Entradas populares

Showing posts with label Media Social Zone. Show all posts
Showing posts with label Media Social Zone. Show all posts

3 efek negatif dari sosial media

Hidup di jaman koneksi internet melimpah ruah ada ples minesnya. Plesnya mudah akses informasi darimanapun dan kapanpun. Minesnya yakni tak ada lagi sekat "rahasia" bagi individu. Semua akan pas jika kita memang pandai dalam memposisikan kedua hal tersebut ditempatnya. Setiap orang berhak nge-share apapun di sosmed. Bisa kisah reality kehidupannya, kehidupan orang lain atau bahkan konten2 yang bermaksud untuk menghibur. Dijaman ini kita juga dituntut untuk tidak mudah baper yang berujung gontok2an di dunia nyata. Hidup didunia nyata/maya pun ada rule yang tidak tertulis namun wajib kita patuhi. Yaa, ojo kakean icik. Segala sesuatu yang berlebihan itupun juga akan berujung ketidakbaikan. Berikut efek negatif dari sosial media:

bahagia mengetahui aib orang lain serta menyebarluaskan
Disadari ataupun tidak, kita manusia adalah makhluk yang tak sempurna. Satu dengan yang lainnya memiliki ada saja kekurangan sekalipun orang tersebut sudah merasa sempurna. Hidup akan damai jika dari kitanya sama2 memahami,mengisi dan bertoleransi aan perbedaan yang ada, bukan malah sebalikny yang selalu merasa paling hebat nan kuat.

mudah menyimpulkan
Cenderung mendahului takdir karan ybs sejatinya khawatir yang berlebh sehingga ini dan itu menyimpulkan apa yang terjadi dengan emosinya. Saya sangat paham, bahwasanya kekecewaan akan menghapus seribu kebaikan, namun apakah mau hanyut dan larut kemasa itu? terus dan terus? capek kali ah,.. apa yang kita simpulkan seringkali jauh meleset dengan apa yang ada di kenyataannya. Kita sudah su'udzon dan salah pula,. Bila hatimu kecewa dan marah,, pilihlah untuk melepaskan amarah dengan caramu. Ya dengan cara yang elegan nan anggun. Berdamailah dengan dirimu agar kedepan kehidupan akan semakin membaik dan terarah.

mudah sesumbar
Tidak semua orang mampu seberuntung Badu. Punya kerjaan mapan, penghasilan tak perlu diragukan, dan sedert cerita kehidupan yang aduhai enaknya bila dipandang. Tak pernah sedikitpun merasakan derita, nestapa menjadi anak pas2an. Alhamdulillah kalo memang bisa mendapatkan kehidupan yang ayak tana harus kerja keras. Namun nasib seperti itu 1:1000 orang. Biar kata Badu makan enak2 terus2an, bukan berarti mudah sekate2 ngemeng yang ga berfaedah di depan orang. Bisa jadi orang lain mendengar omongan madu menahan tangis, kenapa? karna hidu ybs tak seberuntung Badu yang tak pernah sedikitpun merasa kesusuhan. Kelebihan yang dimiliki sejatinya hanyalah bonus dariNya, yang sewaktu2 bisa diambil oleh pemilikNya.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

smart phone just for smart people

Sebut saja dia Okta. Ibu  muda cantik satu ini sungguh menyenangkan bagi sebagian teman2-nya. Ia sangat vokal di dunia maya. Ia juga sangat suka bercanda, sehingga ngobrol dengan ia bisa jadi sangat menyenangkan. Ia juga tak pelit untuk memberikan kabar dan aktivitas yang sedang ia lakukan. Sesekali dilengkapi dengan capture potonya yang aduhai cantiknya [menurutnya]. Hampir semua aktifitas ia dokumentasikan dan ia bagi ke sahabat2 mayanya. Include kegiatan2 yang ga’ jelas hingga kegiatan yang ga’ sepatutnya di share di sosmed-nya. Lebih dalam lagi mengumpat tetangganya sendiri dengan berbagai macam masalah. Seolah ia sangat terdholimi. Sontan teman2-nya jadi pembela nomor satu tanpa memperhatikan duduk perkara yang sebenarnya.

Ada hal unik ketika belum lama ini ia terkena musibah yang bertubi-tubi. Ia pasang setatus kehilangan kucing seharga 2 juta lantaran ia lupa menutup pintu pagar kontrakannya. Dengan beragam komentar agar yang bersangkutan kuat dan tegar. Beberapa hari berikutnya ia upload foto kaca rumah kontrakannya yang pecah dan puluhan juta raib digondol maling. Sontan orang2 yang ga’ tau kejadian tersebut mendadak tahu ketika membaca postingannya.
Jika ditarik ke sisi yang lain, kita seringkali menyakitkan orang lain dengan tangan kita, dengan jari2 kita ketika mengetik dan terjadilah sebuah setatus. Bagi kita mungkin itu hanyalah umpatan tak berarti, namun bagi orang lain siapa sangka? Tak heran ketika melihat ia di sosmed, orang tersebut mentereng seolah kelas atas. Padahal yang sebenarnya ia juga sama dengan ibu-ibu pada umunya yang hitungan hari berumahtangga. Rumahpun masih ngontrak. Tapi gayanya luar biasa,, istilah orang jawa “nyundul langit”.

Istilah mulutmu adalah harimaumu kin sudah bergeser dengan jempolmu harimaumu. Doa orang2 yang tersakiti akan perbuatan kita sangat manjur loh,, terlebih yang bersangkutan hobi pamer dan merasa paling hebat dibanding dengan temann2nya. Sedih liatnya, kenapa apa2 harus di share agar diakui oleh orang lain? kenapa hobi banget show off akan kekayaan dan kehebatannya?? memang haknya namun kalau kayak gini, yang rugi juga yang bersangkutan kan?

Belum kering dalam ingatan kita ada anak muda asal luar Jogja yang kuliah di Jogja mengumpat tentang Jogja lantaran masalah bensin? Sontan yang bersangkutan jadi bahan bully orang2 yang tidak terima dengan kelakuannya, endingnya ia harus menerima berbagai macam konsekuensi dari perbuatannya.

2 kisah diatas menggambarkan bahwa pentingnya pengendalian diri. Untuk apa?? Teknologi memang memudahkan kita berkomunikasi dengan orang yang jauh, namun selayaknya jangan sampai ada hati yang tersakiti akan setatus di sosmed kita. Yang kita butuhkan rem sebagai alat kendali bagi diri kita untuk mengontrol bagian mana yang memang untuk konsumsi publik ataupun hanya untuk privasi kita saja. Pikir2 dan pilah2 apa yang akan kita share sebelum semua akan menjadi petaka bagi kita.  Jangan sampai setelah kita share  sesuatu, bukannya nambah teman malah ngurangi teman, lantaran mereka ogah dan malas berteman dengan kita [lagi] yang isinya hanya mengumpat mengumpat dan mengumpat.  And smart phone just for smart people. Baca juga Aturan Ta Tertulis di Medsos

#semoga bermanfaat & hidup bahagia

Aturan Tak Tertulis di Media Sosial

Disuatu siang  sepulang njagong manten temen sekolah, bersama rombongan mencari sumber air sekedar untuk membasahi kerongkongan yang lumayan kronis lantaran perjalanan antarkota antarprovinsi. Tibalah di sebuah warung es di bawah pohon, ditemani angin yang sumilir membuat kami sangat nyaman untuk bercerita kesana kemari. Diawali dari komentar tentang foto prewed salah seorang teman hingga topik pembahasan meruncing ke seorang terdakwa yakni Tina. Tina tidak lain adalah adik kelas kami. Tidak dapat dielakkan kami semua berteman dengan Tina dimedia social sekalipun kami tidaklah kenal dekat. Permasalahan disini, Tina sungguh over bin lebay menggunggah apapun foto2 dari tempat kerjanya. Dari foto selfi dengan background ruangan kerja barunya, mbenahin listrik, buang sampah, bekal makanan yang ia bawa, hingga foto2 pimpinannya yang ga’ sepatutnya dikonsumsi publik. Yachh  maklum saja dya baru keterima menjadi pegawai.

Di media social juga punya aturan, namun tidak tertulis. Setiap pengguna sebaiknya memahami hak dan kewajibannya layaknya di dunia nyata. Jangan sampai misi hadirnya media social yakni  mendekatkan yang jauh malah berubah menjadi menjauhkan yang sudah dekat. Sungguh ironi sekali.  Jangan sampai hanya lantaran ingin terlihat eksistensinya, terlihat kepandaiannya, terlihat kehebatannya, orang2 muak dengan kita. Perlu kita sadari akan hal ini, orang yang merasa sudah diatas angin mungkin sudah merasa paling well, sejatinya diatas langit masih ada langit. Mungkin yang bersangkutan sudah merasa pintar, tapi siapa sangka jika ada dibelahan dunia lainnya atau mungkin disebelah pitu kosnya ada anak adam yang jauh lebih pintar. Hanya saja yang bersangkutan tidak mau mempublish apa yang sedang dan sudah menimpanya. Prestasi apa saja yang sudah pernah diraihnya. Ia memilih kalem saja,.

Makanan kalau kelebihan garam, jatuhnya juga ga’ akan enak,. Bahkan ga’ akan kemakan lantaran tidak lagi ada selera. Begitu juga minuman yang kebanyakan gulanya, bisa2 eneg dan parahnya bisa menjadi pemicu diabetes. Sama halnya dengan media social. Media social jika digunakan sesuai porsinya akan baik2 saja dan bermanfaat bagi dirinya bahkan sesamanya. Namun jika berlebihan dan tidak sesuai aturannya, tidak dapat dipungkiri mampu menjauhkan hubungan baik yang sudah lama terbina.
#semoga bermanfaat hidup bahagia..


Positifnya Media Sosial

     Di FB orang bebas nyetatus apapun dan uplude foto sesukanya walau kadang bikin orang yang melihat mengerutkan kening, yaa karna lebay ataupun kurang pas untuk dipublikasikan untuk umum. Namun semua itu sah2 saja sejauh tindak menyinggung unsur SARA.
Teringat status di siang itu, “berdoa dan mintalah apapun dengan Tuhan jangan pengen sesuatu namun harus absen di FB, think smart guys”. Beberapa detik kemudian ada banyak komen salah satunya dari teman saia. Jawabnya “setiap orang punya cara masing2”. Owwww saia merasa tertohok sekali. Bukan karena saia seperti itu yang tiap detik update status melainkan saia salah satu diantara orang yang paling muak jika melihat status tentang hubungannya dengan Tuhan kok di shared dan diumbar2 di FB.
Bagiku semua peribadatan itu biarlah Tuhan yang mengetahuinya. Ibarat memberi sebaiknya tangan kiri jangan sampai mengetahuinya. Namun setelah membaca komen dari teman bahwa setiap orang mempunyai cara masing2 mulai membuka pikiran saia.  Benar juga yaa,,, mungkin cara dia seperti itu. Yang penting saia pribadi tidak.
FB akan berefek baik jika diniati untuk hal2 yang baik. Dari FB pun bisa mengkoneksikan dengan jaringan teman lama yang sudah blas ga’ ada sinyal komunikasinya. Dan dari FB bisa menemukanmu 1 penggalan kenangan yang tertinggal. Kenangan cinta monyet pun bisa dikenang dengan melihat isi FB yang bersangkutan. Walau keadaannya telah berubah 180 derajat. PP-nya kini tidak lagi foto dya dengan pose cool–nya yang mengobrak-abrik hati pada saat itu, namun berganti dengan foto keluarga kecilnya yang nampak bahagia.  Ya sudaahh, ikut berbahagia saja.
Dari FB juga bisa menemukan “orang asing” namun sejatinya familiar dengan kita, teman sekolah katakanlah. 1 dasawarsa tlah terlampaui tanpa adanya komunikasi-pun dapat dipertemukan di FB. Melihat wall-nyapun bisa teridentifikasi tentang karakternya. Dari status, foto yang dya uplod, jumlah teman-pun semakin meperkuat karakternya. Sehingga FB sebagai sarana untuk silatutahmi, mengenal kepribadian seseorang dan ga’ menutup kemungkinan sebagai pintu gerbang untuk menjemput jodoh. Aamiin..
FB pun dapat dijadikan ajang untuk memutar diorama kehidupan seseorang. Dari hal sepele saja, katakanlah foto. Setiap orang pasti tanpa mereka sadari akan meng-update­ foto2 mereka sesuai dengan keadaan yang sekarang tentunya. Dan tu akan mengasyikkan tatkala kita melihatnya. Ada yang tetep culun, ada juga yang berubah 180 derajat jadi lebih baik ataupun  sebaliknya.
Media sosial apapun jenisnya akan berefek positif jika diawali dengan niatan yang baik, so luruskan niat anda karna semua akan kembali ke anda, cepat ataupun lambat..

#Semoga bermanfaat & hidup bahagia

Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger