Hidup ini sungguh singkat apalagi kalo hanya dihabiskan untuk
mencari-cari kesalahan orang lain. Tiba-tiba aja udah magrib saking
asyiknya ber-ghibah. Miris memang kita menuntut orang lain itu menjadi
sempurna, sedangkan kita tidak mampu menyadari bahwa kita jauuuuh
kualitasnya dibawah orang yang kita nyinyiri. Memang hal tersulit dalam
hidup setelah bersyukur adalah berkaca.
Kita sewot ada tetsngga
yang dapat promosi jabatan, dengan segala bujuk rayu setan kita
terpedaya dan mengiyakan seakan tetangga tersebut memang tidak pantas
mendapatkan promosi jabatan tersebut. Sedangkan kita melupakan dan
menghilangkan banyak kelebihan yang ia miliki. Saking tidak terimanya
kita jadi kompor untuk mempengaruhi orang lain untuk sepakat dan
mendukung ketidakadilan versi kita ini.
Ndene O mbokde pakdhe, tak kandani...
1. Rejeki orang itu tidak pernah akan tertukar
Sebagaimanapun
cara kita menghalangi orang lain supaya gagal, sial, tidak beruntung
bahkan apes itu tidak akan berhasil bila sudah menyangkut takdir orang
lain. Anda siapa? Rejeki itu sangat luas dan tidak sebatas materi.
Geli
deh rasanya mengingat orang yang dengan serunya menjadi kompor dan otak
dibalik gemuruh yang terjadi di sebuah kejadian. Menyadari kemampuan,
keahlian serta keterbatasan itu baik lho pakde, kan situ juga manusia
kan ya yang bernafas pake hidung? Ah berarti kita masih sama dongs ya.
Iya kita masih sama-sama sebagai manusia yang memang tidak sempurna.
Saya tau kok pakde kalo saya banyak kurangnya, sama pun dengan Anda.
Oh
ya hampir lupa, bahwasanya sebuah jabatan itu juga akan di iringi
sebuah tanggungjawab. Jadi pakde juga harus bijak memandangnya tidak
hanya yang dipandang satu sisi aja dibagian enaknya misal tambahan
finansial. Pakde juga harus tau bahwa tetangga yang pakde ga suka itu
waktu dan tenaga juga ia kerahkan untuk memenuhi tanggungjawabnya. Semua
itu adil kok, ada tenaga yang tercurah disitu ada imbalan lebih yang
berhak ia dapat.
2. Benci itu menguras hati
Mbokde, Anda
tentu sudah tidak muda lagi its mean sudah berumur banyak secara angka
namun kedewasaan Anda masih kayak anak TK kalau tidak bisa memilah dan
memilih hal yang menyangkut masalah pribadi ataupun umum. Benci itu
wajar kok mbokde, hanya saja perlu dikontrol jangan sampai mengalahkan
logika. Jangan sampai setan menang, terkecuali kalo Anda memang pingin
jadi temennya setan. LoL
Yaps benci menguras seluruh energi dan
fikiran dan bikin uring-uringan yang menjadikan bad day. Ah kalo aku mah
ga mau mbokde, rugi.. Mending waktu membenci buat tidur ataupun
kegiatan lainnya yang jauh lebih menyenangkan. Satu lagi mbokde ketika
kita membenci orang bisa jadi itu bermula dari hati mbokde yang ada
debunya. Rajin-rajin bersihin hati aja kalo gitu mbokde daripada
waktunya habis untuk memikirkan hal yang tidak-tidak seperti dalam
pikiran mbokde yang terhormat. Sayangi dirilah mbokde, udah tua juga
kan...
3. Belajar memaafkan itu baik
Bukan sebuah kasus
pembunuhan, perampokan dan kriminal lainnya hanya sebuah rasa kecewa
yang menjadikan semuanya terasa muak. Roda itu berputar seiring dengan
putaran waktu. Kadang dibawah dan kadang diatas atau malah seringnya
dibawah ga bisa naik ke atas-atas. Nah ilustrasi itu sama kayak hidup
kita mbokde, mbokde kan udah berpengalaman jadi udah pernah diatas masa
iya sih waktu aja berputar, sedangkan takdir Anda tidak boleh berputar.
Itulah kenapa kita jangan terlalu menggenggam apa yang kita miliki.
Sejatinya kita lahir di dunia ini kan tidak membawa apa-apa jadi apa
yang kita miliki sekarang ini tidak lain sebuah amanah titipan dari
Allah. Sewaktu-waktu Allah bilang sudah cukup waktumu berada diatas
makan si roda itu akan menggelinding sesuai dengan ritme takdir Anda
mbokde.
Saya ga sok tau sih mbokde, saya hanya belajar dari
proses kehidupan bahwa apa yang kita miliki ini tidak ada yang abadi
termasuk keluarga hingga jabatan yang mbokde pernah pegang. Jadi mbokde
sini-sini ambil teh angetnya, minum pelan dan resapi.. . Apakah pantas
terus-terusan "menyalahkan" takdir dan melimpahkan kekesalan itu keorang
lain? Sedikit akan berkah kalau kita syukuri dan rasa syukur itu yang
akan mengantar kita merasa cukup sehingga sikap cukup itu yang akan
mengantarkan kita pasa sebuah titik ketenangan.
Saya jamin deh
mbokde, kalau mbokde udah merasa tenang, tidak mudah kebakar emosi,
tidak cepat berburuk sangka, tidak mudah menyalahkan orang lain maka
hidup mbokde akan lebih berkah.
Kok bisa?
Mbokde lupa ya,
kita ini hanya manusia yang menjadi salah satu dari sekian banyak
makhluk Allah. Jadi hidup kita naik-turun, susah-senang, kaya-miskin,
dst itu sudah ada dalam skenarioNya sebelum zaman azali. Jadi kalau kita
tidak bisa berkompromi dengan takdir yang Allah berikan ujungnya ya
kayak hidup mbokde sekarang hobi menyalahkan orang lain dan berburuk
sangka. Opo penak e to mbokde?
Udah tua juga kan, yuk selagi
masih ada kesempatan perbaiki diri dan berikan maaf orang yang sudah
melukai mbokde, maaf tulus untuk orang yang sudah anggap mbokde salah.
Semua demi kebaikan mbokde sendiri. Kasihan tuh jantung harus dipaksa
kerja 2x lipat karna emosi-emosi tak jelas ujungnya, kasihan tuh pikiran
harus dipaksa mengulang kembali kisah ratusan purnama silam. Mana ada
enaknya mbokde, move on mbokde biar hati lebih damai. Urusan dya yang
mbokde anggap sudah menjahati mbokde itu biar yang jadi hakim Allah.
Allah punya pengadilan terbaik kok mbokde jadi ga usah ribet pingin
balas dendam.
===========================
Wahai
hati, hidup akan damai jika kita mampu menerima segenap takdir dengan
segenap jiwa tanpa ada rasa menyalahkan dan berprasangka.
Wahai pikiran, akan jauh lebih tenang manakala kita mampu mengontrol hawa-hawa jahat menyelinap di otak kita .
Wahai
hati, sungguh kamu pusat semua kontrol bermuara. Jika kamu bersih maka
semua akan berjalan di rel kedamaian begitu juga sebaliknya jika hatimu
kotor maka seluruh hidupmu akan eror dan tak mampu berjalan sesuai
dengan perintah-perintah kebaikan.
Duhai diri, sesungguhnya kita
hanya manusia biasa yang sangat banyak salah dan kurangnya. Apabila ada
yang berbuat salah maka segeralah memberi maaf supaya kita tenang.
Singkirkan rasa dendammu karna ia hanya akan membakar waktumu tanpa ada
sisa. Masalah wajar silih berganti dan yang ga wajar adalah ketika kamu
memaksa orang lain sempurna sedangkan kamu jauh dibawah orang yang
selalu kamu nyinyiri. Sebelum terlambat dan selagi masih ada kesempatan
yuk benahi diri kita supaya hidup kita penuh dengan keberkahan,
ketenangan dan kenyamanan.