Entradas populares

bila hobimu menfitnah, aku bisa apa?

Apakah definisi jijik menurutmu? 

Jijik versi setiap orang berbeda kali ya, begitu juga setiap tingkatan kedewasaan seseorang. Dulu bisa saja jijik ketika melihat orang ga pernah gosok gigi dan sejenisnya. Nyatanya ketika orang dewasa tumbuh, konsep jijik itu lebih luas dan bermetamorfosa terhadap sebuah kiasan. Sebagai contoh jijik ketika berhadapan dengan orang yang memiliki karakter pengadu domba, mencari aman dan memutar balikkan fakta.

Adakah orang semacamnya? jawabnya tentu ada, banyak. Lantas apa motifnya? Tidak lain untuk melindungi dirinya dari insecure yang ditimbulkan ketika berhadapan dengan orang yang ia fitnah tersebut. Orang yang memilki karakter ini pandai dan cerdas karena hari-harinya diliputi oleh teknik bagaimana memutar pikiran supaya bisa menggiring opini untuk menjatuhkan sasaran. Hebat kan....


Kita bukanlah manusia yang bisa melakukan apapun secara sempurna, konsep ini harus selalu dipegang supaya kita empati terhadap orang lain. Kita-pun tak akan pernah bisa menyenangkan semua orang, karna itu hal mustahil terjadi. Akan selalu ada celah untuk orang yang iri terhadap pencapaian kita. Akan ada banyak pihak yang panas melihat kemampuan kita. Akan ada oknum yang merasa terusik melihat keterampilan yang kita punyai. Akan ada sekelompok orang yang merasa insecure melihat prestasi kita. Lantas apakah mereka rugi jika kita "mempunyai skiil lebih"? YA.

Berkacalah duhai jiwa berparas rupawan dengan rayuan menawan,
Ucapan selamat diberikan kepada mereka yang sudah menumbangkan citra baik, memutar balikkan fakta dan mencari kawan untuk melawan. Tanyakan pada hati kecilmu duhai kawan, apakah yang engkau lakukan itu benar? Tanyakan kembali padanya apakah sikapmu itu sudah cukup baik? Tanyakan pula apakah perbuatanmu itu merugikan orang lain? Tanyakan juga kepada nurani terdalam-mu apakah kemenangan yang kau capai ini akan abadi? Bagaimana jika suatu hari orang-orang yang berhasil engkau hasut itu sadar dan berbalik menyerangmu? Tak lupa tanyakan butuh berapa lama lagi lubang itu tergali untuk menguburmu?

Sayangnya engkau tak mengenalku kawan,
Selagi masih banyak kawan yang mengelilingimu, selagi masih pekat fitnah yang engkau sebarkan, selagi masih membara jiwa untuk menumbangkan, selagi masih solid circle pertemanan maka nikmatilah sebelum semuanya berbalik serta rayakanlah kemenangan sebelum datangnya kehancuran. 

Engkau tak mengenalku, kawan...

Salut salut dan salut...
Hebat hebat dan hebat...
Amazing amazing and amazing...

Akan selalu ada jalan untuk mengetahui drama fitnah apa saja yang engkau sebar, sekalipun tanpa mencari tau. Sebaliknya, akan muncul secara auto semangat untuk memperbaiki dan mengkualitaskan diri. So, makasih ya secara tidak langsung engkau menambah energi positif dalam proses peng-kualitasan diri ini.

Satu hal yang engkau wajib tau,
Jika engkau ingin bersaing maka secara sehat-lah, 
Jika engkau ingin berprestasi maka secara sportif-lah, 
jika engkau ingin melejit maka usaha lebih gigih-lah, 
Jika engkau ingin menjadi manusia berkualitas maka bertobat-lah,


Selagi umur masih di kandung badan, mari mengisi sisa hidup dengan menebar kebaikan, jika ada yang salah silahkan disampaikan salahnya. Jika tidak ada yang salah maka jagan mencari-cari kesalahan. Engkau juga manusia biasa lo,. yang bisa jadi jauuuuuuh lebih buruk dibanding dengan orang yang engkau fitnah. Apa iya ini cita-citamu? Apa iya ini amal yang akan engkau banggakan di akhirat? Ataukah memang ini pilihan hidupmu?
#bijak itu pilihan

dolanmu ro sopo?

Titik ternyaman dan tertenang dalam hidup manakala kita mampu menyadari sepenuhnya apa yang menjadi tujuan hidup. Sering kita uring-uringan menyalahkan orang lain bahkan menyalahkan takdir bila apa yang terjadi tak sejalan dengan angan. 

.

.

Kita sering lupa bahwa hakikat manusia itu belajar. Kita ga pandai dalam matematika itu ga masalah. Kita ga pandai amat berbicara bahasa asing juga bukanlah sebuah petaka. Kita ga se-glowing tetangga juga bukan sebuah perkara yang harus di dramatisiri. Kita kuper -pun bukan sebuah musibah. Yang jadi celaka apabila  kita tak tau arah tujuan hidup, mimpi apa yang akan diraih, chapter apa yang akan dilalui, sudah seberapa manfaatkah untuk sesama?, sudah sejauh mana balas budi dengan orang tua/keluarga? dan yang paling utama sudah sedalam apa hubunganmu denganNya? 

.

.

Salah dan maaf itu dekat. Belajar dan perbaiki itu juga tak jauh. Suka dan benci itu tipis. Tawa dan tangis itu selalu berdampingan. Sehat dan sakit itu masalah pilihan. Baik dan buruk itu relatif. Suka dan duka itu siklus lumrah kehidupan. Lantas mengapa kita masih menganggap orang lain itu lebih rendah? Mengapa masih jumawa? Mengapa lebih sok suci atas takdir yang dialami oleh orang lain? 

.

.

Beberapa silam ada kata hits "dolanmu kurang adoh" untuk menggambarkan kondisi seseorang yang terlalu sempit menyikapi sebuah kejadian. Dalam tulisan ini agaknya lebih tepat ungkapannya yakni "dolanmu ro sopo? ". Apakah maknanya? Yaps teman/sahabat/lingkungan itu berpengaruh terhadap perilaku kita. Jika kita ada di lingkar setan yang hobi menyalahkan dan mencari kekurangan orang lain maka dengan sendirinya akan berdampak terhadap kita. Efek dampak tersebut hanya ada dua, pertama kita sekufu dan solid sama mereka atau justru dampak kedua dimana kita akan tersingkirkan karena kita dianggap ga asik karna sudah tidak satu frekuensi.  

.

.

Yuk disisa umur ini mari kita gunakan untuk menebar kebaikan. Hal sederhana yang bisa kita mulai adalah menyudahi karakter jadi hakim di kehidupan orang lain. Fokus ke hidupmu aja napa? Toh belum baek juga kan ya? Ini penting ditanamkan supaya menjadi pondasi awal dalam bergaul. Untungnya juga apa ngurusi urusan orang lain? Capek pasti dan lelah tentunya. Sisi lain ga ada enaknya pula hidup direcoki oleh orang-orang resek? 

.

.

Mulailah dari dirimu sendiri untuk menjadi pribadi yang pemaaf dan penuh empati. Karna dua karakter tersebut akan membawa positive vibes bagi lingkungan kita. Jangka  panjangnya adalah terhindar dari penyakit hati dan pikiran. Yuk maree. .

definisi tak tau diri

Ada sebuah analogi cerita yang sungguh konyol dan ini hanya akan terjadi di negeri antah-brantah..

Ada tetangga baru yang menghuni rumah kontrakan sebelah. Keadaan sungguh memprihatinkan karena hidup sebatang kara. Rasa kemanusiaan itu memanggil kita sebagai tetangga dan singkat kata kita bergotong-royong, bahu-membahu untuk memudahkan kesulitan si tetangga baru ini. Hingga takdir membawa berita menyedihkan, si tetangga ini dirundung masalah yang bertubi-tubi. Sisi kemanusian siapapun pasti akan empati, trenyuh, welas dan mencari cara supaya meringankan deritanya.

Dan bulan sudah berganti menjadi tahun, tahun sudah berganti menjadi dekade,..

Entah bisikan darimana dan darisiapa si tetangga baru justru memusuhi orang-orang yang selama ini mem-back-up hidupnya. Duaaaar.... para tetangga lemas dan syok. Awalnya, para tetangga masih menganggap oh mungkin ini hanya salah paham hingga kejadian berkali-kali dan mereka menyimpulkan fix ini karakternya. Yaps karakter yang sungguh aduhai hingga logika dipaksapun sulit menerima. Tidak mudah membujuk para tetangga untuk tetap berlaku baik padanya mengingat ia sama sekali tidak mempunyai etika baik. Hal terparah adalah ia justru menjadi dalang yang mengadu domba tetangga satu dengan tetangga yang lain. Keren ga tuh...

Pelajaran apa yang bisa diambil dari karakter tetangga baru ini?

Hey tetangga baruku,.

Kenali dirimu yuk siapa kamu? siapa yang pernah menolongmu? dan siapa yang akan membantumu ketika kamu nanti dalam keadaan sekaratYaps siapa lagi kalo bukan para tetanggamu.

Yuk perbaiki diri, jika ada kesalahan para tetangga silahkan dibicarakan baik-baik, dikomunikasikan sehingga ada solusi. Mereka bukan orang lain bagimu, mereka sudah menganggapmu layaknya saudara. Hanya saja karna kehebatanmu, persaudaraan tersebut sirna. Yuk selagi umur masih ada, selagi udara masih bisa dihirup dan selagi masih ada kesempatan perbaikilah keadaan ini. Ga ada hal baik yang bisa diambil dari karaktermu loh,. Sayang sekali jika waktu hanya dihabiskan untuk memecahbelah persaudaraan..

#self reminder 

menghadapi orang yang MERASA sempurna

Sesuai judulnya, MERASA sempurna..

Berat ini topik, karena pada realitanya ga ada tuh manusia yang sempurna. Ga ada tuh manusia yang tidak pernah melakukan kesalahan apalagi manusia yang selalu benar,. ga pernah dan ga bakalan ada. Yang ada hanyalah manusia yang MERASA sempurna. Sulit berhadapan dengan orang yang memiliki karakter ini karena ia akan memandang orang lain sebagai lawan kata sempurna alias cacat.

Apa yang dilakukan orang lain, ada saja salahnya..

Apa yang disarankan orang lain, pasti ditolak..

Apa yang berikan orang lain, selalu dipandang buruk..

Apa yang diraih orang lain, selalu dicibir..

Apa yang diperoleh orang lain, sering direndahkan..

Angel tuturane

Karakter ini hidup sesuai dengan standar pikirannya sendiri, tanpa ada empati sedikitpun kepada orang lain. Bagi karakter ini empati hanyalah bullshit. Karakter ini kalau lama dipelihara maka akan menimbulkan gejolak jiwa ujungnya yaps apalagi kalau bukan sakit jiwa. Sakit jiwa tidak selalu seperti orang yang berkeliaran dijalan ya..

Dia ga pernah bisa mentoleransi keadaan orang lain, sedangkan kalao mau ditelisik lebih dalam karakter ini enol besar. Besar omongan kecil tindakan. Dan keadaan karakter ini justru sangat memprihatinkan dan menyedihkan. Dya lupa bahwa roda itu berputar. Tidak selalu ada diatas seperti posisinya sekarang. 

Pertanyaannya, bagaimana jika takdir memutar roda tersebut? memutar posisi seperti orang yang selalu disalahkan? Wah bakal seru sepertinya karena karakter ini akan bersinergi dengan karakter yang suka sekali menyalahkan orang lain manakala ia terjepit dan tak berdaya. Ia tak mampu survive dan bertanggungjawab atas apa yang sudah dilakukan. 

Berat kan? Yaps, pelajaran untuk kita adalah..

Jika orang lain melakukan kesalahan maka maafkan..

Jika orang lain sedang berduka maka pedulilah..

Jika orang lain lebih unggul maka apresiasilah..

Jika orang lain lebih berhasil maka berbahagialah..

Kenapa?

Karena kita ga akan pernah tau takdir satu menit kedepan, jangan jadi orang yang jumawa. Semua hanyalah mengenai waktu.  Semua berputar pada porosnya so hadapi dan sikapi apapun secara bijaksana dan sewajarnya saja. Satu hal yang ia lupakan, rasa sempurna itu hanyalah ada diangan ia semata.

#just reminder

hakikat sepi

Tidak selalu jatuh itu menyeramkan. Awalnya mungkin sakit dan ngilu namun dari jatuh kita mampu memaknai apa yang disebut bangkit, hati-hati, pelan-pelan, fokus, dan sederet hal positif lainnya. Begitu juga dengan kehidupan. Dicampakkan dan dibuang itu tak selalu nestapa. Awalnya mungkin sakit tapi ketika kita mau menerima takdir ini sebagai hal terbaik di hidup maka dengan sendirinya pikiran positif itu berdatangan.

Kita bisa memaknai kata sepi, terasing dan terpinggirkan dari kata dicampakkan. Hal ini yang akan membawa kita menjadi orang yang lebih bijaksana lagi. Bisa jadi, tanpa dicampakkan kita tak paham hakikat sepi. Sepi yang membawa kita untuk mengenal siapakah diri sesungguhnya? apa tujuan hidup kita selanjutnya? Sepi mengajarkan kita bahwa keramaian itu juga sebuah hal fana yang cepat atau lambat akan pudar. Tak ada hal yang abadi melainkan hal-hal kebaikan yang pernah/sedang/akan kita lakukan. Dari sepi kita juga dapat memahami makna bertarung. Ya bertarung dengan diri sendiri untuk melawan ego. Memilih warna untuk karya di sisa waktu. 

Dicampakkan juga mengajarkan makna mendengar. Ketika kita masih dalam keramaian kita mungkin akan lupa bagaimana cara menjadi pendengar yang baik, sebaliknya dalam keadaan "tak bernilai" ini kita akan tau siapa makhluk hidup yang masih sudi membersamai kita. Dan momen inipun mampu memberikan pelajaran bagi kita untuk mendengarkan hal positif maupun negatif yang dapat dijadikan media untuk berbenah. Lagi-lagi kita harus menyadari bahwa kita ini bukan siapa-siapa, hanyalah makhluk kecil yang tak mampu luput dari kesalahan.

Allah begitu baiknya menjadikan kita pribadi yang lebih kuat dan tegar dari kejadian per kejadian yang mampu kita ambil hikmahnya. Tak ada yang kebetulan karena semua sudah masuk dalam skenario-Nya. Tak perlu menampik apa yang sudah menjadi suratan takdir, cukup hadapi-jalani-syukuri-nikmati karena semua ini adalah momen terbaik di hidup kita.

cek kesehatan mentalmu, now!

Ada orang yang bahagianya itu ketika mampu merendahkan orang lain,

Ada orang yang letak kepuasannya itu ketika mampu menjatuhkan harga diri orang lain di depan umum,

Ada orang yang kebanggaannya itu ketika mampu mengadudomba sekitarnya,

Dan adapula orang yang sumber ketentramannya tatkala merasa tak ada yang mampu mengalahkannya,


Hey jiwa-jiwa yang bersih,

Jika di pikiranmu sempat tersirat seperti 4 kalimat diatas silahkan segera periksa kesehatan mentalmu ke psikolog. Mungkin kamu sudah lelah, capek dengan ritme kehidupan yang kamu setting terlalu keras tanpa kamu sadari. Memeriksakan kesehatan mentalmu itu tidak berarti kamu gila kok, sebaliknya itu bukti kamu aware dengan dirimu sendiri. Lebih tepatnya sayang terhadap diri sendiri. Mau sampai kapan kamu menanggung derita dengan kesehatan mental yang terganggu?

Hobi merendahkan, gemar menyalahkan, suka memprovokasi,bahagia melihat orang lain celaka adalah sederet contoh nyata bagimu untuk segera bangkit peduli terhadap dirimu sendiri, yaps fokus ke diri sendiri. Jangan sampai kamu menjadi sumber racun bagi sekelilingmu. Jangan sampai kamu menjadi sumber ghibah lingkunganmu karena ada hal yang tak beres di hidupmu. Apabila kamu memang "sakit" maka segeralah berobat, sebelum penyakit itu menularkan ke sekelilingmu hanya karena ke-egoisanmu. 

Hidup bahagia itu fokusnya ke diri sendiri, tak ada hal menarik lagi mengurusi dan mencampuri urusan orang lain. Jika ada yang bertanya, indikator orang bahagia itu apa? jawabannya simpel, dia yang tidak suka mengurusi urusan orang lain. Merasakan kebahagiaan apabila tetangga mendapatkan undian mobil, ikut senang melihat sahabat karib keterima kerja di perusahaan negara, ikut tenang ketika melihat tetangga depan rumah menikah, empati terhadap tetangga yang gagal audisi idol, dll. 

Jika kita sudah ada di fase ini maka kita harus banyak bersyukur, karena fase ini adalah hal membahagiakan loh. Hidup kita simpel dan ga banyak pikiran. Kita akan semangat memperbaiki apa yang ada di diri kita tanpa tapi. Fokus hanya ke diri sendiri dan cukup merasakan syukur atas apa yang dimiliki, bukan meratapi apa yang belum dimiliki.

definisi memprihatinkan [sesungguhnya]

memprihatinkan itu,

bukan ia yang tak punya orang tua

bukan ia yang tak punya pekerjaan

bukan ia yang tak bisa makan

melainkan

ia yang tak mampu menilai dirinya sendiri



hobi mencela, sedangkan ia minim karya

gemar provokasi, sedangkan ia minim prestasi

suka merendahkan, sedangkan ia jauh dari kata rupawan



bila mencela, memprovokasi dan merendahkan itu sumber kebahagiaanmu, aku bisa apa?



satu hal yang perlu diingat,

bencilah sewajarnya, supaya tidak salah tingkah ketika takdir memaksamu meminta tolong padanya


Read also: 4 cara menghadapi orang yang seenaknya di kerjaan

Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger