Benar hidup ini bukan hanya tentangmu saja. Ada miliaran orang di sudut sana yang sama-sama sedang berjuang menjalani skenario kehidupan. Semua berjalan dan berproses sesuai ketetapanNya. Jika kemarin-kemarin hidupmu indah, menarik, diatas angin, higienis, anti polusi, tanpa cacat dan anti bau amis maka bersyukurlah. Kamu diberi kesempatan Allah untuk ada diposisi atas, posisi yang bisa jadi angan para duafa. Adakala keadaan nyaman tersebut membuat orang keblinger dan lupa diri. Sifat keangkuhannya muncul dan merasa posisi tersebut akan selamanya yang berujung mudah merendahkan orang lain. Apa yang tidak sesuai dengan kacamatanya langsung bar-bar kelakuannya. Dan satu diantaranya anda.
Bisa jadi anda hanya lupa bahwa hakikat Allah itu adil. Memberikan segala sesuatu seadil-adilnya. Ketika roda mulai turun kebawah, banyak kekawatiran yang bermunculan dari kita. Rasa yang selama ini nyaman dan semua tercukupi mulai sedikit demi sedikit pindah dari posisinya. Pertanyaannya, apa kabar anda sekarang? Selamat datang di keadaan kami yang keadaannya berlawanan dengan anda kemarin. Situasi dan kondisi yang selalu anda rendahkan dan kecilkan. Apakah kami dendam? tentu tidak.
Hidup bukan pula tentang dendam, namun hakekat hidup adalah tentang syukur dan penerimaan. Apapun keadaannya bila disyukuri akan tenang dan tentram sekalipun hidup dengan keadaan yang minim fasilitas. Begitu juga sebaliknya. Banyak tidaknya fasilitas tidak bisa dijadikan tolak ukur sedalam apa orang itu bahagia dan tentram. Jika anda diberi kesempatan hidup diposisi enak maka bersyukurlah, bukan malah sesumbar. Sebaliknya jika anda ada diposisi dalam keterbatasan maka bersabarlah dan terus memaksimalkan ihtiar bukan malah merutuki nasib.
Komponen hidup ini salah satunya masa/waktu. Akan ada waktunya untuk bahagia dan adapula waktunya dalam keterbatasan. Selagi diatas jangan sok, jika ada dibawah jangan minder. Semua akan berganti sesuai waktunya. Bagi Allah sangat mudah untuk memutar dan membalikkan waktu seseorang sesuai dengan ke-inginan-Nya. Tugas kita satu namun berliku yakni ihtiar terbaik dengan kesungguhan mengaharap Ridho-Nya. Tugas kita hanya untuk selalu bersyukur dan menerima takdir terbaik versiNya.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia
0 comments:
Post a Comment