Tujuan
manusia bekerja untuk mendapatkan uang/upah. Jika bekerja dilandasi dengan niat ihlas dengan akar Tuhan-Nya,
maka bekerja tersebut bisa menjadi sebuah ibadah. Permaaslahannya tidak semua orang bisa nyaman
di lingkungan kerja. Sehingga tidak sedikit yang nggresulo terhadap situasi yang ada. Lalu bagaimana caranya agar enjoy di tempat kerja, bisa sesante
kayak di pante, tapi tugas tetep beres..?
Bangun mood ceria di pagi hariMood yang baik
di pagi hari akan berdampak dalam aktivitas kita. Katakan pada diri anda, “hari
ini akan menjadi hari yang indah”. Diyakini atau tidak hal tersebut akan masuk
ke dalam alam sadar lhoo.
Ubah mindset
Ubah mindset anda tentang rekan kerja yang menjengkelkan menjadi rekan
kerja yang menyenangkan. Geser mindset
anda tentang tumpukan tugas di meja kerja menjadi sesuatu yang aduhaiii untuk dikerjakan. Serta balik mindset anda yang spaneng
menjadi woles. Bukan berarti woles = kerja sesukanya lho..! woles disini maksudnya tentang
cara pandang dalam menyikapi situasi tertentu. Tujuannya agar tidak cepat
emosi, lelah bahkan stres. Ga’ mau
kan bekerja kok malah jadi “stres”? tak lupa ganti mindset anda tentang “gerahnya lingkungan kerja” menjadi “dingin dan syejuknya
kantorku”
Skill
= daya tawar
Gaji tidak menutup kemungkinan
menjadi salah satu hal yang membuat orang semangat bekerja. Lalu bagaimana
nasib orang yang bergaji kecil? Bagaimana caranya agar yang bersangkutan tetap
smangat dan enjoy? Jalan keluarnya
yakni mengasah dan menambah kemampuan
diri agar bisa lebih kompeten. Dengan skill
kita yang kompeten, kita akan mempunyai daya tawar. Kembangkan kemampuan
sebanyak2nya. Segala sesuatu yang berhubungan/tidak dengan pekerjaan yang
sekarang. Kenapa? Karena jika kita serius menekuni suatu hal, maka akan lebih
maksimal hasilnya. Jikalau-pun apa yang menjadi minat kita tidak sejalur dengan pekerjaan kita sekarang,
hal tersebut bukanlah sebuah permasalahan. Justru bagus kann, karena banyak ilmu2 baru yang bisa kita kembangkan. Sehingga
pikiran tentang gaji kecil akan teralihkan dengan sendirinya di “selingkuhan”
(red: minat) yang baru.
Kebahagiaan
tidak selalu identik dengan materiBanyak hal yang bisa dikembangkan
jika kita ingin gaji yang “cukup”. Tuhan
Maha Kaya. Tuhan akan memberikan rizki bagi hamba-Nya yang mau berusaha.
Katakanlah dengan minat kita yang baru, missal TI. Kita bisa meng-explore kemampuan dengan cara baca2
buku, arikel ataupun blajar otodidak. Karna tidak semua orang bisa meng-instal
PC/lepi kan, nah itu menjadi peluang yang begitu menantang tentunya. Diawali dengan
meng-instal PC/lepi milik kawan bisa merembet
kemana2 loh., hasil kerjaan yang bagus dan
pelayanan yang memuasakan tentunya akan menjadi selling point tersendiri. Dalam hal ini penekanannya terletak pada
pengalihan pikiran tentang gaji kecil tersebut. Bukankah gaji kecil + gaji kecil = gaji banyak?? tak lupa ditambahi syukur yang banyak agar lebih barokah..
OptimisDengan memulai hari2 dengan
membangun mood yang baik, mood
positif maka akan berdampak dengan mindset
kita terhadap hal apapun. Dari
ubahan mindset ini akan mengantar
kita untuk mengasah kemampuan sehingga kita bisa mempunyai “daya tawar”. Dengan
“Daya tawar” yang kita miliki akan menjadikan kita bisa memilih sumber
kebahagiaan mana yang ingin kita pilih. Dan jika kita bener2 mendalami makna
hidup sejatinya kehidupan tidaklah identik dengan materi. Dengan legowo-nya dan luasnya pikiran
menjadikan hidup kita semakin optimis. Sepahit apapun dan seberat apapun
tetep-lah enjoy, karna yang
bersangkutan paham bahwa akan “ada pelangi setelah hujan badai”..
Berhentilah fokus terhadap masalah yang
dialami. Mulailah mencari solusi agar dengan cepat segera hengkang dan menemukan solusi terbaik.
Sebagai ilustasinya:
kita terpeleset dan jatuh di kubangan air. Lalu, apa
yang hendak di pilih?
A. Tetep bertahan di kubangan air?
B. Menunggu sampai ada orang yang menolong?
C. Bangkit, bersihkan pakaian dan lanjutkan
perjalanan?
Jawabannya tentunya
sangat beragam, jawaban A mengisyaratkan bahwa yang bersangkutan sangat mendramatisir setiap
masalah yang hinggap di kehidupan-nya. Jawaban B mengindikasikan kalau yang bersangkutan manut dengan orang lain atau tidak punya pendirian. Sedangkan jawaban C menjadi simbol kalau yang bersangkutan adalah orang
yang lebih suka mencari solusi masalah daripada larut dalam masalah yang bisa
jadi semakin menambah masalah. Hidup ini indah bagi orang yang mau memahami bahwa
masalah2 akan membentuk kita menjadi orang yang tangguuh dan tak mudah
terkalahkan.
#Semoga
bermanfaat & hidup bahagia