Ribuan
teman mungkin silih berganti dalam kehidupan kita. Dari sekedar teman biasa,
teman baik, teman dekat, teman yang hanya datang ketika butuh atau teman yang
benar2 teman. Dari ribuan itu, mungkin tak banyak yang kita rasa “yes dya teman
dekatku”. Berikut beberapa alasan ketika teman dekat lebih memilih menjadikanmu
seorang saudara daripada menerima cintamu:
Dya tak ingin kehilangan sosokmu
Ketika
kita tidak berniat memilih2 teman, namun kenyataan seleksi alamlah yang berbicara sebaliknya.
Karna hanya teman yang memiliki kesamaan dengan kitalah yang mau dan mampu
bertahan hingga tua mungkin. Ntah kesamaan hobi, pola pikir, background
pendidikan, background keluarga, dll. Begitu juga ketika kita sudah mentok
nyaman dengan teman kita sendiri. Hingga timbul rasa yang tak lazim. Yes, ada
rasa ingin memiliki seutuhnya.
Ketika
kita sudah mengupayakan agar yang bersangkutan tau perasaan yang kita rasakan,
bukan jawaban diterima justru dya menolak kita untuk menjadi belahan jiwanya. Bukan
lantaran tidak nyaman dengan kita namun yang bersangkutan takut kehilangan
sosokmu. Dya lebih memilih menjadikanmu saudaranya dalam arti sebenarnya.
Knapa
bisa begitu? bisa jadi yang bersangkutan benar2 menginginkanmu porsi sebagai
saudara. Karna dalam persaudaraan yang tulus, tidak menuntut saudaranya untuk berubah
ini dan itu. Menerima apapun background yang melekat di saudaranya terlebih
kebiasaan yang sudah sehari2 kamu lakukan tanpa syarat. Kebaikannya tulus ihlas
tanpa tendensi apapun. Doa seorang saudara itu tulus lho, hanya menginginkan
saudaranya hidup bahagia dan bahagia. Jika ada kesempatan, bisa tetep bertemu
namun tidak harus memiliki seutuhnya. Boleh jadi ketika yang bersangkutan
menjadi pacar ataupun kekasihmu, hubungan baik itu tak berlangsung lama.
Kamu bukan sosok yang dibutuhkannya
Menjalani
hubungan di usia tidak muda yang diinginkan hanyalah pasangan yang serius.
Pasangan yang mampu memahami dan mendukungnya. Bisa jadi dya menolakmu lantaran
dya merasa kamu bukan sosok yang dya butuhkan. Semisal dya membutuhkan orang
yang dewasa dan ngemong, sedangkan kamu masih kekanak2an dan dya yang selalu
mengalah. Ketika dya membutuhkan orang yang bisa menuntun ke jalanNya secara
spiritual, namun yang ada kamu sebaliknya. Ketika dya membutuhkan orang yang
mampu mendengarkan dan memberikan solusi dari ceritanya, namun kamu bukan tipe
ini, kamu ga suka medengarkan cerita2 dan menganggap apapun santé dan gampang.
Ketika dya membutuhkan orang yang mampu mengayomi dan patner untuk bertukar
pikiran, yang ada kamu yang selalu merengek untuk diayomi. Dan ketika dya
adalah sosok yang survive dan tipe pejuang di kehidupannya, tak mengherankan
jika dya juga menginginkan tipe yang sama, bukan tipe yang mudah menyerah dan
hobi mengeluh. Jika
itu terjadi, janganlah sakit hati. Itu sebuah kenyataan yang dya rasakan. Bantulah
dya dengan doa tulusmu, agar dya segera menemukan orang yang benar2 dya
butuhkan. Begitu juga dengan kamu.
Ada yang lebih tepat untuk masing2
Ya
buat apa menjalani suatu hubungan jika salah satu pihak merasa tidak nyaman dan
tidak bahagia. Lepaskan saja! Biarkan dya memilih orang yang mampu membuatnya
bahagia, tentunya kita juga harus sama. Menemukan orang yang tepat untuk
menyempurnakan kehidupan kita selanjutnya. Tidak bisa memilikinya bukanlah ahir
dari segalanya. Justru ini sebuah permulaan dimana kita harus segera move on
untuk menemukan dan membuka hati untuk orang yang lebih baik. Mungkin
dalam pertemanan kita sangat kompak dan nyaman, hal ini belum tentu terjadi
ketika dalam hubungan yang lebih lanjut. Lepaskan dya untuk menemukan
pangerannya!. Bukankah kebahagiaan orang yang kita sayang adalah kebahagiaan yang kita impikan?.
3 alasan diatas, adalah sekedar wakil dari
sekian alasan mengapa teman dekat menolak cinta kita yang sejatinya sama2
merasakan kenyamanan ketika bersama. Nyaman dalam hubungan pertemanan bukan
jaminan nyaman di hubungan lainnya. Jikalaupun itu terjadi penolakan, bukan berarti
dya tidak mencintaimu. Jelas dya mencintaimu namun kadar dan porsinya sebagai
saudara. Jika dya menginginkanmu sebagai saudaranya, hal tersebut bukanlah hal
yang remeh. Itu sebuah apresiasi besar bagi kamu. Tandanya kamu adalah orang
yang ingin dya miliki selamanya tanpa ada kata putus dalam keadaan baik maupun
buruk. Apapun keputusannya, seharusnya kita tetap menghormati. Bukan malah
sebaliknya memusuhinya. Rugi besar kitanya kalau melakukan hal satu itu. Jiwa
besar dan legowo saja! Sekalipun tidak dapat memiliknya, kita tetap dapat
melihat senyum manisnya kan? Tetap bisa bertemu dan bercerita panjang lebar dengannya
kan? Jadi, ketika cinta kita ditolak oleh teman dekat bukanlah sebuah masalah.
Yang jadi masalah jika menjauhinya dan
bersikap tidak dewasa. Baca juga jangan memaksa bila belum jodoh
#semoga
bermanfaat dan hidup sehat