Entradas populares

Showing posts with label Hidup Bahagia. Show all posts
Showing posts with label Hidup Bahagia. Show all posts

Jangan Terlalu PD dulu ah..

Pernah kah diantara kalian punya teman tapi kita ngerasa secara penampilan dya ga update, beli barang ya sewajarnya aja, ga hedon, bahkan cenderung ga tergiur ketika sekitarnya beli ini dan itu?. Singkat kata dya lain lah dengan teman pada umumnya. Nah kalo dari kalian ada di posisi itu jangan sekali-kali kamu rendahkan dya!. Meskipun kamu sudah bertahun-tahun kenal dengan dya tapi kamu sejatinya hanya tau apa yang nampak di luaran tentang dya. Ada banyak kisah di hidupnya yang memang tidak ingin ia share ke umum, termasuk kamu. Dya hanya membagi kisah pilu, drama yang sedang ia lalui, olengnya dya, bahkan hal-hal ga jelasnya dya ke teman-teman terdekatnya, iya teman-teman pilihannya.

Tipe orang ini cenderung berlawanan dengan karakter pada umumnya, but really she/he can enjoy her/his life. Tentunya orang ini sangat tidak tertarik dengan kehidupan orang lain, keculai kalo yang berkaitan dengan dirinya. Mau orang mau pakai tas blink-blink, bulu mata anti badai, mobil dengan strobo dll dya ga akan tertarik. Kesannya dya sombong tapi tidak wahai teman-teman. Dya sejatinya hanya ingin fokus ke goals dalam hidupnya saja, dan hidupnya terlalu menarik untuk ia acuhkan.

Sekali lagi, jangan terlalu PD dan merasa paling hebat ya lantaran kamu paling tinggi dan menawan dibanding temenmu yang mempunyai karakter seperti itu. Sebaliknya kamu sepatutmya siap-siap manakala kesombonganmu selama ini akan ia balas dengan prestasi-prestasi yang selama ini ia keep. Oh ya orang tipe ini juga biasanya kalo bertememan awet dan selalu deep. Jika kamu kok ga bisa deep sama dya berarti kamu memang bukan kriteria teman baik menurutnya. Hidup ini sederhana, kalo ingin dihargai ya mulailah menanamkan simpati, kalo ingin disayang ya mulailah dengan ketulusan. 

*ngetik sambil nunggu hujan reda...

fokus ke perilaku diri sebelum sampai ke finish

Ada yang tau kapan ia akan mencapai garis finish?

Ada yang tau mengenai batas usia hidup di dunia?

Betul, hanya Allah yang tau kapan waktu itu menghampiri setiap makhluk yang bernyawa. Mengingat kematian dan mengupayakan untuk selalu berbenah adalah sebuah hal baik yang bisa dilakukan. Ketika kita hidup di dunia ini selesai, maka akan ada chapter2 selanjutnya dan Allahua'lam. Akan ada waktu dimana kita dimintai pertanggungjawaban atas apa yang telah kita lakukan di dunia ini. Ya pertanggungjawaban diri kita saja bukan orang lain. Urusan orang lain ya biarlah mereka yang mempertanggungjawabkannya.

Ketika dunia mencurangimu dengan segala macam cara dan motif, ingatlah hal ini. Kita tidak akan hidup selamanya di dunia. Kita akan diminta pertanggungjawaban perbuatan kita. Jadi ketika kita dijahati orang, dicari-cari kesalahan maka slow aja. Selalu koreksi diri untuk berbenah. Jika kesalahan ada diri kita maka segera perbaiki diri namun jika semua rumor, fitnahan bahkan omongan menyakitkan itu muncul dari hati yang iri maka abaikan. Biarkan mereka dengan pendapat mereka.

Biarkan orang yang syirik dengan rangkaian cerita khalayalannya..
Biarkan orang yang benci dengan amarah yang ia ciptakan sendiri..
Biarkan orang yang julid dengan skenario versinya sendiri..
Biarkan orang yang negatifve thingking dengan pikiran buruknya..

Mereka tidak membutuhkan klarifikasi atau informasi yang sesungguhnya, mereka hanya ingin apa yang mereka lontarkan menjadi nyata. Mereka ingin melihat kita terpuruk, down dan lemah. Stay strong and happy. Hidup ini penuh dengan ujian, baik ujian kesempitan maupun ujian kelebihan nikmat. Semua akan ada pertanggungjawabannya, so jangan down ketika nama baikmu dihancurkan oleh orang yang tidak menyukaimu. 

Ambil hikmah yang terkandung dibalik setiap kejadian. Termasuk harus keluar dari toxic circle yang penuh dengan dramanya. Tetap berbuat baik, jujur, tanggung jawab dan mendekat padaNya. Jika mereka jahat biar menjadi urusan mereka dengan Allah. Jika kamu kehilangan teman seperti mereka, bukan kamu yang rugi namun mereka. Mereka telah menyia-nyiakan teman tulus. Sekali lagi bukan kamu yang rugi namun mereka. 
#self reminder

hakikat sepi

Tidak selalu jatuh itu menyeramkan. Awalnya mungkin sakit dan ngilu namun dari jatuh kita mampu memaknai apa yang disebut bangkit, hati-hati, pelan-pelan, fokus, dan sederet hal positif lainnya. Begitu juga dengan kehidupan. Dicampakkan dan dibuang itu tak selalu nestapa. Awalnya mungkin sakit tapi ketika kita mau menerima takdir ini sebagai hal terbaik di hidup maka dengan sendirinya pikiran positif itu berdatangan.

Kita bisa memaknai kata sepi, terasing dan terpinggirkan dari kata dicampakkan. Hal ini yang akan membawa kita menjadi orang yang lebih bijaksana lagi. Bisa jadi, tanpa dicampakkan kita tak paham hakikat sepi. Sepi yang membawa kita untuk mengenal siapakah diri sesungguhnya? apa tujuan hidup kita selanjutnya? Sepi mengajarkan kita bahwa keramaian itu juga sebuah hal fana yang cepat atau lambat akan pudar. Tak ada hal yang abadi melainkan hal-hal kebaikan yang pernah/sedang/akan kita lakukan. Dari sepi kita juga dapat memahami makna bertarung. Ya bertarung dengan diri sendiri untuk melawan ego. Memilih warna untuk karya di sisa waktu. 

Dicampakkan juga mengajarkan makna mendengar. Ketika kita masih dalam keramaian kita mungkin akan lupa bagaimana cara menjadi pendengar yang baik, sebaliknya dalam keadaan "tak bernilai" ini kita akan tau siapa makhluk hidup yang masih sudi membersamai kita. Dan momen inipun mampu memberikan pelajaran bagi kita untuk mendengarkan hal positif maupun negatif yang dapat dijadikan media untuk berbenah. Lagi-lagi kita harus menyadari bahwa kita ini bukan siapa-siapa, hanyalah makhluk kecil yang tak mampu luput dari kesalahan.

Allah begitu baiknya menjadikan kita pribadi yang lebih kuat dan tegar dari kejadian per kejadian yang mampu kita ambil hikmahnya. Tak ada yang kebetulan karena semua sudah masuk dalam skenario-Nya. Tak perlu menampik apa yang sudah menjadi suratan takdir, cukup hadapi-jalani-syukuri-nikmati karena semua ini adalah momen terbaik di hidup kita.

cek kesehatan mentalmu, now!

Ada orang yang bahagianya itu ketika mampu merendahkan orang lain,

Ada orang yang letak kepuasannya itu ketika mampu menjatuhkan harga diri orang lain di depan umum,

Ada orang yang kebanggaannya itu ketika mampu mengadudomba sekitarnya,

Dan adapula orang yang sumber ketentramannya tatkala merasa tak ada yang mampu mengalahkannya,


Hey jiwa-jiwa yang bersih,

Jika di pikiranmu sempat tersirat seperti 4 kalimat diatas silahkan segera periksa kesehatan mentalmu ke psikolog. Mungkin kamu sudah lelah, capek dengan ritme kehidupan yang kamu setting terlalu keras tanpa kamu sadari. Memeriksakan kesehatan mentalmu itu tidak berarti kamu gila kok, sebaliknya itu bukti kamu aware dengan dirimu sendiri. Lebih tepatnya sayang terhadap diri sendiri. Mau sampai kapan kamu menanggung derita dengan kesehatan mental yang terganggu?

Hobi merendahkan, gemar menyalahkan, suka memprovokasi,bahagia melihat orang lain celaka adalah sederet contoh nyata bagimu untuk segera bangkit peduli terhadap dirimu sendiri, yaps fokus ke diri sendiri. Jangan sampai kamu menjadi sumber racun bagi sekelilingmu. Jangan sampai kamu menjadi sumber ghibah lingkunganmu karena ada hal yang tak beres di hidupmu. Apabila kamu memang "sakit" maka segeralah berobat, sebelum penyakit itu menularkan ke sekelilingmu hanya karena ke-egoisanmu. 

Hidup bahagia itu fokusnya ke diri sendiri, tak ada hal menarik lagi mengurusi dan mencampuri urusan orang lain. Jika ada yang bertanya, indikator orang bahagia itu apa? jawabannya simpel, dia yang tidak suka mengurusi urusan orang lain. Merasakan kebahagiaan apabila tetangga mendapatkan undian mobil, ikut senang melihat sahabat karib keterima kerja di perusahaan negara, ikut tenang ketika melihat tetangga depan rumah menikah, empati terhadap tetangga yang gagal audisi idol, dll. 

Jika kita sudah ada di fase ini maka kita harus banyak bersyukur, karena fase ini adalah hal membahagiakan loh. Hidup kita simpel dan ga banyak pikiran. Kita akan semangat memperbaiki apa yang ada di diri kita tanpa tapi. Fokus hanya ke diri sendiri dan cukup merasakan syukur atas apa yang dimiliki, bukan meratapi apa yang belum dimiliki.

teman asik

Ada ratusan hingga ribuan orang yang kita kenal dari lahir hingga usia kita sekarang. Kesemuanya memberikan kesan entah baik maupun buruk di benak kita. Entah meninggalkan senyuman ataupun umpatan bila wajahnya melintas di benak kita.
Seseorang bisa kita sebut teman, sahabat, sohib, saudara bahkan musuh. Tergantung bagaimana ia menorehkan tinta kenangan di hati kita. Ada yang datang disaat membutuhkan, ada yang seharusnya bertahan namun justru meninggalkan, ada yang ga mau pergi sekalipun badai topan mengusirnya.

Seseorang yang membuat kita nyaman sekalipun tanpa adanya intens komunikasi akan melekat dan tinggal di hati kita. Nyaman berakar dari rasa nyambung. Nyambung berimbas dari rasa sebuah ketulusan. Ketika dihadapkan disebuah titik, pikiran ini melayang entah kemana yang ada hanya berbentuk abstrak menghitung orang2 yang menetap di hati.

bukan hanya kita yang merasakannya, namun keduanya
Allah memberikan rejeki dalam bentuk teman asiik beberapa jumlahnya. Yaa hanya beberapa jumlahnya. Prosentasenyapun tidaklah begitu besar dibanding dengan jumlah teman yang kita kenal. Namun dari yang tidak banyak ini seolah kita sudah merasa cukup. Mengapa? karena mereka tulus dan apa adanya tidak ada unsur kepura2an bahkan misi terselubung.  Teman asik ini akan tinggal dihati terdalam, sekalipun kesibukan menerpa dan menjadi penghalang untuk say helo. Yang jelas rasa nyaman dan bahagia akan dirasakan keduanya, tidak hanya sepihak.

ia yang akan mempengaruhi sikap kita
Mempunyai sahabat yang mampu mengerti  dan mendukung  kita adalah salah satu kado indahNya. Terlebih dalam sahabat yang mampu menginspirasi. Menginspirasi bagaimana? Seorang sahabat akan mampu meng_influence  sikap dan maindset. Sahabat yang dimaksud diatas mampu memacu kita untuk semakin baik tanpa ada unsur menggurui. Sharing  keilmuan dari ilmiah sampai hal2 konyol  yang bikin  perut kram. Mungkin jika dikalkulasi pertemuan itu tak intens, tapi luwarbiasanya aura positifnya mampu mengilhami kita untuk semakin membaik.

doa tulus sebagai perekatnya
Kalau ditanya seberapa sering berkomunikasi? jawabnya pasti jarang. Jika ditanya seberapa banyak hal konyol yang dialami? jawabnya adalah hampir setiap pertemuan.  Kok bisa?? bisa lah, karena doa tulus yang menjadi perekatnya. Dan begitu ada waktu untuk ketemu, maafkan kami jika kami songong,, yang ga peduliin dengan telinga orang. 

Jika diantara kalian punya teman asik selayaknya dipertahankan, karna teman asiik yang tulus dan tidak punya tendensi apa2 dengan kehidupan kita itu jarang jumlahnya. Dan yang pasti teman yang mengajak kita berproses bersama2 menuju ke hal yang lebih baik baik mutlak dipertahankan.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia




bahagia itu kita yang ciptakan

Mempunyai setumpuk  uang mampu membuat bahagia. Memiliki  koleksi berlian emas permata juga mampu membuat hati gembira. Tapi apakah kebahagiaan harus diukur dengan materi? Pertanyaan ini yang kadang menggelitik relung hati. Lantas apakah bahagia hanya milik orang2 yang berada? Nasib orang2 yang kurang bagaimana? Apakah tidak boleh merasakan kebahagiaan selayaknya mereka?

Bahagia dan tidaknya hanya kita yang dapat  rasakan sebenarnya. Kalo kata2 diatas hanyalah bahagia dimata orang lain. Ingin terlihat bahagia dimata orang lain tepatnya. Sekalipun yang ada di dalam dirinya entah singkron  apa tidak. Jadi bahagia sebenarnya milik siapapun yang menginginkannya. Mau kaya mau raya, muda setengah baya bahkan lansia, jika menginginkan kebahagiaan bisa2  saja kok. Karna bahagia adalah kita yang buat. Bukan bergantung dengan omongan mereka karena bahagia itu kita yang ciptakan.

Hiduplah sesuai kemampuan
Siapapun pasti menginginkan gaji yang besar dengan tunjangan ini dan itu. Tapi apakah kita sadar semakin gaji besar maka pengeluaran akan mengikutinya.Jadi apa yang terlihat di orang lain hanyalah bias cahaya. Pinjam istilah orang jawa "urip ki wang sinawang". Kita hanya melihat kebahagiaan yang tercipta di diri orang lain lantas membandingkan apa yang kita punyai. Sontan saja terasa njeglek alias terpaut jauh. Hal tersebut tidak adil rasanya mengingat kita terlalu kufur terhadap nikmat Allah yang tiada kiranya ini. Kita hanya berfokus terhadap apa yang kita lihat saja tanpa mau melihat "dibalik layar" yang bersangkutan dalam menjalani hidup. Seyogiya kalau "iri meri dengki" kehidupan seseorang, harusnya sepaket dengan "iri meri dengki" dengan penderitaan orang tersebut.
#bahagia kita yang ciptakan

Ini hidupmu bukan hidup mereka
Jangan jadikan omongan orang lain menghalangi langkah2  suksesmu. Ingat bukankah ini hidupmu? Bukan hidup mereka? Kalau mereka hobinya komentar, memang yang mereka bisa itu,, no more. Sangat manusiawi jika komentar2 itu justru yang membuat kita down. Masuk kanan keluar kiri, ga usah dipikir2 terlalu dalam. Jika omongan mereka mengandung unsur kebaikan bagi kita, monggo diambil sesuai porsinya saja.
#bahagia itu kita yang ciptakan

Ubah cibiran  menjadi kenyataan
Tanpa realisasi, mimpi2 kita tak akanmenjadi nyata. Bagaimana caranya? Dengan menakhkukkannya. Jika cibiran  menggiring kami untuk menyerah, maka tekad dan keyakinanmu  hendaklah yang menyelimutimu. Tak perlu membuktikan cibiran  mereka itu salah. Buat apa? Yang harus dilakukan segera bangun dan fokus terhadap apa yang akan kita lakukan. Usaha maksimal wajib pula dan ikut-kan Allah disetiap usaha kita. Pasrahkan semua daya kekuatan hingga keletihan yang telah kita lakukan padaNya. Agar selanjutnya menjadi urusan Allah. Sekalipun hasil tak seperti yang diharapkan, maka sejatinya Allah menginginkan kamu menjadi orang yang lebih joss lagi. Allah menginginkan kamu untuk usaha lebih giat dan lebih fokus. Allah ingin melihat seberapa tekad yang engkau miliki. Allah ingin melihat kamu lebih dari apa yang kamu inginkan. Lihatlah ketapel, semakin karetnya ditarik kebelakang maka apa yang terjadi? batu tersebut akan melesat lebih tinggi maupun lebih jauh. Yaps itulah contoh yang mampu kita aplikasikan ketika kita sedang dalam keadaan terpuruk. 
#bahagia itu kita yang ciptakan

Bukan lagi menjadi alasan untuk tidak berbahagia dalam menjalani kehidupan ini. Jika keadaan kita sedang tak bersahabat, maka peluklah ia erat2  dan katakan "aku akan tetap baik2 saja". Ya semua akan baik2 saja atas ijinNya. Tak perlu risau akan hari esok. Karna Allah telah merencanakan kebahagiaan kepada setiap orang yang Ia kehendaki. Lalu bagaimana caranya agar bahagia itu menjadi sahabat kita? Jawabnya hanyalah satu yakni bersyukur. Mensyukuri setiap detak dan detik yang melekat di diri kita, apapun itu baik dan buruk senang dan susah. Rentetan rasa syukur sangatlah luas, salah satunya mampu bahagiakan orang lain. Yaa membahagiakan dengan cara yang bisa kita lakukan. Dan ketika kebahagiaan kecil saja yang kita berikan kepada orang lain dengan tulus iklas, maka dengan sendirinya kebahagiaan lainnya menantimu. Karena bahagia itu magnet, yang akan mendekat dan menempel dengan orang2 yang memiliki karakter sama.
#semoga bermanfaat & hidup bermanfaat

diatas langit masih ada langit

  "Keseringan berkomunikasi denganmu, membuatku cepet tua lantaran kerut diwajah semakin merata. Merasakan keanehan yang selalu kau dengung2kan. Andai aku boleh memilih, ingin ku blok saja kontakmu agar pikiranku tetep baik terhadapmu. Bukanlah sebaliknya yang kian hari kian parah saja keunikan yang kau tampilkan.
  Jika dikatakan ganteng,, biasa aja lantaran ganteng itu relatif. Dikatakan mapan,, belum juga masih kontrak. Dikatakan menawan dan pandai,, ga juga lantaran masih banyak yang lebih. Pertanyaannya kenapa kamu merasa jadi orang yang paling top? Knapa belagumu tingkat dewa? Aku bingung harus bersikap apa jika setiap saat kamu selalu membanggakan kehebatan ala2 dirimu? Sedang hati ini muak".

Memang berhadapan dengan orang yang gemar mengumbar kehebatan agaknya mengharuskan kita berlapang dada, terlebih itu adalah orang yang ada di dekat kita. Baik teman maupun tetangga. Ga nyimak ocehannya ga enak,jika nyimakpun bikin telinga semakin memerah. Kesuksesan memang sebuah berita baik, namun tidak segitunya harus diceritakan ke semua orang yang endingnya hanya ingin mendapat pengakuan dari yang lain. Entah peribahasa ilmu padi masih relevan kah di zaman hedonis ini? Yang kian berisi kian merunduk. Logikanya kalau merunduk,, ga pada tau kalau yang bersangkutan punya ini dan itu. Entah lah..
  
Hebat itu sederhana kok. Ga perlu dirinya mempromosikan kehebatannya. Karna orang hebat sekalipun dya tak mengumbar ke publik akan terlihat dengan sendirinya. Ya karna orang hebat tidak memerlukan dan membutuhkan pengakuan dari orang lain. Orang hebat tulus melakukan kebaikan. Hebat itu luas dan banyak bentuknya. Berbakti dan sayang dengan ortu adalah kesekian deretan hebat. Tak perlu menulis status di medsos lantaran membalas budi ortu adalah kewajiban masing2 anak.
   
Anak bisa cumload itu juga bentuk dari kehebatan. Tapi yang bisa seperti itu tidak sedikit. Cumload bukanlah patokan dan barometer untuk mengukur kepandaian seseorang lantaran standar dan mutu univ satu dengan yang lainnyapun pasti berbeda. Yang jadi pertanyaan justru setelah kuliah selesai,, bagaimana yang bersangkutan survive di dunia kerja dan manapun mengimplementasikan ilmunya agar bermanfaat lebih bagi sesama.
   
Rem jitu agar kita terhindar dari karakter sok dan blagu adalah meyakini dan menanamkan bahwasanya diatas langit masih ada langit. Bukan berarti kita tidak bersyukur dengan pencapaian yang telah diizinkan Allah, namun agar kita jangan sok idih merasa paling keren, paling mapan, paling keceh, paling gaul, paling pinter dst. Satu lagi, mungkin jika ada yang berkarakter merasa diatas angin, maka anda dapat menganjurkan yang bersangkutan untuk tidur agak malam. Agar yang bersangkutan tau dan paham bahwasanya kehidupan tidak hanya sekotak seperti halnya yang selama ini ia pahami.
#semoga bermanfaat dan hidup bahagia

dahsyatnya asumsi

Namanya juga kehidupan, ada saja pasangannya. Begitu juga dengan orang yang suka, pastinya ada orang yang ga suka. Jika itu terjadi di diri kita misalnya, kita akan mengetahui kok orang yang suka/tidak dengan kita sekalipun itu tidak terucap. 
Sebut saja dia Mona. Mona sering melihat dan merasakan ketika bertemu dengan Brody di forum alumni, Brody terlihat jijik dan mual. Dalam hati, ini orang kenapa ya? apa yang salah denganku? perasaan ga pernah ngobrol, bukan teman sepermainan pula, kok setiap ketemu seperti ini??.., "gumam Mona".

Ternyata penasaran itu terjawab juga, ternyata yang bersangkutan memang membenci Mona lantaran Brody terhipnotis dengan asumsi yang tercipta dari rekan2nya. Namanya juga bibir, pasti ada saja yang melebihkan dan mengurangi sebuah omongan. Brody ga suka dengan Mona lantaran Mona sosk2an dan pelit. LOL.  Dari mana Brody tau kalau Mona itu sosk2an dan pelit?? patne kerja, bukan?? tetangga,, bukan pula? Jikalaupun Mona sosk2an dan pelit, apakah urusannya dengan Brody? apakah dya diugikan kok sampai begitu bencinya??

Singkat kata pelajaran yang bisa diambil dari kisah ini adalah dahsayatnya asumsi. Yaa dasyatnya asumsi seseorang yang menyebabkan orang lain beranggapan yang sama dengan mereka. Dengan kata lain, asumsi yang berujung benci secara berjamaah. Jika dari kita sekalipun mengalami di posisi Brody, selayaknya kita ga usah segitunya. Bukannya itu bukan urusan kita? Mona bukanlah teman dekat kita, bukanlah tetangga kita, bukanlah patner kerja kita. Dia hanyalah temen alumni yang blas ga ada komunikasi. Jika adapun hanyalah di forum tersebut dimana hanya sebatas say hello doang. So,,apa urusan kita ikut2an benci dengan sosok Mona jika kitapun tak dirugikan olehnya. Jikalaupun Mona itu seperti yang dijabarkan diatas, ya itu urusannya Mona. Urusan kita adalah belajar bagaimana agar kita tidak mudah terpengaruh asumsi  yang dibangun oleh seseorang. Karena jika kita tetep mengurusi Mona, sama halnya sosok Mona adalah sosok yang ada di depan kita yang sangat tertantang untuk mengalahkannya yang dalam arti lainnya, kita tertinggal jauh dengan Mona yang berdiri tegak di ujung depan sana.
#semoga bermanfaat dan hidup bahagia

mengalihkan rasa kangen

Hal paling menyebalkan dalam hidup adalah kangen dengan dya yang sudah jadi milik orang lain. Kangen dalam artian yang sangat luas. Kangen canda, tawa, nasihat petuahnya hingga kekonyolannya. Kangen kangen kangen tapi tak dapat melakukan apapun lebih lantaran ada tembok pembatas yang tak mungkin lagi dilalui. Demi kemashalatan rumah tangganya tentunya, rasa kangen ini harus di potong dan dimutilasi. Kangen lantaran dya teristimewa dan limited edition yang sangat membekas dalam relung jiwa ini. Yang mungkin saja sulit untuk mendapatkan sosok yang sama baiknya.

Sama halnya jika yang kangen datang dari pihaknya. Mencoba memulai hubungan baikpun hasilnya akan tetap sama lantaran ada tembok penghalang agar jangan sampai air mata kangen itu tumpah. Rem yang ada dalam masing2 harus selalu dicek dan di upgrade agar secara pasti terkontrol dan tidak akan menjadi masalah. Ingin bertemu? Ingin berkomunikasi??? Jangan sampai keegoisan kita menyakiti dan merusak kebahagiaannya yang telah ia pilih.

Duhai daun yang sedang bergoyang, duhai burung yang sedang berkicau, dan duhai bayu yang sedang bertiup.. Ku titipkan rasa ini pada kalian. Bisikkan hal itu kedalam relung hatinya. Sampaikan rindu terdalam itu padanya. Tuhan,, berikanlah keihlasan pada relung jiwa ini dalam menjalani setiap fase kehidupan yang telah Kau takdirkan dengan sangat indah ini. Tuhan ajarkan diri ini tentram dengan pilihan yang Kau gariskan dan kuatkanlah diri ini untuk bertanggung jawab atas jalan yang telah kami tunjuk.

Dan satu2nya solusi adalah rengkuhlah ia dengan doa tulusmu. Kembalikan semua rasa ini kepada Sang Pemilik Segala Rasa. Pasrahkan padaNya apapun yang melekat di diri kita. Baik buruk, suka duka, bahagia kecewa karna sudah pasti atas kehendakNya agar jiwa2 ini tenang dan tentram.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

teman baik itu yang pengertian

Kaget lebih tepatnya ketika dapat sms "koe jeh nompo sms to?" duh karakter teman macam2 dan kadang butuh kesabaran xtra dalam memahaminya. Ketika jarang sms misalnya, bukan berarti saya ataupun kita sombong dan melupakan. Bukan pula mentang2 punya hape pintar lalu ogah membalas smsnya. Duh jika berfikiran seperti hal tersebut saya rasa kok sangat sempit sekali pemikirannya.

Adakalanya orang sibuk dengan seabrek kegiatannya dan enggan berbagi mengenai apa yang sedang ia kerjakan. Dya bukan artis yang dalam kesehariannya harus mem-publish. Adakalanya pula hal tersebut bagian privasi dalam kehidupannya.

Pertanyaannya justru berbalik? Apakah pertemanan/persahabatan harus everytime berkomunikasi intens? Kalo ditanya balik justru jawaban saya tidak. Kenapa? Kalo pemikiran saya, teman/sahabat yang baik akan memahami kita sekalipun tanpa diminta. Jika ia teman yang baik, sekalipun tidak ada komunikasi intens sebelumnya ketika bertemu dikemudian hari, ia akan tetep baik dan renyah seperti sebelumnya. Mengapa bisa begitu? Karena dari masing2 tercipta satu pemahaman yakni pengertian. Pertanyaan selanjutnya, kita termasuk teman yang bagemana??
#semoga bermanfaat dan hidup bahagia

tak selalu orang lain membutuhkan ocehanmu

"berbicaralah seperlunya", "nasihatilah jika diminta" dan "berhentilah berbicara sebelum orang muak denganmu". Beberapa pertanyaan tersebut dapat dijadikan rem bagi kita ketika hasrat ngomong ini tak mampu dibendung. Jangan salahkan orang lain ketika muak dan menghindarimu lantaran mereka bosaaaan dengan ocehanmu yang selalu kau agung2kan tanpa melihat bahwasanya orang tersebut memiliki hak bebas mendengarkan cerita monoton kita.

Caranya gampang untuk melihat orang tertarik dengan cerita kita atau tidak sebenarnya. Ketika orang lain antusias dan sungguh mendengarkan dan merespon maka dya tertarik dengan ocehan kita. Kadarnyapun beragam, namun masih dalam konteks yang bersangkutan tertarik. Namun jika yang ogah2an mendengarkan dan pura2 senyum setuju, itu pertanda ia bosaaan. Tak tertarik dan tak ingin tau dengan ending yang kita ceritakan. Bisa jadi yang berangkutan hanya nglegani lantaran kita lebih tua ataupun kita lebih senior.

Berhentilah memberi beban kepada orang lain dengan cerita tak menarik itu, sadarlah bahwa tak selalu orang lain membutuhkan ocehanmu. Apa sih sebenarnya yang dicari? Eksistensi kah? Pengakuan hebat kah? Atau itu bagian passion dari kita?? Semua berpulang kepada kita masing2. Bagaimana cara kita menyikapi hal tersebut. Ga mau kan kita dibenci banyak orang lantaran hobi nyombong? Ga mau kan jadi orang egois lantaran memaksa orang untuk menjadi pendengar yang baik??
#semoga bermanfaat dan hidup bahagia

waktu yang akan menjawab opini

Kalo kalian pernah  denger kata ini 'jangan memandang siapa orang yang memberikan ilmu,namun lihatlah ilmu yang ia berikan" yaps bener banget pernyataan tersebut. Hal tersebut kontras dengan pertanyaan berikut 'jangan percaya gosip yang beredar sebelum kamu tau cerita sesungguhnya' karna apa? Pada dasarnya orang suka melebihkan dan mengurangi omongan orang lain. Misal ngomong A Ntah bagemana caranya bisa jadi Z yang sungguh sangat kontras. Tidak semua orang namun ada sebagian diantaranya berkarakter seperti hal tersebut.
  
Dengan mudahnya orang termakan dengan gosip murahan yang beredar sedangkan ia sendiri belum tau kenyataan kejadian yang membuat heboh tersebut gosip ataupun fakta. Ada saja celah untuk menggali kejelekan orang lain. Ada saja telinga untuk mendengar aib temannya dan ada pula bibir dengan mudahnya membalikkan cerita dari sesungguhnya.
 
Pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah ini adalah jangan mudah menyimpulkan baik buruk orang sebelum kita mengetahui bagemana cerita aslinya. Sekalipun kenyataannya memang sama seperti yang dibicarakan toh bukan urusan kita kan? Bukankah setiap orang menanam yang bersangkutan akan menuai? Kenapa kita harus repot2 ngurusi urusan orang lain? Apakah kita sudah merasa lebih baik darinya? Dan masih banyak sederet pertanyaan untuk diri kita agar selalu mengkoreksi diri dan sebagai rem agar tidak mudah mencela dan menganggap orang lain sasaran empuk untuk direndahkan bahkan dibully..

Katakanlah orang yang selalu direndahkan dan obyek bully hanya diam dan seolah mengiyakan apa yang tersudutkan untuknya bukan berarti "iya". Bisa jadi yang bersangkutan tidak tertarik untuk mengklarifikasi kejadian tersebut. Bisa jadi pula yang bersangkutan pasrah dengan opini yang telah menggelinding bak bola salju tentang berita negatif tentangnya. Karna sekuat apapun kita tak sanggup mengawal opini yang tercipta dalam benak satu orang ke orang lainnya.
  
Biarkan waktu yang akan menjawab opini, jika baik tetap akan terlihat dan nampak baik sekalipun diwarnai dengan drama sebelumnya. Begitu juga sebaliknya. Sekuat apapun menyimpan bangkai cepat lambat bau itu akan tercium juga. Dan memang jadi orang paling enak itu ketika menjadi diri sendiri, apa adanya dan ihlas dalam menghadapi apapun. Seberat apapun pasti atas ijinNya mampir dalam kehidupan kita. Jadi berat dan ringan hal tersebut sudah barang tentu ditimbang olehNya sesuai dengan kadar kemampuan kita. Jadi nikmat mana lagi yang masih kamu dustakan??
#semoga bermanfaat dan hidup bahagia


mengapa koreksi diri itu sulit?

Hal yang sering kita lupakan adalah koreksi diri. Satu hal yang tidak mudah dan jauh dari angan. Ketika mengalami suatu masalah misalnya, kita lebih mudah untuk mengoper masalah tersebut disebabkan oleh orang lain. Tanpa pikir panjang bahkan lebar [keliling x ya] kita sering mengalamatkan penyebab itu kepada orang lain dan mengapa koreksi diri itu sulit?
   
Semua bermuasal dari perasaan yang kita lebih2kan. Satu hal yang kita abaikan adalah koreksi diri. Mengkoreksi hal2 yang kita sebabkan sendiri. Ilustrasinya, ketika terbiasa curang menggunakan listrik, dengan niat agar biaya listrik g tinggi, maka melakukan hal2 curang yang secara sadar kita tau konsekuensinya tapi masa bodo. Sebulan dua bulan mungkin belum ketahuan dan mungkin masih beruntung, tapi jika dalam hitungan tahunan dan tetep saja belum sadar jangan salahkan perusahaan listrik akan memberikan 'hukuman' yang mungkin saja bikin kita syoooook.
  
Itu semua bukan berarti tetangga anda, saudara anda bahkan nelayan yang ada di tengah lautan yang melaporkan. Diri andalah yang tidak peka bahwasanya sebuah perusahaan pasti dan jelas memiliki sistem yang dapat mengetahui berbagai transaksi ganjil dan janggal. Poinnya, ketika dengan mudah menyalahkan hal tersebut ke orang lain, itu tandanya rasa koreksi yang melekat di diri anda belum ON. bagaiamana cara ON-in? Satu2nya jalan adalah dengan selalu mengasah dan menggunakannya setiap saat. Agar selalu mawas diri, agar tidak mudah melimpahkan kesalahan ke orang lain. Jikalaupun orang lain penyebabnya maka kita jugapun mendapatkan 'keberuntungan' dalam artian ada yang peduli dengan kita. Tidak mau melihat kita celaka lebih dalam lagi. Intinya siapun penyebabnya seyogyanya kita selalu instrospeksi diri.
#semoga bermanfaat dan hidup bahagia

cara menepis prasangka

Hidup akan berasa indah dan tenang jika kita mampu bersikap sebagaimana mestinya. Tak ada kata berlebihan, yang ada porsi yang seharusnya. Tapi justru itu yang tidak mudah, lantaran kita sering dan terbiasa melebih2kan rasa. Ya rasa marah, benci, dendam, iri, dan sebangsanya lah. Sering merasa memiliki intuisi/bakat indra ke-6, dimana merasa mampu melihat  sikap dan perasaan seaeorang mengakibatkan yang bersangkutan sotoy. Padahal namanya perasaan sampai sekarang belum ada alat untuk mengukurnya. Bisa jadi intuisinya hanyalah perasaan yang melebih2kan saja. Dalam hati seseorang belum ada yang mampu memecahkan diskripsi yang dirasakan. Daripada terjebak akan perasaan yang ga jelas ujungnya, mending lakukan cara menepis prasangka berikut ini:

Asah hobi
Ketika kita enjoy dengan hobi kita, dengan sendirinya kita akan terhindar dari prasangka yang hanya bikin sesak di dada. Ilustrasinya, ketika ada orang yang mendadak diam bukan berarti dya marah dengan kita. Banyak opsi yang melatarbelakangi. Salah satunya mungkin kucingnya mati,sakit gigi,utang belum dibayar, dll.

Katakan: setiap orang berpeluang salah
Namanya manusia tak luput dari salah dan khilaf. Bukan berarti ini menjadikan pemakluman atas ketledoran kita loh. Kesalahan adalah fitrah kita sebagai manusia. Baik dan buruk adalah pilihan dalam kehidupan kita. Bisa jadi sekarang mereka yang berbuat kesalahan, esok hari siapa yang tau? Mungkin bisa jadi giliran si B ataupun si Z. So, berhati2lah dengan perkataan bisa jadi mbalek kepada si punya mulut pedes tersebut.

Stop menghakimi orang
Sudahkah anda yakin seyakin yakinnya kalau kita adalah orang baik? Orang yang berhak menghakimi orang? Ah impossible. Jika kita menyebut diri kita adalah orang baik namun masih saja menghakimi orang, maka pertanda kita belum jadi orang baik. Baik buruk tidak dapat disimpulkan dengan melihat kesing yang terluar. Tatto yang terkesan negatif misalnya, tidak serta merta dya nakal. Dan dengan seenaknya merasa kita lebih baik. Tidak menjamin gaes..
#semoga bermanfaat & hidup bahagia 

menghadapi orang yang selalu berfikiran negatif

Capek juga berhadapan dengan orang yang selalu hidup dengan pikiran negatifnya. Ga ada pilihan lagi jika tiap hari harus berhadapan dengannya. Boleh2 saja dan sah2 saja berpersepsi tentang sesuatu. Tapi perlu diingat persepsi kita tidak ada patokan bahwa itu adalah FAKTA yang sesungguhnya. Mengapa?? Karena persepsi turunan dari perasaan yang dirasakan sedangkan kita sering melebih2kan. Disadari atau tidak. Hal ini bisa diaplikasikan di berbagai hal. Misalnya gebetan nikah, mendadak dunianya runtuh lantaran sinar mentari dan rembulan tak lagi mau bersinar. Hahaha (lebay abiis). Lalu apa yang harus dilakukan jika berhadapan dengan orang yang hidup dengan pikirannya sendiri? Cekidot..

Tetap berbuat baik padanya
Manusiawi jika kita sakit hati lantaran ia selalu berulah. Ada saja celah untuk mengorek2 kekurangan kita. Karakter ini cenderung negatif tingking terhadap orang yang pernah bersinggungan dengannya sekalipun belum tentu kesalahan mutlak ada di tangan lawannya. Jikalau yang bersangkutan jahat, maka ihtiar terbaik adalah tetap berbuat baik padanya secara tulus ihlas dan kembalikan semua pada pemilik hati agar kita tidak streeesss.

Stel kendow alias woles
Ga usah diambil pusing karakter lucu itu. Sugestikan bahwa dia adalah boneka tedy bear yang lucu menggemaskan. Jadi ketika ia kumat, kita tidak akan terpancing, justru geli dan mendapatkan hiburan tersendiri. Anggap saja menyaksikan dagelan yang lagi gladi bersih sebelum pentas.

Dia hanyalah butuh teman berbagi
Jika yang bersangkutan selalu mengatasnamakan supel bergaul dan punya banyak teman, maka hal tersebut naif belaka. Mengapa? Banyak teman tapi dibelakang tak menyukai karakter kita sama juga boong. Mengedepankan kuantitas namun tak memperhatikan kualitas. Teman yang tulus ibarat cermin. Jika ada kelakuan kita yang buruk maka secara langsung akan terlihat. Bisa jadi yang bersangkutan hanya kurang kasih sayang, kurang perhatian, kurang pengertian.

Maafkan diri anda
Loh siapa yang salah kok kita yang harus minta maaf? maksudnya bagemana? Pikiran dan tenaga kita telah terkuras untuk memikirkan tingkah polahnya yang kian hari kian bikin gemes, hingga lupa meng-update diri. Rugi besar kitanya jika hidup indah kita terkontaminasi akan ulahnya. Jadikan tingkahnya sebagai warna dalam kehidupan kita. Yang kelak jadi pengingat bahwa hidup ini semakin indah jika kita selalu berpikiran positif. Baca juga stres terselubung
#semoga bermanfaat dan hidup bahagia

bila rindu menyapa

Ada kalanya kita di sebuah keadaan bila rindu menyapa dengan ia yang sudah menjadi suami orang. Tetiba teringat ia yang pernah mengisi kehidupan, beberapa waktu yang lalu. Tapi apa yang harus dilakukan? Sedang dia sudah tak sendiri lagi. Membiarkan rasa ini terus menerus hadir, membuat jiwa ini tak tenang dan tentram. Antara ingin memulai komunikasi dan takut semakin terasa ketidak-aturan rasa yang dulu sungguh sulit untuk didamaikan kembali menganga. Lalu apa yang harus dilakukan jika dalam posisi ini?

Berdamailah dengan diri sendiri
Katakan kepada diri anda bahwa ia bukan lagi milik anda yang sewaktu2 bisa dihubungi. Sekarang ia adalah ayah dari anak yang sangat lucu itu. Jika rasa itu harus kembali muncul dan tekuak, apakah tidak ada hati yang tersakiti? Sekalipun keduanya dari kita sama2 saling menyayangi? Damaikalnlah hati anda agar berkompromi dengan keadaan. Katakan ini yang terbaik dari keadaan yang dulu kalian impikan. Berpisah sebuah keputusan bersama, maka selayaknya diantranya harus mematuhinya.

Ambil air wudhu dan sholat
Mohon ketenangan dan ketentraman batin kepadaNya. Yang mampu menentramkan jiwa, yang selalu menuntun hambaNya untuk selalu ada dalam rel2 kehidupan yang baik. Dekap ia dalam lantunan doa tulusmu. Sekalipun dari jarak jauh, namun kekuatan doa tulus tak ada tandingannya dan tak perlu diragukan lagi serta kembalikan semua pintamu padaNya Sang Empunya kehidupan.  

Posisikan diri kita di dalam posisinya
Dengan begitu kita akan seribu kali lipat berindak bodoh dan ceroboh. Bagaiaman jika ini menimpaku? Bagaimana ini jika aku di posisi istrinya? Biarkan ia tenang dan damai dengan pilihan dan keluarga barunya. Bukankan ini ikrar yang dulu pernah kalian ucapkan ketika berpisah? “Mendukung dan saling mendoakan untuk mendapatkan pasangan yang terbaik sekalipun tak akan pernah bersama”. Ga lucu jika kebahagiannya terusik dengan tingkah konyol kita. 
#semoga bermanfaat dan hidup bahagia 

3 hal yang melekat di pikiran masyarakat

Ada beberapa hal yang tak dapat kita rubah dan kita pungkiri sepanjang kehidupan kita. Dimana ia akan membuntuti kita dalam setiap langkah. baik langkah kebaikan maupun langkah yang kurang tepat. Dan mayoritas orang, selalu mengungkit2 hal ini jika kita sedang mengalami hal2 “kurang beruntung”. Berikut 3 hal yang melekat di pikiran  masyarakat:

Siapa orang tua kita
Seorang anak tidak dapat memilih sosok orang tua  saat ia dilahirkan. Jika ditarik ke belakang, orang sering menganggap remeh dan sepele anak yang berbackground orang tua miskin, pendidikan rendah bahkan anak yang tidak jelas asal usulnya. Jika ditanya, tentunya mereka juga menginginkan terlahir dari rahim seorang ibu yang sholehah dan ayah yang kuat dan tangguh. Yang siap secara lahir batin, spiritual dan meteriil mendidik dan membesarkannya. Namun keadaan yang ada sering sebaliknya.

Bukan hak kita menghakimi dan seolah membenarkan tingkah laku orang tuanya yang negatif  menurun di darah si anak. “oh pantes bapaknya tukang judi kok”. Kata2 negatif semacam ini yang beredar di masyarakat ketika anak dari keluarga “kacau” melakukan kekacauan yang sama seperti orang tuanya. Memang benar kita tak dapat memungkiri siapakah orang tua kita, namun kita sebagai anak jangan khawatir dan berkecil hati. Kita memang tak mampu memilih terlahir dari siapa, namun kita mampu memilih masa depan yang hendak kita lalui selanjutnya. Kita masih punya harapan besar akan keajaiban yang Tuhan berikan kepada kita. Ga jadi masalah jika orang tua kita mantan seorang penjudi. Sekalipun konsekoensinya kita tercap sebagai anak penjudi. Namun bukan berarti kita harus sama jadi penjudi kan? Hal ini adalah sebuah latar belakang masalah dimana hal2 yang memperkuat supaya kita mampu mengilangkan stigma negatif keluarga kita di masyarakat.

Kalau orang tua kita berjalan di rel yang salah, maka kita harus ada dalam rel yang benar. Keyakinan itu muncul, ketika kita berbuat baik sebaik2nya, Tuhan tidak akan diam. Banyak tangan Tuhan yang membuat hal yang dimata orang tak mungkin dan seolah omong kosong bahkan dongeng di siang bolong menjadi nyata dan luar biasa.  So jangan pernah rendah diri lantaran background hitam yang melekat di diri kita. Terus gali potensi yang kita punya sedalam2nya. and now time to show our skills.

Keturunan siapakah kita?
Berjalannya waktu, si anak mampu memilih jalan mana yang hendak ia lalui ketika ia dewasa.  Seperti jalan yang sudah pernah dipilih orang tuanya, ataukah ingin memilih jalan yang sebaliknya. Ketika anak tersebut mau dan mampu berubah dan berusaha semaksimal mungkin dan mendapatkan kesempatan dari lingkungannya, tidak menutup kemungkinan yang bersangkutan bisa menjadi anak yang membanggakan orang tuanya, bahkan memberikan senyuman tunduk hormat kepada orang2 yang dulunya sering memaki dan sering mengkotak2an bahwa ia tak mungkin mencapai kesusksesan. Boro2 kesuksesan, hidup bahagia adalah mustahil menurut mereka. Jadi, background negatif keluarga bahkan lingkungan yang melekat di diri seseorang bukanlah sebuah penghalang untuk meraih kesusksesan dan keberkahan hidup.

Bagaimana lingkungannya?
Banyak orang sukses yang berasal dari lingkungan yang “tak layak”. Kuncinya ada di diri seseorang. Mau gigih memperjuangkan hidupanya atau pasrah bahkan putus asa.  Lingkungan baik tidak menjamin mencetak semua “lulusan baik”, begitu juga sebaliknya. intinya apapun lingkungan kita, satu yang perlu kita pahami dan sadari yakni berpegang teguh pada aturanNya. Ketika kita patuh padaNya, kita mampu menjadi pionir dimana mampu mengubah dan membawa kebaikan bagi lingkungan yang kata orang “tak ramah”. Kita mamapu menularkan keilmuan kita dan menerapkannya disana. Bukankah sebaik2 manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama?. 

Jadi, siapapun orang tua kita, bagaimanapun sepak terjang keluarga kita dan bagaimanapun lingkungan yang menempa kita bukanlah sebuah penghalang kita untuk meraih kesuksesan. Justru ini waktunya bagi kita menjadi agen perubahan bagi diri kita sendiri, keluarga dan lingkungan kita agar semakin lebih baik dan baik lagi. Apapun background yang melekat di diri kita tidak dapat kita hilangkan dan kita pungkiri, namun satu hal kita masih bisa memilih masa depan seperti apa yang hendak kita lalui. Semua kembali ke kita masing2. Baca juga tetap berbuat baik

#Semoga bermanfaat dan hidup bahagia

kebaikan akan kembali ke diri kita

Ketika kita berniat ihlas membantu seseorang yang kita rasa kurang beruntung dibanding kita, selayaknya kita jangan pernah pamrih. Jangan sampai kita mengungkit2 kalo yang bersangkutan tidak melakukan hal yang sama kepada diri kita di kemudian hari. Kita membantu seseorang bisa didasari akan kasih sayang terhadap yang bersangkutan atau dalam bahasa jawa dibilang katresnan. Katresnan bisa timbul dan muncul  dari berbagai faktor dan tak dapat diirikan ataupun didebatkan karena muncul dari hati nurani yang bersangkutan lebih tepatnya panggilan jiwa.

     Ketika kita niat membantu mereka, ya sudah membantu saja ga usah ada embel2 syarat di belakangnya. Sekalipun yang bersangkutan suatu kelak merasa tak pernah dibantu kita. Normalnya orang yang pernah dibantu seseorang akan selamanya mengingat, hanya saja kepekaan yang bersangkutan yang dipertanyakan. Seberapa kuat kepekaannya?
     
    Sejatinya ketika kita sudah membantu kesulitan orang lain, secara tidak langsung kita sudah membantu kesulitan diri sendiri. Jadi janganlah menuntut orang lain yag sudah kita bantu unuk berperilaku sama kepada kita. Ketika kita membantu orang lain, secara tidak langsung kita memberikan pelajaran bagi yang bersangkutan, sejatinya hidup adalah saling berbagi terlebih ketika harta dan kesempatan lebar terbuka. Kalau yang bersangkutan tidak  mengembalikan apa yang telah kita berikan, boleh jadi ia memberikannya kepada orang lain yang menjadi ketresnannya. Dan taukah anda, pelajaran baik itu akan turun temurun ia berikan kepada orang lain yang hakikatnya anda akan mendapatkan pahala yang tak kunjung berhenti karena telah memberikan contoh teladan kepada orang lain, yang mana orang lain juga mengajarkan ilmu anda kepada orang lain lainnya. Subhanallah.
    
    Jangan risau jika kebaikanmu tidak terbalaskan olehnya. Prisipnya simpel. Kalau ingin berbuat baik, maka berbuat baiklah semampunya dan seihlasnya. Karena kebaikan akan kembali ke diri kita disadari atau tidak. Yang jelas, jika kita ihlas maka pahala sudah menanti karena membantu meringankan penderitaan orang lain adalah sebuah perbuatan baik dan dianjurkan. Ibarat tangan kanan memberi, tangan kiri sembunyi. Dah sangat simpel. Ga perlu didramatisir jika yang pernah kita bantu melupakan jasa kita. Jangan lagi mengusik apa yang telah kita berikan kepada orang lain, biarlah hal tersebut menjadi urusan Tuhan. Boleh jadi kebaikan yang pernah kita lakukan akan dibalaskan Tuhan melalui orang lain yang tiada kita sangka2. Baca juga tetap berbuat baik
#semoga bermanfaat dan hidup bahagia

3 hal memerangi keadaan stag

Adakalanya kita berada dalam keadaan yang stag. Tak maju, tak mundur, tak naik bahkan tak bisa turun. Keadaan itu bukanlah sebuah keinginan kita namun harus kita lalui. Yang ada jika hati kita ga luas, kita akan putus asa yang endingnya merambat ke ranah tidak bersyukur akan nikmat Tuhan lainnya. Sebut saja birokrasi. Ketika kita sudah masuk ke dalamnya, siap ga siap kita harus mau mengikuti alur yang sudah mendarah daging didalamnya. Mau melawan tak bisa lantaran sudah tak berdaya, justru bisa jadi kita akan hanyut karena kita melawan arus. Namun jika bertahan, lama kelamaan zat anti body mulai sedikit2 menurun dan penyakit batin mulai berdatanganan. Lalu apa yang arus dilakukan untuk memerangi keadaan yang stag?

legowo
Hal tersebut bukan hal yang kita harapkan, namun harus kita lalui. Sabar sudah menjadi tameng sehari2. Namun sepertinya sabar saja kurang. Lebih sabar bahkan semakin  sabar yang harus kita lakukan. Ketika kita mampu sabar dan ihlas akan ketetapan Tuhan, maka dengan sendirinya akan tercipta sikap legowo. Dampaknya, kita akan tenang dan pasrah menerima apapun yang kelak terjadi di kehidupan kita.

Berfikiran positif
Legowo membawa kita semakin dewasa. Tak mudah menyerah dan putus asa. Menjadikan masalah yang kita anggap besar sekalee menjadi masalah yang uhh keciil. Masalah yang tak sepatutnya kita dramatisir secara berlebihan. Apapun pasti ada alasannya. Begitu dengan ketetapan Tuhan. Semua mempunyai alasan dan dasar yang begitu luar biasa. Pertanyaannya  hanya saja kita mau dan tidak berfikiran positif dan legowo? Berfikiran bahwa kita mampu mengambil hal2 baik sekalipun kita dalam himpitan keadaan yang tidak kita inginkan. Mencoba melawan mainstream yang sudah ada. Contoh kata “hitam”, kebanyakan orang memandang “hitam” adalah pekat, gelap dan tak menarik. Nah dari sini kita bisa mengambil alih fikrian kita mensugesti apapun menjadi hal lebih baik, salah satunya menjadikan “hitam” adalah eksotik. Begitu juga dalam permasalahan yang sedang dihadapi. Mengambil alih pikiran negatif dan menjadikan itu semua ke pikiran positif realistis.

Alihakan fokus perhatian
Ketika kita tak dapat berbuat apa2 yang seharusnya kita lakukan adalah alihkan fokus kita. Alihkan fokus fikiran dari hal2 yang membebani menjadi hal2 yang semakin menggairahkan dalam menjalani kehidupan. Keadaan yang membuat drop semangat, maka damaikanlah hatimu untuk melakukan hal2 yang bisa membuat kamu semakin bergairah menjalani kehidupan. Menyalurkan hobi menulis misalnya. Gali potensi yang ada di dalam dirimu  sedalam2nya apa yang bisa dilakukan sebagai “pelampiasaan” atas ketidakpastian  yang sedang membelit kita. Luapkan semua uneg2 ke hal2 yang bisa menjadikan kita lebih produktif.

     Legowo, befikiran positif dan mengalihkan fokus pikiran adalah jurus jitu ketika kita terjebak di zona ketidakpastian bahkan zona lemah tak berdaya lantaran keadaan menggantung setatus kita. Setatus “anak kecil” yang tak kunjung diperhatikan oleh “orang tuanya”. “Anak kecil” yang tak dapat memahami cara pikir “bapak ibunya”. Baca juga cara menjalin teamwork
#semoga bermanfaat dan hidup bahagia

kuncinya adalah pengendalian diri

Ada kawan bertanya, ketika pacaran dengan seseorang, namun yang bersangkutan tidak dapat menghargai bahkan selalu mengungkit2 masa lalu yang pernah dya lakukan dan menjadikannya amunisi sebagai bom yang meluluhlantahkan harga dirinya serta menganggap remeh dan selalu menyepelekan,, "lantas  apa yang harus aku lakukan?" tanya dya. P-u-t-u-s-k-a-n—s-a-j-a. Buat apa menjalani kehidupan dengan orang yang selalu merong2 ketentraman? 

Sekarang apa sih yang dicari dalam sebuah hubungan? Tidak lain ketenangan dan ketentraman kan? Lalu jika pacar selalu bertindak kasar apakah benar jika tetep bertahan? Pertanyaannya, “lalu bagaimana jika aku masih sangat mencintainya?. Dya guweh bangeet.” Ya itu sebuah  pilihan yang melekat di diri masing2. Apakah ingin bertahan dengan orang yang selau merendahkan dan menganggap hina diri kita atau cukup sekian dan terimakasih padanya and say good bye. Semua kunciya ada pada diri kita sebenarnya. Perlu diingat, dya belum menjadi pasangan hidup kita. Belum menjadi suami/istri kita. Belum menjadi apa2 sudah berani menyakiti kita secara fisik/psikis. Lalu apa jadinya jika kita sudah menikah dengannya? Bayangkan saja! Wah bisa jadi kita bagaikan sasak tinju dimatanya. Na'udzubillah.

Ketika ada seseorang yang ragu dengan tunangannya, lalu ia ingin “lari” bersama kita. Ingin menyudahi apa yang terbina selama bertahun2 lantaran melihat sisi yang selama ini ia cari dan ia butuhkan ada di diri kita. Apakah kita harus mempertimbangkannya? Jawabanya NO. Knapa? Karena sikap dan apa yang telah dilakukannya adalah cermin dari karakter yang melekat di dirinya meskipun tanpa ia sadari. Apapun yang telah menjadi keputusan selayaknya diyakini dan dijalani dengan sepenuh hati sekalipun ada bayang2 orang lain. Anggap saja dya bukan jodoh kita. Bukankah sudah dari sononya kalau rumput tetangga lebih hijau? Alasan lain adalah, kita sama2 perempuan, jadi akan tau persis bagaimana posisi tunangannya. Ga mau kan mempunyai calon pasangan yang mudah goyah dan kurang bersyukur? Untuk itu, jangan biarkan hal konyol menguasai akal sehat kita. Toh yang masih single dan yang baik masih banyak stoknya? Kabar baiknya, yang jauuh lebih baik dan lebih keren sudah menunggu kita di ujung sana.

Senada dengan perselingkungan. Akan terjadi jika dari kita mengijinkan ketidakamanahan dengan pasangan masuk ke dalam kehidupan kita. Ini bukan hanya pepesan kosong belaka, cobalah kita lihat dan resapi sejenak jika ada pihak yang getol melancarkan agresinya dan kita menanggapi dengan dalil apapun, maka akan terjadi hubungan terlarang tersebut pastinya. Begitu juga sebaliknya, ketika ada pihak yang mati2an bahkan sampai tak mempedulikan kesehatan jiwa yang bersangkutan dengan serangan yang tak henti2nya dan tak kenal menyerah, jika kita tidak  memberinya kesempatan hal tersebut masuk ke dalam kehidupan kita maka itu tak akan terjadi. Sekalipun dengan orang yang pernah/masih kita cintai.

Jadi, kuncinya adalah pengendalian diri sekalipun godaan sempat menggoyahkan pikiran kita. Pikir ulang, digelar dan digulung perasaan seluas2nya, agar nantinya kita mampu bertindak sesuai apa yang semestinya dilakukan. Bertindak dengan akal pikiran sehat tentunya. Baca juga cara menakhlukkan keraguan atas pilihan
#semoga bermanaat dan hidup bahagia

Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger