Entradas populares

Lingkar kehidupan

Semakin dewasa, lingkar pertemanan semakin mengecil. Atas nama kesibukan, cerita manis yang pernah terukir tinggal sebatas kenangan. Ya sibuk kerja, sibuk berumah tangga, sibuk mencari jati diri, sibuk mengejar cita maupun cinta. Sahabat yang disatukan ke dalam 1 frekuensi semakin kesini dapat dihitung dengan jari. Jauh dari lubuk hati inginku mengulang kisah2 konyol yang sering bikin nyengir kalau tetiba kisah itu lewat dipikiran. Kenyataannya semua hanya sebatas harap saja. Bisa jadi kenyataan namun bisa jadi pula sekedar wacana.

Taukah kamu, doa tulusmu untuk mereka ternyata bisa jadi obat rindu loh. Seriusan deh.., Menyebut satu persatu nama2 sahabat terbaik dalam doa nyatanya membuat jiwa menjadi tenang. Sekalipun belum tau kapan reuni namun harapan yang tersemat dalam doa akan mendamaikan.  Mereka selalu dalam lindungan Allah, dilimpahkan rejekinya, diberkahi setiap langkahnya, dimudahkan dalam memperbaiki diri dan tak lupa semoga senantiasa diberikan kesehatan.

Dear kalian, sahabat se-frekuensiku
Rejeki bagiku bisa tertakdir bertemu dan mengukir kisah dengan kalian. Derap langkahku kemarin2 semakin indah karna warna yang telah kalian beri. Dari kalian aku banyak belajar..

Belajar bersyukur karna apa yang terjadi dalam kehidupan  di setiap detik sudah seindah itu diatur oleh Allah, tak ada keraguan lagi di detik, menit bahkan jam selanjutnya. Bersyukur karna ada kalian di hidupku. Saksi perjalanan yang sungguh awesome ini.

Belajar menghargai kehadiranmu
Untuk orang macam aku ini,susah2 gampang nyambung sama orang. Terlebih melewati kisah2 konyol sudah pasti wajib dengan orang yang memiliki satu frekuensi ke-embuhannya  maklum untuk mendapatkan kekonyolan yang hqq diperlukan nada dan irama yang sama biar alunannya ga gariing. Dan seringnya di depan kalian malu-ku entah raib kemana dan kalian hanya geleng2 kepala.

Belajar selalu cukup
Ketika dunia mencundangi diri, selain berusaha sekuat tenaga, berdoa dan memasrahkan pada Allah, tak lupa mengingat kalian, hati ini merasa akan lebih tenang. Ketika sebagian orang menyerang, jiwa ini tak gentar. Ketika kebanyakan orang menyibir, diri ini tep plengeh. Kenapa bisa seperti itu? Tentunya aku memiliki Allah dan kalian. Atas nama manusia biasa yang berpotensi  berbuat salah, namun kalian bukan hakim akan permasalahan yang sedang aku hadapi, kalian adalah problem solving.  Mendengar tanpa menghakimi, melihat tanpa mengintervensi dan kalian sangat paham tentangku. Akan jauh berbeda perlakuannya dengan mereka yang tidak mengenal dekat denganku namun sok tau bahkan sok akrab. Bagiku, rasa cukup aku dapatkan ketika memiliki kalian sekalipun terbatasnya tatap.

Kisah demi kisah yang sudah terbingkai dengan indah semoga akan menjadi pengingat dikala rapuh, penyemangat dikala gundah dan pelipur dikala amarah. Rasa tenang muncul lantaran baiknya Allah mengirim kalian pernah menjadi teman berjuangku menaklukkan benalu, rintangan, dan ujian kehidupanku.

Tidak berlebihan rasanya, jika orang macam aku ini bersyukur tiada akhir karena diberikan kesempatan mengukir dan mematri memori indah dengan kalian se-frekuensiku. Sama2 cuel, gempil namun tetep gigih berusaha untuk menata kehidupan yang lebih layak dan seyogianya. Terimakasih atas waktu, telinga, mata, kuota dan tenaga kalian yang sudah kalian beri untukku, semoga semua kebaikan yang kalian berikan diganti dengan balasan yang serupa. Semoga kalian senantiasa sehat dan panjang umur... 

Kehidupan orang dewasa part 1

Menginjak usia yang sudah dewasa banyak hal yang baru uwe alami, rasakan, dan jumpai. Hal2 yang pas masa kecil hingga remaja ga kepikiran sama sekali.

Hakim di kehidupan orang lain
Kadang kehidupan orang dewasa selucu itu. Mendadak menjadi hakim di kehidupan orang lain. Menjadi wasit di masalah orang lain. Menjadi pahlawan di kehidupan orang lain. Menjadi auto peduli yang jatuhnya kepo dalam hiruk pikuk permasalahan orang lain. Nantinya kalau sudah tau permasalahan orang lain yang hanya berasal dari sudutnya, lantas mudah untuk jadi dewan fatwa gitu,. Yaaa apa yang dilakukan orang lain salah, apa yang jadi keputusan orang lain tak pas. Siapa yang benar? Jelas pikiran dy lah yaa [menurutnya]. Seringnya ia lupa bahwa ia hanya melihat satu sisi saja dan mengolah dengan pikiran dangkalnya. Kenapa repot2 ngurusi kehidupan orang lain sih? Kayak ga punya masalah saja.. situ sudah OK?

Ngitung bandane orang lain
Nah ini yang bikin uwe ngakak akhir2 ini, sering menjumpai orang yang gemar menghitung gaji atau pendapatan kita. Menghitung kira2 berapa milyarkan pundi2 rupiah kita, terlebih bagi yang masih sendiri dan baru diberi titipan suatu "jabatan" yang secara gamblang pasti ada tunjangannya. Ah makasih sangat deh bagi mereka yang auto jadi secret admirer kita. Memang benar secara finansial ada tambahan tunjangan namun apakah mereka juga sempat berfikir bahwa korelasi tambahan penghasilan adalah adanya tambahan beban kerja? Kalau staf biasa bisa pulang ke rumah jam 3 misalnya tanpa dengan dibayangi pekerjaan kantor yang belum selesai, hasil  rapat, LPJ, audit dll? Mereka jam 3 bisa berkumpul dengan keluarga, namun bagi yang diamanahi jabatan bisa jadi pulang jam 3 adalah mimpi di siang bolong yang hanya jadi wacana, kenapa? Karna kewajiban2 masih banyak yang harus dikerjakan di waktu itu. Misal audit besok pagi maka mau sampek jam berapapun harus sudah selesai persiapan sebelumnya. Atau kalau mau maju lomba, mau pulang malam sendirianpun dijabanin, buat apa? Kayak ga ada waktu lain saja? Landasannya apa? Yaaa atas nama profesionalisme dan tanggungjawab yang harus diselesaikan.


Hidup memang asik, lebih indah melihat kehidupan orang lain. Orang lain lebih bahagia, sedangkan ia merasa sangat menderita dan nestapa. Ya wang sinawang. Hidup orang lain tidak lain hanyalah fatamorgana atau semacam ilusi optik yang sangat menggiurkan. Pertanyaan uwe apa mau tukeran posisi? Kalau yang dikejar adalah enaknya maka seharusnya mau nggak enaknya juga dong yaa. Allah itu adil seadil adilnya kok, kalau anda sedang diposisi sekarang sukuri saja dan terus tempa diri agar semakin berkulitas bukannya malah nyinyir kalau orang lain punya posisi. Njenengan koyo dagelan tapi ra pupuran. Hahahahaha

Kalau kitanya mampu "berkompetisi" dengan tuntutan jaman, maka peluang2 itu akan terbuka dengan sendirinya kok. Cari hal unik dari dirimu dan kembangkan sesuai passionmu. Kepakkan sayap pengetahuanmu, lebarkan keahlianmu bukan malah memperkuat pasukan untuk nyinyiri kehidupan orang lain. Hahahahaha kapan2 piknik njih teng bonbin...
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

Tak ada yang abadi selain kasihNya

Sore jam setengah 5 tadi berniat ngambil uang di atm deket rumah. Atas ijin Allah, uwe ketemu dengan orang "sempurna" yang kemarin2 selalu jadi leader dalam kegiatan2. Hampir semua orang terpana sih dengan kehebatan perfect couple yang uwe maksud, terkecuali uwe lah.

Ternyata ada untungnya pernah ditakdirkan jadi orang susah, orang tertindas, orang yang terlahir dari keluarga sederhana, orang yang selalu dipandang sebelah mata. Dulu2 sedih lah sebagaimana manusia biasa, namun sore ini sepanjang jalan pulang kok tetiba bersyukur ga ada habis2nya Alhamdulillah pernah diposisi kemarin2. Untung uwe pernah ngerasain susahnya jadi anak dari keluarga sederhana yang bisa makan 3x sehari saja sudah lebih dari cukup, alhamdulillah pernah diinjak2 harga diri keluarga sampek tak berbentuk rupanya, alhamdulillah selalu dibanding2kan dengan teman sebaya dalam mengkoordinir kegiatan, alhamdulillah sering tak dianggap kehadirannya. Kejadian per kejadian tersebut menjadikan uwe auto ngerem apapun yang akan uwe lakukan. Biar tak ada lagi yang ngerasin kayak uwe.

Lantas apa hubungannya dengan pasangan sempurna itu? Jelas ada karna orang yang sering merendahkan itu ya mereka, yang selalu merasa benar itu mereka, yang mudah sekali nyemboor didepan umum kalau uwe salah mengkoordinasi ya mereka, dst.. Lantas apakah sakit hati? Jelaaaaas namun itu kemarin2. Setelah melihat mereka sore ini luluh lantah segala rasa di dada. Mengingat mereka sekarang udah mulai tua, sering masuk rumah sakit, dan banyak masalah dengan keluarganya.

Tidak ada dendam di hati uwe, yang ada ini pembelajaran besar bagi uwe agar kedepan uwe jangan kayak mereka. Pas gigi taringnya masih kuat bisa saja mau bertindak apapun dengan ataupun menyakitkan perasaan orang lain. Sedangkan waktu terus berjalan dan bisa jadi taringnya sudah mulai goyah dan ompong, mau dibanggain apa lagi coba? Kekuatannya sudah tak ada.

Inget betul, malam2 lagi ngobrol dengan 2 temen di depan rumah uwe, dan salah satu pasangan lewat dan menyalahkan kami atas kesemrawutan acara. Sebagai anak muda, uwe wangsulan ketika ybs koar2 dengan dalil shahihnya, dan ada yang menarik yakni 2 temen uwe diam dan tak menanggapi. Setelah ybs pulang kedua temen uwe bilang, percuma ditanggepi mbak. Benar atau salah, kitanya tep salah bagi dya. Baiklah..

Auto rem yang ada menjadikan uwe mati rasa dengan mereka, bukan rasa benci, bukan rasa dendam hanya tak mau jadi orang munafik. Ya kalau mau njenguk pas mereka sakit ya uwe lakukan, namun kalau uwe belum mau ya uwe doakan saja dari rumah semoga diangkat penyakitnya. Auto rem yang tercipta menjadikan uwe lebih bijak dalam bertindak dan bersikap. Bener2 pelajaran berharga ini bagi perjalanan uwe kedepan. Mau dibanggain apa coba di kehidupan yang fana ini? Jabatan? kekayaan? Ah semua hanya titipan..., jika sewaktu2 diambil oleh Allah, kamu bisa apa?

Tak ada yang abadi di kehidupan ini, senang bergembira secukupnya, sedih sewajarnya, benci sesuai porsinya saja biar hidup lebih tenang. Alhamdulillah diberi kesempatan memaknai hidup lewat mereka, pasangan yang selalu tampil ON di garda terdepan di setiap acara. Lewat mereka uwe banyak belajar bahwa roda kehidupan itu bisa berputar lambat, cepat bahkan sangat cepat. Tak perlu gusar ketika roda itu masih stag di bawah, nikmatilah dan maknailah prosesnya. Begitu juga ketika roda sedang diatas, maka bersiaplah dan bersiagalah untuk sewaktu2 bertukar posisi.

Tak ada yang abadi selain kasihNya. Selagi ada kesempatan berbuat baik, lakukanlah. Selagi ada waktu untuk berbenah diri, kejarlah. Selagi ada waktu belajar, seriuslah. 
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

akan menikah pada saatnya

Untuk umur macam aku ini, masa2 puasa adalah masa dimana waktu tepat untuk mengumpulkan amunisi terbaik untuk menjawab pertanyaan basa-basi yang ujungnya sudah ketauan mau kemana arahnya pas momen lebaran

yaps,. kapan nikah?
Bagi sebagian orang memang diberikan kelancaran dalam proses kehidupannya. Orang tua sehat, diberikan pekerjaan mapan, mertua kaya sehingga ga perlu repot2 dan susah payah untuk menuju ke step kehidupan berikutnya. Namun ada juga sebagian manusia di bumi ini yang diberikan kesempatan oleh Allah untuk berjuang di masa kecilnya, ditinggal ibunya, kehidupan pas2an sehingga ia dituntut keadaan untuk survive dan menjadi orang yang tangguh menghadapi situasi apapun. Ada juga yang hidup dengan kedua orang tua namun tak ada figur teladan dalam kehidupannya, yang ada kosong yang ia rasakan. Berbagai macam latarbelakang membentuk mindset seseorang untuk menjatuhkan pilihan hatinya dengan siapa? Ada yang diusia 20an sudah menikah dan ada pula yang di usia 30an masih belum ketemu jodohnya.

Hidup ini yang mengendalikan Allah. Semua skenario sudah rapih tersusun dalam skripNya termasuk urusan jodoh. Layaknya manusia biasa pertanyaan kapan nikah bikin  labil, galau dan salah tingkah. Ada yang memang serius nanya, namun banyak juga yang hanya pingin menjadikan kitanya bahan lelucon lantaran kita selalu senyum sewaktu di buly.


Anda tau rasanya jadi bahan lelucon?
Sering pingin marah namun buat apa? Toh emang bener kita belum nikah. Kadang pingin muntah ke wajah mereka karena eneg jadi bahan lelucon yang sebenarnya hal tersebut sangat sensitif. Namun lagi2, emang kita bener belum nikah kan? Ada juga yang mendadak jadi hakim di kehidupan orang lain bilamana tak sesuai dengan apa yang di pikirannya. Ujungnya ia lebih sok tau dari kita yang njalani kehidupan ini.

Jika bertemu dengan teman atau saudara yang  belum menikah sedangkan teman sebayanya anaknya sudah SD, maka ndak perlu heboh kawatir dya ga dapat jodoh. Ga perlu galau kok belum ada tanda2 dya diapeli cowok. Bisa jadi di dalam diamnya, ia sedang berihtiar untuk dipilihkan yang tertepat. Ia hanya ga ingin memberikan harapan kepada yang melihatnya, kepada orang yang tau kisahnya. Doakan saja, jika kalian sayang dya, maka doa tulusmu jauh lebih tepat daripada tanya kapan rabi?

Atau kalau punya kandidat, boleh ditawarin siapa tau jadi pintu pembuka jodoh untuknya, hanya saja ga usah kayak dalang yang ikut campur dalam kisahnya. Kenalkan saja dulu, biar step selanjutnya mereka yang jalanin. Kalau jodoh pasti juga bakal tau kan.

Untuk yang sedang berjuang dan berihtiar mendapatkan jodoh, mendapatkan momongan, mendapatkan pekerjaan, mendapatkan mertua, dll..
Tetap berpikiran positif, Allah sayang banget loh sama kita. Tenang ga akan lama lagi kok doa kita diijabah olehNya. Wajar kalau telingamu panas, hatimu meradang jika mendengar nyinyiran orang yang merasa sempurna itu. Biarkan saja toh hak dya kan... misal kita ga nganggep dya pun itu sah2 saja kok. Ada ga ada cibiran dya hidup kita terus berjalan kan. Terus perbaiki diri, perbaiki hubungan dengan Allah, dengan orang tua, dengan keluarga dan dengan sesama. Waktu Allah tidak pernah salah hitung, so don't worry and be happy karena akan menikah pada saatnya.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

bagian rejekiku ada kamu

Haii kamu,
iya kamu wujud rejekiku...

Ditakdirkan mengenalimu dan bekerjasama denganmu adalah wujud rejeki untukku, bentuk sayang Allah yang nyata di kehidupanku, bentuk pertolongan Allah yang hadir dalam pengembaraan jiwaku. Tak ada kata lain selain bersyukur. Berterimakasih atas semua hikmah yang Allah beri melalui cobaan yang tak mudah kala itu.
Allah maha romantis, skenarionya sungguh bikin sepicles. Drama2 terlewati dengan penuh keyakinan dilandasi karna dibalik musibah pasti ada hikmah yang bisa diambil. Dan memang benar adanya. Kejadian kemarin memang tak mudah dan meluluhlantahkan semuanya, baik harga diri, emosi, logika hingga kewarasan. Kesannya lebay tapi kondisinya memang seperti itu adanya. But Allah memberi cobaan pasti beserta solusinya, yaaa solusinya lewat kamu.
Orang berhati tulus iklas, orang yang entah hatinya terbuat dari apa, orang yang gemati, orang yang dewasa, orang yang selalu  positif thingking, orang yang optimis, orang yang ga mudah nyerah daaaaan orang itu kamu. Lewat kamu, Allah memberikan pelajaran  yakni:

Tak semua orang mampu kita bahagiakan
Sehati2 tindakan kita, bisa juga kita luput dan melakukan kesalahan. Tak semua niat baik dapat ditangkap dan diterima sesuai dengan tujuan. Sering terjadinya miskomunikasi hanya lantaran tidak utuhnya informasi yang didapat. Prasangka buruk yang mendominasi pikiran akan semakin memperparah keadaan dan mengendalikan logika sehat. Jika kita salah ya perbaiki dan minta maaf. Jangan hanya karna takut berbuat salah namun kita tak berani mengambil resiko. Kita dewasa kan yak, akui saja jika itu salah dan legowo untuk minta maaf. Kalau ndak salah namun disalahkan bagemana? Sama saja, terima dan terima. Ga perlu mengelak dan menjelaskan kepada semua orang bahwa ini dan itu karna tak semua orang butuh hal tersebut. Berikan penjelasan hanya kepada mereka yang ada sangkutannya saja. Dewasa usia hakikatnya dewasa pemikiran juga kan yak..

Niatkan semua karna ibadah
Terkesan klise ketika kamu sering membahas hal tersebut, namun berjalannya waktu aku merasakan apa yang kamu maksud. Ketika niat baik selalu berujung salah paham maka terima cacian yang didapat. Ketika usaha maksimal dengan peluh keringat tak dihargai maka diam akan lebih tepat seraya meminta kekuatan Allah. Ketika setiap gerak menjadi fitnah lantaran pikirannya selalu negatif maka berikan pemakluman sebanyak-banyaknya. Serangkaian hal diatas sering ngaduk2 perasaan namun jika semua diniati karna ibadah akan menjadi tenang dan terang. Tak dihargai ndak pa2 karna sudah bagian resiko pekerjaan, inovasi dicibir selalu ya terima saja pertanda ada perhatian yang tersembunyi, selalu dipandang dari kacamata negatif ya ndak usah galau, emang kita ndak sempurna dan selalu berkesempatan berbuat salah kan? Ndak mudah memang ada dalam kondisi tersebut namun menerima hal2 emejing dan mengembalikan ke Allah akan membuat kita slow. Banyak pelajaran yang mampu diambil dari orang2 yang hadir, nyinyir, dan singgah di kehidupan kita.

Jika ada kesempatan menolong kenapa tidak?
Kesempatan berbuat baik tak selalu dapat diulang. Jika ada kesempatan di depan mata maka sambutlah sebagai ladang ibadah untuk kita. Kalau sekarang kita mampu menolong orang, maka bukan berarti kita lebih OK maupun hidup kita akan baik2 saja. Hidup ini bak roda kehidupan yang terus berputar, kita tak pernah tau detik keberapa kita akan membutuhkan bantuan orang lain kan. Hakikat manusia yakni saling membutuhkan. Jika sekarang ada kesempatan menolong kenapa harus menunggu esok?

Mendoakan adalah cara berterimakasih

Seiring berjalannya waktu, seiring mendewasanya sikap kita akan tau siapa saja orang2 yang memang ada untuk kita, untuk masa kelam kita, untuk masa jaya kita, untuk masa tak ternilainya kita. Jarak membentang yang kini sudah menjadi hal lazim mengingat kehidupan masing2 terus berjalan dengan berbagai dinamikanya. Ada rasa kangen, haru, sedih, dongkol hingga kagum yang masih bersemayam dalam sanubari. Terbatasnya kesemapatan untuk berjumpa, doalah yang jadi satu2nya hal yang ajib. Doa yang selalu mendekatkan yang jauh, meredakan yang membara, mempersingkat jarak, memperpendek rindu dan memperkuat harapan untuk hidup yang lebih baik lagi. Darimu aku belajar ketika jiwa ini merasa tak mampu untuk membalas seluruh kebaikanmu, nyatanya doa dapat menenangkan gemuruh di dada. Lewat doa kita meminta Allah untuk selalu menjaganya, mempermudah langkahnya dan selalu mengingatkannya untuk lebih baik kedepannya.

Terimakasih Ya Allah atas pelajaran hidup yang luwar biasa ini. Sangat mudah bagiMu untuk mentakdirkan apapun dan sangat gampang bagiMu untuk mengubah arah kehidupan seseorang. Semakin dekat denganMu sungguh menenangkan, sejatinya apapun skenario ini karna ada hal baik yang Engkau beri untuk kami. Alhamdulillah,.

Untukmu yang aduhai baiknya,
Sehat2 ya disana, dilancarkan pekerjaanmu, dimudahkan untuk gemati dengan bapak ibumu, diberkahi dalam setiap jerih payahmu dan doa ini akan selalu sama untukmu. Kelak suatu hari kamu telah mantap melanjutkan hidup dengan seseorang, semoga ia adalah orang yang merasa beruntung karena memilikimu sebagaimana yang aku rasakan. Beruntung dan bersyukur karena mengenal orang sebaik kamu, jiwa yang memiliki keindahan hati. Harapku, semoga semua kebaikan yang telah kau perbuat akan kembali kepadamu.
#nikmatMu

teruslah berbuat baik sekalipun kebaikanmu tak pernah dinilai

Ramadhan hari pertama sudah terlampaui dan menyisakan rasa syukur dan syukur atas kebaikan Allah, atas skenario Allah. Ramadhan sebelumnyapun ga ada bayangan akan melalui macam perasaan dan kisah seseru ini. Allah mah maha romantis menciptakan skenario yang aduhai bikin takjub, bikin degdegser, bikin maktratap. Apaapun itu harus disyukuri dan disyukuri.

Tahun ini bukan tahun mudah yang aku rasa. Skenario yang naik turun, kelok kanan dan kiri membuatku yang secara umur sudah dewasa menjadi dewasa seutuhnya. Memang mustahil kok kita bisa menyenangkan semua orang. Kadang kita sudah sedemikian rupa berhati2 namun ada saja celah yang membuat kita keblinger dan berbuat salah. Kesalahan sering terjadi karena ketidaksengajaan kan yak. Ya namanya juga manusia yang memang lekat dengan yang namanya salah, hanya saja bukan berarti sebagai ajang pemakluman kan yak. Kita sadar sepenuhnya kalau kita tempat salah makanya kita berusaha hati2 dan berbenah diri biar ga jatuh kelubang yang sama.

Bagi orang yang menyadari bahwa manusia adalah tempat khilaf maka sisi kemanusiaannya adalah kita akan mudah memaafkan kesalahan yang diperbuat oleh orang lain, begitu juga sebaliknya. Apalagi kalau orang lain dengan besar hatinya meminta maaf tulus dari hatinya. Namun kalau dari kita sok banget dan ga bisa melupakan kesalahan orang lain bagemana? Duh apalagi jika yang ia masalahkan adalah hal2 menye2 yang terjadi karena miskomunikasi saja. Bukan kasus kriminal berat layaknya pembunuhan maupun perampokan. 

Diperparah dengan mencari kawan untuk mendukung kebencian terhadap orang tersebut, mencari2 kesalahan, kompor, memfasilitasi ajang untuk semakin banyak orang yang tak menyukainya. Sayang banget jika kehidupan yang sebentar ini dijadikan sebagai ajang menguliti kesalahan temannya sendiri. Kenapa harus pusing2 sih, jikalau temannya salah biar Allah yang akan membalasnya,. Tak perlu kita repot2 nyari pendukung dan simpatisan untuk membencinya. Udah tua ah masak kayak anak2 sih.. kalau ada masalah dengan A ya selesaikanlah dengan A. Kenapa harus bawa2 yang lain?

Kehidupan orang dewasa kadang selucu itu. Yang awalnya dewasa perihal umur berbanding dengan dewasa terhadap sikap nyatanya ga selalu berlaku kan yak. Banyak tuh yang udah beruban tapi justru kelakuan malah kembali ke anak2. Yang harusnya ngemong tapi mintanya dimong. Yang harusnya bijaksana namun nyatanya jadi kompor.
Terimasajalah ya, kalau memang keadaannya memang seperti ini. Sebagai orang yang baru beranjak dewasa, hal ini dapat dijadikan sebagai rem agar nantinya tak melakukan hal yang sama seperti mereka. Masalah itu dihadapi bukan  didramatisiri, kesalahan itu untuk koreksi bukan untuk menyalahkan orang lain. 

Jika kondisinya selalu saja dikambinghitamkan ya terimasajalah ya karna sebaik apapun kita dimata orang yang benci maka akan tetaplah buruk dan tak bernilai. Bukankah kita tak mencari nilai didepannya? So tenang sajalah.. kalau kita memang salah ya minta maaf dan instrospeksilah diri agar nantinya kita ga kayak kebo. Namun kalau kita ga ngapa2in tapi selalu dikait2kan maka mundurlah beberapa langkah dengan orang tersebut. Kenapa? Bisa jadi orang tersebut sedang sakit. 

Melawan orang sakit ga akan ada ujungnya, bisa jadi kita ikutan sakit. Sayangnya kesadaran orang terhadap gejala kejiwaan tidak selalu ada. Bisa jadi ia merasa baik2 saja, hanya orang lain sekitarnya saja yang dapat merasakan kesakitan yang ia alami namun orang lain juga seringnya tak peduli.Teruslah berbuat baik sekalipun kebaikanmu tak pernah dinilai  dimata mereka, yakinlah Allah maha tau segala niatan baikmu..
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

syukuri kehidupan ini dengan cara yang elegan

2 hari ini mendapatkan ilmu yang aduhai banyaknya. Takdir mengatasi takdir. Dipertemukan dengan orang2 baru dalam sebuah event memberikan suangat banyak pelajaran yang berarti. Ndak tau tetiba "bawa gelas kosong" dan mengisi hal2 baik dari pertemuan 2 hari tersebut.

Jika kita mau membuka diri, membuka sudut pandang, membuka wawasan kita hanyalah butiran debu yang sangat jauh dari kata baik. Ketika merasa sudah well dan ok nyatanya di luar sana ada ribuan yang jauuuuuh lebih berprestasi. Ketika merasa kita paling menderita nyatanya dibalik bumi sebelah sana masih ada orang dengan keterbatasan namun masih sanggup bersyukur dan merasa cukup. Ketika kita hobi mengeluh nyatanya masih banyak orang yang tidak ada kesempatan untuk mengeluh. Ketika kita merasa dunia tak adil, nyatanya keadilan hanya ada pada Alllah. Ketika kita merasa tak beruntung, nyatanya ada skenario indah yang tersembunyi .

Hidup ini sangat singkat jika hanya diperuntukkan untuk mengeluh, kufur dan mendramatisiri keadaan. Realistis kuy... tak ada hal yang bisa dibandingkan untuk sebuah keberhasilan seseorang. Benar adanya bahwa matahari tak dapat dibandingkan dengan rembulan, kenapa? Karena kedua ciptaan Allah tersebut berproses diwaktu yang berbeda.

Ga usah minder kuy, cukup syukuri kehidupan ini dengan cara yang elegan. Berbagi dengan sesama mungkin. Dengan membantu dengan sesama yang membutuhkan menjadikan kita manusia yang lebih rendah hati, lebih peka, lebih happy dan lebih bijaksana dalam mengambil sikap sehingga tak mudah menyalahkan karena semua terjadi karena atas ijin Allah. 
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger