Tidak semua apa yang kamu lihat dan kamu pikirkan itu sama dengan realita. Dalam komunitas yang heterogen alangkah bijaknya jika kita masing2 individu mempunyai rem agar satu dengan yang lain tidak tumpang tindih praduga tak bersalahnya. Jika kita tidak dilibatkan dalam suatu acara maupun kita merasa adalah orang yang tidak pernah diajak dalam setiap kegiatan, so ga usah baper maka selayaknya;
Stay cool
Woles aja gaes, tidak semua momen harus kita ketahui dan ikut partisipasi kan?. Kembalikan praduga yang bergelayut dalam pikiran ke arah yang seharusnya. Pikiran positif itu akan berdampak positif pula dalam perjalanan psikologis kita. Begitu juga sebaliknya, pikiran negatif akan menggiring kita ke arah yang hanya akan mengotori hubungan dalam komunitas tersebut. Terlepas benar atau tidaknya dugaan kita.
Stop kepo
Kita tau tidak diajak dan dilibatkan dalam sebuah momen misalnya, yaa udah wolesin ajah. G usah cari tau ini dan itu. Kenapa? Karna bikin sakit hati. Kita harus legowo bahwasanya orang hanya akan mengajak orang yang mereka pikir asik dan nyaman. Nah momentum ini asik buat instrospeksi diri. Seberapa kita disukai orang. Seberapa asik pribadi kita bagi sesama.
Tak semua harus ada kamu kan?
Kita bukanlah lilin dalam kegelapan yang kehadirannya sungguh dinanti. Bisa jadi justru kamu sebaliknya. Di dalam komunitas bisa jadi kita adalah orang yang paling tidak disukai namun kita terlalu percaya diri sehingga sensitivitas melemah. Sejauh ini orang2 bisa jadi ngemong kita, tapi lama kelamaan jarang loh yang kuat dengan karakter yang mungkin boleh dibilang aneh itu. Jadi ketika kita merasa ga pernah diajak hangout misalnya, bukan berarti mereka membenci kita. Mungkin mereka hanya tak nyaman saja jika mengajak kita, ga mau merusak acara lantaran ocehan yang tak penting itu. Maka kita haruslah pandai2 instrospeksi diri atas kelakuan selama ini. Mana ada sih yang nyaman jika lagi asik kongkow tapi yang bersangkutan mendominasi dalam pembicaraan? Mana ada sih yang tahan jika yang bersangkutan selalu membicarakan anaknya yang lucu [selalu dan selalu], padahal kita semua tau yang punya anak lucu tidak hanya yang bersangkutan. Nah hal2 kecil ini yang kadang dilupakan. Inginnya didengar dan didengar.
So jangan sok merasa orang penting dan dibutuhkan deh. Hal tersebut akan mengasah diri kita agar selalu tau dan mawas diri. Iyaa tau siapakah diri kita. Seberapa banyak kah teman yang nyaman dengan karakter yang kita miliki. Jika mau mengambil sisi positifnya justru akan menjadikan diri kita semakin baik, namun kalau pikiran negatif sudah mendominasi ya yang ada hanya su'udzon dan sebangsanya. Kuncinya, orang hanya akan nyaman dengan orang yang asik versi yang bersangkutan dan mungkin kita bukan tipe teman asik di komunitas tersebut. Ada baiknya kita mencari patner yang sama2 mampu dan mau mengerti karakter kita. Dan bersikaplah biasa sajalah plus ga usah dilebih2kan.