Allah Maha Asyik ya. Ketika seorang hamba merasa bersedih disitu pula Allah menyiapkan “tangan” untuk menenangkan. Ketika seorang hamba
merasa putus asa disitu pula Allah membukakan seribu jalan. Disaat manusia merasa hidupnya dititik penghabisan, disitu pla Allah
menyediakan kado dari buah kesabarannya. Setiap manusia memiliki jalan hidup yang beragam dan berwarna. Sebut
saja umur 29 tahun. Ada yang sudah punya anak 2, ada yang
anaknya 1, ada yang rumah tangganya adem ayem, ada yang njalani rumah tangga
dengan metode abstrak hingga ada pula yang masih berjuang dan berihtiar untuk
mendapatkan kemapanan.
“kudune umur 29 ki wes nikah, kae loh
koncomu wes due anak 2,. Rasah kakean milih2…”
Yaa, di kehiduapan ini tak ada pola “KUDUNE”. Hidup di
kampung wajib punya
sumpel telinga. Maklumi saja jika mereka memiliki pola pikir seperti itu. Siapa
juga yang ga ingin
berumah tangga, jadi anak dan ibu sholihah. Pasti harapan semua orang, namun
step orang lagi-lagi berbeda. Jikalau suratan takdir menggariskan kita berjuang dulu,, kita mah apah? Menjalani takdir
dengan keikhlasan adalah pilihan bijak. Sangat maklum jika mereka yang tidak ada
diposisi yang bersangkutan bisanya cuma nyinyir.
“hanya karna belum, bukan berarti aku
tak ingin”
InshaAllah sebentar lagi juga akan sepertimu kok. Ya
menikah. Dengan siapa? Dengan yang tertakdir untukku? Lantas jikalau sebentar
lagi aku nikah kamu mau apa? Mau jadi sponsor gedung kah? Mau
ngendorse cateringnya kah?atau mungkin mau jadi penyumbang sovenir? Ah mulut kalian memang bisanya
Cuma nyinyir, koreksi
diri napa? Sudahkah kalian baik? Baik
dengan orang tua kalian? Gematikah kalian dengan mertua kalian? Atau malah
pertanyaan2 itu ga ada dibenak kalian? Yaa itulah kalian,. Hidupnya sangat mudah untuk melihat
dan nyinyirin hidup orang jika ga sesuai dengan pola pikir kalian.
Padahal pola pikir kalian sangatlah kampungan.
“setiap orang punya caranya sendiri
kok dalam menjalani hidup, so njenengan mboten sah ngurusi”
Jika orang lain berjalan tidak seperti jalanmu, bukan berarti
yang bersangkutan salah jalan. Jika ia tidak sepandai anakmu, maka jangan
hakimi ia anak bodoh. Jika sekarang ia belum nikah, bukan berarti kakean milih.
Jika sekarang ia masih sendiri, bukan berarti ia pasrah tak usaha. Jika orang
lain terlihat misikin dan menderita, bukan berarti ia tak berihtiar berusaha. Yaa setiap orang memiliki cara untuk
mensiasati masalah yang ada di kehidupannya. Cara dan solusinyapun tak selalu
sama dengan caramu. Jika yang ia lakukan tak sama bukan berarti ia salah dan kamu
yang benar. Jangan sok merasa kamu hebat jem, biasa saja. Apa yang terlihat dimatamu, bukan jawaban mutlak dari
pertanyaan2 yang bergelayut dalam benakmu.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia
0 comments:
Post a Comment