Entradas populares

3 amalan untuk mempercepat umroh

 Siapa sih yang tidak ingin pergi umroh? aku rasa hampir mayoritas orang yang memeluk Islam pingin sekali utuk beribadah umroh bahkan haji. Hanya saja dari kita sering beranggapan bahwa ini hal yang tak mungkin mengingat biaya yang dibutuhkan tidak sedikit. Selain itu, ibadah umroh dan haji adalah bentuk pangilan/seruan dari Allah kepada hamba pilihanNya. Percayakah apabila hati dan pikiran kita menggebu ingin melaksanakan umroh itu sebagai kode panggilan dariNya? Lantas adakah amalan untuk mempercepat umroh? Berikut tips dari aku ya..


Luruskan niat
"mengapa harus meluruskan niat?"
===== niatkan ibadah umroh karena Allah bukan karena yang lain. Salah satu kesepatan beribadah di rumahNya ini jangan sampai kita sia-siakan terlebih kita masih meng-agung2kan keduniaan. Sayang sekali apabila undangan ke rumah Allah ini hanya kita gunakan untuk memeuhi nafsu dunia. Jangan sampai niat kita hanya ingin dipandang keren dimata manusia dengan status dan foto2 di media sosial tentang perjalanan religius ini. Sah2 saja mengabadikan momen indah di rumah Allah tanpa mengesampingkan kualitas ibadah kita disana.

"kenapa juga kita harus memperbaiki diri?"
===== apa yang sudah menjadi kebiasaan kita di Indonesia sebelumnya bakal kita bawa disana. Kalau kita sudah terbiasa bangun pagi untuk sholat malam, maka saat disana bangun jam 3 pagi adalah hal yang ringan bahkan menyenangkan. why? karena kita dapat berlama2 bermunajat kehadirat Allah hingga waktu sholat subuh tiba sekitar pukul 6. Lantas apa yang dilakukan sambil menunggu sholat subuh? kita dapat melaksanakan berbagai macam sholat sunnah, membaca Al-Qur'an, berzikir dst. apakah tidak ngantuk? wajar ngantuk, namun apalah arti dari rasa ngantuk dibandingkan rasa haru dan bahagia ketika kita ada di rumah Allah.
Selain kualitas ibadah yang harus tetap dijaga, kita juga harus menjaga tutur kata dan perbuatan. Kalau rasa nyinyir mulai merasuki jiwa maka cepat2 beristighfar. Memohon ampun kepadaNya atas apa yang ada dipikirannya. Banyak kejadian disana yang dimuai dari ketidakbiasaan mengendalikan tutur kata. Rumah Allah yakni rumah suci dengan segala macam pintu mustajab, maka sebisa mungin berpikiran dan berucap baik, apabila dirasa itu kesusahan cukup olesi lisan kita dengan kalimat2 yang menyebut asmaNya.

Perbanyak sholawat atas Nabi
Memperbanyak sholawat atas baginda Nabi sangat manjur untuk mempercepat umroh. Sholawat bisa dilakukan dari pagi hingga malam dimanapun dan kapanpun. Akan menjadi suatu perbuatan ringan jika kita sudah terbiasa melakukannya. Kita dapat melakukan sholawat semampunya dan dan kita dapat tingkatkan hingga 1000x dalam sehari misalnya. Salah satu tempat magic selama ibadah umroh adalah Masjid Nabawi yang letaknya di Kota Madinah. Mengapa magic karena disana ada makam Baginda Rosulullah SAW yang setiap hariya kita dapat ziarah tentu sesuai dengan protokol yang sudah diterapkan disana. Selain itu, kota Madinah menyuguhkan suasana yang susah bikin move on mengingat kota ini memberikan ketenangan dan kenyamanan yang sulit dideskripsikan bagaimana rasanya.

Perdalam keyakinan dan kemantapan hati
"apa mungkin aku dapat pergi kesana?".
===== sangat mudah bagi Allah untuk mengundang kita sebagai tamuNya. Tak ada yang sulit bagi Allah untuk memanggil hamba yang Ia kehendaki. Lagi2 kita sering tidak yakin akan kemampuan Allah yang Maha Mencukupkan, tanpa ita sadari kita sering mengecilkan kemampuan Allah mengingat keterbatasan fisik, usia hingga finansial. Sekali lagi Allah akan memanggil siapapun yang Ia kehendaki tanpa ada yang mampu menghalanagiNya.

"dengan cara apa aku harus menabung? sedangkan untuk keperluan sehari-hari saja sangat pas-pasan?
===== jangan melupakan bahwa Allah Maha Kaya yang akan mencukupkan semua kebutuhan kita. Akan selalu ada jalan bagi hamba yang selalu mengimani kekuasaan-Nya dengan berbagai macam jalannya.

Banyak contoh di kehidupan nyata yang membuktikan bahwa Allah Maha Berkendak, diantara contoh nyata:
Sebut saja X, dya karyawan biasa disebuah los pasar dan sering menjalin hubungan baik dengan para pembeli bahkan diluar transaksi jual beli itu mereka menjalin silaturahmi sangat baik. Hingga suatu hari dya hanya punya uang yang cukup untuk bayar DP umroh sedangkan tinggal beberapa hari ia wajib melunasinya. Kata dya, aku pusing sekali kala itu namun Allah menunjukkan Kuasanya. Ia cukupkan kekurangan biaya umroh dari para relasi pembeli yang bermotamorfosis menjadi saudara2nya. Dya kaget karena temen baiknya tetiba menelpon ngabari kalau sudah transfer (atas nama lagi dapat banyak rejeki) sedangkan temen tersebutpun tinggal beda pulau dan tak pernah ada pembicaraan tentang umroh sebelumnya. Tak lama dari waktu tersebut dya juga dapat telpon diminta untuk kerumah temen yang lain karna ayah dari temennya tersebut mempunyai sisa uang riyal dari ibadah haji sebelumnya. Singkat kata dya tercengang dan hanya bisa nangis karena bantuan Allah lewat temen2 baiknya itu melebihi dari kata cukup termasuk untuk uang sakunya.
Ini adalah contoh dari satu orang, dan aku yakin satu dengan yang lainnya memiliki kisah seru yang membuat takjub atas kemurahan Allah dengan catatan kita totalitas mengimani kekuasaan-Nya tanpa ada ragu sedikitpun.

Setelah kita umroh bukanlah akhir kita untuk terus memperbaiki diri, justru ini adalah langkah awal supaya kita semakin meningkatkan iman dan taqwa kita. Selalu memohon Allah untuk melindungi dan membimbing kita di jalan terbaikNya dan menjadikan kita hamba2 yang pandai bersyukur, berserah dan bertawakal. Semoga kita diberikan kemudahan, kelancaran, kesehatan dan keringanan untuk melaksanakan ibadah umroh. aamiin.
#Semoga bermanfaat & hidup bahagia

memilih teman

Sudah bisa merasakan bersyukur pasca mengalami peristiwa dengan orang yang "multitasking", ya sebuah kelebihan untuk membolak balikkan keadaan. Bersyukur karena sudah tidak lagi menerka-nerka arah dari si "multitasking" itu sehingga auto memiliki sikap ketika akan berhadapan dengannya. Cukup menjaga hubungan baik itu sudah jauh lebih dari cukup, tak perlu mendekat dan tak perlu pula menjauh. Biarkan si "multitasking" mengembangkan dan mengeksplor kemampuannya. 

"Multitasking" itu sebuah karakter, ia dibentuk yang ujungnya bila berhadapan dengan karakter tersebut kita justru yang kena toxic. Sadar atau tanpa disadari dya yang suka memprovokasi bahkan melebihkan dan mengurangi sebuah fakta itu akan menjadi habit manakala si empunya jiwa tidak koreksi diri. 

Tentunya koreksi diri akan jauh lebih sulit terlebih kalau dirinya sudah nyaman bahkan terlalu nyaman menjadi orang yang bertalenta. Ya bertalenta menggiring opini  publik. Semakin dewasa seseorang akan jauh lebih baik bila orang tersebut memiliki sikap sehingga tidak akan mudah disetir orang lain. Tidak akan mudah ditunggangi kepentingan orang lain. Hanya saja resikonya tidak akan banyak orang yang berpihak ataupun berteman dengan kita kecuali orang2 yang memiliki satu frekuensi. 

Buat apa teman ribuan namun tidak mendamaikan, lebih baik teman beberapa namun ia mampu menasihati tatkala kita salah dan khilaf. Dan apabila kita mau tau seperti apa diri kita, maka cek teman karib kita karena teman karib itu laksana sebuah cermin. Kalau karibnya hobi sekali merendahkan orang lain maka auto kita juga ga jauh beda. Kok bisa? Teman karib itu sering bersama dengan kita otomatis ia adalah orang yang membuat kita nyaman. Kalau kita nyaman dengan karakter dya yang hobi merendahkan orang lain maka kita ga akan jauh beda, sekalipun bilang enggak kalau tiap hari bahasannya merendahkan bahkan mencari kesalahan orang lain namun enjoy maka segera waspada karena itu akan membentuk karakter dikemudia hari. Dekat dengan penjual parfum wangi kurang lebih gitulah kiasan-nya. 

So pilihlah teman karib karena darinya kita akan banyak belajar tentang kehidupan. Memaknai setiap peristiwa yang akan menjadi bentangan dari lukisan kisah kita. Hidup hanya singkat, tak mudah mendapatkan teman karib yang mampu membuat kita lebih baik namun masih ada kesempatan kita untuk menjadi this one. Jadilah penerang sekalipun tak pernah dianggap kehadirannya. Minimaal penerangan untuk diri sendiri supaya ketika sudah habis waktunya di dunia kita punya bekal yang mampu kita pertanggungjawabkan apa yang sudah kita lakukan di dunia.

Bantuan Allah tidak pernah salah waktu

Bulan lalu dapat undangan untuk mengikuti ujian sertifikasi profesi di ibukota. Awalnya ragu lantaran meluasnya wabah corona, namun sejenak lantas membulatkan tekad karna kesempatan tak dapat terulang. Dengan mantap meminta perlindungan Allah sampailah di ibukota dengan selamat dan sehat. Rencana mau nginep 2 malam namun karna ujian selesainya di hari kedua petang maka nambah 1 malam lagi. Dijadwal untuk ujian memang dilakukan dari jam 08-16 WIB namun karna proses finishing document jadi mundur sekitar 1 jam di hari kedua.

Allah itu maha pembuat skenario terapik, sedemikian Ia mengatur detail disetiap hembusan nafas para hambaNya. Termasuk aku. Selama 3 malam sekalipun berangkat sendiri dari rumah ada saja rejeki yang menghampriirku. Ya temen SMK dan temen kuliah menemaniku secara bergantian. Jarak rumah mereka jauh tapi dibela2in. Rejeki mana yang tak kau syukuri? Disaat berangkat ke ibukota sendiri eh disana sudah ada teman yang setia menemani. Padahal kalau dipikir mereka punya kerjaan dan sama2 sibuk hanya saja mereka menyempatkan. 

#rejeki tidak selalu berwujud uang


Kisah lain ketika sedang menjalani ujian. Sebenarnya dari rumah sudah menyiapkan berkas, materi dan mental hanya saja jam 15.00 WIB dihari pertama menjadi babak genting. Materi yang harusnya diselesaikan di hari pertama nyatanya belum selesai, sedangkan hari kedua tentunya sudah ada jadwal materi yang berbeda. Satu momen perkataan sang asesor menghangatkan jiwa pas closing di hari pertama. 

"Na bsk pagi kamu langsung lanjut"....  

Dan tibalah hari kedua, dengan persiapan mental dan sugesti diri "apapun akan aku terima termasuk bila hasilnya belum kompeten". Detik berputar hingga tibalah jam 11. Ya jam 11 baru selesai mengerjakan tugasnya di hari pertama. Prinsip ujian kala itu tidak dapat lanjut di tugas di hari kedua manakala tugas dihari pertama belum selesai. 

"Selamat kamu lolos di tahap pertama selanjutnya saya beri kesempatan ke tahap kedua namun agaknya berat karna waktumu sudah mepet, tapi tenang saya tunggu sampai jam 17 dan saya tunggu sampai kamu selesai"

Rasanya wowwwww, 

Begitu Allah memudahkan langkahku, sesuai dengan yang dikehendaki asesor tepat pukul 17 aku selesai dan menunggu setengah jam-an hingga aku dinyatakan kompeten. 

#semua atas izin Allah, segala sesuatu tak ada yang mustahil untuk terjadi.

 

Hikmah:

  • Hal baik yang dilakukan akan tau arah pulangnya. Tak perlu menunggu hal besar untuk berbuat baik termasuk didalamnya memudahkan urusan orang lain karena kebaikan itu tidak memandang besar kecilnya namun tulus tidaknya. Selagi ada di depan mata hal baik yang bisa kita lakukan maka lakukanlah. Tak perlu menengok kanan dan kiri untuk mendapatkan sanjungan dan pujian karena kebaikan itu melekat di setiap diri tanpa menunggu untuk dipuji. 
  • Betul tidak semua orang menyukai kita hanya saja itu bukan urusan kita. Kalau mereka tak menyukai kita lantaran kita lebih maju karier ataupun prestasinya maka bukan ranah kita untuk menggubris kesirikan mereka. Itu pertanda mereka menginginkan apa yang kita capai namun mereka belum diberi kesempatan. Tak perlu sombong dan merasa diatas angin, semua itu berputar dan berpotensi untuk mengubah nasib. Yang perlu dipikirkan yakni tetep mawas diri supaya kita terhindar dari sikap congkak dan karakter menyebalkan. 
  • Pertolongan Allah itu sungguh dekat. Ketika semua daya dan upaya sudah dikerahkan selanjutnya berpasrah dan mengangkat tangan seraya "Allah hamba berserah" dan seketika Allah akan memberi kemudahan dengan segala macam caraNya yang kadang kalau dipikir setelahnya berasa amazing. Jangan pernah sekali-kali meragukan rencana Allah karena kita tak pernah tau rahasia dan surprise apa yang hendak Ia berikan kepada kita. Ya tetaplah berbuat terbaik dan mengembalikan semua pada ketentuan-Nya. 

hikmah yang didapat dari mendewasanya sikap

Benar apa kata orang2 bijak bahwasanya semakin banyak tempaan seseorang maka berbanding lurus  dengan hikmah yang didapatnya. Makin tegar salah satunya. Seiring dengan laju usia, seseorang yang sudah terombang ambing oleh keadaan, ia akan mendewasa. Berikut hikmah yang didapat dari mendewasanya sikap:

Menerima  umpatan caci dan makian
Hidup kadang tak seirama dengan impian. Mimpi mendapatkan tim yang solid namun nyatanya saling menjatuhkan, mencaci, berasumsi negatif dan sikap banci yakni mengumpat dibelakang.  Tak terima? wajar sekali,. terlebih kita sudah merasa memberikan yang terbaik dan semaksimal mungkin dari energi yang tersisa. Nyatanya penghargaan atau apresiasipun jauh dari pelupuk mata. Jika rasa tak terima terus dilawan maka tidak akan berakhir dan tak berujung.  Wujud dari  mendewasanya sikap yakni memilih menerima kenyataan daripada melawan yang sebenarnya sangat bisa dilakukan. Why? menang bakal jadi arang, kalah akan tetap jadi abu. Sesuatu yang tidak ada yang lebih unggul.

Belajar ihlas
Ilmu ihlas adalah ilmu kehidupan yang tidak akan pernah habis untuk dipelajari. Jika kita mendapatkan hal kecewa karna dari kita ada rasa tidak ihlass. Ga percaya? cek aja kisah kalian.. Rasa kecewa akan timbul manakala realita bersebrangan dengan pengharapan. pengharapannya dibantu balik namun realitanya yang dibantu ga tau diri. Pernah ga sih ngalaminhal tersebut?  Jika kita mampu iklas maka hati akan jadi lapang, pikiran tenang, ringan dalam melangkah dan kita akan lega.

Memperbaiki diri
Step by step dalam kehidupan memberikan pelajaran bagi kita untuk selalu bersykur dan belajar memperbaiki diri? Jika diri kita salah maka sebagai wujud dari sisi manusianya adalah menerima kesalahan tersebut untuk segera diperbaiki. Takut berbuat salah nyatanya akan mempersempit langkah kita untuk mengeksplor kemampuan diri. Kuncinya berjalanlah di rel yg lurus, jika insting menggoda untuk berbelok maka janganlah lama-lama untuk segera kembali ke jalan yang sudah digarisNya.   

Mensyukuri pernah melalui masa-masa terpuruk

Setiap orang diberikan kesempatan untuk belajar dari siapapun, dimanapun, kapanpun dengan cara apapun. ketika sedang mengalami hal emejing, katakan pada diri anda bahwa "aku mampu melaluinya dan setelah ini ada hikmah baik yang akan aku dapati". It's mean kita menerima dan ihlas dengan jalan yang diberikan Allah lewat kejadian emejing ini. Bukankah ini semua adalah bagian dari skenarioNya? 
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

tak mengenali diri sendiri

Tanpa kita sadari kita sering menjadi manusia yang tak mengenali diri sendiri. Bahkan habit tersebut bertranformasi  menjadi watak yang menganggap kitalah orang sempurna, tak tersentuh, tak ada duanya, tak pernah salah dan sederet karakter yang jauh dari kata baik. Hal tersebut menuntun kita menjadi manusia yang mudah menjadi hakim di kehidupan orang lain, menjadi supporter sorak di kesedihan orang lain, menjadi jagoan di titik lemah orang lain serta menjelma bak malaikat yang tak pernah tersentuh oleh khilaf. Sayangnya perasaan itu hanyalah fatamorgana saja, hanya dipikiran kita saja. 

Saking seringnya berhadapan dengan karakter diatas menjadikan kia tipe orang yang bodo amat dan mempunyai sikap. Mau bagaimanapun kelakuan kita akan selalu cela dimatanya. Setiap perbuatan selalu berimbas terhadap 2 respon. Tak selalu perbuatan baik diterima dengan baik, tugas kita hanya satu yakni tetap berbuat baik dengan mengandalkan naluri yang Allah berikan.

Sebanyak apapun klarifikasi yang diberikan demi meluruskan rumor yang beredar hanya akan menjadi celah bagi dya semakin benci bahkan menjadi-jadi. Bak api yang tersiram bensin bersamaan dengan hembusan angin. Merembeeeeeet…….

Lantas apa yang harus kita lakukan?

Evaluasi diri terhadap apa yang terjadi, semua pasti ada sebab musababnya. Teliti secara detail mengapa ini bisa terjadi, kalau ini murni kesalahan kita berjiwa besarlah meminta maaf dan mengakui kesalahan. Ambil pelajaran terbaik dari kejadian ini supaya kita lebih berhati-hati memilih lingkar pertemanan.  Namun apabila ini dilatarbelakangi lantaran rasa iri, dengki, dan syirik maka tersenyumlah dan jagalah jarak dengannya. Jaga jarak sama dengan jaga kesehatan, mengurangi beban trauma akan kelakuan magic-nya. Jika dengan menjaga jarak itu justru membuat kehilangan pertemanan dengan dya akan jauh lebih baik daripada tetap berteman tapi toxic yang ujungnya justru akan menguras emosi, pikiran dan tenaga kita.

Kalau dya orang baik, orang yang berhati tulus serta paham siapa dirinya maka dya tidak akan jumawa. Orang baik akan tetap baik dimanapun dya berada, tak peduli dalam keadaan apapun. Sedangkan orang yang sanggup meminta maaf dan mengakui kesalahan dihadapan orang lain itu TOP. Dya bukanlah pecundang yang hanya mampu menggosip di belakang saat kita tak bersamanya, akan sebaliknya saat bersama kita dya terlihat baik-baik saja bahkan sering memberikan pujian, dan itu justru realita yang membahayakan. 

Pelajaran bagi kita, apabila ada orang yang berbuat salah dan meminta maaf maka maafkan. Ambil pelajaran berharga dari rasa sakit supaya kita lebih kuat menghadapi terpaan cobaan kehidupan. Mudah memaafkan itu juga bagian dari nikmat yang diberikan Allah kepada kita, kita dilatih menjadi orang yang tau diri bahwasanya kita juga dapat melakukan kesalahan yang sama bahkan berpotensi lebih parah. Fokus memperbaiki diri, filter lingkar pertemanan,  dan tetap rendah hati hingga orang lain tak mampu merendahkanmu. Sejatinya kebahagiaan terletak pada hati yang mampu mengendalikan diri. 

#semoga bermanfaat & hidup bahagia

Baca juga:aku bahagia karena aku bersyukurmenikmati fase kehidupan


Restart part 2

Aku belajar dari dia yang suka meagung2kan ibadahnya untuk menjadi orang yang tawadhu'. Bagaimana mempertebal keimanan tanpa menghakimi ibadah orang lain yang terlihat oleh mata sangat minim namun pandangan mata itu  bisa saja bias. Tidak semua orang memiliki karakter yang gemar memamerkan apa yang ia kerjakan ataupun vokal terhadap yang dilakukan, sebaliknya banyak sebagian orang lebih nyaman ntuk menyembunyikan  hal2 yang berkaitan dengan penghambaan dengan Tuhan, ia hanya ingin menikmatinya seorang diri. Bermunajat kepada Allah pemilik skernario amazing ini. Jangan sampai niatnya menasihati orang lain tapi ujungnya menyakiti orang lain dan malah merusak pahala diri kita. Geli sendiri sih bila berhadapan dengan karakter orang ini. Setiap manusia berhak untuk berubah kok, dan semua butuh proses. Begitu pula hidayah untuk seseorang datangnya tidaklah bersamaan. Bersyukur kalau hidayah datang terlebih dahulu di hidupmu namun bukan berarti kamu boleh menghakimi orang yang masih otw menjemput hidayahnya 
Pahamilah, "kita tidak dimintai pertanggungjawaban atas dosa orang lain di akhirat kelak"

Aku belajar menghandle diri tetep sehat dari toxic peoples maupun lingkungan sekalipun psikis yang jadi taruhannya. Kita tak mampu  mengatur alur hidup, yang bisa kita atur adalah pikiran kita untuk selalu stabil dan positif. Semua yang terjadi sudah menjadi puzzle garis hidup yang satu dengan lainnya saling terkait sehingga membingkai menjadi hidup yang awesome. Tak pernah kuduga pula berhadapan dengan orang yang keadaan kejiwaannya sedang tidak baik2 saja. Hobi berburuk sangka, menyimpulkan sesuai kehendaknya, berfikir semaunya, menyalahkan orang lain dan ujungnya fitnah dengan segala drama yang ia bangun. Sekali dua kali masih bisa mentoleririnya namun bila bertahun2 keadaanya tidak berubah bahkan malah semakin parah maka keluar dari zona tersebut pilihan terbaik. Tak perlu lagi rasa takut gosip yang akan berhembus karena yang terpenting adalah menyelamatkan kesehatan jiwa kita untuk tetap stabil. 
Begitu juga dengan lingkungan ataupun keadaan yang memiliki budaya curang. Jika kita korbannya maka wajar bila kita sakit hati. Tapi lagi2 ini diluar nalar kita untuk mengahandle kejadian amazing yang datang entah kapannya. Untuk itu peka terhadap diri sendiri dan memilih untuk stay safe & stay healthy its more importhan than overthinking untuk mendramatisiri keadaan. 
Pastikan, "tetep fokus pada tujuan hidup karena hanya kitalah yang dapat merealisasikannya".

Aku belajar makna nrimo dari mereka yang hobi nyinyir, menganggap orang lain rendah, memprovokasi kebencian dan merasa dirinya diatas segalanya. Analoginya tidak jauh dari peribahasa "seperti katak dalam tempurung" lantaran kita tidak menjalani hidup layaknya versi mereka lantas mereka bebas semaunya yang menyedihkan sebenarnya justru "katak" itu sendiri karna ia terkurung di sebuah tempat yang minim sekali terpapar perkembangan informasi. Katak hanya hidup dengan versi yang ia miliki sehingga ia merasa sudah ada diatas angin, sudah paling hits dan paling sempurna. Miris dan ini sungguh banyak terjadi. Mengambil kesimpulan satu sisi dan menghakimi semaunya sudah pasti menjadi rutinitas karakter ini. Kita perlu menguasai ilmu pengetahuan sebanyak mungkin namun ada yang lebih utama darinya yakni mampu menerima perbedaan, saran, kritik dan masukan. Hidup ini tidak hanya tentang anda saja. Kita sama2 menghiruo udara di bumi yang sama, makan masih menggunakan tangan, minum masih melalui mulut, melangkah masih kanan dan kiri secara bergantian dan itu sama dilakukan oleh hampir semua makhluk bumi yang disebut manusia. Lantas apa yang Anda sombongkan? 
Ketahuilah, habit "menghakimi orang lain bukanlah sebuah prestasi membanggakan, sebaliknya hal tersebut justru hal tersebut bernilai murahan, bukankah semua manusia sama dimata Allah melainkan taqwanya? Lantas mengapa Anda masih jumawa?"
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

Restart kehidupan part 1

Ketika kisah asmaramu tak semulus jalan kampung yang habis diaspal, ketika perekonomianmu tak selancar grojogan talang udan, ketika persahabatanmu tak seindah kisah para selebgram, ketika mimpimu tak mudah engkau gapai, ketika kehadiranmu tak selalu didambakan, ketika kemunafikan sudah mengukungmu, ketika dunia sudah mencudangimu, ketika eksistensi dipuja diatas segalanya, ketika ketentraman sudah menjadi barang langka dan ketika tangan lebih tajam daripada belati maka ketahuilah ini adalah alarm bagimu untuk me-restart kehidupanmu. 

Mempersempit lingkar pertemanan, memsterilkan pertemanan dari kemunafikan, meng-unfollow akun2 yang bikin nyinyir, berempati dengan urusan orang lain sesuai porsinya, menanamkan kesadaran diri sepenuh hati akan kodrat manusia yang memang tidak sempurna, dan menghadirkan Tuhan dalam setiap langkah adalah rangkaian dari kata restart untuk hidup kali ini. 

Corona mengajarkan kita untuk ber kontemplasi dan menyadarkan hakekat dan tujuan hidup yang tidak tau akan berakhir di angka berapanya. Tahun2 sebelumnya 24jam/7hari dihabiskan untuk urusan dunia dunia dan dunia hingga kita lupa bahwa dunia yang kita agung2kan ini adalah persinggahan sementara dan fana. Mati2an cara digunakan untuk bisa [dianggap] eksis di depan manusia yang ujungnya kelimpungan jika penilaian orang lain itu berlawanan dengan harapan. 

Oey... sadarkah kita bahwasanya kita sudah melupakan Tuhan yang sudah memberikan apapun yang kita butuhkan. Melupakan berbagai nikmat yang kita sendiri tak bakal mampu untuk menghitungnya. Menjadi budak dunia dengan segala problematikanya tanpa mengindahkan akhiratNya. 

Dan sekarang apa yang terjadi? Dunia yang selalu kita agung2kan ini dipaksa untuk beristirahat sejenak dan kita yang ada di dalamnya diberikan kesempatan kedua untuk memperbaiki hubungan dengan Tuhan. Waktu yang selama ini digunakan untuk bekerja, bersosialita, bergaul, dan serangkaian kegiatan yang menjauhkan dari Tuhan kini tak mampu lagi kita lakukan. Work from home, mall dan tempat asik2 ditutup dan kita dipaksa di rumah sejenak. 

Masa adaptasi #dirumah ajapun tidak mudah mengingat sudah menjadi habit bagi kita selalu melakukan kegiatan rutin di setiap hari2nya dan sekarang sangatlah terbatas. Dan tahukah kamu bahwa ini adalah moment termanis? Mengapa? Allah memberikan waktu bagi kita selama 24jam untuk selalu mengingatNya. Kita habiskan waktu tersebut untuk menunggu panggilanNya.

Kita diberi waktu untuk quality time dengan keluarga. Kita disadarkan bahwa tak ada hal tenang kecuali saat mengingatNya. Dan yang terjadi sekarang adalah salah satu wujud nyata dari rasa sayang Allah kepada kita. Allah tidak ingin kita menjauh, semakin "kotor" dan skenarioNya pun sungguh awesome. 
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger