Entradas populares

Bantuan Allah tidak pernah salah waktu

Bulan lalu dapat undangan untuk mengikuti ujian sertifikasi profesi di ibukota. Awalnya ragu lantaran meluasnya wabah corona, namun sejenak lantas membulatkan tekad karna kesempatan tak dapat terulang. Dengan mantap meminta perlindungan Allah sampailah di ibukota dengan selamat dan sehat. Rencana mau nginep 2 malam namun karna ujian selesainya di hari kedua petang maka nambah 1 malam lagi. Dijadwal untuk ujian memang dilakukan dari jam 08-16 WIB namun karna proses finishing document jadi mundur sekitar 1 jam di hari kedua.

Allah itu maha pembuat skenario terapik, sedemikian Ia mengatur detail disetiap hembusan nafas para hambaNya. Termasuk aku. Selama 3 malam sekalipun berangkat sendiri dari rumah ada saja rejeki yang menghampriirku. Ya temen SMK dan temen kuliah menemaniku secara bergantian. Jarak rumah mereka jauh tapi dibela2in. Rejeki mana yang tak kau syukuri? Disaat berangkat ke ibukota sendiri eh disana sudah ada teman yang setia menemani. Padahal kalau dipikir mereka punya kerjaan dan sama2 sibuk hanya saja mereka menyempatkan. 

#rejeki tidak selalu berwujud uang


Kisah lain ketika sedang menjalani ujian. Sebenarnya dari rumah sudah menyiapkan berkas, materi dan mental hanya saja jam 15.00 WIB dihari pertama menjadi babak genting. Materi yang harusnya diselesaikan di hari pertama nyatanya belum selesai, sedangkan hari kedua tentunya sudah ada jadwal materi yang berbeda. Satu momen perkataan sang asesor menghangatkan jiwa pas closing di hari pertama. 

"Na bsk pagi kamu langsung lanjut"....  

Dan tibalah hari kedua, dengan persiapan mental dan sugesti diri "apapun akan aku terima termasuk bila hasilnya belum kompeten". Detik berputar hingga tibalah jam 11. Ya jam 11 baru selesai mengerjakan tugasnya di hari pertama. Prinsip ujian kala itu tidak dapat lanjut di tugas di hari kedua manakala tugas dihari pertama belum selesai. 

"Selamat kamu lolos di tahap pertama selanjutnya saya beri kesempatan ke tahap kedua namun agaknya berat karna waktumu sudah mepet, tapi tenang saya tunggu sampai jam 17 dan saya tunggu sampai kamu selesai"

Rasanya wowwwww, 

Begitu Allah memudahkan langkahku, sesuai dengan yang dikehendaki asesor tepat pukul 17 aku selesai dan menunggu setengah jam-an hingga aku dinyatakan kompeten. 

#semua atas izin Allah, segala sesuatu tak ada yang mustahil untuk terjadi.

 

Hikmah:

  • Hal baik yang dilakukan akan tau arah pulangnya. Tak perlu menunggu hal besar untuk berbuat baik termasuk didalamnya memudahkan urusan orang lain karena kebaikan itu tidak memandang besar kecilnya namun tulus tidaknya. Selagi ada di depan mata hal baik yang bisa kita lakukan maka lakukanlah. Tak perlu menengok kanan dan kiri untuk mendapatkan sanjungan dan pujian karena kebaikan itu melekat di setiap diri tanpa menunggu untuk dipuji. 
  • Betul tidak semua orang menyukai kita hanya saja itu bukan urusan kita. Kalau mereka tak menyukai kita lantaran kita lebih maju karier ataupun prestasinya maka bukan ranah kita untuk menggubris kesirikan mereka. Itu pertanda mereka menginginkan apa yang kita capai namun mereka belum diberi kesempatan. Tak perlu sombong dan merasa diatas angin, semua itu berputar dan berpotensi untuk mengubah nasib. Yang perlu dipikirkan yakni tetep mawas diri supaya kita terhindar dari sikap congkak dan karakter menyebalkan. 
  • Pertolongan Allah itu sungguh dekat. Ketika semua daya dan upaya sudah dikerahkan selanjutnya berpasrah dan mengangkat tangan seraya "Allah hamba berserah" dan seketika Allah akan memberi kemudahan dengan segala macam caraNya yang kadang kalau dipikir setelahnya berasa amazing. Jangan pernah sekali-kali meragukan rencana Allah karena kita tak pernah tau rahasia dan surprise apa yang hendak Ia berikan kepada kita. Ya tetaplah berbuat terbaik dan mengembalikan semua pada ketentuan-Nya. 

hikmah yang didapat dari mendewasanya sikap

Benar apa kata orang2 bijak bahwasanya semakin banyak tempaan seseorang maka berbanding lurus  dengan hikmah yang didapatnya. Makin tegar salah satunya. Seiring dengan laju usia, seseorang yang sudah terombang ambing oleh keadaan, ia akan mendewasa. Berikut hikmah yang didapat dari mendewasanya sikap:

Menerima  umpatan caci dan makian
Hidup kadang tak seirama dengan impian. Mimpi mendapatkan tim yang solid namun nyatanya saling menjatuhkan, mencaci, berasumsi negatif dan sikap banci yakni mengumpat dibelakang.  Tak terima? wajar sekali,. terlebih kita sudah merasa memberikan yang terbaik dan semaksimal mungkin dari energi yang tersisa. Nyatanya penghargaan atau apresiasipun jauh dari pelupuk mata. Jika rasa tak terima terus dilawan maka tidak akan berakhir dan tak berujung.  Wujud dari  mendewasanya sikap yakni memilih menerima kenyataan daripada melawan yang sebenarnya sangat bisa dilakukan. Why? menang bakal jadi arang, kalah akan tetap jadi abu. Sesuatu yang tidak ada yang lebih unggul.

Belajar ihlas
Ilmu ihlas adalah ilmu kehidupan yang tidak akan pernah habis untuk dipelajari. Jika kita mendapatkan hal kecewa karna dari kita ada rasa tidak ihlass. Ga percaya? cek aja kisah kalian.. Rasa kecewa akan timbul manakala realita bersebrangan dengan pengharapan. pengharapannya dibantu balik namun realitanya yang dibantu ga tau diri. Pernah ga sih ngalaminhal tersebut?  Jika kita mampu iklas maka hati akan jadi lapang, pikiran tenang, ringan dalam melangkah dan kita akan lega.

Memperbaiki diri
Step by step dalam kehidupan memberikan pelajaran bagi kita untuk selalu bersykur dan belajar memperbaiki diri? Jika diri kita salah maka sebagai wujud dari sisi manusianya adalah menerima kesalahan tersebut untuk segera diperbaiki. Takut berbuat salah nyatanya akan mempersempit langkah kita untuk mengeksplor kemampuan diri. Kuncinya berjalanlah di rel yg lurus, jika insting menggoda untuk berbelok maka janganlah lama-lama untuk segera kembali ke jalan yang sudah digarisNya.   

Mensyukuri pernah melalui masa-masa terpuruk

Setiap orang diberikan kesempatan untuk belajar dari siapapun, dimanapun, kapanpun dengan cara apapun. ketika sedang mengalami hal emejing, katakan pada diri anda bahwa "aku mampu melaluinya dan setelah ini ada hikmah baik yang akan aku dapati". It's mean kita menerima dan ihlas dengan jalan yang diberikan Allah lewat kejadian emejing ini. Bukankah ini semua adalah bagian dari skenarioNya? 
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

tak mengenali diri sendiri

Tanpa kita sadari kita sering menjadi manusia yang tak mengenali diri sendiri. Bahkan habit tersebut bertranformasi  menjadi watak yang menganggap kitalah orang sempurna, tak tersentuh, tak ada duanya, tak pernah salah dan sederet karakter yang jauh dari kata baik. Hal tersebut menuntun kita menjadi manusia yang mudah menjadi hakim di kehidupan orang lain, menjadi supporter sorak di kesedihan orang lain, menjadi jagoan di titik lemah orang lain serta menjelma bak malaikat yang tak pernah tersentuh oleh khilaf. Sayangnya perasaan itu hanyalah fatamorgana saja, hanya dipikiran kita saja. 

Saking seringnya berhadapan dengan karakter diatas menjadikan kia tipe orang yang bodo amat dan mempunyai sikap. Mau bagaimanapun kelakuan kita akan selalu cela dimatanya. Setiap perbuatan selalu berimbas terhadap 2 respon. Tak selalu perbuatan baik diterima dengan baik, tugas kita hanya satu yakni tetap berbuat baik dengan mengandalkan naluri yang Allah berikan.

Sebanyak apapun klarifikasi yang diberikan demi meluruskan rumor yang beredar hanya akan menjadi celah bagi dya semakin benci bahkan menjadi-jadi. Bak api yang tersiram bensin bersamaan dengan hembusan angin. Merembeeeeeet…….

Lantas apa yang harus kita lakukan?

Evaluasi diri terhadap apa yang terjadi, semua pasti ada sebab musababnya. Teliti secara detail mengapa ini bisa terjadi, kalau ini murni kesalahan kita berjiwa besarlah meminta maaf dan mengakui kesalahan. Ambil pelajaran terbaik dari kejadian ini supaya kita lebih berhati-hati memilih lingkar pertemanan.  Namun apabila ini dilatarbelakangi lantaran rasa iri, dengki, dan syirik maka tersenyumlah dan jagalah jarak dengannya. Jaga jarak sama dengan jaga kesehatan, mengurangi beban trauma akan kelakuan magic-nya. Jika dengan menjaga jarak itu justru membuat kehilangan pertemanan dengan dya akan jauh lebih baik daripada tetap berteman tapi toxic yang ujungnya justru akan menguras emosi, pikiran dan tenaga kita.

Kalau dya orang baik, orang yang berhati tulus serta paham siapa dirinya maka dya tidak akan jumawa. Orang baik akan tetap baik dimanapun dya berada, tak peduli dalam keadaan apapun. Sedangkan orang yang sanggup meminta maaf dan mengakui kesalahan dihadapan orang lain itu TOP. Dya bukanlah pecundang yang hanya mampu menggosip di belakang saat kita tak bersamanya, akan sebaliknya saat bersama kita dya terlihat baik-baik saja bahkan sering memberikan pujian, dan itu justru realita yang membahayakan. 

Pelajaran bagi kita, apabila ada orang yang berbuat salah dan meminta maaf maka maafkan. Ambil pelajaran berharga dari rasa sakit supaya kita lebih kuat menghadapi terpaan cobaan kehidupan. Mudah memaafkan itu juga bagian dari nikmat yang diberikan Allah kepada kita, kita dilatih menjadi orang yang tau diri bahwasanya kita juga dapat melakukan kesalahan yang sama bahkan berpotensi lebih parah. Fokus memperbaiki diri, filter lingkar pertemanan,  dan tetap rendah hati hingga orang lain tak mampu merendahkanmu. Sejatinya kebahagiaan terletak pada hati yang mampu mengendalikan diri. 

#semoga bermanfaat & hidup bahagia

Baca juga:aku bahagia karena aku bersyukurmenikmati fase kehidupan


Restart part 2

Aku belajar dari dia yang suka meagung2kan ibadahnya untuk menjadi orang yang tawadhu'. Bagaimana mempertebal keimanan tanpa menghakimi ibadah orang lain yang terlihat oleh mata sangat minim namun pandangan mata itu  bisa saja bias. Tidak semua orang memiliki karakter yang gemar memamerkan apa yang ia kerjakan ataupun vokal terhadap yang dilakukan, sebaliknya banyak sebagian orang lebih nyaman ntuk menyembunyikan  hal2 yang berkaitan dengan penghambaan dengan Tuhan, ia hanya ingin menikmatinya seorang diri. Bermunajat kepada Allah pemilik skernario amazing ini. Jangan sampai niatnya menasihati orang lain tapi ujungnya menyakiti orang lain dan malah merusak pahala diri kita. Geli sendiri sih bila berhadapan dengan karakter orang ini. Setiap manusia berhak untuk berubah kok, dan semua butuh proses. Begitu pula hidayah untuk seseorang datangnya tidaklah bersamaan. Bersyukur kalau hidayah datang terlebih dahulu di hidupmu namun bukan berarti kamu boleh menghakimi orang yang masih otw menjemput hidayahnya 
Pahamilah, "kita tidak dimintai pertanggungjawaban atas dosa orang lain di akhirat kelak"

Aku belajar menghandle diri tetep sehat dari toxic peoples maupun lingkungan sekalipun psikis yang jadi taruhannya. Kita tak mampu  mengatur alur hidup, yang bisa kita atur adalah pikiran kita untuk selalu stabil dan positif. Semua yang terjadi sudah menjadi puzzle garis hidup yang satu dengan lainnya saling terkait sehingga membingkai menjadi hidup yang awesome. Tak pernah kuduga pula berhadapan dengan orang yang keadaan kejiwaannya sedang tidak baik2 saja. Hobi berburuk sangka, menyimpulkan sesuai kehendaknya, berfikir semaunya, menyalahkan orang lain dan ujungnya fitnah dengan segala drama yang ia bangun. Sekali dua kali masih bisa mentoleririnya namun bila bertahun2 keadaanya tidak berubah bahkan malah semakin parah maka keluar dari zona tersebut pilihan terbaik. Tak perlu lagi rasa takut gosip yang akan berhembus karena yang terpenting adalah menyelamatkan kesehatan jiwa kita untuk tetap stabil. 
Begitu juga dengan lingkungan ataupun keadaan yang memiliki budaya curang. Jika kita korbannya maka wajar bila kita sakit hati. Tapi lagi2 ini diluar nalar kita untuk mengahandle kejadian amazing yang datang entah kapannya. Untuk itu peka terhadap diri sendiri dan memilih untuk stay safe & stay healthy its more importhan than overthinking untuk mendramatisiri keadaan. 
Pastikan, "tetep fokus pada tujuan hidup karena hanya kitalah yang dapat merealisasikannya".

Aku belajar makna nrimo dari mereka yang hobi nyinyir, menganggap orang lain rendah, memprovokasi kebencian dan merasa dirinya diatas segalanya. Analoginya tidak jauh dari peribahasa "seperti katak dalam tempurung" lantaran kita tidak menjalani hidup layaknya versi mereka lantas mereka bebas semaunya yang menyedihkan sebenarnya justru "katak" itu sendiri karna ia terkurung di sebuah tempat yang minim sekali terpapar perkembangan informasi. Katak hanya hidup dengan versi yang ia miliki sehingga ia merasa sudah ada diatas angin, sudah paling hits dan paling sempurna. Miris dan ini sungguh banyak terjadi. Mengambil kesimpulan satu sisi dan menghakimi semaunya sudah pasti menjadi rutinitas karakter ini. Kita perlu menguasai ilmu pengetahuan sebanyak mungkin namun ada yang lebih utama darinya yakni mampu menerima perbedaan, saran, kritik dan masukan. Hidup ini tidak hanya tentang anda saja. Kita sama2 menghiruo udara di bumi yang sama, makan masih menggunakan tangan, minum masih melalui mulut, melangkah masih kanan dan kiri secara bergantian dan itu sama dilakukan oleh hampir semua makhluk bumi yang disebut manusia. Lantas apa yang Anda sombongkan? 
Ketahuilah, habit "menghakimi orang lain bukanlah sebuah prestasi membanggakan, sebaliknya hal tersebut justru hal tersebut bernilai murahan, bukankah semua manusia sama dimata Allah melainkan taqwanya? Lantas mengapa Anda masih jumawa?"
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

Restart kehidupan part 1

Ketika kisah asmaramu tak semulus jalan kampung yang habis diaspal, ketika perekonomianmu tak selancar grojogan talang udan, ketika persahabatanmu tak seindah kisah para selebgram, ketika mimpimu tak mudah engkau gapai, ketika kehadiranmu tak selalu didambakan, ketika kemunafikan sudah mengukungmu, ketika dunia sudah mencudangimu, ketika eksistensi dipuja diatas segalanya, ketika ketentraman sudah menjadi barang langka dan ketika tangan lebih tajam daripada belati maka ketahuilah ini adalah alarm bagimu untuk me-restart kehidupanmu. 

Mempersempit lingkar pertemanan, memsterilkan pertemanan dari kemunafikan, meng-unfollow akun2 yang bikin nyinyir, berempati dengan urusan orang lain sesuai porsinya, menanamkan kesadaran diri sepenuh hati akan kodrat manusia yang memang tidak sempurna, dan menghadirkan Tuhan dalam setiap langkah adalah rangkaian dari kata restart untuk hidup kali ini. 

Corona mengajarkan kita untuk ber kontemplasi dan menyadarkan hakekat dan tujuan hidup yang tidak tau akan berakhir di angka berapanya. Tahun2 sebelumnya 24jam/7hari dihabiskan untuk urusan dunia dunia dan dunia hingga kita lupa bahwa dunia yang kita agung2kan ini adalah persinggahan sementara dan fana. Mati2an cara digunakan untuk bisa [dianggap] eksis di depan manusia yang ujungnya kelimpungan jika penilaian orang lain itu berlawanan dengan harapan. 

Oey... sadarkah kita bahwasanya kita sudah melupakan Tuhan yang sudah memberikan apapun yang kita butuhkan. Melupakan berbagai nikmat yang kita sendiri tak bakal mampu untuk menghitungnya. Menjadi budak dunia dengan segala problematikanya tanpa mengindahkan akhiratNya. 

Dan sekarang apa yang terjadi? Dunia yang selalu kita agung2kan ini dipaksa untuk beristirahat sejenak dan kita yang ada di dalamnya diberikan kesempatan kedua untuk memperbaiki hubungan dengan Tuhan. Waktu yang selama ini digunakan untuk bekerja, bersosialita, bergaul, dan serangkaian kegiatan yang menjauhkan dari Tuhan kini tak mampu lagi kita lakukan. Work from home, mall dan tempat asik2 ditutup dan kita dipaksa di rumah sejenak. 

Masa adaptasi #dirumah ajapun tidak mudah mengingat sudah menjadi habit bagi kita selalu melakukan kegiatan rutin di setiap hari2nya dan sekarang sangatlah terbatas. Dan tahukah kamu bahwa ini adalah moment termanis? Mengapa? Allah memberikan waktu bagi kita selama 24jam untuk selalu mengingatNya. Kita habiskan waktu tersebut untuk menunggu panggilanNya.

Kita diberi waktu untuk quality time dengan keluarga. Kita disadarkan bahwa tak ada hal tenang kecuali saat mengingatNya. Dan yang terjadi sekarang adalah salah satu wujud nyata dari rasa sayang Allah kepada kita. Allah tidak ingin kita menjauh, semakin "kotor" dan skenarioNya pun sungguh awesome. 
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

Mengalahkan diri sendiri

Bulan2 terakhir ini kita diberi kesempatan Allah untuk evaluasi diri melalui corona. Tidak selalu musibah itu mengenaskan jika kita pandai mencari sudut positifnya. Bertepatan dengan bulan Ramadhan virus ini masih ada di sekitar kita sehingga Ramadhan kali ini sangatlah berbeda. Tidak perlu lagi rasanya mendramatisir keadaan, yang diperlukan saat ini adalah muhasabah diri sejauh mana hubungan kita dengan Sang Maha Pencipta. Jangan sampai dengan adanya virus ini kita masih tetep biasa aja bahkan lebih parah kelakuannya. 

Sungguh Ramadhan kali begitu amazing mengingatkan dengan keadaaan sewaktu umroh yang mana setiap hari digunakan untuk menunggu waktu sholat dan ibadah lainnya. Hiruk pikuk dunia kerja seolah menguap dan bukan lagi hal utama karena adanya social distancing. Hal inilah yang menjadikan kita fulltime 24 dirumah aja. 

Bosen itu wajar hanya saja kita bisa meng-create bahkan memberi tantangan diri sendiri untuk memperbaiki ibadah kita. Masak iya sih kita mau di tahap itu2 saja. Satu langkah istiqomah lebih baik dari pada 100 langkah namun hilang tenggelam. Ya sebuah kata istiqomah yang syarat akan maknanya. 

Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan tekad untuk mengalahkan diri sendiri. Contoh nih, pingin ngaji setiap habis sholat sekalipun hanya 1 ayat. Satu dua hari mungkin ga berat karna masih semangat, pertanyaannya apa kabar 2 minggu kedepan? Apakah masih se-semangat hari ini? Nah untuk bisa mewujudkan hal tersebut kita wajib mengalahkan diri sendiri  seperti apa? Mengalahkan rasa ngantuk, malas, bosen dst. 

Pernah menyimak penuturan ustadzah di sebuah pengajian, kalo kita mau istiqomah kita bisa memaksa diri untuk melakukan target tersebut selama 3 bulan secara terus menerus yang nantinya akan menjadi habit, and that's true gais. 

Namanya usia kita ga ada yang tau, selagi masih raga dikandung badan yuk mulai membenahi diri sendiri. Boleh dari sholatnya dulu biar selanjutnya Allah yang akan menuntun kita. Sepertinya terlalu mencari alasan ini dan itu untuk menolak memperbaiki diri adalah hal konyol. Kita sebagai manusia sering sok tau seolah kita akan hidup selamanya. Pada kenyataannya usia ga ada satupun orang yang mengetahuinya. 

Semakin dewasa seseorang, memilih berfikiran simpel itu menyenangkan bagi sebagian orang. Mereka yang masuk dalam golongan tersebut males ribet ngurusi urusan orang lain, males sok lebih ok dari tetangganya, males drama biar disebut dermawan, males show off biar dikatakan eksis, dll. Dan apabila anda termasuk tipe ini maka selamat. Kenapa? Karna anda termasuk golongan orang yang pingin hidup tenang dan tentram. Skip yang bukan masalahnya, hempas jamur2 dan serangga pengganggu pikiran, enyahkan pikiran negatif dan stay positif thingking.

Hanya saja tidak semua orang diberi kesempatan ada di golongan tersebut. Banyak justru lebih seru apabila mengurusi urusan orang lain dan menjadikannya sebuah ajang gosip murahan. Alamaaaaaak..  Sedangkan di dalam Al-qur'an dijelaskan beberapa kali bahwa kita tidak dimintai pertanggungjawaban atas dosa orang lain. Nice bangets kaaaan. 

Yuk hidup sewajarnya, berfikir seharusnya dan berbuat baik sebanyaknya. Semoga Allah selalu membimbing kita sehingga kita bisa menjadi orang yang mudah bersyukur, memaafkan dan mudah untuk menerima perbedaaan. 

perlakuanmu akan mencerminkan sejauhmana akhlaqmu

Ada sebuah percakapan antara customer dan CS di sebuah lembaga penyimpanan uang

A: Selamat pagi ibu, bisa saya bantu
B: Ya mbak, saya mau buka rekening
A: Ibu ga takaut ya di musim virus gini keluar2.
B: Piye meneh mbak
A: Rekeningnya untuk apa?
B: Untuk nabung aja mbak
A: Ibu darimana?
B: dari rumah mbak
A: Instansinya?
B: Saya kerja di XYZ
A: Oh kemarin kantor ibu mendaftarkan 40 orang, nama ibu tidak termasukkan? Takutnya dobel
B: Bagian apa mbak yang daftar 40 orang itu?
A: Bagian kebersihan
B: Beda bagian kok mbak, lagi pula saya buat rekening untuk keperluan saya sendiri kok tidak ada kaitannya dengan kantor.
A: Baik ibu,mohon bantuannya untuk mengisi biodata
B: (mulai ada rasa tidak nyaman dengan layanan CS)

Beberapa menit kemudian…

A: Ibu, ini KTP nya sudah Ektp belum e? (sambil memasukkan data di computer)
B: Sudah mbak,
A: Kok setatus pernikahannya ga dirubah sekalian sih?
B: Besuk mbak (soon kalo udah nikah ucap dalam hati. Rasa tidak nyaman memuncak. Belum pernah nemuin CS yang bawel dan terlalu mengurusi urusan customernya ditambah intonasinyapun sangat tidak mengenakan).

Setelah urusan data diri selesai lantas timbullah percakapan selanjutnya…

A: Ibu ini sudah selesai,transaksi  pertama mau diisi berapa?
B: 30 mbak
A: Mohon maaf ibu, transaksi minimal 50rb
B: Oh maaf mbak, saya 30 juta, sekalian mau daftar M-bangking ya mbak (si customer sangat paham minimal saving money pertama di setiap buka rekening baru. Ia terpaksa membuat rekening baru mengingat ia sebagai bendahara di organisasi yang ia kelola dan ga mungkin pula harus menyimpan uang dirumah atau mencampurkan di rekening pribadinya). 
A: Baik bu…

Pengalaman setiap satu dengan yang lain sungguh beragam. Memang tidak mudah bersikap profesioanal di dunia kerja terlebih bekerja yang berhadapan dengan orang lansung. Seringkali mendapati kesalahan yang dapat dijadikan pembelajaran. Sekarang kita berada di zaman yang segalanya diukur dari apa yang dikenakan. Memang sih si customer hanya berpakaian casual dan bersandal tidak memakai high heel yang terlihat maybe akan lebih kece namun bukan berarti ia boleh mendapatkan pelayanan yang tidak mengenakkan lho? Terlebih lembaga tersebut mengedapankan service excellence nya. Apa jadinya jika di lembaga tersebut memiliki  banyak karyawan dengan karakter yang sama? Wah rasa2nya bisa gulung tikar dalam waktu dekat deh.

Tantangan berat di era ini yakni mudahnya memberikan kritik dan cacian terhadap layanan2 yang ada di sekitar kita. Tinggal mengetikkan testimony bahkan komplen di medsos maka kelar urusan. Mengapa? Karna kekuatan medsos dijaman digital ini sungguh tak main2. Dari sebuah testimony dapat menjadi akar untuk menggiring opini publik yang lebih luas lagi. Bagi kita yang bekerja di garda terdepan di layanan berikanan layanan terbaik. Kurangi basa basi yang berujung kepo. Mempermudah urusan orang lain adalah bentuk dari ibadah so perlakuanmu akan mencerminkan sejauhmana akhlaqmu.

Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger