana kita dimintai pertanggungjawaban atas apa yang telah kita lakukan di dunia ini. Ya pertanggungjawaban diri kita saja bukan orang lain. Urusan orang lain ya biarlah mereka yang mempertanggungjawabkannya.

Ketika dunia mencurangimu dengan segala macam cara dan motif, ingatlah hal ini. Kita tidak akan hidup selamanya di dunia. Kita akan diminta pertanggungjawaban perbuatan kita. Jadi ketika kita dijahati orang, dicari-cari kesalahan maka slow aja. Selalu koreksi diri untuk berbenah. Jika kesalahan ada diri kita maka segera perbaiki diri namun jika semua rumor, fitnahan bahkan omongan menyakitkan itu muncul dari hati yang iri maka abaikan. Biarkan mereka dengan pendapat mereka.

Biarkan orang yang syirik dengan rangkaian cerita khalayalannya..
Biarkan orang yang benci dengan amarah yang ia ciptakan sendiri..
Biarkan orang yang julid dengan skenario versinya sendiri..
Biarkan orang yang negatifve thingking dengan pikiran buruknya..

Mereka tidak membutuhkan klarifikasi atau informasi yang sesungguhnya, mereka hanya ingin apa yang mereka lontarkan menjadi nyata. Mereka ingin melihat kita terpuruk, down dan lemah. Stay strong and happy. Hidup ini penuh dengan ujian, baik ujian kesempitan maupun ujian kelebihan nikmat. Semua akan ada pertanggungjawabannya, so jangan down ketika nama baikmu dihancurkan oleh orang yang tidak menyukaimu. 

Ambil hikmah yang terkandung dibalik setiap kejadian. Termasuk harus keluar dari toxic circle yang penuh dengan dramanya. Tetap berbuat baik, jujur, tanggung jawab dan mendekat padaNya. Jika mereka jahat biar menjadi urusan mereka dengan Allah. Jika kamu kehilangan teman seperti mereka, bukan kamu yang rugi namun mereka. Mereka telah menyia-nyiakan teman tulus. Sekali lagi bukan kamu yang rugi namun mereka. 
#self reminder

sebelum finish-mu tiba

Kita itu tercipta memang selalu ada kurang dan salahnya, that's why disebut manusia. Dalam bergaul maupun bersosialisasi dengan banyak orang, kita sering salah paham maupun kres dengan seorang bahkan beberapa orang di lingkaran tersebut, ujungnya mending out daripada makan ati. Namun tak selamanya kita bisa seleluasa itu untuk out dari circle yang sudah tidak menyehatkan jiwa. Ada di sebuah titik kita hanya punya pilihan untuk tetap stay dan memilih meluaskan sabar. Nyatanya sabar itu sebuah hulu dari sebuah proses panjang yang tidak selalu orang mampu untuk melewatinya.

Kesehatan jiwa penting dijaga dan wajib untuk dipastikan stabil. Ketika dihadapkan pilihan untuk tetap stay namun circle tidak sehat maka memiliki sikap adalah sebuah pilihan tepat. Sering mendengar bahwa kadang musuh terbesar adalah orang terdekat, orang yang tau kebiasaan dan perilaku kita dan itu justru yang sering terjadi. Lantas jika mengalami hal tersebut harus bagaimana? Jawabnya adalah selalu mengedepankan instrospeksi supaya diri kita senantiasa randah hati. Kita hanya mampu mengontrol apa yang melekat di diri kita saja, perilaku, ucapan maupun sikap kita. Selebihnya berada di luar kendali.

Sama halnya ketika kita dihadapkan kepada situasi orang terdekat di dalam circle justru yang memutar balikkan omongan, menambahai bumbu, merendahkan bahkan dengan bangga menghancurkan nama baik di depan banyak orang hanya untuk mendapat sebuah pengakuan. Awwwwww... Mungkin 1, 2, 3 kali bisa menahan ketika kita mengetahui fakta yang luar biasa ini namun jika terus-terusan maka sudah dipastikan akan meledak. Sebelum meledak dan berakibat fatal, sebaiknya milikilah sikap. Lagi-lagi kita tidak mampu mengontrol apa yang akan orang lain lakukan kepada kita kan ya.. Dengan kita miliki sikap maka kita terjaga kewarasannya. Biarkan mereka mengembangkan ide untuk lebih memutar balikkan keadaan, semakin merendahkan, semakin menghina dan perilaku serupa lainnya.

Hak orang lain untuk tidak menyukai kita, namun kita juga punya hak untuk tidak menganggap mereka ada. Mungkin dari kita merasa ada di titik bodoh karena menganggap semua orang tulus, setulus kita ketika berteman. Nyatanya dalamnya hati manusia ga ada yang tau. Kadang kita sendiri merasa kita biasa saja atas kompetensi yang diberikan oleh Allah, namun bisa jadi hal tersebut bisa membuat insecure yang berujung kebencian secara berjamaah. Lagi-lagi kita tak mampu mengontrol perilaku orang lain.  

Pelajaran yang bisa diambil yakni bersosialisasi sewajarnya dan secukupnya. Jaga dan sayangi diri sendiri, jangan biarkan perilaku buruk orang lain mengganggu bahkan menghilangkan kebahagiaan yang seharusnya kita rasakan. Lepaskan toxic yang melekat di circle-mu  dan mualailah hidup baru dengan harapan baru. Yakinlah masih banyak orang yang menyukai kita, masih ada orang yang tulus mau berteman dengan kita. Tidak semua kok benci sama kita, tidak semua pula punya pikiran yang sama dengan mereka. Begitupula ketika kita direndahkan. Bangkitlah dan percayalah bahwa mereka yang merendahkan orang lain sejatinya tidak akan pernah tinggi dari kita. Orang yang memang memiliki akhlak yang bagus, ia tak akan pernah mau merendahkan orang lain.

Selamat,
Berbagaialah jiwa-jiwa yang direndahkan, karena kamu berkesempatan untuk memberikan kejutan-kejutan yang mencengangkan. Kamu berkesempatan dekat dengan Allah sedekat-dekatnya karena hanya Allah satu-satunya yang mampu menolong dan merubah apapun kejadiannya. Beryukurlah karena kamu sudah berjuang keras untuk melawan hawa amarah dan memilih untuk mengembalikan semua rasa ke pemilikNya. Beruntung sekali karena dengan kamu direndahkan, dihina dan dicari-cari kesalahanmu secara tidak langsung mengakui bahwa step kamu ada diatas mereka.

Tetap semangat untuk memperbaiki dan mengkualitaskan diri. Lepaskan apa yang membebani. Rengkuh apa yang membahagiakan. Abaikan apa yang meresahkan. Sejatinya waktu ini sangat cepat berputar dan kita tidak akan pernah tau kapan finish kita.  Sebelum finish masih ada ribuan kejutan yang mungkin saja bisa terjadi, so sebaiknya menyikapi apapun B aja. Jika sekarang hidupnya baik-baik saja, harta melimpah, keluarga sehat, dan dipandang sempurna maka syukurilah. Sebaliknya bagi yang hidupnya serba kekurangan, banyak masalah hingga bingung untuk malangkah maka tetap syukuri. Kita punya Allah untuk mengadukan segala rasa, tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah untuk mengubah keadaan hamba yang Ia ingini.

Bagi Allah sangat mudah untuk meluaskan apa yang sebelumnya sempit, sangat mudah membinasakan apa yang sebelumnya kokoh. So, bencilah sewajarnya, sukalah sekedarnya, sedihlah sesuai porsinya dan bersyukurlah seluas-luasnya. Di dunia ini tak ada yang abadi termasuk rasa yang melekat di jiwamu. Ingat kita memiliki waktu start dan finish berbeda-beda di dunia ini so sebelum nyampai waktu finish, isilah dengan hal-hal yang bermanfaat dan kurangilah mencari-cari kesalahan orang lain. Sejatinya hanya amalanmu-lah yang akan menemanimu dikala finish-mu tiba, bukan harta jabatan maupun kawanmu.
#self reminder

menghadapi karakter ular part 2

Berhadapan dengan karakter ular ini sungguh menjengkelkan. Terlebih jika terus-menerus disalahpahami olehnya hingga ada di titik disadarkan oleh Allah bahwa apa yang terlihat baik dan manis dihadapan adalah tipuan semata. Mungkin kita sering mengalaminya, tetiba ada orang terdekat mengkonfirmasi tetang berita buruk yang ia dengar tentang kita. Meskipun banyak orang yang kemakan omongannya namun tenanglah karena tidak semua orang sepaham dengan dirinya terbukti masih ada orang-orang baik yang mengkonfirmasi berita buruk yang mereka dengar. Akan menjadi manarik jika dirinya melakukan perbuatan keji ini tidak hanya sekali dua kali, entah apa maksud dan tujuannya. Seoalah menjadi hobi membunuh karakter orang serta menjatuhkan nama baik orang dengan cara memutar balikkan fakta dan mengadu domba dengan disempurnakan ekspresi playing victim-nya yang ia kemas. Ah hebat kali kau...

