Entradas populares

hidup ala diri sendiri


Hidup yang paling membahagiakan ialah hidup ala diri sendiri tanpa ada bayang2 orang lain. Ya, yang sesuai kemampuan, tanpa harus ada tuntutan untuk menyamakan dengan yang orang lain punya. Seringnya takut di buly ketinggalan jaman alias kudet bisa menjadi latar belakang untuk hidup ala2 orang lain.

Sore itu ada sebuah pesan di hp dari teman lama. Ia kebingungan dan kehabisan akal bagaimana cara untuk mengambil tas milik-nya yang sudah hampir 1 tahun tidak dikembalikan oleh temannya. Setiap kali diminta yang bersangkutan selalu ngeles kayak bajaj, ada saja alasannya. Sangat paham tas tersebut tidak murah, untuk mengikhlaskannya-pun butuh hati yang sangat sangat lapang. Sebelumnya sudah pernah bajunya dipinjam untuk selama2nya, namun dya mencoba melupakannya. Kenapa kebaikanku ini selalu disalahartikan?? Sambungnya. Awalnya yang bersangkutan tidak menceritakan kalo yang dimaksud adalah Tini. Notabennya Tini adalah gadis dengan penampilan diatas rata2, boleh dibilang glamor. Penampilannya ga’ kalah dengan teman sebayanya.

 Boleh dibilang dya paling nyentrik dan paling gahoolJika bergaya glamor tapi yang bersangkutan memang mampu itu bukanlah masalah, sah2 saja karna hal tersebut hak dari yang bersangkutan. Namun jika lantaran hanya ingin terlihat wah dan keren namun merugikan pihak lain itu baru yang tidak tepat. Buat apa demi mendapatkan pengakuan dari lingkungan tapi kita sendiri merugikan pihak lain.? Kita ga’ boleh-lah jadi orang yang egois. Kalu ingin keren ya berusaha, jangan merepotkan orang lain.

Katakanlah kita baru kuat dan mampunya makan tempe ya disyukuri aja. Ga’ usah takut kalo kita dibilang miskin atau apalah namanya. Ini kan hidup kita jadi yang merasakan enak dan tidaknya ya kita. Orang lain mah sekedar penonton doang. Kalau dari kita takut di buly orang trus kita memaksakan diri dan mengada-ada,, wah kasihan sangat hidupnya karna ga’ akan pernah ada kata puas dan ga’ akan pernah habis keinginannya karena setelah ingin ini dibelakangnya pasti ada kata ingin itu dan selalu begitu.

Hidup sederhana dan sewajarnya itu pilihan kok. Ya pilihan: mungkin di pandang sebalah mata, mungkin tidak “dipuja2”, mungkin jadi makhluk nomer 2 dimata orang2. Disisi lain jika tetap menjalani hidup dengan sederhana dan sesuai kemampuan itu-pun pilihan yang sangat bijak. 2 jempol deh. jadi diri sendiri
#semoga bermanfaat dan hidup bahagia



Manfaat Memiliki Cita-Cita

Berangan dan mempunyai mimpi itu wajib hukumnya, agar hidup ini semakin berwarna dan semakin seru. Tak heran banyak petuah yang menyarankan kita untuk menggatungkan cita2 dan harapan setinggi mungkin bahkan pek langit. Dan jangan hanya satu cita2, beribu2 cita2 akan jauh lebih baik. Kenapa? karna jika cita2 1 belum bisa terealisasikan masih ada cita2 ke 2 ke 3 dan seterusnya. Singkat kata kita masih punya stok cita2 gitu loh..

Cita-cita dalam kehidupan memberikan suntikan energi, mendorong kita untuk melakukan sesuatu yang lebih baik [lagi]. Tapi cita2 hanya akan jadi cita2 jika kita  tak mau merealisakannya menjadi hal2 yang nyata. “Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum kecuali kaum tersebut yang mengubahnya”. Kita hidup susah kalau tak dari kita yang merubah kesusahan menjadi kebahagiaan ya pek kapanpun bakal begini2 saja.
Contoh kasus:
Ketika lulus SMA/SMK cita2 kuliah membumbung tinggi dalam benakmu, namun keadaan ga’ memungkinkan  kamu untuk melanjutkan study, lalu apa yang harus aku lakukan? Kuliah tak terbatas berapa umurmu guys, malah ada teman seangkatanku yang udah nikah dan punya anak besar tapi belio semangat 45 kuliahnya, temen2 yang masih lajang kalah deh semangatnya ma belio.. Loh kok bisa? Ya bisa lah…

  1.   Solusinya yakni kerja dulu giiiih. Banyak jalan menuju Roma-lah. Cari harta karun dulu buat modal kuliah sambil tetep memupuk semangat kuliah. Kata orang2 siih kalo dah bisa ngasilin  uang sendiri bakal luntur tuh hasrat pengin kuliahnya? Ah saya mah kagak yakin, sekali cita2 tetep cita2. Merdeka!!!

  •  Setelah kerja katakanlah 2 tahun yang dirasa uangnya udah cukup buat ngedaftar kuliah, selanjutnya nyari informasi selengkap2nya tentang jurusan apa yang akan kamu pilih. Jangan asal salah pilih jurusan loh, kenapa? hal ini justru akan menjadikan kamu bingung setelah lulus kelak. Pilih juruasan yang kira2 berpotensi menyerap tenaga kerja kedepannya. Nah sambil nunggu kuliah di waktu 2 tahun itu jangan males belajar. Mang manfaat belajar apa? Jelaslah ada banyak manfaatnya, misal ketika kamu tes masuk kuliah ga’ harus tiap malam wayangan kan?, selain itu otak sudah dalam kondisi panas ibarat kata motor siap deh dipancal, dengan kata lain ketika memulai pembelajaran di kampus langsung tancap gas, lahsung beradaptasi dengan lingkungan baru,, ga’ perlu latihan nulis abjad lantaran lupa- kan,.? Serta masih banyak hal2 positif kenapa kita mesti tetep belajar.

  •  Setelah keterima, pastiin dirimu belajar dengan sungguh2. Bukan berarti kita spaneng dalam mengahadapi pelajaran loh. Sungguh2 disini ya kita menempatkan diri, dimana harus serius dan dimana harus nyante. Jangan ngeremehin pengajarnya, biar kata temen2 ngeremehin yang ngajar, jangan sekali2 ikut ngeremehin. Karena kita ga’ akan tau bila kedepannya kita akan membutuhkan yang bersangkutan. Menjalin hubungan sebaik mungkin dengan semua orang tanpa kecuali ini penting sekali,  karna link  akan bermanfaat ketika masa perkuliahan bahkan pasca lulus dari perkuliahan. Dan jangan sekali nyari2 musuh atau membuat nama kita sendiri ter-blacklist. Perkuat jaringan selebar mungkin karna banyak info2 yang menyangkut beasiswa ataupun lowongan  kerja berasal dari lingkungan sekitarmu. So, jika kamu orangnya menyenangkan, pastinya orang dengan senang hati berbagi informasi terhadapmu,,ga’ harus pake mikir2.

  •   Setelah usaha semaximal mungkin jangan lupa menyerahkan dan mengembalikan segala peluh kita kepada-Nya. Selanjutnya biarkan tangan Allah yang bekerja. Hanya kepada-Nya semua kembali termasuk semua usahamu. Ketika usahamu maximal dan doamupun maximal Allah tak akan membiarkan kamu terombang-ambing dalam kesia-siaan, ada tangan-Nya yang bergerak untuk memberikan penghargaan atas usaha dan jerih payahmu selama ini. Ntah mendapat reward dari kampus, beasiswa melanjutkan study, tawaran jadi asdos atau justru pekerjaan yang kamu impikan sudah dipersiapkan-Nya  di depan mata kamu.

Nah kasus diatas, jika kita tak merealisasikan cita2 semua bakal menguap dengan sendirinya, begitu juga sebaliknya ketika kita gigih memperjuangkan cita2 Allah tak akan diam kok, Allah akan memudahkan jalanmu. Semua akan menjadi nyata jika kamu sendiri yakin jika hal tersebut mungkin terjadi.
Manfaat memiliki cita-cita:
  • Cita-cita menjadikan kita optimis, tak mudah putus asa dalam menyongsong masa depan.
  • Cita-cita menjadikan hidup kita greget dan semangat dalam menjalani kehidupan.
  • Cita-cita menjadikan kita galau akan masa depan yang lebih baik, dll.

     Semua kembali ke tangan dan pikiranmu guys, perubahan itupun tergantung kamu. Jika hanya ingin berubah tapi ga’ melaksanakan ya sami mawon alias nonsense,, kenapa??  karna asa ditanganmu, dan rasa ada di pikiranmu.So it’s your choices,, 
#semoga bermanfaat & hidup bahagia..

Tidak Ada Kata Terlambat Untuk Menemukan Passion


"tidak ada kata terlambat untuk melakukan apa yang menjadi passion kamu guys,, umur bukanlah halangan bagi kamu untuk memulainya,,lebih baik melakukannya sekarang daripada hal itu hanya menjadi angan kosongmu dan kalau kamu seriusin ga ada hal yang sia2”

Begitulah kira2 kutipan obrolan segerombolan anak muda di sebuah warung pinggir jalan kala senja itu. Passion atau ketertarikan terhadap sesuatu mampu menjadikan hidup lebih hidup loh. Sekalipun kita menyadari ketertarikan akan hal itu sudah terlambat, sudah berumur banyak. Namun ketahuilah tak ada hal yang sia sia di dunia ini, tak ada hal yang ujug2 berhasil. Jikalau ada yang instan, itupun tak menjamin ada kualitas di dalamnya.

Ketika berumur 28 tahun baru tertarik dengan basket misalnya. Bagiku itu ga’ masalah. Itung2 berolahraga, biar dikemudaian hari dibenci penyakit alias badan sehat dan fit teruus. Atau di umur 26 baru tertarik dengan dunia penulisan, yang notabennya jauh melenceng dari keilmuan yang ia dapati di perkuliahan,, sekali lagi itu bukanlah sebuah permasalahan. Justru hal tersebut baik, karna mampu mengindentifikasi passion yang ada di dirinya sekalipun tidak sejak kecil ia ketahui. Jika hal tersebut diseriusin ga’ ada yang tak mungkin jika dunia penulisan itu  menjadi “ATM” kesekiannya. Ngomongin menulis memang banyak manfaatnya loh,, dan jika dilakukan dengan sungguh2 pasti akan ada hasilnya. Percayalah..!!

bikin hidup lebih hidup
Seorang dosen menawari Tarjo untuk bergabung sebagai penulis di sebuah jurnal yang belio kelola. Awalnya Tarjo ragu akan kemampuan yang  ia miliki, namun disisi lain ia merasa tertantang. Kebetulan pula pekerjaannya sedang terhenti lantaran masalah birokrasi. Alhasil ia sambut tawaran tersebut dengan penuh optimis. Ada saja ide yang berkeliaran di pikirannya, yang semula hanya penuh dengan pikiran birokrasi yang super ribet.  Berasa sekali aura semangatnya, aura perbedaannya lantaran ada pekerjaan yang akan dikerjakan di esok hari, tidak hanya mengalir begitu saja. Dan itu sungguh mengasyikkan karena waktu begitu cepatnya berputar. Singkat kata menulis juga mampu mengusir kebosanan dan membunuh waktu yang terbuang percuma sehingga menjadikan kita lebih produktif seperti yang Tarjo alami.

menambah wawasan
Awalnya Amin diminta temen untuk meramaikan lomba artikel kesehatan nasional yang diselenggarakan di kampusnya. Lebih tepatnya artikel tentang kehamilan. Nikah aja belum apalagi pengalaman hamil [gumamnya dalam hati]. Yang penting niat,, seribu jalan dibelakangnya pasti ada bisik malaikat disampingnya, toh masih ada buku2 dan refensi valid dari internet kan??. Amin mencoba meramu dan alhasil mampu menyelesaikannya. Membaca dan menulis bagaikan lem dan perangko yang tak mungkin terpisahkan. Ketika membaca akan mendapatkan wawasan. Begitu juga ketika menulis wawasan tersebut dan mengembangkannya maka didapatkannya wawasan baru. Biar  kata itu bukan keilmuan kita, namun tak ada salahnya mencoba, idep2 menambah pengalaman. Sampai kapanpun pengalaman dan wawasan akan berguna walau bukan untuk hari ini, mungkin saja untuk esok bahkan untuk lusa. sama halnya pengalaman si Amin.

mengetes kemampuan diri
Wawasan baru pasti di dapat dari menulis. Bonusnya jika kita mengikuti lomba, mungkin mendapatkan juara, seperti yang didapat Amin beberapa waktu kemarin. Mendapatkan juara mutlak senang, namun bukan itu yang diincar Amin. Menyadari akan kemampuan serta potensi yang melekat di dirinya jauh lebih penting.
Kita sering tak menyadari bahwa kita memiliki potensi di suatu bidang. Keengganan mencoba itulah yang menjadi penghambat munculnya potensi2 baru yang mungkin bisa timbul dari diri kita. Jika kita terkungkung oleh rasa takut ini dan takut itu, alhasil kita tak akan berkembang, sebaliknya jika kita mampu menakhlukkan ketakutan dan kekhawatiran yang sebenarnya tak perlu ada maka kesempatan akan terbuka bagi kita untuk mengembangkan potensi2 yang mungkin muncul dari diri kita. jika kita merasa punya passion di suatu titik, maka kita perjuangkan asa itusemaksimal mungkin. kalau kita tak pernah mencoba, kita tak akan pernah tau sampai mana kemampuan kita.

plong dihati
Ada disebuah titik dimana Tarjo  tak mampu bercerita kepada orang lain. Laptop ia pilih sebagai sahabat belakangan ini, karna ia bebas menumpahkan semua uneg2 tanpa ada batasan jam dan waktu. Tarjo berpikiran lebih baik mengumbar tulisan di laptop daripada curhat masal di sosmed yang lebih besar kerugiannya daripada manfaatnya. Tarjo merasa lebih enteng secara fikiran, lantaran beban dan ganjalan yang ia pendam selama ini sudah ia letakkan ditempat yang semestinya.

Teringat pula obrolan denga teman di siang itu, seorang teman berkata “dengan tulisan kita akan dikenal orang, sekalipun mereka tak pernah bertatap muka dengan kita”. Benar juga ya, kita familiar dengan nama pengarang A namun kita tak pernah tau wajah A itu seperti apa, sedangkan kita sangat mengagumi karya2-nya. 

#semoga bermanfaat & hidup bahagia..

jadi diri sendiri itu jauh lebih menenangkan

Hidup ini akan indah jika kita mampu melihat hidup dengan kaca mata prasangka baik. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki, namun tetap enjoy dan merasa cukup. Begitu juga sebaliknya, kita akan merasa menderita dan merasa merana, jika tak pandai2 bersyukur akan anugrah yang Tuhan titipkan ke kita. Banyak cara yang mampu dilakukan untuk membuat hidup ini semakin indah, salah satunya dengan menjadi diri sendiri. Berikut manfaat menjadi diri sendiri:

Tidak ada kepura-puraan
Menjalani hidup semampunya, tidak memaksakan diri untuk dapat pengakuan orang lain, tidak menghalalkan segala cara agar terlihat mampu bahkan diatas rata2. Jikalau yang ada dalam pikirannya hal tersebut, yang ada hanyalah gali lubang tutup lubang yang ending-nya hidupnya ga’ akan tenang dan duaaaar akan stress. Knapa? karna apapaun tak akan ada kata puas dan cukup sebelum malaikat Izrail melaksanakan tugasnya. Selalu saja ingin lagi lagi dan lagi.
Buat apa malu dengan keadaan yang kita punya? Buat apa memaksakan hal2 yang sebenarnya kita tak mampu untuk membelinya? buat apa menggali lubang untuk diri sendiri hanya untuk sama dengan kehidupan orang lain bahkan lebih.

Selalu merasa cukup
Bahagia dalam arti seluas-luasnya, maksudnya bahagia bukan hanya dimulut, namun benar2 di hati sehingga terpancar dari auranya. Apapun kondisinya yang bersangkutan akan tetap merasa bahagia. Rasa bahagia yang terpancar dari rasa syukur yang dipanjatkan untuk kekasih-Nya yang begitu Maha Pemurah dan Penyayang yang telah dengan ijin-Nya ia mampu merasakan kabahagiaan dalam arti seluas2nya. Tak ada secuil keraguan dan perasaan suudzon akan ketetapan yang diberikan untuk-Nya. Mensyukuri apapun yang sudah ada menjadikan kita cukup. Ketika kita mampu mensyukuri nikmat Tuhan, maka Tuhan akan melipatgandakan nikmat tersebut, begitu juga sebaliknya, azab Tuhan amat pedih bagi orang yang mengingkari nikmatNya.

Tenang, Optimis dan positive thingking
Menjadi diri sendiri membuat pribadi semakin tenang, tidak putus asa dan positif menyambut harapan2 baru. Dalam hatinya selalu tertanam, “ini adalah yang terbaik dalam kehidupanku, so aku harus tetap mensyukuri anugrah Tuhan dimana Tuhan memandang aku mampu melewatinya. Tuhan memberikan kado terindah di balik masalah yang harus kuhadapi, karna aku yang dipilih Tuhan untuk melaluinya.”
Dengan menjadi diri sendiri kita akan tenang karna tak ada bayang2 mereka. Ini kehidupan kita, jadi yang menentukan harusnya kita, hanya kita yang mampu mengubah apapun di dalam diri kita dengan ketenangan fikiran yang ada  dalam jiwa kita. sikap tenang memaksa kita menjadi pribadi yang selalu optimis melihat apapun include hal2 yang dirasa kurang baik, hal tersebut akan menghipnotis kita menjadi pribadi yang selalu positive thingking.
Sekarang tinggal kita mau memilih yang mana? Stay be our self ataupun meniru2 gaya hidup ala orang lain yang jauh lebih baik dipandang? Dan semuapun ada konsekuensinya,. and it’s your choice.3 manfaat menjadi diri sendiri
#semoga bermanfaat & hidup bahagia..


empati=solusi suudzon

Hal ini aku alami sendiri dalam kehidupanku, dan lumayan bikin ngerti kenapa ya kita dianjurkan lebih empati terhadap orang lain?? cerita bermula dari keenggananku memakai kacamata saat berkendara. Awalnya ilfil berat jika melihat orang heboh bin lebay memakai kacamata pas dijalan. Dari warna hingga modelnya yang hampir nutupin muka.

Tahukah teman, gegara aku dikasih kacamata oleh salah satu teman, mau ga’ mau aku harus pake lantaran setiap pergi bersamanya selalu ditanyain kenapa ga’ dipake dan bla bla bla,,, awalnya cuma pengen menghargai dya aja lantaran jatuhnya ga’ enak bin risih tiap ketemu selalu ditanyain mulu. Awalnya make dengan sangat amat terpaksa, jika di depan-nya doang, namun perlahan menikmati dan mulai nyaman menggunakan kacamata selebar muka saat berkendara. Mulai merasakan efek berkendara menggunakan kacamata. Mata ga’ sakit karna kemasukan debu, ga’ silau dan lebih parahnya akan terhindar dari katarak di usia tua, minimal mengurangi gejala2 yang timbul sebagai penyebab katarak esok senja [kata yang empunya optic langganan temen]. Jadi ga’ ada alasan lagi aku buat ngeyel.

   Kisah diatas memberikan pelajaran berharga bagiku, bahwa melihat apapun lebih dekat, lebih memposisikan diri menjadi yang kita lihat akan terhindar dari perasaan menduga2 yang jatuhnya nyiyir ke arah yang negatif alias suudzonKetika kita berhadapan dengan hal2 yang kita anggap aneh ataupun ga’ banget, seyogyanya kita mencoba melihat apapun dari berbagai sisi, agar nantinya kita tidak terjebak dengan virus suudzon yang semakin membakar perasaan dan logika kita. Karna sejatinya, keputusan apapun itu sudah pasti ada alasan yang mendasarinya.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia..

jangan memaksa jika belum jodoh

Menyakitkan itu tatkala bukan cintanya yang bertepuk sebelah tangan, melainkan cinta yang tak terungkap,terlebih keduanya sebenarnya sama2 memendam rasa yang begitu dalam. Takut persahabatannya akan hancur atau atau yang lain yang selalu membayang dalam benak mereka tatkala hasrat ingin mengungkapkan perasaan itu menyeruak.

Waktu bergulir begitu cepatnya, takdir mneggiringnya  dipertemukan dalam suatu  diklat yang diselenggarkan suatu institusi. Dan rasa itu pun mulai merongrong knangan lama yang telah sekian tahun tertimbun dalam begitu dalamnya. Akhirnya knangan itupun harus kembali terkuak dan mulai diurai satu per satu dan menjadi nostalgia yang menyakitkan.

Knapa menyakitkan,,?? Rasa sakit lantaran memiliki rasa yang sama namun belum ada kesempatan untuk mengatakan perasaannya [dulu], dan kini dipertemukan di usia yang tak muda lagi dengan status yang sudah berbeda. Jika keduanya sama2 sudah berkeluarga sepertinya fair ya, namun jika salah satu pihak masih mengenang dan berharap cinta itu hingga enggan untuk merajut hubungan dengan orang lain apakah hal tersebut tidak miris? Cinta yang terlalu dalam membuatnya enggan beranjak dari perasaan yang ia rasakan, sedangkan di pihak lain sudah membina hubungan dengan orang lain [menikah], apakah ini namanya??..

Pasca diklat-pun komunikasi intens mulai mereka rajut. Hingga menimbulkan kecurigaan di orang2 terdekat keduanya. Hingga puncaknya pesan di hpnya terbaca oleh istrinya. Sontan saja rumah tangga yang baru mulai ia bina koyak oleh kenangan suaminya. Beberapa bulan lamanya,keadaan rumah tangganyapun tak berubah justru smakin parah. Di suatu malam kedua pasang orang yang dulu sama2 memendam perasaan itu tersadar akan kekhilafan masing2. Banyangan wajah dan celoteh buah hatinya menjadi rem yang sungguh pakem bagi si suami. Mau cari apa lagi?? istri sholeh dan buah hati yang menggemaskan.Sedangkan disudut lain, ada seorang laki2  yang setia menunggunya, setia mendengarkan nyanyian kehidupannya sekalipun menyakitkan baginya, namun ia mau dan mampu menerimanya dengan segala kekurangan dan kelebihannya.

Ada hikmah dibalik kekhilafan yang merekan lakukan. Tuhan memberikan kode bahwa apa yang mereka miliki saat ini adalah yang terbaik bagi mereka. Kode yang tersyirat tatkala mereka memang tidak berjodoh. Ada jodoh bagi masing2 yang jauh tepat untuk dimilikinya. Sejatinya, hidup terus menantap kedepan, jangan sampai knangan masa lalu menggerogoti kebahagiaan yang sudah tercipta.

Memang benar kata orang2, janganlah membuang waktu untuk memikirkan hal2 yang tidak pasti, dan memang benar ketika kita kehilangan seseorang yang kita cintai, Tuhan akan menggantinya dengan yang jauh lebih baik dan lebih tepat. Pelajaran yang bisa diambil yakni, seberat apapun masalah yang kita alami, itu memang terbaik bagi kita. Terbaik bagi kita untuk melaluinya agar kita mendapatkan hal2 yang lebih baik [lagi], bisa jadi kita bisa lebih dewasa ataupun nilai2 positif yang bisa kita ambil sendiri dari masalah tersebut. Bisa juga Tuhan mengambil orang yang kita anggap baik, lantaran Tuhan tahu bahwa dia bukan yang terbaik bagi kita, Tuhan akan menggantikannya dengan sosok yang jauh lebih baik dan lebih tepat bagi kita.

#semoga bermanfaat & hidup bahagia..

4 Alasan Memilih Diam

"Silence doesn’t always mean “ya” sometimes it means I’m tired of explaining to people who don’t even case to understand”.

Adakalanya orang lebih memilih diam, dari pada harus banyak omong yang sebenarnya hak-nya yang bersangkutan untuk menjawab omongan yang tertuju ke arahnya. Namun, perlu disadari orang diam bukan berarti lemah dan bukan berarti sepakat terhadap apa yang dituduhkan kepadanya. 3 alasan orang lebih memilih diam dan tersenyum ketimbang menanggapi kicauan pedas mereka.

Tak butuh klarifikasi
Kita tak mampu membendung opini dan pendapat orang. Setiap orang memiliki jalan pikirnya sendiri2, sangat lumrah jika satu dengan yang lainnya berbeda. Begitu juga dengan yang namanya penilaian. Orang berhak menilai apapun, baik buruknya. Sehingga ada dalam sebuah kasus orang memuji dan ada sebagian mencaci. Karna penilainnya tersebut bersifat subjektif ataupun relatif. Tergantung yang menilai menggunakan sudut pandang mana. Kembali lagi, ketika orang tersebut suka terhadap kita pasti akan beropini baik, begitu juga ketika yang bersangkutan benci dengan kita, tak mungkin ada opini baik yang keluar dari mulutnya sekalipun kita baik. Kembali lagi sebuah pendapat itu bersifat sangat melekat di diri orang yang bersangkutan, tidak dapat dijadikan patokan bahwa keadaan yang sebenarnya adalah sama dengan apa yang diutarakannya.

Contoh:
#Oh si Tami itu orangnya baik bangeeet,, hatinya tulus, ihlas,   dermawan. Sering kalau aku dikasih makanan, semalem-pun aku dikasih dodol garut bla bla bla bla... (komen positif dari orang yang sering interaksi dengan Tami, sekaligus tetangga dekat kosannya)
#Idih Tami mah orangnya ga’ suka bergaul, cuman ngurung dikamar ajah. Hadah mang besok2 ga’ bakalan butuh tetangga apah?? .. (komen dari orang yang tidak dekat dengan Tami, baik tidak dekat secara pribadi maupun tidak dekat dengan tempat tinggalnya).

Terlihat kan, perbedaan komentar dan pendapat orang lain. Sejauh kita masih dalam jalur yang benar, maka di-ignore-kan aja omongan mereka. Kita hidup bukan untuk mencari penilaian orang2 kok. Mungkin saja mereka berkomentar negatif lantaran mereka tidak mengenal kita secara dalam. Dan kita tak perlu mengklarifikasi bahwa kita adalah orang yang baik agar image kita di masyarakat yang telah pudar dapat kembali bersinar. Kembalikan ke waktu saja, beri kesempatan padanya untuk  membuktikan apakah kita memang seperti itu atau sebaliknya, karna orang baik tanpa harus dipublikasikan akan tetap baik dengan sendirinya.

Hanya kita yang tahu persisnya
Mungkin sering kita rasakan, tatkala kita “dihakimi” oleh kicauan sebagian orang lantaran kita belum kunjung menikah. Dari nanya baik2, pura2 peduli namun terselubung cuman mau ngepoin doang hingga nyiyir ga’ jelas. Pertanyaannya justru terbalik? Kenapa kita yang belum nikah namun mereka  ributnya luar biasa ya??. Belum menikah bukan berarti tidak laku loh!! Segala sesuatu pasti ada alasannya dan hanya yang bersangkutanlah yang tau persis mengapa. Tak ada gunanya kita mengumbar berita di depan umum kan? Kita bukan selebritis yang setiap detik kesorot oleh lensa kamera, bahkan beritanya menjadi trending topic di berbagai media. 

Kita hanyalah orang biasa, yang tak semua alasan ataupun kejadian harus di blow up ke jagad nyata bahkan jagad maya kan?? Tak ada manfaatnya justru malu keless lantaran privasi kita sudah hilang. Yang ada hanya akan menjadi bahan lelucon orang2 ketika kita sering mengobral kisah diri kita didepan umum [red: dunia nyata dan maya]. So think smart guys, karna pada dasarnya mereka suka melebihkan dan mengurangi setiap omongan. Yang dibutuhkan disini, terus berpikiran positif apapun yang terjadi di kehidupan kita. Mengupayakan apapun yang terbaik dengan jalan yang baik2 pastinya. Semua sudah diatur oleh-Nya, namun ikhitiar adalah  kewajiban kita. Hanya kita yang tau apa yang seharusnya dilakukan so cuekin ajah kicauan mereka, anggap saja mereka sayang dan peduli dengan kita.

Tak butuh jawaban
Kicauan yang tak terkontrol cepat atau lambat akan membahayakan. Jangan anggap remeh orang diam. Orang diam bukan berarti yang bersangkutan lemah dan tak berdaya lho!!. Bukan berarti sepakat dengan opini yang menyudutkannya. Hanya saja yang bersangkutan prefer diam daripada membalas omongan miring tersebut. Adakalanya ketika sudah diklarifikasi bukannya surut malah justru semakin banyak spekulasi bertebaran kemana2. Perlu dipahami, setiap pertanyaan tak selalu butuh dengan jawaban kan? Terlebih dengan kicauan. Sambut dengan hati yang lapang, seraya mengamini doa2 tulus yang mereka panjatkan untuk kita. Mungkin saja bentuk perhatian mereka dengan cara seperti itu.

Bom waktu
     Mungkin terlihat orang itu diam, namun apakah kita tahu perasaan yang berkecamuk dalam hati, dalam relung jiwanya?? Ketika dia sudah berusaha menahan sekuat tenaga terhadap nyinyiran orang2 namun selalu saja tak ada habisnya, wajarkah jika diamnya berubah menjadi bom yang mampu meluluhlantahkan keadaan yang semula baik menjadi sebaliknya? Menurut saya wajar, lumrah dan manusiawi. Kita sering tak menyadari, kita terlalu banyak tuntutan terhadap orang lain, kita terlalu sering mengurusi urusan yang bukan urusan kita, kita sering lupa untuk bercermin apakah muka kita ada kotorannya apa tidak?? Yang sering kita lakukan adalah menghakimi orang yang bersangkutan seenaknya tanpa memahami apa yang sedang ia alami dan apa yang sedang menjadi kewajibannya. 

    Miris memang namun ini sudah sering terjadi, bom waktu mampu melelehkan persaudaraan yang dulunya baik menjadi tak berarti. Kuncinya hanyalah satu, bilamana kita mampu memposisikan diri terhadap posisi orang lain saya rasa bom waktu ini tak akan terjadi. Pertanyaannya satu, apakah kita mau, mampu dan sadar akan hal tersebut atau tidak?
     
    Melakukan apapun sejatinya jangan berorientasi dengan pendapat orang, ga’ akan ada habisnya. Bukannya semakin maju namun justru semakin drop lantaran tak dapat melangkah. Luruskan niat karna-Nya, ikhtiar sebaik2 mungkin dan kembalikan kepada-Nya karna tak kan ada yang tak mungkin terjadi jika Ia mengijinkannya untuk terjadi. So, go ahead!!
#semoga bermanfaat hidup bahagia..

Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger