Entradas populares

tau apa sih anda tentang hidup saya?

"Kakean milih sih koe. . "

"Kurang2i lehmu kerjo. . "

"Standare jo duwur2. . "

"Eling wes tuo. . "

"Kae kancamu SD anake sing mbarep wes kelas 6.."

"Gek2 koe ra normal.. "

"Gek ndang, nunggu opo? .. "

"Dst.. "


Ah tau apa sih anda tentang hidup saya?  Anda menyimpulkan dari yg terlihat di luaran saja kan? But it's okey & no problem.  Memang netizen tercipta untuk jadi komentator ataupun jadi hakim di hidup kita. Sakit hati adakalanya muncul dan hal tersebut wajar tapi ga usah lama2 lah ya..


Kemampuan mereka julid tidak bisa diragukan. Anggap saja semua kejulidan adalah doa baik untuk kita hanya saja diksinya anti mainstream. Kalau dikit2 dimasukin ke hati lama2 capek kan ya, mending di-aamiin-kan saja.


Wajar kalo mereka julid, mereka hanya tau perjalanan per chapter di kehidupan kita sekilas jadi maklumi saja apabila mereka sesuka hatinya komen. Kalau mereka tau detail tentang hidup kita kayak keluarga dan sahabat terdekat maka ga mungkin mereka akan se julid itu.


Para netizen memiliki standar hidup untuk orang lain yang dilihatnya, apabila tidak sesuai dengan standarnya maka auto nyinyir dan itu tidak berlaku bagi dirinya. Ah licik amat sih buk.. 
Kuliah lebih dari 4 tahun, salah
Cepet lulus kuliah tp belum dapat perkerjaan, salah
Kuliah namun jadi ibu rumah tangga, salah
Kerja pindah2, salah
Nikah muda, salah
Nikah di umur matang, apalagi
Ninggalin ortu karna pekerjaannya di luar pulau, semakin salah
dst.

Sampai matahari terbit dari baratpun, tetap saja akan ada orang yang tidak suka dengan kita sebaik apapun kita. Memang kita tidak didesain kemampuannya untuk membuat people in the world suka kita. Jadi kalau udah tau faktanya seperti itu woles aja dah. 

Kalau tipe macam orang yang susah mengekspos pencapaian diri di medsos maka akan mendapatkan kesimpulan dari netizen yakni hidupnya ga keren, ga update, dan cupu. Tapi tidak mengekspos pencapaian diri ini juga bagian dari pilihan hidup. 

Tipe macam ni ga ambil pusing dengan penilaian netizen yang ga dekat secara personal. Mengingat berada di tengah hangatnya keluarga dan sahabat yang tulus  udah lebih dari cukup. Quality time dengan mereka, ngobrol hati ke hati adalah hal mewah nan berarti. Ia akan sangat terbuka dengan orang yang ia percayai yakni keluarga dan sahabat dekatnya. 

Panasnya hujatan tak akan menjadi arti manakala banyak doa baik. Ketulusan itu tau kok harus kemana ia pulang dan bermuara. Komunikasi bisa dibangun setiap hari melalui doa yang terpanjatkan. Doa yang mengangkasa inilah yang menjadi perekat hubungan yang sudah terpisah jarak. Doa pulalah yang mendekatkan rasa yang ada. Dan doa jualah yang menguatkan. 

Mau seburuk apapun kejadian, asal ada keluarga dan para sahabat yang tulus maka akan tetap baik2 saja. Mereka tidak menghujat namun mereka menjernihkan tatkala kita butuh pertimbangan. Walaupun sama2 sibuk namun mereka akan selalu ada buat kita, tanpa kita minta. Emejing kaaaan. 


Kasih sayang dari keluarga dan para sahabat yang tulus itu nikmat yang tak dideskripsikan betapa besarnya. Betapa beruntungnya kita apabila ada diposisi tersebut. Dan aku yakin semua manusia diberikan kesempatan yang sama yakni memiliki keluarga dan sahabat hanya saja cara men-treatment nya beragam. Mereka itu bak rezeki yang setiap manusia memilikinya.


Hal sederhana yang bisa membuat kita bahagia adalah mendoakan orang2 tercinta kita. Sebenarnya tidak terbatas hanya untuk orang2 tercinta namun untuk para haters pun bisa. Jangan do'akan haters jadi celaka namun mintalah hidayah kepada Allah untuk mereka. Sayang sekali rasanya waktu yg diberikan Allah untuk mencari bekal di dunia ini hanya dihabiskan untuk membenci. Membenci orang yang sebenarnya ia tak tau secara detail real nya bagemana. But mendoakan haters secara tulus iklas itu tidak mudah. Dibutuhkan hati yang lapang dan jiwa yang besar. Apakah salah jika yg selalu diusik tersebut mendoakan jelek untuk haters nya?


Disisa waktu kesempatan hidup di dunia ini mari kita maksimalkan untuk berbuat baik. Stop mencampuri urusan orang lain. Selagi orang lain tidak merugikan kita maka stop nyinyiri hidup mereka. Kita ga pernah tau sedalam apa usahanya? Setinggi apa motivasi hidupnya? Sekuat apa pengorbanannya? Seberat apa beban hidupnya? Segetir apa rasa yang berusaha ia hadapi? Sekalut apa pikiran ia? Dan seberapa kuat ia menekan egonya? Kita tak pernah tau rasanya mereka karna kita adalah kita dan mereka adalah mereka. Yuk jadi netizen yang baik, netizen yang lunak hatinya dan netizen yang bijak. 
*thanks to Allah

hobi meremehkan orang lain adalah ciri orang yang tak bahagia

Hanya karna tidak pernah memposting liburan lantas dianggap cupu. Hanya karna tak pernah posting kulineran dianggap hidupnya ngirit. Hanya karna tak pernah posting kongkow dengan temen2 di tempat yang lagi Hits lantas dikatakan ansos. Eaalaaaaahhhh. ..  .

Pemenuhan kebahagiaan setiap manusia itu beragam. Ada yang memang shopaholic, ada yang bahagia jika berhasil mengeksplor destinasi wisata yang belum banyak dikunjungi orang2 dan ada pula yang sekedar rebahan di teras belakang rumah. Lantas apakah kesemuanya salah? Ga lah yaaa semua bergantung kebutuhan masing2. Yang salah jika merendahkan orang lain karena tak seperti dirinya. 

Apa ya kita tau, mereka yang nyaman dirumah itu justru type orang yang suka quality time? Apa ya kita tau kalau orang sering kena bully ansos ternyata dya justru sudah kemana2 tp tak memposting di medsosnya?  Ah memang kok ya, mulut dan lidah manusia itu tajem. Dan pikiran manusia sering menyimpulkan apa yang sekiranya terlihat diluaran saja.


Apa ga malu tuh, sering menertawakan bahkan menggunjing  temannya hanya karna ia ansos dikarenakan orang tersebut ga suka keluar rumah. Bisa jadi dunia dya ya di rumah itu. Siapa tau dya sudah menemukan tempat ternyaman, suasana hangat, keadaan tentram ditambah keluarga yang support. Ah surga sekali kalo gitu mah.

Nah mereka yang suka menggunjing barangkali memang belum pernah merasakan posisinya yang pada akhirnya hanya bisa ngecap bahwa ia adalah ansos, kuper dan ga gahul seperti dirinya. Suasana bak surga dunia tersebut ga bisa diutarakan  lewat gambar, video, maupun captions. Yang bisa merasakan ya yang bersangkutan. Wajar dong kalau yang bersangkutan ga pernah posting2. Bagi dya cukup lah untuk dirasakan dirinya saja. 

Sekalipun sering diremehkan hal tersebut tak menjadikan orang tersebut down loh, kok bisa ya? Karna meremehkan orang lain sejatinya hanya untuk orang yang rendah, yang hatinya tak utuh, yang jiwanya tak bersih. Ya kalik klo hatinya bersih dya mau ngurusi urusan orang lain. Ya kalik kalo dya orang yang baik mau makan bangkai saudaranya sendiri. 

Dan gimana coba kalo orang yang selalu dianggap rendah itu tetiba ngabari kalau mau melakukan perjalanan spiritual yang ga kaleng2 lagi yakni ke luar negeri. Apa ga malu tuh slama ini nggunjing ini itu,? Mau ditaruh dimana tuh muka? Mau cari celah pembelaan apalagi coba? Ya itulah salah satu menariknya kehidupan, unpredictable. 


Menjadi orang yang diremehkan itu membahagiakan kok, kalau kita itu sehat lahir batin kita pasti hanya akan senyum nyengir plus geli melihat tingkah mereka. Kita sudah menyita waktu mereka karna memikirkan kita dengan segala sudut negatifnya. Sedangkan real yang terjadi jauuuuh dari asumsi mereka. 

Dan aku pernah ada di posisi ini, dan aku ora popo kok diremehne. Sekalipun diawal agak nyesek tapi karna sudah terbiasa diberitain yang enggak enggak jadi lama kelamaan kebal. Satu hal kita tak pernah mampu membuat orang lain beranggapan positif terhadap hidup kita. So enjoy ajaaaa. Berikan senyuman termanis ketika ketemu dengannya. Jika sudah iklas, maka do'akan dya semoga Allah memberikan kebahagiaan untuknya, sesungguhnya orang yang suka meremehkan orang lain adalah ciri orang yang hidupnya tak bahagia. Kasihan kan..., jadi sudah tau kan siapa yang justru dalam keadaan yang mengkhawatirkan? Yaaa keadaan orang yang hobi meremehkan dan merendahkan orang lain. 

Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger