Sebuah istilah yang masyarakat Jawa gunakan sebagi bentuk kegiatan membantu tetangga dalam mensukseskan hajat. Budaya rewang ini bagus dan sudah seharusnya dilestarikan mengingat sikap tolong menolong dan bahu membahu menjadi landasan kegiatan ini. Puluhan tahun yang lalu budaya ini sangat kental bahkan tak sebatas tetangga dekat rumah namun tetangga desa yang jaraknya jauhpun menjadi objek dari kegiatan ini.
Kegiatan ini menghasilkan kebahagiaan mengingat kita dapat meringankan derita orang lain dan mempererat persaudaraan yang sudah terjalin baik. Tidak heran jika zaman dahulu orang saling mengenal walau jarak rumahnya membentang ribuan meter, hal ini sangat kontras dengan zaman now yang sebelah rumahpun bisa jadi tidak saling mengenal. Faktor apakah ini? dan ini realita lho...
Perubahan zaman juga segaris lurus dengan perubahan sikap dan budaya bagi suatu masyarakat. Sangat terasa sekali rewang versi dulu yakni bener2 membantu hajat seseorang dengan segenap jiwa raganya. Lantas apakah ada perbedaan rewang di zaman now?
Rewang jaman now komposisinya sudah tidak 100% membantu hajat tetangga. Versi now terdiri dari 40% membantu, 60% bersosialisasi. Mengapa lebih besar bersosialisasi? karena rewang versi now adalah panggung terbuka untuk ketemu tetangga yang jarang dtemui, ajang eksistensi diri, ajang haha dan hihi serta ajang bertukar cerita termasuk cerita tetang kisah orang orang lain alias bergosip.
Terlebih jika sudah ketemu dengan teman yang memiliki kelebihan dalam memilih diksi dalam bercerita, membolak-balikkan fakta serta mempengaruhi pikiran orang lain yang sudah pasti akan semakin seru hingga lupa tujuan awal ke rumah tetangga untuk apa.
Memang tidak mudah bagi saya, anda atau mereka untuk menghilangkan sikap yang mudah mengomongkan orang lain, namun itu bisa dirubah dengan habit yang perlahan2 dijalankan. Menghindari dari kerumunan orang manakala topik2 yang sudah berbau gosip. Mengalihkan pekerjaan yang bisa meminimalisir interaksi dengan merekapun bisa menjadi alternatif pilihan lainnya.
=============
Jangan takut dikucilkan orang lain karena kita tidak ikut bergosip, jangan berkecil hati jika kita hanya punya teman sedikit lantaran kita sedang berproses yang mana tidak ingin ada di lingkaran para bigos alias biang gosip. Akan ada sebuah konsekuensi dari hal tersebut yang mana kita justru akan menjadi bahan dari obrolan mereka, but it's no problem mengingat akan jauh lebih baik manakala kita yang jadi bahan bullyan daripada kita yang membully.
Orang pada dasarnya suka lupa bahwasanya mereka juga makhluk yang tak sempurna yang juga memiliki kekurangan hanya saja mereka MERASA mereka baik2 saja bahkan mereka MERASA lebih baik atupun paling baik. OHHH....
Menjadi orang baik itu banyak tantangannya namun dengan memulainya dengan hal kecil yang istiqomah lama kelamaan akan mudah untuk menjadi orang baik. Ya lebih baik daripada masa lalu diri kita bukan orang lain.
#ukur diri