Entradas populares

Kekuatan Kaca Spion


Jika teringat tentang spion, langsung keinget obrolan-ku dengan bapak di suatu senja.
Aku: pak aku ga’ mau pake motor ini lagi,.
Bapak: knapa, kan lebih enak dari pada motor lama?
Aku: ya ga’ pa2, aku malu ja..
Bapak: malu kenapa?
Aku: spione dobel, ga’ gaul Pak..
Bapak: kamu sekarang udah gede loh, bukan lagi anak SMA yang masih mentingin gaul,. Sekarang berfikirnya juga harus berubah,.
Aku: iya deh..

Hari berganti hari, aku mulai berfikir dan mulai menikmati “fungsi” spion. Ternyata enak ya pake spion dobel,. Gumamku dalam hati. Ketika mau nyebrang tinggal liatin ja tuh spionnya, ga’ usah toleh ke belakang,lumayan kan.. klo pas kosong langsung cuzzzz nyebrang deh, . Sebelumnya tiap berkendara aku ga’ pernah menggunakan fungsi spion. Dulu spion hanyalah sebagai pelengkap berkendara, agar ga’ ditilang ajah., dan sekarang sudah bisa memahami makna dan fungsi spion. Dan semakin kesini sadar mengapa spion masuk dalam bagian kendaraan. Dan ternyata fungsinya lumayan vital.
Hal senada dalam hidup ini, kita harus menggunakan spion untuk menimbang ataupun memutuskan. Upsss bukan berarti kemana2 bawa spion loh. Maksud disini ialah kejadian apa yang telah menimpa kita, kita jadikan cermin untuk melangkah. Kepada orang yang pernah menorehkan warna dalam hidup, ntah warna terang bahkan sebaliknya.  Warna warni menjadi spion bagi perjalanan hidup kita sehingga kita mampu berhati2 dalam bertindak,, agar tidak mengalami kesalahan yg sama...
Terlalu melihat spion juga ga’ bagus efeknya, karna yang bersangkutan bakal nabrak ataupun ga’ jalan2. Tuhan mentakdirkan sesuatu pasti ada alasannya. Tinggal bagaimana kita menyikapi dalam kehidupan ini. Ada kesaamaan spion di kendaraan dengan spion di kehidupan ini. Sama2 sebagai cermin tuk melihat arah belakang. Agar kita berhati2 dalam melanjutkan perjalanan ke depan. Hanya sebatas melihat arah belakang. Itu saja, sekilas saja. Bukan malah fokus melihat lalu lalang yang ada dalam spion.
Begitu juga dengan hidup, spion berguna untuk bahan cerminan diri dalam mengambil keputusan saja, agar lebih bijak dan tidak jadi “kerbau” yang jatuh ke dalam kubangan yang sama. Jika kita mau belajar dari masa lalu, dari apa yang telah menimpa kita, dari apa yang sudah menempa kita, dari apa yang sudah mampir dalam  kehidupan kita. Selayaknya kita bisa lebih arif dan legowo dalam mengambil keputusan. Hal tersebut lah yang mengisyaratkan mengapa dalam hidup kita harus memiliki dan mengunakan spion.
#semoga bemanfaat & hidup bahagia

Melepaskan untuk Sebuah Kebaikan


Memang benar kata pepatah, ketika kita benar2 mencintai seseorang, maka kita dengan sendirinya akan mudah tuk melepaskannya. Terlihat  aneh, namun jika kita rasakan dan kita resapi kita-pun akan mengiyakan.
Ketika kita sudah berupaya untuk mendapatkannya, mengusahakan untuk bersama, bahkan ribuan kilo jarak bukanlah lagi penghalang. Jurang perbedaan yang nyata2 menghadang hingga menimbulkan permasalahan pelik-pun bukan lagi sebuah hal yang tabu tuk ditakhlukkan.
Dan ketika semua usaha berbuah hasil yang nihil, sepatutnya kita tetap harus iklas menjalaninya. Sekuat apapun jika belum menjadi hak kita, itu akan tetap ada saja jalannya untuk mlipir dari kehidupan kita. Sekuat apapun kita menggenggamnya, ia akan lari jua..
Sakit pasti, marah mungkin, tidak terima itu manusaiwi.. namun perlu kita sadar ada Tuhan Sang Maha Cinta. Sang pemilik skenario kehidupan yang sungguh menawan. Pasrahkan pada-Nya.! Karna sebagus apapun rencana kita, seindah apapun angan kita,  jika belum menjadi kehendak-Nya, ada saja jalan tuk bubar.
Lepaskan dirinya, biarkan ia melanjutkan kisah sejati yang terhenti ketika bertemu dengan kita. Biarkan ia menemukan orang yang bener2 bisa membuatnya nyaman, bahagia dan damaii. Biarkan ia menemukan bahagia sejatinya yang tak didapat dari kita. Biarkan dia menemukan orang yang benar2 ia banget, sekalipun bukan kita.
Lepaskan..!
Lepaskannya..!!
Biarkan ia memilih jalannya, dan biarkalah kenangan indah itu terpatri dalam sanubari. Tak ada satupun yang dapat menghapus bahkan mengubahnya. Biarkan kenangan itu menjadi bingkai indah dalam puzzle kehidupan kita. Begitu dengan kita, berharap temukan orang yang bener2 membuat kita nyaman,, menjadi diri sendiri dan tak lupa kita juga patut dan berhak bahagia dengan atau tanpa orang yang pernah menorehkan rasa.
Buat apa dipaksakan, jika endingnya menyakiti kedua belah pihak. Buat apa bersama jika keduanya tidak bahagia. buat apa dipertahankan jika yang ada hanyalah pertengkaran. Tak ada salahnya mengakhiri kebersamaan yang telah tercipta selama ini, sehingga keduanya kan jauuuh merasa lebih bahagia dan nyaman. Mengakhiri pertikaian yang ga’  ada ujungnya, dan memulai kehidupan yang jauh lebih membahagiakan dengan yang lain. Setidaknya awal yang baik dan diakhiri dengan yang baik pula. Siapa tahu dengan melepaskannya, kehidupan masing2 jauh lebih baik dan bahagia.

#semoga bermanfaat hidup bahagia

Cara Enjoy di Tempat Kerja

Tujuan manusia bekerja untuk mendapatkan uang/upah. Jika bekerja dilandasi dengan niat ihlas dengan akar Tuhan-Nya, maka bekerja tersebut bisa menjadi sebuah ibadah. Permaaslahannya tidak semua orang bisa nyaman di lingkungan kerja. Sehingga tidak sedikit yang nggresulo terhadap situasi yang ada. Lalu bagaimana caranya agar enjoy di tempat kerja, bisa sesante kayak di pante, tapi tugas tetep beres..?

 Bangun mood ceria di pagi hariMood yang baik di pagi hari akan berdampak dalam aktivitas kita. Katakan pada diri anda, “hari ini akan menjadi hari yang indah”. Diyakini atau tidak hal tersebut akan masuk ke dalam alam sadar lhoo.

Ubah  mindset
Ubah mindset anda tentang rekan kerja yang menjengkelkan menjadi rekan kerja yang menyenangkan. Geser mindset anda tentang tumpukan tugas di meja kerja menjadi sesuatu yang aduhaiii untuk dikerjakan. Serta balik mindset  anda yang spaneng menjadi woles. Bukan berarti woles = kerja sesukanya lho..! woles disini maksudnya tentang cara pandang dalam menyikapi situasi tertentu. Tujuannya agar tidak cepat emosi, lelah bahkan stres. Ga’ mau kan bekerja kok malah jadi “stres”? tak lupa ganti mindset anda tentang “gerahnya lingkungan kerja” menjadi “dingin dan syejuknya kantorku”

 Skill = daya tawar
Gaji tidak menutup kemungkinan menjadi salah satu hal yang membuat orang semangat bekerja. Lalu bagaimana nasib orang yang bergaji kecil? Bagaimana caranya agar yang bersangkutan tetap smangat dan enjoy? Jalan keluarnya yakni  mengasah dan menambah kemampuan diri agar bisa lebih kompeten. Dengan skill kita yang kompeten, kita akan mempunyai daya tawar. Kembangkan kemampuan sebanyak2nya. Segala sesuatu yang berhubungan/tidak dengan pekerjaan yang sekarang. Kenapa? Karena jika kita serius menekuni suatu hal, maka akan lebih maksimal hasilnya. Jikalau-pun apa yang menjadi minat kita tidak sejalur dengan pekerjaan kita sekarang, hal tersebut bukanlah sebuah permasalahan. Justru bagus kann, karena banyak ilmu2 baru yang bisa kita kembangkan. Sehingga pikiran tentang gaji kecil akan teralihkan dengan sendirinya di “selingkuhan” (red: minat) yang baru.

Kebahagiaan tidak selalu identik dengan materiBanyak hal yang bisa dikembangkan jika kita ingin gaji  yang “cukup”. Tuhan Maha Kaya. Tuhan akan memberikan rizki bagi hamba-Nya yang mau berusaha. Katakanlah dengan minat kita yang baru, missal TI. Kita bisa meng-explore kemampuan dengan cara baca2 buku, arikel ataupun blajar otodidak. Karna tidak semua orang bisa meng-instal PC/lepi kan, nah itu menjadi peluang yang begitu menantang tentunya. Diawali dengan meng-instal PC/lepi milik kawan bisa merembet kemana2 loh., hasil kerjaan yang bagus dan pelayanan yang memuasakan tentunya akan menjadi selling point tersendiri. Dalam hal ini penekanannya terletak pada pengalihan pikiran tentang gaji kecil tersebut. Bukankah gaji kecil + gaji kecil = gaji banyak?? tak lupa ditambahi syukur yang banyak agar lebih barokah.. 

OptimisDengan memulai hari2 dengan membangun mood  yang baik, mood positif maka akan berdampak dengan mindset  kita terhadap hal apapun. Dari ubahan mindset ini akan mengantar kita untuk mengasah kemampuan sehingga kita bisa mempunyai “daya tawar”. Dengan “Daya tawar” yang kita miliki akan menjadikan kita bisa memilih sumber kebahagiaan mana yang ingin kita pilih. Dan jika kita bener2 mendalami makna hidup sejatinya kehidupan tidaklah identik dengan materi. Dengan legowo-nya dan luasnya pikiran menjadikan hidup kita semakin optimis. Sepahit apapun dan seberat apapun tetep-lah enjoy, karna yang bersangkutan paham bahwa akan “ada pelangi setelah hujan badai”..

Berhentilah fokus terhadap masalah yang dialami. Mulailah mencari solusi agar dengan cepat segera hengkang dan menemukan solusi terbaik.
Sebagai ilustasinya: kita terpeleset dan jatuh di kubangan air. Lalu, apa yang hendak di pilih?
     A. Tetep bertahan di kubangan air?
     B. Menunggu sampai ada orang yang menolong?
     C. Bangkit, bersihkan pakaian dan lanjutkan perjalanan?

Jawabannya tentunya sangat beragam, jawaban A mengisyaratkan bahwa yang bersangkutan sangat mendramatisir setiap masalah yang hinggap di kehidupan-nya. Jawaban B mengindikasikan kalau yang bersangkutan manut dengan orang lain atau tidak punya pendirian. Sedangkan jawaban C menjadi simbol kalau yang bersangkutan adalah orang yang lebih suka mencari solusi masalah daripada larut dalam masalah yang bisa jadi semakin menambah masalah. Hidup ini indah bagi orang yang mau memahami bahwa masalah2 akan membentuk kita menjadi orang yang tangguuh dan tak mudah terkalahkan.
#Semoga bermanfaat hidup bahagia

Cara Menjalin Teamwork di Dunia Kerja


Tidak semua orang bisa “melebur” di dalam teamwork di suatu perusahaan. Latar belakang karakter, attitude, budaya daerah asal sedikit banyaknya akan berpengaruh dalam keseharian. Tak kenal maka tak sayang, mungkin itulah filosofi yang bisa digunakan untuk memecahkan kasus diatas. Namun apabila hitungan lebih dari 12  bulan apakah itu masih berlaku??
Penyesuain harus dilakukan bagi karyawan baru dan karyawan lama. Bagi yang baru jelas bin mutlak ia harus pandai2 melihat bagaimana culture di tempat kerja dan menyusaikannya, bagi yang senior tentunya jangan merasa sok okey dan semau gue,. Keduanya harus pandai2 ngerem ego agar keharmonisan dalam bekerja tercipta.
Lalu apa yang harus dilakukan, jika sudah terlalu lama bersama namun kemistri tak kunjung tiba??
v   Mengalah untuk menang
Bersikaplah legowo dan  berhati lapang. Kita harus menerima apapun kondisi rekan kerja kita.  Kesan pertama bukan penentu. Katakanlah pada diri anda, bahwa dia akan menjadi tim yang solid. Dan mulailah mengaplikasikan karakterisitik seorang patner kerja yang mengasyikkan.
v   Ubah persepsi
Ubahlah persepsi anda terhadapnya. Dengan cara membalik kesan anda sebelumnya. Jika kesan awal dia adalah orang yang males dan ogah2an bekerja menjadi rekan kerja yang rajin dan mempunyai etos semangat kerja yang tinggi. Perlu disadari segala sesuatu  PASTI ada alasannya.
v   Dalami kepribadiannya
Bukan berarti kita harus kepo dan cari tau tentang dia setiap saat lho.., bukan berarti harus tau pacarnya sekeren apa?, warna favoritnya apa?, ukuran sepatunya berapa?... (upz nglantur J ...)maksud disini adalah bicaralah heart to heart, bisa dengan jalan makan siang bersama. Di situasi yang nyaman tentunya segala kekakuan akan melumer dengan sendirinya. Jika sedikit tabir tentangnya sudah ada di tangan, tentunya akan lebih mudah untuk melanjutkan komunikasi ke tahap yang lebih dalam.
v   Jangan melulu mbahas tentang kerjaan
Kita sudah sedikit tau tentang dia, missal hobi yang bersangkutan. Katankanlah dia hobi motret. Kita bisa mengawalinya dengan sebuah pembicaraan tentang dunia fotography. Missal: tak disangka lihat poster tentang perlombaan foto, atau ada tempat wisata baru yang bagus view-nya dll. Dengan cara tersebut teman kita pasti akan tertarik dan bersemangat dalam obrolannya. Hal tersebut bisa mengindikasikan dan mengerucutkan karakter anda adalah patner kerja yang asyik, patner kerja yang berwawasan luas.
v   Katakan “aku tanpa-mu bagaikan butiran debu..”
Tentunya jangan di telaah secara mentah2 ya, jika iya bisa jadi ia akan risih terhadap kita bahkan ilfil. Ketika tahapan2 diatas sudah dilalui, otomatis kondisinya sudah mencair tentang image dia di dalam otak kita, begitu juga dengan dia, mungkin. Nah selanjutnya jika sudah sama2 selow dan merasa sama2 merasa asyik, selanjutnya rembug bersama suasana kerja seperti apa yang sama2 didambakan. Katakan dan utarakan apa yang anda inginkan di dalam tim ini, tak lupa meminta feedback dari dia agar terciptanya keselarasan dalam bekerja. “Kita tidak bisa berdiri sendiri. Kerjaan kita bakal keteteran jika salah satu dari kita ga’ ada”.

Kuncinya hanyalah satu, tidak lain yakni komunikasi. Bagaimana cara mengkomunikasikan dan bagaimana cara berkomunikasi. Jika kita menggunakan kedua hal tersebut tepat dan pas, inshaAllah kita akan memiliki teamwork yang solid. Dan bekerjapun akan menjadi nyaman, bukan beban.

#semoga bermanfaat hidup bahagia

merapi dan kisah-ku



Pagi  ini, sang mentari tersenyum ceria. Keceriaannyapun menular dan merasuk ke kalbu berupa smangat tuk lalui hari dengan indah. Dari arah utara terlihat Gunung Merapi dengan gagahnya. Begitu jelas keindahan dan Kuasa Tuhan. Subhanallah, decak kagumku. Khayalanku-pun seakan terbang melintasi cakrawala dan hinggap disana, bernostalgiakan 2010 lalu tatkala aku ditakdirkan untuk menjadi seorang relawan ketika Gunung teraktif itu “punya hajat”.
Bencana tak ada satupun yang menghendaki begitu juga dengan ribuan penduduk yang berada di lereng Merapi. Imbauan pemerintah pada waktu itu, dalam radius 20 km terhitung dari puncak gunung diharapkan mengungsi di tempat2 yang sudah disediakan. Mengingat letusan 2010 berbeda. Dikutip dari http://regional.kompas.com "Jika diukur dengan indeks letusan, maka letusan pada 2010 ini lebih besar dibanding letusan Merapi yang pernah tercatat dalam sejarah, yaitu pada 1872," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta Subandriyo di Yogyakarta, Selasa (9/11/2010).
Takdir menggiringku menjadi relawan di sebuah GOR di pusat kota, lebih tepatnya di stand Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) pemerintah setempat. SKB bekerjasama dengan Perpustakaan Daerah mengirimkan 1 unit mobil yang berisi ratusan buku dari berbagai jenis subyek atau yang lebih dikenal dengan perpustakaan keliling. Kebetulan sekali kami dari jurusan ilmu perpustakaan, jadi hal tersebut bukanlah hal asing.
Setiap harinya dari kami stand by menemani pengungsi yang ingin membaca buku ataupun sekedar bermain2 puzle, mengingat di stand SKB terdapat banyak mainan anak. Sore menjelang petang sekitar pukul 17.20 WIB ada seorang Ibu menghampiriku dan bertanya, kak, ini gimana ya caranya? (sambil menunjukkan soal tentang aritmatika). Mendadak pusing-lah diriku dan perlahan satu demi satu contoh ku telaah dan akhirnya bisa menjawab pertanyaan Sang Ibu. Ibu tersebut bersama 2 orang anaknya. Ima dan Ivan. Pada waktu itu, semua berjalan seadanya ga’ ada maksud untuk mengistimewakan Ima atupun sejenisnya. Sebelum ia pulang aku meminta nomor hp Ibu Ima dengan maskud jika da acara di SKB, aku bisa menghubunginya, mengingat Ima dan keluarganya tidak tidur di dalam GOR, melainkan di rumah saudaranya yang berdekatan dengan GOR.
Sore harinya, Ima dan keluarga berencana tuk pamitan karena hari itu kondisi Merapi sudah berangsur membaik, statusnya-pun sudah diturunkan, para pengungsi banyak yang sudah pulang ke kampung masing2. Namun sayang, aku tak ada di tempat. Ima hanya bertemu dengan teman2 dan menitipkan sebuah gambar yang ditujukan memang buat-ku. Gambar merapi ala anak SD kelas 1 dengan tulisan Ima sayang Kak Ana.
Malamnya seorang temen menyampaikan titipan Ima tersebut, melihat gambar tu membuat aku merinding, kenapa? karna ga’ pernah kusangka ada rasa yang mendalam dalam pertemuan pertama dan terakhir di GOR itu yang ga’ lebih dari setengah jam. Malamnya pun aku langsung memberitahukan Ibu Ima lewat sms kalau besok pagi ada hiburan dari pelawak dan pesulap yang sering kita lihat di tv,. Namun Ibu-nya membalas, jika ia dan keluarganya sudah pulang ke rumah mengingat status Merapi sudah diturunkan. Betapa senang hatiku saat itu, karna mereka sudah bisa menghuni rumah masing2 walau masih harus tetap waspada. Sms-pun berlanjut lumayan berkali-kali. Bagai tersayat sembilu,, “dek Ima ngajak ke pengungsian lagi Kak, karena pengen ketemu Kak Ana. Katanya pingin belajar lagi dengan Kak Ana. Kemarin dia nggambar pengungsian nah da gambar Kak ana dan dek Ima..
Waktu terus berputar dan membawaku di penghujung waktu menjadi relawan. Dengan berbekal alamat yang sangat simple dan tidak detail kusempatkan untuk mencari rumahnya. Sungguh suatu hal baru ku alami. Jalan berkelok2, kanan kiri pohon yang menjulang lebatnya dan salipan truk pengangkut pasir-pun menjadi teman di siang itu. Sesampai di daerah yang mengindikasikan kawasan rumahnya, ku beranikan bertanya kepada seorang Bapak dan beliaupun menunjuk 1 rumah yang pas da di depan motorku. Ternyata Bapak tersebut adalah Bapaknya Ima.
Sambutan hangat dari keluarga besarnya membuatku semakin tak bisa berkata2. Simbah Kakung dan Simbah Putrinya-pun seolah telah mengenal dekat sosok-ku. Sosok Kak Ana. Beliau bercerita kalau cucu kesayangannya sangat senang bertemu denganku. Imbuh beliau, suatu ketika ada arisan di rumahnya, Ima ditanya tetangganya, “dek kemarin gimana di pengungsian? Dengan ber-api2 ia menceritakan bahwa ia senang sekali di pengungsian karena bisa ketemu kakak2 relawan termasuk ketemu dengan ku. Mereka semua baik2.. dek Ima pengen kesana lagi, ketemu kak Ana” jleb jleb jleb..
Sebagai tanda kasih sayang, aku membawa barang yang tak seberapa harganya yakni tirai pintu dengan susunan snow white. Tak-ku sangka Ima adalah penggemar snow white. Koleksinya dari  tas, buku, loose leaf dan poster2. Betapa ia sangat senang sekali ketika mengetahui kalau itu adalah tirai snow white. Dengan perasaan yang campur aduk aku-pun memutuskan untuk pamitan, mengingat cuacan kala itu kurang bersahabat. Dengan berat hati terlihat dari raut wajahnya, Ima pun melambaikan tangannya sambil berkata “dek Ima sayang Kak Ana, besok kapan2 kesini lagi ya kak,”. Ya dek jawabku lirih. 
Hari2pun berlalu begitu cepatnya, hinggga kini ia sudah kelas 4 SD. Seringkali telepon ataupun sekedar menanyakan kabar. Dan rasanya-pun tak sanggup menjawab tatkala ia berkata, kak Ana, dek Ima kangen,. Kapan kak Ana main kesini? (T_T..), "Besok ya dek" kata yang selalu aku ucapkan ketika pertanyaan itu muncul. 
Ntah apa ini namanya, rasa haru bercampur bahagia kerap mendera ketika aku melihat Guung Merapi. Disana ada orang2 yang begitu menyayangiku dan menunggu kehadiranku. Seolah aku adalah orang baik bak “malaikat”. Keluarga Ima mengajarkan aku arti silaturahmi, komunikasi dan persaudaraan. Walau jarak dan waktu membentang jurang perbedaan, bukanlah menjadi penyebab lunturnya arti persaudaraan yang berlandaskan ketulusan.
Sungguh Karunia Tuhan memang tak ada ujungnya bagi mereka yang peka dan bersyukur. Karunia dan nikmat-pun tak selalu identik berupa materi ataupun jabatan. Rasa saling menyayangi seperti inilah yang tak bisa diukur dengan nominal berapa-pun. Perasaan yang tulus dari lubuk hati dan sanubari insan manusia, sekalipun tercipta dibalik sebuah bencana alam. Biarlah kerinduan ini yang akan membingkai indah tatkala kenangan itu muncul dalam raga ini.
#semoga bermanfaat & salam jiwa bahagia



Allah Menyukai Hamba yang Taat & Memasrahkan Diri

Pagi ini dibuka dengan melihat postingan fb seorang temen, unggahan poto gambar sajadah dengan sedikit kata pengantar “Saat tak ada bahu untuk bersandar, selalu ada lantai untuk bersujud”... hmmmmbb,.. manusiawi sekali kita butuh sandaran untuk menopang warna warni kehidupan ini. Adakalanya ketika masalah bertubi2, yang diinginkan hanyalah berbagi. Berbagi tuk mendapatkan solusi, setidaknya berhasil mengeluarakan unek2 and say good bye to strees..
Hanya saja permasalahannya,. kepada siapa?? teman, sahabat, keluarga, atau media social?? Semua pilihan sah2 saja. Bolehlah curhat dengan teman/sahabat/keluarga namun janganlah egois. Dari mereka juga mempunyai “masalah” sendiri. Sebisa mungkin jangan sampai menambah permasalahan tuk mereka. Jangan-lah memaksa untuk selalu didengar dan diberi solusi. Jika hal tersebut dilakukan berulang2 dan dengan hal2 yang sama, bisa jadi mereka geram. Bisa jadi ocehan kita ini hanyalah sepele bila dibanding dengan permasalahan yang sedang mereka hadapi, hanya saja mereka diam dan memilih nge-keep tuk mereka sendiri. Ga’ melebih2kan.
Jangan salahkan bila yang bersangkutan memilih enggan mengangkat telepon kita, enggan membalas sms kita, ataupun selalu ngeles apabila kita ingin ke rumahnya. Mungkin saja dia sudah muak dengan celoteh kita. Singkirkan egoisme jauh2 dari pikiran kita, jangan  inginnya didengar tapi enggan tuk mendengar.., belajarlah tuk menjadi orang yang bisa saling memahami laksana simbiosis mutualisme. Jika tidak, hal semacam inipun bisa menjadi bumerang dari sebuah pertemanan.
Sangat manusiawi jika kasus tersebut sering terjadi di sekeliling kita. Coba kita memposisikan ke posisi mereka (red: teman yang jadi tempat curhat) kita sama2 memiliki waktu 24 jam, ia-pun membaginya tuk berbagai macam kegiatan: pekerjaan kantor, keluarga, kegiatan sosial dll. Disela2 waktu senggangnya-pun ingin ia gunakan untuk dirinya sendiri tentunya, setidaknya untuk beistirahat. Jika kita masih ngotot untuk menambahi “pekerjaan” bagi dia, ga’  salah jika dia memilih meninggalkan anda.
Satu2nya tempat curhat yang tidak mengenal dinding ruang dan waktu adalah Sang Pemilik Alam ini, yakni ALLAH SWT. tak mengenal rasa bosan, tak mengenal rasa lelah sekalipun kita selalu dengan kata2 yang sama tiap curhatnya. Tak ada yang tak mungkin bagi Allah. Apapun jadi nyata kepada siapa yang ia kehendaki. Beliaulah sang Maha Pemberi Solusi, Sang Maha Pemberi Kenyamanan dan Rasa Nyaman,..
Jika curhatmu dan doa2mu belum dikabulkan, mulailah kita koreksi diri, apakah kita masih sering berbuat “negatif”? katakanlah kita sudah berada dalam jalan yang lurus menghindari apapun yang berbau dengan “kenegatifan”, tapi knapa doa2 dan curhatan belum ada solusinya? Sedangkan orang yang gemar berbuat negatif, sholatpun bolong2 eh hidupnya lancar2 saja dan bahagia2 saja, berbanding dengan kita yang sudah berusaha selurus mungkin.
Hal ini senada dengan obrolan  Pak Ustadz dengan santrinya disore itu:
Ustadz :  Janganlah berputus asa, terhadap doa2 yang belum dikabulkan oleh Allah. Semua doa pasti akan dikabulkan olehNya. Boleh jadi Allah akan mengabulkan doa sesuai dengan request kita ataupun menggantinya dengan yang lebih baik, dan di waktu yang tepat. Tugas kita yakni berprasangka yang baik2 dan sebaik2nya,,.

Santri : Lalu, knapa ya Ustadz banyak orang yang ga’ “manut” Allah malah doa2nya dikabulkan..?.

Ustadz :   (tersenyum).. Sebagai contoh begini: kalo kita didatangi pengamen dengan dandanan  yang ga’ enak   dilihat, suara relatif biasa dengan lagu yang ga’ jelas iramanya, apa yang          akan kamu lakukan?
Santri : buru2 ngasih uang agar berhenti nyanyi-nya tad,dan biar ia segera pergi..

Ustadz :   okey,. Kalau ada pengamen yang suaranya bagus, sopan,  dan enak dilihat, apa yang      kamu lakukan??

Santri :   kebalikannya tad.. jangan buru2 ngasih uangnya karna pengen ndengerin lagunya lebih  lama.. boleh jadi kalau suka banget ga’ mikir2 ngasih uangnya lebih dari pengamen  yang   satunya tadi tad..

Ustadz :  begitu juga dengan Allah. Bilamana Allah sudah cinta dan menghendaki kepada siapa   Ia memberikan “hadiah” maka Allah tak segan2  memberinya “hadiah terbaik”. Bahkan melebihi apa yang ia minta dalam curhatan dan doa2nya lho.. dan kapan waktunya  hanyalah Allah yang tau. semakin orang tersebut tunduk dan bersujud kepad Allah, ketahuilah Allah sangat menyukainya. Ingin-Nya berlama2 melihat hamba-Nya yang taat dan memasrahkan diri. Dan pasti akan dikabulkan, langsung ataupun berjeda waktu. Semua  tergantung Allah mau kapan waktunya, karna hanyalah Ia yang tau waktu terbaik terkabulkannya doa2. Jika doa2 itu belum juga dikabulkan hingga yang bersangkuta meninggal, Allah akan memberikan-nya di akhirat kelak. Ketahuilah janji Allah itu benar.

Subhanallah… kebenaran hanya milikNya.. Hanya kepada-Nyalah semua rasa kembali... So, dekatkan dan pasrahkanlah alur hidup  ini dengan irama-Nya, karna dengan ridho-Nyalah kita akan menjadi insan yang ikhlas, tenang dan damai dalam menjalani kehidupan ini.
#Semoga bermanfaat & hidup bahagia

Filosofi Anak Panah


Tanpa disengaja di suatu siang membaca status dari motivator favoritku yakni Bapak Ary Ginanjar Agustian tentang anak panah and finally jlebbbb jlebbbb jlebbbb..  
Pernahkah anda mengalami suatu keadaan yang membuat hidupmu seperti ditarik mundur, jauh dari harapan? Pernahkah anda melihat orang-orang yang dulunya berapi-api tiba-tiba seperti kehilangan semangat bahkan lenyap dari peredaran?
Pernahkan anda melihat atau bahkan merasakan bahwa orang-orang yang pernah kau lihat ( atau bahkan dirimu sendiri) mengalami kemunduran itu, lalu tiba-tiba melesat cepat ke depan dan meraih banyak hasil? Pasti pernah, bukan? Kita seperti anak panah di tangan seorang Pemanah!
Ada masa-masa anak panah itu melesat cepat terlepas dari busurnya menuju sasaran yang dimaksudkan. Ada masanya anak-anak panah itu harus istirahat dalam kantongnya. Namun di saat yang diperlukan, anak panah itu akan dipasang dalam busur-Nya dan ditarik ke belakang... Sejauh mungkin untuk mencapai suatu sasaran. Semakin jauh tarikannya, semakin jauh pula jarak yang akan ditempuh.  Semakin panjang rentang busur menarik ancang-ancang, makin cepat pula anak panah itu melesat.
Jadi.. Jika kau seperti dalam keadaan yang mundur dan tidak ada kemajuan, bersabarlah: Mungkin Tuhan tengah meletakkanmu di busur-Nya, ibarat seorang pemanah sedang mengambil ancang-ancang utk memanah.  Menarikmu jauh-jauh ke belakang, agar di saat kau dilepaskan NYA, kau memiliki daya dorong yang kuat untuk mencapai sasaran. Dan jika kau melihat seorang teman seperti tengah mengalami kemunduran, jangan buru-buru menghakimi dengan mengatakan :" Apakah Apimu telah padam..." Jadilah teman yang baik, yang mendampingi di saat temanmu sedang "dimundurkan" karena dengan demikian kau akan ikut menjaganya agar tidak sampai putus asa dan terkulai..
Saya, anda, dia, mereka semua itu... adalah ibarat anak-anak panah di tangan Tuhan... Hiduplah untuk mencapai suatu sasaran yang sudah ditetapkan. Tetaplah semangat, tetaplah bersabar,  tetaplah bekerja keras,  tetaplah melakukan hal-hal yg terbaik, karena semua yang terjadi pasti akan indah pada waktunya...
Tuhan punya berjuta cara untuk menghadirkan bukti cintaNya kepada  yang Ia hendaki. Kepada yang Ia cintai..  kepada hambaNya yang tidak kenal putus asa, kepada hambaNya yang tak kenal menyerah. Sekalipun ribuan jarak lika liku harus ditempuh. Proses panjang kadang membuat  hambaNya lelah dan putus asa, namun disituah Tuhan menguji, sampai dititik mana yang bersangkutan sanggup..
Keterbatasan sejatinya tidak bisa dikatakan sebagai penghalang untuk maju, justru keterbatasan dapat digunakan sebagai batu pijakan agar yang bersangkutan lebih kuat, lebih tahan banting. Siapa yang tidak mudah menyerah, siapa yang mau rekoso terlebih dahulu, siapa yang mau berproses, dialah yang akan mendapatkan “kado” terindah Tuhan. “Kado” atas keberhasilan mengalahkan egonya. Semakin pahit dan getir perjuangan yang ia lalui, semakin maniiiis pula “kado” yang ia terima. So, segeralah bangkit jika keputus-asaan melanda jiwa anda J.!!
#semoga bermanfaat hidup bahagia


Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger