Ada ratusan hingga ribuan orang yang kita kenal dari lahir hingga usia kita sekarang. Kesemuanya memberikan kesan entah baik maupun buruk di benak kita. Entah meninggalkan senyuman ataupun umpatan bila wajahnya melintas di benak kita.
Seseorang bisa kita sebut teman, sahabat, sohib, saudara bahkan musuh. Tergantung bagaimana ia menorehkan tinta kenangan di hati kita. Ada yang datang disaat membutuhkan, ada yang seharusnya bertahan namun justru meninggalkan, ada yang ga mau pergi sekalipun badai topan mengusirnya.
Seseorang yang membuat kita nyaman sekalipun tanpa adanya intens komunikasi akan melekat dan tinggal di hati kita. Nyaman berakar dari rasa nyambung. Nyambung berimbas dari rasa sebuah ketulusan. Ketika dihadapkan disebuah titik, pikiran ini melayang entah kemana yang ada hanya berbentuk abstrak menghitung orang2 yang menetap di hati.
bukan hanya kita yang merasakannya, namun keduanya
Allah memberikan rejeki dalam bentuk teman asiik beberapa jumlahnya. Yaa hanya beberapa jumlahnya. Prosentasenyapun tidaklah begitu besar dibanding dengan jumlah teman yang kita kenal. Namun dari yang tidak banyak ini seolah kita sudah merasa cukup. Mengapa? karena mereka tulus dan apa adanya tidak ada unsur kepura2an bahkan misi terselubung. Teman asik ini akan tinggal dihati terdalam, sekalipun kesibukan menerpa dan menjadi penghalang untuk say helo. Yang jelas rasa nyaman dan bahagia akan dirasakan keduanya, tidak hanya sepihak.
ia yang akan mempengaruhi sikap kita
Mempunyai sahabat yang mampu mengerti dan mendukung kita adalah salah satu kado indahNya. Terlebih dalam sahabat yang mampu menginspirasi. Menginspirasi bagaimana? Seorang sahabat akan mampu meng_influence sikap dan maindset. Sahabat yang dimaksud diatas mampu memacu kita untuk semakin baik tanpa ada unsur menggurui. Sharing keilmuan dari ilmiah sampai hal2 konyol yang bikin perut kram. Mungkin jika dikalkulasi pertemuan itu tak intens, tapi luwarbiasanya aura positifnya mampu mengilhami kita untuk semakin membaik.
doa tulus sebagai perekatnya
Kalau ditanya seberapa sering berkomunikasi? jawabnya pasti jarang. Jika ditanya seberapa banyak hal konyol yang dialami? jawabnya adalah hampir setiap pertemuan. Kok bisa?? bisa lah, karena doa tulus yang menjadi perekatnya. Dan begitu ada waktu untuk ketemu, maafkan kami jika kami songong,, yang ga peduliin dengan telinga orang.
Jika diantara kalian punya teman asik selayaknya dipertahankan, karna teman asiik yang tulus dan tidak punya tendensi apa2 dengan kehidupan kita itu jarang jumlahnya. Dan yang pasti teman yang mengajak kita berproses bersama2 menuju ke hal yang lebih baik baik mutlak dipertahankan.
ia yang akan mempengaruhi sikap kita
Mempunyai sahabat yang mampu mengerti dan mendukung kita adalah salah satu kado indahNya. Terlebih dalam sahabat yang mampu menginspirasi. Menginspirasi bagaimana? Seorang sahabat akan mampu meng_influence sikap dan maindset. Sahabat yang dimaksud diatas mampu memacu kita untuk semakin baik tanpa ada unsur menggurui. Sharing keilmuan dari ilmiah sampai hal2 konyol yang bikin perut kram. Mungkin jika dikalkulasi pertemuan itu tak intens, tapi luwarbiasanya aura positifnya mampu mengilhami kita untuk semakin membaik.
doa tulus sebagai perekatnya
Kalau ditanya seberapa sering berkomunikasi? jawabnya pasti jarang. Jika ditanya seberapa banyak hal konyol yang dialami? jawabnya adalah hampir setiap pertemuan. Kok bisa?? bisa lah, karena doa tulus yang menjadi perekatnya. Dan begitu ada waktu untuk ketemu, maafkan kami jika kami songong,, yang ga peduliin dengan telinga orang.
Jika diantara kalian punya teman asik selayaknya dipertahankan, karna teman asiik yang tulus dan tidak punya tendensi apa2 dengan kehidupan kita itu jarang jumlahnya. Dan yang pasti teman yang mengajak kita berproses bersama2 menuju ke hal yang lebih baik baik mutlak dipertahankan.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia
Baca juga:5 tipe teman,dari teman jadi saudara
0 comments:
Post a Comment