Satu hal yang perlu kita sadari yakni maut sungguh dekat dengan kita. Coba cek berita, pesan grup maupun story di media sosial dimana akhir-akhir ini banyak sekali orang-orang yang sudah selesai waktunya di dunia. Fenomena korona banyak hal yang bisa diambil hikmahnya salah satunya teruslah berbuat baik sekuat tenaga sebagai amal yang kelak menemani kita hidup di chapter selanjutnya. Bila di dunia kamu disalahpahmi oleh karakter ular maka belajar iklas. Sangat paham ini tidak mudah terlebih  harga diri kita yang dipermainkan, tapi ingatlah dunia itu tak abadi. 

Berikan saja padanya panggung untuk mengekspresikan diri dan untuk memperluas koneksi. Bisa jadi itu yang dikehendaki. Orang yang memiliki kompetensi tidak akan hancur sekalipun berbagai sudut ia mencoba dirubuhkan, sebaliknya ia yang mengedepankan provokasi maupun fitnah keji dengan tujuan untuk memperoleh simpati maka tak akan bertahan lama mengingat orang jaman sekarang sudah pintar. Untuk awal-awal bisalah ia menang dan berhasil mempengaruhi lingkungan tapi tunggu beberapa saat kelak ia justru yang akan hancur karena tak ada keunggulan yang mampu menopang dirinya.

Yuk selagi umur masih dikandung badan, perbanyak memperbaiki diri, bersedekah minim tidak menyakiti orang lain. Jika kita kemarin pernah menyakiti orang lain segeralah bertaubat dan berjanjilah untuk tidak mengulanginya. Maksimallkan waktu yang masih tersisa dengan berbagai bentuk kebaikan. Lagi-lagi ini nasihat untuk diri sendiri, misal orang lain sebaliknya-pun hak bersangkutan. Satu hal yang tak kalah penting yakni skip dark vibe dari lingkungan sekitar yang hanya akan memperkeruh hidup kita. 

#just for me


menghadapi karakter ular part 1

Dihadapan orang yang hatinya penuh kebencian, maka akan ada celah kejelekan.

Didepan orang yang jiwanya dilingkupi dengan kedengkian, maka ada kesempatan untuk mengecilkan orang lain.

Berhadapan dengan orang yang hobi mencari muka, maka akan ada "badut" yang menjadi bahan lawakannya. 

Dijiwa orang yang suka menghasud, maka akan ada banyak ide brilian untuk menggosipkan orang lain. 


Dan ketika kita ada dititik tak mampu menutup mulut mereka, merantai kaki dan tangan mereka serta mencolok mata mereka satu persatu maka satu-satunya cara yang bisa kita lakukan adalah "bodo amat". Wajar sesekali emosi meluap, wajar gemuruh didada membuncah, wajar rasanya mulut mengumpat. Ya wajar, kita hanya manusia biasanya yang perlu proses dan waktu melatih kesabaran terlebih berhadapan dengan orang macam diatas.

Bagi mereka, tentulah mereka paling menang dan benar dan tak mengherankan jika mudah sekali membuat onar. Pola yang biasa dilakukan adalah saling menghasud dan membumbui. Terserah kamu aja dah!. Jika  itu membahagiakan dan semakin menyehatkan maka lakukan semaumu!. Lanjutkan saja peran karakter playing victim untuk mencari masa.

Sungguh kehidupan orang dewasa itu melebihi adegan sinetron yang kadang ga masuk nalar but it's really happened. Yuu bodo amat aja ketika menghadapi mereka. Ga usah dipusingin ulah mereka. Jika kita dicari-cari kesalahannya, maka klarifikasilah sesuai porsinya. Jika kita diadu domba maupun difitnah maka kesempatanmu untuk berdoa, angkatlah tangan seraya memohon pertolongan dan perlindungan dari saudara dajjal macam mereka.

Ada cara simpel yang memperingan perasaan ketika harus berhadapan dengan mereka secara intens. Yaps hapus semua kontak di sosial media. Cukup interaksi di dunia nyata. Dengan meminimalisir kontak maka membuat kita ringan karena tak perlu memikirkan story yang ia buat diperuntukkan untuk siapa? dll. Anggap saja dya tak pernah ada.  

Memang berhubungan dengan karakter ular itu menyebalkan sekali. Semoga Allah memberikan kekuatan. Kuat untuk ga peduli dengan drama yang mereka tampilkan. Kuat untuk menahan amarah. Kuat untuk tidak jijik akan kelakuan dan tindak tanduknya. Semoga kita selalu dilindungi Allah dari karakter ular semacamnya. Aamiin. 

#self reminder

Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger