Entradas populares

berbuat baiklah kapanpun. dimanapun dengan siapapun!

Ditolong orang berhati tulus iklas tanpa pamrih itu raasanya sesuatu banget, terlebih orang tersebut adalah orang yang baru dikenal. Orang baru yang menorehkan warna di kehidupan ini dengan cara awesome. Allah itu maha romantis, skenario yang Ia buat selalu menakjubkan dan menakjubkan, susah ditebak, buat penasaran namun endingnya pasti terbaek bagi kitanya. 

Siang ini, dapat WA dari temen roso sedulur yang mengungkapkan bahagianya yang katanya diriku ini selalu ada untuk menolongnya, selalu mendoakan dan meyemangati dikala yang lain lari menjauh darinya. Sebegitunya, gumamku. Tak selang beberapa detik, pikiran ini melayang ke kejadian beberapa bulan yang lalu yang mana diriku ada diposisi temen roso sedulurku ini [menjadi pihak tertolong dikala keadaan lemah tak berdaya].

Bisa jadi apa yang diberikan adalah hal yang sangat biasa bin sewajarnya, namun penerimaan orang yang kita tolong sebaliknya. Ia merasa terbantu dengan kehadiran kita, parahnya kita dianggapnya bak pahlawan yang "berjasa" dalam membantu permasalahan peliknya. Memang kita tidak dapat hidup sendiri. Kecambah aja kalau mau tumbuh dy butuh air dan matahari kok, apalagi kita yang memang darisononya terprogram tak mampu berdiri sendiri.

Siapapun yang hadir dalam kehidupanmu adalah orang2 pilihan Allah yang akan membungkusmu menjadi manusia yang lebih keren, sekalipun dengan skenario dizolimi, dihinati, dinyinyiri dll. Yang wajib dilakukan the one and only yakni penerimaan. Terima aja dah apapaun itu.

Ambil semua pelajaran sebanyak mungkin dan ucapkan pada diri kita bahwa ini adalah hal2 baik yang kelak mendewasakan kita. Doakan mereka yang menyakiti kita, karna mereka sejatinya orang baik yang kelupaan jalan pulang. Mereka hanya lupa bagaimana cara menjaga hati biar tidak mudah kotor, mereka hanya lupa men-service rem mulut mereka untuk tidak blong alias mudah nyinyir, dan mereka hanyalah lupa bagaimana menjadi orang bahagia sekalipun dalam keadaan yang terbatas.

Pastinya tak lupa pula mendoakan mereka yang telah dengan tulus hatinya ada untuk kita, meluangkan tenaga dan waktunya untuk menghibur kita. Ia adalah anugrah dan rezeki dari Allah yang khusus diberikan untuk kita. Tidak semua orang dapat seberuntung kita bisa merasakan hidup berdampingan dengan orang berhati tulus.

Adakalanya, kita kebingungan harus membalas dengan apa atas kebaikan yang telah ia lakukan? Doakan saja. Minta sama Allah untuk memudahkan setiap langkahnya, diberkahai setiap usahanaya, diberi keberuntungan dalam setiap geraknya dan tak lupa selalu diberikan kesehatan dan kebahagiaan. Sekalipun kita tak mampu berjabat tangan setiap hari, nyatanya doa ini dapat mendekatkan dan mengeratkan. Kembalikan semua kepada Allah karena Allah Maha Baik, Allah Maha Asik, Allah Maha Romantik. Karena kita tidak pernah tau doa2 mana dan doa2 dari siapa yang diijabah oleh Allah.

Pelajaran terbaik dari kisah diatas yakni: tolonglah, bantulah, permudahlah urusan orang lain. Milikilah hati tulus ihlas yang tak bertendensi apapun ketika melakukan hal kebaikan dan niatkan semua karena Allah semata. Tak lupa doakan setulusnya, sedalamnya dan seihlasnya untuk mereka yang ada di hati agar diberikan kesehatan, keberkahan dan keselamatan. Kita tak akan pernah tau keberhasilan yang kita dapatkan kali ini adalah rangkaian doanya siapa? Selalu mengingatkan diri ini untuk selalu waspada dan menjauhkan dari watak "aku kok.." atas keberhasilan yang didapat, karna bisa jadi ini semua karna doa2 yang mengakasa dari mereka di 1/3 malam-Nya yang tak pernah kita ketahui. So, berbuat baiklah kapanpun. dimanapun dengan siapapun!
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

maksud dari setiap kejadian

Skenario jalan kehidupan setiap insan manusia penuh dengan rahasia. Begitu juga cabang dan ranting dalam proses dalam kegiatan sehari-harinya, termasuk di dalamnya bertemu dan mau ga mau harus berteman dengan orang yang hobinya nyacat dan selalu berfikiran negatif  [lagi dan lagi]. Bukakankah manusia ini memang tertakdir tak ada yang sempurna? Kehidupan bukankah tak ada yang abadi?

Kita akan tau nikmatnya berbuka, jika kita berpuasa sebelumnya

Kita akan tau apa arti kesetiaan manakala kita tau sebelumnya rasa dihianati

Kita akan tau betapa berharganya seseorang manakala ia sudah tak berada di sisi kita

Kita akan tau indahnya warna pelangi manakala kita mendapati hujan terlebih dahulu

Kita akan tau dahsyatnya ketulusan manakala kita dihantam ketidakberdayaan

Hidup manusia itu adakalanya diwajibkan melewati hal2 yang dirasa tak mengenakkan terlebih dahulu. What for? Untuk mengambil sebanyak-banyak pelajaran dari setiap kejadian.

Kita dapat melihat kesempurnaan dari proses yang gagal

Kita dapat melihat kekuatan dari rajutan asa yang tersisa

Kita dapat melihat indahnya pengorbanan dari ketulusan yang tak bertepi

Kita dapat melihat keberkahan dari rasa syukur yang terpancar

Kita dapat melihat keajaiban dari tekad yang paripurna


Kita dapat melihat maksud dari setiap kejadian. Jika hari ini mengalami hal2 yang kurang mengenakkan maka tetap syukuri dan jalani saja. Berat itu kalau hanya dalam angan tidak dicoba untuk melebur dan mengurai satu2 persatu masalah.

Jika hari ini mengalami kegagalan maka tetap syukuri. Cermatilah dengan hati nuranimu manakala ada hal2 baik yang sudah lama kamu tinggalkan. Periksa kembali niat awalmu.

Jika hari ini mengalami hal menyesakkan di dada maka tetep nikmati saja. Bisa jadi ini hanya masalah sensitifitasmu doang alias kebaperanmu saja.

Apapun yang terjadi di kehidupan ini jalani saja, nikmati saja, esemi saja, dan kompromi sajalah ya biar hati dan pikiran lebih enteng. Jalanilah sesuai dengan aturan Allah, jangan mlenceng2 lagi lah ya.. makin tuwir aturan makin membaik. Atau malah sebaliknya? Hahaha

dibalik doa

Pernah mendengar cerita tentang kesuksesan seseorang yang sangat melejit meng-angkasa dalam perjalanan kariernya. Pinter sih orangnya namun pintar saja tidak pakai bangets. Banyak sekali yang melebihi kemampuannya sebenarnya, namun karirnya sungguh mulus bak paha baby 5 bulan,, alus tanpa benjolan.  Usut punya usut sang ibu le prihatin tenanan. Ada usaha serius dari orang tua untuk kesuksesan sang anak. Kelancaran, kemudahan serta keberuntungan yang diamanahkan ke orang tersebut dari Allah melalui prihatin orang tuanya. Doa orang tua itu sungguh awesome ya ges,. Doa yang ga akan ketolak. Selagi masih orang tua, mintalah doa restu sebanyak-banyaknya karna doa dari orang yang berhati baik dan tulus inshaAllah cepat diijabah olehNya.

Ada juga, orang yang pas2an hidupnya. Pas kalau ngerjakan ujian sekolah bisa. Pas butuh uang buat nabung kuliah ada tawaran kerjaan srabutan. Dan pas pas pas yang lain. Hidupnya memang penuh drama dan liku namun disaat ia tak berdaya karna udah mentok, pas Allah mengirimkan bantuan melalui orang lain. Pernah ada kejadian yang sampai saat ini masih menjadi hal yang bikin haru biru baginya kalau memori itu melintas yakni pertolongan Allah melalui orang lain yg notabennya orang  baru. Kalau sudah rejekinya kali ya, mau orang baru yang dikenal ada saja celah untuk "mendekat" padanya. Orang baru itu bak pahlawan baginya karna ia sangat ringan membantu menyelesaikan kementokan yang tidak hanya satu dua tiga kali itu. Usut punya usut, ternyata orang tersebut sering tanpa disadari memudahkan urusan orang lain dan sekarang ia menuainya. Doa orang lain bisa jadi sampai ke langit loh karena merasa terbantu sangat sekalipun waktu itu ia merasa biasa saja dalam membantunya. Terlebih yang mendoakan lebih dari satu dua tiga.. makin mustajab aja intinya.

Satu lagi ada kisah yang agak kontras dengan 2 kisah diatas. Ada orang yang merasa dizolimi, yang bagi dya ga akan bisa ia lupakan seumur hidupnya. Lantas ia sesumbar bahwa doa orang yang dizolimi (doa dya) akan dikabulkan, sedangkan isi doanya sumpah serapah. Hello? Dizolimi dalam konteks apa dulu nih? Dizolimi versi anda sendiri atau memang murni dizolimi tanpa ada unsur baper?  Pelajaran banget nih, jangan hanya kita merasa dizolimi seolah kita merasa Tuhan yang berhak menghukum lawan bicara kita melalui doa2 kita. Koreksi dulu deh, kalaupun benar kita dizolimi maka doanya seyogianya meminta untuk ybs dibukakan pintu hatinya untuk kembali ke jalan Allah. Laah kalau doanya malah justru sumpah serapah yang "pasti" akan mencelakakan lawan kita, itu namnaya kebalik yang zolim mah. Apalagi lawan bicara kita sudah legowo meminta maaf atas miskomunikasi yang sangat remeh temeh ini. Kalau fenomena ini tidak hanya zolim namun sombong jatuhnya karena merasa punya kekuatan super untuk membalas sakit hatinya.

Ya, kehidupan ini mengajarkan kepada kita banyak hal. Suka-duka, tawa-air mata, bahagia-nestapa dst. Semua mengajarkan kepada kita untuk selalu berbuat baik. Berbuat baik kepada orang tua, saudara hingga sesama. Apa yang kita lakukan dengan hati yang tulus akan kembali kok ke kita dengan balasan yang aduhai indahnya (lihat surat muzzamil ayat terahir). Ribuan maksud terkandung dibalik doaDoa mendekatkan yang jauh, menenangkan yang sedang gelisah, menjawab dari ribuan tanya, penentram jiwa yang goyah serta peluruh hati yang sedang gemuruh.  Ya Allah Ya Tuhanku,, ijinkan kami menjadi hamba2 yang pandai bersyukur, merasa cukup, mudah berbuat baik serta jauhkan kami dari sifat kikir, sombong nan angkuh. Aamiin.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia


gagal itu biasa

Untuk orang macam aku ini, mendapatkan kesempatan untuk belajar hal2 baru adalah rejeki. .
Untuk orang macam aku ini, diberi kesempatan untuk berkembang adalah kebahagiaan..
Untuk orang macam aku ini, diberi target untuk menyelesaikan amanah adalah bagian dari uji nyali,..

Lantas, apakah aku selalu berhasil? selalu lancar? selalu percaya diri?

Jawabnnya tidak, justru sebaliknya. Gagal dan dihujat sudah menjadi kawan, salah-salah kata sudah biasa, ditolak kanan dan kiri sudah umumnya. Namun aku berusaha tak pernah gentar, sekalipun sesekali down [namanya juga manusia kan yak yang punya hati].

Kalau aku takut gagal? lantas kapan mencobanya?
Kalau aku takut dinyinyirin? lantas kapan aku tau kemampuanku sesungguhnya?
Kalau aku takut dinilai buruk? lantas kelarkah hidupku?

Namanya juga manusia yang masih bernyawa, gagal itu biasa aja. Hadapi kegagalan dengan senyuman. Peluk erat kegagalan dan sugestikan diri bahwa ada hikmah dibalik ini. Kenapa harus sugesti diri? biar kita ga terpuruk dan move on. Selama nyawa masih ada di raga, tetep perbaiki kegagalan dan teruslah belajar dan belajar. 

Belajar sEjatinya tidak harus dalam bentuk formal, mengambil hikmah dari setiap kejadian baik dari lawan bicara maupun fenomena apa yang kita lihat dan dengar adalah wahana belajar sepanjang hayat yang dapat kita jadikan pengalaman dan pelajaran berharga. 

Kita hidup memang bermasyarakat dan melekat dengan kehidupan sosial, wajar jika ada angin2 negatif yang berhembus. Kalau kita bijak dan berkompromi dengan hal buruk yang menimpa kita, maka energi negatif tersebut lama kelamaan akan memudar kok. Kok bisa? yaa, kan energi negatif tenggelam didasar samudra. LOL.... Apapun itu jalani dengan segenap hati, segenap rasa dan segenap kekuatan. Optimis yang berbalut rasa realistis akan memperlancar dan mempermudah setiap tindakan kita kok. Percaya deh,..

antara ujian dan hikmah

Kata mereka, uwe ini telat nikah. Hahahaha macam sekolah aja ada kata terlambat? Emang kalau nikah itu umurnya dibatasi ya? Emang pake standarnya siapa? Ya whatever-lah ya namanya juga pendapat netizen yang budiman jadi sah2 saja kali ya. Menikah di usia muda dan menikah di usia matang adalah sebuah takdir yg dimiliki masing2 orang. Satu dengan yang lainnya beragam, begitu juga jalan hidup yang ada di masing2 setiap orang. Pemaknaan didalamnyapun juga beragam.

#siang itu uwe ketemu temen lama, temen sekolah. Selama 12 th pasca lulus, ini adalah pertemuan yang kedua. Dy menikah di usia 21 th telah memiliki 2 anak dan of course telah bersuami. Dya wanita hebat bagiku, karna rejekiNya untuk keluarganya dititipkan di pundaknya. Sang suami berperan untuk momong kedua anaknya. Kerjasama yang mereka ciptakan sunguh apik dan tak mudah setiap orang mampu melakoninya.Saluut..

#semalam uwe ketemu anak muda semester 7 yang udah 2 tahun nikah, ya kira2 ia nikah umur 19 th. Selayaknya anak muda yang masih labil, pertemuan malam itu mirip brisiknya kereta api yang sedang melaju dengan kencangnya dan sulit berhenti. Kata2 menohoknya adalah "kalau mbak kan dulu, kuliah ya mikir kuliah, lha aku kuliah mikir bisnis [mbayar karyawan], mikir suami, mikir mertua dan belum lagi omongan orang2 yang bikin aku selalu down and down, you know lah berbagai usaha sudah kujalani namun aku belum juga hamil". Aku lelah mbak, pungkasnya... dan seketika uwe diam ga tau harus berkata apa...

#disebrang bumi belahan sebelah sana, ada pasangan yang sama2 mencintai dan ideal dimata uwe. Pasangan yang sangat menyayangi keluarga dan hidup rukun. 2 th pernikahan mereka tinggal dalam 1 kota dan ketika melihat mereka rasanya sempurna. Yaa, memiliki pasangan yang gemati dengan suami, sayang dengan orang tua/mertua, anak yang tumbuh dengan sehat, suami kerja mapan dan setiap tahun dinas ke luar negeri.... apalagi coba yang kurang? Sempurna...Dan belum lama ini sang istri memilih LDM karna keterima menjadi salah satu karyawan di sebuah kota. Anak dan suami tetep stay dikota ini. 2 minggu sekali si istri pulang untuk menumpahkan rindu yang teramat sangat dalam. Ketika melihat si anak lucu itu rasanya haru,, sekecil itu sudah jauh dari ibunya sekalipun ada ayah dan para kakek neneknya.

#ada juga yang belum menikah namun  mengisi waktunya dengan usaha2 perbaikan diri. Quality time dengan orang tua, saudara, teman dekat dan berbagi lebih untuk sesama. Sesekali rasa galau itu menyergap namun sesegera mungkin ia tepis. Sebaya dya mungkin rata2 sudah berumah tangga dan punya anak yang sudah besar2 lantas apakabar dya? Namun ia selalu bersyukur karna selalu diberikan hal2 indah yang mungkin tidak didapati oleh teman sebayanya yang sudah menikah. Bertemu dengan orang2 baru, mengenali dan menjalin hubungan sangat baik adalah salah satunya. Ia masih memiliki waktu "luang" lebih untuk memaknai hidup dengan sesama. Berbagai hal yang tak mengenakkan yang kini ia syukuri tak berkesudahan.
  • Merasakan pertolongan Allah yang dekat sekali dengan dihadirkannya seseorang yang menjelma bak pahlawan yang dengan tangan terbuka membantunya setulus hatinya.
  • Merasakan pilunya dibully lantaran belum menemukan jodoh sedangkan usaha sudah dilakukan. 
  • Merasakan nikmatnya pengharapan doa2 hanya padaNya, the one and only Allah.
  • Merasakan pahitnya pengharapan kepada manusia yang berujung kecewa. 
  • Belajar profesional dan tanggung jawab menyelesaikan pekerjaan sekalipun 4 waktu sholat beberapa hari wajib ia lakukan di kantor. 
  • Menikmati angin malam bercampur linangan air mata yang mendarat di pipi kala punggung, pundak, mata dan tangan rindu kasur sedangkan ia masih berjibaku dengan  macetnya jalanan yang dipenuhi muda/i yang hendak merayakan annyversary.
  • Menjadi bakoh ketika harus mulai lagi dan lagi perkenalan dengan "orang baru". Dari pernyataan dan pertanyaan penting ke ga penting sama sekaleee. Hobimu masih bergelantungan di pohon?  Kalau makan makai tangan apa kaki? Kalau tidur kamu merem ga? (Mbok pikir aku iwak beta?)
  • Merasakan ke-agresifan dari makcomblang yang aduhai bikin senyum2 geli bercampur emosi lantaran seolah makcomblang lebih tau apa yang terbaik bagi mereka.Termasuk didalamnya ngedepi makcomblang yang baper bila harapan dya ga sesukses ekspektasinya.
  • dll
Ada berbagai hal yang hanya dapat kita rasakan dan syukuri antara ujian dan hikmah. Mungkin jika dilihat dengan mata itu sebuah penderitaan dan nestapa namun sebaliknya, jika dimaknai dengan kesyukuran itu berasa sangat indah. "Alhamdulillah kok aku ngalami  kejadian ini" sedangkan banyak orang justru menolak dan berputus asa jika mengalami hal serupa. Kuncinya adalah keihlasan. Banyak hal yang tidak dapat kita paksakan di dunia ini. Banyak hal yang harus kita ikuti alurnya. Hidup akan tenang dan tentram manakala kita mampu menerima. Yaa hidup ini tentang penerimaan. Belum nikah ya udah diterima sambil ihtiar, berdoa dan memperbaiki diri. Jadi tulang punggung keluarga? Ya terima anggap saja ini jihad yang kelak menjadi ladang pahala kita. Ngalami hubungan LDM, ya udah terima saja, bukankah sudah tau konsekuensi di awal? Nikmati rindu yang sewaktu2 menghujam jantung tak beraturan ini.

Jika anda merasa lelah itu lumrah. Allah tidak tidur ges, Allah tau seberat apapun perjuanganmu, Allah tau sekuat apa jiwamu berprasangka baik pada skenarioNya. Allah paham maksud dan tujuan hidup yang hendak kau capai. Allah ngerti banget apa yang kau butuhkan bukan yang kau inginkan. Allah tau betul sebera rapuhnya dirimu, sekalut apa pikiranmu. Apapun itu terima saja. Nikmati hidupmu, syukuri jalanmu, dan maknai takdirmu.. Kelak jiwa akan tenang, damai, tentram, ihlas, legowo dan asik aja menerima setiap tingkatan ujian. Karna Allah tau kapasitas disetiap hambaNya. Jika anda merasa ujian yang anda terima itu berat, itu pertanda anda akan diberikan kebaikan di kehidupan anda. Pertanyaannya adalah sanggupkah menerima dan menjalani itu semua? Yes the answers on you..

tercipta bukan untuk menjadi sempurna

Ketika kesalahanku selalu kau jadikan bahan jualan dan anda merasa punya banyak teman yang hanyut ikut2an benci berjamaah, maka uwe ucapkan teruskan sajaa...

Ketika jalan pikiranku selalu anda anggap salah dan tak pernah benar, maka uwe ucapkan selamat dah atas perasaan anda yg merasa sempurna ini...

Ketika anda hobi nyacat orang lain dan menolak jika diberi masukan maka uwe ucapkan hebaaaaat kali andah...

Ketika anda ketakutan dengan inovasi digital dan yang anda lakukan bukannya belajar tapi justru bertingkah norak yang tak berkelas dengan diperparah hobi menyalahkan orang lain maka uwe katakan nyermin dulu sanalah kali jeng..

Ya begitu manusia yang memang tercipta bukan untuk menjadi sempurna. Satu dengan yang lainnya unggul dibidang masing2. Iya unggul nggosip misalnya. Mungkin itu bisa disebut prestasi kali yaa. Ini hanya sebagai self reminder untuk uwe pribadi biar jadi orang biasa aja ga usah lebay. Ada yang nyakitin ya maafin. Ada yang nyinyirin ya senyumin. Ada yang menghianati ya maklumi. Ada yang merendahkan ya terima [kasih].

Hidup ini akan lebih indah jika kita mampu bersikap simpel dalam menjalaninya.  Kalaupun sampai di sebuah titik, kita selalu jadi obyek letak kesalahan, maka singkirono. Kita berhak bahagia tanpa memikirkan manusia2 seperti mereka yang selalu merasa sempurna. Dan tidak berlebihan jika berujung terhadap mati rasa terhadap mereka. Jika sikap tersebut dirasa lebih menentramkan kenapa tidak? Mau jungkir jempalik koprol kayak apa mereka,,, terserah dan I don't care anymore...
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

hai mom, miss u

Hai mom, miss u..

Lagi apa mom disana? Semoga makin bahagia, senang dan tenang ya disana,.
Anak nakalmu ini sekarang udah mendewasa lo mom, sekarang udah ngerasain di nyinyirin, dihujat, ditusuk dari belakang dan ini menjadi ajang pembelajaran bagi anak manjamu ini untuk tetep rendah hati, profesional,  dan bijaksana.

Walo engkau tak selalu ada disisiku lagi secara fisik, namun engkau selalu hadir menguatkan langkahku dan meneguhkan pilihanku. Aku belajar hidup realistis kok mom, tidak hidup dalam pengandaian. Aku belajar ihlas semenjak perpisahan itu terjadi hingga saat ini. Sesekai rindu ini membuncah mom hingga tak sadar bahwa pipi sudah basah. Aku tak meratapi kepergianmu mom, ini tak lain dan tak bukan xpresi rindu yang teramat sangat.

Dalam waktu terakhir ini ketika aku ketemu saudara2mu, mereka selalu mengatakan bahwa kini kau sudaaaah bahagia. Kata mereka, semua harapan dan doa2mu untukku sudah kejawab dan terkabul. Awalnya aku ga memusingkan omongan saudara2mu tapi usut punya usut sewaktu aku masih kecil, engkau sering bercerita tentangku yaa, bercerita tentang pengharapanmu terhadap masa depanku. Daaaaan kata mereka semua sudah terkabul mom. Terimakasih aku sekarang seperti ini karna doa2mu.

Mom,, bapak masih sendiri lo!! Tak ingin mencari penggantimu. Ah so sweet sekali. Itukah cinta sejati mom? Beruntungnya aku mom terlahir darimu yang begitu hebat, kuat, dan tangguh. Beruntung pula aku mom punya bapak yang sayangnya gebangetan, tulus nan setia pada cintanya. Iyaa cintanya padamu mom. Semoga aku bisa seberuntungmu mom memiliki pasangan hidup yang sayangnya seluarbiasa bapak dan tanggungjawabnya sekeren bapak.

Hidup ini sangat singkat ya mom. Bayi - anak2 - dewasa - orang tua - almarhum. Selalu terngiang2 mom kata2mu bahwa "jalanilah hidup sebaik mungkin dr kemampuan yg kita miliki. Terus berbuat baik tanpa mengindahkan omongan orang lain. Terus berbuat manfaat sesuai dengan cara dan kemampuan yang kita punya". Dan itu yang selalu aku pegang mom.

Jika ada yg bertanya hal apa yg membuatku bahagia? Salah satunya terlahir dari rahim wanita sepertimu, sekalipun hanya 15th kita tertakdir bersama. Pasca sepeninggalmu, sebagai ABG yg limbung karna keadaan, wajahmu selalu melintasi memoriku hingga hal tersebut menjadi rem untukku ketika bisikan nakal itu menguat. Engkau sangat butuh doa anak sholihah dan akupun ingin menjadi yg terbaik bagimu mom.

Dear Mom Ning Mardiyanti,,
Rindu dan tetesan air mata ini sebagai wujud syukurku karna pernah memilikimu. Semoga anak manjamu ini bisa mengantarkanmu ketempat yang lebih indah, because you are unconditionally love for me.

 اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا

waktuku berbeda dengan waktumu

#Jika aku memutuskan untuk bekerja dan tidak melanjutkan kuliah, jangan jadi juri dalam kehidupanku bahwa aku tak layak suskses. Anda hanya tak tau saja bagaimana berjibakunya diri ini ketika harapan kuliah pupus ditengah jalan lantaran ini dan itu.

#Jika sekarang aku belum wisuda sedangkan teman sebayaku  sudah mulai mencari pekerjaan, jangan tuduh aku kalau aku ini pemalas. Anda hanya tak tau betapa drama yang aku hadapi sangat kompleks yang tak pernah bisa anda bayangkan karna anda belum pernah mengalaminya.

#Jika hari ini aku belum mendapat pekerjaan tetap  sedangkan sudah 2 tahun yang lalu aku lulus, bukan berarti aku sial dan tak layak mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan impianku. Bukan pula aku dungu dan tak mampu berkopetisi dengan para anak muda yang fresh graduate.

#Jika di usiaku yang mulai senja akupun belum bertemu dengan jodoh, sedangkan anda sudah memiliki cucu 2 dari anak anda yang sebaya denganku, bukan berarti aku tak laku. Anda tak pernah tau roller coaster kehidupan yang aku jalani.  Anda hanya melihat dari luaran bahwa sampai saat ini belum ada laki2 yang datang kerumahku untuk melamar. 

#Jika aku sudah 11 tahun-pun belum dikarunia momongan, jangan mudah menganggapku mandul. Anda hanya tak tau betapa berat masa2 bersabar dan perjuangan untuk mendapatkan kesempatan memiliki baby.  

Yaa ini hidup kita yang menjalani juga kita. Anda hanya sebagai penonton yang memang didesain untuk melihat. Hanya saja anda terlalu serakah, anda tidak terima menjadi penonton namun anda menjadi wasit. Jika tak sesuai dengan "permainananmu" maka aku kalah dan salah. Fenomena diatas menyadarkan bahwa kita terlalu hobi mengurusi kehidupan orang lain. Kalau dipikir2 apa juga kerugian kita jika mereka ada di keadaan seperti yang disebutkan diatas? apa kalau ada tetangga yang belum bekerja lantas anda biduran? apa kalau ada teman yang belum menikah anda menjadi kejang? apa kalau ada teman yang belum wisuda wedhus anda mati mendadak? enggak kan..?

Hal semacam ini wajib kita hindari, kenapa? karna kita tak pernah tau betapa keras usaha seseorang untuk mewujudkan impian mereka. Kita tak pernah tau bagaiaman ia merayu Allah untuk segera disatukan dengan jodohnya. Kita ga pernah tau lika-liku perjalanan seperti apa yang melatarbelakanginya menjadi seperti ini dan itu. Anda tak pernah tau hal berharga apa yang diambilNya untuk diganti dengan yang tertepat untuknya. Atau mau bertukar posisi? bertukar peran? Yakin bisa? yakin kuat diposisi mereka?? Segala sesuatu yang menimpa kita itu sudah sesuai kadar kemampuan kok. Jadi pun mboten sah kakean nyinyir terhadap kehidupan orang lain karna kalau mendadak roda kehidupan anda berbalik arah maka kita akan ketawa? tidak lah, cukup mesem saja. 

Rasa empati jaman now luntur dan berganti dengan rasa kepo. Hebatnya kepo berujung dengan nyinyir tanpa makna yang berarti. Banyak diantara mereka yang lebih memilih diam dan berusaha meniadakan masalah ketimbang berkoar2 mencari belas kasihan. Sedangkan banyak manusia jaman sekarang yang hobi memakai topeng dalam keseharian. Didepan terlihat baik namun tak ada yang tau pas di belakangnya. Jadi kita kudu bijak jika mau curhat ke orang lain. Kalau paling aman dan nyaman the one and only ya sama Gusti Allah,selain plong juga berbuntut banyak solusi menenangkan. Seberat masalah berbentuk apapun wajib kita hadapi dan jalani yang beberapa saat selanjutya bakal kita esemi dan syukuri.

Waktuku berbeda dengan waktumu. Kurang2i ngurusi kehidupan orang lain. Kalau segala sesuatu itu menyebabkan anda tak menyukainya, maka tinggalkan saja atau singkiri saja. Setiap orang memiliki air matanya sendiri2 yang tidak dapat kita  jeneralisir. Akupun yakin, sehebat apapun anda pasti juga memiliki masalah yang pelik. Jadi kenapa juga kita merasa diri kita lebih baik dan lebih hebat?? buat apa??
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

kejarlah mimpimu, wujudkanlah asamu, gapailah passionmu

Warna-warni kehidupan yang kita jalani kita dapatkan dari banyak orang yang pernah, sedang dan akan kita temui. Mereka bak cat air yang melukis kita di lembaran putihnya canvas. Lukisan semakin menawan jika perpaduan warna di dalam canvas pas. Komposisinya tidak berlebihan. Sebagaimana di kehidupan ini, jika kita mampu mengambil pelajaran yang pernah, sedang dan akan kita terima dari berbagai sudut maka hal tersebut akan berdampak positif, mendewasakan dan menenangkan. 

Mereka silih berganti hadir dan pergi dari kehidupan kita tidak tanpa  maksud. Kita sama2 tau di dunia ini tak ada yang hubungan abadi dan sempurna. Dulu mungkin sewaktu SD kita temen deket yang kemana2 harus berdua namun karena beda SMA maka jarang berkomunikasi, lebih dalam lagi karena kesibukan yang beragam menimbulkan jarak yang dulu sangat tercipta dengan sangat baik. Jarangnya komunikasi bukan berarti satu dengan yang lain sombong ataupun melupakan kenanagan loh ya,. 

Berlalunya waktu orang yang pernah mengisi di kehidupan kita digantikan dengan orang2 baru. Hal yang sama, mereka mewarnai kehidupan kita dengan rupawan, dan lagi2 atas nama perjuangan masa depan maka pertemanan yang terjalin baik harus berjarak [lagi]. Hal ini bakal terjadi lagi dan lagi sampai akhir hayat..

Apakah maksud dari tulisan ini? [prolognya kepanjangan]..

Ya orang silih berganti mewarnai kehidupan kita dengan tujuan jelas yakni membentuk kita menjadi pribadi yang semakin kokoh tak tertandingi. Baik kenangan indah maupun buruk. Kalo mencermati pemaparan diatas mengisyaratkan tak ada sesuatu yang abadi, yang abadi hanyalah cintaNya kepada kita.Kitapun tak mampu menghalangi orang2 terdekat kita untuk stay bersama kita selalu. Keegoisan ini perlu kita kikis karna kita masing2 memiliki mimpi yang wajib kita wujudkan untuk esok yang lebih baik, untuk mewujudkan lengkungan senyuman bangga orang tua. 

Sedih pasti jika roman2nya mau ditinggalkan oleh sahabat, teman, kerabat dan orang tersayang untuk melanjutkan mimpi2nya. Tapi aku bisa apa?? Kalau kita menahannya untuk bersama kita pertanda hidup kita tak maju. Lepaskan mereka yang kita sayang dengan segenap doa2 terbaik, kelak jika mereka sukses kita akan merasakan kebahagiaan mendalam yang berlipat2 karena kitalah salah saksi perjalanan itu, dan kita pernah menjadi bagian perjuangan itu.

Hal terpenting yakni ukir kenangan sebaik mungkin, seindah mungkin  dan semenyenangkan mungkin. Bersahabat/bersaudara dengan hati dan ketulusan akan menciptakan hubungan yang langgeng sekalipun jarak membentang dan kesibukan meninggi. Tapi percayalah segala sesuatu yang sudah masuk ke relung hati, akan tetap dan tetap terpatri dalam sanubari dan tak mampu mengganti posisinya dihati.

Kejarlah mimpimu, wujudkanlah asamu, gapailah passionmu...

jalanilah hidup versi terbaik kita

Disuatu senja sepulang kerja mampirlah ke sebuah angkringan dengan maksud beli gorengan kegemaran. Berhubung sudah sangat dekat dengan penjualnya maka obrolan ngelantur kemana2 hingga menyangkut perjuangan hidup si penjual yang baginya sangat berat, namun dy justru mesyukuri keadaan dahulu karena tempaan yang berat ia memiliki bekal untuk berkehidupan disaat ini, saking beratnya hidupnya dulu, ia menceritakan bahwa berlebaran dengan baju baru aja bagaikan pungguk merindukan  bulan. Yaa,. setiap insan satu dengan yang lainnya memang memiliki jalan hidupnya sendiri2, baik rejekinya, jodohnya, maupun ajalnya.

Si Afa,.
Lahir dari keluarga terpandang, berpendidikan, kaya, harmonis, religius dan sederet hal2 positif yang ada dilingkungannya. Secara finansial ia tak pernah merasakan kekurangan justru malah berlebih. Ia bosan dengan sederet apa yang ia miliki, ibarat kata tak ada greget di kehidupannya. Baru  mbatin saja apa yang ia impikan sudah ada di depan mata. Beranjak dewasa ia merasakan hampa dan kosong karena ia merindukan perhatian sosok orang tua secara fisik. Maklum orang tua Afa pebisnis ulung yang hari demi hari sibuk untuk mengembangkan usahanya. Semisal Afa komplain jawaban orang tuanya sudah pasti "ini demi kamu".

Si Aba
Ga jauh beda dengan Afa, Aba lahir dari keluarga berada dan pendidikan. Kehidupannnya nyaris sempurna baik finasial maupun kasih sayang. Lingkungan membentuk ia menjadi insan yang menghendaki kesempuranaan dan sangat mudah menganggap orang lain rendah dan bodoh. Maklum ia mengkur kaki orang lain dengan ukuran sepatunya yang tak pernah mengenal kata susah. Empatinya terhadap orang lain tumpul. Bila tak sesuai dengan seleranya dengan mudahnya menghakimi tanpa pikir panjang dampak baik buruknya, alhasil buanyak banget orang yang benci hanya saja mereka memilih diam dan mengalah.

Si Aca
Terlahir dari keluarga utuh, berpendidikan dan religius menjadikan dya anak yang patuh nan baik. Stlye yang ia gunakan sederhana namun mampu menampilkan aura positifnya. Dya dianugrahi kemampuan otak yang encer. Hebatnya adalah sekalipun ia anak orang berada, otak lumayan pintar namun ia tak puas diri. Ia memilih untuk nyambi kerja di sela2 waktu kuliahnya, sambil nyari pengalaman katanya. Pengalaman kerjanyapun membentuknya menjadi orang yang bertanggungjawab dan tanggap terhadap lingkungan sekitar yang membutuhkan bantuannya. Ia adalah bukti kesuksesan orang tua dalam mendidik seorang anak yang tidak hanya pintar secara akademis namun pandai dalam bersosialisasi. 

Si Aga
Kalau dilihat dari strata sosial dya tidak seberuntung Afa, Aba dan Aca. Terlahir dari orang tua yang sangat sederhana menjadikan ia anak yang memaknai hidup slow  dan tidak ngoyo. Diperjalanan ia beranjak dewasa salah satu orang tuanya meninggal dan inilah titik awal untuk memulai perjalanan yang sungguh tidak mudah. Ia mencoba berdamai dengan keadaan dirinya sebagai anak yang hanya memiliki single parent. Ia berjibaku dengan kerinduan sosok Ibunya dalam setiap langkahnya namun ia bergegas untuk segera bangun karna nasi yang ia tanak gosong. Ibarat pohon yang setiap hari diterpa angin, mau ga mau ia terbentuk oleh keadaan untuk memiliki akar yang kuat dan kokoh. Sesekali tumbang namun karna akarnya masih tertancap kokoh jadi masih tetep bisa tumbuh [lagi].


Keempat orang tersebut sudah beranjak mendewasa, satu dengan yang lainnya pun memiliki kisah asmara, kisah karier dan kisah religiusan yang berbeda2 pula. Kehidupan yang mereka miliki tidak dapat dibandingkan satu dengan yang lainnya karena mereka memiliki jalan dan porsi yang berbeda. Allah itu luwar biasa baiknya dan Allah itu adil sekali memberikan "kado" dibalik setiap "ihtiar" hambaNya. Memberikan reward bagi hamba yang lebih keras usahanya. Memberikan cobaan sesuai dengan kapasitas hambanya pula. Jika diwaktu muda Aga paling menyedihkan kehidupannya dibandingkan dengan ketiga sahabatnya dan jika kini ia lebih sukses semata2 ini karuniaNya. Tempaan setiap hari, air mata yang setia menemani di setiap perjalanan hidupnya serta tingkat kepasrahan yang tinggi terhadap skenario terbaikNya menggirng Aga menjadi kepribadian yang humble dan apa adanya. Segala sesuatu sudah ada dalam skenario terdahsyatNya. Kita sebagai hamba diperintahkan ihtiar dan berdoa, selebihnya kita kembalikan padaNya.  

Jika ada yang bilang esok adalah rahasia ada benarnya juga kali ya. Sebegitu serunya hidup yang kita jalani ini, teka teki setiap detik menyibak rahasia yang bergulir sesuai arahNya. Kita wajib mensuyukuri keadaan kita dan wajib berdamai dengan kondisi diri kita. Stop membandigkan hidup kita dengan hidup orang lain. Mung wang sinawang ges,. Semua hanyalah ilusi optik mata dan pikiran kita saja. Biar hidup tentrem lan ayem sebaiknya menjalani kehidupan sesuai dengan kadar kemampuan dari diri kita tanpa memaksakan untuk selalu dianggap hits di lingkungan sekitar.  Tolak ukur hidup ayem lan tentrem hanyalah di diri kita kok ya, kita ga tau kan orang yang kita lihat keren itu usaha maupun ihtiar seberapa keras? halllo kita gimana? malas2an tapi pingin seperti mereka? wake up ndro,. 

Jalanilah hidup versi terbaik kita! Belum tentu kita mampu sekuat Aga yang sedari kecil ditinggal Ibunya. Belum tentu pula kita mampu bertahan seperti Afa yang bergelimpangan harta namun tidak ada kash sayang dari orang tuanya, dst. Ketika kita memimpikan kehidupan orang lain, sejatinya kita hanya tidak tau saja bagaimana jibakunya mereka dalam menjalani kehidupan. Orang yang terlihat tenang di luar, belum tentu aslinya demikian. Hanya saja ia pandai2 menyembunyikan segala gundah, iapun paham kemana ia harus mengadu dan berserah.

teruslah menebar kebaikan

Ribuan orang datang dan pergi lalu lalang dalam kehidupan kita. Ada yang meninggalkan luka, tawa, bahagia, nestapa, kecewa bahkan rasa hina. Semua  adalah babak lelakon dari skenario Allah untuk kita menjadi manusia2 yang lebih baik, lebih kuat, lebih syabar, lebih ikhlas, lebih bijaksana dan tentunya lebih istiqomah di jalanNya.

Kepada ia yang menorehkan luka dan kecewa,.
Sudah kurapihkan semua amarahku, sudah kutimbun semua asa tentangmu. Aku tak menyesal mengenalimu, bahkan aku sudah tak kuasa untuk mengingat semua tentangmu. Bagiku engkau beserta kisah2mu adalah sumber belajarku untuk menjadi lebih baik, sekalipun pelajaran yang kau berikan untukku dalam bentuk yang aduhai rasanya untuk kuterima kala itu. Maturnuwun atas semua hinaan, cacian bahkan makian. Tanpanya mungkin hidupku flat. Tanpanya mungkin hidupku tak ada manis2nya. Tanpanya mungkin hidupku tanpa makna. Darimu aku belajar bagaimana cinta, kasih, ketulusan, pengorbanan, kerelaan, keikhlasan serta harga diri. Ana kecil itu sudah besar loh sekarang, sudah tumbuh mendewasa. Warna yang kalian torehkan membuat hidupnya kini lebih berwarna dan indah. Lihat saja sekarang ia makin setrong ngadepi kahanan, dan lebih bodo amat terhadap jalan pikir kalian yang maha sempurna itu.

Kepada ia yang dipilih Allah untuk menemaniku,.

Hidup ini seimbang kok ya, ada orang yang menghujat ada pula orang yang bijak. Allah itu sebaik2 perencana, termasuk ditakdirkan bertemu dengan mereka yang menjadi bak malaikat penolongku. Hanya bisa mewek jika mengingat kebaikan Allah yang dialihkan melalui orang2 terpilihNya. Disaat hati, pikiran dan badan mbuh bentuke, Allah mengirimkan seseorang untuk membantuku dengan setulus hatinya. Lewat dya, Allah  menyadarkanku bahwa masih ada kok orang yang baik hati dan tulus menolong, stop menjeneralisir keadaan. Tak semua orang sejahat mereka yang mungkin baru dilanda kekhilafan akut. Lewat orang pilihan Allah, kita bisa banyak belajar mengenai kekuatan, keberkahan, ketegaran, keberanian, serta keikhlasan. Sekalipun ia adalah orang baru yang kita kenal, yang tak pernah sekalipun terbayang untuk bertemu dan mengenalinya.
(Ya Allah, sisakan satu orang sebaik dya untuk menjadi teman hidupku,. aamiin)

Ya sudah jalani sajalah ya setiap skenario Allah, terima dengan ikhlas dan yang paling penting selalu beranggapan positif disetiap kejadian biar kita terhindar dari rasa kufur. Semua terjadi karna ada alasan yang mendasar kok, tidak ujug2 tanpa ada makna di dalamnya. Kikislah sedikit2 rasa nggresulomu ketika kejadian yang ada di depan matamu tak sesuai dengan apa yang ada dalam isi kepalamu. Kita sering mengatur Allah untuk ini dan itu, sedangkan apa yang sebenarnya terjadi sekarang adalah hal2 yang jelas paling tertepat bagi kita untuk kehidupan saat ini dan nanti. 

Teruslah menebar kebaikan, sekecil apapun kebaikan itu. Buang jauh2 rasa ingin dinilai baik oleh orang lain. Karna apa? Karna ketika kita berbuat baik kepada orang lain, sejatinya kita sedang berbuat baik terhadap diri sendiri. Begitu juga ketika kita diberikan kesempatan memberi kemudahan orang lain, maka  kemudahan tersebut lah yang kelak mengahampiri kita ketika kita dililit yang namanya kesulitan.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

Definisi pengecut

Definisi pengecut itu ketika anda hanya mampu mengumpat dari belakang, mencari-cari kesalahan dan berkoar2 kemana2 berdasarkan asumsi anda. Lebih dalam lagi kebancian anda sangat terlihat manakala orang yang anda judge ada di depan anda namun anda tak mampu untuk mengutarakan permasalahan guna mencari solusi, justru sebaliknya anda justru membicarakan hal lain dan seolah2 semua baik2 saja. 

Definisi pengecut itu manakala anda phobia terlihat jelek maupun lemah di mata orang lain. Anda hanya ingin terlihat sempurna, tanpa salah nan cacat di depan khalayak. Sedangkan gestur tubuh anda sangat terlihat sedalam apa kemapuan anda.  Anda lupa kalau anda juga manusia biasa yang punya keterbatasan dan kekurangan. Yang ada dalam pikiran anda hanyalah klarifikasi dan klarifikasi supaya orang lain tidak berfikiran negatif seperti yang anda bayangkan. Nyatanya lawan bicara anda itu manusia normal yang mampu berfikir logis dan nalar.  Ia justru menyimpulkan sejatinya anda itu salah namun tak mau disalahkan dan justru anda mengkambinghitamkan orang lain. Ah bancik pakai banget kalau gitu mah.

Definisi pengecut itu hobi mencela kehidupan orang lain namun hidup anda sendiri jauh dari kata layak. Kemampuan anda nol. Anda hobi menjadi hakim di kehidupan orang lain dengan seenak mungkin, namun kalau anda dihakimi balik anda kebakaran jenggot yang berujung hal2 konyol. Yaa melihat kelakuan anda bak badut yang gagal tampil lantaran arena show-nya kebanjiran.

Definisi pengecut itu disaat melihat orang2 yang mudah terkena provokosi dan hanyut dalam situasi yang bancik ciptakan. Si bancik hanya ingin mencari teman untuk melawan. Yaa beraninya memang keroyokan, kalau sendiri mah dya apa atuh,..


Fenomena seperti contoh diatas sangat dekat dengan kita. Namanya hidup bersosial kali ya,.
ada masalah ya dibicarakan,
ada ganjalan ya dicari solusinya,
ada uneg2 ya dikeluarkan,


bukan malah,,,


ngumpat dibelakang,
mencari kawan untuk membantu menyerang,
mengkambinghitamkan lawan,
anti instrospeksi,

Mari hidup gentle, sudahi jadi
 pengecut hadapi apa yang ada di depan anda ya sendiri. Everything happen for a reason, semua ada sebab musababnya. Bisa jadi semua masalah bersumber di pikiran negatif anda yang sudah mengalir di darah anda. Hati2 loh ya pikiran negatif yang berakhir dengan asumsi yang belum jelas kebenarannya jika diutarakan ke kahalayak ramai dan mereka terprovokasi bahkan mempercayainya maka siap2 saja nambah dosa. Fitnah coy,. Atau memang ini yang dicari? menfitnah berjamaah?? ah monggo saja,..
 

rejeki tak selalu berbentuk uang

Tahun 2010 pernah mengalami kejadian yang aduhai menguras air mata. Dipertemukan dengan orang baru di sebuah pengungsian letusan gunung merapi namun sampai detik ini hubungan masih hangat dan baik. Orang baru yang tidak ada hubungan darah, tidak ada ikatan saudara mampu mengubah sebuah pertemuan yang biasa menjadi tak terlupakan. Disayangi keluarga besarnya serta selalu dinanti setiap kedatangan bahkan diidolakan adalah rejeki yang tak mampu dinilai dengan apapun. Ketulusan tersebut memancar dari tatapan, senyuman dan gestur tubuh mereka. 

Kejadian ini menyadarkanku bahwa rejeki tak selalu berbentuk uang dan harta. Nyatanya pertemuan yang tak lebih dari 2 jam bisa sampai detik ini terjalin dengan sangat indah. Bisa jadi kitanya dianggap sampah di lingkungan tempat tinggal, yang ada dan tidaknya kita lebih diinginkan ketidakadanya namun siapa sangka di sebrang sana justru kita dispesial-kan, kita dianggap "pahlawan" dan kehadiran kita dinanti. Sekalipun yang kita lakukan ke orang tersebut biasaaaaa saja, sewajarnya. Namun berbanding terbalik dengan yang mereka rasakan. 

dan inilah keseimbangan dalam kehidupan.....

... and now dipertemukan di sebuah event orang baru ini berhasil membuat mewek ketika mengingat kebaikannya. Disaat yang bersamaan merasakan limpahan hujatan yang tak bertuan. Atas nama ketakutan akan kemampuan diri namun yang keluar berbentuk umpatan, gosipan hingga hujatan yang sebenarnya tak perlu terjadi jika yag bersangkutan menyadari akan kekurangannya. "Event ini entah caranya dan kondisinya harus sukses", tekadku. Proses mensukseskan event ini ternyata tidak mudah dan gampang. Disaat keadaan yang rakaruan, Allah mengirimkan orang baru yang membantu dan stand by me. Menyediakan waktu dan tenaga serta uluran tangan untuk membantuku. Mewek sejadi-jadinya,.. Begitu Allah sungguh luwar biasaaaa baiknya. Ketika hati, pikiran dan tenaga begitu remuk dan tak berbentuk karna hujatan yang tak seharusnya terjadi, Allah menyembuhkan dan menyadarkanku bahwa masih banyak orang baik yang ada di sekelilingku yang tulus dari hatinya ingin membantu. Hujatan itu hanyalah riak di luasnya samudra yang tak berarti, dan justru yang ada sekarang hanyalah rasa terimakasih kepada para penghujat karna  aku sekarang lebih kuat, lebih bijaksana, lebih sabar, dan tentunya rem biar tidak seperti mereka yang tak mampu instrospeksi diri.


Allah memiliki seribu cara untuk menjadikan kita manusia yang lebih baik dengan cara2 yang Allah inginkan. Hujatan itupun mampu berbuah hal2 baik jika kita mampu mengambil smua dari sisi positifnya. Termasuk dipertemukan dengan orang baru yang mampu menerima kita setulus hatinya tanpa memandang siapa kita beserta background yang melekat di diri kita. Nyatanya orang baru mampu menghargai, menyayangi dan menerima kita apa adanya. 

Trimakasih orang2 baru yang telah singgah di hatiku. Orang2 yang tulus hati mengukir kenangan indah tanpa melihat segala kelemahanku, terimakasih telah menerimaku menjadi bagian dari kehidupan kalian. Berkah tersendiri bagiku dipertemukan dengan kalian yang luwar biasa baiknya. Untaian doa2 terbaik terpanjatkan untuk kalian semoga silaturahi yang terjalin sangat baik ini dapat terajut  until Jannah. I love u more and more..
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

untukmu, para sahabat


Cinta? 

Ya cinta itu universal. Cinta, sayang, respek dan sejenisnya bisa tumbuh pada siapapun, kapanpun dan dimanapun. Ribuan orang yang datang dalam kehidupan silih berganti memberikan peran dan warna. Seperti yang kita ketahui, ada pertemuan ada perpisahan, ada canda ada tangis, ada konflik ada hikmah, dst. Semua seirama membentuk kita semakin lebih baik dan kuat. Termasuk hal-hal yang kita rasa menyakitkan.

Orang yang memiliki sifat dan karakter yang seirama akan mendekat, begitu juga sebaliknya. Kita hanya akan bisa bertahan dengan orang yang memiliki kesamaan, baik kesamaan karakter maupun tujuan. Berlalunya waktu, satu persatu dari merekapun pergi meninggalkan kenangan dan kebersamaan yang sudah lama tercipta. Atas nama cita-cita, cinta, karier, estafet perjuangan ataupun alasannya lainnya. Dari semua yang pernah singgah dihati, banyak keterbatasan di diri kita untuk menjaga komunikasi secara intens. Namun kenangan manis yang sudah menyatu di darah tidak dapat dielakkan, puluhan tahunpun jika dya pernah ada dihidup kita tak perlu memerlukan waktu lama untuk beradaptasi dengan keadaan versi now kita. 

Kita tidak bisa menggenggam mereka untuk stay bersama kita, begitu juga sebaliknya. Biarkanlah waktu menyelesaikan tugasnya untuk mempertemukan kita di next episode terbaikNya. Satu hal yang terpenting yakni kelolalah kenangan manis dan indah selama hidup bersama mereka, karna ketulusan itu yang  akan mengantarkan mereka kembali ke “rumah” itu. 

Terimaksih orang-orang tulus yang sudah sudi stand by me di waktu2 rapuhku, cemasku, galauku, gelisahku, emosiku, dramaku, sedihku dan ketidakberdayaanku. Kalian tidak hanya sekedar teman, namun bagian dari kisah hidupku. Walau tangan tak mampu berjabat setiap waktu, telinga tak mampu mendengar di setiap gelisah namun di hati ini selalu ada nama2 kalian. Semoga semua kebaikan kalian  akan kembali kepada kalian. Doa2 terbaik untuk kalian semoga semakin happy, sehat, beruntung dan makin keceh.
Terimaksih sangat,..
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

persepsimu belum tentu benar

Hidup ini bak putaran roda yang siap kapan saja harus berpindah posisi. Selayaknya kayuhan roda sepeda yang setiap waktu akan berganti dan bergulir ke arah tujuannya. Jika detik ini kita dirundung duka yang tidak berkesudahan, hapuslah air matamu dan katakan pada dirimu sendiri bahwa ini pintu menuju keberuntungan. Jika harimu tak seindah tetanggamu, segeralah ambil air wudhu dan isi ulanglah rasa syukur agar berhenti selalu dan selalu membandingkan dengan kehidupan orang. Jika saat ini sedang dalam keadaan gundah lantaran selalu dikambinghitamkan seolah kita tak pernah berbuat baik maka bersabarlah. Jika kamu merasa hidupmu tak pernah berarti maka cukup ingatlah orang-orang tersayang yang "stand by me" disaat apapun.

contoh:
Suatu senja kita melihat dua orang teman keluar dari sebuah tempat makan, lantas menyimpulkan mereka sedang makan bersama?
Kita boleh saja menyimpulkan, oh mereka janjian makan bersama. Apakah salah dugaan tersebut? jawabannya tentu tidak. Semua orang berhak kok menebak dan menyimpulkan persepsi sesuai dengan apa yang dapat dilihat oleh mata.

namun,.
Pernahkah kita tau bahwa mereka datang ke rumah makan tersebut dengan kawan masing2 namun kawan2 tersebut pulang duluan lantaran yang bersangkutan mau ke toilet. 


Contoh kejadian tersebut mampu memberikan gambaran bahwa paling mudah menyimpulkan apa yang dilihat tanpa harus melihat dibalik setiap kejadian.  Hal tersebut sering menjadi pemicu salah sangka yang berujung terhadap hubungan yang merenggan dan un-harmonis, karena praduga lebih diutamakan dan kitanya terlalu mengurusi urusan orang lain yang sejatinya bukan urusan kita.

Kurang2i hobi menyimpulkan kejadian dengan versinya kita. Ingat atuh kalo hal tersebut tidak benar maka kita sudah fitnah loh. Terlebih bila menjadikan sebuah berita dan memprovokasi keadaan. Terkecuali kalau hal tersebut memang pekerjaan utamamu. Satu lagi, persepsimu belum tentu benar. Lanjutkan mbokde! 

#semoga bermanfaat & hidup bahagia

3 cara menghadapi hakim di kehidupan kita



“kok aku selalu, selalu dan selalu salah sih, arrrggghh”, gumamku.

Setiap kejadian yang hadir dalam kehidupan kita sudah atas ijnNya, termasuk dipertemukan dengan manusia jaman now punya hobi baru yakni menjadi hakim di kehidupan orang lain. Jika tak sesuai dengan pola pikirnya langsung saja nyempriiit dan memvonis bahwa ybs salah. Karakter hakim itu bisa kita temui di perjalanan dalam bersosialisasi, baik dengan tetangga, komunitas, rekan bisnis, dst. Karakter keAKUan menonjol dan mengalahkan sikap tepo sliro. Berikut 3 cara menghadapi hakim di kehidupan kita:

sebagai rem
Pertemuan itu sudah pasti sudah ada dalam skenarioNya. Walo diawal menyebalkan dan memuakkan, kita masih bisa mengambil hikmahnya kok. Ya, dya hadir sebagai rem dalam tingkah laku kita. Rem untuk tidak melakukan hal yang sama dengan yang ia lakukan ke orang lain. Kita ini manusia yang punya banyak kurang, jadi buang jauh2 hobi yang mudah nyinyirin kehidupan orang lain. Emang benar sih ya,,, kita tak mampu melihat gajah yang ada di pelupuk mata karna gajahnya terlalu besaaar, begitu juga dengan kekurangan yang melekat di diri kita.

minimalisir interaksi
Menjalin hubungan tetap baik namun meminimalisir debat dengan nyonyiah yang maha benar adalah pilihan tepat. Rem yang telah kita miliki akan menggiring kita untuk berfikir berkali-kali bersinggungan dengan ybs, terkecuali hubungan professional yang sudah pasti kita junjung. Selain itu piyuuuuuuuuhhh,.

abaikan saja
Hal terekstrim menghadapi orang sempurna adalah meniadakan kehadirannya, baik nyata maupun maya. Hal ini dimaksudkan agar kita tetap stabil secara psikis. Tidak terbebani oleh ulahya, Terserah ybs mau bertingkah seperti apa (bodoamat). Kalau dirasa perlu remove kontak/sosmednya, biar kita bebas dari membaca sindiran2 alay-nya.

Bahagia ini kita yang ciptakan. Jika semacam nyonyiah merusak kebahagiaan kita, maka tiadakan saja dya. Tetep profesional, but no more. Orang mudah mengkritik, nyinyir dan mengkambinghitamkan orang lain. Sebaliknya, sulit koreksi diri dan menelaah setiap kejadian yang terjadi. Ujungnya prasangka buruk berhamburan dan berujung jamur2 permusuhan. Naudzubillah.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

menghadapi orang baperan

Menghadapi orang baperan itu lebih susah daripada mengerjakan ujian masuk kuliah. Apalagi orang tersebut sudah kita lukai. Oh jahatnya kita yak telah melukai hatinya yang pek hari kiamat akan ia pilih kenang. Motto hidup yang sebenarnya malah akan merusak pola pikirnya sendiri. Berinteraksi dengan banyak orang memang tidak mudah. Banyak miskomunikasi yang berujung kesalahpahaman dan berujung konflik yang tidak akan pernah usai. 

Ya biarkanlah ia dengan kebaperannya sendiri yang bagi uwe malah akan menyiksa hidupnya. Dikit2 baper, dikit2 emosi,. Yaa sejatinya hidup ini pilihan kok, sikap mana yang mau kita pilih. Setiap insan bernyawa pasti punya salah dan berkesempatan untuk mengulangi kesalahan, hanya saja kita perlu punya rem untuk tidak jatuh kelubang yang sama. Yaa cukup kebo saja kali yak. Pertanyaannya, kalau kitanya sudah berupaya sekuat tenaga dan endingnya di suatu senja kita dianggap biang keladi dari huru hara yang terjadi, njut trus kudu pie..?

Woles bray,.
Ga ada manusia sempurna. Sepandai apapun bersikap pasti ada saja kesalahan dimata orang lain. Yang udah pandai aja berkesempatan berbuat khilap apalagi uwe yang ga pandai kan yak. Terlebih di lingkup yang lebih kompleks, konflik sudah melekat dan tidak dapat dipisahkan dari perkembangan organisasi tersebut. Hanya saja, kita wajib paham cara bersikap dan pengendalian diri.

Dolano, ora mik ndelok film korea
Realita dan apa yang kita lihat di film korea sering kali berbanding terbalik. Ga usah pake drama dalam menyelesaikan masalah. Salah ya perbaiki diri tidak perlu menyalahkan ini dan itu. Koreksi diri itu yang pertama dilakukan, bukan mendramatisir keadaan dan merasa kitanyalah yang terdolimi. Kita bukanlah manusia sempurna loh ya,. Ingat ituh,.

Stop lebay
Menceritakan apa yang terjadi versi kita ke orang2 dengan harapan ada pembelaan dari mana2 adalah sifat kekanak-kanakan. Nyatanya dewasa itu tidak melihat umur. Orang yang umurnya mendekati separo abad aja yang  bersifat kayak anak2 buanyak. Jelas jika yang kita ajak curhat akan membela kita, karna kita mengemas derita itu base on perspektif kita. Everything happen for a reason. Semua sebab pasti ada musababnya.

Semua bermuara ke diri kita apapun itu, jika kita merasa didolimi ya lepaskan saja. Biarkan waktu yang bekerja. Tak perlu mengumpat bahwa doa kita akan dikabulkan dan berbalik menyumpahi orang tersebut,. Heyy itu kan versi kitanya, belum tentu realitanya sama. Jika kamu memang baik, maafkan dya jika telah menyakitimu. Beri kesempatan padanya untuk berubah dan berbenah. Jika dya sudah meminta maaf dan berusaha untuk tidak melakukan kesalahan namun kamunya masih dendam maka PR ada di pikiranmu. Terlebih banyak orang yang sudah kau cap “mendolimimu” maka segera cek kesehatanmu. Bisa jadi kamu terlalu spaneng menjalani kehidupan dan tanpa sadar kamu masuk katagori stress.  Stress itu banyak tahapannya lo, sebelum terlanjur segera hubungi dokter njih.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia


Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger