Entradas populares

bahagia itu kita yang ciptakan

Mempunyai setumpuk  uang mampu membuat bahagia. Memiliki  koleksi berlian emas permata juga mampu membuat hati gembira. Tapi apakah kebahagiaan harus diukur dengan materi? Pertanyaan ini yang kadang menggelitik relung hati. Lantas apakah bahagia hanya milik orang2 yang berada? Nasib orang2 yang kurang bagaimana? Apakah tidak boleh merasakan kebahagiaan selayaknya mereka?

Bahagia dan tidaknya hanya kita yang dapat  rasakan sebenarnya. Kalo kata2 diatas hanyalah bahagia dimata orang lain. Ingin terlihat bahagia dimata orang lain tepatnya. Sekalipun yang ada di dalam dirinya entah singkron  apa tidak. Jadi bahagia sebenarnya milik siapapun yang menginginkannya. Mau kaya mau raya, muda setengah baya bahkan lansia, jika menginginkan kebahagiaan bisa2  saja kok. Karna bahagia adalah kita yang buat. Bukan bergantung dengan omongan mereka karena bahagia itu kita yang ciptakan.

Hiduplah sesuai kemampuan
Siapapun pasti menginginkan gaji yang besar dengan tunjangan ini dan itu. Tapi apakah kita sadar semakin gaji besar maka pengeluaran akan mengikutinya.Jadi apa yang terlihat di orang lain hanyalah bias cahaya. Pinjam istilah orang jawa "urip ki wang sinawang". Kita hanya melihat kebahagiaan yang tercipta di diri orang lain lantas membandingkan apa yang kita punyai. Sontan saja terasa njeglek alias terpaut jauh. Hal tersebut tidak adil rasanya mengingat kita terlalu kufur terhadap nikmat Allah yang tiada kiranya ini. Kita hanya berfokus terhadap apa yang kita lihat saja tanpa mau melihat "dibalik layar" yang bersangkutan dalam menjalani hidup. Seyogiya kalau "iri meri dengki" kehidupan seseorang, harusnya sepaket dengan "iri meri dengki" dengan penderitaan orang tersebut.
#bahagia kita yang ciptakan

Ini hidupmu bukan hidup mereka
Jangan jadikan omongan orang lain menghalangi langkah2  suksesmu. Ingat bukankah ini hidupmu? Bukan hidup mereka? Kalau mereka hobinya komentar, memang yang mereka bisa itu,, no more. Sangat manusiawi jika komentar2 itu justru yang membuat kita down. Masuk kanan keluar kiri, ga usah dipikir2 terlalu dalam. Jika omongan mereka mengandung unsur kebaikan bagi kita, monggo diambil sesuai porsinya saja.
#bahagia itu kita yang ciptakan

Ubah cibiran  menjadi kenyataan
Tanpa realisasi, mimpi2 kita tak akanmenjadi nyata. Bagaimana caranya? Dengan menakhkukkannya. Jika cibiran  menggiring kami untuk menyerah, maka tekad dan keyakinanmu  hendaklah yang menyelimutimu. Tak perlu membuktikan cibiran  mereka itu salah. Buat apa? Yang harus dilakukan segera bangun dan fokus terhadap apa yang akan kita lakukan. Usaha maksimal wajib pula dan ikut-kan Allah disetiap usaha kita. Pasrahkan semua daya kekuatan hingga keletihan yang telah kita lakukan padaNya. Agar selanjutnya menjadi urusan Allah. Sekalipun hasil tak seperti yang diharapkan, maka sejatinya Allah menginginkan kamu menjadi orang yang lebih joss lagi. Allah menginginkan kamu untuk usaha lebih giat dan lebih fokus. Allah ingin melihat seberapa tekad yang engkau miliki. Allah ingin melihat kamu lebih dari apa yang kamu inginkan. Lihatlah ketapel, semakin karetnya ditarik kebelakang maka apa yang terjadi? batu tersebut akan melesat lebih tinggi maupun lebih jauh. Yaps itulah contoh yang mampu kita aplikasikan ketika kita sedang dalam keadaan terpuruk. 
#bahagia itu kita yang ciptakan

Bukan lagi menjadi alasan untuk tidak berbahagia dalam menjalani kehidupan ini. Jika keadaan kita sedang tak bersahabat, maka peluklah ia erat2  dan katakan "aku akan tetap baik2 saja". Ya semua akan baik2 saja atas ijinNya. Tak perlu risau akan hari esok. Karna Allah telah merencanakan kebahagiaan kepada setiap orang yang Ia kehendaki. Lalu bagaimana caranya agar bahagia itu menjadi sahabat kita? Jawabnya hanyalah satu yakni bersyukur. Mensyukuri setiap detak dan detik yang melekat di diri kita, apapun itu baik dan buruk senang dan susah. Rentetan rasa syukur sangatlah luas, salah satunya mampu bahagiakan orang lain. Yaa membahagiakan dengan cara yang bisa kita lakukan. Dan ketika kebahagiaan kecil saja yang kita berikan kepada orang lain dengan tulus iklas, maka dengan sendirinya kebahagiaan lainnya menantimu. Karena bahagia itu magnet, yang akan mendekat dan menempel dengan orang2 yang memiliki karakter sama.
#semoga bermanfaat & hidup bermanfaat

hikmah bertemu dengan orang yang hobi menguliti kesalahan orang lain

Jika kamu gemar menguliti kesalahan orang lain, aku mah bisa apa. Mungkin kamu sempurna yang tak pernah berbuat kesalahan secuilpun. Sekali dua kali  masih dalam tahap pemakluman, siapa tau karakter "hebatmu" ini bisa berubah. Namun jika berulang kali dan kamu lakukan kepada setiap orang berati ini sebuah watak. Watak tak mampu dirubah perkecualian dengan watuk. Yaps watuk dapat diobati. Baiklah, tak mengapa mungkin ini takdir yang harus dihadapi dengan orang yang mempunyai karakter luar binasah yang dengan mudah menguliti kelakuaan orang lain.  Sakita hati mungkin yang dirasakan ketika menjadi korban kelakuannya, namun apakah kita sadar, Allah memiliki alasan mengirim orang yang mempunyai hobi menguliti kesalahan orang lain agar:

bercermin akan kelakuannya
Kenapa kita harus bercermin? Bukankah kelakuannya negatif? Yaps kita wajib bercermin dari kelakuannya agar kita tidak memperlakukan orang lain seperti yang ia lakukan kepada kita. Agar kita tidak merasa lebih baik dari orang lain. Yang terlihat mungkin orang lain itu bodoh dan gagu, namun kalau kita mau mempreteli dan melihatnya lebih dekat jangan heran kalau kita jumpai hal2 yang sebaliknya. Seringkali yang terlihat sepintas di orang lain adalah bingkai luar yang tidak bisa direpresentasikan sebagai kepribadian seutuhnya. Misalnya dalam sebuah rapat, ada orang yang hanya angguk2 dan senyum ketika melihat hampir semua orang beradu argumen. Apakah orang tersebut bodoh lantaran tidak mengutarakan pendapat? Apakah orang tersebut tak punya nyali untuk ngomong di depan umum? Jawabnya sekali lagi tidak. Justru orang tersebut pandai. Pandai menempatkan diri. Yang bersangkutan paham adakalanya diam itu lebih baik. Tidak semua orang diam itu bodoh. Kalau semua orang pengen ngomong, lalu siapa yang akan menjadi pendengar dari aspirasi2 tersebut? Ya itulah fungsi bercermin, bukan untuk meniru namun sebagai rem agar kita tidak mencontoh dan melakukan hal yang sama kepada orang lain.

melatih kesabaran
kesabaran itu perlu latihan. Sabarpun akan membuat hidup kita mudah. Kok bisa? Ya dengan kesabaran kita tidak akan memusingkan perlakuan orang lain ke kita. Biarkan saja mereka berbuat seenaknya. Selagi kita masih dalam rel yang benar maka  cuekin saja. Yaps EGP. Sekalipun perlakuannya bikin kerutan semakin ketara. Tapi ada kabar baik dari sabar yakni membuat kita awet muda, karna tidak sedikit2 kelakuannya kita pikirkan. Dalam Bahasa Jawa bisa diambil istilah ndableg.

Jadilah orang baik
Tidak semua orang akan menyukai dan sepaham dengan kelakuan kita dan dengan pola pikir kita. Kita baikpun ada saja yang mencela, terlebih kita jahat. Mungkin orang berhobi menguliti kekurangan orang lain awalnya akan mempunyai banyak teman lantaran ia menjadi narasumber dari orang2 yang berhobi gosip, terlebih itu hot news. Tapi mau sampai kapan? Orang2 juga bakal menilai kok. Ya sebaik2 kita menyimpan bangkai pasti akan tercium juga cepat atau lambat. Ingin punya banyak teman? Jangan sekali2 dengan menjelek2kan orang lain itu kuncinya. Jadilah dirimu sendiri, jika ingin menjadi yang baik jangan samapai menjelekkan orang lain. Jika ingin menjadi pionir jangan sampai menjatuhkan orang lain. Buat apa kita punya banyak teman, posisi kerjaan bagus namun dengan cara yang tak terpuji. Bisa jadi orang2 segan pada diri kita di depan, namun jangan salahkan jika dibelakang kita mereka mutah. Mau? Naudzubillah.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

ketika orang dalam lebih menarik

Ada disebuah titik dimana usaha maksimal dilakukan namun birokrasi kerjaan tetap saja rumit dan njlimet. Lobi kanan dan kiri pun sama saja hasilnya dan nihil alias zonk  adanya. Pengabdian tahunanpu tidak ada artinya sama sekali,  perkecualian jika mempunyai orang dalam.

Zona tersebut hanya berisi bosan dan bosan. Pura2 baik2 saja pun hanya akan bertahan itungan  jam. Rasa bosan itupun  akan berujung emosi yang entah muaranya dimana. Terlebih posisimu  selalu kalah dengan anak baru  yang punya "bapak" disana. Kita anak "yatim" mau mau marah dengan siapa? Mau menuntut keadilan rasanya pun akan sia2 belaka. Emosi  yang tak kunjung henti akan berakibat buruk bagi psikologis kita. Untuk itu kita bisa mensiasati dengan beberapa hal berikut:

Arahkan energimu  untuk hal positif
Menulis salah satu pelampiasan positif dari energi dan semangat 45 yang sudah kita bawa dari rumah. Semangat pagi tersebut akan mengubah emosi2  tersebut menjadi hal produktif. Menulis apapun yang akan melegakan pikiranmu. Sehingga pikiran dan hati tidak sumpek alias penuh sesak dengan aura negatif. Menulis artikel hingga mengikuti perlombaan yang berhadiah bisa dicoba dan dipraktekkan. Singkat kata, sinambi  menunggu  keajaiban di tempat kerja, kita alihkan dan fokus ke solusi yang produktif. Jadi menunggu kita tidak akan menjadi menunggu yang sia2 tanpa makna. Jika oneday  memang di tempat kerja sudah tidak dapat dipertahankan maka kita tidak akan kehabisan ide karna passion  kita sudah kita bangun. Ya menulis contohnya.

Realistis saja
Kenyataan memang tak selamanya indah bak rencana dan angan kita. Sudah waktunya move on dari keadaan yang menyakitkan  tersebut. Pikiran positif dan realistis harus selalu on-kan agar tidak gegabah. Maksudnya bagaimana? Sekalipun kita stag  di tempat kerjaan dan selalu kalah dengan mereka yang punya "bapak" tapi kita harus menimbang2  sebelum memutuskan untuk keluar. Keluar kerja sebelum mendapatkan kerjaan di tempat lain juga sama aja boong. Bukannya meniadakan masalah justru menambah masalah. Terlebih cicilan per bulan dan berbagai kebutuhan wajib dibeli.  Jadi, berpikirlah realistis wajib dilaksanakan dan dipunyai dalam pengambilan keputusan.

No Drama
Hidup kita mungkin sudah laksana drama sinetron, maka jangan menambahi untuk merunyamkan  hal tersebut. Tak perlu pula setiap orang tau akan derita kita. Cukup adukan semua kegalauanmu  padaNya. Kepada Sang Empunya kehidupan. Tuhan punya berjuta cara untuk menaikkan kita disebuah posisi tertentu. Itupun jika kita peka dan mau selalu berusaha. Karna usaha  keras tak akan pernah berujung dengan kesia2an. Hanya saja kita mau menunggu "kado" dari usaha kita atau tidak. "Sabarlah sejenak" kata Tuhan bisa berarti sejauh mana kita bersabar dan berusaha sekuat mungkin sekalipun kita dalam keterbatasan. Seberapa pantas kita mendapatkan kado terindah itu. Begitu juga dalam hal jodoh. Banyak misteri Tuhan yang kita ga pernah sangka2. Ribuan orang yang kita kenal, bisa jadi jodoh kita adalah sahabat kita sendiri, adik teman kerja, ataupun orang yang memang orang asing yang ga pernah sama sekali kita kenal. Yang jelas, setiap usaha pasti akan membuahkan hasil. Setiap puasa pasti akan ada masanya untuk lebaran dan mataharipun  akan ada masanya digantikan oleh rembulan di malam hari. Untuk  itu, ga perlu drama, yang diperlukan semakin dekatkan padaNya dan berkompromi dengan takdirNya agar senantiasa mudah dalam menjalani hidup yang indah ini.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

tak ada salahnya menjadi wanita mandiri

Ketika kamu mendapati ada seorang wanita yang seolah kuat dan mandiri yang terkesan tidak membutuhkan bantuan orang lain sejatinya dia hanyalah wanita biasa. Ketika kamu melihat seorang wanita dewasa yang berkarir bagus yang selalu sibuk dengan tumpukan  kertas di meja kerjanya, sejatinya ia menginginkan kondisi pada umumnya, layaknya teman sebayanya yang selalu mengganti DP dengan foto keluarga kecil bahagianya ataupun foto lucu  baby-nya, bukan foto kesendiriannya. Perlu dipahami  pula, wanita tersebut  sedang memperjuangkan hidupnya. Bukan semata2 ingin menjadi wonderwoman. Jauh di lubuk hatinya tersimpan rasa dan keinginan yang sama dengan wanita pada umumya rasakan. Tapi si wanita ini paham hidup ini perlu perjuangan. Ada hal2 dalam kehidupan ini yang harus diperjuangkan dengan harapan akan berjalan lebih baik dari yang pernah ia rasakan.

Wanita mandiri bukanlah objek nyiyiran. Harusnya jika dilingkungan kita ada sesosok wanita mandiri  jangan kita bully. Jika dia  belum menikah, doakan setulus hatimu agar dia  segera ditemukan dan disatukan dengan orang yang tertepat bagi dia. Mencarikan jodoh ataupun mengenalkan boleh2  saja, namun jangan buat yang bersangkutan tertekan dengan niatan kita. Sebatas mengenalkan dan biarkanlah selanjutnya menjadi urusan mereka. Terlalu masuk dalam urusannya juga tidaklah baik.

Wanita mandiri juga menginginkan hal2 yang sama yang dilakukan wanita pada umumnya. Menikah dan berumah tangga dengan orang yang tertepat salah satunya. Sempit rasanya jika selalu nge-judge ini dan itu mengenai si wanita mandiri tersebut. Apakah lantaran belum menikah lalu membutakan kebaikan ataupun keunggulan yang ada di diri wanita mandiri tersebut? Miris sekali mendengar nyinyiran orang2 mengenai wanita mandiri ini. Jarang sekali dari kita melihat sisi baik dari wanita mandiri ini. 

Biasanya wanita mandiri adalah tipikal orang yang prepare. Yaps,. mempersiapkan apapun sebaik2nya termasuk di dalamnya urusan rumah tangga. Ia ingin meminimalisir konflik2 yang mungkin akan terjadi di kehidupan rumah tangganya esok, untuk itu sebelum hal indah itu tiba ia lebih mengalihkan fokus terhadap hal2 positif guna mempersiapkan kehidupan rumah tangganya esok. Menambah skill memasak, me-manage keuangan/waktu/emosi, menambah pengetahuan mengenai rumah tangga adalah sederet contohnya. Jadi kenapa harus risih dan reseh jika berhadapan dengan wanita mandiri? Bukankah setiap manusia memiliki cara masing2 untuk menata kehidupannya? untuk mencapai kebahagiaannya? Dan salah satu cara untuk mencapai kebahagiaan adalah tidak mengurusi kehidupan orang lain.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

esok juga kan menikah kok

Menikah ialah fase insan manusia yang bagi satu dengan yang lainnya mempunyai jalan yang beragam. Begitu juga hal yang melatarbelakanginya. Sudah klik, sudah cocok, sudah terlanjur cinta, sudah waktunya hingga sudah tua ialah sederet hal2  yang tidak dapat dipungkiri ikut andil dalam pengambilan keputusan.

Menikah bukanlah semata2 mengenai sex. Ada banyak unsur dalam kehidupan pernikahan yang harus dipersiapkan agar next kehidupan akan semakin lebih baik dan lancar. Tidak dapat dipungkiri faktor ekonomi memiliki akar luas. Maka ketika ada orang yang lebih memilih "lelaki" mapan tidaklah salah, realistis mungkin adanya. Di zaman hedonis ini tidak dapat dipungkiri bahwasanya hidup membutuhkan uang, sekalipun uang bukan segalanya.

Alasan menikah lainnya karena menginginkan ketenangan, ketentraman dan kedamaian. Ada di sebuah titik  dimana kesendirian tidak lagi aman dan nyaman. Berbagai godaan silih berganti hinggap. Ada sebagian orang yang menganggap orang yang belum juga menikah adalah tempat ternyaman untuk menerima hinaan tanpa memikirkan perasaan si yang belum menikah. Ada pula di sebuah kondisi dimana ulah para "penggemar" sudah tidak lagi ramah. Ada saja tingkah yang bikin nelen ludah dan tepok  jidat. Mau marah tapi rekan kerja. Berusaha tidak tersinggung tapi kitanya juga manusia biasa yang masih makan nasi. 

Mau cuek tapi ngganjel  dimata. Memang ada di sebuah masa semua berubah dan berganti. Begitu juga dengan kesendirian. Yang cepat atau agak lambat akan berganti menjadi bersama. Namun prosesnya tidak harus merusak tatanan yang sudah digariskan olehNya. Ada kaidah2 tertentu yang kita harus memegang teguhnya.

Menikah dengan orang yang baik, sholeh dan berpendidikan adalah dambaan semua orang. Berharap dengan kebaikan, kesholehan dan kepribadian yang memiliki pendidikan bagus ia akan menjadi lebih bijaksana, santun, gemati dengan orang tua, tanggung jawab, jujur, pejuang tangguh serta mampu membahagiakan orang yang ia sayang.

Yang harus dilakukan untuk para orang yang sedang berjuang mendapatkan jodoh terbaik adalah yakin akan ketetapan Allah. Allah tidak pernah ingkar janji. Ia menciptakan orang berpasang2an. Lalu jika hari ini belum juga menikah, bisa jadi esok atau lusa rencana indah Allah akan menjadi nyata yakni menyatukan dengan jodoh terbaiknya. Yang tidak akan pernah ada penyesalan dalam kehidupannya lantaran skenario Allah sangat indah dan berujung dengan kalimat "oh ini toh maksud Allah men-delay jodohku kemarin". Kalimat seperti diatas dapat muncul lantaran ia merasakan dan mengalami bahwasanya rencana Allah jauh lebih baik dan indah daripada rencana dirinya.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

legowo

Ada disebuah masa dimana kita dicintai orang namun kita justru mencintai orang lain. Ada di sebuah titik  dimana  usia memberikan warning untuk mengakhiri  kesendirian. Ada disebuah persimpangan dimana menyuguhkan beberapa alternatif  pilihan dalam sebuah kehidupan. Mencintai dan dicintai adalah sebuah fitrah manusia. Tidak tau kapan cinta itu datang? Seberapa kuat? Dan sampai  kapan? Yang ku tau cinta datang dengan caranya yang beragam, natural dan apa adanya. Dan dihadapkan dalam situasi dan kondisi dimana kedewasaan diperlukan untuk mendamaikan hati.

Menolak cinta bukan berarti cintanya salah, ada sosok cinta lain yang mungkin ia butuhkan. Bukan dari yang bersangkutan. Sekalipun usia sudah memberikan tanda merah, kita tetep bisa memilih kepada siapa akan melabuhkan cinta. Memilih dalam konteks ini adalah memilih yang realistis. Menikah adalah dambaan semua orang, salah satunya akan menyempurnakan agama. Dalam prosesnya dan perjalanannya memantaskan diri adalah kuncinya. Jodoh  bak cermin. Terlalu naif jika kita menginginkan  orang sholeh namun kita masih jauh dari kesolihan. Kita inginkan suami yang gemati dengan orang tua, sedangkan kita sendiri sebaliknya. Nasihat ini khusus untuk pribadi saya as self reminder.

Ketika cinta yang datang bukanlah sosok yang kita butuhkan, maka tidak salah kan jika kita belum menerimanya? Kita tetep masih dapat menjadi sahabat ataupun saudara. Ketika sudah jelas di depan mata ada hal yang prinsipil yang bakal menjadi pemicu pertengkaran, maka memilih menjadi teman baik adalah pilihan bijak. Kedewasaan sangat dibutuhkan sekali lagi agar hubungan dengan  yang mencintai kita tetep harmonis sekalipun rasa itu tak bersambut.

Kita sering lupa dan jatuhnya kita sering egois. Mencintai seseorang dan ketika cinta bertepuk sebelah tangan maka kita akan berbalik dengan sikap sebelumnya. Sederet umpatan dengan mudah kita utarakan, padahal sebelumnya memuja bak dewa.

ahhh  cinta..

Dari anak2, remaja, setengah baya bahkan lansiapun  merasakannya.
Atas nama cinta, yang dulu tak kenal menjadi kental..
Yang dahulu biasa menjadi istimewa..
Yang lusa antipati sekarang simpati..
Yang kemarin hening sekarang charming..
ohh  cinta..

Dan "legowo" adalah kata yang sepatutnya menempel dibelakang kata cinta. Ketika cinta ditolak, maka legowo secara sikap dan pikiran. Dengan sikap dewasa sejatinya akan mendamaikan. Tidak lantas diawali dengan cinta dan berujung dengan permusuhan. Bukankah cinta yang agung itu "legowo"?  Merasakan kebahagiaan orang yang kita cinta sekalipun bukan dengan kita?.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

untukmu

Bukan berarti ketika aku menolak cintamu, aku ini sok cantik. Bukan pula aku sok jual mahal. Setiap orang pasti punya angan dan harapan tentang bagaimana sosok yang kelak mendampinginya. Dari harapan ala putri2 di dongeng hingga harapan realistis yang sangat masuk akal.
Ayolah  kita bicara realistis saja!!. Kamu pasti juga punya angan sosok istri yang kelak ingin kau persunting kan?. Yang kelak akan menjadi penyejuk hatimu, penenang jiwamu dan penentram ragamu. Begitu  pula denganku. Inginkan ayah yang baik bagi anak2 ku, imam dunia akhirat dan suami yang bertanggungjawab.

Sederet  harapan realistis ada dalam benak ini. Tak lupa dengan usaha untuk mewujudkannya. Namun sosok  itu bukan dirimu. Ada orang sederhana nan sholeh yang menyita perhatianku tahun belakangan ini. Dya  adalah sahabatku sendiri. Yaa sahabat yang dulu sangat aku benci. Tapi memang benar pepatah tempo dulu,bahwasanya tak baik membenci orang secara berlebihan dan tarrra  aku kena batunya. Dulu benci dan sekarang tetap benci sih namun BENer2 CInta. Sederet harapan2ku mengenai sosok yang aku butuhkan tak kusadari melekat di dirinya. Ya di diri laki2 yang dulu sering membuatku naik darah.

Terimakasih lantaran  waktumu sudah tersita untuk memperhatikanku yang tak penting ini. Percayalah, oneday  kita akan disatukan dengan pasangan masing2  kok. Ya dengan yang tertepat. Semoga kita tetep berhubungan baik tanpa ada unsur kekanak2an yes.. malu tuh ma kucing meong2...

Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger