Entradas populares

Showing posts with label persahabatan. Show all posts
Showing posts with label persahabatan. Show all posts

untukmu, para sahabat


Cinta? 

Ya cinta itu universal. Cinta, sayang, respek dan sejenisnya bisa tumbuh pada siapapun, kapanpun dan dimanapun. Ribuan orang yang datang dalam kehidupan silih berganti memberikan peran dan warna. Seperti yang kita ketahui, ada pertemuan ada perpisahan, ada canda ada tangis, ada konflik ada hikmah, dst. Semua seirama membentuk kita semakin lebih baik dan kuat. Termasuk hal-hal yang kita rasa menyakitkan.

Orang yang memiliki sifat dan karakter yang seirama akan mendekat, begitu juga sebaliknya. Kita hanya akan bisa bertahan dengan orang yang memiliki kesamaan, baik kesamaan karakter maupun tujuan. Berlalunya waktu, satu persatu dari merekapun pergi meninggalkan kenangan dan kebersamaan yang sudah lama tercipta. Atas nama cita-cita, cinta, karier, estafet perjuangan ataupun alasannya lainnya. Dari semua yang pernah singgah dihati, banyak keterbatasan di diri kita untuk menjaga komunikasi secara intens. Namun kenangan manis yang sudah menyatu di darah tidak dapat dielakkan, puluhan tahunpun jika dya pernah ada dihidup kita tak perlu memerlukan waktu lama untuk beradaptasi dengan keadaan versi now kita. 

Kita tidak bisa menggenggam mereka untuk stay bersama kita, begitu juga sebaliknya. Biarkanlah waktu menyelesaikan tugasnya untuk mempertemukan kita di next episode terbaikNya. Satu hal yang terpenting yakni kelolalah kenangan manis dan indah selama hidup bersama mereka, karna ketulusan itu yang  akan mengantarkan mereka kembali ke “rumah” itu. 

Terimaksih orang-orang tulus yang sudah sudi stand by me di waktu2 rapuhku, cemasku, galauku, gelisahku, emosiku, dramaku, sedihku dan ketidakberdayaanku. Kalian tidak hanya sekedar teman, namun bagian dari kisah hidupku. Walau tangan tak mampu berjabat setiap waktu, telinga tak mampu mendengar di setiap gelisah namun di hati ini selalu ada nama2 kalian. Semoga semua kebaikan kalian  akan kembali kepada kalian. Doa2 terbaik untuk kalian semoga semakin happy, sehat, beruntung dan makin keceh.
Terimaksih sangat,..
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

teman tulus bagian dari karuniaNya

Sore kemarin bbm-an dengan teman lama, inti topik dari bahasannya adalah mengenai ketulusan. Katanya, ketulusan itu tidak dapat dikatakan, hanya dapat dirasakan. Sebenarnya dari sorot matanyapun dapat terlihat perbedaannya kok antara orang yang tulus dan tidak. Hebatnya, ketika bersama2 orang yang tulus kita akan nyaman, tenang dan asyik. Seolah dunia ini hanyalah milik kita. Yang lainnya ngontrak, kali yee.. Mendadak keinget temen2 yang masuk dalam katagori diatas. Walaupun jarang sekali bertemu bahkan berkomunikasi, namun ketika ada kesempatan bertemu waktu brasa cepat sekali berputar. Tau2 toko2 dah mulai tutup dan jalanan dah mulai sepi.

Bersamanya, sangat membahagiakan. Topik apapun akan menjadi santapan obrolan yang asyik tanpa ada kepura2an. Jatuhnya obrolan itu harus brakhir lantaran jam sudah tak ramah untuk berkeliaran. Penerimaan apa adanya itu yang justru bikin kangen. Hal yang paling terasa ketika bersama dengan orang yang tulus adalah kita merasa dihargai dan disayangi. Penerimaannya  ikhlas ketika berhadapan dengan kekonyolan yang kita lakukan. Malah bisa jadi dya menyempurnakan kekonyolan yang sudah kita lakukan.

Tidak hanya dalam urusan seneng2 aja teman tulus itu ada. Dya akan pasang badan terdepan kalau kita sedang sedih. Bukan untuk mendramatsir keadaan, namun untuk membantu mencarikan solusi yang sedang kita hadapi. Dan itu jatuhnya sering bikin haru biru, lantaran tanpa diminta sekalipun dya lagi sibuk. Tuhan Maha Cinta..., banyak bentuk cinta yang Tuhan berikan kepada hamba-Nya. Salah satu diataranya adalah dikarunia teman yang tulus, yang sangat memahami kita. Sangat menerima kita apa adanya, sangat menghargai kehidupan kita yang bisa jadi sangat bertolak belakang dengan gaya kehidupannya. Namun hal tersebut tidak menjadi sebuah permasalahan, yang ada jatuhnya tetep asyik, menyenangkan, tertawa, nyaman dan bahagia selalu ketika bersama.

Untuk kamu, kamu, kamu, dan kamu yang ada disana,.. yang lagi sibuk dengan pekerjaannya, yang lagi spaneng mengejar cita2, yang lagi sibuk menjadi suami yang baik, dan yang lagi berproses menjadi pria sholeh. Terimakasih atas semua ketulusan yang kalian berikan. Dimanapun kalian saat ini, apapun yang sedang/akan kalian lakukan semoga diberikan kelancaran, kesehatan dan kebahagiaan selalu yak. Semoga masih banyak kesempatan buat kita untuk menggila bersama yes. Terimakasih tlah mewarnai hari2ku sehingga aku dapat sebahagia ini.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia


teman yang berhati tulus bagian dari rejeki

Perbedaan nyata antara sahabat versi dulu dan kini hanyalah mengenai kehadiran fisik. Persepsi yang tercipta dahulu kala, sahabat adalah orang yang ada di kanan kiri kita secara fisik setiap saat. Urusan yang bersangkutan nyaman atau tidak bersama kita adalah urusan belakangan. Yang jelas sosok sahabat adalah mengenai kehadiran secara fisik.

Namun berjalannya waktu, kesibukan dan kegiatan masing2 mengurangi jatah intensitas yang dahulu sering dijalani. Ga seru dan terkesan ga punya kerjaan kalau everytime harus ada disisisnya kan??. Versi sahabat kini adalah mengenai ketulusan. Ya,ketulusan menerima sahabatnya walaupun jarak membentang. Jujur jika sahabatnya keliru sekalipun itu menyakitkannya. Jika ada kesempatan bertemu,tak akan di sia2kan. Ngobrol kesana kemari hingga dini hari pun tak terasa menjemukan. Yang ada justru tawa ria bahagia. Rasa sayang yang terpancar dari matanya. Ketulusan yang ia berikan pun sangat terasa ketika kita berada si sisinya. 

"lalu nikmat Tuhan mana lagi yang masih kamu dustakan?"..
teman yang tulus menyayangi kita merupakan rejeki yang Tuhan berikan yang tak dapat diandingkan dengan apapun. Jika kita mau dan mampu mensyukuri setiap jengkal yang melekat di diri kita, maka tak akan pernah kita merasa hidup ini tak adil. Maupun sudah saatnya menikah, namun jodoh belum kunjung datang bukan berarti kita harus mendramatisir keadaan. Sekalipun bully dan teror pertanyaan kapan nikah selalu berdengung. Nikmatilah apa yang ada dalam hidup kita semaksimal mungkin. Kita tak akan pernah tau, maksud Tuhan men-delay jodoh kita beberapa saat. Yang jelas, Tuhan maha pembuat skenario terdahsyat. Jadi singkirkan pikiran negatif dan minder lantaran jodoh belum kunjung tiba.

Banyak cara yang dapat diakukan, salah satunya menikmati momen dengan teman yang tulus, sahabat dan keluarga semaksimal mungkin. Selagi masih sendiri, maksimalkan bersama orang2 terkasih. Jadi pikiran tidak terforsir mengapa, mengapa, dan mengapa masih sendiri. Semua ada massa-nya kok, jika sudah saatnya semua akan terjadi. Ga mau kan salah di/me nikah-i seseorang? Naudzubillah. Untuk itu, dikembalikan semua kepadaNya sang pembuat skenario terdahsyat. 
#semoga bermanfaat dan hidup bahagia

sahabat [dulu dan kini]


Ga’ sengaja buka kamus lama yang dibeli pas jaman sekolah, kaget ngakak dan malu rasanya. Knapa?? karna di sampul depan atau belakang terdapat tulisan alay jaman bahela.
“SAHABAT 4 –EVER: MARNI,SUPRI,YATI”..
bla bla bla..

 Permasalahnnya, kemanakah mereka? Kemanakah orang2 yang disebut sebagai sahabat 4-ever itu? kenangan yang dulu dirasa indah menguap laksana air laut yang terkena panas matahari. Mengapa dikala “masa bersama” habis, maka selesai pula persahabatan diantara mereka.? Kemanakah cerita manis itu?? apakah memudar warnanya lantaran sudah ada pengganti yang baru?

Pernah ada teman berucap “aku ga’ butuh sahabat dikala aku sedih, aku ga’ butuh orang2 untuk menghiburku, dan aku ga’ takut akan hal itu. Yang aku takutkan ketika aku mau senang2 ga’ ada teman yang menemani”. Baginya buat apa berbagi kesusahan kepada orang lain yang notabennya belum tentu  yang bersangkutan tulus mendengarkannya, bisa jadi hanya tak enak. Ataupun tipe muka 2, didepan kita ia empati, namun dibelakang kita ia menetertawakan.?

Berjalannya waktu, perspektif sahabat dulu dan sekarang mulai bergeser. Dulu indikasinya sahabat adalah orang yang selalu ada untuk kita, selalu bersama. Namun perspektif sekarang, sahabat ya orang orang yang mampu memahami kita, ga’ perlu selalu bersama namun yang bersangkutan tahu persis kita. Mau menegur ketika kita berbuat kesalahan serta bijak dalam memberikan saran pendapat. Dan itu yang terjadi pada Jono, Memed dan Siti. Mereka bukanlah sahabat yang selalu bersama setiap saat, namun hubungan emosial diantara mereka begitu dalam. Kini mereka tlah mengejar cita2 masing2. Ribuan jarak membentang diantaranya, Jono di WIT, Memed di WITA dan Siti di WIB namun setiap ada kesempatan mereka menyisihkan hari untuk menggila bersama. Tanpa ada sekat apapun diantara mereka. Jika ditarik lebih dalam, komunikasi diantaranyapun tidaklah rutin, boleh dikatakan mereka jarang berkomunikasi mengingat kegiatan seabrek yang mebelenggu mereka.

Mereka selalu mengenang kenangan yang tlah terbingkai indah dalam hati masing2. Melakukan “ritual” makan bakso di pinggir jalan hingga tengah malam. Sekalipun kantong mereka sudah menebal namun tak ada kata jaim ataupun gengsi makan di pinggir jalan. Bagi mereka ga’ terlalu penting menu apa yang  dimakan dan dimana tempatnya, yang jauh terpenting bagi mereka ialah kebersamaan. Dan itu sungguh manisss.

 Jika dilihat kunci dari hubungan mereka adalah ketulusan. Sekalipun mereka jarang berkomunikasi lantaran kesibukan namun telepati diantaranya begitu kuat. Jika mereka kangen, mereka saling mendoakan, dan itu yang menjadi penguat persahabatan indah itu. Jika raga tak mampu berjumpa, doa yang akan menjaga mereka. Mereka hanya ingin sahabatnya bahagia dan bahagia.

 Ya sahabat bukanlah orang yang selalu ada bersama kita setiap waktu. Bukan orang yang takut kehilangan kita.  Namun sahabat adalah orang yang dengan segenap hatinya mampu mengerti dan memahami kita. Jika diantara kita telah menemukan sahabat, selayaknya dijaga karna persahabat adalah cerminan dari ketulusan. Dan ketulusan adalah rangkaian dari nikmat-Nya. Baca juga Dari Teman Jadi Saudara
#semoga bermanfaat dan hidup bahagia

5 Tipe Teman

Ngomongin soal teman atau sahabat memang tak ada habisnya. Dari teman biasa, teman sepermainan, teman curhat, teman tapi mesra, teman temani melek, teman gossip bahkan teman yang bener2 teman. Suka duka kehidupan tak lepas menyapa di setiap hembusan nafas insan manusia. Sehingga tak heran kita manusia biasa ini membutuhkan teman untuk sharing alias berbagi kepenatan yang tlah menyapa. Dengan berbagi setidaknya akan mengurangi beban yang bergelayut dalam pikiran. Seorang teman akan memberikan solusi ataupun memberikan sudut pandang terhadap paparan permasalahan yang kita alami.
Tapi awas,, warning!!! Hati2 memilih teman yak. Mengapa? Tak semua orang bisa dijadikan teman. Ketika yang bersangkutan baik perilakunya didepan kita tak menjamin baik juga lho di belakang kita. Bukannya suudzon, namun tak ada salahnya mencegahh untuk masalah privat jangan sampai diumbar ke sembarang teman. Alih2 ingin mendapat masukan/solusi malah berbalik. Yakni mendapatkan masalah baru yang membuat hidup lebih runyam, dimana hal tersebut menjadi boomerang dalam kehidupan kita. Berikut beberapa tipe teman yang ada di sekeling kita:

Senang melihat orang susah, susah melihat orang senang
Waaah bahaya nih dengan tipe ini. Kita harus waspada karena terkesan peduli dengan penderitaan kita, namun sebenarnya yang bersangkutan hanya basa basi, ngepoin apa yang sedang dan akan kita lakukan. Klau kita ga’ peka terhadap tipe ini, ketika kita terlena untuk berkeluh kesah dengannya habis sudah riwayat kita. Tipe ini suka membuat lelucon dengan penderitaan yang kita alami dihadapan orang2. Dia bakalan bungah ga’ ketulungan ketika ada orang menderita, sedangkan jika kita sedang bahagia atau sukses ada aja celah negatif di pikiran tipe ini. Keinginannya cuma satu yakni dia hanya seorang yang boleh bahagia, titik.

Datang hanya disaat butuh saja
Tidak dapat dipungkri kita akan kecewa bahkan gondok ketika mengalaminya. Datang disaat butuh, pergi ntah kemana ketika tak butuh kita lagi. Layaknya kita seperti tempat sampah aja, tempat menumpahkan uneg2. Memohon2 untuk segera didengarkan dan direspon cerita yang bagi kita sebenarnya tidaklah menarik. Kelar masalahnya, kelar pula yang bersangkutan menghubungi atau nyamperin kita. Ga’ heran dia bakalan datang lagi klo ada masalah lagi. Mirip kayak jalangkung yak, yang datang dan pergi sesukanya.
Ketika kita ingin gantian curhat atau sharing ia menghilang ntah kemana. Jejaknyapun tak diketahui. Apa yang bersangkutan kemakan ikan nemo ketika main ke pantai kemarin yak,,? ataukah yang bersangkutan lagi piknik ke kutub,?? sehingga saking dinginnya ga’ sempet mbales sms ataupun mention kita.
Dalam konteks ini, jika kita mau mengambil benang merah ataupun nilai yang ia torehkan ke kita, kita ialah orang yang bermanfaat bagi dia. Dia sudah pasti membutuhkan kita. Dengan kata lain kita bermanfaat bagi sesama. Jika kita ikhlas menjalaninya itu akan menjadi pahala yang besar tentunya, karna membantu teman menghalau kegalauannya. Bukankah sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lainnya.?? Tinggal kita mau atau tidaknya.

Teman seSAAT: SAAT bersama= teman, SAAT berpisah=lupa
Ada loh tipe seperti ini. Ketika bersama aja layaknya sahabat yang tak terpisakan yang sejiwa seia sekata, namun ketika keadaan telah mengharuskan untuk berpisah, seolah kenangan yang pernah terukir menguap begitu saja, ntah karena kesibukan ataupun memang karakternya saja. Ketika komunikasi dibina lagi-pun hasilnya tetap sama. Kenangan yang pernah ada seolah hilang tak bersisa.
Namanya juga teman seSAAT, jadi ya hanya seSAAT saja. Disebut teman hanyalah ketika SAAT bersama. Jangan terlalu PD mengganggap orang lain adalah teman baik lantaran yang bersangkutan sangat peduli dengan kita. Bisa jadi baginya apa yang ia lakukan adalah hal biasa dan lumrah ia lakukan terhadap orang lain. Singkat kata, bagi dia kita sama aja dengan teman lainnya, nothing special gitu deh.. Nah loh klo begitu yang kecewa siap noh???

Mematri kenangan di hatinya
Percaya ga’ suatu persahabatan tanpa ada komunikasi intens akan tetap terjalin?? Jawabnya harus percaya [maksa doong!!], karna aku sudah membuktikannya berkali2. Namanya juga hidup, satu orang dengan orang yang lainnya mempunyai jalan sendiri2 untuk menggapai kesuksesan. Beragam jalan untuk menuju sukses sekalipun harus ke luar daerah, keluar provinsi, keluar pulau bahkan ke luar negeri ataupun ke luar bumi. Konyol rasanya, jika alasan tak ingin berpisah dengan sahabat terbaik mengindahkan kesempatan2 yang brilian yang sudah ada di depan mata. Ga’ mau kan seperti itu?? Jangan fikirkan tentang persahabatan yang telah dibina baik sebelumnya. Jika kasus diatas adalah tentang teman yang hanya seSAAT, maka hal ini lain. Justru kenangan yang melekat di hati inilah yang menjadi magnet baginya untuk bernostalgiakan ntah berantah.
Sekalipun kesibukan satu dengan yang lainnya menggerus komunikasi diantaranya. Satu hal yang mampu membendung  yakni me-remind kenangan yang tlah terpatri di lubuk hati. Semakin mengingat, semakin ingin pulang karna knangan tersebut berlarian tanpa lelah di pikiran. Ketika ada kesempatan bertemu-pun,  tanpa canggung dan tanpa ada kata ragu untuk mengila bersama.

Teman tertulus
Mampu mendengar keluhan tanpa kita bercerita. Mampu merasakan penderitaan walau tanpa kita tunjukkan. Siapakah dya? Dia adalah sahabat terbaik yakni orang tua kita. Ntah lantaran mereka orang tua kita yang memiliki feeling tajam atau perasaan yang sensitif. Mereka akan menerima kita dengan segala kesalahan dan kekurangan kita. Menyediakan bahunya untuk bersandar. Merelakan tangan halusnya untuk menyeka air mata yang tak mampu untuk bertahan di tempatnya.
Anugrah Allah yang diberikan untuk kita yakni diberikan sahabat terbaik yang senantiasa ada di kala suka dan duka, tanpa pamrih bahkan tanpa tendensi apapun menerima kita dengan segenap jiwanya. Yang akan merengkuh kita tatkala kita limbung dan lemah tak tak berdaya.
     Siapapun teman atau sahabat kita, sepatutnya kita bersyukur karna ia adalah rahmat Allah yang diberikan untuk kita, untuk menemani di dalam kehidupan kita. Hadirnya teman atau sahabat ialah isyarat Allah bahwa kita memang tak mampu hidup sendirian.
#semoga bermanfaat salam hidup bahagia..


Jatuh Hati dengan Sahabat

Ngomongin cinta panjang ga’  ada ujungnya,. Lala yeyeye lalalala yeyeye..  (ala penonton bayaran). Cinta bisa kapan  saja muncul, kepada siapa yang ingin disapanya yang tak mengenal waktu bahkan umur.
Begitu juga ketika kita jatuh hati dengan sahabat kita sendiri. Sahabat dimana ia adalah orang terdekat kita yang dirasa sudah mengetahui kenaturalan kita. Tak lagi ada hal2 yang ditu2pi justru banyak hal konyol sudah dilalui bersama. Saat bersamapun tak pernah terbesit kalau akan ada rasa “asing” yang singgah di hati, yang ada hanyalah senang bahagia yang ujungnya ketawa lepas.

A:besuk ada acara ga’? nge-bakso yuuukk, ditempat biasa,!!
B:  siiip, kebetulan aku kosong..

Waktu pertemuan itupun tiba, tanpa basa-basi ngobrol ga’  jelas kesana kemari, dan tibalah..

A: oh iya, besuk lusa aku ke Batam loh,. minta doanya ya, semoga diberikan kelancaran.
B: siiip tentulah,. Mang meh ngopo ke Batam? Tes lagi kah?
A: ga’,, Alhamdulillah aku lolos seleksi yang terakhir kemarin,. Nuwun banget ya.., ini berkatmu juga..
B: kereeeeeeeeeeeeeeeenn, Alhamdulillah klau gitu, Alhamdulillah aku ikut syeneng,. Selamat bro sukses selalu yak.. (dengan wajah yang berbinar)
A: aamiin, kamu juga yak.. harus!!
B: aamiin,,. insyaAllah  coming soon,  ((berasa pula ada  bakso bulat nongkrong di tenggorokan,, sambil menahan air mata jangan sampek tumpah dari tanggulnya, bisa2 tengsin dunk!! walhasil tarraaa … sentrap sentrup deh dengan alibi kepedesen kebanyakan sambel,, padahal ga’ pake sambel  cuma nempelin sendok sambel di kuah bakso)).. #konyol

Dan perpisahan tidak kuasa untuk dicegah bahkan digagalkan.  Tatkala ia melambaikan tangannya, berasa ada lubang dihati yang tiba2 muncul,. Kuat kuat harus kuat walau selepas membalikkan badan tak kuasa juga membendung air mata tuk tidak jatuh dari tanggulnya. Hari2pun menjadi aneh, semacam salah tingkah.  Mencoba menormalkan kondisi tanpanya dan berasa terlahir kembali karna memulainya dari enol seorang diri tanpanya.  Dan memang benar kata pepatah., kita akan merasakan betapa berharganya seseorang ketika kita sudah “ditinggalkan”. Hal sama dirasakan olehnya yang ada di nunjauh disana. Terlihat dari e-mail yang dikirimnya. “sudah banyak hal yang kita lalui bersama, hingga tanpa disadari kita saling ketergantungan”. Dan endingnya susah untuk move on dari bayangnya.
Tak ada yang salah dari jatuh hati, termasuk kepada sahabat kita sendiri. justru kalau kita mau mengambil sisi positifnya, akan terminimalisir “kepalsuan” dengan sendirinya, karna sudah mengenalnya luar dan dalam. Pendalaman karakter-pun sudah dilakukan secara alamiah tanpa ada emebel2 kepura2an. So, sangat wajar jika intensitas yang terlampau sering, akan menimbulkan rasa “asing” di dalam persahabatan. Ntah bersambut antar keduanya ataukah hanya sebatas sebelah tangan. Dan biarkanlah waktu yang menjawab dan menyikap tabir rahasia-Nya. Tugas kita menjalani apa yang ada di depan mata dengan sebaik2nya sesuai dengan rule2-Nya.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

Makna dari Kenyamanan

Kita ini bukan sahabat yang setiap detiknya  selalu bersama ataupun tipe sahabat yang selalu memberi kabar setumpuk kegiatannya. Bukan pula teman baik yang selalu mendengarkan kegalauan satu dengan lainnya. Kita hanyalah segerombolan orang yang dipertemukan dalam sebuah tempat. Bertemupun jarang bahkan bisa dengan mudah menghitung di tiap tahunnya, sekalipun berbagai karakter menyatu dalam jurang perbedaan.
Banyak cara Tuhan menunjukkan arti sebuah cinta. Cinta yang sejatinya fitrah untuk hamba2Nya. Cinta yang hakiki yang berasal dari lubuk hati terdalam sehingga tercipta sebuah ketulusan. Tertinggalnya banyak kisah disana menunjukkan betapa Ia Maha Cinta.
Terlalu banyak cerita yang telah terukir dan terlukis dalam kebersamaan. Sehingga terlalu naïf untuk menampik bahwa kenyamanan tlah menyebar ke aliran darah dan syaraf kita. Sehingga ketika tak ada salah satu pun akan terasa berbeda, terlebih jika kita hanya sendiri. Hal senada dengan kata pepatah, kita akan merasakan betapa berharganya seseorang tatkala kita sudah ditinggalkan. Karna apa? yaps karna kita sudah terjangkiti virus nyaman.
Apa hakikatnya yang dicari dari setiap hubungan? tidak lain dan tidak bukan yakni sebuah  kenyamanan. Ketika nyaman sudah melekat di diri masing2 apapun kondisinya tetep enjoy and stay cool. Tak ada rasa untuk menutup2i ataupun mengunggul2kan satu  diantara lainnya. Semua berjalan natural sesuai ritme alunanNya. Dan semua berjalan sangat indah...
Kenyamanan tak memerlukan kesamaan backgound pendidikan, pekerjaan bahkan derajat kekayaan. Yang jelas kenyamanan tercipta seiring berjalannya waktu dan semua akan mengalir begitu saja. Karna sejatinya kunci sebuah kenyamanan dimana semua pihak mau ME dan DI. Yaps MEndengar dan DIdengar,MEnghargai dan DIhargai ataupun sejenisnya. Tak kalah penting kenyamanan merupakan aplikasi anugerah cinta-Nya. So, ketika anda sudah menemukan orang yang nyaman bagi kehidupan anda, maka selayaknya anda mempertahankannya, karna itu bagian ungkapan rasa syukur atas cinta-Nya!!
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

Ketulusan Mengalahkan Logika


Pasti dari kita pernah merasakan buah penyesalan. Lalu bagaimana menurut anda rasanya? Saia tebak anda akan menjawab pahit bin getir. Penyesalan memang datang di akhir suatu peristiwa, bukan untuk di dramatisir namun sebagai warning langkah ke depan tuk lebih baik.  Tak berlebihan rasaya, jika penyesalan menjadi hantu yang tak kunjung hilang dari pikiran kita, seperti cerita berikut.

Bukan Rafli namanya jika ia lemah, dan tak mau bangkit. Dengan sisa tenaga dan minimnya “kesehatan” ia mencoba mengais asa untuk sembuh dan  hidup lebih lama tentunya. Disaat keputusasaannya ia menemukan setitik semangat. Sebut saja ia Gadis.
Gadis adalah teman sekolah saudara Rafli. Suatu ketika saudara Rafli menceritakan kegalauan tentang penyakit dan keadaan yang dialami oleh Rafli. Dengan spontaan Gadis nitip salam dan memberikan smangat kepada Rafli agar segera sembuh dan dapat melalui cobaan ini.
Singkat cerita saudara Rafli menceritakan sosok Gadis di hadapan Rafli dan seolah menjadi penawar racun di tubuh Rafli. Hari berganti hari kesehatan Raflipun menurun. Keyakinan yang begitu kuat dari Om-nya Rafli diambil untuk mengoperasi Rafli. Harapan dari keluarga besar tentunya ingin melihat Rafli sehat seperti sedia kala, namun Allah mempunyai kehendak lain, dan Allah ingin Rafli pulang untuk berada di pangkuan-Nya. Pagi itu, saudara Rafli berkata kepada Gadis bahwa Rafli telah meninggal. Laksana manusia pada umumnya, tentunya Gadis sedih dan turut berduka, tidak ada perasaan lebih. Tak berselang lama dari masa berduka, keluarga Rafli menemukan tulisan puisi2 yang tersimpan rapi di sebuah laptop. Waktu itu, satu2nya teman2 Rafli hanyalah laptop. Sehingga tak heran Rafli menumpahkan isi hatinya.

ARTI SEBUAH SAHABAT
Sahabat….. kini aku telah temukan dirimu kembali disini
Sahabat… kau yang slalu kutunggu slama ini
Kini kau tlah hadir kembali dalam kehidupanku
Sahabat… aku tak ingin lagi kehilangan seorang sahabat seperti dirimu
Sahabat yang slalu menemani hari-hariku
Sahabat… aku ingin kita tetap seperti ini
Aku ingin kita tetap bersahabat dan bersahabat slalu
Bagiku sahabat lebih berarti dari seorang kekasih
Karna, hanya sahabatlah yang slalu  ada di saat aku jatuh atopun saat jaya
Bagiku sahabatlah yang bisa buatku bahagia
Sahabat yang baik adalah sahabat yang ada di saat apapun
Sahabat yang sejati adalah sahabat yang dapat menjaga rahasia kita,.
dan slalu ingin tahu tentang kita
Sahabat setia adalah sahabat yang ada di saat kita butuh saat kita jatuh dan saat kita bahagia
Namun dia tak tahu siapa dan bagaimana kita…
Terimakasih sahabat…..


ABSTRAK
Berawal dari sebuah nama aku menjadi suka
Namun, aku tak pernah tahu kamu siapa
Berawal dari cerita aku menjadi bahagia
Walau aku tak pernah bertatap muka
Abstrak….
Ya itulah kita
Yang tak pernah berjumpa
Aku hanya terus berusaha tuk lukiskan bayangmu dengan abstrak
Berawal dari fotomu
Aku tahu bahwa kamu temanku
Aku terus berusaha tuk tahu kamu…
Walau ku tahu kutak kan pernah bertemu
Jujur… ku akui…
Aku bahagia memiliki sahabat abstrak
Karena sahabat abstrak takkan pernah musnah
Dan sahabat abstrak lebih nyata dari sahabat nyata,,,,…

Yang terindah

Ku Ingin Hidup Sekali Lagi
Tahun demi tahun yang tlah kulalui
Tak terasa tlah menemukan kita disini
Disaat keputusasaanku dan perjuanganku
Ku temukan seberkas cahaya yang terang
Aku tak tahu apa yang khan ku katakan bila kita dapat bertemu nanti
Entah apa yang ku katakan ini
Bodohnya aku berharap dapat bertemu denganmu…
Sedang ku tahu
Takdir  tlah menjemputku
Jika aku diijinkan untuk hidup sekali lagi
Khan ku katakan bahwa aku ingin bertemu…
Jika takdir dapat mundur  aku ingin merajut hidup baruku denganmu….
Mungkinkah kau tercipta untuk ku??
Mungkin kau  memang ditakdirkan untuk ku
Mungkinkah kau tahu isi hatiku?
Walau kau hanya sahabat abstrak ku
Namun….
Ku bahagia bisa memilikimu
Yakinlah aku slalu disisi  Walau jiwaku tlah pergi…
Yakinlah, bahwa kau tetap yang terindah di saat ini dan nanti
Izinkan aku pergi kini karena ku tahu takkan lama lagi aku khan pergi
Slamat tinggal sahabat…
Ku yakin suatu saat kita kan bertemu di tempat indah itu….
Taman firdaus….

 With love n friendship



Bagai tersayat2 sembilu hati Gadis membaca tulisan2 Rafli yang ditujukan kepadanya. Betapa menyesalnya Gadis karna tidak pernah menanggapi dengan serius untuk menemuinya, karna Gadis pun tak akan tahu bahwa itu adalah permintaan terakhirnya. Di suatu siang kembaran Rafli datang ke sekolah Gadis. Ia duduk diatas motor dan hanya terdiam sambil mengawasi gerak gerik Gadis. Ia hanya ingin melihat untuk terakhir kalinya Gadis yang pernah menjadi semangat di ujung kehidupan kakaknya…

Pelajaran yang dapat diambil dari kisah ini, peliharalah ketulusan anda, karna tanpa anda sadari ketulusan itu  bisa menjadi obat ampuh untuk melawan derita “seseorang”, tak lupa  akan menjadi seberkas sinar yang bisa menjadi penerang jalan “seseorang” tanpa harus kita tau bagaimana dan siapa mereka. Sejatinya ketulusan tumbu hdari hati yang terus diasah dan dapat mengalahkan logika.
#Semoga bermanfaat 
& hidup bahagia

Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger