Template orang di mata sosial adalah SMA - Kuliah - Kerja Mapan -Nikah - Punya Anak - Punya Rumah - Membahagiakan orang tua - Update Keduniaan. Menariknya adalah, tidak semua manusia memiliki kehidupan yang mulus. Akan selalu ada roller coaster kehidupan yang satu dengan yang lain tidaklah sama. Lingkungan pada umumnya akan menjadi hakim dan dengan mudahnya menyimpulka akan kehidupan tetangganya jika tidak sesuai dengan apa yang ada di pikirannya.
Ketika seusianya sudah kerja dan yang bersangkutan masih berjuang mendapatkan pekerjaan yang terbaik maka akan ada mulut sadis yang mengatakan "... ah usahanya kurang maksimal".
Ketika sebayanya sudah memiliki anak bahkan lebih dari satu, sedangkan dya memilih melanjutkan kuliah ke jenjang selanjutnya sambil memperbaiki diri maka akan ada mulut-mulut durhaka yang berucap "... gimana to malah kuliah lagi, ga takut jodoh semakin jauh?".
Ketika pernikahan sudah dibina belasan tahun namun belum dikarunia anak maka akan ada manusia yang merasa sempurna berkata "... ga takut di hari tua akan kesepian?".
dan seterusnya...
Para orang yang merasa hidupnya sempurna akan dengan mudah menjadi hakim di kehidupan orang lain tanpa mau memahami sebenarnya apa yang terjadi. Hanya bermodalkan sudut pandangnya dan sependek memahami dunia dya berhasil menjadi petir di siang bolong. Ga pernah terlintas mengenai dampak yang ditimbulkan dari omongan yang mungkin saja dya anggap biasa.
Manusia ga selalu dalam keadaan stabil. Bisa jadi, ada orang yang mentalnya menjadi down karena dya sedang rapuh, sudah berupaya semaksimal mungkin, sudah menempuh berbagai macam jalan namun takdir masih berkata sebentar lagi...
Kurangi menjadi hakim di kehidupan orang lain, karena perbuatan tersebut justru mencerminkan diri kita yang kualitasnya memang sangat rendah. Kok? Karena kalo kita memiliki hidup yang berkualitas dan happy, maka kita tidak akan pernah tertarik dengan drama kehidupan orang lain bahkan ikut mencampurinya.
Orang yang hidupnya bahagia, dya akan senang ketika ada tetangganya yang sedang berbahagia. Dya juga akan berempati ketika ada tetangganya yang sedang berduka, bukan sebaliknya. Kualitas terbaikmu akan tercermin dari sikapmu menghargai orang lain.