Entradas populares

hidup bukan hanya tentangmu

Hidup ini bukan saja tentangmu ataupun tentangku saja. Jika orang lain tidak bisa seperti apa yang kita inginkan ya legowo saja. Memang sudah dari sononya kalao karakter satu dengan yang lain beda. Beda bukan berarti tidak bisa beriringan. Beda bukan berarti bermusuhan. Beda bukan berarti ada yang lebih kuat ataupun ada sasaran empuk untuk di-buli.

"Orang baru menggeser kedamaianku"
Hello,. dibelahan bumi manapun selagi rotasi masih terus berputar hidup ini maju dengan segala keunikannya. Di dunia kerja sekalipun. dulu jaman masih mesin ketik kita dituntut untuk bisa ngetik dengan resiko kuku entah rasanya. Sekarang dijaman TI dengan segala kelebihannya sangat maklumkali ah  jika dunia kerja menunutut karyawannya update diri dengan sederet skill pendukung kerjaan. Ketika perekrutan karyawan barupun tidak lagi asal2an bahkan gawan, dituntut skill mumpuni dengan sederet gelar yg wajib ada di calon karyawan tsb. Harapannya ybs mampu bersinergi dan mengembangkan instansinya.


"Bukan karna kamu hebat, namun lantaran tak ada yg lain"
Ada di sebuah titik dimana senior ngerasa tergeser dengan hadirnya orang2 baru. Hidupnya sudah tak sedamai  dulu, katanya. Ladang yang selama ini menjadi lahan pribadi hilang direbut oleh orang baru. Orang baru yg notabennya punya ilmu yg sesuai dengan bidang yang ditekuni instansinya. Jika dulu hanya mengandalkan kebiasaan kali ini sudah menjadi sejarah. Apalah arti sebuah ilmu jika tidak kita aplikasikan  yang berimbas dengan kemajuan instansinya


"Nyermin dulu biar rapih"
Orang baru memporak porandakan kedamaian yang selama ini tercipta. Meruntuhkan ketentraman yang slama ini ada. Dan orang baru jahaaat.  Orang baru dengan segala kemampuannya dianggapnya  momok dan biang keladi dari  ketidaknyaman yang slama ini tercipta. Sudah terlalu nyaman dan tak mau berkembang endingnya hanya menyalahkan orang baru yang membawa misi perubahan.


Yaa, hidup ini bukan hanya tentangku saja, atau tentangmu saja. Yang ketika tidak sesuai yng diharapkan dya adalah biang keladi tanpa mau nyermin. Ketawain aja ah, orang kok rempong amit. Sangat maklum semua hanya bermuara tentang kekawatiran. Ketika semua ada dalam relnya seyogianya sante alias woles. Jikalaupun orang baru jahaaat seperti apa yang ada dalam pikirannya, kalau kita tetep di dalam rel kenapa harus takut. Semua ada masanya kok. Mau jahat  sok atuh?  ditrima saja, karna kita tak mampu untuk mengontrol sikap orang lain kepada kita. Ada yang baik di depan tapi busuk dibelakang. Jadi sangat sulit menakar sikap orang lain ke kita. Daripada waktu kita habis mengurusi sikap orang lain lebih baik fokus terhadap diri sendiri. Bagaimana menjadi orang yang menyenangkan. Menjadi pribadi dengan sikap2 positif.

"Mata adalah cermin sikapmu"
Jika ada orang yang aneh denganmu, lihatlah sorot matanya. Mata adalah cerminan dari jiwa yang bersangkutan. Tatap saja matanya ketika berbicara dengannya. Jika yang bersangkutan kok mlengas  mlengos maka tanda tanya itu terpecahkan. Mundur selangkah dan berikan waktu padanya untuk merampungkan permasalahan yang ia rasa dengan kita. Kita juga wajib koreksi loh ya. Kalik kita berbuat salah dengan yang bersangkuatan.  Tentunya jika kita salah pasti tau lah yaa langkah yg seharusnya dilakukan.
Sudah menjadi sifat dasar manusia yakni lebih mudah menyalahkan kesalahan orang lain. Dan akan lebih sulit koreksi terhadap kesalahan yang kita lakukan. Parahnya merasa tak ada yang salah dengan sikap kita. Masak iya ada asap kalao tak ada api? bukan jaman sulap kali ah..  

Apapun kondisinya tetap mawas diri, instrospeksi dan perdalam rasa respek sedalam2nya dengan orang lain. Namanya juga manusia yang memiliki banyak kekurangan dan khilaf. Kalau sekarang mereka yang khilaf, tidak ada yang jamin kita tak akan pernah melakukan hal yang sama dengan mereka. Bersikaplah sebiasa mungkin, sewajarnya dan seharusnya saja. 
#semoga bermanfaat & hidup bahagia


Allah Maha Asyik


Allah Maha Asyik ya. Ketika seorang hamba merasa bersedih disitu pula Allah menyiapkan “tangan” untuk menenangkan. Ketika seorang hamba merasa putus asa disitu pula Allah membukakan seribu jalan. Disaat manusia merasa hidupnya dititik penghabisan, disitu pla Allah menyediakan kado dari buah kesabarannya. Setiap manusia memiliki jalan hidup yang beragam dan berwarna. Sebut saja umur 29 tahun. Ada yang sudah punya anak 2, ada yang anaknya 1, ada yang rumah tangganya adem ayem, ada yang njalani rumah tangga dengan metode abstrak hingga ada pula yang masih berjuang dan berihtiar untuk mendapatkan kemapanan. 

“kudune umur 29 ki wes nikah, kae loh koncomu wes due anak 2,. Rasah kakean milih2…”

Yaa, di kehiduapan ini tak ada pola “KUDUNE”. Hidup di kampung wajib punya sumpel telinga. Maklumi saja jika mereka memiliki pola pikir seperti itu. Siapa juga yang ga ingin berumah tangga, jadi anak dan ibu sholihah. Pasti harapan semua orang, namun step orang lagi-lagi berbeda. Jikalau suratan takdir menggariskan kita  berjuang dulu,, kita mah apah? Menjalani takdir dengan keikhlasan adalah pilihan bijak. Sangat maklum jika mereka yang tidak ada diposisi yang bersangkutan bisanya cuma nyinyir.

“hanya karna belum, bukan berarti aku tak ingin”

InshaAllah sebentar lagi juga akan sepertimu kok. Ya menikah. Dengan siapa? Dengan yang tertakdir untukku? Lantas jikalau sebentar lagi aku nikah kamu mau apa? Mau jadi sponsor gedung kah? Mau ngendorse cateringnya kah?atau mungkin mau jadi penyumbang sovenir? Ah mulut kalian memang bisanya Cuma nyinyir, koreksi diri napa?  Sudahkah kalian baik? Baik dengan orang tua kalian? Gematikah kalian dengan mertua kalian? Atau malah pertanyaan2 itu ga ada dibenak kalian? Yaa itulah kalian,. Hidupnya sangat mudah untuk melihat dan nyinyirin hidup orang  jika ga sesuai dengan pola pikir kalian. Padahal pola pikir kalian sangatlah kampungan.

“setiap orang punya caranya sendiri kok dalam menjalani hidup, so njenengan mboten sah ngurusi”

Jika orang lain berjalan tidak seperti jalanmu, bukan berarti yang bersangkutan salah jalan. Jika ia tidak sepandai anakmu, maka jangan hakimi ia anak bodoh. Jika sekarang ia belum nikah, bukan berarti kakean milih. Jika sekarang ia masih sendiri, bukan berarti ia pasrah tak usaha. Jika orang lain terlihat misikin dan menderita, bukan berarti ia tak berihtiar berusaha. Yaa setiap orang memiliki cara untuk mensiasati masalah yang ada di kehidupannya. Cara dan solusinyapun tak selalu sama dengan caramu. Jika yang ia lakukan tak sama bukan berarti ia salah dan kamu yang benar. Jangan sok merasa kamu hebat  jem, biasa saja. Apa yang terlihat dimatamu, bukan jawaban mutlak dari pertanyaan2 yang bergelayut dalam benakmu.

fatamorgana

Melihat kehidupan orang itu bak fatamorgana. Terlihat indah..  lebih bahagia.. lebih asyik. Sedangkan apa yang kita jalani seolah sebaliknya. Yakin merasa begitu? Kalau iya cepet2 istighfar yak. Kita ditakdirkan menjalani hidup seliku ini pasti ada tujuannya kok. Tak ada yang kebetulan di muka bumi ini, semua sudah ada dalam skenario panjang-Nya. Allah Maha Asyik, menyelipkan tawa dibalik tangis dan memberi seribu jalan dibalik hamparan masalah.

“hanya karna mereka terlihat kuat, bukan berarti mereka tanpa masalah”

Manusiawi rasanya jika pernah “iri” melihat takdir yang dimiliki orang lain. Hidupnya bahagia tanpa masalah, ingin ini dan itupun semudah membalikkan telapak tangan, di usia muda juga sudah menikah dan berkeluarga,  masih pula memiliki orang tua lengkap. Berjalannya kedewasaan, semua apa yang pernah dirasakan  berbalik. Rasa iri itu berubah menjadi rasa syukur lantaran hikmahnya sudah mulai terasa.
Ditakdirkan ditinggalkan ibu dari kecil mau tidak mau membuat jiwa pejuang muncul. Rasanya dulu air mata adalah teman setia yang tiap hari selalu mengalir. Mengingat perjuangan pasca ibu meninggal adalah solusi jitu jika jiwa ini mulai rapuh dan hancur. Perjuangan yang 15 tahun ini dijalani ternyata tidak mudah dan butuh kekuatan yag luwar biasa untuk melewatinya. Jikalau ditari, rasanya tak sanggup untuk melewati hari-hari kemarin. Si anak kecil yang menyulap dirinya jadi anak dewasa dengan segala ketegarannya.

“bukan karna aku terlihat “pasif”, tak berarti aku pasrah”

Jika dititik umur ini, kenapa kok belum menikah jawabannya hanya satu. Belum ada yang nglamar aja. Bukankah step dari menikah adalah harus ada yang nglamar terlebih dahulu? LOL.. berusaha tidak mendramtisir di setiap step kehidupan adalah pilihan bijak. Meminimalisir mengeluh dengan orang lain terlebih di media sosial juga pilihan bijaksana. Mengingat tidak semua orang peduli dengan kita. Tidak semua orang suka dengan kita dan yang paling jos adalah tidak semua orang yang peduli dengan kita itu tulus. Kita juga harus waspada dengan orang yang sok peduli dengan kita, bukannya su’udzon namun di zaman matre ini, kebanyakan orang hanya kepo bukan peduli. Kepo berbeda dengan peduli.

Berdamai dengan keadaan akan memberikan kemudahan dalam menjalani di setiap step2 kehidupan. Legowo, ora kemrungsung, ihlas, lilo, semeleh adalah rangkaian dampak ketika menjaalani kehidupan dengan berdamai dengan keadaan. Tidak semua kehidupan berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan kan? Inginnya ini dan itu, namun hasilnya ono dan oto. Kalau kita tidak berjiwa besar dan ga mau berdamai dengan kenyataan maka yang ada hidup tanpa ketenangan. Ujungnya iri hati, emosi hingga luput pengendalian diri. Naudzubillah.

Jalanilah kehidupan ini dengan sebaik2 jalan, jikalau takdir tidak seperti apa yang kita harpakan maka janganlah putus asa. Bukankah setiap takdir mengatasi ribuan takdir? Yang aku percaya seperti itu. Skenario Allah tak perlu diragukan. Asal kita berjalan di jalan yang sudah Ia gariskan, maka kesedihan maupun gundah gulanapun akan tetap kita hadapi dan jalani dengan hati yang senang. Allah Maha Asyik dan Allah Maha Baik.

Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger