Musim durian tiba,..! bagi para pecinta raja buah ini, mungkin hal inilah yang ditunggu2. Banyak pedagang bermunculan di pinggir jalan. Sensasi raja buah ini mungkin menggoda bagi para penikmatnya., walaupun ada sebagian yang ga’ suka sama sekali dengan buah ini, ntah baunya ataupun rasanya. Ada sebagian lagi dibela2in beli di petaninya langsung di dusun agar dapat durian mantap dengan harga yang sangatlah miring,. Tentunya dengan konsekuensi yakni jarak yang ditempuh dan medan yang tidaklah biasa. Berburu durian bisa menjadikan ajang kumpul2 bagi para penikmat raja buah tersebut. Sesibuk apapun pasti akan diluangkan, segala schedule akan dipending demi durian.
Dan
sebulan yang lalu sayapun membuktikannya. Kesan yang menempel di benak ini bukanlah
rasa duriannya, lebih cenderung hal2 di luar dugaan yang dialami di perjalanan.
Kanan kiri pepohonan dengan jalan setapak,. Naik turun lembah bikin mual perut,. Belum lagi dag dig dug kalau ada mobil dari arah
yang berlawanan,. Siapa yang harus mengalah? Dan bla bla bla,. Mencengangkan
ketika kita berhenti lantaran kebingungan di persimpangan arah,. mau belok
kanan atau ke kiri atau justru lurus? sejenak berhenti dan tanpa ada yang menduga
ada orang yang menghampiri dan bertanya kemana tujuan kami? sontan bapak tua
tersebut membeberkan arah mana yang seharusnya kami tempuh. “lurus katanya,
ikuti saja jalan ini, cuma situ kok,.” Kompak dalam bayangan kami, ohhh kita sudah hampir sampai,. ow ow ow asyiknya bentar lagi nyampek.
Ternyata “cuma situ” yang bapak tua ucapkan itu jaraknya puluhan kilometer. Dan
hebatnya bapak tersebut tau rumah yang dituju,. tau persis nama dan ciri2 teman
yang kami tuju,. Oh amazing,.
Inilah
kelebihannya tinggal di dusun. Guyup dan
kekerabatan di dusun sungguh terasa kentalnya, hingga puluhan kilometer-pun
masih mengenali satu dengan yang lainnya. Bagaimana tidak, setiap tikungan
ataupun di gardu ronda orang membunyikan klakson kendaraannya, pertanda nyunsewu atau permisi lewat daerah
tersebut., sekalipun kita tidak mengenalnya. Sempat adik bercanda, “wah kalo
tinggal disini kita pasti boros accu-nya ya,. Karna dikit2 klakson..”.
Pengalaman
yang sungguh mengesankan bagi saya tatkala beberapa jam tinggal di dusun yang jauuuh dari hiruk pikuk dunia perkotaan.
Dusun yang masih sejuk. Dusun yang masih hijau dengan pepohonan yang menjulang
tinggi. Dusun yang masih ramah bagi populasi beberapa hewan dalam menyandarkan kehidupannya,. Dan
dusun yang masih menjaga tradisi kekerabatannya, sehingga kita kepentok nyaman dan tentram berada di
dalamnya. Sejatinya nilai2 inilah yang kita butuhkan sebagai penyeimbang
kehidupan dimana keegoisan2 yang lebih dominan.
#semoga
bermanfaat & hidup bahagia..