Entradas populares

Definisi pengecut

Definisi pengecut itu ketika anda hanya mampu mengumpat dari belakang, mencari-cari kesalahan dan berkoar2 kemana2 berdasarkan asumsi anda. Lebih dalam lagi kebancian anda sangat terlihat manakala orang yang anda judge ada di depan anda namun anda tak mampu untuk mengutarakan permasalahan guna mencari solusi, justru sebaliknya anda justru membicarakan hal lain dan seolah2 semua baik2 saja. 

Definisi pengecut itu manakala anda phobia terlihat jelek maupun lemah di mata orang lain. Anda hanya ingin terlihat sempurna, tanpa salah nan cacat di depan khalayak. Sedangkan gestur tubuh anda sangat terlihat sedalam apa kemapuan anda.  Anda lupa kalau anda juga manusia biasa yang punya keterbatasan dan kekurangan. Yang ada dalam pikiran anda hanyalah klarifikasi dan klarifikasi supaya orang lain tidak berfikiran negatif seperti yang anda bayangkan. Nyatanya lawan bicara anda itu manusia normal yang mampu berfikir logis dan nalar.  Ia justru menyimpulkan sejatinya anda itu salah namun tak mau disalahkan dan justru anda mengkambinghitamkan orang lain. Ah bancik pakai banget kalau gitu mah.

Definisi pengecut itu hobi mencela kehidupan orang lain namun hidup anda sendiri jauh dari kata layak. Kemampuan anda nol. Anda hobi menjadi hakim di kehidupan orang lain dengan seenak mungkin, namun kalau anda dihakimi balik anda kebakaran jenggot yang berujung hal2 konyol. Yaa melihat kelakuan anda bak badut yang gagal tampil lantaran arena show-nya kebanjiran.

Definisi pengecut itu disaat melihat orang2 yang mudah terkena provokosi dan hanyut dalam situasi yang bancik ciptakan. Si bancik hanya ingin mencari teman untuk melawan. Yaa beraninya memang keroyokan, kalau sendiri mah dya apa atuh,..


Fenomena seperti contoh diatas sangat dekat dengan kita. Namanya hidup bersosial kali ya,.
ada masalah ya dibicarakan,
ada ganjalan ya dicari solusinya,
ada uneg2 ya dikeluarkan,


bukan malah,,,


ngumpat dibelakang,
mencari kawan untuk membantu menyerang,
mengkambinghitamkan lawan,
anti instrospeksi,

Mari hidup gentle, sudahi jadi
 pengecut hadapi apa yang ada di depan anda ya sendiri. Everything happen for a reason, semua ada sebab musababnya. Bisa jadi semua masalah bersumber di pikiran negatif anda yang sudah mengalir di darah anda. Hati2 loh ya pikiran negatif yang berakhir dengan asumsi yang belum jelas kebenarannya jika diutarakan ke kahalayak ramai dan mereka terprovokasi bahkan mempercayainya maka siap2 saja nambah dosa. Fitnah coy,. Atau memang ini yang dicari? menfitnah berjamaah?? ah monggo saja,..
 

rejeki tak selalu berbentuk uang

Tahun 2010 pernah mengalami kejadian yang aduhai menguras air mata. Dipertemukan dengan orang baru di sebuah pengungsian letusan gunung merapi namun sampai detik ini hubungan masih hangat dan baik. Orang baru yang tidak ada hubungan darah, tidak ada ikatan saudara mampu mengubah sebuah pertemuan yang biasa menjadi tak terlupakan. Disayangi keluarga besarnya serta selalu dinanti setiap kedatangan bahkan diidolakan adalah rejeki yang tak mampu dinilai dengan apapun. Ketulusan tersebut memancar dari tatapan, senyuman dan gestur tubuh mereka. 

Kejadian ini menyadarkanku bahwa rejeki tak selalu berbentuk uang dan harta. Nyatanya pertemuan yang tak lebih dari 2 jam bisa sampai detik ini terjalin dengan sangat indah. Bisa jadi kitanya dianggap sampah di lingkungan tempat tinggal, yang ada dan tidaknya kita lebih diinginkan ketidakadanya namun siapa sangka di sebrang sana justru kita dispesial-kan, kita dianggap "pahlawan" dan kehadiran kita dinanti. Sekalipun yang kita lakukan ke orang tersebut biasaaaaa saja, sewajarnya. Namun berbanding terbalik dengan yang mereka rasakan. 

dan inilah keseimbangan dalam kehidupan.....

... and now dipertemukan di sebuah event orang baru ini berhasil membuat mewek ketika mengingat kebaikannya. Disaat yang bersamaan merasakan limpahan hujatan yang tak bertuan. Atas nama ketakutan akan kemampuan diri namun yang keluar berbentuk umpatan, gosipan hingga hujatan yang sebenarnya tak perlu terjadi jika yag bersangkutan menyadari akan kekurangannya. "Event ini entah caranya dan kondisinya harus sukses", tekadku. Proses mensukseskan event ini ternyata tidak mudah dan gampang. Disaat keadaan yang rakaruan, Allah mengirimkan orang baru yang membantu dan stand by me. Menyediakan waktu dan tenaga serta uluran tangan untuk membantuku. Mewek sejadi-jadinya,.. Begitu Allah sungguh luwar biasaaaa baiknya. Ketika hati, pikiran dan tenaga begitu remuk dan tak berbentuk karna hujatan yang tak seharusnya terjadi, Allah menyembuhkan dan menyadarkanku bahwa masih banyak orang baik yang ada di sekelilingku yang tulus dari hatinya ingin membantu. Hujatan itu hanyalah riak di luasnya samudra yang tak berarti, dan justru yang ada sekarang hanyalah rasa terimakasih kepada para penghujat karna  aku sekarang lebih kuat, lebih bijaksana, lebih sabar, dan tentunya rem biar tidak seperti mereka yang tak mampu instrospeksi diri.


Allah memiliki seribu cara untuk menjadikan kita manusia yang lebih baik dengan cara2 yang Allah inginkan. Hujatan itupun mampu berbuah hal2 baik jika kita mampu mengambil smua dari sisi positifnya. Termasuk dipertemukan dengan orang baru yang mampu menerima kita setulus hatinya tanpa memandang siapa kita beserta background yang melekat di diri kita. Nyatanya orang baru mampu menghargai, menyayangi dan menerima kita apa adanya. 

Trimakasih orang2 baru yang telah singgah di hatiku. Orang2 yang tulus hati mengukir kenangan indah tanpa melihat segala kelemahanku, terimakasih telah menerimaku menjadi bagian dari kehidupan kalian. Berkah tersendiri bagiku dipertemukan dengan kalian yang luwar biasa baiknya. Untaian doa2 terbaik terpanjatkan untuk kalian semoga silaturahi yang terjalin sangat baik ini dapat terajut  until Jannah. I love u more and more..
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

untukmu, para sahabat


Cinta? 

Ya cinta itu universal. Cinta, sayang, respek dan sejenisnya bisa tumbuh pada siapapun, kapanpun dan dimanapun. Ribuan orang yang datang dalam kehidupan silih berganti memberikan peran dan warna. Seperti yang kita ketahui, ada pertemuan ada perpisahan, ada canda ada tangis, ada konflik ada hikmah, dst. Semua seirama membentuk kita semakin lebih baik dan kuat. Termasuk hal-hal yang kita rasa menyakitkan.

Orang yang memiliki sifat dan karakter yang seirama akan mendekat, begitu juga sebaliknya. Kita hanya akan bisa bertahan dengan orang yang memiliki kesamaan, baik kesamaan karakter maupun tujuan. Berlalunya waktu, satu persatu dari merekapun pergi meninggalkan kenangan dan kebersamaan yang sudah lama tercipta. Atas nama cita-cita, cinta, karier, estafet perjuangan ataupun alasannya lainnya. Dari semua yang pernah singgah dihati, banyak keterbatasan di diri kita untuk menjaga komunikasi secara intens. Namun kenangan manis yang sudah menyatu di darah tidak dapat dielakkan, puluhan tahunpun jika dya pernah ada dihidup kita tak perlu memerlukan waktu lama untuk beradaptasi dengan keadaan versi now kita. 

Kita tidak bisa menggenggam mereka untuk stay bersama kita, begitu juga sebaliknya. Biarkanlah waktu menyelesaikan tugasnya untuk mempertemukan kita di next episode terbaikNya. Satu hal yang terpenting yakni kelolalah kenangan manis dan indah selama hidup bersama mereka, karna ketulusan itu yang  akan mengantarkan mereka kembali ke “rumah” itu. 

Terimaksih orang-orang tulus yang sudah sudi stand by me di waktu2 rapuhku, cemasku, galauku, gelisahku, emosiku, dramaku, sedihku dan ketidakberdayaanku. Kalian tidak hanya sekedar teman, namun bagian dari kisah hidupku. Walau tangan tak mampu berjabat setiap waktu, telinga tak mampu mendengar di setiap gelisah namun di hati ini selalu ada nama2 kalian. Semoga semua kebaikan kalian  akan kembali kepada kalian. Doa2 terbaik untuk kalian semoga semakin happy, sehat, beruntung dan makin keceh.
Terimaksih sangat,..
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

persepsimu belum tentu benar

Hidup ini bak putaran roda yang siap kapan saja harus berpindah posisi. Selayaknya kayuhan roda sepeda yang setiap waktu akan berganti dan bergulir ke arah tujuannya. Jika detik ini kita dirundung duka yang tidak berkesudahan, hapuslah air matamu dan katakan pada dirimu sendiri bahwa ini pintu menuju keberuntungan. Jika harimu tak seindah tetanggamu, segeralah ambil air wudhu dan isi ulanglah rasa syukur agar berhenti selalu dan selalu membandingkan dengan kehidupan orang. Jika saat ini sedang dalam keadaan gundah lantaran selalu dikambinghitamkan seolah kita tak pernah berbuat baik maka bersabarlah. Jika kamu merasa hidupmu tak pernah berarti maka cukup ingatlah orang-orang tersayang yang "stand by me" disaat apapun.

contoh:
Suatu senja kita melihat dua orang teman keluar dari sebuah tempat makan, lantas menyimpulkan mereka sedang makan bersama?
Kita boleh saja menyimpulkan, oh mereka janjian makan bersama. Apakah salah dugaan tersebut? jawabannya tentu tidak. Semua orang berhak kok menebak dan menyimpulkan persepsi sesuai dengan apa yang dapat dilihat oleh mata.

namun,.
Pernahkah kita tau bahwa mereka datang ke rumah makan tersebut dengan kawan masing2 namun kawan2 tersebut pulang duluan lantaran yang bersangkutan mau ke toilet. 


Contoh kejadian tersebut mampu memberikan gambaran bahwa paling mudah menyimpulkan apa yang dilihat tanpa harus melihat dibalik setiap kejadian.  Hal tersebut sering menjadi pemicu salah sangka yang berujung terhadap hubungan yang merenggan dan un-harmonis, karena praduga lebih diutamakan dan kitanya terlalu mengurusi urusan orang lain yang sejatinya bukan urusan kita.

Kurang2i hobi menyimpulkan kejadian dengan versinya kita. Ingat atuh kalo hal tersebut tidak benar maka kita sudah fitnah loh. Terlebih bila menjadikan sebuah berita dan memprovokasi keadaan. Terkecuali kalau hal tersebut memang pekerjaan utamamu. Satu lagi, persepsimu belum tentu benar. Lanjutkan mbokde! 

#semoga bermanfaat & hidup bahagia

3 cara menghadapi hakim di kehidupan kita



“kok aku selalu, selalu dan selalu salah sih, arrrggghh”, gumamku.

Setiap kejadian yang hadir dalam kehidupan kita sudah atas ijnNya, termasuk dipertemukan dengan manusia jaman now punya hobi baru yakni menjadi hakim di kehidupan orang lain. Jika tak sesuai dengan pola pikirnya langsung saja nyempriiit dan memvonis bahwa ybs salah. Karakter hakim itu bisa kita temui di perjalanan dalam bersosialisasi, baik dengan tetangga, komunitas, rekan bisnis, dst. Karakter keAKUan menonjol dan mengalahkan sikap tepo sliro. Berikut 3 cara menghadapi hakim di kehidupan kita:

sebagai rem
Pertemuan itu sudah pasti sudah ada dalam skenarioNya. Walo diawal menyebalkan dan memuakkan, kita masih bisa mengambil hikmahnya kok. Ya, dya hadir sebagai rem dalam tingkah laku kita. Rem untuk tidak melakukan hal yang sama dengan yang ia lakukan ke orang lain. Kita ini manusia yang punya banyak kurang, jadi buang jauh2 hobi yang mudah nyinyirin kehidupan orang lain. Emang benar sih ya,,, kita tak mampu melihat gajah yang ada di pelupuk mata karna gajahnya terlalu besaaar, begitu juga dengan kekurangan yang melekat di diri kita.

minimalisir interaksi
Menjalin hubungan tetap baik namun meminimalisir debat dengan nyonyiah yang maha benar adalah pilihan tepat. Rem yang telah kita miliki akan menggiring kita untuk berfikir berkali-kali bersinggungan dengan ybs, terkecuali hubungan professional yang sudah pasti kita junjung. Selain itu piyuuuuuuuuhhh,.

abaikan saja
Hal terekstrim menghadapi orang sempurna adalah meniadakan kehadirannya, baik nyata maupun maya. Hal ini dimaksudkan agar kita tetap stabil secara psikis. Tidak terbebani oleh ulahya, Terserah ybs mau bertingkah seperti apa (bodoamat). Kalau dirasa perlu remove kontak/sosmednya, biar kita bebas dari membaca sindiran2 alay-nya.

Bahagia ini kita yang ciptakan. Jika semacam nyonyiah merusak kebahagiaan kita, maka tiadakan saja dya. Tetep profesional, but no more. Orang mudah mengkritik, nyinyir dan mengkambinghitamkan orang lain. Sebaliknya, sulit koreksi diri dan menelaah setiap kejadian yang terjadi. Ujungnya prasangka buruk berhamburan dan berujung jamur2 permusuhan. Naudzubillah.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

menghadapi orang baperan

Menghadapi orang baperan itu lebih susah daripada mengerjakan ujian masuk kuliah. Apalagi orang tersebut sudah kita lukai. Oh jahatnya kita yak telah melukai hatinya yang pek hari kiamat akan ia pilih kenang. Motto hidup yang sebenarnya malah akan merusak pola pikirnya sendiri. Berinteraksi dengan banyak orang memang tidak mudah. Banyak miskomunikasi yang berujung kesalahpahaman dan berujung konflik yang tidak akan pernah usai. 

Ya biarkanlah ia dengan kebaperannya sendiri yang bagi uwe malah akan menyiksa hidupnya. Dikit2 baper, dikit2 emosi,. Yaa sejatinya hidup ini pilihan kok, sikap mana yang mau kita pilih. Setiap insan bernyawa pasti punya salah dan berkesempatan untuk mengulangi kesalahan, hanya saja kita perlu punya rem untuk tidak jatuh kelubang yang sama. Yaa cukup kebo saja kali yak. Pertanyaannya, kalau kitanya sudah berupaya sekuat tenaga dan endingnya di suatu senja kita dianggap biang keladi dari huru hara yang terjadi, njut trus kudu pie..?

Woles bray,.
Ga ada manusia sempurna. Sepandai apapun bersikap pasti ada saja kesalahan dimata orang lain. Yang udah pandai aja berkesempatan berbuat khilap apalagi uwe yang ga pandai kan yak. Terlebih di lingkup yang lebih kompleks, konflik sudah melekat dan tidak dapat dipisahkan dari perkembangan organisasi tersebut. Hanya saja, kita wajib paham cara bersikap dan pengendalian diri.

Dolano, ora mik ndelok film korea
Realita dan apa yang kita lihat di film korea sering kali berbanding terbalik. Ga usah pake drama dalam menyelesaikan masalah. Salah ya perbaiki diri tidak perlu menyalahkan ini dan itu. Koreksi diri itu yang pertama dilakukan, bukan mendramatisir keadaan dan merasa kitanyalah yang terdolimi. Kita bukanlah manusia sempurna loh ya,. Ingat ituh,.

Stop lebay
Menceritakan apa yang terjadi versi kita ke orang2 dengan harapan ada pembelaan dari mana2 adalah sifat kekanak-kanakan. Nyatanya dewasa itu tidak melihat umur. Orang yang umurnya mendekati separo abad aja yang  bersifat kayak anak2 buanyak. Jelas jika yang kita ajak curhat akan membela kita, karna kita mengemas derita itu base on perspektif kita. Everything happen for a reason. Semua sebab pasti ada musababnya.

Semua bermuara ke diri kita apapun itu, jika kita merasa didolimi ya lepaskan saja. Biarkan waktu yang bekerja. Tak perlu mengumpat bahwa doa kita akan dikabulkan dan berbalik menyumpahi orang tersebut,. Heyy itu kan versi kitanya, belum tentu realitanya sama. Jika kamu memang baik, maafkan dya jika telah menyakitimu. Beri kesempatan padanya untuk berubah dan berbenah. Jika dya sudah meminta maaf dan berusaha untuk tidak melakukan kesalahan namun kamunya masih dendam maka PR ada di pikiranmu. Terlebih banyak orang yang sudah kau cap “mendolimimu” maka segera cek kesehatanmu. Bisa jadi kamu terlalu spaneng menjalani kehidupan dan tanpa sadar kamu masuk katagori stress.  Stress itu banyak tahapannya lo, sebelum terlanjur segera hubungi dokter njih.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia


3 efek negatif dari sosial media

Hidup di jaman koneksi internet melimpah ruah ada ples minesnya. Plesnya mudah akses informasi darimanapun dan kapanpun. Minesnya yakni tak ada lagi sekat "rahasia" bagi individu. Semua akan pas jika kita memang pandai dalam memposisikan kedua hal tersebut ditempatnya. Setiap orang berhak nge-share apapun di sosmed. Bisa kisah reality kehidupannya, kehidupan orang lain atau bahkan konten2 yang bermaksud untuk menghibur. Dijaman ini kita juga dituntut untuk tidak mudah baper yang berujung gontok2an di dunia nyata. Hidup didunia nyata/maya pun ada rule yang tidak tertulis namun wajib kita patuhi. Yaa, ojo kakean icik. Segala sesuatu yang berlebihan itupun juga akan berujung ketidakbaikan. Berikut efek negatif dari sosial media:

bahagia mengetahui aib orang lain serta menyebarluaskan
Disadari ataupun tidak, kita manusia adalah makhluk yang tak sempurna. Satu dengan yang lainnya memiliki ada saja kekurangan sekalipun orang tersebut sudah merasa sempurna. Hidup akan damai jika dari kitanya sama2 memahami,mengisi dan bertoleransi aan perbedaan yang ada, bukan malah sebalikny yang selalu merasa paling hebat nan kuat.

mudah menyimpulkan
Cenderung mendahului takdir karan ybs sejatinya khawatir yang berlebh sehingga ini dan itu menyimpulkan apa yang terjadi dengan emosinya. Saya sangat paham, bahwasanya kekecewaan akan menghapus seribu kebaikan, namun apakah mau hanyut dan larut kemasa itu? terus dan terus? capek kali ah,.. apa yang kita simpulkan seringkali jauh meleset dengan apa yang ada di kenyataannya. Kita sudah su'udzon dan salah pula,. Bila hatimu kecewa dan marah,, pilihlah untuk melepaskan amarah dengan caramu. Ya dengan cara yang elegan nan anggun. Berdamailah dengan dirimu agar kedepan kehidupan akan semakin membaik dan terarah.

mudah sesumbar
Tidak semua orang mampu seberuntung Badu. Punya kerjaan mapan, penghasilan tak perlu diragukan, dan sedert cerita kehidupan yang aduhai enaknya bila dipandang. Tak pernah sedikitpun merasakan derita, nestapa menjadi anak pas2an. Alhamdulillah kalo memang bisa mendapatkan kehidupan yang ayak tana harus kerja keras. Namun nasib seperti itu 1:1000 orang. Biar kata Badu makan enak2 terus2an, bukan berarti mudah sekate2 ngemeng yang ga berfaedah di depan orang. Bisa jadi orang lain mendengar omongan madu menahan tangis, kenapa? karna hidu ybs tak seberuntung Badu yang tak pernah sedikitpun merasa kesusuhan. Kelebihan yang dimiliki sejatinya hanyalah bonus dariNya, yang sewaktu2 bisa diambil oleh pemilikNya.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger