Entradas populares

orang single bukan berarti menderita

Kita sering kali sibuk memikirkan kesendirian orang lain. Merasa iba berlebihan yang ujungnya nggosip. Dari pikiran positif hingga tersisa negatifnya. Seolah diri kita sudah bahagia dan yang bersangkutan hanya merasakan duka nestapa. Single bukanlah musibah yang harus dibelas kasihani. Ada banyak hal yg melatarbelakanginya dan kita tak pernah tau alasan secara pastinya. Yang kita tau dya single dan nestapa. Bagi sebagian single adalah pilihan. Yaa pilihan menepi dari cinta yang salah. Pilihan untuk memperbaiki  diri. Pilihan untuk menata kehidupan, dll.

Pertanyaannya  justru, apakah yang suka menghina  dan membuli  orang single sudah benar2  bahagia? apakah kehidupannya anti air mata?? Bukankah  orang bahagia itu justru  orang yang tak pernah  nyinyir akan hidup orang lain? Karena yang bersangkutan  terlalu enjoy dengan kebahagian  yang ia ciptakan. HARUSNYA..

Namun jika yang terjadi sebaliknya,, pertanda apakah? pertanda ketidakbahagiaan dengan pilihannya kah? atau justru pertanda ingin mencari kawan agar menderita bersama yang tidak lain memiliki kawan senasib sepenanggungan. Naudzubillah...

Ketahuilah, orang single  bukan berarti menderita. Justru  yang bersangkutan mundur selangkah. Mengatur strategi untuk maju berpuluh2. Jika merasa iba dengan kesendirian seseorang di sekitarmu, hal yang perlu dilakukan bukanlah nyinyir melainkan doakan setulus hatimu. Yaa doakan yang bersangkutan segera disatukan dengan jodoh terbaiknya. Bukan malah sebaliknya mencari cela untuk bahan nggosipan.. OHHHHH...
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

ridho Allah tergantung dengan ridho orang tua

Seringkali  mendengar  penggalan  kalimat "seorang anak tidak dapat memilih dari mana ia dilahirkan". Yaa sangat sepakat tentunya. Seorang anak tidak dapat memilih  dari keluarga mana ia terlahir, setatus  sosial  semacam  apa keluarganya  hingga  masa lalu yang seperti  apa yang dimiliki oleh kedua orang tuanya bahkan keluarga besarnya.

Beranjak  dewasa anak berhak untuk menentukan kebahagiaan  dengan jalan2 yang tersaji. Apakah mau mengulang masa lalu orang tuanya? Atau ingin melebihi  nasib  sang orang tua. Diperjalannanya  anak yang kian beranjak dihadapkan oleh banyak pilihan dengan segudang konsekuensi. Peran orang tua disini sangat dalam untuk mengarahkan anak untuk  menjadi  kebanggaan  keluarga. Jika yang bersangkutan terlahir  dari keluarga yang terbatas secara finansial  bahkan pendidikan, maka anak tersebut berhak mendapatkan penghidupan  yang lebih  dari orang tuanya.

Kasih sayang dan doa orang tua sangat dahsyat  dirasa yang akan mengiringi  setiap langkah  sang anak. Jika dikemudian  hari anak yang terlahir  dari keluarga menengah  kebawah  namun  ia mampu menjadi "orang" maka kehebatan  dan keberhasilan  sejati terletak di doa tulus  dan perjuangan orang tua selama ini. Bagaimana menyulap keterbatasan  menjadi  mantra  ajaib  untuk  bekal anak di kemuadian kelak.

Pertanyaannya, mampukah  kita dengan pendidikan  dan pekerjaan yang lebih  mapan berhasil  mendidik anak2 seberhasil  orang tua kita? Mungkin  pertanyaan itu tidak dapat kita jawab dalam waktu dekat, karna  keberhasilan pendidikan  anak  tidak hanya satu dua tahun melainkan bertahun2.

Harapannya  semoga anak yang dibesarkan dengan kasih sayang yang tulus dan perjuangan  yang tanpa kenal lelah ini mampu menjadi anak sholih/sholihah, yang akan gemati  sepanjang hidup  orang tuanya bahkan mertuanya. Bukankah Ridho  Allah tergantung  dengan Ridho orang tua? Karna sebanyak apapun  harta yang kita berikan tak pernah mampu menandangi dan membayar jasa dan perjuangan belio.

“Allaahummaghfirlii waliwaalidayya war hamhumaa kama rabbayaanii shagiiraa”.

#semoga bermanfaat & hidup bahagia


korelasi antara penampilan dan rasa syukur

Entah ada angin apa, pikiran ini melayang ke sebuah fenomena mengenai syukur. Namun syukur kali ini anti  mainstream. Syukur yang identik dengan memberi ataupun sedekah sudah tak perlu diperdebatkan manfaatnya. Namun kali ini aplikasi rasa syukur justru lewat penampilan. Lantas apa korelasi antara penampilan dan rasa syukur?

Penampilan bagus, enak dipandang adalah salah satu aplikasi dari ranah syukur kita kepada Sang Maha Pemurah. Perlu digaris bawahi yakni penampilan yang tidak berlebihan tentunya. Filosofi jawa menyebutkan ajinjng diri seko lathi, ajining  rogo  seko  busana. Dengan penampilan yang baik kita menghargai diri kita dan tentunya menghargai pemberianNya.

Penampilan yang baik tidak harus baju branded  dan mahal. Cukup bersih,nyaman dipakai dan wangi. Tak kalah pentingnya yakni menghargai acara dan tempat. Jangan sampai salah kostum terlalu heboh di acara sante maupun kostum nyante di tempat formal. Kalau tidak dimulai dari kita, maka siapa yang akan  menghargai kita.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

hidup ini giliran

Kabar duka datang  lagi [lagi] dari teman. Ayahnya meninggal. Pikiran ini spontan menarik ke belakang ke 13 tahun silam. Ketika ibu yang sangat aku butuhkan meninggalkanku untuk selama2nya. Usia yang dibilang  tanggung. Dewasa belum, anak2pun rasanya sudah berlalu. Dan usia tanggung itu justru usia dimana kehadiran sosok ibu sangat dibutuhkan bagiku. Namun takdir berkata lain. Anak 15 tahun itu harus lebih dahulu merasakan kehidupan dan ujian yang sesungguhnya. Jika diberikan gambaran 13 th silam rasanya ga sanggup untuk melewatinya. Karna belum genap 24jam dari kehilangan belahan jiwa, ujian akhir nasional harus dikerjakan dengan syarat kelulusan 3,01 untuk kali pertamanya. Yaa ujian kehidupan babak pertama yang ga mudah buat anak seusia itu. Jangankan seusia 15 th, orang dewasapun jarang yang sanggup.

Kasih sayang orang tua meskipun sudah tak bersama di dunia ini ternyata sungguh  dahsyat. Kasih sayangnya masuk ke dalam sumsum tulang sehingga ketika si anak melangkah ia akan selalu ingat memori dan kenangan tentang orang tuanya. Ketulusan kasih sayang orang tua menjadi rem dalam setiap pijakan si anak agar memilih jalan yang selayaknya dipilih. Godaan pasti namanya anak muda namun lengkungan senyuman orang tua mampu membuyarkan fatamorgana dunia sehingga menggiring si anak untuk kembali ke rel yang seharusnya.

Hidup bersama satu orang tua tak mudah. Dan menjadi single parent pun juga ga semua orang mampu. Bapak menyulap dirinya menjadi seorang ayah dan ibu. Bagaimana caranya agar tetap ada makanan di meja untuk anaknya. Berjalannya waktu, rata2 teman sebaya masih memilki orang tua lengkap. Hidup mereka nampak bahagia. Dan begitu sebaliknya dengan apa yang kurasakan. Sempat berandai2 jika aku masih memiliki orang tua lengkap pasti juga bisa seperti mereka bahkan lebih. Pengin ini dan itu, jika ga dituruti ngambek sampai barang yang diimpikan ada di tangan. Namun lamunan itu buyar lantaran bau gosong masakanku.
Waktu terus berputar hingga mengantarkan di sebuah titik dimana kebahagiaan yang aku mikiki tak bisa bulat utuh. Ada lubang yang memang tak bisa tertutupi dan ditutupi. Yaa sosok ibu tak akan dapat digantikan oleh siapapun. Ketika rejeki ada di tangan dan ada kesempatan untuk membelikan ini dan itu tetap saja ada yang kurang karna dulu belum ada kesempatan untuk membelikan sesuatu buat ibu. Syukur ini tak pernah putus karna Allah memberikan bapak yang begitu  hebat dan luar biasa. Bapak yang menyulap dirinya sebagai ibu, teman sebaya ataupun penasehat.

Yaa hidup ini giliran, ada masanya kita disayang dan dimanja orang tua,, dan ada masanya kita meyayangi dan membahagiakan mereka. Ada masanya orang tua banting tulang bagi kita,, dan ada masanya pula kita mensejahterakan dihari tuanya. Bagi yang masih memiliki orang tua lengkap, selayaknya disayangi dan dihargai. Selagi ada kesempatan, bahagiakan mereka semaksimal mungkin dengan cara2 sederhana yang mereka suka. Karena maut tak pernah tau kapan akan menjemput kita.
Allahummagfirlii waa liwaalidayya warham humma kamaa robbayaani shoghiiroo.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

Diolok-olok? ah ketawain balik aja

Dalam hidup ada di sebuah momen kita "menertawakan hidup". Maksudnya gimana? Ada di sebuah fase, kita sebaiknya menertawakan balik ketika orang lain menertawakan kehidupan kita. Sadis agaknya. Kenapa ga? Orang lain sering menjadikan bagian hidup kita sebagai olok2an dan bahan lelucon  yang sebenarnya itu hal tersensitif  dari kita. Yaa perihal jodoh misalnya.

Mungkin dari mereka tidak sengaja menjadikan kesendirian kita bahan olok2an mereka. Lantas terlanjur sakit hati? Yaa sakit hati lantaran omongan mereka. Ketawain  balik ajah. Slow aja nanggepinnya ga usah dibuat sensitif. Mang bener kita belum nikah kan? Apakah mereka salah? Ga juga kan?

Memang belum nikah sering dijadikan objek bulii. Tapi setiap orang memiliki fase yang beragam kan? Orang lain hanya memandang si A dengan umurnya segini belum nikah tanpa mau melihat kehidupan dibaliknya. Hal apa saja yang melatarbelakanginya. Tapi buat apa juga menginginkan dimengerti  orang lain? Buat apa? Buat dikasihani-kah? Woles aja sob, semua ada masanya. Begitu juga ada masa untuk orang yang ngetawain hidup kita lantaran kita belum menikah. Ketawain balik aja [dalam hati saja] mereka. Terlebih mereka yang sebenarnya dulu punya masa lebih  kompleks dari kita tapi sudah lupa. 

Hidup ini sejatinya sangat indah. Jika ada yang ngetawain hidup kita, maka ketawain balik ajah. Yaa dengan kelucuan yang selalu mereka pertontonkan ke kita. Yang seolah hidupnya sudah sempurna tanpa cacat. Ga pa2 jadi badut buat mereka. Bukankah membahagiakan orang lain itu berpahala? Anggap saja sodakoh  buat mereka. Diolok-olok? ah ketawain balik aja...
##semoga bermanfaat & hidup bahagia

4 cara menghadapai orang yang suka seenaknya di kerjaan

Dalam bekerja kita tidak dapat bersikap egois lantaran kita bersinggungan dengan hajat orang banyak, dengan kepentingan umum yang mana ada rule2 yang mewajibkan untuk berkompromi agar nantinya tidak saling merugikan. Terlebih kerjaan kita adalah kerja tim. Kerja yang terdiri dari beberapa orang yang satu dengan yang lainnya saling berhubungan erat. Ibarat sebuah mesin akan berjalan dan menghasilkan sebuah produk yang berkualitas jika semua komponen terdeteksi OK. 

Namun tak sedikit tipe orang yang seenak udelnya dalam bekerja. Minimnya pengawasan menjadikan jalan tol bagi yang bersangkutan untuk semaunya dan sesukanya. Yaa egois, tidak mau instrospeksi diri dan jika diingatkan maka akan emosi dan balik menyerang yang mengingatkan, padahal jelas2 salah. Capek pasti jika  berhadapan dengan orang yang memiliki tipe seperti itu, lantas sikap apa yang hendak ada untuk menghadapai orang yang suka seenaknya di kerjaan?

Tetep baik dengan si orang yang dimaksud
Kita yang dirugikan kok kita harus tetep baik? ga salah tuh? jawabnya enggak pernah ada kata salah. Berlakulah sebaik mungkin, singkirkan jauh2 rasa gondok yang kian meninggi lantaran ulah orang tersebut tak kunjung membaik. Namun sering juga dengan perlakuan baik tersebut justru yang bersangkutan tetep seenaknya. Kalau yang bersangkutan normal pikirannya, maka yang bersangkutan akan risi dan ga enak hati jika terus2an melakukan kecurangan dalam bekerja, namun jika yang terjadi sebaliknya pertanda ada yang gesrek di pola pikirnya.

Ngomong baik2
Tidak bisa dipungkiri banyak orang yang lemah terhadap makanan. Sesekali kita membawa makanan untuk yang bersangkutan tidak ada salahnya. Setelah keadaan mencair tancapkan inti yang kita maksud. Katakanlah sejujurnya apa yang menjadi ganjelan kita. Mencari solusi bagaimana caranya agar sama2 enak dan tidak ada satu pihak yang dirugikan akibat kelakuan curangnya.

Saling pengertian
Setiap orang pasti memeiliki kepentingan selain bekerja, entah uruasan anak ataupun sejenisnya. Namun apakah pas jika kita terus2an meninggalkan kerjaan utama dan menjatuhkan semua beban ke patner kerjanya? apa ga malu tuuh ma ayam? okeylah jika urusan keluarga mungkin bisa ditolerir namun jika terus2an urusan yang jauh dari urusan keluarga apakah ada orang yang kuat menjadi patner kerjanya? Dengan alasan ngurus ini dan itu seolah tak ada orang yang mampu melakukannya. Satu dua kali mungkin alasan konyol mampu diterima akal sehat, namun jangan tanya jika kesekian kali alasan konyol tersebut sampai ketelinga patner kerjamu yang bersangkutan akan percaya. Yang ada hanya ketawa, meskipun tak terlihat. Namanya patner kerja, yang bersangkutan paham dan tau batas kemampuanmu. Jadi ga usah berdalih dengan alasan yang tak masuk akal jika yang bersangkutan akan kehilangan respek terhadapmu. Andaikan yang bersangkutan pengertian tidak terus2an meninggalkan pekerjaan, maka patner kerja juga bakalan paham kok. Karna sejatinya setiap manusia memiliki kepentingan.

Tanamkan respect terhadapnya
Ga yakin deh jika terus2an meninggalkan kerjaan, hubungan harmonis akan tercipta di kerjaan? Jika sudah mulai rasa ga karuan yang mana lebih cenderung ke ilfeel, maka segeralah tanamkan sikap respect kepadanya. Bagaimanapun dia adalah sosok pejuang bagi kehidupan keluarganya. Ingin mencukupi kebutuhan keluarganya sekalipun dengan cara yang salah. Dengan sikap respect maka kita akan terhindar dari sikap benci. Sekalipun setiap yang bersangkutan pamit untuk ini dan itu hambar rasanya. 
Allah memberikan banyak jalan kepada kita untuk menjemput rejeki. Jika kita tidak pandai bersyukur maka kita hanya akan merasa kurang dan kurang. Kalau ditanya pasti kurang karena kebutuhan manusia tidak akan pernah habis terlebih di zaman yang hedonis ini. Lantas apa kuncinya? Yaa kuncinya tidak lain tidak bukan yakni bersyukur seberapapun rejeki yang diberikan Allah. Bukankah sudah dijelaskan bahwasanya ketika kita mensyukuri nikmat Allah maka Allah akan melipatgandakan nikmat tersebut? begitu juga sebaliknya akan diberikan azab yang pedih jika kita tak pandai mensyukuri nikmat dan karuniaNya. 

Nah rejeki yang diberikan Allah tidak terbatas akan materi. Kesehatan, keluarga bahagia, anak sholeh, sahabat baik adalah sederet contoh nikmat dan karuniaNya. Yuk pandai2 bersyukur atas anugrahNya yang tak mampu kita hitung ini? Salah satunya menjalankan amanah dan tidak berbuat curang di dalam bekerja. Dengan harapan mendapatkan hidup yang mudah, berkah dan kedamaian. Aamiin
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

ga usah baper

Tidak semua apa yang kamu lihat dan kamu pikirkan itu sama dengan realita. Dalam komunitas yang heterogen alangkah bijaknya jika kita masing2 individu mempunyai rem agar satu dengan yang lain tidak tumpang tindih praduga tak bersalahnya. Jika kita tidak dilibatkan dalam suatu acara maupun kita merasa adalah orang yang tidak pernah diajak dalam setiap kegiatan, so ga usah baper maka selayaknya;

Stay  cool
Woles aja gaes, tidak semua momen harus kita ketahui dan ikut partisipasi kan?. Kembalikan praduga yang bergelayut  dalam pikiran ke arah yang seharusnya. Pikiran positif  itu akan berdampak positif pula dalam perjalanan  psikologis kita. Begitu juga sebaliknya, pikiran negatif akan menggiring kita ke arah yang hanya akan mengotori hubungan dalam komunitas tersebut. Terlepas benar atau tidaknya dugaan kita.

Stop kepo
Kita tau tidak diajak dan dilibatkan dalam sebuah momen misalnya, yaa udah wolesin  ajah. G usah cari tau ini dan itu. Kenapa? Karna bikin sakit hati. Kita harus legowo bahwasanya orang hanya akan mengajak orang yang mereka pikir asik dan nyaman. Nah momentum ini asik buat instrospeksi  diri. Seberapa kita disukai orang. Seberapa asik pribadi kita bagi sesama.

Tak semua harus ada kamu kan?
Kita bukanlah lilin dalam kegelapan yang kehadirannya sungguh dinanti. Bisa jadi justru kamu sebaliknya. Di dalam komunitas bisa jadi kita adalah orang yang paling tidak disukai namun kita terlalu percaya diri sehingga sensitivitas melemah. Sejauh ini orang2 bisa jadi ngemong kita, tapi lama kelamaan jarang loh yang kuat dengan karakter yang mungkin boleh dibilang aneh itu. Jadi ketika kita merasa ga pernah diajak hangout misalnya, bukan berarti mereka membenci kita. Mungkin mereka hanya tak nyaman saja jika mengajak kita, ga mau merusak acara lantaran ocehan yang tak penting itu. Maka kita haruslah pandai2 instrospeksi diri atas kelakuan selama ini. Mana ada sih yang nyaman jika lagi asik kongkow tapi yang bersangkutan mendominasi dalam pembicaraan? Mana ada sih yang tahan jika yang bersangkutan selalu membicarakan anaknya yang lucu [selalu dan selalu], padahal kita semua tau yang punya anak lucu tidak hanya yang bersangkutan. Nah hal2 kecil ini yang kadang dilupakan. Inginnya didengar dan didengar.
 
So jangan sok merasa orang penting dan dibutuhkan deh. Hal tersebut akan mengasah diri kita agar selalu tau dan mawas diri. Iyaa tau siapakah diri kita. Seberapa banyak kah teman yang nyaman dengan karakter yang kita miliki. Jika mau mengambil sisi positifnya justru akan menjadikan diri kita semakin baik, namun kalau pikiran negatif sudah mendominasi ya yang ada hanya su'udzon dan sebangsanya. Kuncinya, orang hanya akan nyaman dengan orang yang asik versi yang bersangkutan dan mungkin kita bukan tipe teman asik di komunitas tersebut. Ada baiknya kita mencari patner yang sama2 mampu dan mau mengerti karakter kita. Dan bersikaplah biasa sajalah plus ga usah dilebih2kan.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia


Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger