Entradas populares

Showing posts with label sikap. Show all posts
Showing posts with label sikap. Show all posts

bila hobimu menfitnah, aku bisa apa?

Apakah definisi jijik menurutmu? 

Jijik versi setiap orang berbeda kali ya, begitu juga setiap tingkatan kedewasaan seseorang. Dulu bisa saja jijik ketika melihat orang ga pernah gosok gigi dan sejenisnya. Nyatanya ketika orang dewasa tumbuh, konsep jijik itu lebih luas dan bermetamorfosa terhadap sebuah kiasan. Sebagai contoh jijik ketika berhadapan dengan orang yang memiliki karakter pengadu domba, mencari aman dan memutar balikkan fakta.

Adakah orang semacamnya? jawabnya tentu ada, banyak. Lantas apa motifnya? Tidak lain untuk melindungi dirinya dari insecure yang ditimbulkan ketika berhadapan dengan orang yang ia fitnah tersebut. Orang yang memilki karakter ini pandai dan cerdas karena hari-harinya diliputi oleh teknik bagaimana memutar pikiran supaya bisa menggiring opini untuk menjatuhkan sasaran. Hebat kan....


Kita bukanlah manusia yang bisa melakukan apapun secara sempurna, konsep ini harus selalu dipegang supaya kita empati terhadap orang lain. Kita-pun tak akan pernah bisa menyenangkan semua orang, karna itu hal mustahil terjadi. Akan selalu ada celah untuk orang yang iri terhadap pencapaian kita. Akan ada banyak pihak yang panas melihat kemampuan kita. Akan ada oknum yang merasa terusik melihat keterampilan yang kita punyai. Akan ada sekelompok orang yang merasa insecure melihat prestasi kita. Lantas apakah mereka rugi jika kita "mempunyai skiil lebih"? YA.

Berkacalah duhai jiwa berparas rupawan dengan rayuan menawan,
Ucapan selamat diberikan kepada mereka yang sudah menumbangkan citra baik, memutar balikkan fakta dan mencari kawan untuk melawan. Tanyakan pada hati kecilmu duhai kawan, apakah yang engkau lakukan itu benar? Tanyakan kembali padanya apakah sikapmu itu sudah cukup baik? Tanyakan pula apakah perbuatanmu itu merugikan orang lain? Tanyakan juga kepada nurani terdalam-mu apakah kemenangan yang kau capai ini akan abadi? Bagaimana jika suatu hari orang-orang yang berhasil engkau hasut itu sadar dan berbalik menyerangmu? Tak lupa tanyakan butuh berapa lama lagi lubang itu tergali untuk menguburmu?

Sayangnya engkau tak mengenalku kawan,
Selagi masih banyak kawan yang mengelilingimu, selagi masih pekat fitnah yang engkau sebarkan, selagi masih membara jiwa untuk menumbangkan, selagi masih solid circle pertemanan maka nikmatilah sebelum semuanya berbalik serta rayakanlah kemenangan sebelum datangnya kehancuran. 

Engkau tak mengenalku, kawan...

Salut salut dan salut...
Hebat hebat dan hebat...
Amazing amazing and amazing...

Akan selalu ada jalan untuk mengetahui drama fitnah apa saja yang engkau sebar, sekalipun tanpa mencari tau. Sebaliknya, akan muncul secara auto semangat untuk memperbaiki dan mengkualitaskan diri. So, makasih ya secara tidak langsung engkau menambah energi positif dalam proses peng-kualitasan diri ini.

Satu hal yang engkau wajib tau,
Jika engkau ingin bersaing maka secara sehat-lah, 
Jika engkau ingin berprestasi maka secara sportif-lah, 
jika engkau ingin melejit maka usaha lebih gigih-lah, 
Jika engkau ingin menjadi manusia berkualitas maka bertobat-lah,


Selagi umur masih di kandung badan, mari mengisi sisa hidup dengan menebar kebaikan, jika ada yang salah silahkan disampaikan salahnya. Jika tidak ada yang salah maka jagan mencari-cari kesalahan. Engkau juga manusia biasa lo,. yang bisa jadi jauuuuuuh lebih buruk dibanding dengan orang yang engkau fitnah. Apa iya ini cita-citamu? Apa iya ini amal yang akan engkau banggakan di akhirat? Ataukah memang ini pilihan hidupmu?
#bijak itu pilihan

bahayanya asumsi

Ketika kita dihadapkan dengan orang yang hobinya brcerita tentang kemewahan yang melekat di dirinya, asumsi yang ada dipikiran kita adalah yang bersangkutan itu kaya dan berhata melimpah. Ketika kita menyimpulkan seseorang itu alim dilihat dari penampilan dan pakaiannya, asumsi yang ada dalam pikiran kita adalah yang bersangkutan taat beribadah dan sejenisnya.Dan ketika melihat orang yang lusuh dan kumal, langsung terlintas dalam benak kita kalau yang bersangkutan kurang suka memperhatikan penampilan.

Yaa asumsi hanyalah sebatas asumsi saja, lantaran tercipta dari kesan luar yang ada di diri seseorang tersebut. Bahayanya asumsi menjadikan kita kecewa lantaran ekspektasi meleset. Kitanya yang sering melebihkan pandangan tentang seseorang versi kita. Misalnya, orang kaya dalam angan kita adalah orang yang punya ini dan itu. Sangat lumrah kan jika ada orang yang hobinya pamer ini dan itu kita langsung berasumsi yang bersangkutan kaya? begitu juga dengan orang yang secara penampilan alim dilihat dari penampilan yang membungkus raganya, yang bersangkutan pasti tekun beribadah dan sebangsanya. Tak jauh pula ketika berhadapan dengan orang yang lusuh, kumal dan kurang sedap aromanya, yang ada dalam pikiran kita yang bersangkutan orang yang cuek dengan penampilan tentunya.

Sangat tersentak, tatkala beruntun mengalami dan menjumpai hal2 yang terlihat secara luar waaww namun kenyataan yang ada justru berbanding terbalik. Lalu siapakah yang salah? bukan yang bersangkutan tentunya yang salah. Yang salah justru asumsi kita karena ekspektasi kita yang berlebihan. Pelajaran besar bagi diri saya khususnya, bahwasanya jangan tergesa2 menyimpulkan apapun itu hanya berdasarkan kesing luarannya jika kita tidak ingin kecewa. Dan yang tak kalah pentingnya, janganlah membandingkan sesuatu dengan asumsi versi kita.
#semoga bermanfaat dan hidup bahagia

disombongin orang?,, nyantai aja sob!

Orang diam bukan berarti yang bersangkutan itu mudah dibodohi, bukan pula yang bersangkutan lemah,  bukan pula yang bersangkutan tak berilmu. Memang ada sebagian orang yang lebih memilih irit omong ketimbang omongan yang dirasa ga’ bermanfaat dan ga’ bermutu. Mungkin karakter orang ini simpel, ga’ ingin ribet dan belibet. Sejauh baik ya dilakukan. Masalah pro dan kontra hanyalah bunga dari kehidupan. Orang yang berbuat baik saja pasti ada saja menuai komentar negatif, terlebih orang yang berkelakuan negatif,, sudah mutlak yang bersangkutan kehujanan hujatan, right??
Omongan sedikit namun bermanfaat nan berkualitas jauh lebih baik dari kebanyakan omong namun menyakitkan ataupun ga’ ada manfaatnya. Memposisikan diri di hadapan khalayak ramai untuk tidak banyak omong dan membual adalah  pilihan yang tepat. Dalam konteks ini memilih diam bukan berarti diam seutuhnya. Ada momentumnya lah,. lebih tepatnya lebih baik diam dari pada membual yang ga’ jelas.
Merasa diri lebih baik daripada orang menjadikan kita kerap tergelincir, masuk dalam ranah sombong yang menjadikan kita merasa diatas angin seolah mempunyai hak untuk menghakimi si A itu telmi dan si B itu cupu. Sedangkan kenyataannya di atas langit  masih ada langit. Ketika sudah merasa pintar, apakah yang bersangkutan yaqin memang benar2 pintar?
     Lalu apa yang harus dilakukan jika bertemu dan berhadapan dengan orang yang sombong? Orang yang hobinya tidak lain pamer kehebatannya? Jawabnya simpel saja yakni sugestikan diri anda bahwa yang bersangkutan “lucu menggelitik” jadi kalau dia mulai nyombong rasanya kita pingin ketawa karna dia lucu bin unik. Apakah itu efektif? Saya sudah membuktikan dan lumayanlah bikin tekanan darah tetap stabil kok. Sayangkan dia yang nyombong, tapi tekanan darah kita jadi naik atau mendadak menimbulkan kerutan beberapa garis dikening. LOL
#semoga bermanfaat dan salam jiwa sehat

jangan memaksa jika belum jodoh

Menyakitkan itu tatkala bukan cintanya yang bertepuk sebelah tangan, melainkan cinta yang tak terungkap,terlebih keduanya sebenarnya sama2 memendam rasa yang begitu dalam. Takut persahabatannya akan hancur atau atau yang lain yang selalu membayang dalam benak mereka tatkala hasrat ingin mengungkapkan perasaan itu menyeruak.

Waktu bergulir begitu cepatnya, takdir mneggiringnya  dipertemukan dalam suatu  diklat yang diselenggarkan suatu institusi. Dan rasa itu pun mulai merongrong knangan lama yang telah sekian tahun tertimbun dalam begitu dalamnya. Akhirnya knangan itupun harus kembali terkuak dan mulai diurai satu per satu dan menjadi nostalgia yang menyakitkan.

Knapa menyakitkan,,?? Rasa sakit lantaran memiliki rasa yang sama namun belum ada kesempatan untuk mengatakan perasaannya [dulu], dan kini dipertemukan di usia yang tak muda lagi dengan status yang sudah berbeda. Jika keduanya sama2 sudah berkeluarga sepertinya fair ya, namun jika salah satu pihak masih mengenang dan berharap cinta itu hingga enggan untuk merajut hubungan dengan orang lain apakah hal tersebut tidak miris? Cinta yang terlalu dalam membuatnya enggan beranjak dari perasaan yang ia rasakan, sedangkan di pihak lain sudah membina hubungan dengan orang lain [menikah], apakah ini namanya??..

Pasca diklat-pun komunikasi intens mulai mereka rajut. Hingga menimbulkan kecurigaan di orang2 terdekat keduanya. Hingga puncaknya pesan di hpnya terbaca oleh istrinya. Sontan saja rumah tangga yang baru mulai ia bina koyak oleh kenangan suaminya. Beberapa bulan lamanya,keadaan rumah tangganyapun tak berubah justru smakin parah. Di suatu malam kedua pasang orang yang dulu sama2 memendam perasaan itu tersadar akan kekhilafan masing2. Banyangan wajah dan celoteh buah hatinya menjadi rem yang sungguh pakem bagi si suami. Mau cari apa lagi?? istri sholeh dan buah hati yang menggemaskan.Sedangkan disudut lain, ada seorang laki2  yang setia menunggunya, setia mendengarkan nyanyian kehidupannya sekalipun menyakitkan baginya, namun ia mau dan mampu menerimanya dengan segala kekurangan dan kelebihannya.

Ada hikmah dibalik kekhilafan yang merekan lakukan. Tuhan memberikan kode bahwa apa yang mereka miliki saat ini adalah yang terbaik bagi mereka. Kode yang tersyirat tatkala mereka memang tidak berjodoh. Ada jodoh bagi masing2 yang jauh tepat untuk dimilikinya. Sejatinya, hidup terus menantap kedepan, jangan sampai knangan masa lalu menggerogoti kebahagiaan yang sudah tercipta.

Memang benar kata orang2, janganlah membuang waktu untuk memikirkan hal2 yang tidak pasti, dan memang benar ketika kita kehilangan seseorang yang kita cintai, Tuhan akan menggantinya dengan yang jauh lebih baik dan lebih tepat. Pelajaran yang bisa diambil yakni, seberat apapun masalah yang kita alami, itu memang terbaik bagi kita. Terbaik bagi kita untuk melaluinya agar kita mendapatkan hal2 yang lebih baik [lagi], bisa jadi kita bisa lebih dewasa ataupun nilai2 positif yang bisa kita ambil sendiri dari masalah tersebut. Bisa juga Tuhan mengambil orang yang kita anggap baik, lantaran Tuhan tahu bahwa dia bukan yang terbaik bagi kita, Tuhan akan menggantikannya dengan sosok yang jauh lebih baik dan lebih tepat bagi kita.

#semoga bermanfaat & hidup bahagia..

cinta tetap butuh logika,,

Jatuh cinta memang berjuta rasanya, seperti lirik lagu jaman dahulu. Cinta bisa meyerang siapa saja tanpa ada batasan usia. Ntah cinta monyet, cinta pada pandangan pertaman, cinta karna sering ketemu ataupun sejenisnya. Masa2 PDKT alias pendekatan mungkin bisa menjadi masa2 indah nan lucu bagi yang bersangkutan dan bisa menjadi hal menggelikan bagi yang melihatnya hingga tak dapat menahan tawa.
Dahsyatnya kekuatan cinta bisa memberikan kekuatan di luar nalar “ribuan kilo kan ku lalui, samudrapun kan ku arungi, gunungpun kan ku daki”. Sehingga tak mengherankan jika kadang menimbulkan “cinta buta”, cinta yang tertutup oleh logika. Sekalipun orang2 terdekat melarangnya, namun hal tersebut seolah menjadi tantangan untuk membuktikan bahwa opini mereka tentang sang pujaan hati salah total.
Semua akan kembali yang besangkutan. Jika orang2 terdekat (red: banyak, lebih dari 2) melarang ataupun tidak menyetujui hubungan yang sedang dibina dengan gambaran yang sama, sepatutunya kita mempertimbangkan dengan logika. Dicerna baik2, knapa  ya mereka tidak menyukai? Ada apa ya dengan dia? Secinta2 kita dengannya, sebaiknya tetep menggunakan logika lhoo!.  Menganalisis alasan mereka seperti apa? Jika mereka berargumen bahwa yang bersangkutan buaya dengan membeberkan segala kelakuan minusnya, alangkah arifnya jika kita menerimanya dan tetep melakukan penyelidikan diam2 mengenai perilakunya. Cinta boleh namun logika harus jalan dunkGa’ mau kan jadi korban buaya nomer kesekian?? “Sedap jangan ditelan, pahit jangan segera dimuntahkan. Berpikir-pikirlah sebelum bertindak agar tidak kecewa”.
Hal yang perlu ditekankan, orang2 terdekat tidak ingin melihat kita celaka, tidak ingin melihat kita sengsara bin menderita. Karna mereka melihatnya menggunakan kaca mata logika/netral yang tidak dibubuhi oleh virus cinta. Mereka menginginkan yang terbaik bagi kita, jadi jangan memusuhi mereka lantaran mereka melarang, ataupun malah membela mati2an sang pujaan hati. Amati-lah kejanggalan perilakunya selama ini dan selidiki-lah. ! Yaps selidiki hingga menemukan titik keputusan hubungan, apakah akan lanjut dengan konsekuensi melawan restu orang2 terdekat ataukah lebih memilih meninggalkan 1 orang yang telah “mem-buayai” kita  dengan diperjelas oleh bukti2 keminusannya. Janganlah menambah deretan korban akibat kepintarannya dalam membual, “seperti lebah, mulut bawa madu, pantat bawa sengat. Berwajah rupawan namun perilakunya jahat”. Dan sejatinya cinta tetap butuh logika!!
#semoga bermanfaat & salam jiwa bahagia


Allah Menyukai Hamba yang Taat & Memasrahkan Diri

Pagi ini dibuka dengan melihat postingan fb seorang temen, unggahan poto gambar sajadah dengan sedikit kata pengantar “Saat tak ada bahu untuk bersandar, selalu ada lantai untuk bersujud”... hmmmmbb,.. manusiawi sekali kita butuh sandaran untuk menopang warna warni kehidupan ini. Adakalanya ketika masalah bertubi2, yang diinginkan hanyalah berbagi. Berbagi tuk mendapatkan solusi, setidaknya berhasil mengeluarakan unek2 and say good bye to strees..
Hanya saja permasalahannya,. kepada siapa?? teman, sahabat, keluarga, atau media social?? Semua pilihan sah2 saja. Bolehlah curhat dengan teman/sahabat/keluarga namun janganlah egois. Dari mereka juga mempunyai “masalah” sendiri. Sebisa mungkin jangan sampai menambah permasalahan tuk mereka. Jangan-lah memaksa untuk selalu didengar dan diberi solusi. Jika hal tersebut dilakukan berulang2 dan dengan hal2 yang sama, bisa jadi mereka geram. Bisa jadi ocehan kita ini hanyalah sepele bila dibanding dengan permasalahan yang sedang mereka hadapi, hanya saja mereka diam dan memilih nge-keep tuk mereka sendiri. Ga’ melebih2kan.
Jangan salahkan bila yang bersangkutan memilih enggan mengangkat telepon kita, enggan membalas sms kita, ataupun selalu ngeles apabila kita ingin ke rumahnya. Mungkin saja dia sudah muak dengan celoteh kita. Singkirkan egoisme jauh2 dari pikiran kita, jangan  inginnya didengar tapi enggan tuk mendengar.., belajarlah tuk menjadi orang yang bisa saling memahami laksana simbiosis mutualisme. Jika tidak, hal semacam inipun bisa menjadi bumerang dari sebuah pertemanan.
Sangat manusiawi jika kasus tersebut sering terjadi di sekeliling kita. Coba kita memposisikan ke posisi mereka (red: teman yang jadi tempat curhat) kita sama2 memiliki waktu 24 jam, ia-pun membaginya tuk berbagai macam kegiatan: pekerjaan kantor, keluarga, kegiatan sosial dll. Disela2 waktu senggangnya-pun ingin ia gunakan untuk dirinya sendiri tentunya, setidaknya untuk beistirahat. Jika kita masih ngotot untuk menambahi “pekerjaan” bagi dia, ga’  salah jika dia memilih meninggalkan anda.
Satu2nya tempat curhat yang tidak mengenal dinding ruang dan waktu adalah Sang Pemilik Alam ini, yakni ALLAH SWT. tak mengenal rasa bosan, tak mengenal rasa lelah sekalipun kita selalu dengan kata2 yang sama tiap curhatnya. Tak ada yang tak mungkin bagi Allah. Apapun jadi nyata kepada siapa yang ia kehendaki. Beliaulah sang Maha Pemberi Solusi, Sang Maha Pemberi Kenyamanan dan Rasa Nyaman,..
Jika curhatmu dan doa2mu belum dikabulkan, mulailah kita koreksi diri, apakah kita masih sering berbuat “negatif”? katakanlah kita sudah berada dalam jalan yang lurus menghindari apapun yang berbau dengan “kenegatifan”, tapi knapa doa2 dan curhatan belum ada solusinya? Sedangkan orang yang gemar berbuat negatif, sholatpun bolong2 eh hidupnya lancar2 saja dan bahagia2 saja, berbanding dengan kita yang sudah berusaha selurus mungkin.
Hal ini senada dengan obrolan  Pak Ustadz dengan santrinya disore itu:
Ustadz :  Janganlah berputus asa, terhadap doa2 yang belum dikabulkan oleh Allah. Semua doa pasti akan dikabulkan olehNya. Boleh jadi Allah akan mengabulkan doa sesuai dengan request kita ataupun menggantinya dengan yang lebih baik, dan di waktu yang tepat. Tugas kita yakni berprasangka yang baik2 dan sebaik2nya,,.

Santri : Lalu, knapa ya Ustadz banyak orang yang ga’ “manut” Allah malah doa2nya dikabulkan..?.

Ustadz :   (tersenyum).. Sebagai contoh begini: kalo kita didatangi pengamen dengan dandanan  yang ga’ enak   dilihat, suara relatif biasa dengan lagu yang ga’ jelas iramanya, apa yang          akan kamu lakukan?
Santri : buru2 ngasih uang agar berhenti nyanyi-nya tad,dan biar ia segera pergi..

Ustadz :   okey,. Kalau ada pengamen yang suaranya bagus, sopan,  dan enak dilihat, apa yang      kamu lakukan??

Santri :   kebalikannya tad.. jangan buru2 ngasih uangnya karna pengen ndengerin lagunya lebih  lama.. boleh jadi kalau suka banget ga’ mikir2 ngasih uangnya lebih dari pengamen  yang   satunya tadi tad..

Ustadz :  begitu juga dengan Allah. Bilamana Allah sudah cinta dan menghendaki kepada siapa   Ia memberikan “hadiah” maka Allah tak segan2  memberinya “hadiah terbaik”. Bahkan melebihi apa yang ia minta dalam curhatan dan doa2nya lho.. dan kapan waktunya  hanyalah Allah yang tau. semakin orang tersebut tunduk dan bersujud kepad Allah, ketahuilah Allah sangat menyukainya. Ingin-Nya berlama2 melihat hamba-Nya yang taat dan memasrahkan diri. Dan pasti akan dikabulkan, langsung ataupun berjeda waktu. Semua  tergantung Allah mau kapan waktunya, karna hanyalah Ia yang tau waktu terbaik terkabulkannya doa2. Jika doa2 itu belum juga dikabulkan hingga yang bersangkuta meninggal, Allah akan memberikan-nya di akhirat kelak. Ketahuilah janji Allah itu benar.

Subhanallah… kebenaran hanya milikNya.. Hanya kepada-Nyalah semua rasa kembali... So, dekatkan dan pasrahkanlah alur hidup  ini dengan irama-Nya, karna dengan ridho-Nyalah kita akan menjadi insan yang ikhlas, tenang dan damai dalam menjalani kehidupan ini.
#Semoga bermanfaat & hidup bahagia

Jalani Hidup Sesuai Skala Prioritas


Ndengerin penyiar radio yang mbahas tentang prioritas dalam hidup rasanya wawwww banget ya.. Bagaimana  tidak? Tiap orang punya cara untuk menyikapi dan menentukan prioritasnya. Akupun langsung keinget obrolan di siang itu.

Dya: aku tuh heran ma kamu, kok kamu ki “nrimo” banget, enjoy banget karo uripmu..
Aku: lah njut kon piye mange? Kon koprol2? Isiin aku, hehehe..
 menerima keadaan dan enjoy menyikapi hidup itu salah satu solusi peredam stress loh..
Dya:     tapi aku ga’ bisa jika aku harus kayak kamu..
Aku:      lah yang nyuruh kamu kayak aku ki sopo (sambil ngekek). Karna setiap orang mempunyai cara masing2 untuk memprioritaskan hidupnya. Dan masing2 cara belum tentu pas di keadaan yang bersangkutan.
Dya:     kalau kamu masih seneng hura2 ga’?
Aku:      masihh lah, aku masih muda juga kalee., dan seneng2 itu wajib karna itu ungkapan rasa syukur loh, tapi kita harus pinter2 memilih dan memilah mana urusan2 yang hendak didahulukan.
Dya:    aku ga’  bisa nolak  jika teman2 ku ngajak aku nonton ataupun pergi, disisi yang sama aku ga’  da uang..
Aku:      (tersenyum..)
Dya:     kok senyum...,? salah yo aku?
Aku:      ga’ salah kok, karna kembali ke masing2..
contoh, diwatu yang bersamaan ada ajakan nonton rame2 dengan teman 1 genk dan disisi lain belum bayar listrik rumah, sedangkan hari itu adalah hari terakhir pembayaran. Kamu mau pilih mana? Tetep jalan ma teman 1 genk-mu atau mengorbankan “kebahagiaanmu”? dengan kondisi uangmu tinggal  25ribu rupiah.
Dya:     yo milih nonton lah, gila aja bu..
Aku:      hahhahahha..
kalau aku beda, aku milih bayar listik, kenapa? selain itu hari terakhir, rasanya ga’ lucu kan kalau tiba2 sepulang nonton, listrik kita mati dengan alasan belum bayar listrik/telat bayar listrik..?. Mugkin sama2 penting antara nonton dan mbayar listrik, tapi kalau aku dahuluin yang mbayar listrik. Itu kan udah kewajiban kita cuyyy.., ga’ semua apa yang kita inginkan harus direalisasikan kan..?.
Dya:     brarti sekarang udah saatnya ga’ hura2 ya? Harus dewasa ya..?
Aku:      xixiixi.. hura2 koyo opo ae, sekarang saatnya memprioritaskan apa yang harus kita dahulukan. Ga’ mungkin kan kita meh “seneng2” terus tanpa ada tujuan hidup. Yang bisa mengubah hidup hanyalah kita masing2. Kalau kita terus2an tidak bisa memprioritaskan mana yang hendak didahulukan, pek lebaran kucing-pun akan tetep besemayam jiwa seperti itu. Bermula dari kebiasaan jadi terbiasa dan ga’ bisa lepas karna sudah mengakar. Ga’ mau kan tutup lubang gali lubang demi memenuhi “sesuatu” yang seharusnya bisa kita skip ataupun pending?
Dya:     brarti sekarang waktune "serius" ya?
Aku:      jangan berfikir sak-klek lah, jangan kaku, kasihan kalau jiwa raga kita spaneng. Liburan dalam arti sesungguhnyapun perlu kok. Meninggalkan setumpuk rutinitas sejenak bersama keluarga ataupun orang2 yang kita sayangpun akan  menyenangkan kok. Ga’ perlu lebay.. tempat itu ga’ penting, yang jauh penting itu kitanya nyaman, kitanya senang dan hasil dari liburan itu berasa. Berasa lebih fresh dan samangat.. bukan sebaliknya malah mikirin bagaimana cara menutup lubang karna uang bulanan telah habis kepake buat ini itu yang ga’ penting pas liburan?
          

    Kutipan diatas mengisyaratkan bahwa kita harus pandai2 memilah dan memilih mana yang akan kita jadikan prioritas dalam hidup kita. Ga’ usah larut dan hanyut dengan hidup orang lain yang terkesan lebih “hijau” dan lebih “kinclong”. Hidup kita ya kita. Kitalah yang menjadi penentu mau dibawa kemana arah dan alurnya. Kita sebagai sutradara dan pemain dalam kehidupan kita. Bukan dia bahkan mereka.
Memakai “kacamata” orang lain untuk memandangi kehidupan kita, bukanlah pilihan yang tepat. Hiduplah apa adanya, semampunya. Ga’ kan da habisnya jika kita ingin seperti orang lain. sekali lagi, kita ya tetaplah kita. Jika ada yang lagi update model baju,kepengen..Ada yang lagi punya hape seri terbaru, kepengen.. Ada yang lagi punya motor baru, lantas kepengen..Pengen pengen dan pengen ,..dan ga’ kan ada ujungnya.
Hiduplah sewajarnya dan semampunya.. karna tu akan jauh lebih baik. Hati tenang, santé dan ga’ ngoyo.. memperkeruh keadaan dengan memaksakan diri tuk seperti orang lain bukanlah pilihan yang bijak.., Belilah apa yang memang kita butuhkan bukan hanya karna ingin di wahhhhh ataupun ingin diakui bahwa yang bersangkutan “mampu”. Karna pada hakikatnya semua akan dipertanggungjawabkan kelak..
     #semoga bermanfaat & hidup bahagia

Positifnya Media Sosial

     Di FB orang bebas nyetatus apapun dan uplude foto sesukanya walau kadang bikin orang yang melihat mengerutkan kening, yaa karna lebay ataupun kurang pas untuk dipublikasikan untuk umum. Namun semua itu sah2 saja sejauh tindak menyinggung unsur SARA.
Teringat status di siang itu, “berdoa dan mintalah apapun dengan Tuhan jangan pengen sesuatu namun harus absen di FB, think smart guys”. Beberapa detik kemudian ada banyak komen salah satunya dari teman saia. Jawabnya “setiap orang punya cara masing2”. Owwww saia merasa tertohok sekali. Bukan karena saia seperti itu yang tiap detik update status melainkan saia salah satu diantara orang yang paling muak jika melihat status tentang hubungannya dengan Tuhan kok di shared dan diumbar2 di FB.
Bagiku semua peribadatan itu biarlah Tuhan yang mengetahuinya. Ibarat memberi sebaiknya tangan kiri jangan sampai mengetahuinya. Namun setelah membaca komen dari teman bahwa setiap orang mempunyai cara masing2 mulai membuka pikiran saia.  Benar juga yaa,,, mungkin cara dia seperti itu. Yang penting saia pribadi tidak.
FB akan berefek baik jika diniati untuk hal2 yang baik. Dari FB pun bisa mengkoneksikan dengan jaringan teman lama yang sudah blas ga’ ada sinyal komunikasinya. Dan dari FB bisa menemukanmu 1 penggalan kenangan yang tertinggal. Kenangan cinta monyet pun bisa dikenang dengan melihat isi FB yang bersangkutan. Walau keadaannya telah berubah 180 derajat. PP-nya kini tidak lagi foto dya dengan pose cool–nya yang mengobrak-abrik hati pada saat itu, namun berganti dengan foto keluarga kecilnya yang nampak bahagia.  Ya sudaahh, ikut berbahagia saja.
Dari FB juga bisa menemukan “orang asing” namun sejatinya familiar dengan kita, teman sekolah katakanlah. 1 dasawarsa tlah terlampaui tanpa adanya komunikasi-pun dapat dipertemukan di FB. Melihat wall-nyapun bisa teridentifikasi tentang karakternya. Dari status, foto yang dya uplod, jumlah teman-pun semakin meperkuat karakternya. Sehingga FB sebagai sarana untuk silatutahmi, mengenal kepribadian seseorang dan ga’ menutup kemungkinan sebagai pintu gerbang untuk menjemput jodoh. Aamiin..
FB pun dapat dijadikan ajang untuk memutar diorama kehidupan seseorang. Dari hal sepele saja, katakanlah foto. Setiap orang pasti tanpa mereka sadari akan meng-update­ foto2 mereka sesuai dengan keadaan yang sekarang tentunya. Dan tu akan mengasyikkan tatkala kita melihatnya. Ada yang tetep culun, ada juga yang berubah 180 derajat jadi lebih baik ataupun  sebaliknya.
Media sosial apapun jenisnya akan berefek positif jika diawali dengan niatan yang baik, so luruskan niat anda karna semua akan kembali ke anda, cepat ataupun lambat..

#Semoga bermanfaat & hidup bahagia

Tetap Berbuat Baik

Nandur pari,  iso tukul pari lan  iso tukul suket
Nandur suket mesti bakal tukul suket ora bakal tukul pari
Nandur kebaikan, iso tukul kebaikan lan iso tukul keburukan
Nandur keburukan jelas bakal tukul keburukan
Tapi ojo khawatir, Gusti Allah Maha Kuasa..

Suatu hari saya pergi ke sebuah toko bangunan di dekat rumah, dan mata saia pun terpana akan tulisan di atas yang menempel di white board di  pojok toko. Seakan-akan tulisan tersebut berbicara kepada saia bahwa setiap perbuatan itu pasti ada balasannya kok, dan tu sangat menohok saia..
Sudah sangatlah wajar bila kecewa bin gelo, ketika sudah mengusahakan sekuat tenaga dan fikiran untuk melakukan suatu hal untuk kemashalatan bersama, namun masih selalu ber-negative feedback. Tak ada kata lain selain mendengarkan negative feedback tersebut dan menjadikannya positive feedback bagi kita, tentunya tak mudah..
Dan sangat benar sekali ketika melakukan kebaikan belum tentu ber-feedback kebaikan. Niat baik tak selalu bersambut baik, karakter manusia yang lebih suka berfikiran “gek gek” terhadap perbuatan orang lain itulah yang menciderai niat tulusnya, namun  justru sebaliknya ketika kita menanam keburukan sudah pasti dan mutlak yang akan tumbuh keburukan pula.
Pelajaran yang bisa diambil yakni luruskan niat untuk berbuat apapun dalam konteks kebaikan, jangan mengotori niat tersebut dengan angan2 tuk dibalas dengan orang tersebut di kemudian kelak karna akan menjadikan gelo. Yakinlah bahwa semua ni sudah masuk dalam scenario-Nya, agar kita selalu waspada dalam bersikap.. terus kembangkan kebaikan tanpa ada pamrih terselubung. Berlomba-lombalah dalam kebaikan dan pasrahkan kepada Allah yang mempunyai pengadilan teradil di muka bumi ini,apapun yang terjadi di dalam dirimu tetaplah berbuat baik!Baca juga 3 hal yang melekat di pikiran masyarakat

#hidup bahagia

Kepo = peduli atau memang ga’ da kerjaan?


Pinjem istilah anak gaul jaman sekarang yakni kepo. Kepo?? Ketemu pocong kah? xixixi.. ternyata usut punya usut kepo tu artinya pingen tau urusan orang. Hal tersebut yang menggelitik relung hati tatkala banyak fenomena dimana2 bahkan yang ada di lingkungan  terdekat kita.
Sepertinya di masa sekarang ketika infomasi meledak dimana2 menyerbu semua lapisan masyarakat, rasanya sah2 saja ketika orang banyak meng-update dirinya, lalu pertanyaan saia apakah salah? Tentunya ga dunk,, sah2 saja toh juga pake uang mereka kan.. knapa kalian harus rempong.
Hal sederhana aja deh contohnya, behel. Jaman sekarang behel bukan lagi hal tabu guys,, bahkan behel menjadi trend. Dalam hal ni bukan berarti terhanyut oleh trend melainkan karna kebutuhan. Pliiis deh kenapa sehh orang2 rempong beud. Ada yang bilang mahal, mubazir, sakit, sok2an, gaya2an, dll.
Blum lagi masalah pernikahan. Banyak orang2 yang rempong mikirin knpa si A blum nikah sedangkan si B yang umurnya di bawahnya-pun sudah dilamar. Masalah pun blum kelar guys sampai disitu, ketika sudah nikah namun blum dipercayai Allah untuk mempunyai momongan pun menjadi hot topic bagi para kepo-er (istilah gue untuk orang yang suka ngurusi urusan orang), udah beberapa tahun nikah kok blum punya anak, padahal adiknya dah punya anak 2..,dll
STOP guys be kepo-er..,
Ada indikasi bahwa mereka ingin tau tentang keadaan kita karna mereka peduli, namun  ga’ sedikit yang ingin tau karna memang ga’ da kerjaan lain dan satu2nya pekerjaan mereka adalah ngurusi urusan orang. Pliss deh hari gini masih ngurusi urusan orang,, berkacalah  pada diri kita masing2, apakah kita sudah pasti lebih baik dari pada mereka (korban gosip)?? Renungkalah..
Karna sejatinya setiap orang mempunyai kelebihan masing2 termasuk anda, dan para korban kepoan anda. Lihatlah lambang ying yang , sehitam apapun pasti ada titik putihnya begitu juga seputih apapun pasti ada titik hitamnya. Seburuk-buruk orang pasti pernah muelakukan kebaikan walaupun hanya sedikit, dan sebaik-baik orang juga sudah pasti pernah berbuat keburukan, apapun bentuknya. Marilah kita sama2 blajar menyikapi segala sesuatu dengan pikiran yang lebih luas dan bijak, karna apapun tu pasti ada alasannya.
So, hargai diri anda terlebih dahulu sebelum anda ingin dihargai orang lain and stop be kepo-er.

#hidup bahagia

Aku bahagia, karna aku bersyukur..


Apa sich  yang dicari di dalam kehidupan ini? Tentunya kebahagiaan dunk. Saia yakin tak ada yang tak ingin, sekalipun  jalan untuk menggapainya beragam.
Lalu apa sich definisi kebahagiaan itu? Secara singkat saia menyimpulkan bahagia yakni ketika kita bisa mensyukuri apa yang ada di dalam diri kita.
Lalu apakah ketika kita kesusahan ataupun sengsara kita harus tetap bersyukur?  Jawabnya jelas dunk. Banyak hal yang tidak kita duka/bayangkan mampir dan singgah di kehidupan kita. Semua tak ada yang sia2 karna sejatinya semua ada maksud dan manfaat yang telah diberikan oleh-Nya. Namun tidak semua orang bisa mengambil hikmah tersebut.
Ketika usaha dan doa sudah kita kerahkan, tinggallah kita pasrahkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa pemilik dunia ini. Tuhan yang mengetahui apa yang terbaek bagi hamba-Nya. Karena sejatinya semua ada masa dan waktunya. Dan akan indah pada waktunya.
Ketika gagal kita janganlah menyalahkan Tuhan, namun kita instrospeksi diri, apa yang harus kita perbaiki, apa yang harus kita tambah dan apa yang harus kita kurangi. Percayalah semua ada hikmah tersembunyi dibalik kegagalan, karna kegagalan memberikan pelajaran akan pentingnya sebuah proses.
Ketika jalan kita tak semulus orang laian, janganlah menyalahkan Tuhan, bukan Tuhan tidak sayang kepada kita namun sebaliknya. Tuhan memberikan kita jalan yang berbeda dari orang lain agar kita bisa banyak belajar. Sengsara/menderita menjadikan kita lebih kuat dan tangguh.

Ketika kita kesusahan. Jangan katakan knapa aku begini dan kenapa aku begitu. Stop it!  Enjoy u’r life karna susah, mengajarkan kita pentingnya bersabar.
Ketika kehilangan seseorang yang kita sayangi, berhentilah mengatakan bahwa Tuhan tidak adil. Karna Tuhan akan memberikan orang yang tepat bersamamu, begitu juga dengannya. Kehilangan mengajarkan kita akan menghargai dan menjaga apa yang menjadi  milik kita.
     Begitu banyak nikmat dan karunia Tuhan yang telah diberikan kepada kita, hanya saja kita kerap terlena dan terpana akan kegagalannya, sehingga semua nikmat Tuhan lainnya menjadi hilang. Astaghfirullah…
 So, masihkah anda tidak bersyukur akan nikmat Tuhan?..
#semoga bermanfaat & salam jiwa bahagia

Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger