Menyelami kehidupan sosial di lingkungan kita berada itu membutuhkan seni dan strategi tersendiri agar nantinya kita tidak terjebak dalam lingkaran stres. Alih-alih stres yang tak disadari berimbas terhadap kesehatan jiwa. Ga mau kan ngalamin stres terselubung?
Berhadapan dengan orang yang sok
Iya, karakter orang sok adalah ia selalu ingin terlihat sempurna di depan umum, ingin terlihat nomor wahid, berasa ia tak ada duanya alias the one and only. Nyatanya sekuat apapun tipe ini, ia juga manusia biasa yang justru "tong kosong nyaring bunyinya". Coba saja ia dihadapkan untuk bertukar peran dengan kita, maka dengan seribu jurus ia pasti menghindar dan tak mau jika disalahkan.
Menghadapi orang yang mengingkan kesempurnaan
Dari judulnya aja ga mungkin terjadilah ya karna kesempurnaan bilamana saling melengkapi kekurangannya. Lucu saja orang yang tidak sempurna namun mengingkan orang lain bertindak sempurna. Dia aja masih banyak kurangnya namun selalu menjadi hakim bagi orang lain. Ah bisa jadi dya keseringan nyermin di kaca kamar mandi yang burem. Kasihan aku tu, tipe tersebut adalah tipe orang yang paling gampang stres dan gila. Iya gila dalam arti sesungguhnya. Kenapa? Dikit2 marah, emosi, menggerutu kalau hal yang ia hadapi tak sesuai dengan ekspektasi. Pertanyaannya adalah, bukankah segala sesuatu itu butuh proses? Butuh belajar? Butuh salah? Butuh evaluasi?? Apa serunya hidup ini jika apapun yang diminta selalu sesuai harapan tanpa kenal makna dibalik getir akan sebuah pengharapan dan perjuangan.
Mensiasati orang yang hobi melihat kekurangan orang lain
Nyatanya banyak kok orang yang memiliki tipe ini. Ya passionnya adalah melihat orang lain celaka atau menderita. Liat kesalahan orang lain saja aduhai mulutnya kemana-mana, terlebih ia sedang diposisi diatas. Iya diatas kan hari ini, bisa jadi kok kalau Allah berkehendak pasti muter juga kebawah dan bisa pula ngalami hal2 buruk seperti nyinyiran nya selama ini. Kamu mau tau ga kenapa dya hobi melihat kekurangan orang lain dan hobi ngece? Sejatinya dya hanya menutupi kelemahannya saja. Coba tantang dya jadi kamu, apa dya sanggup, apa dya mampu?
Seru memang hidup berdampingan dengan banyak karakter. Hal tersebut tak begitu saja tanpa ada mksud yang Allah berikan. Kita dapat kok berlajar. Iya belajar untuk selalu rendah hati ketika melihat orang yang hobi pamer, sesekali baper bolehlah ya namun segeralah bangun karna sejatinya jika kita keren orang lain bakal akan tau kok tanpa harus kita memamerkannya. Orang tau kok apa bedanya seng dan emas.
Kita juga dapat berlajar untuk jadi orang itu rasah spaneng. Kenali proses diri dan hargai prosesnya. Bukankah mutiara yang digandrungi tersebut manakala ia mengalami proses yang rumit terlebih dahulu? Proses diri dengan cara belajar, bersyukur, merasa cukup adalah rumus yang membuat kita tenang. Tak lupa selalu menggunakan standar dalam memaknai kehidupan ini dengan standar versi kita. Kenapa? Karna jika terus terusan menggunakan standar orang lain, bahagianya juga akan mengikuti orang lain. Sedangkan bahagia itu akan muncul bilamana kita mampu menghargai hal-hal kecil yang sudah ada di diri kita.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia
0 comments:
Post a Comment