Hanya karna tidak pernah memposting liburan lantas dianggap cupu. Hanya karna tak pernah posting kulineran dianggap hidupnya ngirit. Hanya karna tak pernah posting kongkow dengan temen2 di tempat yang lagi Hits lantas dikatakan ansos. Eaalaaaaahhhh. .. .
Pemenuhan kebahagiaan setiap manusia itu beragam. Ada yang memang shopaholic, ada yang bahagia jika berhasil mengeksplor destinasi wisata yang belum banyak dikunjungi orang2 dan ada pula yang sekedar rebahan di teras belakang rumah. Lantas apakah kesemuanya salah? Ga lah yaaa semua bergantung kebutuhan masing2. Yang salah jika merendahkan orang lain karena tak seperti dirinya.
Apa ya kita tau, mereka yang nyaman dirumah itu justru type orang yang suka quality time? Apa ya kita tau kalau orang sering kena bully ansos ternyata dya justru sudah kemana2 tp tak memposting di medsosnya? Ah memang kok ya, mulut dan lidah manusia itu tajem. Dan pikiran manusia sering menyimpulkan apa yang sekiranya terlihat diluaran saja.
Apa ga malu tuh, sering menertawakan bahkan menggunjing temannya hanya karna ia ansos dikarenakan orang tersebut ga suka keluar rumah. Bisa jadi dunia dya ya di rumah itu. Siapa tau dya sudah menemukan tempat ternyaman, suasana hangat, keadaan tentram ditambah keluarga yang support. Ah surga sekali kalo gitu mah.
Nah mereka yang suka menggunjing barangkali memang belum pernah merasakan posisinya yang pada akhirnya hanya bisa ngecap bahwa ia adalah ansos, kuper dan ga gahul seperti dirinya. Suasana bak surga dunia tersebut ga bisa diutarakan lewat gambar, video, maupun captions. Yang bisa merasakan ya yang bersangkutan. Wajar dong kalau yang bersangkutan ga pernah posting2. Bagi dya cukup lah untuk dirasakan dirinya saja.
Nah mereka yang suka menggunjing barangkali memang belum pernah merasakan posisinya yang pada akhirnya hanya bisa ngecap bahwa ia adalah ansos, kuper dan ga gahul seperti dirinya. Suasana bak surga dunia tersebut ga bisa diutarakan lewat gambar, video, maupun captions. Yang bisa merasakan ya yang bersangkutan. Wajar dong kalau yang bersangkutan ga pernah posting2. Bagi dya cukup lah untuk dirasakan dirinya saja.
Sekalipun sering diremehkan hal tersebut tak menjadikan orang tersebut down loh, kok bisa ya? Karna meremehkan orang lain sejatinya hanya untuk orang yang rendah, yang hatinya tak utuh, yang jiwanya tak bersih. Ya kalik klo hatinya bersih dya mau ngurusi urusan orang lain. Ya kalik kalo dya orang yang baik mau makan bangkai saudaranya sendiri.
Dan gimana coba kalo orang yang selalu dianggap rendah itu tetiba ngabari kalau mau melakukan perjalanan spiritual yang ga kaleng2 lagi yakni ke luar negeri. Apa ga malu tuh slama ini nggunjing ini itu,? Mau ditaruh dimana tuh muka? Mau cari celah pembelaan apalagi coba? Ya itulah salah satu menariknya kehidupan, unpredictable.
Menjadi orang yang diremehkan itu membahagiakan kok, kalau kita itu sehat lahir batin kita pasti hanya akan senyum nyengir plus geli melihat tingkah mereka. Kita sudah menyita waktu mereka karna memikirkan kita dengan segala sudut negatifnya. Sedangkan real yang terjadi jauuuuh dari asumsi mereka.
Dan aku pernah ada di posisi ini, dan aku ora popo kok diremehne. Sekalipun diawal agak nyesek tapi karna sudah terbiasa diberitain yang enggak enggak jadi lama kelamaan kebal. Satu hal kita tak pernah mampu membuat orang lain beranggapan positif terhadap hidup kita. So enjoy ajaaaa. Berikan senyuman termanis ketika ketemu dengannya. Jika sudah iklas, maka do'akan dya semoga Allah memberikan kebahagiaan untuknya, sesungguhnya orang yang suka meremehkan orang lain adalah ciri orang yang hidupnya tak bahagia. Kasihan kan..., jadi sudah tau kan siapa yang justru dalam keadaan yang mengkhawatirkan? Yaaa keadaan orang yang hobi meremehkan dan merendahkan orang lain.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia
0 comments:
Post a Comment