Entradas populares

cek kesehatan mentalmu, now!

Ada orang yang bahagianya itu ketika mampu merendahkan orang lain,

Ada orang yang letak kepuasannya itu ketika mampu menjatuhkan harga diri orang lain di depan umum,

Ada orang yang kebanggaannya itu ketika mampu mengadudomba sekitarnya,

Dan adapula orang yang sumber ketentramannya tatkala merasa tak ada yang mampu mengalahkannya,


Hey jiwa-jiwa yang bersih,

Jika di pikiranmu sempat tersirat seperti 4 kalimat diatas silahkan segera periksa kesehatan mentalmu ke psikolog. Mungkin kamu sudah lelah, capek dengan ritme kehidupan yang kamu setting terlalu keras tanpa kamu sadari. Memeriksakan kesehatan mentalmu itu tidak berarti kamu gila kok, sebaliknya itu bukti kamu aware dengan dirimu sendiri. Lebih tepatnya sayang terhadap diri sendiri. Mau sampai kapan kamu menanggung derita dengan kesehatan mental yang terganggu?

Hobi merendahkan, gemar menyalahkan, suka memprovokasi,bahagia melihat orang lain celaka adalah sederet contoh nyata bagimu untuk segera bangkit peduli terhadap dirimu sendiri, yaps fokus ke diri sendiri. Jangan sampai kamu menjadi sumber racun bagi sekelilingmu. Jangan sampai kamu menjadi sumber ghibah lingkunganmu karena ada hal yang tak beres di hidupmu. Apabila kamu memang "sakit" maka segeralah berobat, sebelum penyakit itu menularkan ke sekelilingmu hanya karena ke-egoisanmu. 

Hidup bahagia itu fokusnya ke diri sendiri, tak ada hal menarik lagi mengurusi dan mencampuri urusan orang lain. Jika ada yang bertanya, indikator orang bahagia itu apa? jawabannya simpel, dia yang tidak suka mengurusi urusan orang lain. Merasakan kebahagiaan apabila tetangga mendapatkan undian mobil, ikut senang melihat sahabat karib keterima kerja di perusahaan negara, ikut tenang ketika melihat tetangga depan rumah menikah, empati terhadap tetangga yang gagal audisi idol, dll. 

Jika kita sudah ada di fase ini maka kita harus banyak bersyukur, karena fase ini adalah hal membahagiakan loh. Hidup kita simpel dan ga banyak pikiran. Kita akan semangat memperbaiki apa yang ada di diri kita tanpa tapi. Fokus hanya ke diri sendiri dan cukup merasakan syukur atas apa yang dimiliki, bukan meratapi apa yang belum dimiliki.

definisi memprihatinkan [sesungguhnya]

memprihatinkan itu,

bukan ia yang tak punya orang tua

bukan ia yang tak punya pekerjaan

bukan ia yang tak bisa makan

melainkan

ia yang tak mampu menilai dirinya sendiri



hobi mencela, sedangkan ia minim karya

gemar provokasi, sedangkan ia minim prestasi

suka merendahkan, sedangkan ia jauh dari kata rupawan



bila mencela, memprovokasi dan merendahkan itu sumber kebahagiaanmu, aku bisa apa?



satu hal yang perlu diingat,

bencilah sewajarnya, supaya tidak salah tingkah ketika takdir memaksamu meminta tolong padanya


Read also: 4 cara menghadapi orang yang seenaknya di kerjaan

Menghadapi toxic people secara profesional

Tak ada di alam raya ini yang kebetulan, semua terkendali atas ijinNya termasuk bertemu dengan orang yang hobinya mencari kesalahan orang lain. Selalu saja apa yang dilakukan kita selalu salah dan salah. Sekali dua kali okelah bisa jadi memang salah kitanya. Namun saking terlalu seringnya hal tersebut terjadi maka sudah mutlak itu namanya pola. Pola yang terbentuk dari karakter yang tercermin dari ucapan, tindakan dan perilakunya. 

Tidak bisa dipungkiri berhadapan dengan karakter tersebut hanya akan menguras energi, pikiran dan tenaga. Namun karna masih dalam konteks profesional maka mau tidak mau harus berhadapan dengan karakter ini. Supaya kita yang ga sakit dan tetep bisa berkarya maka ada hal yang bisa kita upayakan seperti:

Koreksi diri

Wajib hukumnya koreksi akan kesalahan yang mungkin tanpa kita sadari. Cari solusi dari fenomena yang sedang memanas. Jika salah ya segera perbaiki supaya keadaan kondusif. Sebaliknya jika dya yang sengaja mencari-cari kesalahan maka bersikap sebijak mungkin. Apabila diperlukan klarifikasi supaya keadaan membaik maka lakukan secukupnya, jika dirasa tidak perlu maka diam lebih tepat. Orang yang membenci kita itu tidak pernah mau menerima penjelasan dari kita sekalipun penjelasan kitakita itu benar. 


Pastikan letak permasalahan

Jika kita sudah mengurai permasalahan yang terjadi maka kita sudah tau langkah apa yang harus dilakukan. Tak perlu terus-terusan menyalahkan diri jika meminta maaf atau konfirmasi sudah dilakukan. Kita harus menghargai diri kita. Sayangi diri kita supaya tidak terlalu larut dalam euforia yang sedang memanas. Akan sangat disayangkan jika suasana memanas tersebut hanya dilatarbelakangi karna luka masa lalu yang belum clear.  Istilah Jawa "keno awu anget". Yang salah siapa yang dikambinghitamkan siapa. Dan itu sering terjadi. Dewasa seseorang tidak selalu berbanding lurus dengan usia seseorang. Banyak karakter bayi yang terjebak dalam raga orang tua. 


Dibawa santai

Koreksi diri sudah, mencari tau letak permasalahan pun sudah lantas selanjutnya?? ya sebaiknya membawa permasalahan yang terjadi dengan santai. Jangan jadikan beban sekalipun itu auto kepikiran. Lepaskan perlahan toxic zone tersebut secaa perlahan. Jangan sampai karakter toxic tersebut merusak tatanan kehidupan kita yang sudah kita jaga ini. Cukup dya atau mereka yang toxic, jangan sampai menular ke kita. Ada sebagian karakter orang yang memang letak bahagianya itu bila mencari kesalahan orang, memojokkan orang, mempermalukan di depan umum dll. Kalau sudah begitu kita bisa apa?  

Noted:

1. Fokus terhadap apa yang bisa diri kendalikan: seperti sikap, tutur kata, tingkah laku, akhlaq, dll.

2. Bahagiakan diri dengan cara meng-eksplor kemampuan semaksimalmungkin. Balas dendam terbaik yakni memberi kado kesuksesan.

3. Hempas anggapan negatif yang tertuju ke kita, mereka memiliki hak bersuara dan menilai atas apa yang terjadi dalam kehidupan kita.


Read also:  aku bahagia karena aku bersyukur 

Menghadapi orang yang hatinya berpenyakit

Aku kira hanya ada di kisah sinetron keluarga bawang2 yang mana satu karakter jahat suka menindas dan yang satu karakter susah membalas perlakuan buruk yang menimpanya. Nyatanya di dunia nyata banyak sekali hal serupa bahkan lebih gila. 

Manusia akhir zaman ini banyak yang hatinya terjangkiti virus iri, dengki, sombong, tak terkalahkan, selalu merasa benar, dst. Goal dari orang yang memiliki karakter ini yakni mampu membuat orang lain malu, celaka, menderita dengan tangannya sendiri. Ia akan sangat bangga dan puas, ya kurang lebih semacam gangguan jiwa karakter ini.

Apalah dayaku, jika sumber kebahagiaanmu adalah mempermalukanku di depan umum? 

Apalah dayaku, jika mencari kesalahanku adalah prestasi membanggakan untukmu? 

Apalah dayaku jika mengumbar aibku adalah kepuasan bagimu? 

Ga papa lanjutkan saja sampai kamu puas, puas dan puas. Namun pada akhirnya manusia itu akan berada di titik dipanggil oleh Allah. Jika itu jalan yang engkau pilih menuju panggilan-Nya maka silahkan saja. Aku akan berusaha iklas menjadi objek dari penyakit hatimu. Satu hal yang ingin aku sampaikan bahwa ketika kamu bertemu dengan Allah maka akan ada proses untuk mempertanggungjawabkan apa yang kau lakukan di dunia selama ini. Ya hanya untuk kelakuanmu saja. Perbuatanku akan aku pertanggungjawabkan sendiri. 

Kalau aku boleh bilang, kamu tuh rugi ngusilin aku, karna aku bukanlah mereka yang mudah terbakar hanya karna mendengar gosip murahan dari tetangga sebelah. Aku bukanlah orang yang ga bisa move on ketika kamu hancurkan harga diriku di depan umum, sebaliknya itu auto jadi pemantik buatku untuk semakin menata diri. Intinya kamu salah memilih lawan aku. 

Aku memang bukanlah siapa2 dan akulah manusia biasa juga yang memiliki rasa sakit hati. Hanya saja aku kemas rasa sakit hatiku untuk bangkit dan momen untuk memperbaiki diri. Untuk membuktikan ke kamu kalo aku ga selemah yang kamu pikir? Oh tidaaaak lagi2 aku bukan manusia yang gila akan image. Aku hanya manusia yang hidup memilih apa adanya dan semampunya. Termasuk semampunya untuk memperbaiki diri dan melakukan apa yang menjadi amanah semaksimal mungkin. 

Bagiku value hidupku itu ketika aku mampu mengoptimalkan potensi diri sehingga dapat mudah berbagi apapun yang aku punya. Sedangkan value kamu adalah ketika kamu mampu mencari kelemahanku. Dan itulah bedanya kita. Tosss.. .

#aku bukanlah aku yang sebenarnya

berhadapan dengan karakter "dewa"

Berhadapan dengan orang yang memiliki karakter "aku yang paling benar" itu seru, seseru melihat ia heboh dengan pikirannya sendiri. 

Mbokde,.. 

Tak ada hal di dunia ini sempurna loh ya, begitu juga diri njenengan yang banyak kekurangn nya. Hanya saja orang lain memilih minggir dan diam daripada berkomentar akan ketidaksempurnaan yang njenengan miliki karena mereka masih waras. 

Akan menjadi hal yang sia2 jika adu argumen dengan njenengan yang selalu menganggap orang lain salah dan tak pernah becus dalam menyikapi sebuah masalah. Selalu saja menghakimi apa yang dilakukan orang lain jika tidak sejalan dengan pola pikirane njenengan yang sangat sempit itu. 

Pelangi itu berwarna warni kan? Akan berasa indah bila mereka saling berdampingan? Begitu juga hidup, kita manusia diberikan kelebihan dan kekurangan masing2 yang tidak lain untuk saling melengkapi dan berjalan secara harmonis. 

Beda itu tak masalah, yang jadi masalah apabila njenengan tidak mampu memaknai perbedaan. Miris njenengan mbokde, ketika usia sudah senja namun sisa waktunya justru dipenuhi dengan pikiran2 negatif yang njenengan buat sendiri. 

Apa ga capek to mbokde? Memikirkan apa yang bukan urusan njenengan ujungnya emosi dan menyimpulkan ini itu. Padahal yang punya masalah easy going dalam menyikapi permasalahannya. Kesel ga tu. .

Bijaklah dalam berpikir mbokde,  karena apa yang njenengan dengar, lihat dan rasakan tidak selalu sesuai dengan realita yang sesungguhnya. Allah itu maha Pemaaf dan pengampun masa' njenengan sing katagori ciptaan Allah justru memiliki sikap dendam dan sok benar. 

Perbanyak istigfar mbokde, biar Allah melunakkan hati mbokde untuk lebih bisa woles dalam menyikapi sesuatu. Biar hidupnya lebih relax dan nyaman. Syaraf dan uratnya biar bisa istirahat sejenak lah,.  


Hikmah:

1. Berprasangka itu boleh asal masih dalam batas wajar sebagai alarm untuk kita lebih aware terhadap diri sendiri maupun lingkungan. 

2. Yang tidak diperbolehkan itu menuntut orang lain sempurna sesuai dengan pola pikir kita. 

3. Selalu instrospeksi diri sehingga tercipta hati yang lunak, pikiran yang fresh serta pandangan hidup yang luas. 

4. Ketika apa yang dilakukan orang lain tak sejalan dengan pola pikir kita maka satu hal utama yang harus dilakukan yakni menanyakan kepada diri sendiri "apakah itu masalahku? " Jika iya maka selesaikan dengan baik2 tanpa harus perang dingin,  jika bukan maka segeralah mengalihkan pikiran ke hal positif lainnya supaya tidak menjadi beban pikiran. 

5. Kunci utama "aku juga tidak sempurna, wajar jika orang lain juga melakukan kesalahan"

#semoga bermanfaat dan salam jiwa sehat

Dunia itu tempat belajar

  Kita diberikan kesempatan sekolah untuk memberikan kemudahan akses pengetahuan dan teknologi. 


Kita diberikan kesempatan mempunyai teman untuk mendapatkan apa yang dinamakan saling mengasihi dan menyemangati. 


Kita diberikan kesempatan berkerja untuk memgeksplor kemampuan diri dan memperbaiki ekonomi. 


Kita diberikan cobaan supaya kita lebih mawas diri dan berhati-hati. 


Kita diberikan kebahagiaan supaya kita pandai mensyukuri nikmat Ilahi. 


Kita diberi rasa kehilangan supaya kita tau diri bahwasanya semua akan kembali. 


Kita dihadapkan pada arti sebuah pertemuan supaya kita tau makna dari kata memiliki. 


Namun.  ..  . 

Dari semua kejadian kita diajarkan untuk

Berbuat baik sebanyak-banyaknya

Bersyukur seluas-luasnya

Berempati semampunya 

Mengasihi setulusnya

Dan

Membenci sewajarnya

Keberkahan hidup

  Hidup ini sungguh singkat apalagi kalo hanya dihabiskan untuk mencari-cari kesalahan orang lain. Tiba-tiba aja udah magrib saking asyiknya ber-ghibah. Miris memang kita menuntut orang lain itu menjadi sempurna, sedangkan kita tidak mampu menyadari bahwa kita jauuuuh kualitasnya dibawah orang yang kita nyinyiri. Memang hal tersulit dalam hidup setelah bersyukur adalah berkaca. 

Kita sewot ada tetsngga yang dapat promosi jabatan, dengan segala bujuk rayu setan kita terpedaya dan mengiyakan seakan tetangga tersebut memang tidak pantas mendapatkan promosi jabatan tersebut. Sedangkan kita melupakan dan menghilangkan banyak kelebihan yang ia miliki. Saking tidak terimanya kita jadi kompor untuk mempengaruhi orang lain untuk sepakat dan mendukung ketidakadilan versi kita ini. 

Ndene O mbokde pakdhe, tak kandani... 

1. Rejeki orang itu tidak pernah akan tertukar

Sebagaimanapun cara kita menghalangi orang lain supaya gagal, sial, tidak beruntung bahkan apes itu tidak akan berhasil bila sudah menyangkut takdir orang lain. Anda siapa? Rejeki itu sangat luas dan tidak sebatas materi. 

Geli deh rasanya mengingat orang yang dengan serunya menjadi kompor dan otak dibalik gemuruh yang terjadi di sebuah kejadian. Menyadari kemampuan, keahlian serta keterbatasan itu baik lho pakde, kan situ juga manusia kan ya yang bernafas pake hidung? Ah berarti kita masih sama dongs ya. Iya kita masih sama-sama sebagai manusia yang memang tidak sempurna. Saya tau kok pakde kalo saya banyak kurangnya, sama pun dengan Anda. 

Oh ya hampir lupa, bahwasanya sebuah jabatan itu juga akan di iringi sebuah tanggungjawab. Jadi pakde juga harus bijak memandangnya tidak hanya yang dipandang satu sisi aja dibagian enaknya misal tambahan finansial. Pakde juga harus tau bahwa tetangga yang pakde ga suka itu waktu dan tenaga juga ia kerahkan untuk memenuhi tanggungjawabnya. Semua itu adil kok, ada tenaga yang tercurah disitu ada imbalan lebih yang berhak ia dapat. 

2. Benci itu menguras hati

Mbokde, Anda tentu sudah tidak muda lagi its mean sudah berumur banyak secara angka namun kedewasaan Anda masih kayak anak TK kalau tidak bisa memilah dan memilih hal yang menyangkut masalah pribadi ataupun umum. Benci itu wajar kok mbokde, hanya saja perlu dikontrol jangan sampai mengalahkan logika. Jangan sampai setan menang, terkecuali kalo Anda memang pingin jadi temennya setan. LoL

Yaps benci menguras seluruh energi dan fikiran dan bikin uring-uringan yang menjadikan bad day. Ah kalo aku mah ga mau mbokde, rugi..  Mending waktu membenci buat tidur ataupun kegiatan lainnya yang jauh lebih menyenangkan. Satu lagi mbokde ketika kita membenci orang bisa jadi itu bermula dari hati mbokde yang ada debunya. Rajin-rajin bersihin hati aja kalo gitu mbokde daripada waktunya habis untuk memikirkan hal yang tidak-tidak seperti dalam pikiran mbokde yang terhormat. Sayangi dirilah mbokde, udah tua juga kan... 

3. Belajar memaafkan itu baik

Bukan sebuah kasus pembunuhan, perampokan dan kriminal lainnya hanya sebuah rasa kecewa yang menjadikan semuanya terasa muak. Roda itu berputar seiring dengan putaran waktu. Kadang dibawah dan kadang diatas atau malah seringnya dibawah ga bisa naik ke atas-atas. Nah ilustrasi itu sama kayak hidup kita mbokde, mbokde kan udah berpengalaman jadi udah pernah diatas masa iya sih waktu aja berputar, sedangkan takdir Anda tidak boleh berputar. Itulah kenapa kita jangan terlalu menggenggam apa yang kita miliki. Sejatinya kita lahir di dunia ini kan tidak membawa apa-apa jadi apa yang kita miliki sekarang ini tidak lain sebuah amanah titipan dari Allah. Sewaktu-waktu Allah bilang sudah cukup waktumu berada diatas makan si roda itu akan menggelinding sesuai dengan ritme takdir Anda mbokde. 

Saya ga sok tau sih mbokde, saya hanya belajar dari proses kehidupan bahwa apa yang kita miliki ini tidak ada yang abadi termasuk keluarga hingga jabatan yang mbokde pernah pegang. Jadi mbokde sini-sini ambil teh angetnya, minum pelan dan resapi.. . Apakah pantas terus-terusan "menyalahkan" takdir dan melimpahkan kekesalan itu keorang lain? Sedikit akan berkah kalau kita syukuri dan rasa syukur itu yang akan mengantar kita merasa cukup sehingga sikap cukup itu yang akan mengantarkan kita pasa sebuah titik ketenangan. 

Saya jamin deh mbokde, kalau mbokde udah merasa tenang,  tidak mudah kebakar emosi, tidak cepat berburuk sangka, tidak mudah menyalahkan orang lain maka hidup mbokde akan lebih berkah. 

Kok bisa? 

Mbokde lupa ya, kita ini hanya manusia yang menjadi salah satu dari sekian banyak makhluk Allah. Jadi hidup kita naik-turun, susah-senang, kaya-miskin, dst itu sudah ada dalam skenarioNya sebelum zaman azali. Jadi kalau kita tidak bisa berkompromi dengan takdir yang Allah berikan ujungnya ya kayak hidup mbokde sekarang hobi menyalahkan orang lain dan berburuk sangka. Opo penak e to mbokde? 

Udah tua juga kan, yuk selagi masih ada kesempatan perbaiki diri dan berikan maaf orang yang sudah melukai mbokde, maaf tulus untuk orang yang sudah anggap mbokde salah. Semua demi kebaikan mbokde sendiri. Kasihan tuh jantung harus dipaksa kerja 2x lipat karna emosi-emosi tak jelas ujungnya, kasihan tuh pikiran harus dipaksa mengulang kembali kisah ratusan purnama silam. Mana ada enaknya mbokde, move on mbokde biar hati lebih damai. Urusan dya yang mbokde anggap sudah menjahati mbokde itu biar yang jadi hakim Allah. Allah punya pengadilan terbaik kok mbokde jadi ga usah ribet pingin balas dendam. 


===========================


Wahai hati, hidup akan damai jika kita mampu menerima segenap takdir dengan segenap jiwa tanpa ada rasa menyalahkan dan berprasangka. 

Wahai pikiran, akan jauh lebih tenang manakala kita mampu mengontrol hawa-hawa jahat menyelinap di otak kita . 

Wahai hati, sungguh kamu pusat semua kontrol bermuara. Jika kamu bersih maka semua akan berjalan di rel kedamaian begitu juga sebaliknya jika hatimu kotor maka seluruh hidupmu akan eror dan tak mampu berjalan sesuai dengan perintah-perintah kebaikan. 

Duhai diri, sesungguhnya kita hanya manusia biasa yang sangat banyak salah dan kurangnya. Apabila ada yang berbuat salah maka segeralah memberi maaf supaya kita tenang. Singkirkan rasa dendammu karna ia hanya akan membakar waktumu tanpa ada sisa. Masalah wajar silih berganti dan yang ga wajar adalah ketika kamu memaksa orang lain sempurna sedangkan kamu jauh dibawah orang yang selalu kamu nyinyiri. Sebelum terlambat dan selagi masih ada kesempatan yuk benahi diri kita supaya hidup kita penuh dengan keberkahan, ketenangan  dan kenyamanan. 

Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger