Entradas populares

Showing posts with label Dunia Kerja. Show all posts
Showing posts with label Dunia Kerja. Show all posts

Definisi bekerja

Definisi bekerja itu amanah. Tidak sedikit lulusan dengan titel sarjana sulit mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan impiannya. Tidak berarti yang bersangkutan kurang pintar, kurang beruntung ataupun kurang kurang yang lainnya. Lantas apa dong penyebabnya? salah satunya kebutuhan di dunia kerja tidak sebanding dengan lulusan. Fenomena ini seyogianya menjadi tamparan bagi para pekerja yang sudah dinyatakan berada di tempat yang nyaman dan aman. Bekerja di ruang berAC dan sederet fasilitas lainnya yang sangat kufur jika diingkari kemurahan-Nya.
---------------------------------------------------------------------
Definisi bekerja adalah ujian. Ujian sampai titik mana kita menjalani pekerjaan sesuai dengan koridornya? Apakah yang dicari sebatas uang dan uang? Apakah selepas finger print langsung menghilang ntah kemana asal absen terpenuhi full? ow ow ow...,
---------------------------------------------------------------------
Definisi bekerja adalah terapi. Terapi untuk melatih kesabaran ketika menghadapi rekan kerja yang semau udelnya. Terapi dari kekosongan pikir yang berimbang dengan gosip tralala tralalala. Terapi untuk tidak kewengen turu, yang berujung hidupnya hanya berorientasi mengejar dunia.
---------------------------------------------------------------------
Definisi bekerja adalah rejeki. Yaa rejeki karna transaksi di rekening selalu ada. Rejeki bertemu dengan orang baru. Rejeki dapat semprot dan komplen dari kanan dan kiri. Rejeki dapat gebetan bahkan bertemu dengan si tulang rusuk yang endingnya akan jadi tulang punggung. Eh..
---------------------------------------------------------------------
Definisi bekerja adalah belajar. Siapa bilang belajar kudu di bangku kuliah? belajar sesungguhnya adalah di dunia kerja. Di kampus sering jatuhnya mengupas teori, namun aplikasi nyata yang senyata-nyatanya ada di dunia kerja. Semisal, masa kuliah ga pernah dibahas bagaiamana cara menghadapi rekan kerja yang hobinya makan gaji buta? bagaimana belajar menghadapi sikap kolot si senior? yaa di dunia kerja kita belajar untuk berdamai dengan keadaan. Apapun keadaannya, pekerjaan harus selesai secara profesional sekalipun rasa berkecamuk di dalam dada. Yaa bekerja adalah belajar mengendalikan diri sendiri.
---------------------------------------------------------------------
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

hasil tak akan pernah mengingkari usaha

Hujan sore ini semakin syahdu ketika mendengarkan dendangan seorang kawan. Sambil mengulum senyum sambil angguk2 seraya nglegani apa yg ia ceritakan. Yaa kita hidup dimanapun nyatanya ada saja orang yg tak suka. Bekerja dimanapun pasti ada riak2 kesenjangan. Kesenjangan yg terjadi inilah yg mengawali setiap gesekan. Jika dari kita sadar diri akan kelemahan, instrospeksi diri akan kekurangan maka yg terjadi hubungan di tempat kerja akan kondusif dan nyaman. Jika yg terjadi sebaliknya? Maka kesenjangan yg seharusnya tidak terjadi akan menyulut akal sehat. Sehingga yg dipakai emosi dan emosi. Akal sehat luluh akan emosi dan prasangka.

Jika yg selama ini yg terlihat di TV para birokrat saling tuding dan mencari kesalahan pihak lain, hal terjadi tanpa kecuali di golongan rakyat jelata. Sore ini menyadarkan sepenuhnya, bahwa bekerja itu semata2 bukan hanya urusan gaji. Ada relasi, prestasi hingga reputasi yang akan mewarnai. Logika sederhana saja, berasal dr unit yg sama dg beban kerja yg sama maka tidak menutup kemungkinan outputnya beragam. Lantas yg salah siapa kok berbeda? Jawabnya simpel. Tidak ada yg salah.

Setiap pekerja mempunyai cara menyelesaikan masalah yg dihadapi dg cara masing2 sesuai dg kemampuan dan keahlian yg dimiliki. Jd jika outputnya jelek, maka hal yg perlu dikoreksi adalah diri sendiri. Bukan sebaliknya mengkambinghitamkan keberhasilan orang. Perlu digaris bawahi bahwa hasil tak akan pernah mengingkari usaha. Kalau mau hasil bagus selayaknya memperbaiki kemampuan diri, bukan memprovokatori orang lain untuk membenci.

4 cara menghadapai orang yang suka seenaknya di kerjaan

Dalam bekerja kita tidak dapat bersikap egois lantaran kita bersinggungan dengan hajat orang banyak, dengan kepentingan umum yang mana ada rule2 yang mewajibkan untuk berkompromi agar nantinya tidak saling merugikan. Terlebih kerjaan kita adalah kerja tim. Kerja yang terdiri dari beberapa orang yang satu dengan yang lainnya saling berhubungan erat. Ibarat sebuah mesin akan berjalan dan menghasilkan sebuah produk yang berkualitas jika semua komponen terdeteksi OK. 

Namun tak sedikit tipe orang yang seenak udelnya dalam bekerja. Minimnya pengawasan menjadikan jalan tol bagi yang bersangkutan untuk semaunya dan sesukanya. Yaa egois, tidak mau instrospeksi diri dan jika diingatkan maka akan emosi dan balik menyerang yang mengingatkan, padahal jelas2 salah. Capek pasti jika  berhadapan dengan orang yang memiliki tipe seperti itu, lantas sikap apa yang hendak ada untuk menghadapai orang yang suka seenaknya di kerjaan?

Tetep baik dengan si orang yang dimaksud
Kita yang dirugikan kok kita harus tetep baik? ga salah tuh? jawabnya enggak pernah ada kata salah. Berlakulah sebaik mungkin, singkirkan jauh2 rasa gondok yang kian meninggi lantaran ulah orang tersebut tak kunjung membaik. Namun sering juga dengan perlakuan baik tersebut justru yang bersangkutan tetep seenaknya. Kalau yang bersangkutan normal pikirannya, maka yang bersangkutan akan risi dan ga enak hati jika terus2an melakukan kecurangan dalam bekerja, namun jika yang terjadi sebaliknya pertanda ada yang gesrek di pola pikirnya.

Ngomong baik2
Tidak bisa dipungkiri banyak orang yang lemah terhadap makanan. Sesekali kita membawa makanan untuk yang bersangkutan tidak ada salahnya. Setelah keadaan mencair tancapkan inti yang kita maksud. Katakanlah sejujurnya apa yang menjadi ganjelan kita. Mencari solusi bagaimana caranya agar sama2 enak dan tidak ada satu pihak yang dirugikan akibat kelakuan curangnya.

Saling pengertian
Setiap orang pasti memeiliki kepentingan selain bekerja, entah uruasan anak ataupun sejenisnya. Namun apakah pas jika kita terus2an meninggalkan kerjaan utama dan menjatuhkan semua beban ke patner kerjanya? apa ga malu tuuh ma ayam? okeylah jika urusan keluarga mungkin bisa ditolerir namun jika terus2an urusan yang jauh dari urusan keluarga apakah ada orang yang kuat menjadi patner kerjanya? Dengan alasan ngurus ini dan itu seolah tak ada orang yang mampu melakukannya. Satu dua kali mungkin alasan konyol mampu diterima akal sehat, namun jangan tanya jika kesekian kali alasan konyol tersebut sampai ketelinga patner kerjamu yang bersangkutan akan percaya. Yang ada hanya ketawa, meskipun tak terlihat. Namanya patner kerja, yang bersangkutan paham dan tau batas kemampuanmu. Jadi ga usah berdalih dengan alasan yang tak masuk akal jika yang bersangkutan akan kehilangan respek terhadapmu. Andaikan yang bersangkutan pengertian tidak terus2an meninggalkan pekerjaan, maka patner kerja juga bakalan paham kok. Karna sejatinya setiap manusia memiliki kepentingan.

Tanamkan respect terhadapnya
Ga yakin deh jika terus2an meninggalkan kerjaan, hubungan harmonis akan tercipta di kerjaan? Jika sudah mulai rasa ga karuan yang mana lebih cenderung ke ilfeel, maka segeralah tanamkan sikap respect kepadanya. Bagaimanapun dia adalah sosok pejuang bagi kehidupan keluarganya. Ingin mencukupi kebutuhan keluarganya sekalipun dengan cara yang salah. Dengan sikap respect maka kita akan terhindar dari sikap benci. Sekalipun setiap yang bersangkutan pamit untuk ini dan itu hambar rasanya. 
Allah memberikan banyak jalan kepada kita untuk menjemput rejeki. Jika kita tidak pandai bersyukur maka kita hanya akan merasa kurang dan kurang. Kalau ditanya pasti kurang karena kebutuhan manusia tidak akan pernah habis terlebih di zaman yang hedonis ini. Lantas apa kuncinya? Yaa kuncinya tidak lain tidak bukan yakni bersyukur seberapapun rejeki yang diberikan Allah. Bukankah sudah dijelaskan bahwasanya ketika kita mensyukuri nikmat Allah maka Allah akan melipatgandakan nikmat tersebut? begitu juga sebaliknya akan diberikan azab yang pedih jika kita tak pandai mensyukuri nikmat dan karuniaNya. 

Nah rejeki yang diberikan Allah tidak terbatas akan materi. Kesehatan, keluarga bahagia, anak sholeh, sahabat baik adalah sederet contoh nikmat dan karuniaNya. Yuk pandai2 bersyukur atas anugrahNya yang tak mampu kita hitung ini? Salah satunya menjalankan amanah dan tidak berbuat curang di dalam bekerja. Dengan harapan mendapatkan hidup yang mudah, berkah dan kedamaian. Aamiin
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

ketika orang dalam lebih menarik

Ada disebuah titik dimana usaha maksimal dilakukan namun birokrasi kerjaan tetap saja rumit dan njlimet. Lobi kanan dan kiri pun sama saja hasilnya dan nihil alias zonk  adanya. Pengabdian tahunanpu tidak ada artinya sama sekali,  perkecualian jika mempunyai orang dalam.

Zona tersebut hanya berisi bosan dan bosan. Pura2 baik2 saja pun hanya akan bertahan itungan  jam. Rasa bosan itupun  akan berujung emosi yang entah muaranya dimana. Terlebih posisimu  selalu kalah dengan anak baru  yang punya "bapak" disana. Kita anak "yatim" mau mau marah dengan siapa? Mau menuntut keadilan rasanya pun akan sia2 belaka. Emosi  yang tak kunjung henti akan berakibat buruk bagi psikologis kita. Untuk itu kita bisa mensiasati dengan beberapa hal berikut:

Arahkan energimu  untuk hal positif
Menulis salah satu pelampiasan positif dari energi dan semangat 45 yang sudah kita bawa dari rumah. Semangat pagi tersebut akan mengubah emosi2  tersebut menjadi hal produktif. Menulis apapun yang akan melegakan pikiranmu. Sehingga pikiran dan hati tidak sumpek alias penuh sesak dengan aura negatif. Menulis artikel hingga mengikuti perlombaan yang berhadiah bisa dicoba dan dipraktekkan. Singkat kata, sinambi  menunggu  keajaiban di tempat kerja, kita alihkan dan fokus ke solusi yang produktif. Jadi menunggu kita tidak akan menjadi menunggu yang sia2 tanpa makna. Jika oneday  memang di tempat kerja sudah tidak dapat dipertahankan maka kita tidak akan kehabisan ide karna passion  kita sudah kita bangun. Ya menulis contohnya.

Realistis saja
Kenyataan memang tak selamanya indah bak rencana dan angan kita. Sudah waktunya move on dari keadaan yang menyakitkan  tersebut. Pikiran positif dan realistis harus selalu on-kan agar tidak gegabah. Maksudnya bagaimana? Sekalipun kita stag  di tempat kerjaan dan selalu kalah dengan mereka yang punya "bapak" tapi kita harus menimbang2  sebelum memutuskan untuk keluar. Keluar kerja sebelum mendapatkan kerjaan di tempat lain juga sama aja boong. Bukannya meniadakan masalah justru menambah masalah. Terlebih cicilan per bulan dan berbagai kebutuhan wajib dibeli.  Jadi, berpikirlah realistis wajib dilaksanakan dan dipunyai dalam pengambilan keputusan.

No Drama
Hidup kita mungkin sudah laksana drama sinetron, maka jangan menambahi untuk merunyamkan  hal tersebut. Tak perlu pula setiap orang tau akan derita kita. Cukup adukan semua kegalauanmu  padaNya. Kepada Sang Empunya kehidupan. Tuhan punya berjuta cara untuk menaikkan kita disebuah posisi tertentu. Itupun jika kita peka dan mau selalu berusaha. Karna usaha  keras tak akan pernah berujung dengan kesia2an. Hanya saja kita mau menunggu "kado" dari usaha kita atau tidak. "Sabarlah sejenak" kata Tuhan bisa berarti sejauh mana kita bersabar dan berusaha sekuat mungkin sekalipun kita dalam keterbatasan. Seberapa pantas kita mendapatkan kado terindah itu. Begitu juga dalam hal jodoh. Banyak misteri Tuhan yang kita ga pernah sangka2. Ribuan orang yang kita kenal, bisa jadi jodoh kita adalah sahabat kita sendiri, adik teman kerja, ataupun orang yang memang orang asing yang ga pernah sama sekali kita kenal. Yang jelas, setiap usaha pasti akan membuahkan hasil. Setiap puasa pasti akan ada masanya untuk lebaran dan mataharipun  akan ada masanya digantikan oleh rembulan di malam hari. Untuk  itu, ga perlu drama, yang diperlukan semakin dekatkan padaNya dan berkompromi dengan takdirNya agar senantiasa mudah dalam menjalani hidup yang indah ini.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

3 hal memerangi keadaan stag

Adakalanya kita berada dalam keadaan yang stag. Tak maju, tak mundur, tak naik bahkan tak bisa turun. Keadaan itu bukanlah sebuah keinginan kita namun harus kita lalui. Yang ada jika hati kita ga luas, kita akan putus asa yang endingnya merambat ke ranah tidak bersyukur akan nikmat Tuhan lainnya. Sebut saja birokrasi. Ketika kita sudah masuk ke dalamnya, siap ga siap kita harus mau mengikuti alur yang sudah mendarah daging didalamnya. Mau melawan tak bisa lantaran sudah tak berdaya, justru bisa jadi kita akan hanyut karena kita melawan arus. Namun jika bertahan, lama kelamaan zat anti body mulai sedikit2 menurun dan penyakit batin mulai berdatanganan. Lalu apa yang arus dilakukan untuk memerangi keadaan yang stag?

legowo
Hal tersebut bukan hal yang kita harapkan, namun harus kita lalui. Sabar sudah menjadi tameng sehari2. Namun sepertinya sabar saja kurang. Lebih sabar bahkan semakin  sabar yang harus kita lakukan. Ketika kita mampu sabar dan ihlas akan ketetapan Tuhan, maka dengan sendirinya akan tercipta sikap legowo. Dampaknya, kita akan tenang dan pasrah menerima apapun yang kelak terjadi di kehidupan kita.

Berfikiran positif
Legowo membawa kita semakin dewasa. Tak mudah menyerah dan putus asa. Menjadikan masalah yang kita anggap besar sekalee menjadi masalah yang uhh keciil. Masalah yang tak sepatutnya kita dramatisir secara berlebihan. Apapun pasti ada alasannya. Begitu dengan ketetapan Tuhan. Semua mempunyai alasan dan dasar yang begitu luar biasa. Pertanyaannya  hanya saja kita mau dan tidak berfikiran positif dan legowo? Berfikiran bahwa kita mampu mengambil hal2 baik sekalipun kita dalam himpitan keadaan yang tidak kita inginkan. Mencoba melawan mainstream yang sudah ada. Contoh kata “hitam”, kebanyakan orang memandang “hitam” adalah pekat, gelap dan tak menarik. Nah dari sini kita bisa mengambil alih fikrian kita mensugesti apapun menjadi hal lebih baik, salah satunya menjadikan “hitam” adalah eksotik. Begitu juga dalam permasalahan yang sedang dihadapi. Mengambil alih pikiran negatif dan menjadikan itu semua ke pikiran positif realistis.

Alihakan fokus perhatian
Ketika kita tak dapat berbuat apa2 yang seharusnya kita lakukan adalah alihkan fokus kita. Alihkan fokus fikiran dari hal2 yang membebani menjadi hal2 yang semakin menggairahkan dalam menjalani kehidupan. Keadaan yang membuat drop semangat, maka damaikanlah hatimu untuk melakukan hal2 yang bisa membuat kamu semakin bergairah menjalani kehidupan. Menyalurkan hobi menulis misalnya. Gali potensi yang ada di dalam dirimu  sedalam2nya apa yang bisa dilakukan sebagai “pelampiasaan” atas ketidakpastian  yang sedang membelit kita. Luapkan semua uneg2 ke hal2 yang bisa menjadikan kita lebih produktif.

     Legowo, befikiran positif dan mengalihkan fokus pikiran adalah jurus jitu ketika kita terjebak di zona ketidakpastian bahkan zona lemah tak berdaya lantaran keadaan menggantung setatus kita. Setatus “anak kecil” yang tak kunjung diperhatikan oleh “orang tuanya”. “Anak kecil” yang tak dapat memahami cara pikir “bapak ibunya”. Baca juga cara menjalin teamwork
#semoga bermanfaat dan hidup bahagia

Cara Enjoy di Tempat Kerja

Tujuan manusia bekerja untuk mendapatkan uang/upah. Jika bekerja dilandasi dengan niat ihlas dengan akar Tuhan-Nya, maka bekerja tersebut bisa menjadi sebuah ibadah. Permaaslahannya tidak semua orang bisa nyaman di lingkungan kerja. Sehingga tidak sedikit yang nggresulo terhadap situasi yang ada. Lalu bagaimana caranya agar enjoy di tempat kerja, bisa sesante kayak di pante, tapi tugas tetep beres..?

 Bangun mood ceria di pagi hariMood yang baik di pagi hari akan berdampak dalam aktivitas kita. Katakan pada diri anda, “hari ini akan menjadi hari yang indah”. Diyakini atau tidak hal tersebut akan masuk ke dalam alam sadar lhoo.

Ubah  mindset
Ubah mindset anda tentang rekan kerja yang menjengkelkan menjadi rekan kerja yang menyenangkan. Geser mindset anda tentang tumpukan tugas di meja kerja menjadi sesuatu yang aduhaiii untuk dikerjakan. Serta balik mindset  anda yang spaneng menjadi woles. Bukan berarti woles = kerja sesukanya lho..! woles disini maksudnya tentang cara pandang dalam menyikapi situasi tertentu. Tujuannya agar tidak cepat emosi, lelah bahkan stres. Ga’ mau kan bekerja kok malah jadi “stres”? tak lupa ganti mindset anda tentang “gerahnya lingkungan kerja” menjadi “dingin dan syejuknya kantorku”

 Skill = daya tawar
Gaji tidak menutup kemungkinan menjadi salah satu hal yang membuat orang semangat bekerja. Lalu bagaimana nasib orang yang bergaji kecil? Bagaimana caranya agar yang bersangkutan tetap smangat dan enjoy? Jalan keluarnya yakni  mengasah dan menambah kemampuan diri agar bisa lebih kompeten. Dengan skill kita yang kompeten, kita akan mempunyai daya tawar. Kembangkan kemampuan sebanyak2nya. Segala sesuatu yang berhubungan/tidak dengan pekerjaan yang sekarang. Kenapa? Karena jika kita serius menekuni suatu hal, maka akan lebih maksimal hasilnya. Jikalau-pun apa yang menjadi minat kita tidak sejalur dengan pekerjaan kita sekarang, hal tersebut bukanlah sebuah permasalahan. Justru bagus kann, karena banyak ilmu2 baru yang bisa kita kembangkan. Sehingga pikiran tentang gaji kecil akan teralihkan dengan sendirinya di “selingkuhan” (red: minat) yang baru.

Kebahagiaan tidak selalu identik dengan materiBanyak hal yang bisa dikembangkan jika kita ingin gaji  yang “cukup”. Tuhan Maha Kaya. Tuhan akan memberikan rizki bagi hamba-Nya yang mau berusaha. Katakanlah dengan minat kita yang baru, missal TI. Kita bisa meng-explore kemampuan dengan cara baca2 buku, arikel ataupun blajar otodidak. Karna tidak semua orang bisa meng-instal PC/lepi kan, nah itu menjadi peluang yang begitu menantang tentunya. Diawali dengan meng-instal PC/lepi milik kawan bisa merembet kemana2 loh., hasil kerjaan yang bagus dan pelayanan yang memuasakan tentunya akan menjadi selling point tersendiri. Dalam hal ini penekanannya terletak pada pengalihan pikiran tentang gaji kecil tersebut. Bukankah gaji kecil + gaji kecil = gaji banyak?? tak lupa ditambahi syukur yang banyak agar lebih barokah.. 

OptimisDengan memulai hari2 dengan membangun mood  yang baik, mood positif maka akan berdampak dengan mindset  kita terhadap hal apapun. Dari ubahan mindset ini akan mengantar kita untuk mengasah kemampuan sehingga kita bisa mempunyai “daya tawar”. Dengan “Daya tawar” yang kita miliki akan menjadikan kita bisa memilih sumber kebahagiaan mana yang ingin kita pilih. Dan jika kita bener2 mendalami makna hidup sejatinya kehidupan tidaklah identik dengan materi. Dengan legowo-nya dan luasnya pikiran menjadikan hidup kita semakin optimis. Sepahit apapun dan seberat apapun tetep-lah enjoy, karna yang bersangkutan paham bahwa akan “ada pelangi setelah hujan badai”..

Berhentilah fokus terhadap masalah yang dialami. Mulailah mencari solusi agar dengan cepat segera hengkang dan menemukan solusi terbaik.
Sebagai ilustasinya: kita terpeleset dan jatuh di kubangan air. Lalu, apa yang hendak di pilih?
     A. Tetep bertahan di kubangan air?
     B. Menunggu sampai ada orang yang menolong?
     C. Bangkit, bersihkan pakaian dan lanjutkan perjalanan?

Jawabannya tentunya sangat beragam, jawaban A mengisyaratkan bahwa yang bersangkutan sangat mendramatisir setiap masalah yang hinggap di kehidupan-nya. Jawaban B mengindikasikan kalau yang bersangkutan manut dengan orang lain atau tidak punya pendirian. Sedangkan jawaban C menjadi simbol kalau yang bersangkutan adalah orang yang lebih suka mencari solusi masalah daripada larut dalam masalah yang bisa jadi semakin menambah masalah. Hidup ini indah bagi orang yang mau memahami bahwa masalah2 akan membentuk kita menjadi orang yang tangguuh dan tak mudah terkalahkan.
#Semoga bermanfaat hidup bahagia

Cara Menjalin Teamwork di Dunia Kerja


Tidak semua orang bisa “melebur” di dalam teamwork di suatu perusahaan. Latar belakang karakter, attitude, budaya daerah asal sedikit banyaknya akan berpengaruh dalam keseharian. Tak kenal maka tak sayang, mungkin itulah filosofi yang bisa digunakan untuk memecahkan kasus diatas. Namun apabila hitungan lebih dari 12  bulan apakah itu masih berlaku??
Penyesuain harus dilakukan bagi karyawan baru dan karyawan lama. Bagi yang baru jelas bin mutlak ia harus pandai2 melihat bagaimana culture di tempat kerja dan menyusaikannya, bagi yang senior tentunya jangan merasa sok okey dan semau gue,. Keduanya harus pandai2 ngerem ego agar keharmonisan dalam bekerja tercipta.
Lalu apa yang harus dilakukan, jika sudah terlalu lama bersama namun kemistri tak kunjung tiba??
v   Mengalah untuk menang
Bersikaplah legowo dan  berhati lapang. Kita harus menerima apapun kondisi rekan kerja kita.  Kesan pertama bukan penentu. Katakanlah pada diri anda, bahwa dia akan menjadi tim yang solid. Dan mulailah mengaplikasikan karakterisitik seorang patner kerja yang mengasyikkan.
v   Ubah persepsi
Ubahlah persepsi anda terhadapnya. Dengan cara membalik kesan anda sebelumnya. Jika kesan awal dia adalah orang yang males dan ogah2an bekerja menjadi rekan kerja yang rajin dan mempunyai etos semangat kerja yang tinggi. Perlu disadari segala sesuatu  PASTI ada alasannya.
v   Dalami kepribadiannya
Bukan berarti kita harus kepo dan cari tau tentang dia setiap saat lho.., bukan berarti harus tau pacarnya sekeren apa?, warna favoritnya apa?, ukuran sepatunya berapa?... (upz nglantur J ...)maksud disini adalah bicaralah heart to heart, bisa dengan jalan makan siang bersama. Di situasi yang nyaman tentunya segala kekakuan akan melumer dengan sendirinya. Jika sedikit tabir tentangnya sudah ada di tangan, tentunya akan lebih mudah untuk melanjutkan komunikasi ke tahap yang lebih dalam.
v   Jangan melulu mbahas tentang kerjaan
Kita sudah sedikit tau tentang dia, missal hobi yang bersangkutan. Katankanlah dia hobi motret. Kita bisa mengawalinya dengan sebuah pembicaraan tentang dunia fotography. Missal: tak disangka lihat poster tentang perlombaan foto, atau ada tempat wisata baru yang bagus view-nya dll. Dengan cara tersebut teman kita pasti akan tertarik dan bersemangat dalam obrolannya. Hal tersebut bisa mengindikasikan dan mengerucutkan karakter anda adalah patner kerja yang asyik, patner kerja yang berwawasan luas.
v   Katakan “aku tanpa-mu bagaikan butiran debu..”
Tentunya jangan di telaah secara mentah2 ya, jika iya bisa jadi ia akan risih terhadap kita bahkan ilfil. Ketika tahapan2 diatas sudah dilalui, otomatis kondisinya sudah mencair tentang image dia di dalam otak kita, begitu juga dengan dia, mungkin. Nah selanjutnya jika sudah sama2 selow dan merasa sama2 merasa asyik, selanjutnya rembug bersama suasana kerja seperti apa yang sama2 didambakan. Katakan dan utarakan apa yang anda inginkan di dalam tim ini, tak lupa meminta feedback dari dia agar terciptanya keselarasan dalam bekerja. “Kita tidak bisa berdiri sendiri. Kerjaan kita bakal keteteran jika salah satu dari kita ga’ ada”.

Kuncinya hanyalah satu, tidak lain yakni komunikasi. Bagaimana cara mengkomunikasikan dan bagaimana cara berkomunikasi. Jika kita menggunakan kedua hal tersebut tepat dan pas, inshaAllah kita akan memiliki teamwork yang solid. Dan bekerjapun akan menjadi nyaman, bukan beban.

#semoga bermanfaat hidup bahagia

Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger