Dalam bekerja kita tidak dapat bersikap egois lantaran kita bersinggungan dengan hajat orang banyak, dengan kepentingan umum yang mana ada rule2 yang mewajibkan untuk berkompromi agar nantinya tidak saling merugikan. Terlebih kerjaan kita adalah kerja tim. Kerja yang terdiri dari beberapa orang yang satu dengan yang lainnya saling berhubungan erat. Ibarat sebuah mesin akan berjalan dan menghasilkan sebuah produk yang berkualitas jika semua komponen terdeteksi OK.
Namun tak sedikit tipe orang yang seenak udelnya dalam bekerja. Minimnya pengawasan menjadikan jalan tol bagi yang bersangkutan untuk semaunya dan sesukanya. Yaa egois, tidak mau instrospeksi diri dan jika diingatkan maka akan emosi dan balik menyerang yang mengingatkan, padahal jelas2 salah. Capek pasti jika berhadapan dengan orang yang memiliki tipe seperti itu, lantas sikap apa yang hendak ada untuk menghadapai orang yang suka seenaknya di kerjaan?
Tetep baik dengan si orang yang dimaksud
Kita yang dirugikan kok kita harus tetep baik? ga salah tuh? jawabnya enggak pernah ada kata salah. Berlakulah sebaik mungkin, singkirkan jauh2 rasa gondok yang kian meninggi lantaran ulah orang tersebut tak kunjung membaik. Namun sering juga dengan perlakuan baik tersebut justru yang bersangkutan tetep seenaknya. Kalau yang bersangkutan normal pikirannya, maka yang bersangkutan akan risi dan ga enak hati jika terus2an melakukan kecurangan dalam bekerja, namun jika yang terjadi sebaliknya pertanda ada yang gesrek di pola pikirnya.
Ngomong baik2
Tidak bisa dipungkiri banyak orang yang lemah terhadap makanan. Sesekali kita membawa makanan untuk yang bersangkutan tidak ada salahnya. Setelah keadaan mencair tancapkan inti yang kita maksud. Katakanlah sejujurnya apa yang menjadi ganjelan kita. Mencari solusi bagaimana caranya agar sama2 enak dan tidak ada satu pihak yang dirugikan akibat kelakuan curangnya.
Saling pengertian
Setiap orang pasti memeiliki kepentingan selain bekerja, entah uruasan anak ataupun sejenisnya. Namun apakah pas jika kita terus2an meninggalkan kerjaan utama dan menjatuhkan semua beban ke patner kerjanya? apa ga malu tuuh ma ayam? okeylah jika urusan keluarga mungkin bisa ditolerir namun jika terus2an urusan yang jauh dari urusan keluarga apakah ada orang yang kuat menjadi patner kerjanya? Dengan alasan ngurus ini dan itu seolah tak ada orang yang mampu melakukannya. Satu dua kali mungkin alasan konyol mampu diterima akal sehat, namun jangan tanya jika kesekian kali alasan konyol tersebut sampai ketelinga patner kerjamu yang bersangkutan akan percaya. Yang ada hanya ketawa, meskipun tak terlihat. Namanya patner kerja, yang bersangkutan paham dan tau batas kemampuanmu. Jadi ga usah berdalih dengan alasan yang tak masuk akal jika yang bersangkutan akan kehilangan respek terhadapmu. Andaikan yang bersangkutan pengertian tidak terus2an meninggalkan pekerjaan, maka patner kerja juga bakalan paham kok. Karna sejatinya setiap manusia memiliki kepentingan.
Tanamkan respect terhadapnya
Ga yakin deh jika terus2an meninggalkan kerjaan, hubungan harmonis akan tercipta di kerjaan? Jika sudah mulai rasa ga karuan yang mana lebih cenderung ke ilfeel, maka segeralah tanamkan sikap respect kepadanya. Bagaimanapun dia adalah sosok pejuang bagi kehidupan keluarganya. Ingin mencukupi kebutuhan keluarganya sekalipun dengan cara yang salah. Dengan sikap respect maka kita akan terhindar dari sikap benci. Sekalipun setiap yang bersangkutan pamit untuk ini dan itu hambar rasanya.
Allah memberikan banyak jalan kepada kita untuk menjemput rejeki. Jika kita tidak pandai bersyukur maka kita hanya akan merasa kurang dan kurang. Kalau ditanya pasti kurang karena kebutuhan manusia tidak akan pernah habis terlebih di zaman yang hedonis ini. Lantas apa kuncinya? Yaa kuncinya tidak lain tidak bukan yakni bersyukur seberapapun rejeki yang diberikan Allah. Bukankah sudah dijelaskan bahwasanya ketika kita mensyukuri nikmat Allah maka Allah akan melipatgandakan nikmat tersebut? begitu juga sebaliknya akan diberikan azab yang pedih jika kita tak pandai mensyukuri nikmat dan karuniaNya.
Nah rejeki yang diberikan Allah tidak terbatas akan materi. Kesehatan, keluarga bahagia, anak sholeh, sahabat baik adalah sederet contoh nikmat dan karuniaNya. Yuk pandai2 bersyukur atas anugrahNya yang tak mampu kita hitung ini? Salah satunya menjalankan amanah dan tidak berbuat curang di dalam bekerja. Dengan harapan mendapatkan hidup yang mudah, berkah dan kedamaian. Aamiin
#semoga bermanfaat & hidup bahagia