Entradas populares

Restart part 2

Aku belajar dari dia yang suka meagung2kan ibadahnya untuk menjadi orang yang tawadhu'. Bagaimana mempertebal keimanan tanpa menghakimi ibadah orang lain yang terlihat oleh mata sangat minim namun pandangan mata itu  bisa saja bias. Tidak semua orang memiliki karakter yang gemar memamerkan apa yang ia kerjakan ataupun vokal terhadap yang dilakukan, sebaliknya banyak sebagian orang lebih nyaman ntuk menyembunyikan  hal2 yang berkaitan dengan penghambaan dengan Tuhan, ia hanya ingin menikmatinya seorang diri. Bermunajat kepada Allah pemilik skernario amazing ini. Jangan sampai niatnya menasihati orang lain tapi ujungnya menyakiti orang lain dan malah merusak pahala diri kita. Geli sendiri sih bila berhadapan dengan karakter orang ini. Setiap manusia berhak untuk berubah kok, dan semua butuh proses. Begitu pula hidayah untuk seseorang datangnya tidaklah bersamaan. Bersyukur kalau hidayah datang terlebih dahulu di hidupmu namun bukan berarti kamu boleh menghakimi orang yang masih otw menjemput hidayahnya 
Pahamilah, "kita tidak dimintai pertanggungjawaban atas dosa orang lain di akhirat kelak"

Aku belajar menghandle diri tetep sehat dari toxic peoples maupun lingkungan sekalipun psikis yang jadi taruhannya. Kita tak mampu  mengatur alur hidup, yang bisa kita atur adalah pikiran kita untuk selalu stabil dan positif. Semua yang terjadi sudah menjadi puzzle garis hidup yang satu dengan lainnya saling terkait sehingga membingkai menjadi hidup yang awesome. Tak pernah kuduga pula berhadapan dengan orang yang keadaan kejiwaannya sedang tidak baik2 saja. Hobi berburuk sangka, menyimpulkan sesuai kehendaknya, berfikir semaunya, menyalahkan orang lain dan ujungnya fitnah dengan segala drama yang ia bangun. Sekali dua kali masih bisa mentoleririnya namun bila bertahun2 keadaanya tidak berubah bahkan malah semakin parah maka keluar dari zona tersebut pilihan terbaik. Tak perlu lagi rasa takut gosip yang akan berhembus karena yang terpenting adalah menyelamatkan kesehatan jiwa kita untuk tetap stabil. 
Begitu juga dengan lingkungan ataupun keadaan yang memiliki budaya curang. Jika kita korbannya maka wajar bila kita sakit hati. Tapi lagi2 ini diluar nalar kita untuk mengahandle kejadian amazing yang datang entah kapannya. Untuk itu peka terhadap diri sendiri dan memilih untuk stay safe & stay healthy its more importhan than overthinking untuk mendramatisiri keadaan. 
Pastikan, "tetep fokus pada tujuan hidup karena hanya kitalah yang dapat merealisasikannya".

Aku belajar makna nrimo dari mereka yang hobi nyinyir, menganggap orang lain rendah, memprovokasi kebencian dan merasa dirinya diatas segalanya. Analoginya tidak jauh dari peribahasa "seperti katak dalam tempurung" lantaran kita tidak menjalani hidup layaknya versi mereka lantas mereka bebas semaunya yang menyedihkan sebenarnya justru "katak" itu sendiri karna ia terkurung di sebuah tempat yang minim sekali terpapar perkembangan informasi. Katak hanya hidup dengan versi yang ia miliki sehingga ia merasa sudah ada diatas angin, sudah paling hits dan paling sempurna. Miris dan ini sungguh banyak terjadi. Mengambil kesimpulan satu sisi dan menghakimi semaunya sudah pasti menjadi rutinitas karakter ini. Kita perlu menguasai ilmu pengetahuan sebanyak mungkin namun ada yang lebih utama darinya yakni mampu menerima perbedaan, saran, kritik dan masukan. Hidup ini tidak hanya tentang anda saja. Kita sama2 menghiruo udara di bumi yang sama, makan masih menggunakan tangan, minum masih melalui mulut, melangkah masih kanan dan kiri secara bergantian dan itu sama dilakukan oleh hampir semua makhluk bumi yang disebut manusia. Lantas apa yang Anda sombongkan? 
Ketahuilah, habit "menghakimi orang lain bukanlah sebuah prestasi membanggakan, sebaliknya hal tersebut justru hal tersebut bernilai murahan, bukankah semua manusia sama dimata Allah melainkan taqwanya? Lantas mengapa Anda masih jumawa?"
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

Restart kehidupan part 1

Ketika kisah asmaramu tak semulus jalan kampung yang habis diaspal, ketika perekonomianmu tak selancar grojogan talang udan, ketika persahabatanmu tak seindah kisah para selebgram, ketika mimpimu tak mudah engkau gapai, ketika kehadiranmu tak selalu didambakan, ketika kemunafikan sudah mengukungmu, ketika dunia sudah mencudangimu, ketika eksistensi dipuja diatas segalanya, ketika ketentraman sudah menjadi barang langka dan ketika tangan lebih tajam daripada belati maka ketahuilah ini adalah alarm bagimu untuk me-restart kehidupanmu. 

Mempersempit lingkar pertemanan, memsterilkan pertemanan dari kemunafikan, meng-unfollow akun2 yang bikin nyinyir, berempati dengan urusan orang lain sesuai porsinya, menanamkan kesadaran diri sepenuh hati akan kodrat manusia yang memang tidak sempurna, dan menghadirkan Tuhan dalam setiap langkah adalah rangkaian dari kata restart untuk hidup kali ini. 

Corona mengajarkan kita untuk ber kontemplasi dan menyadarkan hakekat dan tujuan hidup yang tidak tau akan berakhir di angka berapanya. Tahun2 sebelumnya 24jam/7hari dihabiskan untuk urusan dunia dunia dan dunia hingga kita lupa bahwa dunia yang kita agung2kan ini adalah persinggahan sementara dan fana. Mati2an cara digunakan untuk bisa [dianggap] eksis di depan manusia yang ujungnya kelimpungan jika penilaian orang lain itu berlawanan dengan harapan. 

Oey... sadarkah kita bahwasanya kita sudah melupakan Tuhan yang sudah memberikan apapun yang kita butuhkan. Melupakan berbagai nikmat yang kita sendiri tak bakal mampu untuk menghitungnya. Menjadi budak dunia dengan segala problematikanya tanpa mengindahkan akhiratNya. 

Dan sekarang apa yang terjadi? Dunia yang selalu kita agung2kan ini dipaksa untuk beristirahat sejenak dan kita yang ada di dalamnya diberikan kesempatan kedua untuk memperbaiki hubungan dengan Tuhan. Waktu yang selama ini digunakan untuk bekerja, bersosialita, bergaul, dan serangkaian kegiatan yang menjauhkan dari Tuhan kini tak mampu lagi kita lakukan. Work from home, mall dan tempat asik2 ditutup dan kita dipaksa di rumah sejenak. 

Masa adaptasi #dirumah ajapun tidak mudah mengingat sudah menjadi habit bagi kita selalu melakukan kegiatan rutin di setiap hari2nya dan sekarang sangatlah terbatas. Dan tahukah kamu bahwa ini adalah moment termanis? Mengapa? Allah memberikan waktu bagi kita selama 24jam untuk selalu mengingatNya. Kita habiskan waktu tersebut untuk menunggu panggilanNya.

Kita diberi waktu untuk quality time dengan keluarga. Kita disadarkan bahwa tak ada hal tenang kecuali saat mengingatNya. Dan yang terjadi sekarang adalah salah satu wujud nyata dari rasa sayang Allah kepada kita. Allah tidak ingin kita menjauh, semakin "kotor" dan skenarioNya pun sungguh awesome. 
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger