Entradas populares

Showing posts with label Menuju Jodoh. Show all posts
Showing posts with label Menuju Jodoh. Show all posts

akan menikah pada saatnya

Untuk umur macam aku ini, masa2 puasa adalah masa dimana waktu tepat untuk mengumpulkan amunisi terbaik untuk menjawab pertanyaan basa-basi yang ujungnya sudah ketauan mau kemana arahnya pas momen lebaran

yaps,. kapan nikah?
Bagi sebagian orang memang diberikan kelancaran dalam proses kehidupannya. Orang tua sehat, diberikan pekerjaan mapan, mertua kaya sehingga ga perlu repot2 dan susah payah untuk menuju ke step kehidupan berikutnya. Namun ada juga sebagian manusia di bumi ini yang diberikan kesempatan oleh Allah untuk berjuang di masa kecilnya, ditinggal ibunya, kehidupan pas2an sehingga ia dituntut keadaan untuk survive dan menjadi orang yang tangguh menghadapi situasi apapun. Ada juga yang hidup dengan kedua orang tua namun tak ada figur teladan dalam kehidupannya, yang ada kosong yang ia rasakan. Berbagai macam latarbelakang membentuk mindset seseorang untuk menjatuhkan pilihan hatinya dengan siapa? Ada yang diusia 20an sudah menikah dan ada pula yang di usia 30an masih belum ketemu jodohnya.

Hidup ini yang mengendalikan Allah. Semua skenario sudah rapih tersusun dalam skripNya termasuk urusan jodoh. Layaknya manusia biasa pertanyaan kapan nikah bikin  labil, galau dan salah tingkah. Ada yang memang serius nanya, namun banyak juga yang hanya pingin menjadikan kitanya bahan lelucon lantaran kita selalu senyum sewaktu di buly.


Anda tau rasanya jadi bahan lelucon?
Sering pingin marah namun buat apa? Toh emang bener kita belum nikah. Kadang pingin muntah ke wajah mereka karena eneg jadi bahan lelucon yang sebenarnya hal tersebut sangat sensitif. Namun lagi2, emang kita bener belum nikah kan? Ada juga yang mendadak jadi hakim di kehidupan orang lain bilamana tak sesuai dengan apa yang di pikirannya. Ujungnya ia lebih sok tau dari kita yang njalani kehidupan ini.

Jika bertemu dengan teman atau saudara yang  belum menikah sedangkan teman sebayanya anaknya sudah SD, maka ndak perlu heboh kawatir dya ga dapat jodoh. Ga perlu galau kok belum ada tanda2 dya diapeli cowok. Bisa jadi di dalam diamnya, ia sedang berihtiar untuk dipilihkan yang tertepat. Ia hanya ga ingin memberikan harapan kepada yang melihatnya, kepada orang yang tau kisahnya. Doakan saja, jika kalian sayang dya, maka doa tulusmu jauh lebih tepat daripada tanya kapan rabi?

Atau kalau punya kandidat, boleh ditawarin siapa tau jadi pintu pembuka jodoh untuknya, hanya saja ga usah kayak dalang yang ikut campur dalam kisahnya. Kenalkan saja dulu, biar step selanjutnya mereka yang jalanin. Kalau jodoh pasti juga bakal tau kan.

Untuk yang sedang berjuang dan berihtiar mendapatkan jodoh, mendapatkan momongan, mendapatkan pekerjaan, mendapatkan mertua, dll..
Tetap berpikiran positif, Allah sayang banget loh sama kita. Tenang ga akan lama lagi kok doa kita diijabah olehNya. Wajar kalau telingamu panas, hatimu meradang jika mendengar nyinyiran orang yang merasa sempurna itu. Biarkan saja toh hak dya kan... misal kita ga nganggep dya pun itu sah2 saja kok. Ada ga ada cibiran dya hidup kita terus berjalan kan. Terus perbaiki diri, perbaiki hubungan dengan Allah, dengan orang tua, dengan keluarga dan dengan sesama. Waktu Allah tidak pernah salah hitung, so don't worry and be happy karena akan menikah pada saatnya.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

atas nama peduli

Belajar menjadi orang yag tidak mudah tersinggung dengan perkataan orang lain memang gampang-gampang seru kali ya,. Tiap di bully tetep senyum atau malah semakin membuat suasana makin seru dengan jawaban yang memancing gelak tawa. Nyatanya karakter tersebut "banyak disukai". Yaa disukai sebagai bahan bullyan ataupun memang disukai karena asik tipe orang yang ga mudah marah dan tersinggung.

Namun pernahkah anda sadar bahwa orang yang selalu sante saat di bully itu juga memiliki hati yang melankolis? suasana hati yang lagi syahdu mengaharu biru? pekerjaan yang lagi padet merayap dihadang target? atau sederet permasalahan yang ia sembunyikan rapat2..

Kalau inget kejadian sore ini rasanya weww nget,.
Ada orang yang tiba2 nyalip dan bilang, "ra golek duit terus, golek bojo ojo lali"....
Ternyata dya adalah tetangga yang rumahnya lumayan jauh,,, jarang buanget ngobrol,  jikalopun ngobrol ngomongin hal yang ga penting karna saking bingungnya basa-basi..

Si Ibu itu luar biasa ya keberaniannya, atas nama peduli sama gue tapi kok frontal gitu amat yak. Kalimat yang ia lontarkan itu adalah kalimat yang sangat sensitip terlebih bagi orang yang jarang ngobrol, and masalahnye ane kagak deket dengan ybs. Yaa ambil hikmahnya aje, yaa kali mau dijodohin ma anak tetangga depan rumah si ibu ,. Maybe ane dimata si ibu ga mudah tersinggung digituin, walo setelah denger kalimat itu ane mendadak  pingin ndaftar ke KUA. Maklum kali ah, TKP nya di jalan diwaktu teman sebaya ane sudah pake daster.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

4 hal yang dapat dilakukan ketika proses memantaskan diri

Belum lama ini ngobrol dengan seorang temen perihal menikah. Sebuah topik yang tidak ada endingnya untuk dibahas, terlebih bagi para jomblo yg udah kepentok umur. Ketika ada cewek/cowok dg umur yg sudah layak bahkan seharusnya menikah (ukuran masyarakat), maka jika mereka blm juga memperlihatkan tanda2 maka mereka kerap dipojokkan dg kata2 "ra normal". Entah ga suka cewek atau cowok. Mudah saja memojokkan lantaran yang bersangkutan mengukur selera makannya dg kepasitas si lambungnya. Kita sering mendolimi orang lain dan nyinyir ketika ybs anteng dan sante blm nikah. Ada hal yang sangat krusial kita lupakan, bahwa setiap kejadian pasti ada alasannya. Begitu juga dengan orang yang blm menikah. Berikut 4 hal yang dapat dilakukan ketika proses memantaskan diri:

Menunggu yang tertepat
Sangat klise, tapi ada tipe semacamnya yang tidak ingin tergesa2 hanya lantaran ga kuat dengan nyinyiran orang lain. Dya lebih cenderung memantaskan diri, mengembangkan kemampuannya, menikmati setiap step dikehidupannya, mengabdi kepada orang tua dan keluarga, hingga masa itu tiba. Tipe orang ini tidak bisa "sembarangan" dg orang. Namun sekali dya menemukan orang yang klik dihatinya, tak perlu butuh lama untuk mrnikah.


Memperbaiki karir
Sah2 saja apabila ada orang yang ingin berkarir terlebih dahulu. Alasannya mungkin sederhana demi kesejahteraan hari esok. Pertanyaannya, apakah salah? Jawabnya tentu tidak. Semua orang bebas kok memutuskan kapan dya siap untuk menikah, hanya saja yang banyak nyinyir adalah orang lain yang justru tidak tau menahu tentang diri kita. Yang mereka tahu hanya sekilas apa yang  tertampil di diri kita.


Masa lalu
Background masa lalu yang begitu kompleks bisa menjadi latar belakang bagi seseorang untuk tidak tergesa gesa memutuskan untuk menikah. Pengalaman orang tua bahkan lingkungan sekitar bisa menjadikannya sebuah pelajaran berharga untuk memutuskan melangkah ke pelaminan.


Quality time dengan keluarga
Setelah menikah kita disibukkan dengan rutinitas kehidupan di keluarga kecil kita. Sedangkan ada bapak, ibu bahkan adik2 yang mungkin masih butuh perhatian kita. Ada tipe2 yang belum memutuskan untuk menikah sebelum adik2nya mampu mandiri. Apakah pertimbangan ini salah? Tentu saja tidak.


Yaa, semua alasan kembali ke masing2 orang. Menghargai sajalah setiap apa yang akan dilajukan oleh orang lain. Ga perlu kok ngurusi hingga menebarkan isu ga jelas. Kembali lagi, jangan mengukur kaki orang lain dg sepatumu,.
And we know everything gonna be ok
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

apakah orang nyinyir itu sudah bahagia?

Kita hidup di zaman orang mudah untuk nyacat. Apa yang dibenak mereka adalah hukum yang paling benar, menurutnya. Mutlak bin absolut tidak dapat diganggu gugat keabsahannya. Zaman dimana harga sebuah cermin amaaaaaat mahal.
#manusia tanpa salah
====================================
Hanya bisa nyegir dengan balutan senyuman hambar tatkala apa yg kita lakukan dianggap nihil dan tiada artinya. Seolah apa yang kita lakukan tanpa proses dalam mengerjakannya. Seolah siapa saja bisa mengerjakannya, termasuk didalamnya ybs.
#ah itu karna kamu masih muda, belum nikah
====================================
Seiring berjalannya waktu, momok menjadi seorang jomblo adalah bukan karna tidak ada yg ngingetin makan, mandi, ngerjakan tugas, BAB hingga nguras bak mandi melainkan momok justru dari nyinyiran orla. Seolah jomblo itu hina. Orang jomblo bukan berarti tidak laku loh ya. Ada tipe yang memilih menjadi jomblo sementara sambil memantaskan untuk cinta yg pantas. Apa salah jika mengisi kejombloan dengan nggemateni orang tua? Apa salah jika memaksimalkan energi dan waktu untuk menstabilkan karir dan perekonomian? Apa salah proses memantaskan diri diisi dengan instrospeksi diri?

Hanya bisa nyengir jika selalu disudutkan lantaran tidak ada gandengan. Nyinyiran itu justru menjadi doa, semoga diberikan kelancaran dan kemudahan untuk mendapatkan jodoh yang pantas. Yang kelak semakin bahagia lahir batin, yang kelak semakin sayang orang tua, yang kelak semakin lebih bermanfaat.

Pertanyaanya apakah orang nyinyir itu sudah bahagia? Seberapa dalam rasa sayangnya kepada orang tuanya? Seberapa bermanfaatnya ia terhadap sesamanya? Jawabanya ada di diri masing2.
#save the best for the last
============================== 
#semoga bermanfaat & hidup bahagia


menikmati fase kesendirian

Menikmati fase kesendirian dengan segenap kesibukan itu sesuatu banget. cibiran dan cacian bahkan belas kasihan justru yg kerap didapatkan dr respon orang lain. Rasa heran itu selalu muncul ketika mendapatkan belas kasihan. seolah kita adalah makhluk lemah,  hanya belum menikah sering diremehkan.

Tahun ini ataupun tahun depan  aku juga akan menikah kok, tenang saja. Menikah dengan orang yang semakin membuat kami bahagia dunia akhirat. Termasuk didalamnya gemati dengan orang tua dan mertua. Pertanyaannya hanya satu, apakah kamu (yang hobinya mencibir) gemati dg ortumu? mertuamu? Yaa setiap orang memiliki jalannya masing2. Ga usah sok merasa lebih kece ataupun sejenisnya. Setiap titimangsa juga akan membuat kita semakin kuat dan hebat. Ga pa2, sekarang masih sendiri. Bulan depan ataupun akhir tahun jika sudah saatnya menikah juga akan berdua bahkan bertiga hingga seterusnya.

Menghargai proses, menerima kehendakNya, serta memaknai setiap keadaan adalah hal bijak. Jika mereka mudah mencibir karna itu yg mereka bisa lakukan. Justru ini rem bagi kita biar jadi manusia yang berkulaitas. Hidupnya bermanfaat, tidak untuk ngurusi kehidupan orang lain, sedang kehidupan sendiri malah tak berbentuk. 

Allah itu adil, memberikan seseuai kebutuhan dan semua sudah diatur sedemikian rupa. Maksimalkan apa yang ada di depan mata saja Na, jika belum punya pasangan fokus kerjaan dan keluarga dulu aje dah. Do the best of u,.. Biar kelak menikah dan berkeluarga hidupnya lebih mudah, siap, mapan dan tentrem. Gitu saja dah. 

3 keuntungan jodoh datang tidak secepat tetangga

Ada banyak hikmah yang bisa kita ambil dari setiap kejadian. Termasuk halnya jodoh datang tidak secepat tetangga sebelah. Semua takdirpun sudah diatur  seindah  mungkin olehNya. Zat yang Maha Dimaha. Lantas kenapa masih ragu yang berujung galau?

Balas budi dengan orang2 tersayang
Jalan setiap makhlukNya tidak ada yang sama. Susah senang naik turunnyapun beragam. 1000 orang tentu akan hadir 1000 kisah. Termasuk didalamnya yakni kelebihan dan kekurangan. Ketika jodoh datang tidak secepat tetangga sebelah kenapa harus kebakaran jenggot? Kita dikasih kesempatan untuk balas budi kepada orang2 yang selalu ada bagi kita. Orang2 yang selalu jadi tameng terdepan ketika kita kesusahan. Menikah cepet bahagia pasti, namun balas budi sebelum menikah tidaklah kalah bahagianya. Sambil berikhtiar sambil balas budi.

Punya banyak waktu dengan keluarga
Ketika jaman remaja mungkin kita jarang duduk ngobrol dengan orang tua/keluarga. Waktu sering kita habiskan dengan hahaha hihihi dengan teman 1 genk yang mungkin kalau kita ingat kelakuannya bikin nyengir. Sekalipun zaman dahulu sudah ngerasain paling hits  alias gahol gilaaaak. Sambil ikhtiar disatukan dengan sang jodoh, maka memperbaiki quality time dengan keluarga sangat penting. Perbaiki puzzle kebahagiaan yang masih belum tertata. Orang tua akan bahagia jika anaknya memperhatikan dan nggemateni mereka di hari tuanya. Tak lupa minta doa restu kepadanya semoga kelak disatukan dengan jodoh yang sama2 gemati dengan orang tua. Sehingga ketika menikah kelak, bukan semakin menjauh  dengan orang tua namun justru  semakin sayang dan gemari dengan orang tua dan mertua.

Punya waktu buat sendiri
Sebelum hari itu tiba, kita diberi kesempatan untuk mengeksplorasi diri. Baik karir maupun hal pribadi. Memaksimalkan energi positif untuk "tabungan/investasi" masa depan adalah pilihan tepat. Eksplor hobi nulis misalnya. Selagi punya waktu selo kembangkan kemampuan diri dengan ikut kelas nulis bahkan perlombaan nulis. Siapa tau jodohnya tidak jauh dari hal tersebut. Siapa tau jodohnya adalah teman yang sering  diajak sharing  itu. (Ngarep  mode  on).
Orang yang menjalani kegiatan sesuai passion akan berbeda dengan orang yang karna paksaan. Passion akan lebih menggetarkan emosinya sehingga lebih  kenaaa.

Jadi  ketika jodoh  tidak secepat  tetangga sebelah, woles  aja dah. Setiap orang punya cerita sendiri2  dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Pastikan  diri kita untuk  memperbaiki diri, karna jodoh tidak akan lari jauh dari cerminan diri. Jika menginginkan jodoh yang gemari dengan orang tua, pastikan dan tanyakan pada diri sendiri sedalam apa berbakti dengan orang tua?
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

orang single bukan berarti menderita

Kita sering kali sibuk memikirkan kesendirian orang lain. Merasa iba berlebihan yang ujungnya nggosip. Dari pikiran positif hingga tersisa negatifnya. Seolah diri kita sudah bahagia dan yang bersangkutan hanya merasakan duka nestapa. Single bukanlah musibah yang harus dibelas kasihani. Ada banyak hal yg melatarbelakanginya dan kita tak pernah tau alasan secara pastinya. Yang kita tau dya single dan nestapa. Bagi sebagian single adalah pilihan. Yaa pilihan menepi dari cinta yang salah. Pilihan untuk memperbaiki  diri. Pilihan untuk menata kehidupan, dll.

Pertanyaannya  justru, apakah yang suka menghina  dan membuli  orang single sudah benar2  bahagia? apakah kehidupannya anti air mata?? Bukankah  orang bahagia itu justru  orang yang tak pernah  nyinyir akan hidup orang lain? Karena yang bersangkutan  terlalu enjoy dengan kebahagian  yang ia ciptakan. HARUSNYA..

Namun jika yang terjadi sebaliknya,, pertanda apakah? pertanda ketidakbahagiaan dengan pilihannya kah? atau justru pertanda ingin mencari kawan agar menderita bersama yang tidak lain memiliki kawan senasib sepenanggungan. Naudzubillah...

Ketahuilah, orang single  bukan berarti menderita. Justru  yang bersangkutan mundur selangkah. Mengatur strategi untuk maju berpuluh2. Jika merasa iba dengan kesendirian seseorang di sekitarmu, hal yang perlu dilakukan bukanlah nyinyir melainkan doakan setulus hatimu. Yaa doakan yang bersangkutan segera disatukan dengan jodoh terbaiknya. Bukan malah sebaliknya mencari cela untuk bahan nggosipan.. OHHHHH...
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

Diolok-olok? ah ketawain balik aja

Dalam hidup ada di sebuah momen kita "menertawakan hidup". Maksudnya gimana? Ada di sebuah fase, kita sebaiknya menertawakan balik ketika orang lain menertawakan kehidupan kita. Sadis agaknya. Kenapa ga? Orang lain sering menjadikan bagian hidup kita sebagai olok2an dan bahan lelucon  yang sebenarnya itu hal tersensitif  dari kita. Yaa perihal jodoh misalnya.

Mungkin dari mereka tidak sengaja menjadikan kesendirian kita bahan olok2an mereka. Lantas terlanjur sakit hati? Yaa sakit hati lantaran omongan mereka. Ketawain  balik ajah. Slow aja nanggepinnya ga usah dibuat sensitif. Mang bener kita belum nikah kan? Apakah mereka salah? Ga juga kan?

Memang belum nikah sering dijadikan objek bulii. Tapi setiap orang memiliki fase yang beragam kan? Orang lain hanya memandang si A dengan umurnya segini belum nikah tanpa mau melihat kehidupan dibaliknya. Hal apa saja yang melatarbelakanginya. Tapi buat apa juga menginginkan dimengerti  orang lain? Buat apa? Buat dikasihani-kah? Woles aja sob, semua ada masanya. Begitu juga ada masa untuk orang yang ngetawain hidup kita lantaran kita belum menikah. Ketawain balik aja [dalam hati saja] mereka. Terlebih mereka yang sebenarnya dulu punya masa lebih  kompleks dari kita tapi sudah lupa. 

Hidup ini sejatinya sangat indah. Jika ada yang ngetawain hidup kita, maka ketawain balik ajah. Yaa dengan kelucuan yang selalu mereka pertontonkan ke kita. Yang seolah hidupnya sudah sempurna tanpa cacat. Ga pa2 jadi badut buat mereka. Bukankah membahagiakan orang lain itu berpahala? Anggap saja sodakoh  buat mereka. Diolok-olok? ah ketawain balik aja...
##semoga bermanfaat & hidup bahagia

esok juga kan menikah kok

Menikah ialah fase insan manusia yang bagi satu dengan yang lainnya mempunyai jalan yang beragam. Begitu juga hal yang melatarbelakanginya. Sudah klik, sudah cocok, sudah terlanjur cinta, sudah waktunya hingga sudah tua ialah sederet hal2  yang tidak dapat dipungkiri ikut andil dalam pengambilan keputusan.

Menikah bukanlah semata2 mengenai sex. Ada banyak unsur dalam kehidupan pernikahan yang harus dipersiapkan agar next kehidupan akan semakin lebih baik dan lancar. Tidak dapat dipungkiri faktor ekonomi memiliki akar luas. Maka ketika ada orang yang lebih memilih "lelaki" mapan tidaklah salah, realistis mungkin adanya. Di zaman hedonis ini tidak dapat dipungkiri bahwasanya hidup membutuhkan uang, sekalipun uang bukan segalanya.

Alasan menikah lainnya karena menginginkan ketenangan, ketentraman dan kedamaian. Ada di sebuah titik  dimana kesendirian tidak lagi aman dan nyaman. Berbagai godaan silih berganti hinggap. Ada sebagian orang yang menganggap orang yang belum juga menikah adalah tempat ternyaman untuk menerima hinaan tanpa memikirkan perasaan si yang belum menikah. Ada pula di sebuah kondisi dimana ulah para "penggemar" sudah tidak lagi ramah. Ada saja tingkah yang bikin nelen ludah dan tepok  jidat. Mau marah tapi rekan kerja. Berusaha tidak tersinggung tapi kitanya juga manusia biasa yang masih makan nasi. 

Mau cuek tapi ngganjel  dimata. Memang ada di sebuah masa semua berubah dan berganti. Begitu juga dengan kesendirian. Yang cepat atau agak lambat akan berganti menjadi bersama. Namun prosesnya tidak harus merusak tatanan yang sudah digariskan olehNya. Ada kaidah2 tertentu yang kita harus memegang teguhnya.

Menikah dengan orang yang baik, sholeh dan berpendidikan adalah dambaan semua orang. Berharap dengan kebaikan, kesholehan dan kepribadian yang memiliki pendidikan bagus ia akan menjadi lebih bijaksana, santun, gemati dengan orang tua, tanggung jawab, jujur, pejuang tangguh serta mampu membahagiakan orang yang ia sayang.

Yang harus dilakukan untuk para orang yang sedang berjuang mendapatkan jodoh terbaik adalah yakin akan ketetapan Allah. Allah tidak pernah ingkar janji. Ia menciptakan orang berpasang2an. Lalu jika hari ini belum juga menikah, bisa jadi esok atau lusa rencana indah Allah akan menjadi nyata yakni menyatukan dengan jodoh terbaiknya. Yang tidak akan pernah ada penyesalan dalam kehidupannya lantaran skenario Allah sangat indah dan berujung dengan kalimat "oh ini toh maksud Allah men-delay jodohku kemarin". Kalimat seperti diatas dapat muncul lantaran ia merasakan dan mengalami bahwasanya rencana Allah jauh lebih baik dan indah daripada rencana dirinya.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

legowo

Ada disebuah masa dimana kita dicintai orang namun kita justru mencintai orang lain. Ada di sebuah titik  dimana  usia memberikan warning untuk mengakhiri  kesendirian. Ada disebuah persimpangan dimana menyuguhkan beberapa alternatif  pilihan dalam sebuah kehidupan. Mencintai dan dicintai adalah sebuah fitrah manusia. Tidak tau kapan cinta itu datang? Seberapa kuat? Dan sampai  kapan? Yang ku tau cinta datang dengan caranya yang beragam, natural dan apa adanya. Dan dihadapkan dalam situasi dan kondisi dimana kedewasaan diperlukan untuk mendamaikan hati.

Menolak cinta bukan berarti cintanya salah, ada sosok cinta lain yang mungkin ia butuhkan. Bukan dari yang bersangkutan. Sekalipun usia sudah memberikan tanda merah, kita tetep bisa memilih kepada siapa akan melabuhkan cinta. Memilih dalam konteks ini adalah memilih yang realistis. Menikah adalah dambaan semua orang, salah satunya akan menyempurnakan agama. Dalam prosesnya dan perjalanannya memantaskan diri adalah kuncinya. Jodoh  bak cermin. Terlalu naif jika kita menginginkan  orang sholeh namun kita masih jauh dari kesolihan. Kita inginkan suami yang gemati dengan orang tua, sedangkan kita sendiri sebaliknya. Nasihat ini khusus untuk pribadi saya as self reminder.

Ketika cinta yang datang bukanlah sosok yang kita butuhkan, maka tidak salah kan jika kita belum menerimanya? Kita tetep masih dapat menjadi sahabat ataupun saudara. Ketika sudah jelas di depan mata ada hal yang prinsipil yang bakal menjadi pemicu pertengkaran, maka memilih menjadi teman baik adalah pilihan bijak. Kedewasaan sangat dibutuhkan sekali lagi agar hubungan dengan  yang mencintai kita tetep harmonis sekalipun rasa itu tak bersambut.

Kita sering lupa dan jatuhnya kita sering egois. Mencintai seseorang dan ketika cinta bertepuk sebelah tangan maka kita akan berbalik dengan sikap sebelumnya. Sederet umpatan dengan mudah kita utarakan, padahal sebelumnya memuja bak dewa.

ahhh  cinta..

Dari anak2, remaja, setengah baya bahkan lansiapun  merasakannya.
Atas nama cinta, yang dulu tak kenal menjadi kental..
Yang dahulu biasa menjadi istimewa..
Yang lusa antipati sekarang simpati..
Yang kemarin hening sekarang charming..
ohh  cinta..

Dan "legowo" adalah kata yang sepatutnya menempel dibelakang kata cinta. Ketika cinta ditolak, maka legowo secara sikap dan pikiran. Dengan sikap dewasa sejatinya akan mendamaikan. Tidak lantas diawali dengan cinta dan berujung dengan permusuhan. Bukankah cinta yang agung itu "legowo"?  Merasakan kebahagiaan orang yang kita cinta sekalipun bukan dengan kita?.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

cara menyikapi pertanyaan kapan menikah?

Lebaran identik dengan opor,ketupat,nastar hingga deretan pertanyaan kapan nikah?. Opor, nastar,rendang sangat enak dirasakan namun ada satu menu yang bikin perut mendadak kenyang sekalipun kita belum memakannya. Yaps pertanyaan "kapan nikah?".
Wajar dan lumrah jika mereka saudara bahkan tetangga menginginkan kita untuk segera menikah dan berbahagia bersanding dengan pilihan kita. Permasalahannya jika kita belum punya pasangan alias jomblo.Tidak semua permasalahan yang hinggap di diri kita, semua orang harus tau kan alasannya? Jadi ketika ada pertanyaan kapan nikah, berikut dapat dipraktekkan.

Senyum dan katakan minta doanya
Sekalipun pertanyakan  tersebut bikin kuping panas namun cobalah tetep tersenyum dan berlapang dada alias ikhlas.
#pertanyaan itu lagu lama

Katakan,besuk kalau dah saatnya
Hal ini mungkin bisa dipraktekkan  kalau pertanyaan tersebut menyerbu kuping kita. Sekalipun usia kita sudah matang dan pas menikah. Perlu diingat bahwasanya semua ada masanya sendiri2. Sekalipun  teman sebaya sudah mempunyai anak 1 2 3. Perlu digarisbawahi bahwasanya setiap orang memiliki anugrah masing2 yang mana di setiap orang berbeda2. Kalau memang begitu cerita dan alurnya, mengapa harus memaksakan jika belum timing buat kita?
#pertanyaan itu pertanda perhatian

Cuekin aja
Sungguh2 terjadi dan sering mungkin dijumpai disekitar anda. Ada tipe yang setiap berjumpa dengan kita,dya selalu bertanya kapan kita menikah. Selalu dan selalu. Kuping panas sudah biasa namun jatuhnya akan membuat kita ilfil berat dengan si dya. Seolah jika kita belum nikah,dya gatal2 dan mendadak miskin. Sedangkan dya sendiri juga hidupnya belum bener. Namun namanya juga manusia yang lebih mudah melihat kuman di seberang lautan ketimbang gajah yang jelas2 ada di pelupuk matanya.
#pertanyaan itu pertanda kepo dan kurang kerjaan

Lalu jika ada disekitar lingkungan kita ada orang yang belum menikah, belum tentu yang bersangkutan menderita. Setiap orang punya alasan dan jawaban atas kesendiriannya. Bahagia itu tidak ditentukan  oleh single/doble-nya seseorang. Bahagia itu tidak bisa diutarakan namun dirasakan, dan bahagia itu terlihat dari pancaran sorot mata masing2 orang.

Selayaknya kita mendoakan dengan tulus agar dya segera ditemukan dengan jodohnya. Bukan malah di bully dan ditanya terus menerus kapan nikah?. Perlu disadari orang yang membuly kesendirian seseorang itu pertanda hidupnya kurang asyik. Kurang bisa memahami dinamika kehidupan. Yang dibutuhkan orang yang masih sendiri bukanlah cibiran namun pasangan.
#semoga bermanfaat dan hidup bahagia

dari teman jadi saudara

Tuhan memiliki berjuta cara untuk menunjukkan kuasaNya. Salah satu diantaranya bertemunya dua insan manusia bahkan lebih dalam suatu waktu dan kesempatan, sehingga mereka dapat belajar, memahami, mengerti dan berbagi satu dengan yang lainnya.

Diperjalannya hubungan itu tidak selalu mulus maupun lancar. Ada saja celah2 untuk menguji bagaimana cara menghadapi masalah diantara mereka. Dari ratusan bahkan ribuan orang yang sudah pernah kita jumpai bahkan kita mengenalinya, tak sedikit yang hanya melintas dan lewat tanpa tercipta memori yang enak untuk dikenang, sekalipun intensitas diantara mereka cukup sering. Sebut saja teman TK/SD. Ya hanya teman sekolah yang hanya berinteraksi di sekolah tidak lebih. Tidak ada ikatan emosional diantara mereka. Namun tak sedikit berawal dari teman sekolah yang hubungannya mampu dan bisa awet hingga uban mereka mulai tumbuh. Kan selalu begitu seterusnya??. Jadi apa intinya? Semua bergantung kepada masing2 orang, mau dikemanakan hubungan baik yang telah tercipta selama ini? ingin dipupuk dan dijaga ataupun membiarkannya begitu saja menguap. Semua kembali ke diri kita masing2.

Dan diperjalannya orang yang sering berinteraksi dengan kita bisa kita klasifikasikan dan kita kelompokkan menjadi teman biasa, teman baik, sahabat, musuh dalam selimut, teman jika butuh bahkan menjadi saudara yang tulus hatinya tak mampu ditandingi oleh apapun. Tidak instan memang, semua butuh waktu dan proses pencapaian tersebut, dan endingnya kita mampu memutuskan dan berkata, “ya dia teman baikku”, “ya dia tipe teman yang suka menggunting dalam lipatan” bahkan “aku takut kehilangannya lantaran keluarganyapun sayang kepadaku”.

Diantara sederet klasifikasi teman, satu poin yang menyita perhatian, yakni teman yang endingnya bisa menjadi saudara dalam arti seluas2nya dan sebenar2nya. Mungkin prosentase dari 100 teman, hanya 1-5%. Bahkan bisa juga justru 0%. Karena harus diakui itu tak mudah dan tak instan. Butuh maintenance yang ekstra sabar dan banyak usaha untuk mencapai tahap tersebut.

Teman yang mampu menjadi saudara adalah orang yang tulus dari hatinya menerima kita dan mampu memahami kita. Perlu diingat tidak hanya satu arah, melainkan dua arah. Yang berlaku untuk kita dan juga sebaliknya. Jika yang terjadi hanya pengertian satu arah, hubungan baik itu tak akan berlangsung lama. Mana ada orang yang mau mendengarkan curhat yang tak berujung? Mana ada orang yang mau terus2an mengerti orang lain tanpa dia dimengerti balek sekalipun ia adalah teman baik kita. Lihat saja tempat sampah!. Ada kalanya dia sebagai tempat curhat untuk membuang sampah2 yang ada dipikiran orang lain, tapi jika udah penuh, sampah2 itu akan meluber dan jika tidak dibuang segera justru akan menimbulkan banyak penyakit. Satu diantara dampaknya adalah merenggangnya hubungan yang dulu terbina baik. Lalu solusinya bagaimana? Sampah2 yang sudah banyak tertimbun selayaknya gantian dikosongkan unek2nya. Begitu seterusnya.

Dari teman jadi saudara adalah satu anugrah dan kemurahan yang diberikan Tuhan untuk kita. Jika kita mengalaminya, selayaknya kita mempertahankan apa yang telah diberikan untuk kita dariNya. Dengan kata lain kita adalah orang2 terpilih yang mampu menikmati kebahagiaan dari teman yang berujung menjadi saudara. Biasanya, ketika hubungan baik kita dengan teman, maka dengan sendirinya keluarganya akan merasa seolah memiliki kemistri juga dengan kita. Sehingga hubungan baik itu menjadi hubungan besar diantara keluarga. Allahu Akbar. Lalu nikmat Tuhah manna yang masih kamu dustakan?

Sejatinya teman adalah harta yang berharga terlebih teman yang menjelma seperti saudara. Darah adamlah yang menyatukannya. Satu hal yang perlu digarisbawahi, jika kita dalam posisi sudah dalam keadaan dewasa, alangkah lebih baiknya jika kita tidak perlu memilih2 teman. Jika ada teman yang dipandang mata tidaklah baik, selayaknya  jangan memvonis dan anti pati terhadapnya. Kita masih bisa berteman dengannya dengan mengambil sisi2 lain dari kehidupannya. Perlu diingat, tak ada orang yang hitam mutlak, tak ada orang yang tak pernah melakukan kebaikan. Semua imbang,, pernah melakukan kesalahan begitu juga pernah melakukan kabaikan. Kita fokus terhadap rem yang ada dalam diri kita, agar nantinya kita mampu memfilter apapun yang akan mendekati kita. Dan dengan sendirinya apa2 yang dirasa jelek akan menyingkir dengan sendirinya, dan yang baik segera mendekat secara otomatis. Ketika kita bergaul dengan orang jahat katakanlah, kita ga perlu berlaku jahat pula kan?. Baca juga jangan memaksa bila belum jodoh
#semoga bermanfaat dan hidup bahagia

3 alasan teman dekat menolak cintamu

Ribuan teman mungkin silih berganti dalam kehidupan kita. Dari sekedar teman biasa, teman baik, teman dekat, teman yang hanya datang ketika butuh atau teman yang benar2 teman. Dari ribuan itu, mungkin tak banyak yang kita rasa “yes dya teman dekatku”. Berikut beberapa alasan ketika teman dekat lebih memilih menjadikanmu seorang saudara daripada menerima cintamu:

Dya tak ingin kehilangan sosokmu
Ketika kita tidak berniat memilih2 teman, namun kenyataan  seleksi alamlah yang berbicara sebaliknya. Karna hanya teman yang memiliki kesamaan dengan kitalah yang mau dan mampu bertahan hingga tua mungkin. Ntah kesamaan hobi, pola pikir, background pendidikan, background keluarga, dll. Begitu juga ketika kita sudah mentok nyaman dengan teman kita sendiri. Hingga timbul rasa yang tak lazim. Yes, ada rasa ingin memiliki seutuhnya.

Ketika kita sudah mengupayakan agar yang bersangkutan tau perasaan yang kita rasakan, bukan jawaban diterima justru dya menolak kita untuk menjadi belahan jiwanya. Bukan lantaran tidak nyaman dengan kita namun yang bersangkutan takut kehilangan sosokmu. Dya lebih memilih menjadikanmu saudaranya dalam arti sebenarnya.

Knapa bisa begitu? bisa jadi yang bersangkutan benar2 menginginkanmu porsi sebagai saudara. Karna dalam persaudaraan yang tulus, tidak menuntut saudaranya untuk berubah ini dan itu. Menerima apapun background yang melekat di saudaranya terlebih kebiasaan yang sudah sehari2 kamu lakukan tanpa syarat. Kebaikannya tulus ihlas tanpa tendensi apapun. Doa seorang saudara itu tulus lho, hanya menginginkan saudaranya hidup bahagia dan bahagia. Jika ada kesempatan, bisa tetep bertemu namun tidak harus memiliki seutuhnya. Boleh jadi ketika yang bersangkutan menjadi pacar ataupun kekasihmu, hubungan baik itu tak berlangsung lama.

Kamu bukan sosok yang dibutuhkannya
Menjalani hubungan di usia tidak muda yang diinginkan hanyalah pasangan yang serius. Pasangan yang mampu memahami dan mendukungnya. Bisa jadi dya menolakmu lantaran dya merasa kamu bukan sosok yang dya butuhkan. Semisal dya membutuhkan orang yang dewasa dan ngemong, sedangkan kamu masih kekanak2an dan dya yang selalu mengalah. Ketika dya membutuhkan orang yang bisa menuntun ke jalanNya secara spiritual, namun yang ada kamu sebaliknya. Ketika dya membutuhkan orang yang mampu mendengarkan dan memberikan solusi dari ceritanya, namun kamu bukan tipe ini, kamu ga suka medengarkan cerita2 dan menganggap apapun santé dan gampang. 

Ketika dya membutuhkan orang yang mampu mengayomi dan patner untuk bertukar pikiran, yang ada kamu yang selalu merengek untuk diayomi. Dan ketika dya adalah sosok yang survive dan tipe pejuang di kehidupannya, tak mengherankan jika dya juga menginginkan tipe yang sama, bukan tipe yang mudah menyerah dan hobi mengeluh. Jika itu terjadi, janganlah sakit hati. Itu sebuah kenyataan yang dya rasakan. Bantulah dya dengan doa tulusmu, agar dya segera menemukan orang yang benar2 dya butuhkan. Begitu juga dengan kamu.

Ada yang lebih tepat untuk masing2
Ya buat apa menjalani suatu hubungan jika salah satu pihak merasa tidak nyaman dan tidak bahagia. Lepaskan saja! Biarkan dya memilih orang yang mampu membuatnya bahagia, tentunya kita juga harus sama. Menemukan orang yang tepat untuk menyempurnakan kehidupan kita selanjutnya. Tidak bisa memilikinya bukanlah ahir dari segalanya. Justru ini sebuah permulaan dimana kita harus segera move on untuk menemukan dan membuka hati untuk orang yang lebih baik. Mungkin dalam pertemanan kita sangat kompak dan nyaman, hal ini belum tentu terjadi ketika dalam hubungan yang lebih lanjut. Lepaskan dya untuk menemukan pangerannya!. Bukankah kebahagiaan orang yang kita sayang  adalah kebahagiaan yang kita impikan?.
    
    3 alasan diatas, adalah sekedar wakil dari sekian alasan mengapa teman dekat menolak cinta kita yang sejatinya sama2 merasakan kenyamanan ketika bersama. Nyaman dalam hubungan pertemanan bukan jaminan nyaman di hubungan lainnya. Jikalaupun itu terjadi penolakan, bukan berarti dya tidak mencintaimu. Jelas dya mencintaimu namun kadar dan porsinya sebagai saudara. Jika dya menginginkanmu sebagai saudaranya, hal tersebut bukanlah hal yang remeh. Itu sebuah apresiasi besar bagi kamu. Tandanya kamu adalah orang yang ingin dya miliki selamanya tanpa ada kata putus dalam keadaan baik maupun buruk. Apapun keputusannya, seharusnya kita tetap menghormati. Bukan malah sebaliknya memusuhinya. Rugi besar kitanya kalau melakukan hal satu itu. Jiwa besar dan legowo saja! Sekalipun tidak dapat memiliknya, kita tetap dapat melihat senyum manisnya kan? Tetap bisa bertemu dan bercerita panjang lebar dengannya kan? Jadi, ketika cinta kita ditolak oleh teman dekat bukanlah sebuah masalah. Yang jadi masalah jika  menjauhinya dan bersikap tidak dewasa. Baca juga jangan memaksa bila belum jodoh
#semoga bermanfaat dan hidup sehat

Klop Tak Selalu Bersatu

Diperjalanan kehidupan seorang manusia ia tak dapat menebak tipe jalan seperti apa yang hendak ia lalui. Lurus, berbelok, curam, naik atau bahakan turun. Ia-pun tak mampu memprediksi kepada siapa ia akan bertemu dan berseteru. Yes, unpredictable. Seiring berjalannya waktu, ia tak mampu menolak gemuruh di dalam jiwanya akan pesona lawan jenisnya di seantero dunia ini, termasuk  di dalamnya dengan sahabatnya sendiri. Sekalipun ia tahu bahwa ada zona terlarang dan ada batas2 yang tak boleh ia lalui.

Terlalu naïf jika menampik rasa nyaman akibat dari sering bersama. Klop itulah kata yang menggambarkan kekompakan diantara mereka. Namun kembali lagi, ada hal yang tak mampu untuk dilebihkan. Salah satu diantaranya telah menemukan pasangan. Bukan berarti pula pasangan-nya lebih baik dan lebih klop dari sahabatnya tersebut. Namun ada alasan yang sangat fundamental, yang dirasa tidak melebihkan rasa di dada lebih baik ketimbang memberi kesempatan kepada gelora asmara yang justru akan berdampak tak baik bagi keduanya.

Sakit memang, ketika telah menemukan orang yang klop, kompak dan nyaman namun tak dapat bersatu. Garisnya hanya sebatas persahabatan. Bukan perkawainan. Terlebih dia adalah sahabat terbaik kita sendiri. Hitam putih-nyapun sudah ada di genggaman. Ya inilah kehidupan yang unpredictable. Tak dapat ditebak. Dengan siapa  kita akan jatuh cinta? Dan siapa  patner solid yang akan menua bersama? Yes, inilah teka teki kehidupan yang menyenangkan, mengasikkan, menegangkan dan membuat penasaran.

Dan inilah bumbu dalam kehidupan yang justru bakalan manis jika kita dengan iklas menerimanya. Ga’ mudah memang, yang perlu dikejar adalah menjadikan takdir sebagai sahabat. Sesuatu itu terjadi lantaran hal tersebut terbaik bagi kita kok. Sekalipun dia menurut kita sudah terbaik. Namun Tuhan menyiapkan ada seorang pangeran yang lebih baik lagi dibanding dia untuk kita. so never give up. Besyukurlah karna pernah diberikan kesempatan Allah untuk melewati kesekian tahun bersamanya, sekalipun tidak untuk menemaninya di sisa umurnya. Tuhan Maha Adil dan Tuhan Maha Tau. Adil,, lantaran ada yang lebih tepat untuk kita. Tau,, lantaran ada orang yang akan jauh membahagiakan kita.

So, kita tak akan pernah mampu mengontrol kita untuk terkesima dan mengagumi lawan jenis, termasuk orang terdekat kita. Dalam kasus ini, mengagumi dari jauh lebih baik. Biarkanlah doa2 ihlas kita yang akan menjadi selimut dalam tidur lelahnya. Biarkan doa2 indah ini menjadi pelipur lara dalam setiap gundahnya dan biarkan doa2 khusyu’ ini yang akan menjadi penerang dalam setiap langkahnya. Terlihat seperti pecundang yang gampang menyerah dan tak percaya diri untuk memperjuangkan cintanya, namun sejatinya bukanlah itu, melainkan kesadaran diri yang menjadi rem utama. Biarkan ia bahagia dengan pilihannya, sekalipun bukan kita yang menjadi sumber kebahagiaanya. Tak lupa, kita juga harus bahagia walau tak dapat memiliknya. Percayalah, sesuatu itu jika belum tertakdir untuk kita, pasti ada saja jalannya untuk mlipir. Begitu juga, ketika suatu hal sudah tertakdir untuk kita, sekalipun kita bentengi untuk menolaknya, pasti ada saja jalannya untuk menghampiri dan menjadi milik kita. And life is so beautiful, so enjoy it!! Baca juga jangan memaksa bila belum jodohenjoy aja bila masih sendiri
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

jangan memaksa jika belum jodoh

Menyakitkan itu tatkala bukan cintanya yang bertepuk sebelah tangan, melainkan cinta yang tak terungkap,terlebih keduanya sebenarnya sama2 memendam rasa yang begitu dalam. Takut persahabatannya akan hancur atau atau yang lain yang selalu membayang dalam benak mereka tatkala hasrat ingin mengungkapkan perasaan itu menyeruak.

Waktu bergulir begitu cepatnya, takdir mneggiringnya  dipertemukan dalam suatu  diklat yang diselenggarkan suatu institusi. Dan rasa itu pun mulai merongrong knangan lama yang telah sekian tahun tertimbun dalam begitu dalamnya. Akhirnya knangan itupun harus kembali terkuak dan mulai diurai satu per satu dan menjadi nostalgia yang menyakitkan.

Knapa menyakitkan,,?? Rasa sakit lantaran memiliki rasa yang sama namun belum ada kesempatan untuk mengatakan perasaannya [dulu], dan kini dipertemukan di usia yang tak muda lagi dengan status yang sudah berbeda. Jika keduanya sama2 sudah berkeluarga sepertinya fair ya, namun jika salah satu pihak masih mengenang dan berharap cinta itu hingga enggan untuk merajut hubungan dengan orang lain apakah hal tersebut tidak miris? Cinta yang terlalu dalam membuatnya enggan beranjak dari perasaan yang ia rasakan, sedangkan di pihak lain sudah membina hubungan dengan orang lain [menikah], apakah ini namanya??..

Pasca diklat-pun komunikasi intens mulai mereka rajut. Hingga menimbulkan kecurigaan di orang2 terdekat keduanya. Hingga puncaknya pesan di hpnya terbaca oleh istrinya. Sontan saja rumah tangga yang baru mulai ia bina koyak oleh kenangan suaminya. Beberapa bulan lamanya,keadaan rumah tangganyapun tak berubah justru smakin parah. Di suatu malam kedua pasang orang yang dulu sama2 memendam perasaan itu tersadar akan kekhilafan masing2. Banyangan wajah dan celoteh buah hatinya menjadi rem yang sungguh pakem bagi si suami. Mau cari apa lagi?? istri sholeh dan buah hati yang menggemaskan.Sedangkan disudut lain, ada seorang laki2  yang setia menunggunya, setia mendengarkan nyanyian kehidupannya sekalipun menyakitkan baginya, namun ia mau dan mampu menerimanya dengan segala kekurangan dan kelebihannya.

Ada hikmah dibalik kekhilafan yang merekan lakukan. Tuhan memberikan kode bahwa apa yang mereka miliki saat ini adalah yang terbaik bagi mereka. Kode yang tersyirat tatkala mereka memang tidak berjodoh. Ada jodoh bagi masing2 yang jauh tepat untuk dimilikinya. Sejatinya, hidup terus menantap kedepan, jangan sampai knangan masa lalu menggerogoti kebahagiaan yang sudah tercipta.

Memang benar kata orang2, janganlah membuang waktu untuk memikirkan hal2 yang tidak pasti, dan memang benar ketika kita kehilangan seseorang yang kita cintai, Tuhan akan menggantinya dengan yang jauh lebih baik dan lebih tepat. Pelajaran yang bisa diambil yakni, seberat apapun masalah yang kita alami, itu memang terbaik bagi kita. Terbaik bagi kita untuk melaluinya agar kita mendapatkan hal2 yang lebih baik [lagi], bisa jadi kita bisa lebih dewasa ataupun nilai2 positif yang bisa kita ambil sendiri dari masalah tersebut. Bisa juga Tuhan mengambil orang yang kita anggap baik, lantaran Tuhan tahu bahwa dia bukan yang terbaik bagi kita, Tuhan akan menggantikannya dengan sosok yang jauh lebih baik dan lebih tepat bagi kita.

#semoga bermanfaat & hidup bahagia..

Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger