Entradas populares

dinamika pertemanan

Dinamika kehidupan ini sangat seru dan menarik. Ketika masa kanak-kanak takut jika ditinggalkan teman, namun sebaliknya ketika sudah memasuki dunia dewasa akan lebih lega ketika  "tidak punya teman". Zaman sekarang banyak karakter teman yang unik seperti teman toxic, teman berbulu domba, bahkan ada teman yang kayak jalangkung. Ironisnya kita sering terjebak mana teman sejati, teman yang pura-pura baik, teman yang baik kalo ada maunya dan lainnya. 

Mungkin dari kita sudah pernah merasakan menjadi korban atas nama teman, entah dimanfaatkan ataupun dicurangi. Ada di sebuah kondisi kita dimungkinkan untuk tidak bisa memilih teman, namun kita tetap bisa menjaga kewarasan. Caranya? Yaps kita minta sama yang punya teman kita yakni Allah. Kita minta perlindungan sama Allah atas apa yang nampak dan tidak dari siklus pertemanan yang sedang dijalani. Minta sama Allah semoga kita terhindar dari sifat dholim, jahat, "maksiat", dan khianat. 

Melibatkan Allah dalam setiap hal yang kita lakukan itu menenangkan dan membahagiakan. Kita akan merasa slow dengan semua takdir yang Allah berikan, kita akan yakin bahwa semua adalah skenario terbaikNya sekalipun kita harus kehilangan teman. Ketika kita meminta sama Allah untuk dijauhkan dari teman yang dholim maka jangan kaget ketika jalannya kita mengalami masalah dengannya setelahnya. Yakini semua adalah alur ceritaNya. Kadang, permasalahan itu bentuk takdir baik satu untuk mengatasi takdir yang lainnya. Ketika sudah pasrah maka apapun yang akan terjadi dengan pertemanan kita itulah yang terbaik.

People come and go itu nyata, jadi menyikapi kehilangan dan menemukan teman baru itu sewajarnya saja. Semua ada massa-nya, semua masa ada waktunya, so enjoy  aja! Yakini kita suatu saat akan disatukan dengan teman yang supportif, teman yang tulus dan teman yang satu frekuensi. Meskipun tidak setiap saat contact namun tidak bisa dibohongi bahwa ikatan jiwa kita dekat, mudah empati dan ringan di doa. Jika kalian sudah mendapatkan jenis teman seperti itu maka jangan sampai melepaskan, karna mereka adalah bentuk rejeki Allah yang tidak main-main berkahNya.    

*dampak buntu nulis tesis

Jangan Terlalu PD dulu ah..

Pernah kah diantara kalian punya teman tapi kita ngerasa secara penampilan dya ga update, beli barang ya sewajarnya aja, ga hedon, bahkan cenderung ga tergiur ketika sekitarnya beli ini dan itu?. Singkat kata dya lain lah dengan teman pada umumnya. Nah kalo dari kalian ada di posisi itu jangan sekali-kali kamu rendahkan dya!. Meskipun kamu sudah bertahun-tahun kenal dengan dya tapi kamu sejatinya hanya tau apa yang nampak di luaran tentang dya. Ada banyak kisah di hidupnya yang memang tidak ingin ia share ke umum, termasuk kamu. Dya hanya membagi kisah pilu, drama yang sedang ia lalui, olengnya dya, bahkan hal-hal ga jelasnya dya ke teman-teman terdekatnya, iya teman-teman pilihannya.

Tipe orang ini cenderung berlawanan dengan karakter pada umumnya, but really she/he can enjoy her/his life. Tentunya orang ini sangat tidak tertarik dengan kehidupan orang lain, keculai kalo yang berkaitan dengan dirinya. Mau orang mau pakai tas blink-blink, bulu mata anti badai, mobil dengan strobo dll dya ga akan tertarik. Kesannya dya sombong tapi tidak wahai teman-teman. Dya sejatinya hanya ingin fokus ke goals dalam hidupnya saja, dan hidupnya terlalu menarik untuk ia acuhkan.

Sekali lagi, jangan terlalu PD dan merasa paling hebat ya lantaran kamu paling tinggi dan menawan dibanding temenmu yang mempunyai karakter seperti itu. Sebaliknya kamu sepatutmya siap-siap manakala kesombonganmu selama ini akan ia balas dengan prestasi-prestasi yang selama ini ia keep. Oh ya orang tipe ini juga biasanya kalo bertememan awet dan selalu deep. Jika kamu kok ga bisa deep sama dya berarti kamu memang bukan kriteria teman baik menurutnya. Hidup ini sederhana, kalo ingin dihargai ya mulailah menanamkan simpati, kalo ingin disayang ya mulailah dengan ketulusan. 

*ngetik sambil nunggu hujan reda...

Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger