Entradas populares

Kelolalah Rasa Sesuai Porsinya

Sedih boleh, namun sekedarnya saja. Senang harus, namun sewajarnya saja. Begitu juga ketika dilanda kebencian terhadap sesuatu. Bencilah sewajarnya saja jangan berlebihan karna sekarang benci belum tentu besuk pagi masih benci lhoo, bisa2 sebaliknya malah bener2 cinta alias menggilainya. Begitu juga ketika menyukai seseorang, sewajarnya saja. Karna bisa jadi esok hari ia akan menjadi orang yang paling kita benci. Sengit ndulit (red: kemakan omongan sendiri akibat terlalu membenci bahkan antipati terhadap sesuatu).

Mengapa itu bisa terjadi? Jawabnya karna kita terlalu berlebihan dalam menanggapi sesuatu hal. Kita mempunyai pandangan yang terlalu tinggi terhadapa sesuatu, dan ketika apa yang kita bayangkan tidak terjadi dan bahkan meleset jauh dari perkiraan, maka kekecewaan yang timbul dan berimbas dengan rasa yang kita miliki. Tidak mengherankan jika cinta bisa jadi benci, benci bisa jadi cinta.., so sewajarnya saja.!

Begitu juga dalam hal persahabatan, biasa saja,sewajarnya saja. Jangan mendewakan persahabatan yang sedang dijalani, karna apa? Karna tak ada yang abadi di dunia ini, kecuali-Nya. Dalamnya laut dapat diukur, namun dalamnya hati sapa yang tau?, begitu juga dengan perasaan para sahabat kita. Bisa jadi, mereka ngampet kegalauan terhadap kelakuan minus kita slama ini, yang ending-nya  berwujud bom waktu yang sewaktu2 dapat meledak tanpa baa bii buu,.. yaps meledak, tanpa ada kompromi., dan itupun sangat fatal akibatnya.

Tak kalah pentingnya terhadap interaksi di lingkungan sekitar,, sewajarnya saja-lah! Ga’ usah berlebihan ingin terlihat lebih dibanding yang lainnya. Lebih menarik, lebih kecii dilihat, lebih pandai, dan lebih lebih lebih lainnya. Sejatinya tampil sederhana, sewajarnya dan apa adanya sebagaimana mestinya jauuuuuuuuuuuuuh mempesona. Katakanlah yang bersangkutan orang yang bependidikan tinggi, maka yang harus dilakukan bersikap dan berfikir yang luas, tidak fanatik, open minded dan tetap asiik menanggapi “keberagaman”, bukan malah sebaliknya. Laksana padi yang kian merunduk dengan kerendahan hatinya, bukan seperti pohon jati yang kian tegak dengan keangkuhannya.

Pada hakikatnya segala sesuatu yang berasal dari ulah kita akan dan pasti kembali ke diri kita kok. Yaps siapa menanam dia yang akan menuai. Tak peduli apakah hal kebaikan ataupun sebaliknya. Jadi ga’ perlu rasanya menceritakan dan mengumbar apapun yang telah dilakukan, jikalau kebaikan yang ditanam tanpa kita harus koar2 kemana2, kebaikan itu sendiri yang akan “mengangkat” kita, begitu juga sepintar2 apapun menyimpan “bau busuk” maka cepat atau lambat orang2 akan mengetahuinya.

Biasa aja, sekedarnya aja, sewajarnya, sesuai porsinya saja dan yang terpenting ga’ usah lebay alias berlebihan. Adalah sebuah solusi dalam menanggapi apapun yang menghampiri kita. Karna tak selalu apa yang menyapa di kehidupan ini sesuai dengan apa yang kita inginkan. Tak lupa menempatkan diri sebagaimana mestinya tak luput memberikan  kontribusi yang menjadikan kita magnet bagi lingkungan. Magnet positif yang akan menarik kutub2 kebaikan bagi lingkungan sekitar.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia


Yang Punya Masalah Tidak Hanya Kamu

Ada berbagai macam tipikal karakter manusia di muka bumi ini. Ada orang yang cuek, peduli, empati, egois bahkan problem solving. Tentunya bagi orang yang berkarakter problem solving  akan banyak yang mencarinya (red: untuk menumpahkan unek2), namun pernahkah kita sadari kita kerap menghubunginya hanya dikala kita butuh? Saat kita butuh second opininya, kita hebohhh bagaimana caranya agar bisa curhat dengannya tanpa memikirkan apakah ia sedang sibuk? ataukah sedang bermasalah juga.? Yang ada dalam pikiran hanya bagaimana mendapatkan solusi darinya, titik.! Sungguh egoisss yak..!! Ironisnya  ketika masalah itu clear kita lupa dengannya. Seolah tidak pernah terjadi apa2 dengannya..

Dalam kehidupan ini, kalau segala sesuatu dibuat ribet dan spaneng yang akan ada hanyalah stress ga’ berujung. Sejatinya hanya diri kita yang mampu mengolah rasa  tersebut. Dan ketika masalah baru tak dapat dipecahkan, lagi2 sibuk mencarinya dan tak kenal waktu menghubunginya agar ia mau mendengarkan curhatan kita lagi.. (teman macam apa yak ini..!) lagi2 ketika masalah beresss lupa tuh dengan sendirinya..

Pernahkah kita menyadari bagaimana perasaannya terhadap kita? ga’ berlebihan jika ia sekarang lebih memilih menjaga jarak dengan kita, telpon tak diangkat, sms-pun tak dibalas,, yang perlu kita sadari dya juga punya kesibukan dan kegiatan yang mungkin sangat menyita waktunya. Jadi jangan ngotot jika curhatan kita belum direspon, dan jangan nambahi lagi kerjaan baginya. Kitanya harus sadar diri..!!

Secara tidak langsung, ia menjadi salah satu bagian penting di kehidupan kita,, tanpa disadari, knapa? Karna ketika kita ada masalah kita ingin mencari solusi terbaik darinya,, tentunya dia berefek baik bagi kehidupan kita, walaupun tak begitu baginya J
Bolehlah curhat dengan siapapun yang kita percaya, siapapun yang membuat kita nyaman, siapapun yang dapat memberi umpan balik dari permasalahan yang kita hadapi,, dan kapanpun yang kita mau. Asal kitanya harus tau diri dan sadar diri, karna yang bersangkutan juga memiliki keterbatasan kemampuan untuk mendengarkan curhatan2 itu.

 Lihatlah tempat sampah.!! Kalau diisi sampah terus menerus, maka ia akan penuh, menggunung, dan berceceran ntah kemana hingga fungsinya sebagai tempat menampung sampah tidak berfungsi lagi. Begitu juga dengan dya. Sekali dua kali hingga batas kemampuannya mendengarkan curhatan kita mungkin masih bisa ia dengar dan ia beri solusi terbaik, namun ketika sudah diluar kemampuannya jangan salahkan ia jika curhatan kita baginya hanya angin lalu, yang hanya menguap  begitu saja.

#semoga bermanfaat & hidup bahagia 

Kompromi itu Menenangkan

Seberapa seringkah kita menyadari fase dalam kehidupan kita ini begitu indah.? Suka duka-pun sudah semestinya menjadi sahabat karib kita, setali tiga uang dengan kata pepatah ”semakin tinggi pohon maka semakin kencang angin menerpanya”. Hal tersebut mengamini bahwa cobaan itu di sesuaikan tentunya dengan kekuatan hamba-Nya.

Jika kita mau flasback pada masa kanak2, apakah kita merasakan rasa  se-puyeng sekarang? Tentu jawabnya tidak, karna setiap masa mempunyai cerita tersendiri. Masa kanak2 mungkin bisa jadi masa terindah bagi setiap insan manusia, karna masa itu penuh dengan keceriaan, bebas dari beban dan tanggung jawab serta tuntutan. Berbanding terbalik ketika kita sudah menginjak dan menapaki masa dewasa., dimana mulai belajar bertanggungjawab, mulai merasakan sisi lain kehidupan yang mungkin jauh berbeda dengan masa kanak2. Sebut saja kegagalan, keputusasaan dll.

 Semakin kesini, masalah mungkin semakin kompleks. Bagaimana bisa bertahan dengan keadaan yang kadang ga’ kita inginkan dan ga’ kita duga. Tentunya ga’ ada yang ingin hidup sengsara, namun pernahkah kita bersyukur terhadap permasalahan yang menimpa kita? Bersyukur itu tidak harus ketika mengalami kebahagiaan aja lho,,. Bersyukur karna telah diingatkan agar bisa lebih baik lagi. Diluruskan tentang apa yang kita kerjakan kemarin ternyata kurang pas hingga kita bisa paham dan memahami apa yang sebenarnya tepat yang kita lakukan.

Pernah suatu ketika dalam hal yang bersamaan beberapa teman curhat mengenai kondisi tempat kerja dengan segala macam permasalahannya, hingga terlontar dari mulut mereka bahwa mereka akan re'sign. Yaaahhhh.. itu sah2 saja dan pilihan mereka untuk lanjut bekerja atau menyudahinya, tentunya akan berbuntut konsekoensi yakni menjadi jobless and job seekers. Pilih mana..?

“berkompromilah dengan keadaan yang ada pada dirimu, re'sign bukanlah solusi yang bijak, sedangkan dijaman sekarang dengan persaingan dunia kerja kerja yang begitu ketat ini, berpikirlah panjang, perlu diketahui bahwa ketika kamu pindah kerja ditempat yang baru, kamu pasti akan mengalami hal yang sama. Suasana yang tidak cocok-lah, ini-lah, itu-lah dan ga’ ada ujungnya. Dimanapun dunia kerja akan seperti itu. Tinggal pintar2 kitanya yang menarik ulur logika dan perasaan, karna semua tergantung dan bersumber dari kita. Hanya kita yang bisa mengatur perasaan. Hanya kita yang tau mana yang seharusnya kita lakukan.”

Jika kita hanya menuruti perasaan tanpa menggunakan logika, dirasa ending-nya hanyalah seperti itu. Keputusan yang grusa-grusu justru akan memperkeruh keadaan. Alternatifnya berkompromilah dengan diri sendiri dan akan menjadi solusi ampuuuh bin mujarab sebagai obat hati supaya lebih tenang. Logika juga harus disertakan, jangan hanya dengan perasaan tentunya. Sehingga penyesalan tidak-lah datang menghampiri kita.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

Tujuan Allah Memberikan Rasa Kecewa

Kita ga’ akan pernah tau apa yang akan terjadi di dalam kehidupan ni. Semua berproses dan berjalan begitu saja, tanpa ada yang bisa melawan garis takdir-Nya. Kesedihan dan kekecewaan kerap kali menjadi pelengkap suatu kata yakni kebahagiaan. Dan Tuhan memunyai berjuta cara untuk menghadirkan kebahagiaan bagi hamba-Nya, sekalipun berbingkai kekecewaan.

Kekecewaan sering bahkan berkawan di dalam kehidupan kita. Tanpa meminta kehadirannya-pun “dia” bisa muncul dan hinggap darimana saja asal dan sumbernya. “dia” pun bisa membuat kita drop dan luluh lantah tak bersisa. Angan dan harapan tak selalu berakhir dengan manis, terlebih harapan yang terlalu tinggi. Yang ada hanyalah nglokro alias tidak semangat lagi menjalani kehidupan.

     Lalu apa yang bisa dilakukan untuk meminimalisir dan mengobati kekecewaan? Sejatinya luruskan niatan awal kita terhadap sesuatu. Jangan biarkan kekecewaan muncul lantaran kita terlalu banyak berharap. Harapan yang terlalu besar menggiring kita berfikir tinggi. Dan tanpa kita sadari diri kita-lah yang membuat harapan palsu itu.

     Janganlah sekali2 salah menyandarkan harap. Sandarkan harapmu satu2nya pada-Nya. Tuhan tak pernah ingkar janji. Tuhan akan memberikan apa yang terbaik  bagi hamba-Nya. Karna sejatinya hidup ini milik-Nya dan kembalikan-lah kepada-Nya sang Maha Berkehendak. Bolehlah kita punya mimpi yang tinggi, namun jika Tuhan belum mengijabahi, apa mau dikata. Dari pada stress ga’ berujung mending ridho dan legowo dengan ketetapan-Nya,tak lupa bersyukur dan positive thingking. Bahwa sejatinya Tuhan memberikan kebahagiaan melebihi dari apa yang kita minta, sekalipun jalannya harus berliku2.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

From Nothing to Something

Tidak ada larangan bagi seseorang menilai terhadap apa yang dilihatnya. Ga’ ada ukuran benar atau salah pendapatnya. Semua sah2 saja dan kita-pun ga’ bisa juga  nge-judge penilaiannya salah ataupun versi kitalah yang paling benar. Kadang dari penilaian yang hanya sekilas bin seklibetan menjadi persepsi yang permanen bagi suatu hal.

Tidaklah berlebihan memang, kesan awal akan menjadi image yang ada dalam otak mengenai sesuatu. Ga’ ada salahnya, jika kita mengetahui berbagai si2, sehingga kita bisa bijak dalam mengerucutkan sebuah persepsi. Jika apa yang dilihatnya misal orang berbadan subur, belum tentu lhoo  yang bersangkutan malas berolahraga, belum tentu pula yang bersangkutan porsi makannya jumbo. Don’t judge a book by its cover, yaps itulah pepatah yang tepat untuk menggambarkannya.

Pernahkah anda diremehkan orang? Diremehkan karna keterbatasan kemampuan? Jika pernah seberapa sering? Lalu apa yang anda lakukan? Tentunya, semua orang ingin dihargai dan di-orangkan. Namun kenyataan yang ada entah karna ada yang merasa lebih (red: lebih kaya, pandai, tampan, cantik, dll) lalu memandang orang yang menurutnya kurang/dibawahnya menjadi sebelah mata. Tidak semua memang, namun ada sebagian dari mereka yang memiliki karakter semacam itu. Sakit hati boleh bila diremehkan orang, tapi janganlah berlama2 alias hanyut and let’s move on guys..!!

 Sebut saja Tito. Bagi kebanyakan orang, he’s nothing, tapi dia membuktikan kalau suatu saat ia bisa menjadi something. Masa lalu menghatamnya cukuplah berat nan pelik. Hingar bingar fatamorgana dunia melenakannya hingga ia terpeleset bahkan masuk ke kubangan dunia yang kelam,, Diawali dengan segenggaman niatan baik, ia beranikan tuk memulai satu per satu step di depan matanya. Ga’ mudah pastinya tapi ia terus melawan. Niatan besar dari dalam hatinya dengan dukungan keluarga dan para kawan baiknya-pun ampuh membawa ia terlepas dari jeritan pilu itu. Niatan baik tersebut berbuah keberuntungan baginya. Keberuntungan yang selalu menaunginya hingga decak kagum tak percaya-pun selalu terlontar tatkala namanya disebut. Orang2 yang selama ini menganggapnya sebelah mata, harus rela menelan ludahnya. Kini orang yang ga’ ada arti layaknya seonggok rongsokan berbenah menjadi pribadi baik dalam arti sesungguhnya dan membuktikan bahwa kini ia menjadi something.

Kisah lain dari Nina. Sekilas ia adalah anak yang tidak punya bakat, akademik-pun sangatlah minim. singkat kata, ia adalah anak pas2an. Ga' pandai namun ga' bodoh juga. Kebetulan sekolahnya mengirim 2 perwakilan maju dalam perlombaan menggambar. Mereka adalah Nina dan Lani. Teman2nya-pun ragu akan kemampuan Nina sebagai wakil sekolah, bahkan terang2an kalo Lani-lah yang akan menyabet pialanya, mengingat Lani dikenal mahir menggambar. Dengan terang2an mereka memuji Lani, dan itupun sah2 saja bagi Nina. Karna sebuah pendapat itu mutlak hak masing2 orang. Masalah bagus, cantik, indah itu masalah selera. Jadi satu dengan yang lainnya barang kali tidak sama. Singkat cerita, perlombaan telah selesai, dan tibalah waktu pengumuman. Tidak disangka ternyata Nina-lah yang menjadi juara. Tidak lama dari itu, Nina mendapat kesempatan lagi mewakili sekolah-nya dalam perlombaan yang sama, namun dalam forum yang jauh lebih besar. Orang2 yang semula tidak menganggap Nina-pun mulai terbuka pikirannya dan mulai mendukungnya. Dan seperti perlombaan sebelumnya Nina-pun mendapat kesempatan memiliki piala lagi.

Penggalan dua kisah diatas mengisahkan terhadap “remehan” orang. Ga’ perlu menangkis remehan  yang dialamatkan kepada kita, karna bisa jadi memang kita dimata mereka seperti itu, bisa juga mereka tidak mengetahui sebenarnya diri kita. Tugas kita mengerjakan apapun sebaik mungkin, agar penyesalan tidak pernah menghantui. Jikalaupun ada orang yang ga' suka, biarkann dan itu-pun lumrah adanya. Hal senada dengan pepatah berikut:
Nandur pari,  iso tukul pari lan  iso tukul suket
Nandur suket mesti bakal tukul suket ora bakal tukul pari
Nandur kebaikan, iso tukul kebaikan lan iso tukul keburukan
Nandur keburukan jelas bakal tukul keburukan
Tapi ojo khawatir, Gusti Allah Maha Kuasa..

Ringkasnya: kita berbuat baik aja ada orang yang ga’ suka, terlebih kita berbuat buruk. Jika kita mengalaminya, balas saja dengan senyuman termaniss, dan jadikan hal tersebut sebagai motivasi agar bisa lebih baik lagi. Karna kita tidak dapat memaksa orang lain untuk menyukai kita. Itu hak yang ada pada masing2 orang. Yang jelas, yang harus kita lakukan yakni berkarya sebaik mungkin dan teruslah berpikiran positif riiia. 
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

Jatuh Hati dengan Sahabat

Ngomongin cinta panjang ga’  ada ujungnya,. Lala yeyeye lalalala yeyeye..  (ala penonton bayaran). Cinta bisa kapan  saja muncul, kepada siapa yang ingin disapanya yang tak mengenal waktu bahkan umur.
Begitu juga ketika kita jatuh hati dengan sahabat kita sendiri. Sahabat dimana ia adalah orang terdekat kita yang dirasa sudah mengetahui kenaturalan kita. Tak lagi ada hal2 yang ditu2pi justru banyak hal konyol sudah dilalui bersama. Saat bersamapun tak pernah terbesit kalau akan ada rasa “asing” yang singgah di hati, yang ada hanyalah senang bahagia yang ujungnya ketawa lepas.

A:besuk ada acara ga’? nge-bakso yuuukk, ditempat biasa,!!
B:  siiip, kebetulan aku kosong..

Waktu pertemuan itupun tiba, tanpa basa-basi ngobrol ga’  jelas kesana kemari, dan tibalah..

A: oh iya, besuk lusa aku ke Batam loh,. minta doanya ya, semoga diberikan kelancaran.
B: siiip tentulah,. Mang meh ngopo ke Batam? Tes lagi kah?
A: ga’,, Alhamdulillah aku lolos seleksi yang terakhir kemarin,. Nuwun banget ya.., ini berkatmu juga..
B: kereeeeeeeeeeeeeeeenn, Alhamdulillah klau gitu, Alhamdulillah aku ikut syeneng,. Selamat bro sukses selalu yak.. (dengan wajah yang berbinar)
A: aamiin, kamu juga yak.. harus!!
B: aamiin,,. insyaAllah  coming soon,  ((berasa pula ada  bakso bulat nongkrong di tenggorokan,, sambil menahan air mata jangan sampek tumpah dari tanggulnya, bisa2 tengsin dunk!! walhasil tarraaa … sentrap sentrup deh dengan alibi kepedesen kebanyakan sambel,, padahal ga’ pake sambel  cuma nempelin sendok sambel di kuah bakso)).. #konyol

Dan perpisahan tidak kuasa untuk dicegah bahkan digagalkan.  Tatkala ia melambaikan tangannya, berasa ada lubang dihati yang tiba2 muncul,. Kuat kuat harus kuat walau selepas membalikkan badan tak kuasa juga membendung air mata tuk tidak jatuh dari tanggulnya. Hari2pun menjadi aneh, semacam salah tingkah.  Mencoba menormalkan kondisi tanpanya dan berasa terlahir kembali karna memulainya dari enol seorang diri tanpanya.  Dan memang benar kata pepatah., kita akan merasakan betapa berharganya seseorang ketika kita sudah “ditinggalkan”. Hal sama dirasakan olehnya yang ada di nunjauh disana. Terlihat dari e-mail yang dikirimnya. “sudah banyak hal yang kita lalui bersama, hingga tanpa disadari kita saling ketergantungan”. Dan endingnya susah untuk move on dari bayangnya.
Tak ada yang salah dari jatuh hati, termasuk kepada sahabat kita sendiri. justru kalau kita mau mengambil sisi positifnya, akan terminimalisir “kepalsuan” dengan sendirinya, karna sudah mengenalnya luar dan dalam. Pendalaman karakter-pun sudah dilakukan secara alamiah tanpa ada emebel2 kepura2an. So, sangat wajar jika intensitas yang terlampau sering, akan menimbulkan rasa “asing” di dalam persahabatan. Ntah bersambut antar keduanya ataukah hanya sebatas sebelah tangan. Dan biarkanlah waktu yang menjawab dan menyikap tabir rahasia-Nya. Tugas kita menjalani apa yang ada di depan mata dengan sebaik2nya sesuai dengan rule2-Nya.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

Nyaman Belum Tentu Berjodoh

Ngomongin cinta ga’ bisa jauh dengan apa yang namanya rasa nyaman. Dan tumbuhnya pun bisa kapan saja sekalipun dengan orang yang kadang diluar jangkauan logika. Berjalannya waktu, kadang tidak pernah disangka, ternyata sosok yang dicari tidak jauh dari diri kita. Ia adalah sahabat kita. Berjuta kisah telah dirangkai bersama sehingga kenangan-pun telah tersususn rapi dengan sendirinya. Tanpa ada pemanis buatan maupun tipu2an alias KW. Semua aslii dan murnii timbul dari sebuah ketulusan.
Bener apa kata pepatah jawa, witing trisno jalaran seko kulino. Rasa sayang muncul lantaran intensitas yang terlampau sering. Rasa nyaman yang tercipta dari persahabatanpun kadang memperdalam rasa yang ada. Sama2 single jadi ga’ masalah kan??
Yang jadi permasalahannya ketika pemberi rasa nyaman tersebut sudah menemukan pengisi hatinya. Sedangkan rasa itu masih terpatri di sudut hati kita yang terdalam. Dan sulit tuk memudar bahkan menghilang.
Status-pun belum beranjak naik menjadi sebuah pasangan, masih stay sebagai teman baik. Kendati begitu bukanlah menjauh namun semakin dekat mengingat semakin dalam karekter yang diketahui. Bagaimana legowo dan tegarnya dalam menghadapi permasalahan, bijaksananya dalam mengambil keputusan, menempatkan diri dalam bergaul serta pandai memilih cara untuk menyanyangi dan menghormati orang tua. Semakin dalam rasa lantaran menyadari bahwa ia adalah jawaban dari doa selama ini, sebuah sosok yang memukau.
Lalu bagaimana jika, si pemberi rasa nyaman tersebut datang ke rumah dan mengantarkan sebuah undangan.? sebuah undangan pernikahan, dan pernikahannya tentunya, yang dalam hitungan 1 minggu kedepan ia akan menikah dengan gadis pilihannya.
Jika sedih itu manusiawi,,tentunya akan tidak sebebas kemarin. Karna ia sudah mempunyai sebuah ikatan suci. Harus ikhlas,, melepasakan ia bersama dengan gadis pilihannya. Jika ia bahagia kitalah orang yang akan merasakan kebahagiaan itu pertama kali. Doa tulus selalu terucap semoga kelak ia diberikan kebahagiaan lahir batin, dunia akhirat.
Buat apa kita paksa tuk bersama jika kebahagiaan minim adanya. Tuhan menakdirkan ini, lantaran ada sebabnya. Tuhan mempunyai rencana indah dibalik ini. Kita harus berfikir legowo, berfikir positif dan bijaksana. Belum tentu jika bersama-pun akan bahagia. Kenyataan yang ada, harus merelakannya walau tak sempet untuk memilikinya. Setidaknya pernah diberi kesempatan untuk mengenal sosok yang begitu luar biasa nan memukau.
Dan mungkin benar,cinta tak harus memiliki. Mungkin terlihat klise namun itulah kondisi yang tepat untuk menggambarkannya. Lantunan doa tulus mengalir untuknya, menjadi bingkai indah dalam kehidupan barunya. Semoga bahagia sebahagia bila bersamanya. Dan memang benar,penyesalan selalu datang terlambat, terlambat menyadari ia adalah orang yang slama ini menjadi bintang penerang di setiap malam, dan  penyesalan terdalam ketika menyadari sungguh berharganya ia,, dan terasa tatkala ia pamit untuk melanjutkan perjalanan hidupnya...
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger