Entradas populares

menghargai diri sendiri

Ketika keluar sejenak dari rutinitas adakalanya menjadi obat dari keruwetan pikiran yang entah berantah wujudnya. Seperti malam ini perjalanan hampir 10 jam dihabiskan di dalam kereta menuju St. Jember. Berkontemplasi menjadi tajuk besar di benak ini.

Hal apa saja yang sudah didapatkan, diraih, direbut, dihilangkan, diupayakan, diperjuangkan...
Hal apa saja yang sudah mencabik hati, mengoyak jiwa, meremas pikiran ...
Hal apa saja yang sudah di sia2kan, dicampakkan, diacuhkan...

Pertanyaannya cuma satu, sejauh mana kita menghargai diri sendiri, me-reward diri sendiri? Kita sering lupa untuk berterimakasih terhadap diri sendiri yang sudah berjuang dan berjibaku untuk mewujudkan impian, cita2 hingga obsesi. Terlalu fokus terhadap apa yg belum dimiliki hanya akan membuat kufur. Belajar lebih peka terhadap hal kecil agar mudah merasakan syukur. Syukur itu mendatangkan kebahagiaan, ketenangan, serta ketentraman.

Skenario Allah tak ada tandinganya, sayangnya angan sok tau yang melekat dijiwa sering mendominasi. Alih2 merasa tau apa yang terbaik bagi kehidupan nyatanya justru membuat hati hampa dan kecewa. Ternyata dalam hidup kita butuh pedihnya kekecewaan, perihnya penghianatan, cacian, makian, kegagalan, tersingkir, terpinggirkan dan terabaikan. Semua rasa pahit itu akan menempa kita untuk lebih sayang, menghargai, peka, bijaksana, dan peduli. Ketika masalah datang, sugestikan diri bahwa ini adalah kado terbaik untuk pembelajaran, menempa kehidupan, memperkokoh mental dan menguatkan asa.

Disia2kan orang yang selama ini pekerjaannya sudah kita backup itu menyakitkan. Terlebih mengetahui bahwa ybs justru dalang dari huru hara karna ybs selalu berprasangka buruk. Pernah baca di postingan pakar psikologi di instagram, orang yang selalu berprasangka buruk sejatinya cerminan karakter orang tersebut. Menghadapi orang semacamnya tidak bisa dengan pembelaan ataupun penjelasan mengingat ia tetap akan stay terhadap pikirannya sendiri dan pikiran buruk itu semakin jadi2 di otaknya.

Diremehkan orang itu ternyata membahagiakan. Membahagiakan karena kita diberi kesempatan untuk belajar konsep kehidupan. Setiap orang punya waktu dan kuota. Ada waktu untuk sedih, kecewa, merana dan ada pula waktu untuk bangkit, optimis dan bahagia. Jika yang terlihat casingnya dya orang yang gigih, pantang menyerah, serius dan fokus bisa jadi ini bagian dari titik puncak ketika ia tak pernah dihargai. Bukan untuk membuktikan ke semua orang bahwa anggapan orang2 salah namun secara alamiah ada dorongan untuk menjadi lebih baik. 

Stop meremehkan orang lain hanya karena pakaiannya mbahringgo (kumbah garing dinggo), hanya karena tidak memiliki kebendaan seperti yang selalu kita elu2kan, hanya karena ybs memilih hidup sederhana. Kita tak akan pernah tau rencana apa yang sedang ia rancang, masa depan seperti apa yang sedang ia ciptakan. Mulailah belajar menghargai perbedaan, biarlah ybs dengan stlye ybs sendiri. Belum tentu kita lebih baik kan? Ga lucu kan ya tetiba orang yang selalu kita pandang remeh adalah orang yang jauh lebih baik di segala hal namun ia lebih nyaman menjadi dirinya. Sedangkan kita apa kabar? orang yang selalu takut dianggap jelek oleh orang lain so ujungnya menghalalkan segala cara biar terlihat eksis dan good looking

Ada beberapa tipe orang yang dengan diremehkan ybs down diawalnya namun mampu bangkit dan mengubah down tersebut menjadi semangat perbaikan diri. Bahaya ga tuh? Kita udah sibuk ngrendahin orang biar ga bisa maju dan sukses namun sama orang tersebut malah dijadikan pemantik api semangat untuk bisa maksimal menyelesaikan apa yang sedang ia hadapi. Rasa ingin membuktikan bahwa ybs tak serendah itu kadang malah ga ada, yang ada tetiba semangat, optimis on fire gitu. Hasil nomer kesekian yang penting usaha maksimal. Semakin direndahin semakin semangat aja to do the best. Dan tipe semacamnya aku salah satunya.

That's why aku selalu bersyukur ketika direndakan, disepelekan, dan di-ndas2i. Makasih loh ya kalian justru memberikan energi tambahan untuk memperlancar apa yang akan aku lakukan. Salah sasaran jika maksudmu biar aku down nyatanya umpatan2 itu justru jadi pelicin jalanku. Bila orang lain bisa kamu perlakukan seperti itu, tak terkecuali aku. Bedanya sumpah serapah yang dikeluar dari mulut kalian itu aku terima dan jadi doa terbaik untukku. Sekali lagi makasih yaaa...

#semoga bermanfaat & hidup bahagia

berbuat, berbicara, berpikiran dan berdoa yang baik

Baru ngeh terhadap postingan yang lalu lalang di instagram terkait sikap untuk tidak membalas keburukan orang lain.

"Bukan karena aku benci, namun aku tak lagi peduli"

Diaaaaar. Ketika ketulusan disia2kan. Ketika omongan diputarbalikkan. Ketika mudah menyimpulkan. Ketika mudah mengkambinghitamkan. Ketika sulit instospeksi dan ketika yang lainnya sudah ada dalam tahap kulminasi maka idem cuplikan kalimat diatas. Pun monggo, sak jungkir jepalikmu kulo mboten peduli, mboten urusan, mboten selera, mboten tertarik.

Bisa jadi menyimpulkan sikap kita berubah? Iya berubah tak peduli. Nyatanya bersikap cuek itu obat mujarap bagi kestabilan jiwa ketika menghadapi orang yang "sempurna".

Kita berhak bahagia dengan cara kita, termasuk tak mempedulikan orang yang selalu merasa sempurna. Bukan berarti membenci. Tak ada rasa benci karna space di hati sudah penuh dengan perasaan datar, hambar, dan tak ada gairah untuk membicarakannya.

Sampai ke ujung duniapun kita tak mampu selalu dipandang baik. Pun dengan circle pertemanan yang paling dekat. Kalau yang dijadikan patokan adalah penilaian orang sama saja kita sedang berproses menjadi orang gila. Kenapa? Karna dikit2 resah bila orang lain menilai jelek.

Tetaplah berbuat baik, berbicara baik, berpikiran baik dan berdoa yang baik karena semua kebaikan yang telah dilakukan akan kembali ke kita sekalipun banyak orang yang tak mampu mengerti makna kebaikan yang kita lakukan. Kebaikan itu tau kok kemana harus pulang dan kepada siapa ia harus menetap. Hidup ini hanya ada 2 pilihan yakni tetap berbuat baik atau penyesalan. So pilihan itu hanya ada di hati anda.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

perbanyakan rasa syukur

Keluarlah dari zona nyamanmu agar kamu dapat menggali makna bersyukur. Hidup yang selalu kamu keluhkan bisa jadi hidup dambaan orang. Dengan kondisi menahan kantuk ke stasiun karna jam 00.52 jadwal keberangkatan kereta dalam rangka ngangsu kawruh ke Surabaya.
 
Banyak hal yang menohok diri, lantaran kegabutan mengamati orang yang lalu lalang di stasiun termasuk bapak2 sepuh porter, mas2 petugas packing barang, dan seorang bapak sepuh petugas cleaning service reresik kamar mandi.  Jam2 yang seharusnya untuk istirahat mereka tetap harus bekerja. Lantas apakabar aku? Cah enom sepatonan, weteng wareg, disangoni, mik kon sinau kok ngeluh? Satu jam sebelum sampai ke surabaya lihat seorang paruh baya mencari pasir di sebuah kali sekitar jam 05.00 pagi. Air dingin udara sembribit tak menghalanginya untuk mencari nafkah. Lantas apakabar aku? Ijeh ngeluh wae?
 
Hidup yang sering kita keluhkan lantaran kita terlalu kufur akan nikmat Allah yang tiada tara ini. Terlalu mengharapkan apa yang belum dimiliki dan menyia2kan apa yang sudah dimiliki dan tak menghargainya lagi.
 
Allah terlalu baik dengan kita, sering kita tak meminta namun Allah memberinya. Hanya karna 1 hal belum dikabulkan lantas menghilangkan jutaan nikmat Allah lainnya. Dasar aku....
 
Manusia sejatinya berada dalam proses menuju pencapaian masing2. Tidak ada yang lebih unggul karena apa yang didaki dan dilaluinya medannya tak pernah sama. Curam, liku, terjal dan rintangannyapun tak selalu sama. Tak ada rumus pasti cara menjadi bahagia karna kebahagiaan itu perihal persepsi dan hanya ada di hati. 
 
Ketika dirimu merasa hidupmu penuh dengan drama kembalilah pada Allah. Perbaiki hubunganmu denganNya serta perbanyakan rasa syukur. Jalanilah skenariomu semampumu, semua pengorbananmu tak akan menjadi sebuah kesia2an. Jika ada doamu yang belum terjawab maka janganlah berputus asa, ada Allah yang lebih tau apa yang kamu butuhkan. Tetap tebarkan kebaikan dan niatkan semua karenaNya.
 
#semoga bermanfaat & hidup bahagia



sikapmu cerminan hargamu

Apa hanya karena kamu berasal dari keluarga berkecukupan lantas hilang empatimu terhadap orang yang tidak seberuntung kamu?
Apa hanya karena kamu terlahir sehat secara fisik lantas mudah melemahkan mereka yang penuh dengan kekurangan?
Apa hanya karena semua inginmu selalu tercapai lantas kamu mudah merendahkan orang lain?
Apa hanya karena kamu sukses dengan cepat lantas mudah menghina orang lain yang hidupnya berliku?
Apa hanya karena kamu serba kecukupan sehingga sesumbar merupakan hal yang tak terpisahkan dari hidupmu?
Apa hanya karena semua orang mengenalmu lantas bagimu sangat mudah untuk memvonis orang lain tak mudah bergaul sepertimu?
Apa hanya karena orang bermuka manis didepanmu pertanda mereka menghargaimu?

Hey jiwa yang dipenuhi rasa sombong,.
Setiap orang tertakdir memiliki kelebihan dan kekurangan berdasarkan porsi masing2. Tak perlu anda menganggap orang lain lemah karena mereka tak sehebat kamu di sebuah sisi tanpa memperhatikan sisi lainnya. Pernahkah terbesit dalam anganmu bahwasanya roda itu berputar. Kalau kamu sekarang merasa sudah ada di posisi atas maka cepat lambat kamu juga akan merasakan posisi bawah. Ya  posisi terinjak, lemah, tak berdaya, tersingkir, terpinggir, tak ternilai, tak terlihat, tak dianggap dan tak berguna.

Hey jiwa yang dipenuhi rasa jumawa,.
Ketika kamu sudah merasa diatas angin dan mudah merendahkan orang lain maka ketahuilah waktu sedang menggiringmu dalam kesengsaraan.
Ketika kesombongan dan keangkuhan lebih mendominasi dibanding akal sehatmu maka bersiaplah menuju kehancuran.
Ketika kamu bangga menyebarluaskan penderitaan orang lain hingga aib mereka maka ketahuilah  bahwa kamu sedang menggali kuburan untuk dirimu sendiri.

Ketika hatimu lebih bahagia melihat sesamamu menderita maka sadarlah hatimu sedang sakit tanpa kau sadari. Kau bahagia karna tambah "bolone". Seolah kau tak lagi sendiri, ada banyak orang senasib denganmu dan kekehan tertawamu itu menandakan kelegaan.
Hidup ini penuh dengan misteri. Sekarang jaya siapa tau bulan depan menderita. Sekarang bahagia siapa tau lusa nestapa.  Lantas buat apalagi kamu harus jumawa? Semua hanya titipan cooy, entah esok, lusa, bulan depan bahkan puluhan tahun Sang Pemilik kehidupan pasti akan mengambilnya.

Pernahkah kau berfikir bahwa kemulusan hidup yang diberikan Allah ini justru ujian. Ya ujian tak selalu berwujud penderitaan. Allah ingin tau sejauh mana hati kita,pikiran kita dan taat kita. Kalau kau merasa bahwa kesuksesan yang kau raih ini adalah berkat kerjakerasmu maka bak ilusi optik saja. Kesuksesan adalah  wujud kesempatan yang diberikan  Allah yang kelak pasti dimintai pertanggungjawabannya.
Hargailah dirimu sendiri dengan cara menghargai orang lain. Sikapmu  mencerminkan hargamu. Sebuah harga yang pantas kami sematkan untukmu.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

bersikaplah sewajarnya

Berharap kepada makhluk memang menyengsarakan. Kecewa dan pilu yang didapat. Tepat dibulan ini ditahun lalu, disentil Allah melalui tragedi memilukan yang aduhai menggetarkan jiwa raga. Keiklasan selama ini yang bersemanyam dalam jiwa dipertanyakan seberapa murninya.

Orang yang selama ini pekerjaannya di backup dengan susah payah ternyata dibelakang uwe ngomongnya luwarbiasa. Awalnya g ambil pusing, tp lama kelamaan rasa tak terima menyeruat. Ya karna nila setitik rusak susu sebelanga. 
Bukankah manusia adalah orang yang memang sepaket dengan kesalahan? Kesalahan bukanlah kriminal, bukanlah pembunuhan, bukanlah korupsi namun miskomunikasi dan peng-entrepetasian yang berbeda. Capek rasanya berhadapan dengan orang2 yang selalu menyimpulkan apapun sesuai versinya dan menjadi kompor. Ujungnya konflik yang tak berujung. Apapun permasalahan yang muncul jika dirunut ujungnya sama, suudzon.

Sebuah nilai keiklasanku yg dipertanyakan mengingat rasa tidak terima terhadap perlakuan mereka. Ekspektasi sebelumnya jika uwe berbuat baik dengan mengerjakan pekerjaannya akan dibalas dengan kebaikan pula dikemudian hari, istilahnya gentian. Nyatanya zonk.... Berita miringpun sudah mencuat kemana2 hingga ke orang yang ga kenal uwe namun bisa menyimpulkan uwe seperti apa buruknya. Jika bertemu dengan uwe pun mereka ga bakal tau kalo yang dimaksud adalah uwe. Karna kita memang beda lokasi namun berita tentang uwe yang ga ada relevansi dengan mereka sudah kemana2.
Awalnya syok namun ujungnya pasrah. Uwe tak mampu menolak umpatan negatif, sanjungan, pujian bahkan hinaan sekalipun. Setiap manusia berhak kok ngomongin apapun tentang diri kita. Kita juga berhak tak menganggap mereka ada. 

Bulan ini ditahun lalu menjadi titik sejarah perbaikan spiritual khususnya bagi uwe. Banyak hal2 yang harus uwe perbaiki termasuk karakter uwe yang over thingking.
Ga tau kenapa bila ketemu dengan mereka tetiba punya rem. Ga pingin lagi basa bagi. Cukup bagi uwe sebatas jabat tangan.
Mereka mengajarkan uwe untuk menjadi orang yang luas pemikirannya. Positif sudut pandangnya dan pemaaf. Sampai ujung duniapun kita pasti akan melakukan kesalahan baik disengaja maupun tidak.
Jika anda manusia kenapa anda merasa dewa yang tak pernah salah? Jika anda hanya manusia biasa mengapa anda bak malaikat yang mencatat semua kejelekan uwe? 

Rasa sedih, kecewa, marah, emosi dan tak terima menjadi satu. Ingin rasanya meluapkan semua namun buat apa? Apa bedanya uwe dengan mereka. Mencoba menerima dan meniadakan keberadaan mereka akan jauh lebih penting. Hal konyol yang terjadi adalah kita manusia makhluk sosial yang saling membutuhkan, so malu kaliii setelah umpatan2 negatif dilontarkan ke setiap penjuru namun ujungnya butuh bantuan uwe. Naudzubillah

Pelajaran berharga ditahun lalu bahwasanya, kita hanyalah manusia biasa yang lekat dengan kesalahan. Bila salah mohon dimaafkan. Bila keliru mohon dibetulkan. Bila tak tepat mohon diperbaiki. Sejatinya kita tak mampu hidup sendiri dan sangat tergantung dengan orang lain.
Kurangilah rasa juwamamu. Banyak orang milyader memilih tampil cool dan biasah aja. Banyak orang yang jauh diatas rata2 dari anak2mu namun mereka ga ingin terlihat menonjol. Buanyak anak yang berhasil membanggakan orang tuanya dengan prestasi2 yang ditorehkan namun tetep rendah hati. Lantas anda diposisi mana?
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

Baca juga: arti sebuah sikap

Lingkar kehidupan

Semakin dewasa, lingkar pertemanan semakin mengecil. Atas nama kesibukan, cerita manis yang pernah terukir tinggal sebatas kenangan. Ya sibuk kerja, sibuk berumah tangga, sibuk mencari jati diri, sibuk mengejar cita maupun cinta. Sahabat yang disatukan ke dalam 1 frekuensi semakin kesini dapat dihitung dengan jari. Jauh dari lubuk hati inginku mengulang kisah2 konyol yang sering bikin nyengir kalau tetiba kisah itu lewat dipikiran. Kenyataannya semua hanya sebatas harap saja. Bisa jadi kenyataan namun bisa jadi pula sekedar wacana.

Taukah kamu, doa tulusmu untuk mereka ternyata bisa jadi obat rindu loh. Seriusan deh.., Menyebut satu persatu nama2 sahabat terbaik dalam doa nyatanya membuat jiwa menjadi tenang. Sekalipun belum tau kapan reuni namun harapan yang tersemat dalam doa akan mendamaikan.  Mereka selalu dalam lindungan Allah, dilimpahkan rejekinya, diberkahi setiap langkahnya, dimudahkan dalam memperbaiki diri dan tak lupa semoga senantiasa diberikan kesehatan.

Dear kalian, sahabat se-frekuensiku
Rejeki bagiku bisa tertakdir bertemu dan mengukir kisah dengan kalian. Derap langkahku kemarin2 semakin indah karna warna yang telah kalian beri. Dari kalian aku banyak belajar..

Belajar bersyukur karna apa yang terjadi dalam kehidupan  di setiap detik sudah seindah itu diatur oleh Allah, tak ada keraguan lagi di detik, menit bahkan jam selanjutnya. Bersyukur karna ada kalian di hidupku. Saksi perjalanan yang sungguh awesome ini.

Belajar menghargai kehadiranmu
Untuk orang macam aku ini,susah2 gampang nyambung sama orang. Terlebih melewati kisah2 konyol sudah pasti wajib dengan orang yang memiliki satu frekuensi ke-embuhannya  maklum untuk mendapatkan kekonyolan yang hqq diperlukan nada dan irama yang sama biar alunannya ga gariing. Dan seringnya di depan kalian malu-ku entah raib kemana dan kalian hanya geleng2 kepala.

Belajar selalu cukup
Ketika dunia mencundangi diri, selain berusaha sekuat tenaga, berdoa dan memasrahkan pada Allah, tak lupa mengingat kalian, hati ini merasa akan lebih tenang. Ketika sebagian orang menyerang, jiwa ini tak gentar. Ketika kebanyakan orang menyibir, diri ini tep plengeh. Kenapa bisa seperti itu? Tentunya aku memiliki Allah dan kalian. Atas nama manusia biasa yang berpotensi  berbuat salah, namun kalian bukan hakim akan permasalahan yang sedang aku hadapi, kalian adalah problem solving.  Mendengar tanpa menghakimi, melihat tanpa mengintervensi dan kalian sangat paham tentangku. Akan jauh berbeda perlakuannya dengan mereka yang tidak mengenal dekat denganku namun sok tau bahkan sok akrab. Bagiku, rasa cukup aku dapatkan ketika memiliki kalian sekalipun terbatasnya tatap.

Kisah demi kisah yang sudah terbingkai dengan indah semoga akan menjadi pengingat dikala rapuh, penyemangat dikala gundah dan pelipur dikala amarah. Rasa tenang muncul lantaran baiknya Allah mengirim kalian pernah menjadi teman berjuangku menaklukkan benalu, rintangan, dan ujian kehidupanku.

Tidak berlebihan rasanya, jika orang macam aku ini bersyukur tiada akhir karena diberikan kesempatan mengukir dan mematri memori indah dengan kalian se-frekuensiku. Sama2 cuel, gempil namun tetep gigih berusaha untuk menata kehidupan yang lebih layak dan seyogianya. Terimakasih atas waktu, telinga, mata, kuota dan tenaga kalian yang sudah kalian beri untukku, semoga semua kebaikan yang kalian berikan diganti dengan balasan yang serupa. Semoga kalian senantiasa sehat dan panjang umur... 

Kehidupan orang dewasa part 1

Menginjak usia yang sudah dewasa banyak hal yang baru uwe alami, rasakan, dan jumpai. Hal2 yang pas masa kecil hingga remaja ga kepikiran sama sekali.

Hakim di kehidupan orang lain
Kadang kehidupan orang dewasa selucu itu. Mendadak menjadi hakim di kehidupan orang lain. Menjadi wasit di masalah orang lain. Menjadi pahlawan di kehidupan orang lain. Menjadi auto peduli yang jatuhnya kepo dalam hiruk pikuk permasalahan orang lain. Nantinya kalau sudah tau permasalahan orang lain yang hanya berasal dari sudutnya, lantas mudah untuk jadi dewan fatwa gitu,. Yaaa apa yang dilakukan orang lain salah, apa yang jadi keputusan orang lain tak pas. Siapa yang benar? Jelas pikiran dy lah yaa [menurutnya]. Seringnya ia lupa bahwa ia hanya melihat satu sisi saja dan mengolah dengan pikiran dangkalnya. Kenapa repot2 ngurusi kehidupan orang lain sih? Kayak ga punya masalah saja.. situ sudah OK?

Ngitung bandane orang lain
Nah ini yang bikin uwe ngakak akhir2 ini, sering menjumpai orang yang gemar menghitung gaji atau pendapatan kita. Menghitung kira2 berapa milyarkan pundi2 rupiah kita, terlebih bagi yang masih sendiri dan baru diberi titipan suatu "jabatan" yang secara gamblang pasti ada tunjangannya. Ah makasih sangat deh bagi mereka yang auto jadi secret admirer kita. Memang benar secara finansial ada tambahan tunjangan namun apakah mereka juga sempat berfikir bahwa korelasi tambahan penghasilan adalah adanya tambahan beban kerja? Kalau staf biasa bisa pulang ke rumah jam 3 misalnya tanpa dengan dibayangi pekerjaan kantor yang belum selesai, hasil  rapat, LPJ, audit dll? Mereka jam 3 bisa berkumpul dengan keluarga, namun bagi yang diamanahi jabatan bisa jadi pulang jam 3 adalah mimpi di siang bolong yang hanya jadi wacana, kenapa? Karna kewajiban2 masih banyak yang harus dikerjakan di waktu itu. Misal audit besok pagi maka mau sampek jam berapapun harus sudah selesai persiapan sebelumnya. Atau kalau mau maju lomba, mau pulang malam sendirianpun dijabanin, buat apa? Kayak ga ada waktu lain saja? Landasannya apa? Yaaa atas nama profesionalisme dan tanggungjawab yang harus diselesaikan.


Hidup memang asik, lebih indah melihat kehidupan orang lain. Orang lain lebih bahagia, sedangkan ia merasa sangat menderita dan nestapa. Ya wang sinawang. Hidup orang lain tidak lain hanyalah fatamorgana atau semacam ilusi optik yang sangat menggiurkan. Pertanyaan uwe apa mau tukeran posisi? Kalau yang dikejar adalah enaknya maka seharusnya mau nggak enaknya juga dong yaa. Allah itu adil seadil adilnya kok, kalau anda sedang diposisi sekarang sukuri saja dan terus tempa diri agar semakin berkulitas bukannya malah nyinyir kalau orang lain punya posisi. Njenengan koyo dagelan tapi ra pupuran. Hahahahaha

Kalau kitanya mampu "berkompetisi" dengan tuntutan jaman, maka peluang2 itu akan terbuka dengan sendirinya kok. Cari hal unik dari dirimu dan kembangkan sesuai passionmu. Kepakkan sayap pengetahuanmu, lebarkan keahlianmu bukan malah memperkuat pasukan untuk nyinyiri kehidupan orang lain. Hahahahaha kapan2 piknik njih teng bonbin...
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

Tak ada yang abadi selain kasihNya

Sore jam setengah 5 tadi berniat ngambil uang di atm deket rumah. Atas ijin Allah, uwe ketemu dengan orang "sempurna" yang kemarin2 selalu jadi leader dalam kegiatan2. Hampir semua orang terpana sih dengan kehebatan perfect couple yang uwe maksud, terkecuali uwe lah.

Ternyata ada untungnya pernah ditakdirkan jadi orang susah, orang tertindas, orang yang terlahir dari keluarga sederhana, orang yang selalu dipandang sebelah mata. Dulu2 sedih lah sebagaimana manusia biasa, namun sore ini sepanjang jalan pulang kok tetiba bersyukur ga ada habis2nya Alhamdulillah pernah diposisi kemarin2. Untung uwe pernah ngerasain susahnya jadi anak dari keluarga sederhana yang bisa makan 3x sehari saja sudah lebih dari cukup, alhamdulillah pernah diinjak2 harga diri keluarga sampek tak berbentuk rupanya, alhamdulillah selalu dibanding2kan dengan teman sebaya dalam mengkoordinir kegiatan, alhamdulillah sering tak dianggap kehadirannya. Kejadian per kejadian tersebut menjadikan uwe auto ngerem apapun yang akan uwe lakukan. Biar tak ada lagi yang ngerasin kayak uwe.

Lantas apa hubungannya dengan pasangan sempurna itu? Jelas ada karna orang yang sering merendahkan itu ya mereka, yang selalu merasa benar itu mereka, yang mudah sekali nyemboor didepan umum kalau uwe salah mengkoordinasi ya mereka, dst.. Lantas apakah sakit hati? Jelaaaaas namun itu kemarin2. Setelah melihat mereka sore ini luluh lantah segala rasa di dada. Mengingat mereka sekarang udah mulai tua, sering masuk rumah sakit, dan banyak masalah dengan keluarganya.

Tidak ada dendam di hati uwe, yang ada ini pembelajaran besar bagi uwe agar kedepan uwe jangan kayak mereka. Pas gigi taringnya masih kuat bisa saja mau bertindak apapun dengan ataupun menyakitkan perasaan orang lain. Sedangkan waktu terus berjalan dan bisa jadi taringnya sudah mulai goyah dan ompong, mau dibanggain apa lagi coba? Kekuatannya sudah tak ada.

Inget betul, malam2 lagi ngobrol dengan 2 temen di depan rumah uwe, dan salah satu pasangan lewat dan menyalahkan kami atas kesemrawutan acara. Sebagai anak muda, uwe wangsulan ketika ybs koar2 dengan dalil shahihnya, dan ada yang menarik yakni 2 temen uwe diam dan tak menanggapi. Setelah ybs pulang kedua temen uwe bilang, percuma ditanggepi mbak. Benar atau salah, kitanya tep salah bagi dya. Baiklah..

Auto rem yang ada menjadikan uwe mati rasa dengan mereka, bukan rasa benci, bukan rasa dendam hanya tak mau jadi orang munafik. Ya kalau mau njenguk pas mereka sakit ya uwe lakukan, namun kalau uwe belum mau ya uwe doakan saja dari rumah semoga diangkat penyakitnya. Auto rem yang tercipta menjadikan uwe lebih bijak dalam bertindak dan bersikap. Bener2 pelajaran berharga ini bagi perjalanan uwe kedepan. Mau dibanggain apa coba di kehidupan yang fana ini? Jabatan? kekayaan? Ah semua hanya titipan..., jika sewaktu2 diambil oleh Allah, kamu bisa apa?

Tak ada yang abadi di kehidupan ini, senang bergembira secukupnya, sedih sewajarnya, benci sesuai porsinya saja biar hidup lebih tenang. Alhamdulillah diberi kesempatan memaknai hidup lewat mereka, pasangan yang selalu tampil ON di garda terdepan di setiap acara. Lewat mereka uwe banyak belajar bahwa roda kehidupan itu bisa berputar lambat, cepat bahkan sangat cepat. Tak perlu gusar ketika roda itu masih stag di bawah, nikmatilah dan maknailah prosesnya. Begitu juga ketika roda sedang diatas, maka bersiaplah dan bersiagalah untuk sewaktu2 bertukar posisi.

Tak ada yang abadi selain kasihNya. Selagi ada kesempatan berbuat baik, lakukanlah. Selagi ada waktu untuk berbenah diri, kejarlah. Selagi ada waktu belajar, seriuslah. 
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

akan menikah pada saatnya

Untuk umur macam aku ini, masa2 puasa adalah masa dimana waktu tepat untuk mengumpulkan amunisi terbaik untuk menjawab pertanyaan basa-basi yang ujungnya sudah ketauan mau kemana arahnya pas momen lebaran

yaps,. kapan nikah?
Bagi sebagian orang memang diberikan kelancaran dalam proses kehidupannya. Orang tua sehat, diberikan pekerjaan mapan, mertua kaya sehingga ga perlu repot2 dan susah payah untuk menuju ke step kehidupan berikutnya. Namun ada juga sebagian manusia di bumi ini yang diberikan kesempatan oleh Allah untuk berjuang di masa kecilnya, ditinggal ibunya, kehidupan pas2an sehingga ia dituntut keadaan untuk survive dan menjadi orang yang tangguh menghadapi situasi apapun. Ada juga yang hidup dengan kedua orang tua namun tak ada figur teladan dalam kehidupannya, yang ada kosong yang ia rasakan. Berbagai macam latarbelakang membentuk mindset seseorang untuk menjatuhkan pilihan hatinya dengan siapa? Ada yang diusia 20an sudah menikah dan ada pula yang di usia 30an masih belum ketemu jodohnya.

Hidup ini yang mengendalikan Allah. Semua skenario sudah rapih tersusun dalam skripNya termasuk urusan jodoh. Layaknya manusia biasa pertanyaan kapan nikah bikin  labil, galau dan salah tingkah. Ada yang memang serius nanya, namun banyak juga yang hanya pingin menjadikan kitanya bahan lelucon lantaran kita selalu senyum sewaktu di buly.


Anda tau rasanya jadi bahan lelucon?
Sering pingin marah namun buat apa? Toh emang bener kita belum nikah. Kadang pingin muntah ke wajah mereka karena eneg jadi bahan lelucon yang sebenarnya hal tersebut sangat sensitif. Namun lagi2, emang kita bener belum nikah kan? Ada juga yang mendadak jadi hakim di kehidupan orang lain bilamana tak sesuai dengan apa yang di pikirannya. Ujungnya ia lebih sok tau dari kita yang njalani kehidupan ini.

Jika bertemu dengan teman atau saudara yang  belum menikah sedangkan teman sebayanya anaknya sudah SD, maka ndak perlu heboh kawatir dya ga dapat jodoh. Ga perlu galau kok belum ada tanda2 dya diapeli cowok. Bisa jadi di dalam diamnya, ia sedang berihtiar untuk dipilihkan yang tertepat. Ia hanya ga ingin memberikan harapan kepada yang melihatnya, kepada orang yang tau kisahnya. Doakan saja, jika kalian sayang dya, maka doa tulusmu jauh lebih tepat daripada tanya kapan rabi?

Atau kalau punya kandidat, boleh ditawarin siapa tau jadi pintu pembuka jodoh untuknya, hanya saja ga usah kayak dalang yang ikut campur dalam kisahnya. Kenalkan saja dulu, biar step selanjutnya mereka yang jalanin. Kalau jodoh pasti juga bakal tau kan.

Untuk yang sedang berjuang dan berihtiar mendapatkan jodoh, mendapatkan momongan, mendapatkan pekerjaan, mendapatkan mertua, dll..
Tetap berpikiran positif, Allah sayang banget loh sama kita. Tenang ga akan lama lagi kok doa kita diijabah olehNya. Wajar kalau telingamu panas, hatimu meradang jika mendengar nyinyiran orang yang merasa sempurna itu. Biarkan saja toh hak dya kan... misal kita ga nganggep dya pun itu sah2 saja kok. Ada ga ada cibiran dya hidup kita terus berjalan kan. Terus perbaiki diri, perbaiki hubungan dengan Allah, dengan orang tua, dengan keluarga dan dengan sesama. Waktu Allah tidak pernah salah hitung, so don't worry and be happy karena akan menikah pada saatnya.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

bagian rejekiku ada kamu

Haii kamu,
iya kamu wujud rejekiku...

Ditakdirkan mengenalimu dan bekerjasama denganmu adalah wujud rejeki untukku, bentuk sayang Allah yang nyata di kehidupanku, bentuk pertolongan Allah yang hadir dalam pengembaraan jiwaku. Tak ada kata lain selain bersyukur. Berterimakasih atas semua hikmah yang Allah beri melalui cobaan yang tak mudah kala itu.
Allah maha romantis, skenarionya sungguh bikin sepicles. Drama2 terlewati dengan penuh keyakinan dilandasi karna dibalik musibah pasti ada hikmah yang bisa diambil. Dan memang benar adanya. Kejadian kemarin memang tak mudah dan meluluhlantahkan semuanya, baik harga diri, emosi, logika hingga kewarasan. Kesannya lebay tapi kondisinya memang seperti itu adanya. But Allah memberi cobaan pasti beserta solusinya, yaaa solusinya lewat kamu.
Orang berhati tulus iklas, orang yang entah hatinya terbuat dari apa, orang yang gemati, orang yang dewasa, orang yang selalu  positif thingking, orang yang optimis, orang yang ga mudah nyerah daaaaan orang itu kamu. Lewat kamu, Allah memberikan pelajaran  yakni:

Tak semua orang mampu kita bahagiakan
Sehati2 tindakan kita, bisa juga kita luput dan melakukan kesalahan. Tak semua niat baik dapat ditangkap dan diterima sesuai dengan tujuan. Sering terjadinya miskomunikasi hanya lantaran tidak utuhnya informasi yang didapat. Prasangka buruk yang mendominasi pikiran akan semakin memperparah keadaan dan mengendalikan logika sehat. Jika kita salah ya perbaiki dan minta maaf. Jangan hanya karna takut berbuat salah namun kita tak berani mengambil resiko. Kita dewasa kan yak, akui saja jika itu salah dan legowo untuk minta maaf. Kalau ndak salah namun disalahkan bagemana? Sama saja, terima dan terima. Ga perlu mengelak dan menjelaskan kepada semua orang bahwa ini dan itu karna tak semua orang butuh hal tersebut. Berikan penjelasan hanya kepada mereka yang ada sangkutannya saja. Dewasa usia hakikatnya dewasa pemikiran juga kan yak..

Niatkan semua karna ibadah
Terkesan klise ketika kamu sering membahas hal tersebut, namun berjalannya waktu aku merasakan apa yang kamu maksud. Ketika niat baik selalu berujung salah paham maka terima cacian yang didapat. Ketika usaha maksimal dengan peluh keringat tak dihargai maka diam akan lebih tepat seraya meminta kekuatan Allah. Ketika setiap gerak menjadi fitnah lantaran pikirannya selalu negatif maka berikan pemakluman sebanyak-banyaknya. Serangkaian hal diatas sering ngaduk2 perasaan namun jika semua diniati karna ibadah akan menjadi tenang dan terang. Tak dihargai ndak pa2 karna sudah bagian resiko pekerjaan, inovasi dicibir selalu ya terima saja pertanda ada perhatian yang tersembunyi, selalu dipandang dari kacamata negatif ya ndak usah galau, emang kita ndak sempurna dan selalu berkesempatan berbuat salah kan? Ndak mudah memang ada dalam kondisi tersebut namun menerima hal2 emejing dan mengembalikan ke Allah akan membuat kita slow. Banyak pelajaran yang mampu diambil dari orang2 yang hadir, nyinyir, dan singgah di kehidupan kita.

Jika ada kesempatan menolong kenapa tidak?
Kesempatan berbuat baik tak selalu dapat diulang. Jika ada kesempatan di depan mata maka sambutlah sebagai ladang ibadah untuk kita. Kalau sekarang kita mampu menolong orang, maka bukan berarti kita lebih OK maupun hidup kita akan baik2 saja. Hidup ini bak roda kehidupan yang terus berputar, kita tak pernah tau detik keberapa kita akan membutuhkan bantuan orang lain kan. Hakikat manusia yakni saling membutuhkan. Jika sekarang ada kesempatan menolong kenapa harus menunggu esok?

Mendoakan adalah cara berterimakasih

Seiring berjalannya waktu, seiring mendewasanya sikap kita akan tau siapa saja orang2 yang memang ada untuk kita, untuk masa kelam kita, untuk masa jaya kita, untuk masa tak ternilainya kita. Jarak membentang yang kini sudah menjadi hal lazim mengingat kehidupan masing2 terus berjalan dengan berbagai dinamikanya. Ada rasa kangen, haru, sedih, dongkol hingga kagum yang masih bersemayam dalam sanubari. Terbatasnya kesemapatan untuk berjumpa, doalah yang jadi satu2nya hal yang ajib. Doa yang selalu mendekatkan yang jauh, meredakan yang membara, mempersingkat jarak, memperpendek rindu dan memperkuat harapan untuk hidup yang lebih baik lagi. Darimu aku belajar ketika jiwa ini merasa tak mampu untuk membalas seluruh kebaikanmu, nyatanya doa dapat menenangkan gemuruh di dada. Lewat doa kita meminta Allah untuk selalu menjaganya, mempermudah langkahnya dan selalu mengingatkannya untuk lebih baik kedepannya.

Terimakasih Ya Allah atas pelajaran hidup yang luwar biasa ini. Sangat mudah bagiMu untuk mentakdirkan apapun dan sangat gampang bagiMu untuk mengubah arah kehidupan seseorang. Semakin dekat denganMu sungguh menenangkan, sejatinya apapun skenario ini karna ada hal baik yang Engkau beri untuk kami. Alhamdulillah,.

Untukmu yang aduhai baiknya,
Sehat2 ya disana, dilancarkan pekerjaanmu, dimudahkan untuk gemati dengan bapak ibumu, diberkahi dalam setiap jerih payahmu dan doa ini akan selalu sama untukmu. Kelak suatu hari kamu telah mantap melanjutkan hidup dengan seseorang, semoga ia adalah orang yang merasa beruntung karena memilikimu sebagaimana yang aku rasakan. Beruntung dan bersyukur karena mengenal orang sebaik kamu, jiwa yang memiliki keindahan hati. Harapku, semoga semua kebaikan yang telah kau perbuat akan kembali kepadamu.
#nikmatMu

teruslah berbuat baik sekalipun kebaikanmu tak pernah dinilai

Ramadhan hari pertama sudah terlampaui dan menyisakan rasa syukur dan syukur atas kebaikan Allah, atas skenario Allah. Ramadhan sebelumnyapun ga ada bayangan akan melalui macam perasaan dan kisah seseru ini. Allah mah maha romantis menciptakan skenario yang aduhai bikin takjub, bikin degdegser, bikin maktratap. Apaapun itu harus disyukuri dan disyukuri.

Tahun ini bukan tahun mudah yang aku rasa. Skenario yang naik turun, kelok kanan dan kiri membuatku yang secara umur sudah dewasa menjadi dewasa seutuhnya. Memang mustahil kok kita bisa menyenangkan semua orang. Kadang kita sudah sedemikian rupa berhati2 namun ada saja celah yang membuat kita keblinger dan berbuat salah. Kesalahan sering terjadi karena ketidaksengajaan kan yak. Ya namanya juga manusia yang memang lekat dengan yang namanya salah, hanya saja bukan berarti sebagai ajang pemakluman kan yak. Kita sadar sepenuhnya kalau kita tempat salah makanya kita berusaha hati2 dan berbenah diri biar ga jatuh kelubang yang sama.

Bagi orang yang menyadari bahwa manusia adalah tempat khilaf maka sisi kemanusiaannya adalah kita akan mudah memaafkan kesalahan yang diperbuat oleh orang lain, begitu juga sebaliknya. Apalagi kalau orang lain dengan besar hatinya meminta maaf tulus dari hatinya. Namun kalau dari kita sok banget dan ga bisa melupakan kesalahan orang lain bagemana? Duh apalagi jika yang ia masalahkan adalah hal2 menye2 yang terjadi karena miskomunikasi saja. Bukan kasus kriminal berat layaknya pembunuhan maupun perampokan. 

Diperparah dengan mencari kawan untuk mendukung kebencian terhadap orang tersebut, mencari2 kesalahan, kompor, memfasilitasi ajang untuk semakin banyak orang yang tak menyukainya. Sayang banget jika kehidupan yang sebentar ini dijadikan sebagai ajang menguliti kesalahan temannya sendiri. Kenapa harus pusing2 sih, jikalau temannya salah biar Allah yang akan membalasnya,. Tak perlu kita repot2 nyari pendukung dan simpatisan untuk membencinya. Udah tua ah masak kayak anak2 sih.. kalau ada masalah dengan A ya selesaikanlah dengan A. Kenapa harus bawa2 yang lain?

Kehidupan orang dewasa kadang selucu itu. Yang awalnya dewasa perihal umur berbanding dengan dewasa terhadap sikap nyatanya ga selalu berlaku kan yak. Banyak tuh yang udah beruban tapi justru kelakuan malah kembali ke anak2. Yang harusnya ngemong tapi mintanya dimong. Yang harusnya bijaksana namun nyatanya jadi kompor.
Terimasajalah ya, kalau memang keadaannya memang seperti ini. Sebagai orang yang baru beranjak dewasa, hal ini dapat dijadikan sebagai rem agar nantinya tak melakukan hal yang sama seperti mereka. Masalah itu dihadapi bukan  didramatisiri, kesalahan itu untuk koreksi bukan untuk menyalahkan orang lain. 

Jika kondisinya selalu saja dikambinghitamkan ya terimasajalah ya karna sebaik apapun kita dimata orang yang benci maka akan tetaplah buruk dan tak bernilai. Bukankah kita tak mencari nilai didepannya? So tenang sajalah.. kalau kita memang salah ya minta maaf dan instrospeksilah diri agar nantinya kita ga kayak kebo. Namun kalau kita ga ngapa2in tapi selalu dikait2kan maka mundurlah beberapa langkah dengan orang tersebut. Kenapa? Bisa jadi orang tersebut sedang sakit. 

Melawan orang sakit ga akan ada ujungnya, bisa jadi kita ikutan sakit. Sayangnya kesadaran orang terhadap gejala kejiwaan tidak selalu ada. Bisa jadi ia merasa baik2 saja, hanya orang lain sekitarnya saja yang dapat merasakan kesakitan yang ia alami namun orang lain juga seringnya tak peduli.Teruslah berbuat baik sekalipun kebaikanmu tak pernah dinilai  dimata mereka, yakinlah Allah maha tau segala niatan baikmu..
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

syukuri kehidupan ini dengan cara yang elegan

2 hari ini mendapatkan ilmu yang aduhai banyaknya. Takdir mengatasi takdir. Dipertemukan dengan orang2 baru dalam sebuah event memberikan suangat banyak pelajaran yang berarti. Ndak tau tetiba "bawa gelas kosong" dan mengisi hal2 baik dari pertemuan 2 hari tersebut.

Jika kita mau membuka diri, membuka sudut pandang, membuka wawasan kita hanyalah butiran debu yang sangat jauh dari kata baik. Ketika merasa sudah well dan ok nyatanya di luar sana ada ribuan yang jauuuuuh lebih berprestasi. Ketika merasa kita paling menderita nyatanya dibalik bumi sebelah sana masih ada orang dengan keterbatasan namun masih sanggup bersyukur dan merasa cukup. Ketika kita hobi mengeluh nyatanya masih banyak orang yang tidak ada kesempatan untuk mengeluh. Ketika kita merasa dunia tak adil, nyatanya keadilan hanya ada pada Alllah. Ketika kita merasa tak beruntung, nyatanya ada skenario indah yang tersembunyi .

Hidup ini sangat singkat jika hanya diperuntukkan untuk mengeluh, kufur dan mendramatisiri keadaan. Realistis kuy... tak ada hal yang bisa dibandingkan untuk sebuah keberhasilan seseorang. Benar adanya bahwa matahari tak dapat dibandingkan dengan rembulan, kenapa? Karena kedua ciptaan Allah tersebut berproses diwaktu yang berbeda.

Ga usah minder kuy, cukup syukuri kehidupan ini dengan cara yang elegan. Berbagi dengan sesama mungkin. Dengan membantu dengan sesama yang membutuhkan menjadikan kita manusia yang lebih rendah hati, lebih peka, lebih happy dan lebih bijaksana dalam mengambil sikap sehingga tak mudah menyalahkan karena semua terjadi karena atas ijin Allah. 
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

... jangan lelah untuk ...

Hey kamu,..
Iya kamu yang bikin luluh lantah..

Ketulusan nyatanya dapat meluluhkan kerasnya hati, menjulangnya gengsi dan kokoknya beteng diri. Baru diusia ini merasakan efek domino dari orang yang berhati tulus kolaborasi dengan jiwa penolong tanpa tendensi serta empati mode on.
Yuh banget rasane,.
Allah memberikan kisah di setiap hambaNya bukan tidak ada maksud tujuannya. Allah ga main2 dalam membuat skenario di kehidupan seseorang.  Bisa jadi ia dipilih Allah untuk menyadarkanmu bahwa masih ada kok orang yang baik di muka bumi ini, masih ada kok orang yang pingin kamu happy, masih ada kok orang yang ga ingin kamu sendiri melewati liku ini, masih ada kok orang yang ingin melihatmu selalu optimis dan positive thingking.
Hati yang kecewa, luka yang menganga, asa yang memudar, cemas yang melanda rasanya sirna jika dipertemukan dengan orang sepertinya. Kadang apa yang kita inginkan tak selalu berbanding lurus dengan apa yang menjadi realita. Siapa sih yang ga ingin berdampingan dengan orang semacamnya? Pastinya uwe akan angkat tangan terlebih dahulu kan yak.. Hanya saja keinginan kita belum tentu sejalan dengan takdir Allah.
Bila diperjalanannya kedepan tak dibersamakan dengannya maka tetep optimis saja pertanda akan diberikan ganti yang lebih tepat, ganti yang mungkin sama baiknya dengannya. Yakini saja Allah akan memberikan segala sesuatu sesuai kebutuhan hambaNya kok.
Jangan lupa terus ucapkan syukur dan doakan ia untuk selalu dalam lindungan Allah. Doakan ia akan mendapatkan yang terbaik dalam perjalanan karier, bakti dengan orang tuanya, bermanfaat bagi sesama dan kehidupan rumah tangganya. Jika ia bahagia, maka kebahagiaan itu akan mantul ke kita. Justru kita akan merasakan kebahagiaan yang berlipat2 karna orang tersebut mendapatkan keberuntungan. Kekuatan doa sangat luwar biasa, layaknya anak panah yang meluncur dari busurnya dan tepat ke sasarannya. 
Jangan lelah untuk mendoakan kebaikan untuk orang lain karena doa yang sama akan berbalik untuk diri kita. Jangan pelit untuk membantu orang lain karena kita tak pernah tau di detik keberapa kita butuh bantuan orang lain. Jangan lelah optimis karena didalamnya terkandung doa baik yang menjulang ke langit. Jangan lelah untuk berpasrah atas apa yang sudah dilakukan karena akan melatih kita menjadi hamba yang rendah hati dan dijauhkan dari karakter jumawa.
#just for me

sikapilah sewajarnya

Orang yang memiliki hobi merendahkan orang lain, menganggap hina kehidupan orang lain, sebelah mata melihat cara survive orang lain, mencibir kebaikan orang lain serta mudah sekali mengeluarkan kata2 ajaibnya manakala diberikan nasihat untuk perbaikan dirinya sejatinya ia sedang dalam taraf sakit. Kita doakan setulus hati kita agar ia segera diberikan kesembuhan dan kebahagiaan, karna kalau ia sehat dan bahagia ia tak akan melakukan hal yang demikian.

Setiap orang memiliki kisah yang beragam. Boleh jadi yang ia lihat orang tersebut ga keren, spaneng dalam menjalani hidup, ga gaul, ga asik dst namun siapa sangka dibalik tabir yang nampak ia sedang berjuang untuk menata kehidupan yang porak poranda setelah ditinggal oleh salah satu orang tuanya.

Pertanyaannya adalah, jika orang yang hobi menjadi hakim di kehidupan orang lain tersebut apakah mampu  jika diposisinya? Takdir memang tercipta untuk mengatasi takdir yang lain. Bila takdir berkata "rasakan dulu asiknya perjuangan, manisnya hujatan, lantunan suara2 sumbang" lantas kita bisa apa? Menolak? No,kita tak bisa melawan takdir. Yang bisa kita lakukan adalah kita terima dan jalani hal gemesh tersebut seiklas mungkin karna dibalik hal tersebut terselip makna yang mendalam. Makna untuk selalu menghargai orang lain, berempati terhadap sesama, menerima perbedaan, tidak memaksa dan lantunan ketulusan.

Kita berhak kok mengabaikan kehadiran orang tersebut, sebatas hubungan baik saja mungkin. Perlu hati yang kuat ketika berhadapan dengan karakter semacamnya karena yang ada dipikirannya "aku sing paling". Sifat keakuannya meninggi dan kebenaran hanya ada pada dya. Astagfirullah..

Jika tidak ada urusan dengan makhluk semacamnya mending singkiri saja daripada perasaan terkikis. Tetep optimis dan selalu berfikir positif, bisa jadi ia baru tahap lupa. Iya diberikan rasa lupa bahwa ia juga manusia biasa yang sebenarnya jauuuuh banget dari sempurna. Boleh jadi orang yang selalu ia hina justru punya kehidupan yang lebih baik, kekerabatan yang utuh, sahabat yang tulus, dan kehadirannya selalu dinanti karna kebermanfaatan ia di masyarakat. Hanya saja tak terlihat karena ia memilih merasakan kebagiaan untuk dirinya tidak untuk dipublikasikan. Karena baginya bisa jadi kebahagiakan itu hanya bisa dirasakan.

Tetap berhubungan baik sikapilah sewajarnya. Semoga segera sembuh dan bisa hidup yang seharusnya. Menjadi manusia yang menyadari kekurangan orang lain dan manusia yang lebih welas asih. Sejatinya hidup yang baru dirasa diatas dan sempurna bisa jadi Allah baru menutup aib dan segala kekurangannya di mata orang lain, namun siapa sangka jika besuk pagi gilirannya yang dibuka aibnya oleh Allah. Pelajaran yang benar2 bisa diambil yakni tak akan ada buah kebaikan dari kesombongan yang ada justru kehancuran.

Kenali proses diri dan hargai prosesnya

Menyelami kehidupan sosial di lingkungan kita berada itu membutuhkan seni dan strategi tersendiri agar nantinya kita tidak terjebak dalam lingkaran stres.  Alih-alih stres yang tak disadari berimbas terhadap kesehatan jiwa.  Ga mau kan ngalamin stres terselubung?

Berhadapan dengan orang yang sok
Iya,  karakter orang sok adalah ia selalu ingin terlihat sempurna di depan umum,  ingin terlihat nomor wahid,  berasa ia tak ada duanya alias the one and only.  Nyatanya sekuat apapun tipe ini,  ia juga manusia biasa yang justru "tong kosong nyaring bunyinya".  Coba saja ia dihadapkan  untuk bertukar peran  dengan kita,  maka dengan seribu jurus ia pasti menghindar dan tak mau jika disalahkan.


Menghadapi orang yang mengingkan kesempurnaan
Dari judulnya aja ga mungkin terjadilah ya karna kesempurnaan bilamana saling melengkapi kekurangannya. Lucu saja orang yang tidak sempurna namun mengingkan orang lain bertindak sempurna.  Dia aja masih banyak kurangnya namun selalu menjadi hakim bagi orang lain.  Ah bisa jadi dya keseringan nyermin di kaca kamar mandi yang burem.  Kasihan aku tu,  tipe tersebut adalah tipe orang yang paling gampang stres dan gila.  Iya gila dalam arti sesungguhnya.  Kenapa?  Dikit2 marah,  emosi,  menggerutu kalau hal yang ia hadapi tak sesuai dengan ekspektasi.  Pertanyaannya adalah,  bukankah segala sesuatu itu butuh proses?  Butuh belajar?  Butuh salah?  Butuh evaluasi??  Apa serunya hidup ini jika apapun yang diminta selalu sesuai harapan tanpa kenal makna dibalik getir akan sebuah pengharapan dan perjuangan.

Mensiasati orang yang hobi melihat kekurangan orang lain
Nyatanya banyak kok orang yang memiliki tipe ini.  Ya passionnya adalah melihat orang lain celaka atau menderita.  Liat kesalahan orang lain saja aduhai mulutnya kemana-mana,  terlebih ia sedang diposisi diatas.  Iya diatas kan hari ini, bisa jadi kok kalau Allah berkehendak pasti muter juga kebawah dan bisa pula ngalami hal2 buruk seperti nyinyiran nya selama ini. Kamu mau tau ga kenapa dya hobi melihat kekurangan orang lain dan hobi ngece?  Sejatinya dya hanya menutupi kelemahannya saja.  Coba tantang dya jadi kamu,  apa dya sanggup,  apa dya mampu?

Seru memang hidup berdampingan dengan banyak karakter.  Hal tersebut tak begitu saja tanpa ada mksud yang Allah berikan.  Kita dapat kok berlajar.   Iya belajar untuk selalu rendah hati ketika melihat orang yang hobi pamer,  sesekali baper bolehlah ya namun segeralah bangun karna sejatinya jika kita keren orang lain bakal akan tau kok tanpa harus kita memamerkannya.  Orang tau kok apa bedanya seng dan emas.

Kita juga dapat berlajar untuk jadi orang itu rasah spaneng.  Kenali proses diri dan hargai prosesnya. Bukankah mutiara yang digandrungi tersebut manakala ia mengalami proses yang rumit terlebih dahulu? Proses diri dengan cara belajar,  bersyukur,  merasa cukup adalah rumus yang membuat kita tenang. Tak lupa selalu menggunakan standar dalam memaknai kehidupan ini dengan standar versi kita. Kenapa?  Karna jika terus terusan menggunakan standar orang lain,  bahagianya juga akan mengikuti orang lain.  Sedangkan bahagia itu akan muncul bilamana kita mampu menghargai hal-hal kecil yang sudah ada di diri kita.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

hal buruk tak selalu menyengsarakan

Ternyata mengalami hal buruk tak selalu menyengsarakan. Ada hal2 yang bisa diambil hikmahnya. Seperti halnya ketika kita ngalami dihujat dan dipersalahkan. Siapa sangka Allah menghadiahkan buah termanis yakni menghadirkan orang yang tulus hatinya tanpa kita duga dan sangka.  Dia yang dipilih Allah untuk menolong kita yang mengisyaratkan
"kamu tak sendiri,  ada Allah yang akan membantumu". Hingga suatu saat kita menyadari atas ijinNya ia mampu menjadi bentuk rejeki yang tak mampu untuk dideskripsikan besarnya masuk di dalam kehidupan kita.  Semakin kita dihina,  dicaci, ditekan, dipersalahkan maka akan semakin terasa arti dari sebuah penerimaan, keikhlasan, ketulusan, dan kekuatan. Hingga ada disebuah titik kesadaran bahwa orang tersebut memang kiriman Allah sebagai anugerah untuk kita. 

Hujatan,  cacian,  gunjingan juga ada baiknya bagi diri kita agar menjadi pribadi yang lebih kuat dan ga baperan. Jikalau krmarin2 dikit2 baper dengan adanya ujian tersebut siapa sangka Allah memberikan gemblengan mental hingga kita menjadi kuat dan survive. 

Allah sungguh so sweet mengatur babak per babak kehidupan bagi setiap hambaNya. Hanya saja si hamba tersebut yang seringnya sok tau apa yang terbaik menurutnya,  sedangkan perasaan taunya tersebut sering kali bertendensi nafsu semata. 

Allah juga maha romantis, ga ada satupun kejadian ini yang asal2an ia atur.  Ga ada satupun takdir yang hanya berkebetulan. Termasuk menggerakkan skenario seorang hadir dan berlarian di pikiran kita. Semakin menafikkan kehadirannya maka oramg tersebut semakin aktif bergerilya dibenak kita.  Tidak lain hanya ingin meniadakan rasa agar nantinya tidak kecewa jika rasa ini hanya sepihak.  Namun kita bisa apa jika memang ini jalan yang sudah Ia rancang?  Kita bisa merancang ini dan itu,  selebihnya realitanya hanya Ia yang memiliki hak mutlak.  Bagi orang lain itu tidak mungkin terjadi namun bagiNya tak ada yang mustahil.  Bagi sebagian orang "ah biasa aja" namun siapa sangka berkahnya kita rasakan luar biasa.  Teruslah berbenah untuk semakin bersyukur,  selalu merasa cukup,  dan mengistiqomahkan diri untuk semakin baik dan tertata kehidupannya. 
#semoga bermanfaat & hidup bahagia


paradoks rasa

Yang menjadikan hidup kita merasa un_happy manakala apa yang kita inginkan tak sebanding lurus dengan kenyataan. Ingin es jeruk yang ada hanya air es, sekalipun sama2 dapat meredakan dahaga. Kita tak mampu mengontrol hal apa yang akan terjadi di kehidupan ini. Kita tak akan tau akan bertemu dengan siapa saja sepanjang tahun ini? kita tak akan tahu pelajaran apa yang akan bisa kita ambil sepanjang tri wulan kedepan? dll. Yang kita lakukan yakni, kita menerima apapun yang datag dan pergi dengan selapang-lapangnya rasa.

benci jadi cinta
Boleh jadi kita membenci seseorang mati2an, namun yang ada orang tersebut justru nangkring di pikiran kita. Ia ga mau pergi dan justru membayang2. Benar yang dikatan orang2 jaman dulu, kalau benci itu ya sewajarnya saja. Banyak cinta yang tumbuh dari lahan benci. Bukankah benci itu kepanjangan dari bener2 cinta ya? 

menolak jadi gelisah
Allah tida pernah main2 mentakdirkan sesuatu yang terjadi pada hamba2Nya, termasuk menaburkan benih rasa sayang maupun respek ke hati kita. Ada kecenderungan seseorang sudah masuk ke dalam kehidupan kita, entah karena sudah terlanjur membutuhkan ataupun sudah terlanjur nyaman. Atas nama berfikir logis untuk meminimalisir jatuh terlalu dalam maka rasa yang sudah terlanjur menyatu terpaksa kita tolak. Ga mau kecewa, ga mau buang waktu, dll. Nyatanya itu justru akan semakin membuat kita gelisah dan hari2 menjadi abstrak tak jelas..

Nyatanya sebuah sikap menerima adalah solusi jitu dari dua kejadian diatas. Menerima kalau kita memang tak menyukai orang tersebut dan belajar untuk memaafkan. Bukankah ia juga mausia biasa seperti kita yang berkesempatan memiliki ribuan kesalahan? Buang jauh2 ego keangkuhan kita yang selalu merasa kita lebih OK. 
Sama halnya, menerima skenario Allah jika telah ada seseorang yang menyatu di kehidupan kita. Terima saja dan jangan dipungkiri rasa tersebut. Semakin kita ingkari rasa itu maka akan semakin rasa itu bergejolak. Nikmati saja hingga rasa itu akan reda dengan sendirinya. Kabar baiknya jika ia adalah memang garis Allah mewujudkan doa kita selama ini. Jikalau tidakpun kita tetap akan selalu mensyukurinya karena kita pernah tertakdir melalui hal2 amazing bersamanya. Hal2 yang tak pernah terbayangkan sebelumnya akan mengalami hal se-wooow ini. 

Terima dan syukuri hal apapun yang mampir maupun singgah di kehidupan kita. Kembalikan pada Allah atas semua rasa yag kita rasa, semua ini tak lain sudah masuk dalam list skenarioNya. Allah telah mengijinkan rasa benci menyapa kita sebagai isyarat bahwa kalau ada rasa sayang menentramkan mengapa rasa benci harus dihadirkan? Allah mengijinkan kita dijahati agar kita merasa bersyukur dan menghargai orang2 yang masih setia dan tulus di kehidupan kita. Kecewa mengajarkan kepada kita bahwa kebahagiaan yang HQQ adalah bergantung padaNya bukan pada makhlukNya. Karena muara dari kecewa yakni salah menyandarkan harap. 

Untuk diri ini,
Jadilah pribadi yang selalu bersyukur dan menerima apapun warna yang Allah berikan, karena dengan bekal warna tersebut kamu akan jadi  pribadi yang baik, bijaksana, strong, rendah hati, hobi menghargai orang lain, tenang, bahagia, tentram, cerah, ceria nan menawan. So, enjoy your days Ana,enjoy paradoks rasa!
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

mensyukuri jalan takdir

Jika berjumpa dengan teman lama maupun sahabat yang menjadi saksi kisah per kisah diri ini rasanya menertawakan kebodohan, kekonyolan dan ketidaksempurnaan diri adalah hal sering dirindukan. Tak ada lagi rasa jaim, malu ataupun sederet alasan lainnya,ternyata sangat membahagiakan. Itupun yang melatarbelakangi candu untuk bertemu dengan mereka, sekalipun rasa tersebut harus tersimpan dalam angan cukup lama yang tak lain karna alasan klasik yakni kesibukan.
         
Sama halnya malam itu, sahabat lama yang telah merantau ratusan purnama ke ibukota telpon. Menanyakan kabar, memotivasi, menyemangati, dan tak lupa saling menertawakan kejadian semasa muda yang sangatlah amat konyol. Dan dari hal tersebut muncul rasa syukur dan ucapan "terimakasih takdir" yang telah menempa kala itu. Allah sungguh juara memberikan jalan skenario hamba2Nya. Ya kita diinginkan Allah menjadi orang yang kuat maka kita diberikan step awal untuk latihan pemanasan sehingga mengalami hal2 lucu yang menggemaskan. Pas ngalami kejadian rasanya pingin melambaikan tangan, Ya Allah hamba nyerah....
Nyatanya setiap kejadian selalu membawa maksud. Mensugesti diri bahwa setelah ini ada hal baik akan menjadi solusi manakala kita dilanda keputusasaan.

Allah ga pernah main2 dalam membuat skenario untuk hamba2Nya. Aktifkan rasa syukur, download aplikasi gigih berjuang, instal optimisme nan berbaik sangka serta back_up rasa sabar. Kalau sekarang lagi merasa lemah nan tak berdaya, komunikasikanlah padaNya kepada Maha pemberi solusi. Jika sekarang baru merasa lelah menghadapi tuntutan hidup, maka mengadulah padaNya. Ingat betul omongan temen pas kuliah dulu, "wong poso ki eneng wayahe buko", ga selamanya orang itu bakal kesusahan, ga selamanya orang itu menderita, begitu juga sebaliknya. Semua berjalan sesuai keadilan Allah.

PR kita adalah mensyukuri  jalan takdir dengan cara kurang2ilah untuk membandingkan kehidupan kita dengan skenario kehidupan orang lain. Kita punya jalan sendiri dan akan lebih asyik manakala kita mampu memaknai dan mengisi kehidupan ini sesuai dengan kemampuan. Hal yang membuat orang merasa un_happy manakala menggunakan standar kehidupan orang lain dan menganut aliran "enak ya jadi dya". Padahal belum tentu apa yang dilihat sama dengan apa yang dijalani. Bisa jadi lantaran jarang mengeluh, lantas terlihat baik2 saja kan. Bisa jadi ia hanya pandai menempatkan diri untuk tidak sembarangan memperlihatkan kedukaannya di depan khalayak.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

arti dari sebuah sikap

Bila aku salah kok aku masih merasa baik-baik saja, tolong sadarkan aku. Tolong beri tau aku letak kesalahanku.
Bila aku sudah tau kesalahanku, aku sudah minta maaf setulus hatiku, tolong bukakan pintu maafmu.
Bila kamu merasa kulukai dan itu tak akan bisa kau lupakan sepanjang hidupmu, tolong bantu aku untuk mengurangi rasa bersalahku.
Namun  jika semua hanyalah kebaperanmu yang salah mengartikan sebuah komunikasi?

Hakikatnya masalah adalah  adanya ketidaksingkronan antara realita dengan ekspektasi. Kau jual kebaperanmu ke orang2. Kau obral rasa terdolimi ke smua orang. Biar apa sih? biar dikasihani? atau biar orang2 benci aku? ah monggo saja

Kita hidup tercipta tidak untuk membahagiakan semua orang. Mustahil kita dapat melakukannya. Bila aku salah,aku minta maaf dan instrospeksi diri untuk tak melakukan kesalahan yang sama. Aku sadar kok, kita manusia yang memiliki potensi untuk berbuat salah termasuk anda.

Sekaliber anda yang hebat pun dapat berbuat salah dan menyakiti orang lain. Allah maha penerima taubat hambaNya loh, mosok anda yang tiap pagi sarapan sego telu ngewu mangatus sombongnya mintak ampun.
Aku memilih hidup tentram, apapun itu aku pernah berbuat salah dan dari salah tersebut aku banyak belajar bahwa sebaik apapun niat tak selalu sama penerimaannya. Sekuat apapun menjaga keadaan nyatanya ada saja celah untuk berbuat salah.

Kau bebas menyikapi dengan drama bak sinetron yang ga habis2 episodenya, Kau bebas mau mengingat kejadian tersebut, Kau bebas mencari dukungan dst. Hal yang samapun untuk diriku yakni bebas tidak menganggap kau ada. Lebih baik menjaga silaturahmi dengan seperlunya. Trimakasih atas pelajaran hidup yang anda berikan, sejatinya hidup ini sebuah proses. Bila salah koreksi, bila salah perbaiki bukan didramatisiri. Dan kini aku menyadari apa arti dari sebuah sikap.  
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

bantuan-Mu

Berbagai kisah yang kita alami menempa diri kita untuk menjadi lebih kuat dan berbenah. Disadari atau tidak, Allah mengirimkan orang-orang pilihan-Nya untuk menemani kita menyelesaikan permasalahan yang sedang kita hadapi.

Bagaimana aku bisa melupakanmu?
Bagaimana aku bisa melupakanmu kalau kamu adalah rejeki yang tak mampu terdeskripsikan. Ketulusanmu, kebaikanmu serta kepedulianmu meluluhlantahkan pikiranku. Ketika  jiwa ini sudah pasrah atas semua usaha dan upaya, disitulah Allah bergantian "bekerja". Salah satunya memgirim kamu menjadi patner dalam proses mendewasakan diri ini. Awalnya berpikir, kok kamu? orang yang baru aku kenal yang nyatanya memberikan kesadaran kepadaku bahwasanya solusi dari Allah bisa darimana saja. Skenario Allah sungguh awesome, menghadirkan orang baru yang mengisyaratkan bahwa masih ada loh yang menghargai usahamu, masih ada loh yang berpikir positif tentangmu, masih ada loh yang mendukungmu segenap jiwanya jauh dari ekspektasimu, masih ada loh orang yang menginginkan kamu sukses dan bahagia.

Bagaimana aku mampu membalas kebaikanmu?
Memang masalah itu mampu membuat kita mendewasa. Kita makhluk sosial yang memang tertakdir tak mampu hidup sendiri. Kita didesain olehNya untuk saling tolong menolong. Setelah terbantu dan masalah sudah teratasi, hadir rasa "dengan apa aku bisa membalas kebaikanmu?" Nyatanya doa tulus adalah balasan terdahsyat. Doa yang muncul dari hati terdalam dan kesungguhan. Kita tak mampu bersama dengannya setiap waktu, kita tak mampu untuk stand by manakala dya membutuhkan bantuan kita. Terbatasnya jarak dan kesibukan dapat diredam dengan doa yang kelak doa akan melindunginya dalam setiap langkahnya, yang kelak melancarkan disetiap usahanya, yang kelak akan memudahkan dalam setiap keputusannya, yang kelak akan menjadi kawan dalam setiap pengembaraannya.

Bagaimana aku mampu menjaga hubungan baik ini?
Semakin banyak umur seseorang maka akan semakin banyak pula hal yang dikerjakan dan dipikirkan. Kadang lupa me-maintance hubungan baik dengan orang-orang yang pernah ada untuk kita. Ya lupa bukan melupakan. Lupa hakikat manusia. Jikalau kita sudah nyaman dan senang berteman dengannya, maka perlakukanlah ia layaknya saudara. Kenapa saudara? asumsinya saudara itu punya ikatan. Sesibuk apapun kalau saudara pasti akan menyempatkan hadir dan menyapa. Jikalau tidakpun, bagaimanapun bentuk saudara tetep menempati ruang di hati dan pikiran kita. Sayang sekali jika hubungan yang sangat baik tidak terawat yang berujung putusnya komunikasi dan berujung menjadi sebuah kenangan [saja].


Mereka yang silih berganti hadir di dalam kehidupan kita baik orang yang meninggalkan dan menorehkan tawa, duka, amarah adalah orang-orang pilihan-Nya. Mereka mempunyai waktu untuk membersamai kita. Mereka tak selamanya mampu berbagi suka duka dengan kita karna hidup terus berjalan. Atas nama mengejar cita-cita, cinta dan sederet alasan lainnya, hubungan yang sudah terajut akan memudar dengan sendirinya seiring dengan pertemuan dengan orang-orang baru di pihak kita maupun pihaknya. 

Mengapa terjadi seperti ini? Allah menginginkan kita untuk selalu belajar dan menghargai apa yang ada di depan mata kita. Sudahi bersikap kufur, karna kita akan tau betapa berharganya seseorang kalau kita sudah tak lagi bersamanya. Jangan sekali-kali melukai orang-orang yang mau dan sudi menolong dan menyempatkan waktunya untuk kita. Mereka adalah rejeki yang tak berwujud materi namun rejeki yang berbentuk ketentraman. 

Kok tentram? yaa, karna kita masih punya patner yang tulus ada untuk kita. Bayangkan saja kita punya 1000 teman namun ketika kita terpuruk mereka berbarengan auto sibuk. Sakit hati kan yak? yuk cek kontak di hp,kita jalin silaturahmi yang sempat memudar karna ini dan itu dengan para "pahlawan" di kehidupan kita. Selagi masih ada kesempatan ucapkan terimakasih pada mereka. Jika ada kesempatan bertemu mari luangkan waktu sejenak. Namun jika jarak membentang cukup doakan mereka agar selalu diberikan kesehatan, kelancaran dan kemudahan dalam menjalani kisahnya.

Dear kalian, orang-orang yang dipilih Allah untuk menemaniku dalam mejalani babak per babak di kehidupanku...
Terimakasih ya atas semua kebaikan, waktu, tenaga, telinga, hati,jemari, mata,kuota, sabar, cinta, sayang, empati, welas asih untukku. Semoga semua kebaikanmu kembali padamu ya,. Berkah tersendiri untuk orang macam aku ini diberi kesempatan untuk mengenal dan mengukir kisah dengan orang-orang hebat seperti kalian. Bolehkah aku mengatakan sesuatu hal? Betapa beruntungnya aku dipertemukan dengan kalian dan kalian adalah bentuk karunia Allah yang tak mampu aku dustakan.

#self reminder  

Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger