Entradas populares

Cara Menjalin Teamwork di Dunia Kerja


Tidak semua orang bisa “melebur” di dalam teamwork di suatu perusahaan. Latar belakang karakter, attitude, budaya daerah asal sedikit banyaknya akan berpengaruh dalam keseharian. Tak kenal maka tak sayang, mungkin itulah filosofi yang bisa digunakan untuk memecahkan kasus diatas. Namun apabila hitungan lebih dari 12  bulan apakah itu masih berlaku??
Penyesuain harus dilakukan bagi karyawan baru dan karyawan lama. Bagi yang baru jelas bin mutlak ia harus pandai2 melihat bagaimana culture di tempat kerja dan menyusaikannya, bagi yang senior tentunya jangan merasa sok okey dan semau gue,. Keduanya harus pandai2 ngerem ego agar keharmonisan dalam bekerja tercipta.
Lalu apa yang harus dilakukan, jika sudah terlalu lama bersama namun kemistri tak kunjung tiba??
v   Mengalah untuk menang
Bersikaplah legowo dan  berhati lapang. Kita harus menerima apapun kondisi rekan kerja kita.  Kesan pertama bukan penentu. Katakanlah pada diri anda, bahwa dia akan menjadi tim yang solid. Dan mulailah mengaplikasikan karakterisitik seorang patner kerja yang mengasyikkan.
v   Ubah persepsi
Ubahlah persepsi anda terhadapnya. Dengan cara membalik kesan anda sebelumnya. Jika kesan awal dia adalah orang yang males dan ogah2an bekerja menjadi rekan kerja yang rajin dan mempunyai etos semangat kerja yang tinggi. Perlu disadari segala sesuatu  PASTI ada alasannya.
v   Dalami kepribadiannya
Bukan berarti kita harus kepo dan cari tau tentang dia setiap saat lho.., bukan berarti harus tau pacarnya sekeren apa?, warna favoritnya apa?, ukuran sepatunya berapa?... (upz nglantur J ...)maksud disini adalah bicaralah heart to heart, bisa dengan jalan makan siang bersama. Di situasi yang nyaman tentunya segala kekakuan akan melumer dengan sendirinya. Jika sedikit tabir tentangnya sudah ada di tangan, tentunya akan lebih mudah untuk melanjutkan komunikasi ke tahap yang lebih dalam.
v   Jangan melulu mbahas tentang kerjaan
Kita sudah sedikit tau tentang dia, missal hobi yang bersangkutan. Katankanlah dia hobi motret. Kita bisa mengawalinya dengan sebuah pembicaraan tentang dunia fotography. Missal: tak disangka lihat poster tentang perlombaan foto, atau ada tempat wisata baru yang bagus view-nya dll. Dengan cara tersebut teman kita pasti akan tertarik dan bersemangat dalam obrolannya. Hal tersebut bisa mengindikasikan dan mengerucutkan karakter anda adalah patner kerja yang asyik, patner kerja yang berwawasan luas.
v   Katakan “aku tanpa-mu bagaikan butiran debu..”
Tentunya jangan di telaah secara mentah2 ya, jika iya bisa jadi ia akan risih terhadap kita bahkan ilfil. Ketika tahapan2 diatas sudah dilalui, otomatis kondisinya sudah mencair tentang image dia di dalam otak kita, begitu juga dengan dia, mungkin. Nah selanjutnya jika sudah sama2 selow dan merasa sama2 merasa asyik, selanjutnya rembug bersama suasana kerja seperti apa yang sama2 didambakan. Katakan dan utarakan apa yang anda inginkan di dalam tim ini, tak lupa meminta feedback dari dia agar terciptanya keselarasan dalam bekerja. “Kita tidak bisa berdiri sendiri. Kerjaan kita bakal keteteran jika salah satu dari kita ga’ ada”.

Kuncinya hanyalah satu, tidak lain yakni komunikasi. Bagaimana cara mengkomunikasikan dan bagaimana cara berkomunikasi. Jika kita menggunakan kedua hal tersebut tepat dan pas, inshaAllah kita akan memiliki teamwork yang solid. Dan bekerjapun akan menjadi nyaman, bukan beban.

#semoga bermanfaat hidup bahagia

merapi dan kisah-ku



Pagi  ini, sang mentari tersenyum ceria. Keceriaannyapun menular dan merasuk ke kalbu berupa smangat tuk lalui hari dengan indah. Dari arah utara terlihat Gunung Merapi dengan gagahnya. Begitu jelas keindahan dan Kuasa Tuhan. Subhanallah, decak kagumku. Khayalanku-pun seakan terbang melintasi cakrawala dan hinggap disana, bernostalgiakan 2010 lalu tatkala aku ditakdirkan untuk menjadi seorang relawan ketika Gunung teraktif itu “punya hajat”.
Bencana tak ada satupun yang menghendaki begitu juga dengan ribuan penduduk yang berada di lereng Merapi. Imbauan pemerintah pada waktu itu, dalam radius 20 km terhitung dari puncak gunung diharapkan mengungsi di tempat2 yang sudah disediakan. Mengingat letusan 2010 berbeda. Dikutip dari http://regional.kompas.com "Jika diukur dengan indeks letusan, maka letusan pada 2010 ini lebih besar dibanding letusan Merapi yang pernah tercatat dalam sejarah, yaitu pada 1872," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta Subandriyo di Yogyakarta, Selasa (9/11/2010).
Takdir menggiringku menjadi relawan di sebuah GOR di pusat kota, lebih tepatnya di stand Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) pemerintah setempat. SKB bekerjasama dengan Perpustakaan Daerah mengirimkan 1 unit mobil yang berisi ratusan buku dari berbagai jenis subyek atau yang lebih dikenal dengan perpustakaan keliling. Kebetulan sekali kami dari jurusan ilmu perpustakaan, jadi hal tersebut bukanlah hal asing.
Setiap harinya dari kami stand by menemani pengungsi yang ingin membaca buku ataupun sekedar bermain2 puzle, mengingat di stand SKB terdapat banyak mainan anak. Sore menjelang petang sekitar pukul 17.20 WIB ada seorang Ibu menghampiriku dan bertanya, kak, ini gimana ya caranya? (sambil menunjukkan soal tentang aritmatika). Mendadak pusing-lah diriku dan perlahan satu demi satu contoh ku telaah dan akhirnya bisa menjawab pertanyaan Sang Ibu. Ibu tersebut bersama 2 orang anaknya. Ima dan Ivan. Pada waktu itu, semua berjalan seadanya ga’ ada maksud untuk mengistimewakan Ima atupun sejenisnya. Sebelum ia pulang aku meminta nomor hp Ibu Ima dengan maskud jika da acara di SKB, aku bisa menghubunginya, mengingat Ima dan keluarganya tidak tidur di dalam GOR, melainkan di rumah saudaranya yang berdekatan dengan GOR.
Sore harinya, Ima dan keluarga berencana tuk pamitan karena hari itu kondisi Merapi sudah berangsur membaik, statusnya-pun sudah diturunkan, para pengungsi banyak yang sudah pulang ke kampung masing2. Namun sayang, aku tak ada di tempat. Ima hanya bertemu dengan teman2 dan menitipkan sebuah gambar yang ditujukan memang buat-ku. Gambar merapi ala anak SD kelas 1 dengan tulisan Ima sayang Kak Ana.
Malamnya seorang temen menyampaikan titipan Ima tersebut, melihat gambar tu membuat aku merinding, kenapa? karna ga’ pernah kusangka ada rasa yang mendalam dalam pertemuan pertama dan terakhir di GOR itu yang ga’ lebih dari setengah jam. Malamnya pun aku langsung memberitahukan Ibu Ima lewat sms kalau besok pagi ada hiburan dari pelawak dan pesulap yang sering kita lihat di tv,. Namun Ibu-nya membalas, jika ia dan keluarganya sudah pulang ke rumah mengingat status Merapi sudah diturunkan. Betapa senang hatiku saat itu, karna mereka sudah bisa menghuni rumah masing2 walau masih harus tetap waspada. Sms-pun berlanjut lumayan berkali-kali. Bagai tersayat sembilu,, “dek Ima ngajak ke pengungsian lagi Kak, karena pengen ketemu Kak Ana. Katanya pingin belajar lagi dengan Kak Ana. Kemarin dia nggambar pengungsian nah da gambar Kak ana dan dek Ima..
Waktu terus berputar dan membawaku di penghujung waktu menjadi relawan. Dengan berbekal alamat yang sangat simple dan tidak detail kusempatkan untuk mencari rumahnya. Sungguh suatu hal baru ku alami. Jalan berkelok2, kanan kiri pohon yang menjulang lebatnya dan salipan truk pengangkut pasir-pun menjadi teman di siang itu. Sesampai di daerah yang mengindikasikan kawasan rumahnya, ku beranikan bertanya kepada seorang Bapak dan beliaupun menunjuk 1 rumah yang pas da di depan motorku. Ternyata Bapak tersebut adalah Bapaknya Ima.
Sambutan hangat dari keluarga besarnya membuatku semakin tak bisa berkata2. Simbah Kakung dan Simbah Putrinya-pun seolah telah mengenal dekat sosok-ku. Sosok Kak Ana. Beliau bercerita kalau cucu kesayangannya sangat senang bertemu denganku. Imbuh beliau, suatu ketika ada arisan di rumahnya, Ima ditanya tetangganya, “dek kemarin gimana di pengungsian? Dengan ber-api2 ia menceritakan bahwa ia senang sekali di pengungsian karena bisa ketemu kakak2 relawan termasuk ketemu dengan ku. Mereka semua baik2.. dek Ima pengen kesana lagi, ketemu kak Ana” jleb jleb jleb..
Sebagai tanda kasih sayang, aku membawa barang yang tak seberapa harganya yakni tirai pintu dengan susunan snow white. Tak-ku sangka Ima adalah penggemar snow white. Koleksinya dari  tas, buku, loose leaf dan poster2. Betapa ia sangat senang sekali ketika mengetahui kalau itu adalah tirai snow white. Dengan perasaan yang campur aduk aku-pun memutuskan untuk pamitan, mengingat cuacan kala itu kurang bersahabat. Dengan berat hati terlihat dari raut wajahnya, Ima pun melambaikan tangannya sambil berkata “dek Ima sayang Kak Ana, besok kapan2 kesini lagi ya kak,”. Ya dek jawabku lirih. 
Hari2pun berlalu begitu cepatnya, hinggga kini ia sudah kelas 4 SD. Seringkali telepon ataupun sekedar menanyakan kabar. Dan rasanya-pun tak sanggup menjawab tatkala ia berkata, kak Ana, dek Ima kangen,. Kapan kak Ana main kesini? (T_T..), "Besok ya dek" kata yang selalu aku ucapkan ketika pertanyaan itu muncul. 
Ntah apa ini namanya, rasa haru bercampur bahagia kerap mendera ketika aku melihat Guung Merapi. Disana ada orang2 yang begitu menyayangiku dan menunggu kehadiranku. Seolah aku adalah orang baik bak “malaikat”. Keluarga Ima mengajarkan aku arti silaturahmi, komunikasi dan persaudaraan. Walau jarak dan waktu membentang jurang perbedaan, bukanlah menjadi penyebab lunturnya arti persaudaraan yang berlandaskan ketulusan.
Sungguh Karunia Tuhan memang tak ada ujungnya bagi mereka yang peka dan bersyukur. Karunia dan nikmat-pun tak selalu identik berupa materi ataupun jabatan. Rasa saling menyayangi seperti inilah yang tak bisa diukur dengan nominal berapa-pun. Perasaan yang tulus dari lubuk hati dan sanubari insan manusia, sekalipun tercipta dibalik sebuah bencana alam. Biarlah kerinduan ini yang akan membingkai indah tatkala kenangan itu muncul dalam raga ini.
#semoga bermanfaat & salam jiwa bahagia



Allah Menyukai Hamba yang Taat & Memasrahkan Diri

Pagi ini dibuka dengan melihat postingan fb seorang temen, unggahan poto gambar sajadah dengan sedikit kata pengantar “Saat tak ada bahu untuk bersandar, selalu ada lantai untuk bersujud”... hmmmmbb,.. manusiawi sekali kita butuh sandaran untuk menopang warna warni kehidupan ini. Adakalanya ketika masalah bertubi2, yang diinginkan hanyalah berbagi. Berbagi tuk mendapatkan solusi, setidaknya berhasil mengeluarakan unek2 and say good bye to strees..
Hanya saja permasalahannya,. kepada siapa?? teman, sahabat, keluarga, atau media social?? Semua pilihan sah2 saja. Bolehlah curhat dengan teman/sahabat/keluarga namun janganlah egois. Dari mereka juga mempunyai “masalah” sendiri. Sebisa mungkin jangan sampai menambah permasalahan tuk mereka. Jangan-lah memaksa untuk selalu didengar dan diberi solusi. Jika hal tersebut dilakukan berulang2 dan dengan hal2 yang sama, bisa jadi mereka geram. Bisa jadi ocehan kita ini hanyalah sepele bila dibanding dengan permasalahan yang sedang mereka hadapi, hanya saja mereka diam dan memilih nge-keep tuk mereka sendiri. Ga’ melebih2kan.
Jangan salahkan bila yang bersangkutan memilih enggan mengangkat telepon kita, enggan membalas sms kita, ataupun selalu ngeles apabila kita ingin ke rumahnya. Mungkin saja dia sudah muak dengan celoteh kita. Singkirkan egoisme jauh2 dari pikiran kita, jangan  inginnya didengar tapi enggan tuk mendengar.., belajarlah tuk menjadi orang yang bisa saling memahami laksana simbiosis mutualisme. Jika tidak, hal semacam inipun bisa menjadi bumerang dari sebuah pertemanan.
Sangat manusiawi jika kasus tersebut sering terjadi di sekeliling kita. Coba kita memposisikan ke posisi mereka (red: teman yang jadi tempat curhat) kita sama2 memiliki waktu 24 jam, ia-pun membaginya tuk berbagai macam kegiatan: pekerjaan kantor, keluarga, kegiatan sosial dll. Disela2 waktu senggangnya-pun ingin ia gunakan untuk dirinya sendiri tentunya, setidaknya untuk beistirahat. Jika kita masih ngotot untuk menambahi “pekerjaan” bagi dia, ga’  salah jika dia memilih meninggalkan anda.
Satu2nya tempat curhat yang tidak mengenal dinding ruang dan waktu adalah Sang Pemilik Alam ini, yakni ALLAH SWT. tak mengenal rasa bosan, tak mengenal rasa lelah sekalipun kita selalu dengan kata2 yang sama tiap curhatnya. Tak ada yang tak mungkin bagi Allah. Apapun jadi nyata kepada siapa yang ia kehendaki. Beliaulah sang Maha Pemberi Solusi, Sang Maha Pemberi Kenyamanan dan Rasa Nyaman,..
Jika curhatmu dan doa2mu belum dikabulkan, mulailah kita koreksi diri, apakah kita masih sering berbuat “negatif”? katakanlah kita sudah berada dalam jalan yang lurus menghindari apapun yang berbau dengan “kenegatifan”, tapi knapa doa2 dan curhatan belum ada solusinya? Sedangkan orang yang gemar berbuat negatif, sholatpun bolong2 eh hidupnya lancar2 saja dan bahagia2 saja, berbanding dengan kita yang sudah berusaha selurus mungkin.
Hal ini senada dengan obrolan  Pak Ustadz dengan santrinya disore itu:
Ustadz :  Janganlah berputus asa, terhadap doa2 yang belum dikabulkan oleh Allah. Semua doa pasti akan dikabulkan olehNya. Boleh jadi Allah akan mengabulkan doa sesuai dengan request kita ataupun menggantinya dengan yang lebih baik, dan di waktu yang tepat. Tugas kita yakni berprasangka yang baik2 dan sebaik2nya,,.

Santri : Lalu, knapa ya Ustadz banyak orang yang ga’ “manut” Allah malah doa2nya dikabulkan..?.

Ustadz :   (tersenyum).. Sebagai contoh begini: kalo kita didatangi pengamen dengan dandanan  yang ga’ enak   dilihat, suara relatif biasa dengan lagu yang ga’ jelas iramanya, apa yang          akan kamu lakukan?
Santri : buru2 ngasih uang agar berhenti nyanyi-nya tad,dan biar ia segera pergi..

Ustadz :   okey,. Kalau ada pengamen yang suaranya bagus, sopan,  dan enak dilihat, apa yang      kamu lakukan??

Santri :   kebalikannya tad.. jangan buru2 ngasih uangnya karna pengen ndengerin lagunya lebih  lama.. boleh jadi kalau suka banget ga’ mikir2 ngasih uangnya lebih dari pengamen  yang   satunya tadi tad..

Ustadz :  begitu juga dengan Allah. Bilamana Allah sudah cinta dan menghendaki kepada siapa   Ia memberikan “hadiah” maka Allah tak segan2  memberinya “hadiah terbaik”. Bahkan melebihi apa yang ia minta dalam curhatan dan doa2nya lho.. dan kapan waktunya  hanyalah Allah yang tau. semakin orang tersebut tunduk dan bersujud kepad Allah, ketahuilah Allah sangat menyukainya. Ingin-Nya berlama2 melihat hamba-Nya yang taat dan memasrahkan diri. Dan pasti akan dikabulkan, langsung ataupun berjeda waktu. Semua  tergantung Allah mau kapan waktunya, karna hanyalah Ia yang tau waktu terbaik terkabulkannya doa2. Jika doa2 itu belum juga dikabulkan hingga yang bersangkuta meninggal, Allah akan memberikan-nya di akhirat kelak. Ketahuilah janji Allah itu benar.

Subhanallah… kebenaran hanya milikNya.. Hanya kepada-Nyalah semua rasa kembali... So, dekatkan dan pasrahkanlah alur hidup  ini dengan irama-Nya, karna dengan ridho-Nyalah kita akan menjadi insan yang ikhlas, tenang dan damai dalam menjalani kehidupan ini.
#Semoga bermanfaat & hidup bahagia

Filosofi Anak Panah


Tanpa disengaja di suatu siang membaca status dari motivator favoritku yakni Bapak Ary Ginanjar Agustian tentang anak panah and finally jlebbbb jlebbbb jlebbbb..  
Pernahkah anda mengalami suatu keadaan yang membuat hidupmu seperti ditarik mundur, jauh dari harapan? Pernahkah anda melihat orang-orang yang dulunya berapi-api tiba-tiba seperti kehilangan semangat bahkan lenyap dari peredaran?
Pernahkan anda melihat atau bahkan merasakan bahwa orang-orang yang pernah kau lihat ( atau bahkan dirimu sendiri) mengalami kemunduran itu, lalu tiba-tiba melesat cepat ke depan dan meraih banyak hasil? Pasti pernah, bukan? Kita seperti anak panah di tangan seorang Pemanah!
Ada masa-masa anak panah itu melesat cepat terlepas dari busurnya menuju sasaran yang dimaksudkan. Ada masanya anak-anak panah itu harus istirahat dalam kantongnya. Namun di saat yang diperlukan, anak panah itu akan dipasang dalam busur-Nya dan ditarik ke belakang... Sejauh mungkin untuk mencapai suatu sasaran. Semakin jauh tarikannya, semakin jauh pula jarak yang akan ditempuh.  Semakin panjang rentang busur menarik ancang-ancang, makin cepat pula anak panah itu melesat.
Jadi.. Jika kau seperti dalam keadaan yang mundur dan tidak ada kemajuan, bersabarlah: Mungkin Tuhan tengah meletakkanmu di busur-Nya, ibarat seorang pemanah sedang mengambil ancang-ancang utk memanah.  Menarikmu jauh-jauh ke belakang, agar di saat kau dilepaskan NYA, kau memiliki daya dorong yang kuat untuk mencapai sasaran. Dan jika kau melihat seorang teman seperti tengah mengalami kemunduran, jangan buru-buru menghakimi dengan mengatakan :" Apakah Apimu telah padam..." Jadilah teman yang baik, yang mendampingi di saat temanmu sedang "dimundurkan" karena dengan demikian kau akan ikut menjaganya agar tidak sampai putus asa dan terkulai..
Saya, anda, dia, mereka semua itu... adalah ibarat anak-anak panah di tangan Tuhan... Hiduplah untuk mencapai suatu sasaran yang sudah ditetapkan. Tetaplah semangat, tetaplah bersabar,  tetaplah bekerja keras,  tetaplah melakukan hal-hal yg terbaik, karena semua yang terjadi pasti akan indah pada waktunya...
Tuhan punya berjuta cara untuk menghadirkan bukti cintaNya kepada  yang Ia hendaki. Kepada yang Ia cintai..  kepada hambaNya yang tidak kenal putus asa, kepada hambaNya yang tak kenal menyerah. Sekalipun ribuan jarak lika liku harus ditempuh. Proses panjang kadang membuat  hambaNya lelah dan putus asa, namun disituah Tuhan menguji, sampai dititik mana yang bersangkutan sanggup..
Keterbatasan sejatinya tidak bisa dikatakan sebagai penghalang untuk maju, justru keterbatasan dapat digunakan sebagai batu pijakan agar yang bersangkutan lebih kuat, lebih tahan banting. Siapa yang tidak mudah menyerah, siapa yang mau rekoso terlebih dahulu, siapa yang mau berproses, dialah yang akan mendapatkan “kado” terindah Tuhan. “Kado” atas keberhasilan mengalahkan egonya. Semakin pahit dan getir perjuangan yang ia lalui, semakin maniiiis pula “kado” yang ia terima. So, segeralah bangkit jika keputus-asaan melanda jiwa anda J.!!
#semoga bermanfaat hidup bahagia


Jalani Hidup Sesuai Skala Prioritas


Ndengerin penyiar radio yang mbahas tentang prioritas dalam hidup rasanya wawwww banget ya.. Bagaimana  tidak? Tiap orang punya cara untuk menyikapi dan menentukan prioritasnya. Akupun langsung keinget obrolan di siang itu.

Dya: aku tuh heran ma kamu, kok kamu ki “nrimo” banget, enjoy banget karo uripmu..
Aku: lah njut kon piye mange? Kon koprol2? Isiin aku, hehehe..
 menerima keadaan dan enjoy menyikapi hidup itu salah satu solusi peredam stress loh..
Dya:     tapi aku ga’ bisa jika aku harus kayak kamu..
Aku:      lah yang nyuruh kamu kayak aku ki sopo (sambil ngekek). Karna setiap orang mempunyai cara masing2 untuk memprioritaskan hidupnya. Dan masing2 cara belum tentu pas di keadaan yang bersangkutan.
Dya:     kalau kamu masih seneng hura2 ga’?
Aku:      masihh lah, aku masih muda juga kalee., dan seneng2 itu wajib karna itu ungkapan rasa syukur loh, tapi kita harus pinter2 memilih dan memilah mana urusan2 yang hendak didahulukan.
Dya:    aku ga’  bisa nolak  jika teman2 ku ngajak aku nonton ataupun pergi, disisi yang sama aku ga’  da uang..
Aku:      (tersenyum..)
Dya:     kok senyum...,? salah yo aku?
Aku:      ga’ salah kok, karna kembali ke masing2..
contoh, diwatu yang bersamaan ada ajakan nonton rame2 dengan teman 1 genk dan disisi lain belum bayar listrik rumah, sedangkan hari itu adalah hari terakhir pembayaran. Kamu mau pilih mana? Tetep jalan ma teman 1 genk-mu atau mengorbankan “kebahagiaanmu”? dengan kondisi uangmu tinggal  25ribu rupiah.
Dya:     yo milih nonton lah, gila aja bu..
Aku:      hahhahahha..
kalau aku beda, aku milih bayar listik, kenapa? selain itu hari terakhir, rasanya ga’ lucu kan kalau tiba2 sepulang nonton, listrik kita mati dengan alasan belum bayar listrik/telat bayar listrik..?. Mugkin sama2 penting antara nonton dan mbayar listrik, tapi kalau aku dahuluin yang mbayar listrik. Itu kan udah kewajiban kita cuyyy.., ga’ semua apa yang kita inginkan harus direalisasikan kan..?.
Dya:     brarti sekarang udah saatnya ga’ hura2 ya? Harus dewasa ya..?
Aku:      xixiixi.. hura2 koyo opo ae, sekarang saatnya memprioritaskan apa yang harus kita dahulukan. Ga’ mungkin kan kita meh “seneng2” terus tanpa ada tujuan hidup. Yang bisa mengubah hidup hanyalah kita masing2. Kalau kita terus2an tidak bisa memprioritaskan mana yang hendak didahulukan, pek lebaran kucing-pun akan tetep besemayam jiwa seperti itu. Bermula dari kebiasaan jadi terbiasa dan ga’ bisa lepas karna sudah mengakar. Ga’ mau kan tutup lubang gali lubang demi memenuhi “sesuatu” yang seharusnya bisa kita skip ataupun pending?
Dya:     brarti sekarang waktune "serius" ya?
Aku:      jangan berfikir sak-klek lah, jangan kaku, kasihan kalau jiwa raga kita spaneng. Liburan dalam arti sesungguhnyapun perlu kok. Meninggalkan setumpuk rutinitas sejenak bersama keluarga ataupun orang2 yang kita sayangpun akan  menyenangkan kok. Ga’ perlu lebay.. tempat itu ga’ penting, yang jauh penting itu kitanya nyaman, kitanya senang dan hasil dari liburan itu berasa. Berasa lebih fresh dan samangat.. bukan sebaliknya malah mikirin bagaimana cara menutup lubang karna uang bulanan telah habis kepake buat ini itu yang ga’ penting pas liburan?
          

    Kutipan diatas mengisyaratkan bahwa kita harus pandai2 memilah dan memilih mana yang akan kita jadikan prioritas dalam hidup kita. Ga’ usah larut dan hanyut dengan hidup orang lain yang terkesan lebih “hijau” dan lebih “kinclong”. Hidup kita ya kita. Kitalah yang menjadi penentu mau dibawa kemana arah dan alurnya. Kita sebagai sutradara dan pemain dalam kehidupan kita. Bukan dia bahkan mereka.
Memakai “kacamata” orang lain untuk memandangi kehidupan kita, bukanlah pilihan yang tepat. Hiduplah apa adanya, semampunya. Ga’ kan da habisnya jika kita ingin seperti orang lain. sekali lagi, kita ya tetaplah kita. Jika ada yang lagi update model baju,kepengen..Ada yang lagi punya hape seri terbaru, kepengen.. Ada yang lagi punya motor baru, lantas kepengen..Pengen pengen dan pengen ,..dan ga’ kan ada ujungnya.
Hiduplah sewajarnya dan semampunya.. karna tu akan jauh lebih baik. Hati tenang, santé dan ga’ ngoyo.. memperkeruh keadaan dengan memaksakan diri tuk seperti orang lain bukanlah pilihan yang bijak.., Belilah apa yang memang kita butuhkan bukan hanya karna ingin di wahhhhh ataupun ingin diakui bahwa yang bersangkutan “mampu”. Karna pada hakikatnya semua akan dipertanggungjawabkan kelak..
     #semoga bermanfaat & hidup bahagia

really love to be me

Apa yang ada dalam bayangan anda tentang pelangi? tentunya warna yang beraneka macam alias warna warni dunk... Mejikuhibiniu, merah jingga kuning hijau biru nila dan ungu. Pernahkah anda membayangkan jika pelangi itu terdiri dari warna pink saja, ataukah hijau saja? Tentu tak akan seindah yang kita lihat sekarang.
Begitu juga jika hidup manusia hanya dipenuhi satu macam warna saja. Lama kelamaan akan berujung dengan yang bernama kebosyanan. Pernahkah kita berfikir jika masalah yang timbul dan tenggelam di kehidupan kita itu bak warna pelangi? Tentu,,. karna secara tidak langsung masalah akan membuat kita menemukan warna hidup yang sesungguhnya.
Dihianati, diacuhkan, disingkirkan, difitnah, dimanfaatkan, ditinggalkan dll adalah bagian kecil dari drama kehidupan anak manusia yang harus dilalui. Dan hal tersebut akan menjadi warna tersendiri didalam kehidupan yang bersangkutan. Sebut saja ketika kita dihiati, apa yang kita rasakan? Tentunya sakit dan tu sangat manusiawi. Namun jangan terlalu di-dramatisir karna hanya akan menambah buntut kekecewaan yang tak wajar. Sakit itu manusiawi terlebih kita sudah terlalu percaya dengan yang bersangkutan dan sudah menganggapnya layaknya saudara. Kalau begitu siapa yang salah? Yaps kita yang salah karana menaruh kepercayaan pada orang yang tidak amanah.
 Penghianatan mengajarkan kita bagaiamana bersikap tuk jadi orang yang amanah. Diacuhkan mengajarkan kita untuk menghargai sesama. Dimanfaatkan mengajarkan kita agar waspada. Begitu juga dengan ditinggalkan  mengajarkan kita arti kesetiaan. Semuanya itu adalah warna yang ada dalam hidup kita, agar kita lebih kuat dan tangguh. Tugas kita yakni ikhlas menerima kenyataan yang ada, percaya bahwa Tuhan akan menggantikan dengan kenyataan2 yang lebih baik.
Lalu apa yang harus dilakukan?? Katakan pada diri anda bahwa really love to be me, bukan untuk gagah2an ataupun lebay percaya dirinya, namun kata2 tersebut dapat menghipnotis diri sendiri tatkala “kado” dalam hidup ini silih berganti,sehingga hasilnya tetep bersyukur dan bersyukur dan endingnya bahagia lahir  batin yang di dapat. Karna orang yg bahagia bukanlah orang yg memiliki segalanya. Hanya apa adanya, namun rasa syukurnya melimpah. Sehingga yang bersangkutan sangat enjoy apapun “kado” yang diberikan untuknya. “kado” sebagai symbol sebagai orang pilihan yang diberikan amanah untuk melaluinya. Laksana sebuah perlombaan, bagaimana cara tuk memenangkan hati-Nya.
#semoga bermanfaat & salam hidup bahagia

Pentingnya Rasa Galau

     Apakah kalian pernah/sering galau jika mengingat/memikirkan masa depan?? Kalo iya tosssshh dulu! Galau ingin menghadirkan hal2 yang lebih baik muncul di masa depan. Galau bagaimana cara membahagiakan keluarga? Bagaimana cara membalas budi orang2 di masa lalu yang telah setia di belakang kita? Serta masih banyak segudang mimpi2 lainnya.  Rasa galau akan masa depan mengindikasikan hal positif lohh (red: ga’ semua galau itu lebay), dimana yang  bersangkutan ingin memiliki kehidupan yang lebih baik dan itu sangat wajar, bahkan cenderung baguss, namun perlu diingat bahwa hari esok adalah rahasia Ilahi.
Rasa galau kerap muncul tatkala sebuah usaha telah dilakukan namun hasilnya berbalik alias ga’ sesuai dengan harapan. Daftar rencana tlah tersusun rapi namun ya hanya namun karna upaya untuk tetep istiqomah merealisaikan mimpi2 tersebut  kalah dengan rasa menyerah dan putus asa.
Ada kecewa yang wajar, namun ada rasa kecewa yang tidak perlu terjadi. Karna hanya perasaan yang melebih-lebihkannya. Terkadang kita kecewa karena merasa tidak bisa membahagiakan semua orang, tapi pelu diingat bahwa kita bukan manusia yang sempurna. Manusia yang mempunyai keterbatasan. Yang jelas tetep mengupayakan untuk melakukan apapun semampu kita, jangan terlalu memaksa bin ngoyo. Lakukan apa yang bisa kita lakukan. Selebihnya pasrahkan kepada-Nya karna tu bagian Allah Yang Maha Berkehendak.
 Hal ini senada dengan motivasi yang ga’ sengaja aku baca “kita  punya 3 hal yakni doa, pengharapan dan perjuangan”. Doa, pengharapan dan perjuangan adalah rangkaian yang tidak dapat terlepas dari sebuah usaha manusia tuk mewujudkan mimpi2 yang beraneka macam. Bagaimana cara mengeksekusi mimpi2 itu agar segera menjadi nyata dan tidak hanya sekedar menjadi mimpi sang pemimpi.
So, lakukanlah apa yang bisa kita lakukan, jangan terlalu memaksa diri karena setiap apapun tu da campur tangan Pemilik alam ini. Jangan terlalu galau akan masa depan karna esok adalah rahasia-Nya. Semua tak ada yang tak mungkin bagi-Nya dan semua  tak ada yang kebetulan. Semua sudah terkonsep rapi dalam kitab-Nya. Tinggal seriuskan perjuangan2 dan doa2 kita karna rencana-Nya jauuuuuuuuuuuuh lebih indah dari rencana kita, sekalipun sama2 mempunyai rencana.

#semoga bermanfaat & salam jiwa bahagia

Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger