Ternyata mengalami hal buruk tak selalu menyengsarakan. Ada hal2 yang bisa diambil hikmahnya. Seperti halnya ketika kita ngalami dihujat dan dipersalahkan. Siapa sangka Allah menghadiahkan buah termanis yakni menghadirkan orang yang tulus hatinya tanpa kita duga dan sangka. Dia yang dipilih Allah untuk menolong kita yang mengisyaratkan
"kamu tak sendiri, ada Allah yang akan membantumu". Hingga suatu saat kita menyadari atas ijinNya ia mampu menjadi bentuk rejeki yang tak mampu untuk dideskripsikan besarnya masuk di dalam kehidupan kita. Semakin kita dihina, dicaci, ditekan, dipersalahkan maka akan semakin terasa arti dari sebuah penerimaan, keikhlasan, ketulusan, dan kekuatan. Hingga ada disebuah titik kesadaran bahwa orang tersebut memang kiriman Allah sebagai anugerah untuk kita.
"kamu tak sendiri, ada Allah yang akan membantumu". Hingga suatu saat kita menyadari atas ijinNya ia mampu menjadi bentuk rejeki yang tak mampu untuk dideskripsikan besarnya masuk di dalam kehidupan kita. Semakin kita dihina, dicaci, ditekan, dipersalahkan maka akan semakin terasa arti dari sebuah penerimaan, keikhlasan, ketulusan, dan kekuatan. Hingga ada disebuah titik kesadaran bahwa orang tersebut memang kiriman Allah sebagai anugerah untuk kita.
Hujatan, cacian, gunjingan juga ada baiknya bagi diri kita agar menjadi pribadi yang lebih kuat dan ga baperan. Jikalau krmarin2 dikit2 baper dengan adanya ujian tersebut siapa sangka Allah memberikan gemblengan mental hingga kita menjadi kuat dan survive.
Allah sungguh so sweet mengatur babak per babak kehidupan bagi setiap hambaNya. Hanya saja si hamba tersebut yang seringnya sok tau apa yang terbaik menurutnya, sedangkan perasaan taunya tersebut sering kali bertendensi nafsu semata.
Allah juga maha romantis, ga ada satupun kejadian ini yang asal2an ia atur. Ga ada satupun takdir yang hanya berkebetulan. Termasuk menggerakkan skenario seorang hadir dan berlarian di pikiran kita. Semakin menafikkan kehadirannya maka oramg tersebut semakin aktif bergerilya dibenak kita. Tidak lain hanya ingin meniadakan rasa agar nantinya tidak kecewa jika rasa ini hanya sepihak. Namun kita bisa apa jika memang ini jalan yang sudah Ia rancang? Kita bisa merancang ini dan itu, selebihnya realitanya hanya Ia yang memiliki hak mutlak. Bagi orang lain itu tidak mungkin terjadi namun bagiNya tak ada yang mustahil. Bagi sebagian orang "ah biasa aja" namun siapa sangka berkahnya kita rasakan luar biasa. Teruslah berbenah untuk semakin bersyukur, selalu merasa cukup, dan mengistiqomahkan diri untuk semakin baik dan tertata kehidupannya.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia
0 comments:
Post a Comment