Entradas populares

syukuri kehidupan ini dengan cara yang elegan

2 hari ini mendapatkan ilmu yang aduhai banyaknya. Takdir mengatasi takdir. Dipertemukan dengan orang2 baru dalam sebuah event memberikan suangat banyak pelajaran yang berarti. Ndak tau tetiba "bawa gelas kosong" dan mengisi hal2 baik dari pertemuan 2 hari tersebut.

Jika kita mau membuka diri, membuka sudut pandang, membuka wawasan kita hanyalah butiran debu yang sangat jauh dari kata baik. Ketika merasa sudah well dan ok nyatanya di luar sana ada ribuan yang jauuuuuh lebih berprestasi. Ketika merasa kita paling menderita nyatanya dibalik bumi sebelah sana masih ada orang dengan keterbatasan namun masih sanggup bersyukur dan merasa cukup. Ketika kita hobi mengeluh nyatanya masih banyak orang yang tidak ada kesempatan untuk mengeluh. Ketika kita merasa dunia tak adil, nyatanya keadilan hanya ada pada Alllah. Ketika kita merasa tak beruntung, nyatanya ada skenario indah yang tersembunyi .

Hidup ini sangat singkat jika hanya diperuntukkan untuk mengeluh, kufur dan mendramatisiri keadaan. Realistis kuy... tak ada hal yang bisa dibandingkan untuk sebuah keberhasilan seseorang. Benar adanya bahwa matahari tak dapat dibandingkan dengan rembulan, kenapa? Karena kedua ciptaan Allah tersebut berproses diwaktu yang berbeda.

Ga usah minder kuy, cukup syukuri kehidupan ini dengan cara yang elegan. Berbagi dengan sesama mungkin. Dengan membantu dengan sesama yang membutuhkan menjadikan kita manusia yang lebih rendah hati, lebih peka, lebih happy dan lebih bijaksana dalam mengambil sikap sehingga tak mudah menyalahkan karena semua terjadi karena atas ijin Allah. 
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

... jangan lelah untuk ...

Hey kamu,..
Iya kamu yang bikin luluh lantah..

Ketulusan nyatanya dapat meluluhkan kerasnya hati, menjulangnya gengsi dan kokoknya beteng diri. Baru diusia ini merasakan efek domino dari orang yang berhati tulus kolaborasi dengan jiwa penolong tanpa tendensi serta empati mode on.
Yuh banget rasane,.
Allah memberikan kisah di setiap hambaNya bukan tidak ada maksud tujuannya. Allah ga main2 dalam membuat skenario di kehidupan seseorang.  Bisa jadi ia dipilih Allah untuk menyadarkanmu bahwa masih ada kok orang yang baik di muka bumi ini, masih ada kok orang yang pingin kamu happy, masih ada kok orang yang ga ingin kamu sendiri melewati liku ini, masih ada kok orang yang ingin melihatmu selalu optimis dan positive thingking.
Hati yang kecewa, luka yang menganga, asa yang memudar, cemas yang melanda rasanya sirna jika dipertemukan dengan orang sepertinya. Kadang apa yang kita inginkan tak selalu berbanding lurus dengan apa yang menjadi realita. Siapa sih yang ga ingin berdampingan dengan orang semacamnya? Pastinya uwe akan angkat tangan terlebih dahulu kan yak.. Hanya saja keinginan kita belum tentu sejalan dengan takdir Allah.
Bila diperjalanannya kedepan tak dibersamakan dengannya maka tetep optimis saja pertanda akan diberikan ganti yang lebih tepat, ganti yang mungkin sama baiknya dengannya. Yakini saja Allah akan memberikan segala sesuatu sesuai kebutuhan hambaNya kok.
Jangan lupa terus ucapkan syukur dan doakan ia untuk selalu dalam lindungan Allah. Doakan ia akan mendapatkan yang terbaik dalam perjalanan karier, bakti dengan orang tuanya, bermanfaat bagi sesama dan kehidupan rumah tangganya. Jika ia bahagia, maka kebahagiaan itu akan mantul ke kita. Justru kita akan merasakan kebahagiaan yang berlipat2 karna orang tersebut mendapatkan keberuntungan. Kekuatan doa sangat luwar biasa, layaknya anak panah yang meluncur dari busurnya dan tepat ke sasarannya. 
Jangan lelah untuk mendoakan kebaikan untuk orang lain karena doa yang sama akan berbalik untuk diri kita. Jangan pelit untuk membantu orang lain karena kita tak pernah tau di detik keberapa kita butuh bantuan orang lain. Jangan lelah optimis karena didalamnya terkandung doa baik yang menjulang ke langit. Jangan lelah untuk berpasrah atas apa yang sudah dilakukan karena akan melatih kita menjadi hamba yang rendah hati dan dijauhkan dari karakter jumawa.
#just for me

sikapilah sewajarnya

Orang yang memiliki hobi merendahkan orang lain, menganggap hina kehidupan orang lain, sebelah mata melihat cara survive orang lain, mencibir kebaikan orang lain serta mudah sekali mengeluarkan kata2 ajaibnya manakala diberikan nasihat untuk perbaikan dirinya sejatinya ia sedang dalam taraf sakit. Kita doakan setulus hati kita agar ia segera diberikan kesembuhan dan kebahagiaan, karna kalau ia sehat dan bahagia ia tak akan melakukan hal yang demikian.

Setiap orang memiliki kisah yang beragam. Boleh jadi yang ia lihat orang tersebut ga keren, spaneng dalam menjalani hidup, ga gaul, ga asik dst namun siapa sangka dibalik tabir yang nampak ia sedang berjuang untuk menata kehidupan yang porak poranda setelah ditinggal oleh salah satu orang tuanya.

Pertanyaannya adalah, jika orang yang hobi menjadi hakim di kehidupan orang lain tersebut apakah mampu  jika diposisinya? Takdir memang tercipta untuk mengatasi takdir yang lain. Bila takdir berkata "rasakan dulu asiknya perjuangan, manisnya hujatan, lantunan suara2 sumbang" lantas kita bisa apa? Menolak? No,kita tak bisa melawan takdir. Yang bisa kita lakukan adalah kita terima dan jalani hal gemesh tersebut seiklas mungkin karna dibalik hal tersebut terselip makna yang mendalam. Makna untuk selalu menghargai orang lain, berempati terhadap sesama, menerima perbedaan, tidak memaksa dan lantunan ketulusan.

Kita berhak kok mengabaikan kehadiran orang tersebut, sebatas hubungan baik saja mungkin. Perlu hati yang kuat ketika berhadapan dengan karakter semacamnya karena yang ada dipikirannya "aku sing paling". Sifat keakuannya meninggi dan kebenaran hanya ada pada dya. Astagfirullah..

Jika tidak ada urusan dengan makhluk semacamnya mending singkiri saja daripada perasaan terkikis. Tetep optimis dan selalu berfikir positif, bisa jadi ia baru tahap lupa. Iya diberikan rasa lupa bahwa ia juga manusia biasa yang sebenarnya jauuuuh banget dari sempurna. Boleh jadi orang yang selalu ia hina justru punya kehidupan yang lebih baik, kekerabatan yang utuh, sahabat yang tulus, dan kehadirannya selalu dinanti karna kebermanfaatan ia di masyarakat. Hanya saja tak terlihat karena ia memilih merasakan kebagiaan untuk dirinya tidak untuk dipublikasikan. Karena baginya bisa jadi kebahagiakan itu hanya bisa dirasakan.

Tetap berhubungan baik sikapilah sewajarnya. Semoga segera sembuh dan bisa hidup yang seharusnya. Menjadi manusia yang menyadari kekurangan orang lain dan manusia yang lebih welas asih. Sejatinya hidup yang baru dirasa diatas dan sempurna bisa jadi Allah baru menutup aib dan segala kekurangannya di mata orang lain, namun siapa sangka jika besuk pagi gilirannya yang dibuka aibnya oleh Allah. Pelajaran yang benar2 bisa diambil yakni tak akan ada buah kebaikan dari kesombongan yang ada justru kehancuran.

Kenali proses diri dan hargai prosesnya

Menyelami kehidupan sosial di lingkungan kita berada itu membutuhkan seni dan strategi tersendiri agar nantinya kita tidak terjebak dalam lingkaran stres.  Alih-alih stres yang tak disadari berimbas terhadap kesehatan jiwa.  Ga mau kan ngalamin stres terselubung?

Berhadapan dengan orang yang sok
Iya,  karakter orang sok adalah ia selalu ingin terlihat sempurna di depan umum,  ingin terlihat nomor wahid,  berasa ia tak ada duanya alias the one and only.  Nyatanya sekuat apapun tipe ini,  ia juga manusia biasa yang justru "tong kosong nyaring bunyinya".  Coba saja ia dihadapkan  untuk bertukar peran  dengan kita,  maka dengan seribu jurus ia pasti menghindar dan tak mau jika disalahkan.


Menghadapi orang yang mengingkan kesempurnaan
Dari judulnya aja ga mungkin terjadilah ya karna kesempurnaan bilamana saling melengkapi kekurangannya. Lucu saja orang yang tidak sempurna namun mengingkan orang lain bertindak sempurna.  Dia aja masih banyak kurangnya namun selalu menjadi hakim bagi orang lain.  Ah bisa jadi dya keseringan nyermin di kaca kamar mandi yang burem.  Kasihan aku tu,  tipe tersebut adalah tipe orang yang paling gampang stres dan gila.  Iya gila dalam arti sesungguhnya.  Kenapa?  Dikit2 marah,  emosi,  menggerutu kalau hal yang ia hadapi tak sesuai dengan ekspektasi.  Pertanyaannya adalah,  bukankah segala sesuatu itu butuh proses?  Butuh belajar?  Butuh salah?  Butuh evaluasi??  Apa serunya hidup ini jika apapun yang diminta selalu sesuai harapan tanpa kenal makna dibalik getir akan sebuah pengharapan dan perjuangan.

Mensiasati orang yang hobi melihat kekurangan orang lain
Nyatanya banyak kok orang yang memiliki tipe ini.  Ya passionnya adalah melihat orang lain celaka atau menderita.  Liat kesalahan orang lain saja aduhai mulutnya kemana-mana,  terlebih ia sedang diposisi diatas.  Iya diatas kan hari ini, bisa jadi kok kalau Allah berkehendak pasti muter juga kebawah dan bisa pula ngalami hal2 buruk seperti nyinyiran nya selama ini. Kamu mau tau ga kenapa dya hobi melihat kekurangan orang lain dan hobi ngece?  Sejatinya dya hanya menutupi kelemahannya saja.  Coba tantang dya jadi kamu,  apa dya sanggup,  apa dya mampu?

Seru memang hidup berdampingan dengan banyak karakter.  Hal tersebut tak begitu saja tanpa ada mksud yang Allah berikan.  Kita dapat kok berlajar.   Iya belajar untuk selalu rendah hati ketika melihat orang yang hobi pamer,  sesekali baper bolehlah ya namun segeralah bangun karna sejatinya jika kita keren orang lain bakal akan tau kok tanpa harus kita memamerkannya.  Orang tau kok apa bedanya seng dan emas.

Kita juga dapat berlajar untuk jadi orang itu rasah spaneng.  Kenali proses diri dan hargai prosesnya. Bukankah mutiara yang digandrungi tersebut manakala ia mengalami proses yang rumit terlebih dahulu? Proses diri dengan cara belajar,  bersyukur,  merasa cukup adalah rumus yang membuat kita tenang. Tak lupa selalu menggunakan standar dalam memaknai kehidupan ini dengan standar versi kita. Kenapa?  Karna jika terus terusan menggunakan standar orang lain,  bahagianya juga akan mengikuti orang lain.  Sedangkan bahagia itu akan muncul bilamana kita mampu menghargai hal-hal kecil yang sudah ada di diri kita.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger