Entradas populares

alasan merahasiakan penderitaan

Ketika lebih memilih merahasiakan penderitaan lebih terhormat dibandingkan curhat kesana kesini. Dunia nyata maupun dunia maya tak perlu tau kita sedang terluka maupun sedang merana. Semua adalah bagian dari perjalanan ybs. Bukan berarti kita merahasiakan dan antipati untuk tidak cerita dg sesama. Pandai2lah mencari t4 untuk menumpahkan segala uneg2. Kita bukanlah artis selebritis yg setiap gerak menarik untuk diikuti. Kita hanyalah manusia biasa yg hidup dialam ketika kamu senang akan banyak yg tak suka, namun ketika kamu nelangsa banyak yg bersuka cita. Sadarlah Naa..

Bijaklah dalam melangkah, sebelum 1000 penyesalan menghampiri. Alih2 bercerita ttg penderitaan kepada orang yg tidak tepat, bukannya empati maupun solusi yg didapat namun umpatan yg terbang mengangkasa. Hati2 kebanyakan dari mereka banyak yang pura2 peduli. Jangan terlalu percaya diri dan merasa banyak orang yang peduli dengan kehidupan kita. Ada yang memang tulus namun banyak yang hanya pura2 peduli dan endingnya menghibah.

Kembalikanlah semua takdir kepada sang pemilikNya. Esok atau lusa jika memang itu baik bagi kita, akan datang pula segala solusi dari problematika yg dihadapi. Baik maupun buruk menurut kita, sudah diatur olehNya untuk kebaikan kita. Adukan semua rasa kepada Sang Kuasa. Biarlah menjadi tugasNya menyatukan kepingan hati dan asa yg sudah terlanjur patah. Ia memberikan sakit pasti dengan penawarnya, memberikan luka gandeng dengan hikmah dan memberikan resah sepaket dengan kemurahanNya. Maka, masihkah galau Naa..?
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

definisi rejeki

Rejeki..

Ya dulu mikirnya definisi rejeki itu mengenai uang dan uang. Beranjak dewasa rejeki di pikiran ini berkembang menjadi uang, jodoh dan teman yang baik. Berjalannya waktu kian dewasa makna rejeki itu meluas. Bekerja dengan lancar, mudah bekerjasama, mudah bergaul, mudah sosialisasi dan adaptasi, serta berdamai dg keadaan adalah deretan rejeki. Yaaa rejeki luar biasa yg diberikan Allah. Tak lupa sifat syukur adalah bagian dr rejeki yg tidak dapat dinilai kecil. Allah memberikan banyak jalan bagi hambaNya untuk belajar. Belajar seluas2nya. Maka nikmat TuhanMu mana yg masih kamu dustakan?

Andaikan ada 2 orang yang diberikan pekerjaan dg porsi yg sama namun jatuhnya ybs lbh cepat, cekatan dan inovatif, bukankah itu kemurahanNya?. Allahuakbar. Paparan diatas bener2 rasa yang kualami. Kerjaan lg crowded2nya dan atas ijin Allah, mudah dan lancar jaya tanpa kendala berarti. MasyaAllah..

Matur nuwun Allah atas anugerah indah nan luar biasa. Bimbinglah hamba ini untuk selalu bersyukur, optimis, damai, ihlas dan semangat dalam menjalani hari2 indah yang telah Engkau takdirkan.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

menikmati fase kesendirian

Menikmati fase kesendirian dengan segenap kesibukan itu sesuatu banget. cibiran dan cacian bahkan belas kasihan justru yg kerap didapatkan dr respon orang lain. Rasa heran itu selalu muncul ketika mendapatkan belas kasihan. seolah kita adalah makhluk lemah,  hanya belum menikah sering diremehkan.

Tahun ini ataupun tahun depan  aku juga akan menikah kok, tenang saja. Menikah dengan orang yang semakin membuat kami bahagia dunia akhirat. Termasuk didalamnya gemati dengan orang tua dan mertua. Pertanyaannya hanya satu, apakah kamu (yang hobinya mencibir) gemati dg ortumu? mertuamu? Yaa setiap orang memiliki jalannya masing2. Ga usah sok merasa lebih kece ataupun sejenisnya. Setiap titimangsa juga akan membuat kita semakin kuat dan hebat. Ga pa2, sekarang masih sendiri. Bulan depan ataupun akhir tahun jika sudah saatnya menikah juga akan berdua bahkan bertiga hingga seterusnya.

Menghargai proses, menerima kehendakNya, serta memaknai setiap keadaan adalah hal bijak. Jika mereka mudah mencibir karna itu yg mereka bisa lakukan. Justru ini rem bagi kita biar jadi manusia yang berkulaitas. Hidupnya bermanfaat, tidak untuk ngurusi kehidupan orang lain, sedang kehidupan sendiri malah tak berbentuk. 

Allah itu adil, memberikan seseuai kebutuhan dan semua sudah diatur sedemikian rupa. Maksimalkan apa yang ada di depan mata saja Na, jika belum punya pasangan fokus kerjaan dan keluarga dulu aje dah. Do the best of u,.. Biar kelak menikah dan berkeluarga hidupnya lebih mudah, siap, mapan dan tentrem. Gitu saja dah. 

3 langkah untuk menetralkan sakit hati

Ketika ada orang yang terang-teranganan tidak suka terhadap kita dan ngomong apapun semaunya, kadang membuat telinga  panas dan hati ikut2an mendidih. Dudududu.. Hal tersebut sangat wajar dan manusiawi. Tapi jika kita terhanyut oleh perasaan yang kita yakini maka tidak menutup kemungkinan  kita akan merasa paling  benar. Dya yang tidak menyukai kita bisa jadi belum tau betul kita. Dya hanya melihat sekilas terhadap apa yang melekat dimatanya. Terlebih  ketika  kita lebih mempunyai "karya" sedangkan yang mempunyai banyak pengalaman justru dirinya. Hal tersebut  sangatlah wajar. Umpatan  negatif  yang ia utarakan  bisa saja langsung  sampai  ke kita. Karena tidak semua orang cocok  dan sepaham dengan pola pikirnya.3 langkah untuk menetralkan sakit hati:

Maklumi  saja
Jika ingat kejadian tempo lalu, hanya bisa tersenyum nyengir. Umpatan kejem tersebut ternyata berbalik  ke dirinya. Ketidaksukaan lantaran ini dan itu melebur tatkala mendapatkan amanah menjadi satu teamwork. Tidak ada maksud untuk menunjukkan siapa diri ini sebenarnya dan seolah membuyarkan pendapatnya bahwa apa yang ia sebarkan adalah salah. Tidak.. tidak ada maksud demikian. Namun waktu berpihak dan lambat laun membuka tabir  seberapa hebat  ia dan seberapa kuat kita. Maklum saja jika dulu dya sinis, karna belum tau kita yg sesungguhnya.

Hapus  dendam
Sakit hati boleh, namun hapus dan buang jauh2 dendam. Karna tidak akan ada manfaatnya. Ketika dya jahat  tak perlu  kita balik  jahat. Jatuhnya  tidak akan ada perbedaannya dunk. Maklumi saja namanya juga manusia yee kan.., Yang perlu kita lakukan adalah mundur satu langkah sebagai strategi agar kita tidak kena kedua bahkan ketiga kalinya. Tetap baik namun jaga jarak itulah kondisi yang seharusnya. Waktu pula yang akan menyibakkan kenyataan. Dan dengan tidak ada rasa dendam kita akan lebih tenang, tentram dan nyaman dalam menjalani hidup. Bukankah  semua perbuatan pasti ada balasannya? Yaa tapi tidak serta merta diri kita yang membalasnya. Karena ada Allah yang Maha Tau dan Maha Adil.

Ambil pelajarannya
Jika orang yang membenci kita tempo hari dan berbalik baik terhadap kita sekarang, itu tanda kemurahan Allah. Syukuri dan ambil pelajaran berharganya. Tidak ada manusia yang sempurna termasuk diri kita. Tak ada sesuatu yang kekal, termasuk rasa yang ada di hati. Dulu benci sekarang cinta. Dulu empati bisa jadi sekarang antipati. 

Pelajaran yang bisa diambil adalah, bergaul-lah sewajarnya. Agar tidak banyak bergesekan dengan orang lain. Tidak berlebihan memiliki rasa senang, benci, kecewa hingga dendam. Semuanya sewajarnya dan sekedarnya saja. Tak baik berlebihan dalam apapun itu, termasuk rasa yang bergemuruh di dalam dada.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

Seni bermasyarakat

Hidup bermasyarakat itu bagian dari seni. Bagaimana tidak? 100 kepala 100 isi dan keinginan. Masih hangat dan jatuhnya masih panas ditelinga lantaran semalam disembur lantaran pasif dalam waktu terakhir2 ini. Semburannya  tidak tanggung2 dan ibarat karna nila setitik rusuk sebelanga. Karna pasif  beberapa  waktu terakhir hilang semua perjuangan selama ini dan yang ada hanya kejelekan.
Kenapa bisa terjadi?

Pahamilah!!
Tidak bisa mengatur dan mengekang seseorang untuk menjadi leader di kampung semaunya. Setiap orang punya progres  dan harapan2  yang wajib ia realisasikan  tentunya. Jika kemarin2 ada kesempatan waktu, tenaga dan pikiran  luang untuk memikirkan lingkungan,, maka jika hari ini kondisinya berbalik apakah kita berhak menghakiminya? Jawabnya tentu tidak.
Hidup di masyarakat  memang tidak mudah, apalagi bagi orang yang dianggap leader. Harus ngemong kanan dan kiri, apesnya sering makan ati dan mengorbankan diri demi kanan kiri agar keadaannya kondusif. Tapi apakah mereka dihargai? Jarang... karna yang ada hanyalah tuntutan harusnya ini dan itu.

Tanggung jawab bersama
Ini masyarakat yang terdiri lebih dari 100 kepala. So tanggung jawab tidak serta merta dibebankan terhadap orang yang biasanya  dianggap leader. Kasihan lah yaa.. yang bersangkutan tentunya penat jika terus2an dibebankan amanah2 yg sebenarnya bukan lagi menjadi tanggung jawabnya. Tidak egois rasanya jika sudah saatnya memikirkan masa depan pribadinya dengan serius. Pekerjaan hingga urusan asmara. Bukankah  semua ada masanya?

Instrospeksi  diri
Lebih mudah menunutut orang lain daripada membebankan diri sendiri. Yaa lebih mudah menyalahkan orang lain dari pada instrospeksi  diri. Jika mulut ini mudah nyiyir dan menyalahkan orang lain, maka ambillah cermin ajaib yang ada di kamar. Ambil dan lihat dengan seksama. Sudahkan anak kita aktif di masyarakat? Sudahkan kita ngoprak2 anak kita agar bersosialisasi? Ataukah justru menganak-emaskan anak sendiri agar tidak capek2 ngurusi masyarakat dan mendolimi anak orang lain untuk bersusah  payah ngemong  masyarakat?

Sejatinya semua kembali ke masing2 dari kita, rem kita adalah pikiran kita. Jangan egois dan mudah menyudutkan orang lain sedang kita tidak tau persis apa yang sedang orang lain lakukan dan perjuangkan. Hidup itu sejatinya berfase. Setiap fase memiliki masa. Dan setiap masa memiliki masa aktifnya. So hargai orang lain jika kamu ingin diajeni balek dengan yang lain.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

berhentilah mengukur sepatu orang lain dengan kaki kita

Ketika bibir ini mudah berkomentar mengenai orang lain. Ketika mata ini mudah mengecilkan kehidupan orang lain dan ketika pikiran ini mudah merendahkan kehidupan orang lain. Hal yang harus dilakukan adalah segeralah ber-istigfar. Perbanyak istighfar agar hati tidak mudah kebakar, agar pikiran selalu positif dan jiwa tak mudah sombong. Kesulitan, bahagia, nestapa bahkan gaya hidup orla sesungguhnya tidak selalu seperti yang kita bayangkan. 

Bisa jadi kita menganggap seseorang  malang, namun apakah kita tau yang sesungguhnya? bisa jadi orang yang anggap kita malang ini adalah orang yang ahli bersyukur. Besar kecilnya pendapatan yang ia terima, ia sangat bersyukur. Hal tersebut menjadikan jiwa orang yang kita anggap malang tersebut kaya. Hidupnya baik2 saja, tidak se-lebay pikiran kita.
 
Jangan meremehkan orang yang kita anggap nestapa. Terhadap orang jomblo misalnya. Banyak faktor yang mempengaruhi mengapa orang masih menjomblo. Kita dengan mudah menghakimi bahwa dia tipe pilih2 dan sebangsanya. Bibir ini dengan mudahnya menyerang dan menghakimi sedangkan kita sendiri tidak tau apa yang dirasakannya? Bisa jadi memang si jomblo tersebut memang milih pasangan. Pertanyaannya, apakah salah? Apakah kita dirugikan dengan kejombloannya? Kalau ditanya pasti tak ada yang lama2 ingin menjomblo,, menjomblo terlalu lama itu pasti tidak enak yang ujungnya tak nyaman. Tapi perlu diketahui bahwa setiap fase orang juga berlainanan. Bukan berarti si jomblo itu jarang ibadah, pelit ataupun sederet sifat negatif yang sudah ter-stigma dalam angan kita. Bisa jadi yang bersangkutan justru giat ibdah, menguntai disetiap 1/3 malam dengan utaian doa pengharapan dengan Sang Pencipta. Hanya saja kita tak pernah tau, kenapa?? karna kita di 1/3 malam justru lelap2nya tertidur. 
 
Yaa, berhentilah mengukur sepatu orang lain dengan kaki kita. Mengurusi kehidupan orla justru akan membuat kita rugi. Rugi waktu, tenaga dan pikiran. Bukankah kehidupan kita juga masih jauh dari sempurna? Jangan berbangga dulu dah jika kehidupan kita mulus bak jalan tol tanpa ada cacatnya. Karna apa, bisa jadi Allah sedang menutup aib kita selama ini sehingga yang terlihat di mata orla adalah kehidupan yang baik2 saja. Lantas apa yang terjadi jika sebaliknya? Kita diposisi aib kita terbuka? Lantas, masihkan mau meneruskan pekerjaan menjadi hakim bagi orla? Semua akan kembali ke masing2 dari kita.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

hidup bersama orang tua tunggal

Jika ditanya, siapakah sahabat terbaikku di dunia ini? Dengan lantang aku akan menjawab ia adalah bapakku. Terlebih takdir yang menggariskan hanya 15th bersama ibu. Hidup bersama orang tua tunggal agaknya tak seindah jika masih punya orang tua komplit. Tapi lain cerita jika takdir yang berkata. Bagaimana berdamai dengannya. Berdamai dengan takdir agar dalam menjalani kehidupan akan semakin bahagia, terlepas dari keadaan yang seharusnya.

Lebih  sayang dan perhatian
Dampaknya adalah kita akan lebih menyayangi orang tua kita yang tinggal  satu. Baik ibu maupun  bapak. Dengan kondisi yang kita miliki maka hal lumrah jika kita memberikan perhatian penuh padanya. Seolah tak ingin menjauh darinya. Terlebih apabila beliaunya sakit, hati ini gusar. Pikiran bakal kemana2.

Mendadak mandiri
Yaa mandiri karna keadaan adalah satu2nya pilihan. Entah apa yang terjadi jika masih memiliki ortu lengkap. Sudah pasti tidak akan semandiri sekarang.

Jiwa survive  terasah
Dengan sendirinya akan tercipta jiwa survive. Tahan banting dan tahan cercaan. Sekalipun  diawali dengan tangisan yang tak kunjung kering. Survive dalam hal luas. Tidak mudah menyerah adalah aplikasinya. Gigih berjuang adalah eksekusinya.

Apapun takdir yang Allah berikan adalah hal yang terbaik bagi kita. Sekalipun diawali dengan derai air mata, jatuh bangun bahkan sayatan2 pilu  di kalbu. Namun dibaliknya Allah memberikan kado tertundanya. Bukankah pelangi hanya akan muncul setelah hujan? Bukankah  kabut akan menghilang jika ada sinar matahari? Yaaa semua sudah ada yang mengaturnya. Tugas kita berdamai dengan keadaan agar nantinya dalam menjalani kehidupan ini akan lebih tenang dan tentram, tidak ngoyo bahkan  berburuk  sangka dengan skenario Allah. Allahua'lam .

Alloohummaghfirlii waliwaalidayya war hamhumaa kama rabbayaanii shagiiraa.

#semoga bermanfaat & hidup bahagia

Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger