Entradas populares

Showing posts with label Kunci Ketenangan Hidup. Show all posts
Showing posts with label Kunci Ketenangan Hidup. Show all posts

WARNING: hati-hati dengan orang yang tulus!

Kehidupan orang dewasa itu lebih pelik dibanding masa kanak-kanak. Saking peliknya kita sering terjebak atau malah jadi korban dari teman yang toxic. Pada akhirnya kita akan kebingungan mana teman yang real, temen toxic, dan temen tulus. Jika kalian menemukan orang disekitarmu kok dya memiliki karakater yang tidak iri hati melihat kesuksesanmu, ketika kamu bercerita tentang impianmu dya mendukungmu bukan mencemoohmu, bahkan dya yang mencoba selalu ada untuk merespon pesat singkatmu. Jika kamu sudah menemukan temen macam itu fix kamu beruntung dan sudah selayaknya kamu pertahankan pertemananmu itu. 

Boleh jadi kamu punya teman banyak yang lebih asyik dan menarik ketimbang dya, namun kamu boleh adu ketulusannya. Apakah mereka bisa setulus itu mendukungmu? mencoba selalu ada buatmu? atau minim mereka ga menertawakan mimpi-mimpimu?

Temen yang memiliki karkater tulus terlihat ga menarik, karena dya akan berpenampilan sederhana, kosa kata yang keluar dari mulutnya juga bukan tipe kata-kata "judgement", wajahnya teduh karna ga sedang ruwet mikir pingin jadi nomor satu, pembawaannya tenang karena dya tau apa yang harus dya lakukan. Meskipun demikian, kamu ga bisa lho seenaknya dengan dya. Layaknya manusia biasa, dya juga punya kuota pemakluman, batas toleransi, dan rule-rule yang boleh dan tidak untuk dya lakukan.

Kamu ga bisa juga lho seenaknya bersikap sama dya, eh mentang-mentang orangnya enak trus kamu bisa seenaknya? Oh big NO, sekali dua kali masih OK, masih bisa dya maklumi tapi kalau keterusan dan kamu kok malah ga tau diri maka siap-siap saja dya pelan2 akan mundur dari kehidupanmu. Ujungnya adalah kalian masih tetap berteman tapi dya udah ga peduli apapun denganmu. Ya hanya sebatas menjaga hubungan baik saja. No more...

Nah kalo kejadian kayak di atas, yang rugi siapa? Yaps jelas kamu, bukan teman tulusmu itu. Dya mah banyak temannya, meskipun ga terlihat di matamu. Teman tulus itu radarnya tinggi jadi dya kemana aja bisa dapat temen sefrekuensi. Berikut hal-hal yang membuat temen tulusmu ancang-ancang log out dari berteman denganmu:

Kamu datang hanya saat  butuh saja

Kamu kira dya gedebok pisang yang ga punya hati? Heyy sadar woyy... Dya memiliki toleransi yang besar dalam pertemanan jadi ketika kamu datang hanya disaat kamu butuh saja maka dya akan tetap baik menanggapi bahkan memberi solusi dari permasalahanmu ASAL kuota toleransinya masih Ok. Sebaliknya jika batas toleransinya sudah merah karna kamu tidak tau diri seenaknya merengek untuk dibantu ataupun memaksa untuk mendengarkan keluhmu yang itu-itu saja tanpa kamu memikirkan keadaannya maka ga heran kalo dya melambaikan tangan, seraya mencoret namamu di dalam daftar teman2nya.

Kamu curangi dya

Teman tulus itu mengandalkan rasa ketika berteman, jadi dya akan kerasa kalau ada something wrong if u doing hal aneh. Dya akan mendalami kelakuanmu dan akan cabut juga ketika kamu terus-terusan curangi dya. Dya ga akan negur kamu karna kamu udah dewasa, tp kamu malah seenaknya meskipun kamu sadar kamu nglakuin kesalahan fatal. Dya akan ilfil parah denganmu bahkan kalo ada pilihan boleh tidak melihat wajahmu or tidak bertatapan sama kamu aja dya bakal pilih itu. Separah itu? Yaps hatihati dengan orang yang tulus, dalam berteman dya menggunakan logika dan perasaan, bukan salah satunya.

Ketika  kamu memiliki teman tulus yang supportnya luwar biasa terhadap kehidupanmu maka sudah seharuanya kamu jaga, bukan kamu manfaatkan. Darimana kita bisa tau teman kita tulus atau ga

  1. Lihat tatapannya ketika ngobrol denganmu;
  2. Lihat lengkungan senyumannya ketika kamu bercerita tentang keberhasilanmu;
  3. Liatlah mimik wajahnya ketika kamu direndahkan;
  4. Lihat dengan hati nuranimu, dya amanah atau tidak.

So, udah ada gambaran kan temenmu sekarang apakah dya termasuk temen tulus or temena manipulatif? Okay, sambung kapan-kapan yaa,.

Selamat berpuasa gaes... 

dinamika pertemanan

Dinamika kehidupan ini sangat seru dan menarik. Ketika masa kanak-kanak takut jika ditinggalkan teman, namun sebaliknya ketika sudah memasuki dunia dewasa akan lebih lega ketika  "tidak punya teman". Zaman sekarang banyak karakter teman yang unik seperti teman toxic, teman berbulu domba, bahkan ada teman yang kayak jalangkung. Ironisnya kita sering terjebak mana teman sejati, teman yang pura-pura baik, teman yang baik kalo ada maunya dan lainnya. 

Mungkin dari kita sudah pernah merasakan menjadi korban atas nama teman, entah dimanfaatkan ataupun dicurangi. Ada di sebuah kondisi kita dimungkinkan untuk tidak bisa memilih teman, namun kita tetap bisa menjaga kewarasan. Caranya? Yaps kita minta sama yang punya teman kita yakni Allah. Kita minta perlindungan sama Allah atas apa yang nampak dan tidak dari siklus pertemanan yang sedang dijalani. Minta sama Allah semoga kita terhindar dari sifat dholim, jahat, "maksiat", dan khianat. 

Melibatkan Allah dalam setiap hal yang kita lakukan itu menenangkan dan membahagiakan. Kita akan merasa slow dengan semua takdir yang Allah berikan, kita akan yakin bahwa semua adalah skenario terbaikNya sekalipun kita harus kehilangan teman. Ketika kita meminta sama Allah untuk dijauhkan dari teman yang dholim maka jangan kaget ketika jalannya kita mengalami masalah dengannya setelahnya. Yakini semua adalah alur ceritaNya. Kadang, permasalahan itu bentuk takdir baik satu untuk mengatasi takdir yang lainnya. Ketika sudah pasrah maka apapun yang akan terjadi dengan pertemanan kita itulah yang terbaik.

People come and go itu nyata, jadi menyikapi kehilangan dan menemukan teman baru itu sewajarnya saja. Semua ada massa-nya, semua masa ada waktunya, so enjoy  aja! Yakini kita suatu saat akan disatukan dengan teman yang supportif, teman yang tulus dan teman yang satu frekuensi. Meskipun tidak setiap saat contact namun tidak bisa dibohongi bahwa ikatan jiwa kita dekat, mudah empati dan ringan di doa. Jika kalian sudah mendapatkan jenis teman seperti itu maka jangan sampai melepaskan, karna mereka adalah bentuk rejeki Allah yang tidak main-main berkahNya.    

*dampak buntu nulis tesis

Jangan Terlalu PD dulu ah..

Pernah kah diantara kalian punya teman tapi kita ngerasa secara penampilan dya ga update, beli barang ya sewajarnya aja, ga hedon, bahkan cenderung ga tergiur ketika sekitarnya beli ini dan itu?. Singkat kata dya lain lah dengan teman pada umumnya. Nah kalo dari kalian ada di posisi itu jangan sekali-kali kamu rendahkan dya!. Meskipun kamu sudah bertahun-tahun kenal dengan dya tapi kamu sejatinya hanya tau apa yang nampak di luaran tentang dya. Ada banyak kisah di hidupnya yang memang tidak ingin ia share ke umum, termasuk kamu. Dya hanya membagi kisah pilu, drama yang sedang ia lalui, olengnya dya, bahkan hal-hal ga jelasnya dya ke teman-teman terdekatnya, iya teman-teman pilihannya.

Tipe orang ini cenderung berlawanan dengan karakter pada umumnya, but really she/he can enjoy her/his life. Tentunya orang ini sangat tidak tertarik dengan kehidupan orang lain, keculai kalo yang berkaitan dengan dirinya. Mau orang mau pakai tas blink-blink, bulu mata anti badai, mobil dengan strobo dll dya ga akan tertarik. Kesannya dya sombong tapi tidak wahai teman-teman. Dya sejatinya hanya ingin fokus ke goals dalam hidupnya saja, dan hidupnya terlalu menarik untuk ia acuhkan.

Sekali lagi, jangan terlalu PD dan merasa paling hebat ya lantaran kamu paling tinggi dan menawan dibanding temenmu yang mempunyai karakter seperti itu. Sebaliknya kamu sepatutmya siap-siap manakala kesombonganmu selama ini akan ia balas dengan prestasi-prestasi yang selama ini ia keep. Oh ya orang tipe ini juga biasanya kalo bertememan awet dan selalu deep. Jika kamu kok ga bisa deep sama dya berarti kamu memang bukan kriteria teman baik menurutnya. Hidup ini sederhana, kalo ingin dihargai ya mulailah menanamkan simpati, kalo ingin disayang ya mulailah dengan ketulusan. 

*ngetik sambil nunggu hujan reda...

pamer atau butuh pengakuan?

Lagi seneng posting mengenai cara mengekspresikan kebahagiaan orang...

Masih ingat ga ketika kita dulu pas anak-anak? sekitaran usia TK gitu,.. Nah usia itu kita pasti akan bangga kalo punya barang baru. Auto pamer dan cerita ke temen-temen sekolah dong ya kalo kaos kakinya baru, sepatunya baru, dikasih baju oleh nenek, dibeliin cincin oleh budhe, dll. Menariknya, anak seusia TK itu kalo cerita ya cerita aja, pamer ya pamer aja... 

Nah, tidak sedikit orang dewasa yang masih terjebak di karakter anak TK di atas, mereka suka sekali memamerkan barang-barang terbarunya. Hanya saja, kalo orang dewasa itu pamernya ga murni pamer tapi ada tendensi salah satunya pingin bikin tetangga panas, butuh pengakuan, pingin dipuji hebat, bahkan merasa paling sempurna dibanding orang-orang sekitarnya...

Pamer aja ga baik apalagi pamer dengan berbagai macam tendensi untuk melukai hati lingkungannya. Tapi ini banyak dijumpai dan kadang ngerasa harus gini banget ya effort yang lagi butuh pengakuan? Orang akan tau kok kalo yang bersangkutan lagi pakai sepatu merk N***, jilbab merk E*****, jam merk N****, mobil merk H**, dll. Jadi, saya rasa ga perlu menginfokan kemana-mana kalo apa yang dya pakai adalah barang baru. Sometimes yang denger malah malu, karna itu sesuatu yang biasa aja..

Ada hal yang mungkin ga disadari bahwa orang terlihat menawan itu tidak serta merta hanya karna barang-barang branded yang ia kenakan. Maybe bisa disebut positive vibe yang muncul di orang tersebut yang semakin memberikan kesan mewah, positif dan mempesona meskipun yang terlihat ia hanya mengenakan pakaian yang sewajarnya. Dan positive vibe ini tidak ada yang jual, karena hanya akan tumbuh dan muncul dari kepribadian orag-orang tertentu.

Membeli ini dan itu adalah hak masing-masing kok asal pakai uangnya sendiri. Akan menjadi hal yang tidak baik itu manakala diberi rejeki oleh Allah untuk bisa membeli ABCD namun takabur dan merendahkan orang lain yang fokusnya tidak sedang di ABCD. Perlu digaris bawahi, tidak semua orang seberuntung kalian, bisa menghambur-hamburkan uang hanya untuk terlihat eksistensinya.

Banyak disudut lain, orang yang sedang berjibaku untuk bisa makan di esok harinya, jadi pahamkan kan ketika mereka tidak bisa membeli ABCD bukan berarti mereka cupu. Terdapat prioritas hidup dalam setiap perjalanan seseorang. Jika kamu mampu beli ABCD monggo silahkan, hanya saja jangan sampai pamermu itu melukai orang yang sedang berjuang untuk tetap bisa beli beras untuk makan keluarganya.

Satu lagi deh, hartamu itu hanya titipan lo.. Jadi gunakan dengan bijak, namanya titipan tau kan? Ya sewaktu-waktu yang punya ngambil ya bakal ilang. Bijaklah pula dalam bersikap manakala kamu sedang di atas angin yang bisa beli apa-apa untuk tidak merendahkan orang lain yang tidak sederajat denganmu. Roda berputar lo, apa kamu sudah siap ketika yang punya takdir memutar  rodamu? Semua didunia ini mungkin. Jadi kalo lagi sedang banyak harta, syukuri. Jika lagi dapat kesedihan hadapi, jika lagi dapat kebahagiaan nikmati, jika lagi dapat tantangan jalani. 

Skenario Allah tidak akan pernah salah sasaran. Akan selalu ada hal-hal baik yang Allah berikan kepada setiap makhlukNya. Entah berupa kekuatan dibalik musibah, bijaksana dibalik kemewahan, kemandirian dibalik kesempitan, keteguhan hati dibalik prioritas. Allah selalu baik dan akan tetap baik. Bersyukur, bersyukur dan bersyukur atas setiap takdir yang Allah berikan.

#reminder


Alasan mata memandang rendah

Kadang lucu juga ya bila melihat ataupun diperlakukan kurang menyenangkan lantaran dinilai tidak satu kufu. Seolah makhluk klaster kedua gitu, lantaran ga' sama dengan kehidupannya. Namun di lain sisi ada makhluk yang memang tidak suka memperlihatkan "kehebatannya bahkan pencapaian hidupnya" secara terbuka. Nah kedua sisi ini memang berada di hak masing-masing orang namun akan menjadi hal yang tidak pas manakala ada kelompok yang merasa paling OK dan yang lainnya hanyalah sampah, yang dilirikpun tidak sama sekali. 

Memang, kebahagiaan orang masing-masing. Ada yang memang suka dipandang woww meskipun kehidupan sehari-hari babak belur. Ada juga yang merasa nyaman menjadi apa adanya meskipun tidak jarang menjadi objek ghibah. Ya inilah kehidupan fana di dunia yang tidak dapat lepas dari materi. Jika memiliki materi akan lebih mudah dihargai dan dihormati, sebaliknya kalo terlihat ga punya apa-apa, jangankan dihargai, dilirikpun enggak. That's a real life.

Secara garis benang merah, pada tulisan ini aku pingin mengungkapkan bahwa apa yang kita lihat menawan bukan berarti memiliki makna sesungguhnya, mata sering tertipu silau dunia sehingga kadang sering menjebak untuk merendahkan orang yang memiliki perbedaan dengan yang kita punyai. 

Orang yang terlihat miskin ga selalu memiliki makna miskin sesungguhnya kok, kadang mereka lebih nyaman hidup sederhana. Ketika mereka tidak memposting pencapaian ataupun keberhasilannya bukan berarti mereka tidak memiliki nilai sama sekali di hidup ini. Samapun ketika orang hobi memposting setiap jengkal perjalanan hidupnya bukan berarti mereka memiliki hidup yang sempurna, sudah tentu ia akan memilih cerita yang menarik yang memiliki potensi mengandung decak kagum bagi orang yang melihatnya.

Oh ya, kalau mata kita sudah auto memandang rendah orang yang dirasa ga sekufu dengan kita, maybe kita bisa mulai belajar untuk jadi orang yang lebuh wise karna kita ga akan pernah tau lo kita nanti hidupnya akan dibantu siapa? Meskipun anda sekalian sudah kaya raya tapi kan takdirnya ga bisa sendiri. Apa iya sih harta 7 turunan itu ga akan habis? apa iya bakal sehat terus/ dll. Bukan berarti kita pingin menderita, Big No... 

Kita realistis aja ya gaes, bisa disebut orang kaya karna ada orang miskin (red: yang hidupnya ga seberuntung mereka). Bisa disebut pandai jika ada orang yang susah banget untuk berpikir dan diajak berdiskusi. Bisa disebut sehat karena hidupnya tidak tergantung oleh alat-alat medis, dll. So, selagi mendapat nikmat Allah yuk syukuri,.. biar semakin sayang Allah sama kita. Tidak malah sebaliknya, selalu merasa kurang atas kasih sayang Allah...

#hidup sewajarnya

fokus ke perilaku diri sebelum sampai ke finish

Ada yang tau kapan ia akan mencapai garis finish?

Ada yang tau mengenai batas usia hidup di dunia?

Betul, hanya Allah yang tau kapan waktu itu menghampiri setiap makhluk yang bernyawa. Mengingat kematian dan mengupayakan untuk selalu berbenah adalah sebuah hal baik yang bisa dilakukan. Ketika kita hidup di dunia ini selesai, maka akan ada chapter2 selanjutnya dan Allahua'lam. Akan ada waktu dimana kita dimintai pertanggungjawaban atas apa yang telah kita lakukan di dunia ini. Ya pertanggungjawaban diri kita saja bukan orang lain. Urusan orang lain ya biarlah mereka yang mempertanggungjawabkannya.

Ketika dunia mencurangimu dengan segala macam cara dan motif, ingatlah hal ini. Kita tidak akan hidup selamanya di dunia. Kita akan diminta pertanggungjawaban perbuatan kita. Jadi ketika kita dijahati orang, dicari-cari kesalahan maka slow aja. Selalu koreksi diri untuk berbenah. Jika kesalahan ada diri kita maka segera perbaiki diri namun jika semua rumor, fitnahan bahkan omongan menyakitkan itu muncul dari hati yang iri maka abaikan. Biarkan mereka dengan pendapat mereka.

Biarkan orang yang syirik dengan rangkaian cerita khalayalannya..
Biarkan orang yang benci dengan amarah yang ia ciptakan sendiri..
Biarkan orang yang julid dengan skenario versinya sendiri..
Biarkan orang yang negatifve thingking dengan pikiran buruknya..

Mereka tidak membutuhkan klarifikasi atau informasi yang sesungguhnya, mereka hanya ingin apa yang mereka lontarkan menjadi nyata. Mereka ingin melihat kita terpuruk, down dan lemah. Stay strong and happy. Hidup ini penuh dengan ujian, baik ujian kesempitan maupun ujian kelebihan nikmat. Semua akan ada pertanggungjawabannya, so jangan down ketika nama baikmu dihancurkan oleh orang yang tidak menyukaimu. 

Ambil hikmah yang terkandung dibalik setiap kejadian. Termasuk harus keluar dari toxic circle yang penuh dengan dramanya. Tetap berbuat baik, jujur, tanggung jawab dan mendekat padaNya. Jika mereka jahat biar menjadi urusan mereka dengan Allah. Jika kamu kehilangan teman seperti mereka, bukan kamu yang rugi namun mereka. Mereka telah menyia-nyiakan teman tulus. Sekali lagi bukan kamu yang rugi namun mereka. 
#self reminder

sebelum finish-mu tiba

Kita itu tercipta memang selalu ada kurang dan salahnya, that's why disebut manusia. Dalam bergaul maupun bersosialisasi dengan banyak orang, kita sering salah paham maupun kres dengan seorang bahkan beberapa orang di lingkaran tersebut, ujungnya mending out daripada makan ati. Namun tak selamanya kita bisa seleluasa itu untuk out dari circle yang sudah tidak menyehatkan jiwa. Ada di sebuah titik kita hanya punya pilihan untuk tetap stay dan memilih meluaskan sabar. Nyatanya sabar itu sebuah hulu dari sebuah proses panjang yang tidak selalu orang mampu untuk melewatinya.

Kesehatan jiwa penting dijaga dan wajib untuk dipastikan stabil. Ketika dihadapkan pilihan untuk tetap stay namun circle tidak sehat maka memiliki sikap adalah sebuah pilihan tepat. Sering mendengar bahwa kadang musuh terbesar adalah orang terdekat, orang yang tau kebiasaan dan perilaku kita dan itu justru yang sering terjadi. Lantas jika mengalami hal tersebut harus bagaimana? Jawabnya adalah selalu mengedepankan instrospeksi supaya diri kita senantiasa randah hati. Kita hanya mampu mengontrol apa yang melekat di diri kita saja, perilaku, ucapan maupun sikap kita. Selebihnya berada di luar kendali.

Sama halnya ketika kita dihadapkan kepada situasi orang terdekat di dalam circle justru yang memutar balikkan omongan, menambahai bumbu, merendahkan bahkan dengan bangga menghancurkan nama baik di depan banyak orang hanya untuk mendapat sebuah pengakuan. Awwwwww... Mungkin 1, 2, 3 kali bisa menahan ketika kita mengetahui fakta yang luar biasa ini namun jika terus-terusan maka sudah dipastikan akan meledak. Sebelum meledak dan berakibat fatal, sebaiknya milikilah sikap. Lagi-lagi kita tidak mampu mengontrol apa yang akan orang lain lakukan kepada kita kan ya.. Dengan kita miliki sikap maka kita terjaga kewarasannya. Biarkan mereka mengembangkan ide untuk lebih memutar balikkan keadaan, semakin merendahkan, semakin menghina dan perilaku serupa lainnya.

Hak orang lain untuk tidak menyukai kita, namun kita juga punya hak untuk tidak menganggap mereka ada. Mungkin dari kita merasa ada di titik bodoh karena menganggap semua orang tulus, setulus kita ketika berteman. Nyatanya dalamnya hati manusia ga ada yang tau. Kadang kita sendiri merasa kita biasa saja atas kompetensi yang diberikan oleh Allah, namun bisa jadi hal tersebut bisa membuat insecure yang berujung kebencian secara berjamaah. Lagi-lagi kita tak mampu mengontrol perilaku orang lain.  

Pelajaran yang bisa diambil yakni bersosialisasi sewajarnya dan secukupnya. Jaga dan sayangi diri sendiri, jangan biarkan perilaku buruk orang lain mengganggu bahkan menghilangkan kebahagiaan yang seharusnya kita rasakan. Lepaskan toxic yang melekat di circle-mu  dan mualailah hidup baru dengan harapan baru. Yakinlah masih banyak orang yang menyukai kita, masih ada orang yang tulus mau berteman dengan kita. Tidak semua kok benci sama kita, tidak semua pula punya pikiran yang sama dengan mereka. Begitupula ketika kita direndahkan. Bangkitlah dan percayalah bahwa mereka yang merendahkan orang lain sejatinya tidak akan pernah tinggi dari kita. Orang yang memang memiliki akhlak yang bagus, ia tak akan pernah mau merendahkan orang lain.

Selamat,
Berbagaialah jiwa-jiwa yang direndahkan, karena kamu berkesempatan untuk memberikan kejutan-kejutan yang mencengangkan. Kamu berkesempatan dekat dengan Allah sedekat-dekatnya karena hanya Allah satu-satunya yang mampu menolong dan merubah apapun kejadiannya. Beryukurlah karena kamu sudah berjuang keras untuk melawan hawa amarah dan memilih untuk mengembalikan semua rasa ke pemilikNya. Beruntung sekali karena dengan kamu direndahkan, dihina dan dicari-cari kesalahanmu secara tidak langsung mengakui bahwa step kamu ada diatas mereka.

Tetap semangat untuk memperbaiki dan mengkualitaskan diri. Lepaskan apa yang membebani. Rengkuh apa yang membahagiakan. Abaikan apa yang meresahkan. Sejatinya waktu ini sangat cepat berputar dan kita tidak akan pernah tau kapan finish kita.  Sebelum finish masih ada ribuan kejutan yang mungkin saja bisa terjadi, so sebaiknya menyikapi apapun B aja. Jika sekarang hidupnya baik-baik saja, harta melimpah, keluarga sehat, dan dipandang sempurna maka syukurilah. Sebaliknya bagi yang hidupnya serba kekurangan, banyak masalah hingga bingung untuk malangkah maka tetap syukuri. Kita punya Allah untuk mengadukan segala rasa, tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah untuk mengubah keadaan hamba yang Ia ingini.

Bagi Allah sangat mudah untuk meluaskan apa yang sebelumnya sempit, sangat mudah membinasakan apa yang sebelumnya kokoh. So, bencilah sewajarnya, sukalah sekedarnya, sedihlah sesuai porsinya dan bersyukurlah seluas-luasnya. Di dunia ini tak ada yang abadi termasuk rasa yang melekat di jiwamu. Ingat kita memiliki waktu start dan finish berbeda-beda di dunia ini so sebelum nyampai waktu finish, isilah dengan hal-hal yang bermanfaat dan kurangilah mencari-cari kesalahan orang lain. Sejatinya hanya amalanmu-lah yang akan menemanimu dikala finish-mu tiba, bukan harta jabatan maupun kawanmu.
#self reminder

menghadapi karakter ular part 1

Dihadapan orang yang hatinya penuh kebencian, maka akan ada celah kejelekan.

Didepan orang yang jiwanya dilingkupi dengan kedengkian, maka ada kesempatan untuk mengecilkan orang lain.

Berhadapan dengan orang yang hobi mencari muka, maka akan ada "badut" yang menjadi bahan lawakannya. 

Dijiwa orang yang suka menghasud, maka akan ada banyak ide brilian untuk menggosipkan orang lain. 


Dan ketika kita ada dititik tak mampu menutup mulut mereka, merantai kaki dan tangan mereka serta mencolok mata mereka satu persatu maka satu-satunya cara yang bisa kita lakukan adalah "bodo amat". Wajar sesekali emosi meluap, wajar gemuruh didada membuncah, wajar rasanya mulut mengumpat. Ya wajar, kita hanya manusia biasanya yang perlu proses dan waktu melatih kesabaran terlebih berhadapan dengan orang macam diatas.

Bagi mereka, tentulah mereka paling menang dan benar dan tak mengherankan jika mudah sekali membuat onar. Pola yang biasa dilakukan adalah saling menghasud dan membumbui. Terserah kamu aja dah!. Jika  itu membahagiakan dan semakin menyehatkan maka lakukan semaumu!. Lanjutkan saja peran karakter playing victim untuk mencari masa.

Sungguh kehidupan orang dewasa itu melebihi adegan sinetron yang kadang ga masuk nalar but it's really happened. Yuu bodo amat aja ketika menghadapi mereka. Ga usah dipusingin ulah mereka. Jika kita dicari-cari kesalahannya, maka klarifikasilah sesuai porsinya. Jika kita diadu domba maupun difitnah maka kesempatanmu untuk berdoa, angkatlah tangan seraya memohon pertolongan dan perlindungan dari saudara dajjal macam mereka.

Ada cara simpel yang memperingan perasaan ketika harus berhadapan dengan mereka secara intens. Yaps hapus semua kontak di sosial media. Cukup interaksi di dunia nyata. Dengan meminimalisir kontak maka membuat kita ringan karena tak perlu memikirkan story yang ia buat diperuntukkan untuk siapa? dll. Anggap saja dya tak pernah ada.  

Memang berhubungan dengan karakter ular itu menyebalkan sekali. Semoga Allah memberikan kekuatan. Kuat untuk ga peduli dengan drama yang mereka tampilkan. Kuat untuk menahan amarah. Kuat untuk tidak jijik akan kelakuan dan tindak tanduknya. Semoga kita selalu dilindungi Allah dari karakter ular semacamnya. Aamiin. 

#self reminder

kunci ketenangan hidup

Ternyata kunci hidup supaya tenang dan damai itu simpel dan murah, tak perlu harus upgrade aplikasi maupun gadget, yaps kuncinya ada dihati, fikiran dan perbuatan yang selaras. Mau tau apa saja, mari kita urai satu persatu.


Bersyukur

Kita sudah sering mendengar dan membaca tentang makna bersyukur hanya saja mungkin kurang menghayati. Bersyukur itu hal simpel tapi sulit dilakukan. Apalagi di jaman sosial media yang acap kali memporak-porandakan proses bersyukur lantaran melihat postingan teman. Satu hal yang perlu diingat, orang posting di sosial media itu sudah pasti yang baik nan indah, behind the scene-nya mereka keep sendiri lah ya. Kebanyakan dari mereka memang hanya ingin berbagi kebahagiaan saja, nah kitanya aja mungkin yang baper yang berujung membandingkan keberuntungan mereka dengan nasib apes kita. 

Setiap orang itu mempunyai air matanya sendiri-sendiri, 

Setiap orang memiliki porsi pilu masing-masing, 

Setiap orang mempunyai jatah kebahagiaan dengan jalan masing-masing,

dan setiap orang memiliki keruwetannya sendiri-sendiri.


Jalani hidup semampunya

Di jaman hedon ini yang serba mudah dan praktis, menggiring kita menjadi orang yang konsumtif. Disadari ataupun tidak hal tersebut sering membuat kita lupa diri. Membeli hal-hal yang tidak diperlukan yang berujung mubazir alias membuang duit secara percuma. Kalau-pun itu uangmu maka monggo saja sih ya, sekalipun perbuatan mubazir adalah hal yang disukai syaitan lho ya. Hal yang sangat salah itu manakala kita ingin menuntaskan lapar mata kita dengan cara menghalalkan segala cara. Yaps mengambil apa yang bukan haknya hanya karena,..

Ingin dipandang sama dengan yang lain,

Ingin tidak diremehkan orang lain,

Ingin terlihat satu frekuensi dengan sebayanya,

Tidak ingin terlihat "sengsara".

Guys, ketika kita terjebak dalam keadaan hal tersebut, segeralah bangkit dari keterpurukan. Sudahi mengambil apa yang bukan hak kita. Tampil-lah sewajarnya dan makan-lah semampunya.


Kenali tujuan hidupmu

Ketika kita terjebak dalam habit konsumtif namun dengan cara yang salah, maka segeralah bertaubat. Sudah cukup dan sudahi-lah keadaan buruk ini. Kembalilah pada tujuan hidupmu untuk apa? Ketika  penilaian manusia yang kamu kejar maka sampai kiamat-pun kamu tidak akan pernah puas atas rejeki yang diberikan untukmu. Akan selalu ada rasa kurang dan kurang. Kita terlalu repot menyibukkan diri terhadap penilaian orang lain hingga lupa mempersiapkan bekal menuju keabadian.


Hidup sederhana bagi sebagian orang bukanlah pilihan yang menarik. Resiko hidup sederhana mungkin tidak dipandang berkilau layaknya swaroski maupun berlian intan permata. Hidup sederhana adalah sebuah pilihan bagi orang yang sudah mengenali dirinya. Hidup sederhana dipilih sebagai proses pendamaian jiwa raga. Sederhana bukan berarti tinggal di rumah dengan penerangan minim, dinding penuh dengan lumut, pakaian bau, aroma tubuh menyengat lantaran menghemat membeli deodoran maupun makan hanya sekali dalam sehari. Sekali bukan seperti itu konsep hidp sederhana dalam tulisan ini.

Hidup sederhana adalah hidup sewajarnya yang disesuaikan dengan kemampuannya. Tidak memaksakan untuk terlihat berkilau di hadapan orang lain. Bukan pula hidup yang jauh dari peradaban dan perkembangan zaman. Hidup senormal mungkin, titik tekannya adalah KONTROL DIRI. Hidup dengan tujuan untuk menentramkan jiwa karena dalam menjalani hidup sesuai dengan kesadaran dirinya. 

#bijak itu pilihan


perhatikan circle-mu

Kita hidup ini dihadapkan pada kondisi untuk memilih beserta konsekuensinya. Termasuk didalamnya menerima/menolak dark vibe dari lingkungan sekitar. Lingkungan tidak bisa dipungkiri menjadi salah satu faktor pembentuk kepribadian, sekalipun bukan satu-satunya ya. Istilah kerennya kita sebut circle. Circle rumah, keluarga, teman kecil, teman sekolah, tetangga, patner kerja maupun relasi tak lupa circle di dunia maya. Pembatasi interaksi, meminimalisir komunikasi serta men-filter dark vibe akan jauh lebih bijak daripada kita gila karena terjebak di dalamnya.

Laju dinamika di dalam circle sangatlah wajar apabila terjadi konflik, satu dengan yang lainnya berbeda pendapat, kepentingan maupun visipun kerap terjadi. Justru yang tidak wajar manakala kita terkungkung di dalam circle yang tak sehat namun kita justru enjoy. Cek diri please!  ada yang salah tuh...

Bagaimana cara mengendalikan diri supaya kita justru tidak menjadi pemicu konflik di dalam circle tersebut?

Sadar diri

Sederhana namun sulit untuk dilakukan. Mengenali diri adalah bagian tersulit dalam proses pengembangan kepribadian. Kita sering terjebak dengan kata "sempurna". Kita kerap menggunakan standar sempurna untuk menilai orang sehingga hasilnya akan justru nihil. Orang tersebut sudah pasti akan ternilai buruk dan jelek karna tidak mencapai standar sempurna yang digunakan. Lucunya adalah standar sempurna hanya diberlakukan untuk orang lain dan tak akan pernah berlaku untuk dirinya yang sibuk menilai. 

Kita memang tak bisa sempurna

Ketahuilah setiap orang itu tercipta dengan kelebihan masing-masing dan kekurangan masing-masing pula. Setiap orang berkesempatan terjerumus dalam lembah pekatnya maksiat maupun berkesempatan menjadi kaum ahli surga. Ya itu adalah kesempatan yang Allah berikan, tinggal manusia mau memilih kesempatan yang mana. Ilustrasi diatas menggabarkan bahwasanya kita itu berpotensi menjadi baik maupun sebaliknya. Jika sekarang baik belum tentu selamanya begitu, pun juga ketika berkubang dalam kesesatan akan selalu ada terbukanya pintu taubat.

Perkuat empati

Memohon kepada Allah untuk melunakkan hati adalah salah satu jalan supaya kita mampu menjadi orang yang ber-empati tinggi. Tak selamanya hidup kita akan diatas, jadi ojo dumeh. Kita bukanlah dewa yang mampu mengendalikan semua pikiran orang, mustahil itu kan terjadi. Biarlah orang berpikir dengan pikiran masing-masing, yang terpenting adalah kita berbuat semaksimal mungkin, selebihnya bukanlah wewenang kita.

Gali kebahagiaan

Dari pada menghabiskan waktu untuk membenci, lebih baik mencari sumber kebahagiaan masing-masing, salah satunya dengan memperkaya karya. Untuk apa mendramatisir perlakuan orang ke kita yang selalu negatif, ga' akan ada gunanya. Abaikan apa yang bukan ranah jangkauan kita. Satu hal yang bisa kita jangkau adalah perluas karya. Dengan banyak karya maka kita akan lebih bahagia, hidup kita punya tujuan yang jelas dan itu akan jauh membahagiaakan daripada memusingkan omongan orang yang tidak tau real kita seperti apa. Permasalahan yang terjadi adalah apakah kita paham kebahagiaan itu bersumber darimana? Jika dengan menggunjing, mengkambinghitamkan orang lain, memprovokasi, negative thingking, su'usdzon dan sederet sifat sejenisnya adalah sumber kebahagianmu lantas aku bisa apa??

Satu hal yang harus dipegang, sekecil apapaun bentuk kebaikan ataupun kejahatan yang kita lakukan itu ada konsekuensinya kok, baik akan kembali baik begitu juga sebaliknya. Tak perlu membalas kejahatan yang dilakukan orang lain. Cukup koreksi diri dan iklas akan ketentuan Allah, dari dua hal tersebut akan membawa kita menjadi orang yang loss tanpa beban dalam menjalani hari-hari. Jikalaupun masih saja dicari-cari salahnya maka cukup mereka yang doolll, kitanya jangan.


#bijak itu pilihan

doa adalah kado untuk orang yang suka menebar kebencian

Cara menghadapi orang yang suka menebar kebencian yakni dengan belajar iklas. Dari proses tersebut menggiring itu untuk menjadi pribadi yang bener-bener iklas akan takdir yang akan terjadi. Apakah perlu membalas orang yang sudah menebar berita buruk tentang kita? Jawabannya kembali ke masing-masing karena kadar sakit hati seseorang berbeda begitu juga cara menyikapinya.

Poin yang akan saya sampaikan disini adalah hakikat dari menerima. Merima apapun hal baik dan buruk akan menjadikan kita orang yang lebih kuat. Selalu optimis terhadap hal yang menghinggapi hidup kita. Selalu yakin bahwa Allah sudah mengatur rencana sebaik ini. Akan ada banyak pintu menanti ketika satu pintu itu tertutup untuk kita. So, jangan pernah ragu akan skenario Allah, sekalipun diawal sungguh berat.

Sering tidak habis pikir ternyata euforia konflik yang terjadi adalah bersumber dari orang terdekat kita, yang ga seharusnya dilakukan. Respon marah, jengkel, emosi adalah respon wajar. Terlebih jika dilakukan sering dan berulang hingga merugikan kita. Hal wajar bila ujungnya mati rasa dan sudah tidak peduli sekalipun. Ibarat kata, ada dan tidak ada orang tersebut tidak akan berpengaruh di hidup kita. Mau jungkir balik, sakit, sehat, dan apapun yang terjadi di kehidupannya sudah tidak menarik lagi untuk dilihat maupun didengar. Memilih untuk menepi dari interaksi dengannya baik maya maupun nyata adalah hal terbaik supaya luka itu mengering sekalipun akan tetap membekas.

Selanjutnya belajarlah untuk menerima dan iklas. Terus koreksi diri akan kemungkinan kesalahan yang mungkin kita lakukan. Membalas dendam bukanlah jawaban. Salah satu jawaban menentramkan hati yakni mendoakannya.

kok bisa??

dya jahat, kenapa aku harus baik?

dya penebar fitnah, kenapa aku harus mendoakannya?


lantas apakah mau balik menebar fitnah? mau balik jahat juga??

apa bedanya dong ya?

Mendoakan prosesnya panjang dan bukan perkara mudah. Terlebih mendoakan orang yang sudah menyakiti kita, yang sudah menyebarkan aib kita, yang sudah memprovokasi sekitar. Mendoakannya dipilih lantaran cara untuk memaafkan diri sendiri supaya hidup lebih tenang. Serahkan selebihnya sama Allah, biarlah Allah yang menuntunnya untuk kembali ke jalan yang benar. 

#bijak itu pilihan

hobimu masih mematahkan image orang lain ya?

Masih hangat di pikiran mengenai orang yang hobi mematahkan image baik di depan orang lain. Apakah ada? tentu. Ga' tau persis maksud dan tujuannya apa, nyatanya itu bagian dari kebahagiaannya. Tidak hanya satu, dua, ataupun tiga orang yang sudah menjadi korbannya. Hebat kan dia, tentu dongs karena tidak semua orang mampu untuk melakukan itu.

Lantas apa sebenarnya hakikat hidup-nya? Bila menjatuhkan image adalah sebuah pencapaian yang membuat hatinya membuncah? Lantaran sudah sering bersinggungan dengan karakter yang "hebat" ini menjadikan para korban mati rasa.

empati hilang, sudah pasti..

welas asih menguap, sudah semestinya..

kepedulian hancur, hal wajar..

sikap auto cuek, hal normal..

jijik, kemungkinan ada..


Masih terngiang kenangan di akhir tahun 2019 dimana diberi kesempatan mengunjungi rumah Allah. Pelajaran nyata dan kenangan membayang, sesungguhnya manusia itu sangat kecil bak debu yang tidak mempunyai kekuatan apapun. Di Indonesia bolehlah kita merasa paling sempurna, tapi di tanah suci apakah masih bisa? jawabnya big no. Lantas hal apa lagi yang harus kita sombongkan? Hal apalagi yang kita elu-elu kan? 

merasa berparas rupawan? 

merasa paling keren?

merasa paling stylish?

merasa hidupnya penuh keberuntungan?

merasa ga ada lawan?

merasa paling dihormati?

dan merasa yang lainnya?..


Duhai jiwa yang hobi menjatuhkan harga diri orang lain,

Hidup ini sungguh sangat singkat. Dimata Allah semua sama, antara kau dan orang-orang yang kau rendahkan tidaklah berbeda kecuali taqwa diantara kalian. Boleh jadi orang yang kau rendahkan akan jauh lebih mulia disisi Allah daripadamu. Mereka belajar iklas hingga mereka benar-benar iklas menerima perlakuan burukmu. Dan momen tersebut justru-lah awal dari kehancuranmu. Orang yang tersakiti oleh berita yang engkau sebar sudah pasrah apapun kejadian yang akan menimpanya. Titik iklas itu manakala kita tidak ada lagi rasa untuk balas dendam. Segitunya kau perlakukan dya, namun dya  tak memilih balas dendam. Dya hanya mendoakanmu semoga Allah memberikanmu jalan terang.


Duhai jiwa yang kebahagiannya adalah mengumbar aib orang lain,

Sudah yakinkah bila kau lebih mulia daripadanya? sudah pastikah bila kau lebih dicintai Allah daripadanya? Sudah yakinkah surga mau menerimamu? Bila ada hal yang salah silahkan diberitahu salahnya, bukan sebaliknya mengumbar kesalahan orang lain. Tak ada kok manusia dimanapun yang dengan sadar ingin melakukan kesalahan. Please, think smart! Bila salah katakanlah bagian salahnya dimana, bila tak ada yang salah berhentilah mencari-cari kesalahan. Kau juga tak luput dari salah, pastikan akan hal itu! Bolehlah sekarang kau jumawa seolah kau tak ada kesempatan berbuat salah. Duhai jiwa angkuh, ingatlah sesungguhnya kau hanya sedang dilindungi aibmu oleh Allah. 


Duhai orang yang mulutnya lincah menghasut orang lain,

Serius salut deh, itu mulut atau belut kok licin amat yak. Mudah banget menghasut untuk mencari kawan. Kalo ada masalah mbokya diselesaikan head to head, masalahnya sama siapa silahkan diselesaikan empat mata bersamanya, bukannya sebaliknya. Udah semakin tua semestinya juga lebih bijaksana. Malu-lah sama umur karena ketidakdewasaan menjadikan suasana keruh dan tidak kondusif. Nyatanya ada orang yang berkarakter seperti ini. Puncak kebahagiaannya manakala banyak pengikutnya, namun jangan seneng dulu deh karena tidak semua orang bisa 100% menerima sugestimu. Sugestimu hanya akan mampu masuk ke orang yang memiliki karakter yang sama denganmu. So pikir ulang lagi deh sebelum  itu jadi bumerang untukmu!


Kita hanya bisa mengontrol perilaku, perbuatan dan akhlak kita. Dikelola sebaik mungkin, diperbaiki dan ditingkatkan kualitasnya. Bila ada hal di luar kendali maka serahkan kepada Allah. Yakinlah semua sudah masuk dalam skenario terbaikNya. Orang yang sudah berhati-hati saja sering menjumpai rintangan, apalagi orang yang jalannya serampangan. Mencarilah perlindungan kepada Allah dari orang-orang dzalim, dari orang-orang "sakit" dan dari orang-orang yang kurang bersyukur. Sesungguhnya hanya Allah-lah yang Maha Melindungi. 

#bijak itu pilihan

bila hobimu menfitnah, aku bisa apa?

Apakah definisi jijik menurutmu? 

Jijik versi setiap orang berbeda kali ya, begitu juga setiap tingkatan kedewasaan seseorang. Dulu bisa saja jijik ketika melihat orang ga pernah gosok gigi dan sejenisnya. Nyatanya ketika orang dewasa tumbuh, konsep jijik itu lebih luas dan bermetamorfosa terhadap sebuah kiasan. Sebagai contoh jijik ketika berhadapan dengan orang yang memiliki karakter pengadu domba, mencari aman dan memutar balikkan fakta.

Adakah orang semacamnya? jawabnya tentu ada, banyak. Lantas apa motifnya? Tidak lain untuk melindungi dirinya dari insecure yang ditimbulkan ketika berhadapan dengan orang yang ia fitnah tersebut. Orang yang memilki karakter ini pandai dan cerdas karena hari-harinya diliputi oleh teknik bagaimana memutar pikiran supaya bisa menggiring opini untuk menjatuhkan sasaran. Hebat kan....


Kita bukanlah manusia yang bisa melakukan apapun secara sempurna, konsep ini harus selalu dipegang supaya kita empati terhadap orang lain. Kita-pun tak akan pernah bisa menyenangkan semua orang, karna itu hal mustahil terjadi. Akan selalu ada celah untuk orang yang iri terhadap pencapaian kita. Akan ada banyak pihak yang panas melihat kemampuan kita. Akan ada oknum yang merasa terusik melihat keterampilan yang kita punyai. Akan ada sekelompok orang yang merasa insecure melihat prestasi kita. Lantas apakah mereka rugi jika kita "mempunyai skiil lebih"? YA.

Berkacalah duhai jiwa berparas rupawan dengan rayuan menawan,
Ucapan selamat diberikan kepada mereka yang sudah menumbangkan citra baik, memutar balikkan fakta dan mencari kawan untuk melawan. Tanyakan pada hati kecilmu duhai kawan, apakah yang engkau lakukan itu benar? Tanyakan kembali padanya apakah sikapmu itu sudah cukup baik? Tanyakan pula apakah perbuatanmu itu merugikan orang lain? Tanyakan juga kepada nurani terdalam-mu apakah kemenangan yang kau capai ini akan abadi? Bagaimana jika suatu hari orang-orang yang berhasil engkau hasut itu sadar dan berbalik menyerangmu? Tak lupa tanyakan butuh berapa lama lagi lubang itu tergali untuk menguburmu?

Sayangnya engkau tak mengenalku kawan,
Selagi masih banyak kawan yang mengelilingimu, selagi masih pekat fitnah yang engkau sebarkan, selagi masih membara jiwa untuk menumbangkan, selagi masih solid circle pertemanan maka nikmatilah sebelum semuanya berbalik serta rayakanlah kemenangan sebelum datangnya kehancuran. 

Engkau tak mengenalku, kawan...

Salut salut dan salut...
Hebat hebat dan hebat...
Amazing amazing and amazing...

Akan selalu ada jalan untuk mengetahui drama fitnah apa saja yang engkau sebar, sekalipun tanpa mencari tau. Sebaliknya, akan muncul secara auto semangat untuk memperbaiki dan mengkualitaskan diri. So, makasih ya secara tidak langsung engkau menambah energi positif dalam proses peng-kualitasan diri ini.

Satu hal yang engkau wajib tau,
Jika engkau ingin bersaing maka secara sehat-lah, 
Jika engkau ingin berprestasi maka secara sportif-lah, 
jika engkau ingin melejit maka usaha lebih gigih-lah, 
Jika engkau ingin menjadi manusia berkualitas maka bertobat-lah,


Selagi umur masih di kandung badan, mari mengisi sisa hidup dengan menebar kebaikan, jika ada yang salah silahkan disampaikan salahnya. Jika tidak ada yang salah maka jagan mencari-cari kesalahan. Engkau juga manusia biasa lo,. yang bisa jadi jauuuuuuh lebih buruk dibanding dengan orang yang engkau fitnah. Apa iya ini cita-citamu? Apa iya ini amal yang akan engkau banggakan di akhirat? Ataukah memang ini pilihan hidupmu?
#bijak itu pilihan

dolanmu ro sopo?

Titik ternyaman dan tertenang dalam hidup manakala kita mampu menyadari sepenuhnya apa yang menjadi tujuan hidup. Sering kita uring-uringan menyalahkan orang lain bahkan menyalahkan takdir bila apa yang terjadi tak sejalan dengan angan. 

.

.

Kita sering lupa bahwa hakikat manusia itu belajar. Kita ga pandai dalam matematika itu ga masalah. Kita ga pandai amat berbicara bahasa asing juga bukanlah sebuah petaka. Kita ga se-glowing tetangga juga bukan sebuah perkara yang harus di dramatisiri. Kita kuper -pun bukan sebuah musibah. Yang jadi celaka apabila  kita tak tau arah tujuan hidup, mimpi apa yang akan diraih, chapter apa yang akan dilalui, sudah seberapa manfaatkah untuk sesama?, sudah sejauh mana balas budi dengan orang tua/keluarga? dan yang paling utama sudah sedalam apa hubunganmu denganNya? 

.

.

Salah dan maaf itu dekat. Belajar dan perbaiki itu juga tak jauh. Suka dan benci itu tipis. Tawa dan tangis itu selalu berdampingan. Sehat dan sakit itu masalah pilihan. Baik dan buruk itu relatif. Suka dan duka itu siklus lumrah kehidupan. Lantas mengapa kita masih menganggap orang lain itu lebih rendah? Mengapa masih jumawa? Mengapa lebih sok suci atas takdir yang dialami oleh orang lain? 

.

.

Beberapa silam ada kata hits "dolanmu kurang adoh" untuk menggambarkan kondisi seseorang yang terlalu sempit menyikapi sebuah kejadian. Dalam tulisan ini agaknya lebih tepat ungkapannya yakni "dolanmu ro sopo? ". Apakah maknanya? Yaps teman/sahabat/lingkungan itu berpengaruh terhadap perilaku kita. Jika kita ada di lingkar setan yang hobi menyalahkan dan mencari kekurangan orang lain maka dengan sendirinya akan berdampak terhadap kita. Efek dampak tersebut hanya ada dua, pertama kita sekufu dan solid sama mereka atau justru dampak kedua dimana kita akan tersingkirkan karena kita dianggap ga asik karna sudah tidak satu frekuensi.  

.

.

Yuk disisa umur ini mari kita gunakan untuk menebar kebaikan. Hal sederhana yang bisa kita mulai adalah menyudahi karakter jadi hakim di kehidupan orang lain. Fokus ke hidupmu aja napa? Toh belum baek juga kan ya? Ini penting ditanamkan supaya menjadi pondasi awal dalam bergaul. Untungnya juga apa ngurusi urusan orang lain? Capek pasti dan lelah tentunya. Sisi lain ga ada enaknya pula hidup direcoki oleh orang-orang resek? 

.

.

Mulailah dari dirimu sendiri untuk menjadi pribadi yang pemaaf dan penuh empati. Karna dua karakter tersebut akan membawa positive vibes bagi lingkungan kita. Jangka  panjangnya adalah terhindar dari penyakit hati dan pikiran. Yuk maree. .

hikmah yang didapat dari mendewasanya sikap

Benar apa kata orang2 bijak bahwasanya semakin banyak tempaan seseorang maka berbanding lurus  dengan hikmah yang didapatnya. Makin tegar salah satunya. Seiring dengan laju usia, seseorang yang sudah terombang ambing oleh keadaan, ia akan mendewasa. Berikut hikmah yang didapat dari mendewasanya sikap:

Menerima  umpatan caci dan makian
Hidup kadang tak seirama dengan impian. Mimpi mendapatkan tim yang solid namun nyatanya saling menjatuhkan, mencaci, berasumsi negatif dan sikap banci yakni mengumpat dibelakang.  Tak terima? wajar sekali,. terlebih kita sudah merasa memberikan yang terbaik dan semaksimal mungkin dari energi yang tersisa. Nyatanya penghargaan atau apresiasipun jauh dari pelupuk mata. Jika rasa tak terima terus dilawan maka tidak akan berakhir dan tak berujung.  Wujud dari  mendewasanya sikap yakni memilih menerima kenyataan daripada melawan yang sebenarnya sangat bisa dilakukan. Why? menang bakal jadi arang, kalah akan tetap jadi abu. Sesuatu yang tidak ada yang lebih unggul.

Belajar ihlas
Ilmu ihlas adalah ilmu kehidupan yang tidak akan pernah habis untuk dipelajari. Jika kita mendapatkan hal kecewa karna dari kita ada rasa tidak ihlass. Ga percaya? cek aja kisah kalian.. Rasa kecewa akan timbul manakala realita bersebrangan dengan pengharapan. pengharapannya dibantu balik namun realitanya yang dibantu ga tau diri. Pernah ga sih ngalaminhal tersebut?  Jika kita mampu iklas maka hati akan jadi lapang, pikiran tenang, ringan dalam melangkah dan kita akan lega.

Memperbaiki diri
Step by step dalam kehidupan memberikan pelajaran bagi kita untuk selalu bersykur dan belajar memperbaiki diri? Jika diri kita salah maka sebagai wujud dari sisi manusianya adalah menerima kesalahan tersebut untuk segera diperbaiki. Takut berbuat salah nyatanya akan mempersempit langkah kita untuk mengeksplor kemampuan diri. Kuncinya berjalanlah di rel yg lurus, jika insting menggoda untuk berbelok maka janganlah lama-lama untuk segera kembali ke jalan yang sudah digarisNya.   

Mensyukuri pernah melalui masa-masa terpuruk

Setiap orang diberikan kesempatan untuk belajar dari siapapun, dimanapun, kapanpun dengan cara apapun. ketika sedang mengalami hal emejing, katakan pada diri anda bahwa "aku mampu melaluinya dan setelah ini ada hikmah baik yang akan aku dapati". It's mean kita menerima dan ihlas dengan jalan yang diberikan Allah lewat kejadian emejing ini. Bukankah ini semua adalah bagian dari skenarioNya? 
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

Restart part 2

Aku belajar dari dia yang suka meagung2kan ibadahnya untuk menjadi orang yang tawadhu'. Bagaimana mempertebal keimanan tanpa menghakimi ibadah orang lain yang terlihat oleh mata sangat minim namun pandangan mata itu  bisa saja bias. Tidak semua orang memiliki karakter yang gemar memamerkan apa yang ia kerjakan ataupun vokal terhadap yang dilakukan, sebaliknya banyak sebagian orang lebih nyaman ntuk menyembunyikan  hal2 yang berkaitan dengan penghambaan dengan Tuhan, ia hanya ingin menikmatinya seorang diri. Bermunajat kepada Allah pemilik skernario amazing ini. Jangan sampai niatnya menasihati orang lain tapi ujungnya menyakiti orang lain dan malah merusak pahala diri kita. Geli sendiri sih bila berhadapan dengan karakter orang ini. Setiap manusia berhak untuk berubah kok, dan semua butuh proses. Begitu pula hidayah untuk seseorang datangnya tidaklah bersamaan. Bersyukur kalau hidayah datang terlebih dahulu di hidupmu namun bukan berarti kamu boleh menghakimi orang yang masih otw menjemput hidayahnya 
Pahamilah, "kita tidak dimintai pertanggungjawaban atas dosa orang lain di akhirat kelak"

Aku belajar menghandle diri tetep sehat dari toxic peoples maupun lingkungan sekalipun psikis yang jadi taruhannya. Kita tak mampu  mengatur alur hidup, yang bisa kita atur adalah pikiran kita untuk selalu stabil dan positif. Semua yang terjadi sudah menjadi puzzle garis hidup yang satu dengan lainnya saling terkait sehingga membingkai menjadi hidup yang awesome. Tak pernah kuduga pula berhadapan dengan orang yang keadaan kejiwaannya sedang tidak baik2 saja. Hobi berburuk sangka, menyimpulkan sesuai kehendaknya, berfikir semaunya, menyalahkan orang lain dan ujungnya fitnah dengan segala drama yang ia bangun. Sekali dua kali masih bisa mentoleririnya namun bila bertahun2 keadaanya tidak berubah bahkan malah semakin parah maka keluar dari zona tersebut pilihan terbaik. Tak perlu lagi rasa takut gosip yang akan berhembus karena yang terpenting adalah menyelamatkan kesehatan jiwa kita untuk tetap stabil. 
Begitu juga dengan lingkungan ataupun keadaan yang memiliki budaya curang. Jika kita korbannya maka wajar bila kita sakit hati. Tapi lagi2 ini diluar nalar kita untuk mengahandle kejadian amazing yang datang entah kapannya. Untuk itu peka terhadap diri sendiri dan memilih untuk stay safe & stay healthy its more importhan than overthinking untuk mendramatisiri keadaan. 
Pastikan, "tetep fokus pada tujuan hidup karena hanya kitalah yang dapat merealisasikannya".

Aku belajar makna nrimo dari mereka yang hobi nyinyir, menganggap orang lain rendah, memprovokasi kebencian dan merasa dirinya diatas segalanya. Analoginya tidak jauh dari peribahasa "seperti katak dalam tempurung" lantaran kita tidak menjalani hidup layaknya versi mereka lantas mereka bebas semaunya yang menyedihkan sebenarnya justru "katak" itu sendiri karna ia terkurung di sebuah tempat yang minim sekali terpapar perkembangan informasi. Katak hanya hidup dengan versi yang ia miliki sehingga ia merasa sudah ada diatas angin, sudah paling hits dan paling sempurna. Miris dan ini sungguh banyak terjadi. Mengambil kesimpulan satu sisi dan menghakimi semaunya sudah pasti menjadi rutinitas karakter ini. Kita perlu menguasai ilmu pengetahuan sebanyak mungkin namun ada yang lebih utama darinya yakni mampu menerima perbedaan, saran, kritik dan masukan. Hidup ini tidak hanya tentang anda saja. Kita sama2 menghiruo udara di bumi yang sama, makan masih menggunakan tangan, minum masih melalui mulut, melangkah masih kanan dan kiri secara bergantian dan itu sama dilakukan oleh hampir semua makhluk bumi yang disebut manusia. Lantas apa yang Anda sombongkan? 
Ketahuilah, habit "menghakimi orang lain bukanlah sebuah prestasi membanggakan, sebaliknya hal tersebut justru hal tersebut bernilai murahan, bukankah semua manusia sama dimata Allah melainkan taqwanya? Lantas mengapa Anda masih jumawa?"
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

Restart kehidupan part 1

Ketika kisah asmaramu tak semulus jalan kampung yang habis diaspal, ketika perekonomianmu tak selancar grojogan talang udan, ketika persahabatanmu tak seindah kisah para selebgram, ketika mimpimu tak mudah engkau gapai, ketika kehadiranmu tak selalu didambakan, ketika kemunafikan sudah mengukungmu, ketika dunia sudah mencudangimu, ketika eksistensi dipuja diatas segalanya, ketika ketentraman sudah menjadi barang langka dan ketika tangan lebih tajam daripada belati maka ketahuilah ini adalah alarm bagimu untuk me-restart kehidupanmu. 

Mempersempit lingkar pertemanan, memsterilkan pertemanan dari kemunafikan, meng-unfollow akun2 yang bikin nyinyir, berempati dengan urusan orang lain sesuai porsinya, menanamkan kesadaran diri sepenuh hati akan kodrat manusia yang memang tidak sempurna, dan menghadirkan Tuhan dalam setiap langkah adalah rangkaian dari kata restart untuk hidup kali ini. 

Corona mengajarkan kita untuk ber kontemplasi dan menyadarkan hakekat dan tujuan hidup yang tidak tau akan berakhir di angka berapanya. Tahun2 sebelumnya 24jam/7hari dihabiskan untuk urusan dunia dunia dan dunia hingga kita lupa bahwa dunia yang kita agung2kan ini adalah persinggahan sementara dan fana. Mati2an cara digunakan untuk bisa [dianggap] eksis di depan manusia yang ujungnya kelimpungan jika penilaian orang lain itu berlawanan dengan harapan. 

Oey... sadarkah kita bahwasanya kita sudah melupakan Tuhan yang sudah memberikan apapun yang kita butuhkan. Melupakan berbagai nikmat yang kita sendiri tak bakal mampu untuk menghitungnya. Menjadi budak dunia dengan segala problematikanya tanpa mengindahkan akhiratNya. 

Dan sekarang apa yang terjadi? Dunia yang selalu kita agung2kan ini dipaksa untuk beristirahat sejenak dan kita yang ada di dalamnya diberikan kesempatan kedua untuk memperbaiki hubungan dengan Tuhan. Waktu yang selama ini digunakan untuk bekerja, bersosialita, bergaul, dan serangkaian kegiatan yang menjauhkan dari Tuhan kini tak mampu lagi kita lakukan. Work from home, mall dan tempat asik2 ditutup dan kita dipaksa di rumah sejenak. 

Masa adaptasi #dirumah ajapun tidak mudah mengingat sudah menjadi habit bagi kita selalu melakukan kegiatan rutin di setiap hari2nya dan sekarang sangatlah terbatas. Dan tahukah kamu bahwa ini adalah moment termanis? Mengapa? Allah memberikan waktu bagi kita selama 24jam untuk selalu mengingatNya. Kita habiskan waktu tersebut untuk menunggu panggilanNya.

Kita diberi waktu untuk quality time dengan keluarga. Kita disadarkan bahwa tak ada hal tenang kecuali saat mengingatNya. Dan yang terjadi sekarang adalah salah satu wujud nyata dari rasa sayang Allah kepada kita. Allah tidak ingin kita menjauh, semakin "kotor" dan skenarioNya pun sungguh awesome. 
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

bersikaplah sewajarnya

Berharap kepada makhluk memang menyengsarakan. Kecewa dan pilu yang didapat. Tepat dibulan ini ditahun lalu, disentil Allah melalui tragedi memilukan yang aduhai menggetarkan jiwa raga. Keiklasan selama ini yang bersemanyam dalam jiwa dipertanyakan seberapa murninya.

Orang yang selama ini pekerjaannya di backup dengan susah payah ternyata dibelakang uwe ngomongnya luwarbiasa. Awalnya g ambil pusing, tp lama kelamaan rasa tak terima menyeruat. Ya karna nila setitik rusak susu sebelanga. 
Bukankah manusia adalah orang yang memang sepaket dengan kesalahan? Kesalahan bukanlah kriminal, bukanlah pembunuhan, bukanlah korupsi namun miskomunikasi dan peng-entrepetasian yang berbeda. Capek rasanya berhadapan dengan orang2 yang selalu menyimpulkan apapun sesuai versinya dan menjadi kompor. Ujungnya konflik yang tak berujung. Apapun permasalahan yang muncul jika dirunut ujungnya sama, suudzon.

Sebuah nilai keiklasanku yg dipertanyakan mengingat rasa tidak terima terhadap perlakuan mereka. Ekspektasi sebelumnya jika uwe berbuat baik dengan mengerjakan pekerjaannya akan dibalas dengan kebaikan pula dikemudian hari, istilahnya gentian. Nyatanya zonk.... Berita miringpun sudah mencuat kemana2 hingga ke orang yang ga kenal uwe namun bisa menyimpulkan uwe seperti apa buruknya. Jika bertemu dengan uwe pun mereka ga bakal tau kalo yang dimaksud adalah uwe. Karna kita memang beda lokasi namun berita tentang uwe yang ga ada relevansi dengan mereka sudah kemana2.
Awalnya syok namun ujungnya pasrah. Uwe tak mampu menolak umpatan negatif, sanjungan, pujian bahkan hinaan sekalipun. Setiap manusia berhak kok ngomongin apapun tentang diri kita. Kita juga berhak tak menganggap mereka ada. 

Bulan ini ditahun lalu menjadi titik sejarah perbaikan spiritual khususnya bagi uwe. Banyak hal2 yang harus uwe perbaiki termasuk karakter uwe yang over thingking.
Ga tau kenapa bila ketemu dengan mereka tetiba punya rem. Ga pingin lagi basa bagi. Cukup bagi uwe sebatas jabat tangan.
Mereka mengajarkan uwe untuk menjadi orang yang luas pemikirannya. Positif sudut pandangnya dan pemaaf. Sampai ujung duniapun kita pasti akan melakukan kesalahan baik disengaja maupun tidak.
Jika anda manusia kenapa anda merasa dewa yang tak pernah salah? Jika anda hanya manusia biasa mengapa anda bak malaikat yang mencatat semua kejelekan uwe? 

Rasa sedih, kecewa, marah, emosi dan tak terima menjadi satu. Ingin rasanya meluapkan semua namun buat apa? Apa bedanya uwe dengan mereka. Mencoba menerima dan meniadakan keberadaan mereka akan jauh lebih penting. Hal konyol yang terjadi adalah kita manusia makhluk sosial yang saling membutuhkan, so malu kaliii setelah umpatan2 negatif dilontarkan ke setiap penjuru namun ujungnya butuh bantuan uwe. Naudzubillah

Pelajaran berharga ditahun lalu bahwasanya, kita hanyalah manusia biasa yang lekat dengan kesalahan. Bila salah mohon dimaafkan. Bila keliru mohon dibetulkan. Bila tak tepat mohon diperbaiki. Sejatinya kita tak mampu hidup sendiri dan sangat tergantung dengan orang lain.
Kurangilah rasa juwamamu. Banyak orang milyader memilih tampil cool dan biasah aja. Banyak orang yang jauh diatas rata2 dari anak2mu namun mereka ga ingin terlihat menonjol. Buanyak anak yang berhasil membanggakan orang tuanya dengan prestasi2 yang ditorehkan namun tetep rendah hati. Lantas anda diposisi mana?
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

Baca juga: arti sebuah sikap

Tak ada yang abadi selain kasihNya

Sore jam setengah 5 tadi berniat ngambil uang di atm deket rumah. Atas ijin Allah, uwe ketemu dengan orang "sempurna" yang kemarin2 selalu jadi leader dalam kegiatan2. Hampir semua orang terpana sih dengan kehebatan perfect couple yang uwe maksud, terkecuali uwe lah.

Ternyata ada untungnya pernah ditakdirkan jadi orang susah, orang tertindas, orang yang terlahir dari keluarga sederhana, orang yang selalu dipandang sebelah mata. Dulu2 sedih lah sebagaimana manusia biasa, namun sore ini sepanjang jalan pulang kok tetiba bersyukur ga ada habis2nya Alhamdulillah pernah diposisi kemarin2. Untung uwe pernah ngerasain susahnya jadi anak dari keluarga sederhana yang bisa makan 3x sehari saja sudah lebih dari cukup, alhamdulillah pernah diinjak2 harga diri keluarga sampek tak berbentuk rupanya, alhamdulillah selalu dibanding2kan dengan teman sebaya dalam mengkoordinir kegiatan, alhamdulillah sering tak dianggap kehadirannya. Kejadian per kejadian tersebut menjadikan uwe auto ngerem apapun yang akan uwe lakukan. Biar tak ada lagi yang ngerasin kayak uwe.

Lantas apa hubungannya dengan pasangan sempurna itu? Jelas ada karna orang yang sering merendahkan itu ya mereka, yang selalu merasa benar itu mereka, yang mudah sekali nyemboor didepan umum kalau uwe salah mengkoordinasi ya mereka, dst.. Lantas apakah sakit hati? Jelaaaaas namun itu kemarin2. Setelah melihat mereka sore ini luluh lantah segala rasa di dada. Mengingat mereka sekarang udah mulai tua, sering masuk rumah sakit, dan banyak masalah dengan keluarganya.

Tidak ada dendam di hati uwe, yang ada ini pembelajaran besar bagi uwe agar kedepan uwe jangan kayak mereka. Pas gigi taringnya masih kuat bisa saja mau bertindak apapun dengan ataupun menyakitkan perasaan orang lain. Sedangkan waktu terus berjalan dan bisa jadi taringnya sudah mulai goyah dan ompong, mau dibanggain apa lagi coba? Kekuatannya sudah tak ada.

Inget betul, malam2 lagi ngobrol dengan 2 temen di depan rumah uwe, dan salah satu pasangan lewat dan menyalahkan kami atas kesemrawutan acara. Sebagai anak muda, uwe wangsulan ketika ybs koar2 dengan dalil shahihnya, dan ada yang menarik yakni 2 temen uwe diam dan tak menanggapi. Setelah ybs pulang kedua temen uwe bilang, percuma ditanggepi mbak. Benar atau salah, kitanya tep salah bagi dya. Baiklah..

Auto rem yang ada menjadikan uwe mati rasa dengan mereka, bukan rasa benci, bukan rasa dendam hanya tak mau jadi orang munafik. Ya kalau mau njenguk pas mereka sakit ya uwe lakukan, namun kalau uwe belum mau ya uwe doakan saja dari rumah semoga diangkat penyakitnya. Auto rem yang tercipta menjadikan uwe lebih bijak dalam bertindak dan bersikap. Bener2 pelajaran berharga ini bagi perjalanan uwe kedepan. Mau dibanggain apa coba di kehidupan yang fana ini? Jabatan? kekayaan? Ah semua hanya titipan..., jika sewaktu2 diambil oleh Allah, kamu bisa apa?

Tak ada yang abadi di kehidupan ini, senang bergembira secukupnya, sedih sewajarnya, benci sesuai porsinya saja biar hidup lebih tenang. Alhamdulillah diberi kesempatan memaknai hidup lewat mereka, pasangan yang selalu tampil ON di garda terdepan di setiap acara. Lewat mereka uwe banyak belajar bahwa roda kehidupan itu bisa berputar lambat, cepat bahkan sangat cepat. Tak perlu gusar ketika roda itu masih stag di bawah, nikmatilah dan maknailah prosesnya. Begitu juga ketika roda sedang diatas, maka bersiaplah dan bersiagalah untuk sewaktu2 bertukar posisi.

Tak ada yang abadi selain kasihNya. Selagi ada kesempatan berbuat baik, lakukanlah. Selagi ada waktu untuk berbenah diri, kejarlah. Selagi ada waktu belajar, seriuslah. 
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

4 pertanyaan yang sering ada di kepala manusia

Hari ini kerjaan ga terlalu padet layaknya bulan2 terakhir jadi lumayan bisa mengistirahatkan sejenak syaraf dan otot2. Tetiba pikiran slow dan adem roso legowo bila mengingat rentetan kejadian  yang aduhai di tahun terakhir ini. Kejadian yang awesome ketika pas hari H ngalami kejadian yungalah rasanya pingin nyerah dan angkat tangan. Berikut 4 pertanyaan yang sering ada di kepala manusia

Kenapa harus ada kecewa?
Hidup memang tak selalu mulus, tak selalu sesuai dengan eksprektasi. Banyak hal yang jauh bahkan menjauh dari harapan. Kecewa diciptakan agar kita tidak salah menyandarkan harap. Kita sering mengharapkan orang lain balik berbuat balik ke kita atas semua perjuangan yang telah kita berikan padanya. Gentenan istilah bahasa jawanya. Ya, setelah membantu harapannya oneday bakal dibantu dya balik lah ya. Seringnya justru berlawanan. Orang yang sudah kita bantu lupa tuh dan biasa aja, sedangkan kita masih punya harapan dy bakal balas budi, terlebih kita sedang dikondisi yang sangat terpuruk yang notabennya butuh sangat bantuan orang lain. Hal yang sering terjadi, banyak perselisihan yang diawali oleh konsep salah berharap dan berujung kecewa. Luruskan niat saja lah ya, klo niatnya menolong ya sudah tolong sesuai kemampaun, no tendensi lain. Jika ada kesempatan untuk memudahkan urusan orang, maka lakukan saja karna kesempatan tak kan terulang. Singkirkan rasa ingin balik ditolong atau dibantu. Allah g tidur kok ges, apa yang sudah kita usahakan sudah pasti ada catetannya dan balasan versi Allah akan jauh lebih baik dibanding versi manusia tentunya. Kecewa mengajarkan kita untuk selalu menyandarkan harap hanya padaNya, bukan yang lain.


Kenapa harus ada perpisahan?
Perpisahan mengajarkan kita untuk selalu menghargai apa yang kita miliki, apa yang kita hadapi, apa yang kita sayangi. Dunia ini sementara ges, kita hidup dan berdampingan dengan yang kita sayang juga ada waktunya. Kita g mampu untuk mengatur seseorang untuk stay dengan kita, kita tak punya hak mendekte Allah untuk mengabulkan cita2 kita untuk melewati fase2 indah bersama orang2 terkasih.  Lagi2  skenario Allah jauh lebih romantis, so sweet, dan awesome. Tugas kita hanya menjaga apa yang ada di depan mata kita, menghargai orang2 yang telah menyayangi diri kita. Memuliakan orang2 yang telah berjasa dalam perjalan kita, memberi waktu dan hati untuk mereka yang stand by me jika kita dalam kondisi terpuruk. Perpisahan mengajarkan arti menghargai, menyayangi, ketulusan dan cinta kasih. Hargailah semua hal yang sedang kau jalani karna semua berkuota. Jika kuotanya habis, habis pula kisah bersamanya.


Kenapa harus ada permusuhan?
Permusuhan sejatinya adalah sebuah cinta yang tertunda. Cinta yang tak tersampaikan. Cinta yang tak bersambut. Ketika rasa benci melanda di dada, cobalah cek dan muhasabah diri kita, sejatinya kenapa bisa muncul rasa benci? apakah aku yang iri? apakah aku yang baper? apakah2 lainnya. Permusuhan mengajarkan kita makna ketulusan dan keihlasan. Setiap manusia punya kelebihan dan kekurangan masing2, jika kita mampu meredam ego tentunya permusuhan akan terminimalisir dan dunia akan terasa jauh lebih nyaman dan indah.


Kenapa harus ada jarak?
Jarak mengajarkan kita untuk menjadi umat yang bergantung padaNya. Umat yang qonaah dan ihlas menjalani setiap takdir yang Ia tulis. Jarak pula yang mengingatkan kita bahwa kehidupan ini keras. Hidup tak hanya butuh kepura2an namun kesungguhan. Jarak menjadikan kita hamba yang selalu merasa lemah, kecil dan tak berdaya di hadapanNya. Jarak pula yang menghadirikan kerinduan. Namun kerap kali pula jarak membuat kita gundah gulana.


Kehidupan memberi warna warni disetiap kejadian yang membuat kita selalu mengingat Allah. Tuhan yang selalu memberikan jalan keluar terhadap semua persoalan bagi hambaNya. Kejadian per-kejadian yang singgah di kehidupan ini layaknya buku sejarah yang tak mampu kita skip dan hilangkan. Ia terkenang dan terekam dalam memori sebagai rem dalam pengambilan  keputusan dikemudian kelak. Tak lupa sebagai reminder bagi kita untuk tidak lagi salah melangkah.      
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger