Ketika ada orang yang terang-teranganan tidak suka terhadap kita dan ngomong apapun semaunya, kadang membuat telinga panas dan hati ikut2an mendidih. Dudududu.. Hal tersebut sangat wajar dan manusiawi. Tapi jika kita terhanyut oleh perasaan yang kita yakini maka tidak menutup kemungkinan kita akan merasa paling benar. Dya yang tidak menyukai kita bisa jadi belum tau betul kita. Dya hanya melihat sekilas terhadap apa yang melekat dimatanya. Terlebih ketika kita lebih mempunyai "karya" sedangkan yang mempunyai banyak pengalaman justru dirinya. Hal tersebut sangatlah wajar. Umpatan negatif yang ia utarakan bisa saja langsung sampai ke kita. Karena tidak semua orang cocok dan sepaham dengan pola pikirnya.3 langkah untuk menetralkan sakit hati:
Maklumi saja
Jika ingat kejadian tempo lalu, hanya bisa tersenyum nyengir. Umpatan kejem tersebut ternyata berbalik ke dirinya. Ketidaksukaan lantaran ini dan itu melebur tatkala mendapatkan amanah menjadi satu teamwork. Tidak ada maksud untuk menunjukkan siapa diri ini sebenarnya dan seolah membuyarkan pendapatnya bahwa apa yang ia sebarkan adalah salah. Tidak.. tidak ada maksud demikian. Namun waktu berpihak dan lambat laun membuka tabir seberapa hebat ia dan seberapa kuat kita. Maklum saja jika dulu dya sinis, karna belum tau kita yg sesungguhnya.
Hapus dendam
Sakit hati boleh, namun hapus dan buang jauh2 dendam. Karna tidak akan ada manfaatnya. Ketika dya jahat tak perlu kita balik jahat. Jatuhnya tidak akan ada perbedaannya dunk. Maklumi saja namanya juga manusia yee kan.., Yang perlu kita lakukan adalah mundur satu langkah sebagai strategi agar kita tidak kena kedua bahkan ketiga kalinya. Tetap baik namun jaga jarak itulah kondisi yang seharusnya. Waktu pula yang akan menyibakkan kenyataan. Dan dengan tidak ada rasa dendam kita akan lebih tenang, tentram dan nyaman dalam menjalani hidup. Bukankah semua perbuatan pasti ada balasannya? Yaa tapi tidak serta merta diri kita yang membalasnya. Karena ada Allah yang Maha Tau dan Maha Adil.
Ambil pelajarannya
Jika orang yang membenci kita tempo hari dan berbalik baik terhadap kita sekarang, itu tanda kemurahan Allah. Syukuri dan ambil pelajaran berharganya. Tidak ada manusia yang sempurna termasuk diri kita. Tak ada sesuatu yang kekal, termasuk rasa yang ada di hati. Dulu benci sekarang cinta. Dulu empati bisa jadi sekarang antipati.
Pelajaran yang bisa diambil adalah, bergaul-lah sewajarnya. Agar tidak banyak bergesekan dengan orang lain. Tidak berlebihan memiliki rasa senang, benci, kecewa hingga dendam. Semuanya sewajarnya dan sekedarnya saja. Tak baik berlebihan dalam apapun itu, termasuk rasa yang bergemuruh di dalam dada.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia